cloudo2101
Semprot Kecil
- Daftar
- 7 Dec 2015
- Post
- 65
- Like diterima
- 68
Permisi suhu suhu semua, nubie izin bikin thread, ini thread pertama nubie jadi mohon maaf kalo masih berantakan
Ga usah banyak pembuka lah ya,pokoknya selamat menikmati kisah nubie semoga memenuhi standar suhu suhu sekalian
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kenalin nama gua Denis saat ini gua kuliah di fakultas kedokteran di salah satu perguruan tinggi swasta di ibu kota, pagi ini seperti pagi pagi sebelumnya gua berangkat ke kampus menggunakan mobil kesayangan gua, rumah gua ga begitu jauh dari kampus jadi bisa lah ditempuh naik mobil selama kurang lebih 40 menit.
Sesampainya dikampus gua langsung disamperin sama temen gua namanya Mariska, kita cukup akrab temenan karena dia temen gua waktu SMA dulu, Riska itu panggilan gua dari dulu biar sekedar pendek aja, dia orangnya cantik dengan wajah khas manisnya ditambah dengan tinggi 170cm dan berat badan yang ideal serta yang ga kalah menarik adalah gundukan di kedua dadanya yang selalu bikin cowo mana aja ga bisa berenti ngelirik yaaa gua tafsir kisaran 36 B atau C, udah banyak temen temen gua minta tolong gua buat bantuin deketin dia,tapi gua selalu males buat bantuin,kalo ada kesempatan mending gua aja yang nyabet deh, dalam hati gua. Tapi Riska selalu bilang kalo mau fokus sama kuliahnya dulu dan ga mau ke ganggu sama hal cinta cintaan.
"Deniiissss, ayok buruan kita harus ke papan bagian pendidikaan, katanya nilai ujian blok yang lalu udah bisa kita minta disana"
"Ah, seriusan ris? aduh gua lebih mending ga liat aja deh,paling paling harus ada yang gua perbaikin lagi nanti nilainya"
"ih ayookk,temenin gue deh kalo emang lu ga mau mintaa, kalo ada lu pasti cepet dikasih sama pak Sutoyo, kalo ga ada lu dia demen banget nahan nahan nilai gua, mana suka curi curi megang tangan gua lagi"
Pak Sutoyo ini kerja dibagian administrasi yang ngurus nilai mahasiswa, dia yang bagian input nilai dan lain lain,dosen mah sekedar kasih aja nilai ke dia.
"iya deh iyaaa,ya kalo emang harus kesana gua sekalian minta deh,masa cuma nongol ga dapet apa apa" jawabku.
Gua sama Riska akhirnya langsung menuju lantai 3 tempat ruangan administrasi berada.
Sesampainya di ruang administrasi
"Pagi pak toyo" sapaku
"Pagi" jawabnya ketus sambil melirik ke Riska yang ada di sampingku, ralat melirik ke Buah dadanya riska lebih tepatnya.
"ehem" batuk ku membuyarkan lirikanya ke buah dada Riska
"pak minta nilai ujian blok lalu dong yan punya saya atas nama Denis Pratama sama Mariska Leovina"
"oke sebentar"
Pak Toyo segera mengambil tumpukan berkas yang ada di laci mejanya dan segera mencari nama kami ditumpukan berkas tersebut.
"Denis, kamu tau kan kamu sudah terlalu sering gagal saat ujian dan kamu terpaksa di DO kalau sampai terus terusan mengulang, nilai kamu masih ancur nih, kamu belajar ga sih?" Ucap pak Toyo sembari memberikan berkas kami
"Ya abisnya gimana pak, perasaan soalnya susah banget"
"Kamu diminta menghadap Wakil Dekan 1 sehabis jam makan siang nanti" Ucap pak Toyo sembari melengos meninggalkan kami
"Eh, yang bener pak?waduh, menghadap dr Andre pak?" jawabku panik
"iya lah emang siapa lagi wakil dekan 1 kalau bukan beliau?" jawabnya sinis
"Denis, emang nilai kamu berapa sekarang?" tanya Riska
Aku yang mendengar perkataan Riska pun kembali tersadar kalau aku belum lihat berkas nilaiku, dan ketika aku buka yaa sesuai dengan dugaanku, kembali nilai "D" terpampang jelas di nilai blok Kardiovaskular milik ku.
"Ya ampun Deniiss,Lu ngga belajar atau gimana?kok bisa dapet D?" tanya Riska sembari memegang berkas ditanganku
"Aku belajar cuma emang susah aja, ah udahlah ga tau lagi aku mau diapain sama dr Andre pas ketemu nanti, udah kena 2 kali SP karena nilaiku selalu jelek, aku harus bilang apa ke orang tuaku nanti" jawabku
"Yaudah itu kita pikirin nanti aja, belum tentu dr Andre bakal DO lu sekarang kan,lu minta maaf aja terus janjiin ga bakal ke ulang" jawabnya
"Ah mana berlaku si taktik gituan ke dia" jawabku sembari menuju lift ingin turun
"Eh mau kemana?"
"Mau ke kantin makan dulu, biar ga hipoglikemi terus pingsan pas ketemu dr Andre nanti" jawabku asal
Setelah jam makan siang berakhir, akupun menuju ke ruang Wakil Dekan 1 sesuai instruksi pak Toyo tadi
"Permisi dokter" sembari membuka pintu yang sudah setengah terbuka tersebut
"dokter memanggil saya dok?" tanyaku lagi
"Iya, ayo duduk sini denis dan tutup pintunya" jawabnya singkat
akupun mengikuti perintahnya dan duduk setelah menutup rapat pintu ruangan tersebut, aku sempat kaget karena ternyata di ruangan itu juga ada pak Toyo sedang duduk di kursi sofa yang memang disediakan untuk tamu diruangan tersebut
"Kamu tau jatah toleransi nilai kamu sudah melewati batas?" tanyanya langsung ke topik utama
"Maaf dokter, saya sudah coba belajar tapi masih belum bisa mencapai target dokter,mohon kebijaksanaanya untuk memberikan kesempatan lagi dokter" pintaku memelas
"Sudah terlalu banyak kesempatan yang saya kasih ke kamu, saya sudah tidak bisa lagi memberikan toleransi, setelah ini kamu bisa keluar bersama pak Toyo, dia akan mengurus surat keterangan DO dari kampus ini" jawabnya dengan ringan
"Jangan dokter, saya mohon kesempatan lagi dokter,saya siap mendapat tugas lebih atau mengerjakan pekerjaan apapun asalkan saya diberikan kesempatan lagi dokter" pintaku memelas
tiba tiba dia yang semula sibuk dengan laptop dimejanya, menutup laptopnya dan menatap ke arah ku
"Mati gua" Batin ku
"Ada cara supaya kamu saya berikan kesempatan,bukan sekedar kesempatan tapi juga jaminan untuk nilai kamu kedepanya"jawabnya dengan suara pelan
sontak aku kaget dan senang bukan main mendapat angin segar seperti itu
"Apa dokter caranya?saya rela lakuin apa aja dokter" jawabku girang
"Saya liat kamu sangat dekat dengan Mariska,bahkan saya amati kamu satu satunya orang yang paling dekat dengan dia" jawabnya
memang sih, Riska tidak terlalu mudah bergaul karena kepribadianya yang sulit mempercayai orang lain dan selalu fokus terhadap pelajaran membuat dia sangat jarang memiliki teman dekat.
"iya dokter, ada apa ya dokter dengan hal itu?" tanyaku curiga
"Saya mau kamu ajak dia ke ruang diskusi besok sore ketika seluruh kegiatan perkuliahan sudah selesai, kamu bisa bilang minta diajari atau apa terserah kamu" pinta dr Andre
"Memang ada apa dokter diruang diskusi jam segitu besok?" tanyaku penasaran
"Saya tau kamu sudah lama menyukai Mariska kan?siapa yang tidak suka dengan gadis seperti itu?cantik dan luar biasa seksi?" jawabnya sembari menahan senyum mesum di wajahnya
"Maaf dok,maksud dokter apa ya?dokter mau melakukan apa ke Riska?" tanyaku dengan nada kesal
"Tidak usah munafik kamu Denis, Kontolmu mau cobain memek Mariska kan?" Timpa Pak toyo dari arah sofa
aku hampir lupa dia disana sebenarnya
"Saya tidak akan melakukan hal semacam itu hanya untuk mendapatkan dia pak" Jawabku secara tegas terhadap pak Toyo
"Oke silahkan kalau kamu tidak mau,kamu bisa keluar dari ruangan saya bersama pak toyo untuk mengurus surat DO kamu" Jawab dokter andre
aku mendadak terdiam, aku tidak mau menghancurkan hidup sahabatku sekaligus orang yang aku suka, tapi aku tidak sanggup membayangkan wajah orangtuaku ketika aku menyampaikan aku dikeluarkan karena terus menerus mendapat nilai buruk
"Bayangkan Denis, semua nilai burukmu di bagian lain sebelumnya akan saya naikan, begitupun dengan nilai nilai ujian kedepanya,kamu tidak perlu lagi susah payah belajar, bahkan kamu juga bisa mendapatkan tubuh Mariska yang selama ini cuma kamu kagumi dari luar saja" ucap dokter andre pelan
Aku ada di ujung dilema,tapi jujur saja membayangkan tubuh molek Riska ada di pelukanku dan bisa ngerasain nikmatnya ngentot dengan Riska yang selama ini hanya bisa aku bayangkan dalam fantasiku saja sungguh sangat menggiurkan, terutama iming iming nilai bagus sepanjang kuliahku tanpa harus belajar dan membayangkan orangtuaku tidak akan sedih lagi karena anaknya selalu mendapat nilai buruk juga sangat menarik perhatianku. Aku terdiam sejenak memikirkan tawaran ini, teryata nafsuku mengalahkan akal sehatku dan keinginanku menjaga sahabatku itu
"Baik dokter, tapi dengan 1 syarat lagi" pintaku sambil tersenyum ke arah dokter Andre
"Apa itu?" tanyanya penasaran
"Aku harus jadi yang pertama ngentotin dia,aku mau jadi pertama yang ambil perawan dia, kalo dokter setuju besok kita bisa segera laksanakan rencananya"
dokter Andre tertawa lepas "Luar biasa kemampuan berundingmu nak,saya tidak ada masalah dengan hal itu, selama saya bisa merasakan tubuh mariska"
"Its a deal then" jawabku sambil menjulurkan tanganku untuk berjabat tangan denganya yang segera disambut olehnya
"deal" jawabnya
"Pak Toyo besok kita pesta, dan tolong urus nilai Denis ya" perintah dr Andre
"Asiikk, siap dok" jawab pak Toyo sumringah
Kemudian akupun segera keluar dari ruangan itu dengan wajah bahagia, dan hal yang pertama kulakukan adalah menelpon Riska
"Halo, Riska, besok sore free ngga?"
"Free kok Den, kenapa?eh iya gimana tadi ketemu sama dr Andre?aman kan?"
"Aman sih,tapi dapet banyak banget tugas dan gua ga ngerti nih, bantuin kerjain dong besok selesai kuliah" pintaku
"Siaaaapp cuma bantuin nugas mah gampang hahaha" tawanya dari sebrang telpon
"hahaha iyaa gampang lah yaa" jawabku dengan senyum penuh arti
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekian dulu pembukaan dari nubie, lanjutanya? ada kook,nunggu komentar dan respon para suhu suhu dulu tapi hehe, salam semproott
Ga usah banyak pembuka lah ya,pokoknya selamat menikmati kisah nubie semoga memenuhi standar suhu suhu sekalian
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Prologue
Kenalin nama gua Denis saat ini gua kuliah di fakultas kedokteran di salah satu perguruan tinggi swasta di ibu kota, pagi ini seperti pagi pagi sebelumnya gua berangkat ke kampus menggunakan mobil kesayangan gua, rumah gua ga begitu jauh dari kampus jadi bisa lah ditempuh naik mobil selama kurang lebih 40 menit.
Sesampainya dikampus gua langsung disamperin sama temen gua namanya Mariska, kita cukup akrab temenan karena dia temen gua waktu SMA dulu, Riska itu panggilan gua dari dulu biar sekedar pendek aja, dia orangnya cantik dengan wajah khas manisnya ditambah dengan tinggi 170cm dan berat badan yang ideal serta yang ga kalah menarik adalah gundukan di kedua dadanya yang selalu bikin cowo mana aja ga bisa berenti ngelirik yaaa gua tafsir kisaran 36 B atau C, udah banyak temen temen gua minta tolong gua buat bantuin deketin dia,tapi gua selalu males buat bantuin,kalo ada kesempatan mending gua aja yang nyabet deh, dalam hati gua. Tapi Riska selalu bilang kalo mau fokus sama kuliahnya dulu dan ga mau ke ganggu sama hal cinta cintaan.
"Deniiissss, ayok buruan kita harus ke papan bagian pendidikaan, katanya nilai ujian blok yang lalu udah bisa kita minta disana"
"Ah, seriusan ris? aduh gua lebih mending ga liat aja deh,paling paling harus ada yang gua perbaikin lagi nanti nilainya"
"ih ayookk,temenin gue deh kalo emang lu ga mau mintaa, kalo ada lu pasti cepet dikasih sama pak Sutoyo, kalo ga ada lu dia demen banget nahan nahan nilai gua, mana suka curi curi megang tangan gua lagi"
Pak Sutoyo ini kerja dibagian administrasi yang ngurus nilai mahasiswa, dia yang bagian input nilai dan lain lain,dosen mah sekedar kasih aja nilai ke dia.
"iya deh iyaaa,ya kalo emang harus kesana gua sekalian minta deh,masa cuma nongol ga dapet apa apa" jawabku.
Gua sama Riska akhirnya langsung menuju lantai 3 tempat ruangan administrasi berada.
Sesampainya di ruang administrasi
"Pagi pak toyo" sapaku
"Pagi" jawabnya ketus sambil melirik ke Riska yang ada di sampingku, ralat melirik ke Buah dadanya riska lebih tepatnya.
"ehem" batuk ku membuyarkan lirikanya ke buah dada Riska
"pak minta nilai ujian blok lalu dong yan punya saya atas nama Denis Pratama sama Mariska Leovina"
"oke sebentar"
Pak Toyo segera mengambil tumpukan berkas yang ada di laci mejanya dan segera mencari nama kami ditumpukan berkas tersebut.
"Denis, kamu tau kan kamu sudah terlalu sering gagal saat ujian dan kamu terpaksa di DO kalau sampai terus terusan mengulang, nilai kamu masih ancur nih, kamu belajar ga sih?" Ucap pak Toyo sembari memberikan berkas kami
"Ya abisnya gimana pak, perasaan soalnya susah banget"
"Kamu diminta menghadap Wakil Dekan 1 sehabis jam makan siang nanti" Ucap pak Toyo sembari melengos meninggalkan kami
"Eh, yang bener pak?waduh, menghadap dr Andre pak?" jawabku panik
"iya lah emang siapa lagi wakil dekan 1 kalau bukan beliau?" jawabnya sinis
"Denis, emang nilai kamu berapa sekarang?" tanya Riska
Aku yang mendengar perkataan Riska pun kembali tersadar kalau aku belum lihat berkas nilaiku, dan ketika aku buka yaa sesuai dengan dugaanku, kembali nilai "D" terpampang jelas di nilai blok Kardiovaskular milik ku.
"Ya ampun Deniiss,Lu ngga belajar atau gimana?kok bisa dapet D?" tanya Riska sembari memegang berkas ditanganku
"Aku belajar cuma emang susah aja, ah udahlah ga tau lagi aku mau diapain sama dr Andre pas ketemu nanti, udah kena 2 kali SP karena nilaiku selalu jelek, aku harus bilang apa ke orang tuaku nanti" jawabku
"Yaudah itu kita pikirin nanti aja, belum tentu dr Andre bakal DO lu sekarang kan,lu minta maaf aja terus janjiin ga bakal ke ulang" jawabnya
"Ah mana berlaku si taktik gituan ke dia" jawabku sembari menuju lift ingin turun
"Eh mau kemana?"
"Mau ke kantin makan dulu, biar ga hipoglikemi terus pingsan pas ketemu dr Andre nanti" jawabku asal
Setelah jam makan siang berakhir, akupun menuju ke ruang Wakil Dekan 1 sesuai instruksi pak Toyo tadi
"Permisi dokter" sembari membuka pintu yang sudah setengah terbuka tersebut
"dokter memanggil saya dok?" tanyaku lagi
"Iya, ayo duduk sini denis dan tutup pintunya" jawabnya singkat
akupun mengikuti perintahnya dan duduk setelah menutup rapat pintu ruangan tersebut, aku sempat kaget karena ternyata di ruangan itu juga ada pak Toyo sedang duduk di kursi sofa yang memang disediakan untuk tamu diruangan tersebut
"Kamu tau jatah toleransi nilai kamu sudah melewati batas?" tanyanya langsung ke topik utama
"Maaf dokter, saya sudah coba belajar tapi masih belum bisa mencapai target dokter,mohon kebijaksanaanya untuk memberikan kesempatan lagi dokter" pintaku memelas
"Sudah terlalu banyak kesempatan yang saya kasih ke kamu, saya sudah tidak bisa lagi memberikan toleransi, setelah ini kamu bisa keluar bersama pak Toyo, dia akan mengurus surat keterangan DO dari kampus ini" jawabnya dengan ringan
"Jangan dokter, saya mohon kesempatan lagi dokter,saya siap mendapat tugas lebih atau mengerjakan pekerjaan apapun asalkan saya diberikan kesempatan lagi dokter" pintaku memelas
tiba tiba dia yang semula sibuk dengan laptop dimejanya, menutup laptopnya dan menatap ke arah ku
"Mati gua" Batin ku
"Ada cara supaya kamu saya berikan kesempatan,bukan sekedar kesempatan tapi juga jaminan untuk nilai kamu kedepanya"jawabnya dengan suara pelan
sontak aku kaget dan senang bukan main mendapat angin segar seperti itu
"Apa dokter caranya?saya rela lakuin apa aja dokter" jawabku girang
"Saya liat kamu sangat dekat dengan Mariska,bahkan saya amati kamu satu satunya orang yang paling dekat dengan dia" jawabnya
memang sih, Riska tidak terlalu mudah bergaul karena kepribadianya yang sulit mempercayai orang lain dan selalu fokus terhadap pelajaran membuat dia sangat jarang memiliki teman dekat.
"iya dokter, ada apa ya dokter dengan hal itu?" tanyaku curiga
"Saya mau kamu ajak dia ke ruang diskusi besok sore ketika seluruh kegiatan perkuliahan sudah selesai, kamu bisa bilang minta diajari atau apa terserah kamu" pinta dr Andre
"Memang ada apa dokter diruang diskusi jam segitu besok?" tanyaku penasaran
"Saya tau kamu sudah lama menyukai Mariska kan?siapa yang tidak suka dengan gadis seperti itu?cantik dan luar biasa seksi?" jawabnya sembari menahan senyum mesum di wajahnya
"Maaf dok,maksud dokter apa ya?dokter mau melakukan apa ke Riska?" tanyaku dengan nada kesal
"Tidak usah munafik kamu Denis, Kontolmu mau cobain memek Mariska kan?" Timpa Pak toyo dari arah sofa
aku hampir lupa dia disana sebenarnya
"Saya tidak akan melakukan hal semacam itu hanya untuk mendapatkan dia pak" Jawabku secara tegas terhadap pak Toyo
"Oke silahkan kalau kamu tidak mau,kamu bisa keluar dari ruangan saya bersama pak toyo untuk mengurus surat DO kamu" Jawab dokter andre
aku mendadak terdiam, aku tidak mau menghancurkan hidup sahabatku sekaligus orang yang aku suka, tapi aku tidak sanggup membayangkan wajah orangtuaku ketika aku menyampaikan aku dikeluarkan karena terus menerus mendapat nilai buruk
"Bayangkan Denis, semua nilai burukmu di bagian lain sebelumnya akan saya naikan, begitupun dengan nilai nilai ujian kedepanya,kamu tidak perlu lagi susah payah belajar, bahkan kamu juga bisa mendapatkan tubuh Mariska yang selama ini cuma kamu kagumi dari luar saja" ucap dokter andre pelan
Aku ada di ujung dilema,tapi jujur saja membayangkan tubuh molek Riska ada di pelukanku dan bisa ngerasain nikmatnya ngentot dengan Riska yang selama ini hanya bisa aku bayangkan dalam fantasiku saja sungguh sangat menggiurkan, terutama iming iming nilai bagus sepanjang kuliahku tanpa harus belajar dan membayangkan orangtuaku tidak akan sedih lagi karena anaknya selalu mendapat nilai buruk juga sangat menarik perhatianku. Aku terdiam sejenak memikirkan tawaran ini, teryata nafsuku mengalahkan akal sehatku dan keinginanku menjaga sahabatku itu
"Baik dokter, tapi dengan 1 syarat lagi" pintaku sambil tersenyum ke arah dokter Andre
"Apa itu?" tanyanya penasaran
"Aku harus jadi yang pertama ngentotin dia,aku mau jadi pertama yang ambil perawan dia, kalo dokter setuju besok kita bisa segera laksanakan rencananya"
dokter Andre tertawa lepas "Luar biasa kemampuan berundingmu nak,saya tidak ada masalah dengan hal itu, selama saya bisa merasakan tubuh mariska"
"Its a deal then" jawabku sambil menjulurkan tanganku untuk berjabat tangan denganya yang segera disambut olehnya
"deal" jawabnya
"Pak Toyo besok kita pesta, dan tolong urus nilai Denis ya" perintah dr Andre
"Asiikk, siap dok" jawab pak Toyo sumringah
Kemudian akupun segera keluar dari ruangan itu dengan wajah bahagia, dan hal yang pertama kulakukan adalah menelpon Riska
"Halo, Riska, besok sore free ngga?"
"Free kok Den, kenapa?eh iya gimana tadi ketemu sama dr Andre?aman kan?"
"Aman sih,tapi dapet banyak banget tugas dan gua ga ngerti nih, bantuin kerjain dong besok selesai kuliah" pintaku
"Siaaaapp cuma bantuin nugas mah gampang hahaha" tawanya dari sebrang telpon
"hahaha iyaa gampang lah yaa" jawabku dengan senyum penuh arti
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekian dulu pembukaan dari nubie, lanjutanya? ada kook,nunggu komentar dan respon para suhu suhu dulu tapi hehe, salam semproott