darboven
Semprot Lover
Halo semuanya, you might remember me from my other story sexperiences yang dijadikan cerbung.
Ini adalah cerita baru, yang baru baru aja terjadi setelah covid mereda...
---
Setelah covid mereda, perusahaan tempatku bekerja kembali mengizinkan kami kembali ke kantor.
Ya benar, mengizinkan, karena kami demikian menikmati bekerja di kantor. Seiring kembali menggeliatnya ekonomi, maka kamipun membutuhkan tambahan pasukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang semakin banyak.
Sebagai seseorang yang sudah agak lama bekerja disini, aku terpilih untuk menjadi tim pewawancara. Hampir setiap minggu aku bertemu dua sampai tiga kandidat berbeda. Layaknya laki-laki pada umumnnya, aku selalu bersemangat ketika tahu yang kuwawancarai adalah perempuan. Beberapa kandidat kebetulan memang menarik secara fisik, tapi sejujurnya aku harus berlaku adil dalam melakukan wawancara. Tidak jarang rasanya ingin aku loloskan kandidat yang cantik, tapi tentu saja tidak kulakukan. Hahaha.
---
Siang itu aku sedang makan siang bersama timku di cafetaria. Selama makan aku merasa ada mata yang memerhatikanku. Oh, shit, benar saja, dari kejauhan ada wanita berkerudung yang bekerja depan laptopnya aku pergoki sedang melihat ke arahku.
Meskipun dia menggunakan masker, aku bisa melihat dari ekspresi matanya bahwa dia terkejut dan tersipu karena ketahuan.
Aku hanya tersenyum ke arahnya lalu melanjutkan makan siangku tanpa banyak memikirkan apa yang baru saja terjadi. Senda gurau dan tentu saja dirty jokes menemani obrolan makan siang kami.
---
Saat jalan ke arah lift, tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari sebelah kiri.
J(me): "eh, yes?" Responku sambil menoleh
S(she): "Hi Pak! Aku Sandra..you might not remember me, but, you were the one who interviewed me!" Ujarnya dengan sangat ceria lalu tersenyum sangat manis.
Aku cuma bisa terdiam agak kaget dan bengong. Siapa yang nggak bengong disapa perempuan cantik. Sandra berdiri dihadapanku sambil tersenyum. Sementara aku terus mengamatinya dari ujung atas sampai bawah.
S: "eeeh Pak? Bener kan ya? Aku tadi liatin dari jauh..harusnya bener deh. I remember your face"
J: "oh, yes bener kok. Pantesan tadi rasanya ada yang liatin. Gimana, is it like what you expected here?"
S: "....."
Jujur ga tahu dia ngomong apa, Sandra ngebuka maskernya. Aku jadi malah liatin wajah manisnya, liatin bibir tipisnya dibalut lipstick pink kemerahan bergerak sembari dia berbicara.
Tanpa disadari kami lanjut jalan sambil dia terus berbicara. A very talkative young girl.
Tingginya mungkin sekitar 155, kelihatan agak kurus untuk tingginya. Berjalan di sebelahku yang 185, aku merasa dia sangat gemes.
Dia memakai hijab tetapi bajunya agak ketat...menonjolkan her boobies which I think too big for her height.
Hot damn it, petite with big boobs!
Update 1
Update 2 - Sandra
Update 3
Update 4 - Come in and Cum In
Ini adalah cerita baru, yang baru baru aja terjadi setelah covid mereda...
---
Setelah covid mereda, perusahaan tempatku bekerja kembali mengizinkan kami kembali ke kantor.
Ya benar, mengizinkan, karena kami demikian menikmati bekerja di kantor. Seiring kembali menggeliatnya ekonomi, maka kamipun membutuhkan tambahan pasukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang semakin banyak.
Sebagai seseorang yang sudah agak lama bekerja disini, aku terpilih untuk menjadi tim pewawancara. Hampir setiap minggu aku bertemu dua sampai tiga kandidat berbeda. Layaknya laki-laki pada umumnnya, aku selalu bersemangat ketika tahu yang kuwawancarai adalah perempuan. Beberapa kandidat kebetulan memang menarik secara fisik, tapi sejujurnya aku harus berlaku adil dalam melakukan wawancara. Tidak jarang rasanya ingin aku loloskan kandidat yang cantik, tapi tentu saja tidak kulakukan. Hahaha.
---
Siang itu aku sedang makan siang bersama timku di cafetaria. Selama makan aku merasa ada mata yang memerhatikanku. Oh, shit, benar saja, dari kejauhan ada wanita berkerudung yang bekerja depan laptopnya aku pergoki sedang melihat ke arahku.
Meskipun dia menggunakan masker, aku bisa melihat dari ekspresi matanya bahwa dia terkejut dan tersipu karena ketahuan.
Aku hanya tersenyum ke arahnya lalu melanjutkan makan siangku tanpa banyak memikirkan apa yang baru saja terjadi. Senda gurau dan tentu saja dirty jokes menemani obrolan makan siang kami.
---
Saat jalan ke arah lift, tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari sebelah kiri.
J(me): "eh, yes?" Responku sambil menoleh
S(she): "Hi Pak! Aku Sandra..you might not remember me, but, you were the one who interviewed me!" Ujarnya dengan sangat ceria lalu tersenyum sangat manis.
Aku cuma bisa terdiam agak kaget dan bengong. Siapa yang nggak bengong disapa perempuan cantik. Sandra berdiri dihadapanku sambil tersenyum. Sementara aku terus mengamatinya dari ujung atas sampai bawah.
S: "eeeh Pak? Bener kan ya? Aku tadi liatin dari jauh..harusnya bener deh. I remember your face"
J: "oh, yes bener kok. Pantesan tadi rasanya ada yang liatin. Gimana, is it like what you expected here?"
S: "....."
Jujur ga tahu dia ngomong apa, Sandra ngebuka maskernya. Aku jadi malah liatin wajah manisnya, liatin bibir tipisnya dibalut lipstick pink kemerahan bergerak sembari dia berbicara.
Tanpa disadari kami lanjut jalan sambil dia terus berbicara. A very talkative young girl.
Tingginya mungkin sekitar 155, kelihatan agak kurus untuk tingginya. Berjalan di sebelahku yang 185, aku merasa dia sangat gemes.
Dia memakai hijab tetapi bajunya agak ketat...menonjolkan her boobies which I think too big for her height.
Hot damn it, petite with big boobs!
Update 1
Update 2 - Sandra
Update 3
Update 4 - Come in and Cum In
Terakhir diubah:
