Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

My Kind Of Friendship

cloudo2101

Semprot Kecil
Daftar
7 Dec 2015
Post
65
Like diterima
68
Bimabet
Permisi suhu suhu semua, nubie izin bikin thread, ini thread pertama nubie jadi mohon maaf kalo masih berantakan :(

Ga usah banyak pembuka lah ya,pokoknya selamat menikmati kisah nubie semoga memenuhi standar suhu suhu sekalian ;);)

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Prologue​


Kenalin nama gua Denis saat ini gua kuliah di fakultas kedokteran di salah satu perguruan tinggi swasta di ibu kota, pagi ini seperti pagi pagi sebelumnya gua berangkat ke kampus menggunakan mobil kesayangan gua, rumah gua ga begitu jauh dari kampus jadi bisa lah ditempuh naik mobil selama kurang lebih 40 menit.
Sesampainya dikampus gua langsung disamperin sama temen gua namanya Mariska, kita cukup akrab temenan karena dia temen gua waktu SMA dulu, Riska itu panggilan gua dari dulu biar sekedar pendek aja, dia orangnya cantik dengan wajah khas manisnya ditambah dengan tinggi 170cm dan berat badan yang ideal serta yang ga kalah menarik adalah gundukan di kedua dadanya yang selalu bikin cowo mana aja ga bisa berenti ngelirik yaaa gua tafsir kisaran 36 B atau C, udah banyak temen temen gua minta tolong gua buat bantuin deketin dia,tapi gua selalu males buat bantuin,kalo ada kesempatan mending gua aja yang nyabet deh, dalam hati gua. Tapi Riska selalu bilang kalo mau fokus sama kuliahnya dulu dan ga mau ke ganggu sama hal cinta cintaan.


"Deniiissss, ayok buruan kita harus ke papan bagian pendidikaan, katanya nilai ujian blok yang lalu udah bisa kita minta disana"

"Ah, seriusan ris? aduh gua lebih mending ga liat aja deh,paling paling harus ada yang gua perbaikin lagi nanti nilainya"

"ih ayookk,temenin gue deh kalo emang lu ga mau mintaa, kalo ada lu pasti cepet dikasih sama pak Sutoyo, kalo ga ada lu dia demen banget nahan nahan nilai gua, mana suka curi curi megang tangan gua lagi"

Pak Sutoyo ini kerja dibagian administrasi yang ngurus nilai mahasiswa, dia yang bagian input nilai dan lain lain,dosen mah sekedar kasih aja nilai ke dia.

"iya deh iyaaa,ya kalo emang harus kesana gua sekalian minta deh,masa cuma nongol ga dapet apa apa" jawabku.

Gua sama Riska akhirnya langsung menuju lantai 3 tempat ruangan administrasi berada.

Sesampainya di ruang administrasi

"Pagi pak toyo" sapaku
"Pagi" jawabnya ketus sambil melirik ke Riska yang ada di sampingku, ralat melirik ke Buah dadanya riska lebih tepatnya.
"ehem" batuk ku membuyarkan lirikanya ke buah dada Riska
"pak minta nilai ujian blok lalu dong yan punya saya atas nama Denis Pratama sama Mariska Leovina"
"oke sebentar"

Pak Toyo segera mengambil tumpukan berkas yang ada di laci mejanya dan segera mencari nama kami ditumpukan berkas tersebut.

"Denis, kamu tau kan kamu sudah terlalu sering gagal saat ujian dan kamu terpaksa di DO kalau sampai terus terusan mengulang, nilai kamu masih ancur nih, kamu belajar ga sih?" Ucap pak Toyo sembari memberikan berkas kami
"Ya abisnya gimana pak, perasaan soalnya susah banget"
"Kamu diminta menghadap Wakil Dekan 1 sehabis jam makan siang nanti" Ucap pak Toyo sembari melengos meninggalkan kami
"Eh, yang bener pak?waduh, menghadap dr Andre pak?" jawabku panik
"iya lah emang siapa lagi wakil dekan 1 kalau bukan beliau?" jawabnya sinis
"Denis, emang nilai kamu berapa sekarang?" tanya Riska

Aku yang mendengar perkataan Riska pun kembali tersadar kalau aku belum lihat berkas nilaiku, dan ketika aku buka yaa sesuai dengan dugaanku, kembali nilai "D" terpampang jelas di nilai blok Kardiovaskular milik ku.

"Ya ampun Deniiss,Lu ngga belajar atau gimana?kok bisa dapet D?" tanya Riska sembari memegang berkas ditanganku
"Aku belajar cuma emang susah aja, ah udahlah ga tau lagi aku mau diapain sama dr Andre pas ketemu nanti, udah kena 2 kali SP karena nilaiku selalu jelek, aku harus bilang apa ke orang tuaku nanti" jawabku
"Yaudah itu kita pikirin nanti aja, belum tentu dr Andre bakal DO lu sekarang kan,lu minta maaf aja terus janjiin ga bakal ke ulang" jawabnya
"Ah mana berlaku si taktik gituan ke dia" jawabku sembari menuju lift ingin turun
"Eh mau kemana?"
"Mau ke kantin makan dulu, biar ga hipoglikemi terus pingsan pas ketemu dr Andre nanti" jawabku asal

Setelah jam makan siang berakhir, akupun menuju ke ruang Wakil Dekan 1 sesuai instruksi pak Toyo tadi

"Permisi dokter" sembari membuka pintu yang sudah setengah terbuka tersebut
"dokter memanggil saya dok?" tanyaku lagi
"Iya, ayo duduk sini denis dan tutup pintunya" jawabnya singkat

akupun mengikuti perintahnya dan duduk setelah menutup rapat pintu ruangan tersebut, aku sempat kaget karena ternyata di ruangan itu juga ada pak Toyo sedang duduk di kursi sofa yang memang disediakan untuk tamu diruangan tersebut

"Kamu tau jatah toleransi nilai kamu sudah melewati batas?" tanyanya langsung ke topik utama
"Maaf dokter, saya sudah coba belajar tapi masih belum bisa mencapai target dokter,mohon kebijaksanaanya untuk memberikan kesempatan lagi dokter" pintaku memelas
"Sudah terlalu banyak kesempatan yang saya kasih ke kamu, saya sudah tidak bisa lagi memberikan toleransi, setelah ini kamu bisa keluar bersama pak Toyo, dia akan mengurus surat keterangan DO dari kampus ini" jawabnya dengan ringan
"Jangan dokter, saya mohon kesempatan lagi dokter,saya siap mendapat tugas lebih atau mengerjakan pekerjaan apapun asalkan saya diberikan kesempatan lagi dokter" pintaku memelas

tiba tiba dia yang semula sibuk dengan laptop dimejanya, menutup laptopnya dan menatap ke arah ku

"Mati gua" Batin ku

"Ada cara supaya kamu saya berikan kesempatan,bukan sekedar kesempatan tapi juga jaminan untuk nilai kamu kedepanya"jawabnya dengan suara pelan

sontak aku kaget dan senang bukan main mendapat angin segar seperti itu

"Apa dokter caranya?saya rela lakuin apa aja dokter" jawabku girang
"Saya liat kamu sangat dekat dengan Mariska,bahkan saya amati kamu satu satunya orang yang paling dekat dengan dia" jawabnya

memang sih, Riska tidak terlalu mudah bergaul karena kepribadianya yang sulit mempercayai orang lain dan selalu fokus terhadap pelajaran membuat dia sangat jarang memiliki teman dekat.

"iya dokter, ada apa ya dokter dengan hal itu?" tanyaku curiga
"Saya mau kamu ajak dia ke ruang diskusi besok sore ketika seluruh kegiatan perkuliahan sudah selesai, kamu bisa bilang minta diajari atau apa terserah kamu" pinta dr Andre
"Memang ada apa dokter diruang diskusi jam segitu besok?" tanyaku penasaran
"Saya tau kamu sudah lama menyukai Mariska kan?siapa yang tidak suka dengan gadis seperti itu?cantik dan luar biasa seksi?" jawabnya sembari menahan senyum mesum di wajahnya
"Maaf dok,maksud dokter apa ya?dokter mau melakukan apa ke Riska?" tanyaku dengan nada kesal
"Tidak usah munafik kamu Denis, Kontolmu mau cobain memek Mariska kan?" Timpa Pak toyo dari arah sofa

aku hampir lupa dia disana sebenarnya

"Saya tidak akan melakukan hal semacam itu hanya untuk mendapatkan dia pak" Jawabku secara tegas terhadap pak Toyo
"Oke silahkan kalau kamu tidak mau,kamu bisa keluar dari ruangan saya bersama pak toyo untuk mengurus surat DO kamu" Jawab dokter andre

aku mendadak terdiam, aku tidak mau menghancurkan hidup sahabatku sekaligus orang yang aku suka, tapi aku tidak sanggup membayangkan wajah orangtuaku ketika aku menyampaikan aku dikeluarkan karena terus menerus mendapat nilai buruk

"Bayangkan Denis, semua nilai burukmu di bagian lain sebelumnya akan saya naikan, begitupun dengan nilai nilai ujian kedepanya,kamu tidak perlu lagi susah payah belajar, bahkan kamu juga bisa mendapatkan tubuh Mariska yang selama ini cuma kamu kagumi dari luar saja" ucap dokter andre pelan

Aku ada di ujung dilema,tapi jujur saja membayangkan tubuh molek Riska ada di pelukanku dan bisa ngerasain nikmatnya ngentot dengan Riska yang selama ini hanya bisa aku bayangkan dalam fantasiku saja sungguh sangat menggiurkan, terutama iming iming nilai bagus sepanjang kuliahku tanpa harus belajar dan membayangkan orangtuaku tidak akan sedih lagi karena anaknya selalu mendapat nilai buruk juga sangat menarik perhatianku. Aku terdiam sejenak memikirkan tawaran ini, teryata nafsuku mengalahkan akal sehatku dan keinginanku menjaga sahabatku itu

"Baik dokter, tapi dengan 1 syarat lagi" pintaku sambil tersenyum ke arah dokter Andre
"Apa itu?" tanyanya penasaran
"Aku harus jadi yang pertama ngentotin dia,aku mau jadi pertama yang ambil perawan dia, kalo dokter setuju besok kita bisa segera laksanakan rencananya"

dokter Andre tertawa lepas "Luar biasa kemampuan berundingmu nak,saya tidak ada masalah dengan hal itu, selama saya bisa merasakan tubuh mariska"
"Its a deal then" jawabku sambil menjulurkan tanganku untuk berjabat tangan denganya yang segera disambut olehnya
"deal" jawabnya
"Pak Toyo besok kita pesta, dan tolong urus nilai Denis ya" perintah dr Andre
"Asiikk, siap dok" jawab pak Toyo sumringah

Kemudian akupun segera keluar dari ruangan itu dengan wajah bahagia, dan hal yang pertama kulakukan adalah menelpon Riska

"Halo, Riska, besok sore free ngga?"
"Free kok Den, kenapa?eh iya gimana tadi ketemu sama dr Andre?aman kan?"
"Aman sih,tapi dapet banyak banget tugas dan gua ga ngerti nih, bantuin kerjain dong besok selesai kuliah" pintaku
"Siaaaapp cuma bantuin nugas mah gampang hahaha" tawanya dari sebrang telpon
"hahaha iyaa gampang lah yaa" jawabku dengan senyum penuh arti

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekian dulu pembukaan dari nubie, lanjutanya? ada kook,nunggu komentar dan respon para suhu suhu dulu tapi hehe, salam semproott
 
Poor Mariska......
 
Singkat cerita pada saat keesokan harinya tepat setelah kegiatan perkuliahan berakhir,aku mengajak Riska untuk menuju ruang diskusi yang tentunya akan menjadi ruang penjebakan sahabat tercintaku ini, dia mengikutiku tanpa ada rasa curiga, bahkan dia sudah mempersiapkan buku buku kedokteranya kalau saja dibutuhkan, akupun membawa laptopku seolah olah ingin mengerjakan tugas tentunya.

"Dah diruang diskusi 1 aja deh kerjainya" ucapku
"Yaudah bebas yuk" jawabnya


segera kami menuju ruang diskusi 1 yang tentunya masih kosong pada saat itu,segera setelah kami masuk aku langsung mengabari pak Toyo melalui handphoneku, mengabari kalau Riska sudah siap di ruangan diskusi 1 sesuai perjanjian. Tidak lama nada pesan berdering dari handphoneku yang ku taruh di meja, segera aku ambil sebelum Riska kepo melihat isi chat yang masuk.

"Oke,tahan disana dulu sampai kondisi kampus sepi ya" jawab pak Toyo
"oke" balas ku

"Jadi tugasnya apa aja nih Den?" tanyanya memecah kesibukanku terhadap handphoneku
"Eh iya,ini, apa namanya, gua disuruh bikin tentang kelainan jantung bawaan pada bayi nih" jawabku asal
"Mau bahas yang sianotik atau non sianotik?" tanyanya lagi
"Semuanyaa,makanya kayanya kita bakal agak lama,tapi lu free kan?" tanyaku memastikan
"Iya Free kok,udah gua kosongin nih jadwal hari ini buat lu" jawabnya dengan senyum
"Manteeep, bokap nyokap udah tau lu pulang malem?" tanyaku lagi
"Gua bilang gua nginep di kosan temen sih,soalnya kalo kemaleman bawa mobil juga serem,takut ngantuk, jadi tenang aja bebas kok mau sampe jam berapa" jawabnya

mendengar jawabanya akupun tersenyum lebar karena tau berarti tidak akan ada yang mencarinya. Tidak terasa sudah 3 jam kami belajar dan waktu sudah menunjukan hampir jam 9 malam, saat tiba tiba suasana hening kami berdua terpecah oleh suara derap langkah kaki beberapa orang yang kian mendekat, dan tiba tiba pintu ruang diskusi kami terbuka, Riska yang kaget melihat pak Toyo dan dokter Andre disana, tapi aku juga kaget bahwa ternyata tidak cuma mereka berdua tapi ada mang Dodi dan pak Asep satpam kampus ini juga ada disitu.

"Selamat malam Riska" Sapa dr Andre ramah
"Malam pak" jawabnya dengan senyum yang masih dipenuhi kebingungan
"Saya senang melihat mahasiswa saling membantu satu sama lain untuk menjaga prestasi teman sejawat kalian" jawab dr Andre lagi sembari mendekat ke arah Riska dan memegang pergelangan tangan kanan Riska, Riska yang syok berusaha melepaskan tangan dr Andre, tapi sia sia saja karena dia tidak berdaya dihadapan dokter senior yang bertubuh gempal ini.
"Lepasin dok,ada apa ini?" tanya Riska panik
"Denis bantuin gua" Pinta Riska lagi
Aku hanya tersenyum penuh arti
"Makasih Ris lu udah mau bantuin gua, tapi sebenernya syarat gua bisa lanjut kuliah bukan tugas ga jelas ini,tapi tugas sebenarnya adalah merubah seorang Mariska yang selama ini menjadi sosok Mahasiswi kedokteran teladan dan idaman setiap laki laki normal dikampus ini, menjadi tidak lebih seorang Lonte Pribadi kami yang ada disini" Jawabku sembari memegang pergelangan kiri Riska yang masih bebas
"Den?Lu gila ya?gua temen lu,sahabat lu,jangan bercanda Den,lepasin! lu satu satunya sahabat gua dari dulu" jawabnya panik
"Sahabat? cuma lu yang anggep kita ini sahabat, gua selalu ungkapin perasaan gua ke lu,tapi lu selalu sok suci dengan bilang kalo lu ga mau urus cinta cintaan melulu,lu sih enak bisa anggep hubungan kita sekedar temen aja, lah gua?gua selalu sange woi kalo deket lu, dan sekarang gua bisa manfaatin lu buat dapet nilai bagus selama dikampus dan bisa icipin tubuh lu, yakali gua tolak" jawabku lagi sembari mengelus pipinya yang halus

Riska yang tau dirinya sedang di ujung tanduk berusaha meronta sebisa mungkin, sibuk mengagumi kemolekan tubuh riska, aku tidak sadar dr Andre sudah berpindah posisi dan yang memegangi pergelangan tangan satunya sudah berubah menjadi Pak Asep, dr Andre sudah membawa spuit berisikan cairan yang aku tidak tau apa

"Angkat Roknya Den!" Perintah dr Andre, akupun menurutinya dan mengangkat rok milik Riska dan terpampang lah paha mulus milih sahabatku ini, tiba tiba dr Andre menyuntikan cairan yang ada didalam spuit yang dia pegang tadi langsung ke paha Riska

"Aaaaaghhh.....sakit bangsaaat" teriaknya ketika dokter andre menyuntikan cairan itu
"Itu obat perangsang ditambah obat penenang yang bakal bikin kamu teler dan ketagihan dengan obat ini, daan obat ini akan menggandakan setiap rangsangan yang kamu terima, baik itu sakit ataupun nikmat, jadi kita liat berapa lama kamu bisa tahan ya Riska" jawab dr Andre sembari tersenyum
"Denis, mau diliatin doang ato mau mulai nih?kalo ga mau mulai biar gua duluan" celetuk Pak Toyo yang aku rasa sudah ngaceng cuma dari liat paha Riska doang

"Enak aja, jatah gua pertama sesuai kesepakatan" jawabku sewot
"Pak Asep tolong pegang tangan Riska dua duanya, mang Dodi pegang kakinya yang kuat dua duanya" perintahku pada kedua satpam itu, mereka mengikuti saja
"Denis,nanti pak Dodi sama pak Asep dapet giliran kan tapi?" tanya Pak Dodi kepadaku
"Boleh pak,jangan kasih akal sehatnya balik pokoknya" jawabku
"Anjing lu Denis,lepasin gua,gua mau pulang!" ronta Riska
"Nah Riska sayang, sekarang saatnya kita coba apa obat dari dr Andre ngefek atau ngga"
Akupun segera meremas remas toket Riska dari luar blouse miliknya secara berirama mulai dari pelan hingga sedikit kasar
"Lepaaasss, gua ga sudi lu pegang,Anjing lu temen macam apa lu Denis" Maki Riska terhadap ku
"Sabar aja,kita liat berapa lama lu berubah dari ngatain gua anjing jadi seekor anjing betina yang haus kontol" jawabku

"Breeeeetttttt... Sreeek, Sreeekk" Suara blouse Riska yang ku sobek dengan penuh nafsu
"Lepasin gua Deniisss,gua mohooonnn,gua ga akan cerita ke siapa siapa,tapi udah tolong lepasin guaaa" pinta Riska sembari menangis
Aku tidak lagi menggubris kata kata Riska, aku sibuk mengaggumi keindaha toket Riska yang masih tertutup BH Hitam, kemarin gua ga yakin itu B atau C kan? sekarang gua yakin ini paling ngga 36 D
"Gila Ris,gede banget toket lu" aku segera meremas remas toketnya dengan kasar karena sangat gemas dan nafsu dengan toket indah temanku ini
"Lepasin Deeenn, ssshhh jangan diremes gua mohon, udah deenn, aakh" rontanya walaupun kali ini di iringi dengan lenguhan di kata katanya, gila ternyata obat dr Andre manjur juga, beneran langsung kerangsang kayanya si Riska

"Enak Ris?sampe desah desah gitu?emang pada dasarnya lu itu Lonte!" ucapku sembari meremas kencang toketnya
"Aaaaakkkhh sakiiittt,lepasiinnn anjiinngg,gua ga mauuuu" pintanya kesakitan dengan remasan pada toketnya
aku yang semakin bernafsu segera menaikan BH Riska dan memainkan putingnya dengan jariku
"Deeenn,ampun den, gua ga kuat den, gua mau pulang den,kasih gua ampun deenn" mohonya lagi kepadaku
"hahaha ga akan lah ******,gua bakal pake lu sekarang,dan bakal gua bikin lu ketagihan kontol gua" jawabku lagi
tangan kiriku segera beranjak dari toket ke arah memek Riksa yang masih tersembunyi dibalik CD dan rok miliknya, dan segera ku gesek gesekan jari ku di sela sela memek miliknya
"Enak Ris??Enak kan lontee??" ejek ku sembari memancing birahinya
"Sssssshh aakkhh jangaa..aan,ampuunn jangan disituu..uuu" lirihnya lagi
aku yang sudah merasakan basah pada memeknya segera memasukan satu jariku kedalam memeknya yang masih sangat rapat itu
"Auuuhhhh jangan,keluarin den,ampuunn den, udaahh" tangisnya lagi
"Yakin udah?emang ga enak?" ejek ku lagi terhadap dia
"Ngga enaaakkk, udaahh stooopp...pp, sshh aaakkh" pintanya lagi
"Ngga enak kok basah gini sih tapi??" ejek ku lagi sembari mempercepat gerakan jariku didalam memeknya
"Auuuuhhh aakkhh udah udah, ampun udah ga kuat lagiii, aku mau pipiiisss, udaahh" pintanya lagi

aku yang mendengar perkataanya segera semakin mempercepat pergerakan jariku karena aku tau sebentar lagi dia akan orgasme, dan benar saja tidak lama kemudian diapun orgasme

"AAAAKKKKKHH DENIISSSS" teriaknya saat orgasme pertamanya
"gila gila sampe melengkung gitu punggungnya, enak banget ya Mariska?" Ucap dr Andre yang sedari tadi diam duduk di kursi diskusi melihat kami dengan sabar
"Udah eksekusi udah, biar cepet gantian" Timpal pak Toyo tidak sabar

Aku malas menggubris kata kata pak toyo, aku tak memberi Riska waktu lama untuk beristirahat, segera aku menghisap toket kirinya sembari mengocok memeknya lagi

"Udah Denis udah,aku ga kuat, aku lemes banget, udah dulu aku mohoonn" pinta Riska memelas
"Enak aja,gua bakal bikin lu ngencrot sebanyak mungkin malam ini sampe isi pelajaran di otak lu berubah jadi mindset lonte yang butuh dipuasin" jawabku sembari mempercepat kocokanku pada memeknya, terkadang aku gigit puting susunya untuk membuatnya mendesah kecil
"Den, jangan digigit, pelan ajaaaa,deeenn pelan ajaaa aakkkhhh jangan gituu,ssshhh aakkhh udaahhhh"
Perlawanan kaki dan tangan Riska sudah mulai berkurang,terlihat dari pak dodi yang bisa melepas satu pergelangan kaki riska untuk mengelu elus paha montok Riska

"Deeenniisss aku mau keluar lagi dennnn oooghhh" lenguhnya
aku menggigit toketnya dan mengocok secepat mungkin vaginanya,tampak mulutnya membentuk huruf O dan bola matanya separuh naik keatas menyisakan putihnya saja pada sebagian besar bagian matanya
"Enak Ris?nih liat nih muka lu pas tadi orgasme" Ucap pak Toyo sambil memperlihatkan handphonenya kepada riska,ternyata pak Toyo merekam detik detik saat Riska dilanda orgasme hebat barusan
"Pak apus pak!" teriak Riska, aku segera mengambil hape pak toyo, pak toyo pun kaget dengan tindakanku tapi tidak berbuat apa apa
"Aku pegang rahasia kamu sekarang Riska, kalo lu gak mau ini nyebar, lu ngerangkak sekarang dan buka celana gua" pintaku sambil beranjak berdiri untuk duduk di kursi diskusi disebelah dr Andre
"Ayo mau gua sebarin?" ancamku
"Ngga jangan, iya gua nurut" Riskapun berubah posisi dari tiduran menjadi merangkat dan menghampiri kami dengan cara merangkak disertai isak tangisnya
"Nah gitu dong, ga usah pake nangis,lu boleh nangis kalo gua tampar kaya gini" aku menampar pipinya cukup keras hingga dia duduk terjatuh
"Nah sekarang lu boleh nangis,karena gua tampar, orang abis dikasih enak enak kok nangis, kalo ga mau ditampar lagi, jangan kasih gua alasan buat bikin lu nangis" Ancamku, kemudian Riska menghapus air matanya dan mencoba merangkak mendekatiku lagi
"Sekarang bukain celana gua dan celana dalem gua" Pintaku
"Iya" jawabnya singkat
"TUAN!" aku membentaknya sembari menjambak rambut panjangnya,"panggil aku dan semua orang disini tuan"
akupun melepas jambakanku dan dia mengangguk " Baik tuan"
Riska mulai melepas celanaku dan celana dalamku,dia cukup kaget melihat kontolku yang berukuran cukup besar dengan panjang 20cm dengan diameter 8 cm
"Sekarang kocok kontol gua dan masukin ke mulut lu terus lu isep kontol gua" Pintaku
dengan ragu ragu Riska memegang kontolku secara lembut dan mengocoknya perlahan
"Isep gua bilang!" bentak ku
"Baik tuan" ucap Riska ragu ragu sambil membuka mulutnya, segera saja aku tarik kepalanya mendekati kontolku agar segera masuk, belum masuk sepenuhnya Riska sudah tersedak dan hampir muntah
"Isep yang enak kalo ga mau gua kasarin makanya" bentak ku
Riska mulai menghisap kjontolku secara perlahan, hisapan bibir mungilnya benar benar nikmat,sekitar 10 menit aku di sepong oleh Riska,aku sudah tidak tahan untuk mencoba lubang bawahnya,segera aku memintanya menghisap kontol dr Andre agar aku bisa berada dibelakang Riska, setelah Riska menghisap kontol dr Andre aku beranjak dari kursiku dan mengambil posisi dibelakang Riska

Riska sepertinya sadar dengan maksudku dan coba untuk berontaktapi kepalanya ditahan oleh dr Andre dan kedua tanganya ditahan oleh Dodi dan Asep,aku segera menurunkan CDnya dan bersiap melakukan penetrasi, agak sulit karena memang sangat sempit walaupun sudah cukup basah dengan cairan orgasmenya sebanyak 2 kali sebelumnya.sampai akhirnya kontolku bisa masuk bagian ujungnya

"akkkhhh auughhh mmnnnnn akkkhhh" gumam Riska tak jelas karena masih ada kontol dr Andre dimulutnya, dan dr Andre terlihat nyaman memaju mundurkan kontolnya di mulut Riska, tidak mau menunggu lama aku langsung menusuk dalam dalam kontolku kedalam memek Riska

"Auuuukkkhhhhh Sakiiitttt......AAAkkkhhhh" walaupun tidak jelas tapi aku yakin itu yang aku dengar
"Lepaasss Deniisss,, auuukkhhh akhh" dr Andre kembali menarik kepala Riska yang sempat mengeluarkan kontol dr Andre
"Udah anteng aja,ntar juga nagih" ucapku, akupun memacu sodokanku pada memek riska secara teratur,aku tidak mau cepat keluar, aku mau menikmati setiap centi memek Riska, lama kelamaan lenguhan kesakitan Riska berubah menjadi desahan kenikmatan
"Akkhhh ssshhhh Deniiisss akh akh" ucapnya terpotong potong oleh sodokan kontol dr Andre dimulutnya
aku liat pak Toyo sibuk memvideokan adegan kami sedangkan pak Asep dan pak Dodi sudah tidak lagi memegangi tangan Riska dan sekarang mereka berdua sibuk meremas remas toket riska dari sebalah kanan dan kiri

30 menit sudah aku menyodok memek Riska dan merasakan jepitan memek riska semakin sempit saja,aku duga dia sebentar lagi akan mencapai orgasme ketiganya,aku mempercepat genjotan di memek Riska, karena aku juga sudah hampir mencapai puncak kenikmatan

"Akkkhh Denis, akkh enak aku mau keluar Deniiissss" ucapnya
"Akh ssshhh enak banget memek lu bangsat, gua hamilin lu anjing" mendengar kata kata hamil sempat membuat Riska mencoba berontak tapi segera ditahan oelh pak Asep dan Dodi sehingga Riska tidak punya pilihan lain selain pasrah
"Akkhhh aku keluarrr deniisss" Riska mencapai orgasme ketiganya, aku yang merasa memek riska semakin sempit juga segera menyusulnya menuju puncak kenikmatan
"Sssshhhh nih pejuh gua buat luuuu" aku menusuk dalam dalam kontolku ke memeknya sambil mencapai orgasmeku

selesai aku orgasme,aku duduk sejenak dan melihat dr Andre sudah bersiap siap ngentotin Riska,aku segera berdiri dan menggunakan pakaian lengkapku lagi, karena sebenarnya aku masih tidak terima melihat Riska di entot orang lain dan ada rasa bersalah lebih jika aku menonton Riska diperkosa rame rame seperti ini yang tidak akan terjadi kalau tidak ada campur tanganku.

"Dok, saya izin duluan, masih ada janji mau ketemu sama temen, selamat menikmati dan jangan lupa nilai saya" ucapku ke dokter Andre
"Aman deh Denis,makasih ya" ucap dokter Andre
aku melihat ke arah Riska yang ada dalam posisi telentang dengan pakaian yang sudah tidak beraturan, dia menatap kosong ke arahku
"teman macam apa lu denis,bangsat lu anjing" hardiknya terhadapku
"Well sorry bitch this is My Kind Of Friendship" jawabku sembari meninggalkan ruangan itu mengetahui kalau Riska akan diperkosa rame rame, tapi entah kenapa gua malah excited dan ga sabar ngeliat apa mereka bisa bener bener ngerubah Riska jadi budak seks mereka, dan apa gua masih bisa make dia setelah ini ya, tapi yang gua tau pasti, ini belom akhir dari penderitaan Riska atau cerita ini

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Makasih Suhu yang udah mau nunggu, kelanjutanya? masih ada dong haha ane update lagi kalau animo suhu suhu bagus ke ceritanya wkwk, selamat menikmati, salam crooottt
 
Bagus. Dilanjut ya
Hihihi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd