Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT [Mulustrasi] Pak, eh, Om, eh, Mas

"Daddy, parkirnya nanti cari yang safezone ya" Sandra request saat mobilku masuk ke area parkiran apartment.

Safezone disini maksudnya adalah area yang nggak banyak lalu lalang orang maupun mobil.

"What do you have for me? Kirain kamu mau turun duluan?"

"I want to feel your cock in my mouth, daddy. Can I?"

"Oh good girl. Nggak usah nunggu kalo gitu" ujarku sambil mundurin jok sambil tetep nyetir mencari parkir kosong.

"Now? What if people see us?" Sandra kelihatan cemas

"Do you want it or not? Kalo nggak mau, aku pulang aja"

"Yes daddy" jawabnya sambil kepalanya bergerak ke arah selangkanganku.

"Slurp..slurp.." Sandra mulai mengulum penisku yang masih belum mengeras. Gerakan lidahnya membelai penisku membuat jadi semakin keras perlahan-lahan.

"Agh..agh..agh.... slurp..agh..agh..aghh.. PUAAHH" Sandra memekik lega saat melepaskan penisku dari mulutnya.

Tangan kiriku tidak bisa tinggal diam, aku berusaha menarik kaosnya agar tanganku leluasa meremas dadanya.

"Agh..ag..hhmmmmhhh!" Sandra memekik kecil saat aku remas keras dadanya. Kepalanya tidak dia angkat sama sekali, dia memekik sambil tetap mengulum penisku.

Pekikan kecilnya membuatku semakin menikmati blowjob ini. Saat akhirnya mobil terparkir dengan sedikit miring-miring (ya cobain aja parkir lurus sambil keenakan kalo bisa), aku letakkan tanganku di kepalanya.

Aku ambil kontrol kecepatan kepalanya bergerak.

"Awas jangan kena gigi!" Pesanku sambil menggerakkan kepalanya seperti men-dribble bola basket.

"Oghkhh Deghhddghhih.. agh.. agh agh.." jawabnya dengan mulut yang penuh.

Setelah beberapa menit aku gerakkan kepala Sandra dengan rpm tinggi..aku tekan kepalanya sedalam mungkin sampai rasanya ujung peniskuu menyentuh pangkal tenggorokannya. Lalu aku tembakkan spermaku..

"Uuggh...uhuk.. hmmpphh" Sandra berusaha mengangkat kepalanya tapi aku tahan.

"Swallow it" perintahku singkat

"Glek.." tanpa dua kali diperintah, Sandra menelannya dalam satu tegukan. Lalu kubiarkan dia mengangkat kepalanya.

"Who's daddys good girl?"

"I am, Daddy" ujarnya riang sambil menyeka mulut dan pipinya yang belepotan cairan.

TBC
 
Bimabet
Aku minta Sandra naik ke apartmen duluan, karena aku merasa mobil masih perlu diluruskan parkirnya.

Siapa yang menyangka bakalan ketemu young sub girl seperti dia di kantor..hehe.

---

Klek..aku buka pintu utama apartmen Sandra, kebetulan dia sudah memberikan kartu akses untuk aku pegang sendiri.

Aku kan tinggal sendiri, biar kalo ada apa-apa kamu bisa dsteng nolongin aku Pak. Begitu katanya dulu saat menyerahkan kartu tersebut kepadaku.

Masuk ke kamarnya, aku lihat dia sedang duduk dengan pakaian lengkap, kaos putih ketatnya menempel bagaikan kulit kedua di badannya, menonjolkan jelas lekuk indah tubuhnya.

Dia terlihat serius sekali memerhatikan layar handphone..

Mulustrasi, bukan Sandra yang sesungguhnya.

"Hey, ngapain kamu serius banget?"

"Oh, aku lagi liat ini.. tadi aku lagi ngecek orderan sextoy aku sampe mana, malah jadi horny lagi jadi liat-liat bokep deh" jawabnya sambil memerlihatkan isi handphonenya padaku.

Disclaimer: beneran dia nonton ini, C*ara T**nity nama artisnya
Wow dia lagi nonton threesome. Shoot, apakah ini kode?!

"Kamu mau gitu?"

"Hmm, penasaran tapi nggak deh, nggak berani"

"Yakiin?" tanyaku sambil meremas dadanya dari luar kaosnya.

"Mmhhmm" desahnya sembari menggigit bibir bawahnya seraya mengangguk.

Dengan tangan kiriku masih meremas-remas dadanya, tangan kananku mulai bergerak kebawah mengusap selangkangan Sandra yang ternyata sangat basah.

"Aku maunya punya daddy aja" bisiknya lirih sambil keenakan.

"Apa yang kamu mau?"

"I want your dick Daddy, use me please" jawabnya sambil melepaskan diri lalu merangkak menuju jendela.

Sandra menurunkan celana yang dia pakai, laku menaikkan kaosnya, exposing her two beautiful breast dan menempelkannya ke kaca jendela.

"Daddy, fill me in please" lirihnya sembari masih menempelkan dadanya ke kaca jendela dan kedua tangannya meremas pantatnya, giving free access to her pussy.

Mengingat tadi baru saja aku cum satu ronde di mobil, aku tidak langsung serang dia lagi, tapi aku masukkan one of her favorite vibrating dildo into her pussy.

"Hhhhffhhh..." sandra mengerang saat dildo masuk dan mulai bergetar.

Kakinya mulai gemetar, tangannya menggapai-gapai hampa ke kaca jendela. Kepayahan berusaha tetap berdiri sambil menungging dan menahan sensasi kenikmatan di lubang vaginanya. Cairan mulai menetes dan mengalir di paha Sandra, tampaknya anak ini sudah akan menuju orgasm.

Aku berdiri mendekat, intensitas getaran semakin aku naikkan sampai Sandra tiba-tiba memekik, punggungnya melenting dan cairan bertetesan sangat deras membasahi karpet.

---

Sandra tahu, dia harus menurut apa yang aku lakukan kepadanya. Tapi dia juga tahu,kalau dia boleh meminta..

"Daddy I want you. Use me please.." pintanya gemetar.
"Come here" ujarku sambil menarik tangannya, tanpa menarik dildo keluar..masih menancap sempurna, terjepit oleh vagina Sandra yang rapat.

"Sit here" aku minta dia duduk bersimpuh diatas bantal, menghadap ke kursi tempat aku duduk tadi.

"Hhh...mmmgghhhh yesh Daddy" erangnya saat duduk diatas bantal. Dildo yang masih menancap jadi melesak semakin dalam karena ia duduki..

"Now ride the pillow" perintahku sambil kembali duduk dan perlahan mengaktifkan mode vibrasi lagi.

"Hhngghh... ngghh... oh.. shit.. fuck..yes.. yess.." Sandra meracau sambil menggerakkan pinggulnya. Kedua tangannya mencengkeram erat ujung-ujung bantal.

Dadanya mengayun-ayun indah, membuat hijabnya jadi melambai-lambai seirama gerakan pinggulnya.

Tidak lama berselang, Sandra melepaskan cengkramannya dan mengangkat kedua tangannya..sambil meremas dadanya sendiri dia memekik dan badannya bergetar hebat.

"Uoihh....faaaaccckk.. hhhhhhh" pekiknya melengking lalu mendesah, dan ambruk kesamping karena keenakan.

Aku buka lebar tirai kamarnya, kami bisa lihat jelas penghuni gedung sebrang sedang melakukan apa.. tapi mereka tidak bisa melihat apa yang kami lakukan, karena sandra memasang kaca film di kamarnya.

"Daddy use me.. pleeaassee..." pintanya memohon, seperti sudah hampir menangis.

Wow, this is new. Belum pernah aku lihat ada yang sampe mau nangis meminta dieksekusi gini.

"Come here you good girl" sambil aku ambil posisi duduk di sofa depan bantal yang tadi sandra tunggangi.

She knows what to do. Dia mendekat lalu membuka celanaku. Lalu dia membalikkan badannya seolah menyodorkan dirinya untuk dipakai.

"Daddy, fill me please.." ujarnya sambil semakin menunggingkan pantatnya.

PLOP.. "hnngg aah" suara dildo dicabut keluar bersambut dengan pekikan sandra.

"Sit here, San" sambil aku menarik pinggulnya mendekat dengan kedua tanganku.

Sandra yang pintar dalam seks, meskipun masih muda, tahu apa yang harus ia lakukan. Tangannya mengarahkan penisku masuk ke dalam vaginanya.

SLEBH.."aahh yes daddy"

Tanganku menggerakkan pinggulnya bergerak naik turun.

"Yes Daddy, use me like this please.. ooh fuuck... yess" Sandra meracau senang, akhirnya aku berikan apa yang dia minta.
Sensasi bisa melihat keluar dengan tirai terbuka lebar, membuat Sandra menjadi semakin beringas.

Sandra melepaskan cengkraman tanganku dari pinggulnya.

"Daddy.. ooh..fuck..let me... hnngg... ride.. youuuhh..."

Gerakan irama naik turun berubah menjadi ulekan. This girl knows what she wants and what she is doing!

"Ooh yess Daddy.... I can.. oh.. my.. daddy.. I'm.. cummmmmiiiinggghhhh"

Tiba-tiba badannya bergetar. Aku merasakan vaginanya berkedut-kedut menjadi semakin rapat dan aku merasakan guyuran cairan hangat di kepala penisku yang masih menancap..

Setelah memekik karena orgasm, Sandra terkulai lemas menyandarkan badannya ke badanku.

Tanganku tidak tinggal diam, meremas dan memainkan dadanya sambil tangan satunya menggesek-gesekan jariku di bibir vaginanya.

"Nnghh... daddy.. let me rest please.." pintanya sambil senyum melirik ke arahku.

Tidak puas dengan posisi duduk, dengan kedua tanganku meremas dadanya aku bergerak berdiri tanpa melepaskan penisku dari dalam vaginanya.

"Aawwhh daddy what are you doing" pekiknya manja pura-pura protes.

Aku arahkan Sandra ke arah jendela, kutempelkan badannya ke kaca seperti posisi awal tadi dengan dildo menancap. Kali ini, aku yang menancap.

"Yes...this is ot Daddy...use me"

"Oh yeah you are mine" ujarku singkat sambil menaikkan ritme mulai menggerakkan pinggulku maju mundur.

"Yes..yes.. yes.. fuck.. daddy..." sandra kembali meracau riang.
Teriakan dan pekikannya terus terdengar sepanjang malam. Kami main beberapa ronde malam itu, entah, kami lost track.

It is a blessing to met her at work.

-FIN-

Sekian begitu saja suhu-suhu yang terhormat. Sandra sekarang sudah pindah departmen, dan kami beda gedung. Mempertimbangkan perbedaan-perbedaan tersebut kami sepakat menyudahi hubungan/komitmen DDLG ini.
BUT, kadang-kadang kami masih ketemu dan having seks kok.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd