Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT [Mulustrasi] Pak, eh, Om, eh, Mas

"Hey!"
Tiba-tiba bahuku dicolek sebuah jari yang terasa kecil dan lentik. Aku menoleh sambil melepas headsetku.

"Oh hey San, kenapa?"

"Pantesan dari tadi aku sapa nggak direspon. Belum pulang Pak jam segini?" sapa Sandra sambil membenarkan hijabnya. Kayaknya dia baru selsai sholat atau emtah ngapain.

"Oh belum, masih ada beberapa review" aku masih sedikit bengong mencoba mencerna kejadian saat ini. Bagaikan malaikat menyapaku malam-malam masih di kantor.

"Review apa sih Pak, kalo aku boleh liat?" tanya Sandra sambil menarik kursi duduk disebelahku tanpa menunggu jawaban.

Baju hijau yang ia kenakan tampak demikian manis, celananya agak ketat memperlihatkan lekuk pantatmya yang tidak begitu besar jika dibanding dadanya. Aduh atasannya, bahan bajunya yang kain lemas-jatuh seperti air membasahi badannya. Ya, nyeplak betuk dalemannya. Oh waw sepertinya ia mengenakan BH berenda..hhh

"PAK?!"

Oh shut aku bengong tanpa sadar ngeliatin Sandra.

"Oh, wey aku kaget kamu tiba-tiba langsung duduk aja belum aku jawab..."

"Oh eh, boleh nggak tapi?" responnya canggung.

"Boleh kok, intuh blabla.." entah kenapa aku menjelaskan kerjaan orang lain padanya sampai beberapa menit aku sadar.

"Kamu ngapain btw, jam segini belum pulang?"

"Akutuh besok ada review Pak, tapi aku masih ragu sama slides materiku.."

"Mana sini aku liat?"

"Eh beneran? Asik bentar ya aku ambil laptop" dengan terburu-buru dia bangun dan berlari-lari kecil. Toketnya mengayun-ayun dari balik baju dan hijabnya.

---

"San, mau makan dulu nggak? Udah jam 18.30 ternyata.." aku segera menyusul ke meja Sandra saat menyadari sudah waktu makan malam.

"Boleh deh, Bapak ga ada janji? Ga ada yang nungguin?"

Hm, jawabannya ini emang sopan, atau dia checking on me ya? Pikirku sendiri dalam hati.

"Ga ada udah ayo makan dulu aja deh" ujarku singkat sambil sengaja mengangkat tas-nya mengajak pergi.

"Eeh tas aku ituu.." teriaknya sambil mengejarku. Laptopnya dia bawa dan tekankan ke dada, membuat dadanya terlihat semakin menonjol.

---

"San, berisik ya ternyata tempat makannya, mau lanjut pindah nggak? Review material kamu dimana gitu"

"Hmm boleh ke tempatku aja deh deket sini"

DEG WAW KESEMPATAN

---

<Sudut pandang Sandra>

Wah, dia belum pulang! Pekikku dalam hati melihat cubiclesnya masih menyala. Dari kejauhan terlihat tubuh bongsornya masih nongol dari tembok cubicles. Sengaja hijabku nggak aku rapihkan biar dia bisa melihat leherku dan rambutku sedikit..sambil aku pura-pura merapikannya.
Hmm dia sedang mengerjakan sesuatu, gimana caranya ya..biar aku bisa mancing dia ke tempatku hari ini... badanku sudah gatel banget ingin rasanya dia jamah.

---


Sampai apartmentnya, aku kaget, ini anak apartmennya jauh lebih bagus daripada milikku waktu pertama baru kerja. Dia mempersilahkanku duduk di living room, sambil dia izin ambilkan minuman.

"San, minta password wifi dong"

"Yaaa bentaar aku ga hafal, bentar aku kesana"

Tidak lama kemudian dia datang, menuju rak bawah TV dan nungging..ya nungging! Pantatnya meski ukurannya proporsional dengan tubuh petitenya, tetap saja terlihat seksi dan curved. Sepertinya dia rajin olahraga..

"Aduh, eh, hhmmhh, ini tuh routernya aku taro bawah malah susah.." desahnya samb kesulitan menjangkau.

"Mana sini coba aku ambilin" ujarku sambil menghampiri mau membantu.

"Ini disebelah sini lho..." tangannya meraih tanganku, dari belakangku dia berusaha mengarahkan ke arah router. Bahuku menyentuh dadanya. Aku bisa merasakan dengan jelas betapa firm her boobs are dan sepertinya nipplesnya mengeras..eh atau itu jahitan bajunya ya, masa dia nggak pake bra sih...

Akhirnya kami berhasil melihat password yang tertulis dibelakang router. Setelah berusaha yang diselingi gesekan-gesekan tubuh Sandra ke punggungku..

--- bagian ini mesti saya skip, agak males mikir menyamarkan ceritanya bagaimana pembicaraan bisa jadi menjurus. Pokoknya tahu-tahu kami menbahas relationship, her kink about DDLG dan lebih bebas ngobrolnya lah intinya---

"San, kamu bohong banget tinggal sendirian disini terus pacar kamu ga pernah nginep"

"Eh Pak, beneran aku ga punya pacar! Kalo dulu waktu kuliah iya ada trus ya...dia sering nginep juga tapi.."

"Lah kemana dia sekarang?"

"Udah nikah..haha. Beda umurnya jauh dia dulu udah mau nikah aku masih kuliah"

"Ooh kamu sukanya yang lebih tua ya"

"..hehe..." dia cuma tersenyum.

"Dih apaan cuma dijawab gitu doang"

"Ih apaan sih Om! Eh Pak!" Mukanya tersipu sambil berdiri lalu dia lari.."dah ah aku ke toilet dulu"

---

Sambil dia ke toilet aku iseng liat-liat apartmennya, aku buka laci-laci...dan menemukan remote warna pink, hm..bentuk yang familiar. Iseng aku geser controllernya ke maksimum dan tiba-tiba..

"Aaahhhh..." Sandra memekik dari dalam kamarnya.

Hoo, I think I know what this is. Aku berjalan ke arah kamarnya, aku ketok pintu kamarnya sambil memainkan remote yang aku pegang.

"San, you okay?"

"..I..hhhhffhh...aammm...kyaa!"

Tanpa kembali bertanya, aku buka pintu kamarnya, kulihat dia sedang bersimpuh di samping kasur, terlihat badannya bergetar, terutama kakinya.

Sandra melihat ke arahku dengan kaget, dia menyadari apa yang aku pegang di tangan kiriku.

"Pak..hhhgghh...pleasse..." mohonnya dengan lirih.

"Sandra, who is your Daddy?" tanyaku sambil memainkan intensitas vibrasi dari remote.

"Yoouu...daddy pleaasee.." hawabnya sambil sedikit berteriak menikmati getaran didalam vaginanya.

"Open your pants and crawl here!" Perintahku padanya.

"Yes daddy" sandra dengan sangat patuh membuka celananya lalu merangkak ke arahku.

Berkali-kali dia terjatuh lemas saat berusaha merangkak. Tampaknya anak ini sangat sensitive dan mudah terangsang. Entah apa yang ada di pikirannya bisa-bisanya dia pakai vibrating egg saat ada aku bertamu, well, atau memang sengaja?

"...daddh, use me please..." mohonnya dengan lirih. Tangannga bertumpu di lututku.

TBC
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd