Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

-= My Journey - Just Do It =-

kingArka

Semprot Lover
Daftar
26 Mar 2012
Post
235
Like diterima
3
Bimabet
My Journey - Just Do It

-= prolog =-

Siang yang damai di tengah suasana winter, aku sedang ber-santai di balkon rumah menikmati secangkir kopi dan sebatang marlboro sambil sesekali melihat laptop dan tablet sekedar memantau email dan membaca laporan yang dikirim asistenku pagi tadi.

Gak terasa udah hampir 5 tahun aku disini kota kecil di ujung Canada, kota yang sempurna dengan masyarakat yang ramah meski dengan orang yang baru mereka kenal.

"Oiya sebelumya kenalin dulu aku "ananda erkasanta christian", aku disini karena nasib sih, harus lanjutin kuliah disini karena paksaan keluarga dengan harapan suatu saat akan melupakan kehidupan kelam di indonesia dan masa lalu."

Siang ini kayak hari hari liburku biasanya, aku mulai hari dengan membaca beberapa berita lokal dan membaca laporan sekedar membetulkan atau lebih tepatnya mencari kesalahan, maklum weekend aku libur haha, Sambil sesekali membalas chat beberapa teman yang nanyain keadaanku disini, dari chat inilah yang bakal ngerubah pandanganku tentang bagaimana harus bertindak bagaimana menghadapi kenyataan, pahit memang tapi mau bagaimana mau tak mau harus dihadapi karena ini kenyataan.


:) just enjoy the story :)



 
Terakhir diubah oleh moderator:
-=Disclamer=-


Cerita ini real adanya, mungkin akan seperti Diaryku selama 11 hari di Indonesia

jika ada yang mengenali gw sebagai tokoh dimohon untuk diam atau pm aja :p

Thanks buat beberapa member UG-FR yang tidak aka saya sebutkan idnya yang mengenalkanku ke forum ini :beer:

Terakhir yang copy cerita jelek ini tanpa ijin gw, gw doain lu kaga dapet keturunan seumur hidup lu nista :p



-=INDEX=-

Chapter 1 - Just an E-mail
Chapter 2 - Davina

Chapter 3 - Preparation ~ part 1
Chapter 4 - Preparation ~ part 2


 
Terakhir diubah:
:banzai::banzai:
yeah..yeah...
Pada datang kesini
Mulai rame nich kampung
:)
 
copast buat multi kuot itu rasanya :groa:

kyaaaaa :galak:
 
mana apdetnyah??
:galak:
 
Chapter 1 - Just an E-mail


Toronto Canada - 10 Januari 2015

Ema Rahardian Putri

10.20 am "Kaka ganteng gimana kabar :)"
10.20 am "Masih sama kaya kemaren de, kamu sendiri gimana ?​
10.21 am "Baek kak :)
eh kak kangen jaman kita sma tau kapan neh ke indonesia?"
10.21 am "Ya liat entar lah kalo ada waktu,
Maklum kaka lagi sibuk juga ini ma"​
10.21 am "Oh jadi ga kangen ema nih =)"
10.22 am "Hehe kangen sih ma tapi mau gimana kerjaan padet sayang :)"​
10.22 am "Ah kaka gitu lah kerjaan mulu :|"
10.22 am "Lah namanya jugak masih pegawai jadi wajar donk haha"​
10.23 am "Iya deh yang sibuk
eh kak itu hmm...."
10.25 am "Apa dek?"​
10.25 am "Anu ada undangan nih dari kak ifa"
10.25 am "ifa yang mana sih, ifa kan banyak di sekolah kita dulu?"​
10.26 am "itu kak yang mantan kaka sebelum lulus :|"
10.26 am "Ohh, undngan apa jangan bilang dia nikah haha"​
10.27 am "emang iya :|

Seketika hening, fikiranku menerawang kembali masa masa smk beberapa tahun lalu, saat aku berpisah dengan dia karena aku ingin mencari kemapanan, dan berharap suatu saat aku ingin menjadikan gadis itu pendamping hidupku.


10.29 am "kak....."
10.31 am "kakaak...."
10.40 am "knapa kak masih berharap sama dia?"
10.44 am "kak jawaab kak...."
11.03 am "iya ma,
kapan acara nikahnya?"​
11.03 am "hmm... Nanti aku kirim deh salinan undangannya :) "

Sambil melihat e-mail terdapat namayang asing disana "[email protected]" attached 5 files instead, kubuka dan hanya bisa terdiam kembali.

"Bodoh Bodoh Bodoh, jadi ini alasanmu meminta kembali ke Indonesia" hanya umpatan yang terlintas di fikiranku, butuh beberapa saat sampai akhirnya aku tersadar dan membalas chat dari ema.



11.20 am "ma ema...."
11.20 am "beneran ini ma 20 januari ? Gak lebih dari 2 minggu lagi donk? "​
11.20 am "beneran kak, liat aja tuh undangannya"
11.21 am "yasudah lusa aku ke Indonesia, kamu mau nemenin hadir kan ma?"​
11.21 am "Iyelah kak aku temenin, sini aku tunggu ya :) kabari kalo udah sampai ya :)"
11.04 am "iya"​

end of chat

"Bodoh Bodoh Bodoh, ifa bodah" hanya umpatan yang terlintas di fikiranku
"Kenapa kau tidak bilang saja kalau ingin aku kembali untukmu, kenapa satu minggu lalu hanya ketikan candaan yang kau lontarkan ketika aku menyapamu" fikirku

Seketika itu juga aku mencari penerbangan tercepat ke Indonesia via travel agent, Indonesia negeri yang penuh kenangan akan 'dia', seseorang yang harusnya menungguku ternyata akan menikah lusa. "Lusa 'dia' menikah tapi dengan siapa?" terlintas begitu di fikiranku

Lusa... Sebegitu cepatkah dia memutuskan itu, Sedangkan seminggu kemarin dia masih sempat memintaku kembali ke indonesia.

Saat aku disini berusaha untuk membangun kehidupanku setelah 'dia' memutuskan untuk ingin sendiri, meski sudah beberapa tahun berlalu rasa itu tetap sama, rasa yang belum sama sekali pudar, aku masih ingat saat kita tertawa dan bercanda sepulang sekolah.

Dia yang setiap pagi selalu menungguku di depan gerbang sekolah sekedar untuk menyapa, dan dia yang selalu menungguku sampai aku kembali keluar dari sekolah, menyapaku dengan seyum indah itu.

"kalo harus jujur aku masih sayang kamu ifa, aku belum siap dengan semua ini, aku......"
"Arghh Bangsad Anjing, Siapa yang berani mendahului ku" hanya umpatan yang ada di kepalaku

-=~~=-​

Kembali sebatang marlboro lights aku nyalakan, aku hisap dalam dan ku hemuskan pelan ke udara sore itu, aku masih termenung sendiri di balkon lantai 2 rumahku, aku belum sepenuhnya percaya akan apa yang ku baca dalam chat siang tadi, sampai beberapa jam lalu aku membuka e-mail dari Ema dengan attachment scanning undangan, undangan pernikahan ifa yang akan berlangsung beberapa hari lagi.

Terdiam dengan pandangan kosong, menatap jalanan yang lengang di depanku, tak terasa sudah berapa batang aku habiskan, sampai aku tersadar ternyata ini hisapan terakhir di dalam bungkus rokokku. "Aku harus segera berangkat aku harus menemui dia sebelum hari pernikahannya, Aku harus tau sebabnya, Aku harus memastikan itu semua nyata" fikiranku mulai kembali tersadar

"Oke lah sambil membeli beberapa kebutuhan di supermarket nanti aku akan mampir ke rumah thomas, dia yang tau apa yang harus aku lakukan" fikiranku mulai menerawang, Sebelum kerumah thomas lebih baik aku segarkan diri sejenak, sedikit melupakan tamparan halus yang baru saja aku terima.

Setelah mandi aku aku berpakaian yang pantas, memasukkan beberapa gadged ke dalam tas dan menghidupkan mobil sederhanaku, dengan suasana winter seperti ini jalanan malam akan sedikit luang karena dingin yang menusuk tulang, orang orang akan lebih memilih untuk bersantai di depan tungku perapian mereka.

25 menit memacu mobil aku telah sampai di depan riverside penthouse, tidak lupa sebelumnya mampir ke supermarket terdekat untuk sekedar belanja keperluan harian, dan membawakan beberapa botol bir untuk menemani kami nantinya, aku tidak terlebih dahulu menghubungi thomas karena aku tau kebiasaannya yang selalu ada di apartement ini jika tidak sedang di kantor. Setelah memarkirkan mobil di basement aku menuju lift dan menekan tombol lantai tempat ruangannya berada, di lantai ketiga dari top roof.

-=~~=-​

thom's penthouse

bahasa aku alih ke bahasa Indonesia :)

Sampai di depan ruangan penthouse thomas aku menekan bel dan menunggunya membuka pintu, sambil melihat ke arah lift yang tadi mengantarkanku, beberapa saat setelah aku menkan bel thomas membuka pintu dan mempersilakan aku masuk.

Thom "hey christ any problem?"
me "Like usualy tom, am here for someting"
Thom "okay, what is your problem? just share boy"

Aku mngeluarkan tablet 7 inch dalam tas yang ku bawa, menyalakannya dan langsung tersambung dengan wifi tempat thomas, karena tidak sekali dua kali aku ke sini.

me "gini tom aku ada masalah dikit dengan masa laluku, seperti yang pernah aku ceritakan dulu" sambil membuka gadgedku dan login account emailku "coba kau baca ini tom, u know lah what's my problem" aku menyerahkan tablet-pc kepadanya.

Thom "Seriously christ?" dia memandangku dengan perasaan heran "apakah ini wanita yang pernah kau ceritakan kepadaku?" ucapnya sambil mengembalikan gadged itu.
me "yeah that is, aku harus gimana thom? Apa aku harus kesana? Apa aku harus menerima ini?"
Thom "sepertinya masih ada waktu beberapa hari sebelum dia menikah, kamu harus tau yang sebenarnya, setidaknya kamu ungkapkan itu sebelum dia benar benar pergi dari kehidupanmu"
me "okay thom, aku juga berfikiran sama, aku hanya mau meminta pendapatmu, thanks thom kmu memang sahabatku" aku menghela nafas dan meminum bir yang tadi aku bawa, "Thom, bisa bantu aku sekali lagi?"
Thom "as you wish boy!"
me "Tolong sembunyikan keberadaanku dari liza, kalau dia tau aku ke Indonesia dia pasti marah besar" liza adalah teman smaku dia juga pacar dari thomas.
Thom "oke boy, as you wish i'll do it"

Setelah membahas itu aku sempat berbasa basi dengan thomas dan setelah satu dua botol beer habis aku pamit untuk pulang.

Next Chapter..........
 
Terakhir diubah:
wuaaaaaahhhh ada cerbung juga di sub forum baru y?? moga oom TS bisa dpt inspirasi lancar buat nerusin ceritanya (ameeeeen)
 
wuaaaaaahhhh ada cerbung juga di sub forum baru y?? moga oom TS bisa dpt inspirasi lancar buat nerusin ceritanya (ameeeeen)

amien :)

ini lagi menyusun kata di sela sela tugas :hore:
 
wah, ini ceritanya kepengen gagalin pernikahan orang? :p
 
Lanjutkan.................. berdasarkan hasil terawangan....... kayaknya bakal :galau::galau::galau: nih cerita, anyway... keep it up bro.....
 
:kaget:
Akankah ini jadi sebuah cerita
Rahwana menculik dewi Liza
di antara pesta?!
:D

:bingung:
eh! Itu ifa apa liza ya tadi...??


:)
Ane tunggu nech..
catatan hariannya, bang Arka​
 
Chapter 2 - Davina


Toronto Canada 11 Januari 2015



Minggu pagi, aku terbangun setelah melihat seberkas cahaya matahari mengintip dari cela tirai kamarku, "Arghhh.... udah pagi ternya" fikirku mencoba untuk menyadarkan diriku, kulihat jam digital yang kugantung di atas televisi itu "wah masih jam 10 lebih sedikit ternyata" masih cukup lah untuk bersiap siap.

Segera aku beranjak dari ranjang menuju kamar mandi, kunyalakan shower dan air hangat ini cukup untuk menyegarkanku, setelah selesai dengan acara rutin pagi aku memilih baju yang pantas, hanya jeans dan kaos beserta mantel hangat ku pakai untuk menembus minggu dingin ini.

Hari ini aku mau menemui seorang teman, atau lebih tepatnya asisten dosen yang dulu membimbingku saat aku mengerjakan skripsi, karena mungkin kami seumuran malah berlanjut menjadi sahabat hehe, davina namanya gadis keturunan perancis Indonesia, hari ini aku berjanji akan menemaninya ke perpustakaan kota, mencari bahan untuk thesisnya, karena dia ingin segera menyelesaikan kuliahnya yang sempat tertunda karena harus membimbingku, jadi semacam balas budi saja sebenarnya.

Segera ku nyalakan mobil dan bersiap untuk pergi ke tempat kami janji bertemu, aku baca dari pesannya di line dia menungguku di cafe dekat dengan kampus, mungkih karena asisten dosen dan dia sudah terdaftar sebagai staff pengajar dia msih diijinkan untuk tinggal di mess kampus.

~==~​

15 menit memecah traffik kota aku sudah berada di depan cafe yang dia maksud, setelah memarkir mobilku aku berjalan menuju ke dalam, tak butuh waktu lama untuk menemukannya.

Davina "kanandaaaaa sini sini kak :)"tetap dengan kepolosannya dia memanggilku dengan sedikit berteriak :nohope:, segera aku berjalan ke arahnya
me "dav bisa gak sih gak pake treak :nohope:, malu tau seisi cafe jadi liat :nohope:" ungkapku sedikit kesal
Davina ":) ya maaf ka, abisnya kaka gemesin kalo panik" ucapnya dengan lugu disertai senyuman manis
me "halah merajuk kau dav, jadi sarapan dulu apa langsung cabut nih?" tanyaku memastikan
Davina "take a breakfast fist, baru tar temenin aku yak :)"
me "oke," sambi menjentikkan jari aku memanggil waitress dan memesan menu "big burger, coffee mocca" ucapku
Davina "wait !? No more burger and coffe at morning :|, please change with sandwich egg half cooked, and a cup of hot tea without sugar !? and serve fast" seketika waitress pergi meninggalkan kami
me "dav apaan sih? Ngapain juga ngatur sarapanku?"

Setelah berdebat dengannya tentang sarapanku, aku memilih untuk menurutinya saat ini karena tidak mungkin aku membuatnya marah, dan jika dia sudah marah mungkin akan terjadi kesunyian seperti di goa, karena dia gak akan menjawab apaun sampai marahnya mereda.

Aku lihat dia memandangku saat makan, seperti ada yang aneh menurutku

me "apaan sih dav cengar cengir gak jelas gitu"
Davina "hehe gak apa kak lucu aja liat kaka"
me "heh apaan sin :nohope:" aku menatapnya ragu
Davina "gak apa kok lanjutin aja ka :)"

Akhirnya aku menyelesaikan melahap menu sarapan yang tidak seperti biasanya, dan setelah mengobrol aku baru tau ini akan jadi hari yang panjang, karena dia mengajakku untuk mengantarkannya belanja "mimpi apa aku semalam ketemu anak ini ternyata cuma jadi sopir sehari" Davina hanya tersenyum penuh arti setelah menceritakan maksudnya selain memintaku untuk mengantarnya mencari reverensi thesisnya.

"Sudah biar aku aja yang bayar !" ucapnya saat kami beranjak menuju kasir untuk melakukan pembayaran, mau gimana lagi aku menuruti saja karena dia yang akan aku antarkan. Saat dia melakukan pembayaran langsung saja aku tinggal keluar cafe ke arah mobil, disamping mobil aku menyalakan sebatang marlboro untuk mengusir rasa dingin yang menyeruak, tiba - tiba davina sudah berada disampingku dan mengajak langsung berangkat.

~==~​

first destination City Hall Library / Toronto City Hall, ku pacu sedang mobilku diatas salju tipis, aku tak mau terlibat kecelakaan konyol karena memacu kendaraan diatas salju, setelah beberapa menit ku belokkan mobilku kearah 100 Queen Street West, dan ku parkir dekat dengan City Hall Library.

"Aku tunngu disini apa ikut dav?" kataku
Davina "come on ikut aja ka, aku juga butuh bantuanmu juga nanti" ucapnya disertai tersenyum manja
me "Hash..." aku mnghela nafas dan mulai mengikutinya masuk ke dalam perpustakaan.

Hari ini cukup melelahkan bagiku, bukan karena davina lama memilih buku namun ternyata sudah di pesannya dan aku hanya perlu membawanya, tapi buku itu tak sedikit ada 3 kardus seukuran 80 x 40 x 40 cm "what the... Dav lu mau bikin thesis apa mau ngerampok library" umpatku

Setelah selesai dengan administrasi di City Hall Library dan memindahkan 3 kardus yang beratnya sampe beberapa puluh kilo ke bagasi, kami memutuskan pergi ke supermarket terdekat untuk belanja keperluan davina dan this is new nightmare, "dasar cewe kalo belanja pasti ribet" kembali aku mengumpat

Setelah beberapa jam mengelilingi super market dan dengan membawa belanjaan 3 medium trolly, akhirnya selesai juga mimpi burukku di dalam mengelilingi supermarket ini, dengan santainya davina ke depan kasir tanpa memberiku kesempatan santai dan cuma mendorong salah satu trolly "dav... Untung elu cakep dan gemesin kalo elu jelek udah gw tendang dari tadi," lagi lagi aku mengumpat dalam diam

Setelah ketiga trolly berpindah ke bangku tengah ternyata belum selesai davina memberiku kejutan dia mengajakku ke cafe kembali untuk dinner, gak berasa dari siang sampai hampir jam 7 malam kami mengelilingi kota, di dalam mobil kami hanya diam hanya sesekali candaan untuk mencairkan suasana "tumben ni anak anteng biasanya usil banget" batinku

me "dav any problem? just share with me" aku mulai bertanya
Davina "nothing ka ndaa, cuma lagi mikir tentang thesis aja"
me "haish, udah jangan di pikirin terus?! Thesis mah di kerjain bukan di pikirin" seketika dia mencubit tangan kananku yang berada di tuas presneling
Davina "iya ka ndaa, yuk sekalian dinner aku yng traktir deh" ajaknya dengan senyum manja
me "gak dari tadi kek laper nih dav :|"

Segera aku jalankan mobilku ke arah cafe yang davina maksud, setelah sampai kami memesan makan malam sekarang lebih terserah davina saja menunya selain karena aku belum pernah maka di cafe ini males juga harus berdebat lagi dengan davina, tap kalo difikir fikir hari ini kaya kencan dadakan dan aku pihak korban yang gak tau apa apa, selesai makan kami memutuskan tidak segera beranjak namun memilih untuk menikmati live accoustik yang sedang perform.

Kulihat mata biru bulat itu, sungguh indah jika dilihat lekat "Dav kamu cantik..." batinku "Dav kmu abis ini dianterin kemana atau mau pulang aja?" tanyaku

Davina "Terserah sih semua udah beres berkat ka nda :)"
me "Ok kayaknya kamu cape, langsung pulang aja gimana?"
Davina "terserah ka !?" " kmu bawa aku kemanapun aku mau" ucapnya lirih, namun aku tau dari gerak bibirnya dia mengucap itu, kami pun terdiam dengan kesibukan masing masing setelahnya.

Davina sedang menikmati live accoustik yang melantunkan lagu kesukaannya, sedangkan aku membaca email sesekali sambil berharap semoga tak ada email surprise lagi, aku tau da davina melihatku sesaat sebelum dia kembali menikmati lagu kesukaanya.

Iseng aku membuka tablet yang ku bawa, dan melihat bberapa email semoga tidak ada email yang membuatku badmood kembali, iseng sepertinya aku membuka chat kemarin dan menemukan chat dari ema, kembali anganku teringat akan ifa.

Ema Rahardian Putri

11.20 am "ma ema...."
11.20 am "beneran ini ma 20 januari ? Gak lebih dari 2 minggu lagi donk? "​
11.20 am "beneran kak, liat aja tuh undangannya"
11.21 am "yasudah lusa aku ke Indonesia, kamu mau nemenin hadir kan ma?"​
11.21 am "Iyelah kak aku temenin, sini aku tunggu ya :) kabari kalo udah sampai ya :)"
11.04 am "iya"​

Kulihat davina sedang sibuk dengan gadgednya, ku sapa dia untuk mengajak pulang.

me "dav pulang yuk udah malam juga ini"
Davina "Ok ka nda" dia mulai membereskan beberapa gadgednya "bentar yak aku ke kamar mandi dulu"
me "oke" aku menunggunya sejenak dan memanggil waitress untuk urusan administrasi, namun kata waitress semua sudah di bayar oleh davina "Hash... anak ini malah nraktir, apa sih maksudnya" ungkapku

Setelah dia kembali aku mengajaknya untuk segara pulang, beberapa menit kemudian aku telah sampai di tempatnya, "dav ini kmu gak salah apa?? Ngerampok market sama Library??" ungkapku, namun dia hanya senyum manja

Selesai aku mengantarkan semua belanjaan beserta kardus buku yang dia pinjam ke dalam messnya aku pun pamit untuk pulang, "Dav aku pulang ya..." kataku setengah berteriak karena davina yang sedang berada di kamar mandi setelah memindahkan barang barangnya, "Tunggu sebentar ka nda... " dia menyahut dari dalam.

Davina memberikan sebuah paperbag "ini buat ka nda, anggap aja rasa terimakasih dav udah dianterin seharian" ungkapnya
me "iya terimakasih dav, balik dulu yak..." ungkapku, setelah itu davina mengantarkanku sampai depan ruangannya "kalo kangen telfon aja yak hehe" candaku diiringi senyumnya malu malu, "dav seandainya kau tau, mungkin kau akan membenciku karena ini nampak seperti harapan palsu" batinku

~==~​

Beberapa menit kemudian aku telah sampai di rumahku setelah memarkir mobil dan mengunci semua pintu aku menuju kamar dan menyalakan televisi, "capek juga seharian jalan sama davina, paling tidak aku sedikit lupa dengan ifa" seketika aku teringat dengan ifa.

"Daripada aku terus memikirkannya lebih baik aku istrahat" batinku

iringan lagu gun and rose knockin' on heaven's door mengantarkanku ke peraduan.

Mama take this badge from me

I can't use it anymore

It's getting dark too dark to see

Feels like I'm knockin' on heaven's door
Knock-knock-knockin' on heaven's door....​

Next Chapter..........
 
Lanjutkan.................. berdasarkan hasil terawangan....... kayaknya bakal :galau::galau::galau: nih cerita, anyway... keep it up bro.....

ga galau kok cuman agak mellow :tendang:
:kaget:
Akankah ini jadi sebuah cerita
Rahwana menculik dewi Liza
di antara pesta?!
:D

:bingung:
eh! Itu ifa apa liza ya tadi...??


:)
Ane tunggu nech..
catatan hariannya, bang Arka​



yang nikah ifa oy, liza kan pacar temenku :galak:

santai saja tunggu apdetnya :tendang:
 
Bimabet
lebih cepat dari yang direncanakan updatenya... besok lagi ya brada...
oiya... ntar kl balik ke toronto ngajak ane yah... mau jadi TKI aja ane disana
:tendang:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd