Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My P Journey E01S01 Annisa oh Annisa

Masukan saja buat suhu...
Kalau bisa ngga usah ragu untuk menuliskan cerita ini soalnya forum ini dijamin khusus utk dewasa 18+.

Tanpa komando kali ini aku lebih berani, langsung ku lancarkan aksi ku berbekal ingatan *****.

Pembaca jadi di ajak mikir buat nyambungin kata ingatan dengan *****, padahal kalau misal tanda**** itu bokep... sebut aja bokep...

Bahasa yang vulgar juga di forum ini masih wajar, asalkan tidak menyebut SARA itu memang termasuk melanggar aturan di forum ini.

Mohon maaf jika komentar ane agak cerewet biar cerita suhu lebih bisa dinikmati oleh semua pembaca di forum ini, dan terima kasih atas update nya.
 
Masukan saja buat suhu...
Kalau bisa ngga usah ragu untuk menuliskan cerita ini soalnya forum ini dijamin khusus utk dewasa 18+.

Tanpa komando kali ini aku lebih berani, langsung ku lancarkan aksi ku berbekal ingatan *****.

Pembaca jadi di ajak mikir buat nyambungin kata ingatan dengan *****, padahal kalau misal tanda**** itu bokep... sebut aja bokep...

Bahasa yang vulgar juga di forum ini masih wajar, asalkan tidak menyebut SARA itu memang termasuk melanggar aturan di forum ini.

Mohon maaf jika komentar ane agak cerewet biar cerita suhu lebih bisa dinikmati oleh semua pembaca di forum ini, dan terima kasih atas update nya.

ewbie juga ga paham ini suhu, perasaan newbie copas dari notepad di pc juga bokep, tapi ga tau erubah sendiri
 
ewbie juga ga paham ini suhu, perasaan newbie copas dari notepad di pc juga bokep, tapi ga tau erubah sendiri

hah, notepad pun disusupi spyware anti-porn kah?

btw, Ane cuman mau bilang :

"Om, Update, Om" :D
 
My P Journey S01E03 Pertempuran Ranjang
True/Real Story - No Repost/Original

Namaku Ben, begitu teman2 ku ... Sekarang usia ku 28tahun. Dan ini adalah cerita 10 tahun lalu ... annisa tetanggaku ... Wanita 25 tahun 160cm/40kg. Face 8, body 8. boobs 7 kencang, butt 7 kencang

Cerita Sebelumnya :

... kupeluk tubuhnya dari belakang sambil menutup pintu kamarnya ... kuraba pelan bagian bawah payudara memutar ke atas dari balik bra hitamnya... dari kaki hingga pantat dibalik g-string hitamnya ... terasa sangat sedikit bulu2 kemaluannya ... "Terus sayang, terus" terdengan lirih dari mulutnya ... "aku sampai say....ahhhhh.... ehhhhhh.... agggghhhhhh" ...


Diangkatnya badanku perlahan dan didorong agak keras hingga aku mundur kebelakang, tau akan maksudnya langsung kududukan diriku ke ranjang tepat dibelakangku. Perlahan namun pasti, sambil meremas payudaranya Annisa mendekat dan jongkok tepat dihadapanku, posisi yang membuatku bergetar . Dimulai dari rabaan di lututku hingga selangkangan dan dilanjutkan genggaman lembut tangannya di Penis ku. Dikocoknya perlahan sambil mendekatkan mulutnya ke penisku dan diciumnya mesra ujung penisku. Dengan cepat dan tiba tiba dia mengulum kepala penisku dan dihisapnya, getaran terasa menjalar dari dada kekepalaku. 3-4 kali dia kulum dan hisap, lalu makin dalam annisa menelan penisku sambil tangannya mengocok dan memutar mutar-nya. Tak lama dia melepasnya dan diganti dengan jilatan dari pangkal penis ke ujung penis hingga semua sisi penisku tak terlewatkan jilatannya. Syukurlah batinku, kalo tidak segera melepasnya mungkin aku sudah muncrat, maklum baru petama kali. Lanjut annisa menambah aksinya dengan tangan kirinya yang sedaritadi hanya meraba raba kini pindah membelai buah zakarku. Geli merinding dan nikmat dibuatnya. Disusul dengan jilatan annisa yang menjalar kebawah dan dihisapnya salah satu buah zakarku sambil terus diraba dan dikocok pelan. Melayang ku dibuatnya, aksi terus berlanjut mungkin hampir 2 menit dan kembali annisa melancarkan aksinya.

Seolah dia tau aku sudah hampir klimaks, sebelum kembali blowjob dia berkata pelan, "ga usah brontak ya say, dinikmati aja, keluarin dimulutku aja". Sontak aku makin tegang dan aku bersandar dngan tangan kananku sambil kubelai kepala annisa dngan tangan kiriku. Tanpa hitungan anisa kembali melancarkan blowjobnya. Mulai dari tempo pelan, perlahan dia naikan tempo nya dan sesekali mengulum dalam-dalam pensku, terkadang juga merubah tempo sangat cepat dan kembali ketempo sebelumnya. Sesekali dia melepas untuk tarik nafas dan meludahi penisku lalu dilanjutkan blowjobnya. Tidak sampai 5 menit aku sudah sangat terangsang, peluru lendir sudah diujung. Tanpa ragu aku terus menikmati dan crot-crot-crot.... 3 tembakan keras meluncur di mulutnya, sangat banyak kurasa akibat onani yan tertunda hingga mulut annisa tidak muat dan terpaksa dia telan atau mungkin memang sengaja ditelan. Sedikit ada yang meleleh keluar gari mulutnya. Hingga tembakan tembakan kecil susulan entah yang keberapa annisa masih terus melancarkan aksinya. Sampai-sampai sudah 3 kali aku tahan nafas, saat kulepas nafasku seolah kepalaku kesemutan hingga aku harus bejuang melawan geli dan nikmat besamaan. Teringat pekataan anisa akupun tidak berontak dan hanya menikmatinya hingga tetes terakhir yang dihisap-hisapnya.

Tak lama anisa menghentikan aksinya sambil masih raba2, sungguh nikmat rasanya sampai lemas badan dan kakiku dan terpaksa aku merebahkan tubuhku. Annisa berdiri dan menindihku lalu kami berciuman, masih terasa dimulutnya sisa lendirku, tapi ya kunikmati saja. tak lupa aku pun berterimakasih kepada annisa. Seolah terhipnotis aku sangat ngatuk dan terlelap, mungkin hanya sekitar 10 menit annisa kembali membangunkanku dengan ciuman-ciumannya dileherku dan turun kedada hingga keperut sambil dibelai-belainya kemaluanku. Takusangka penisku langsung menegang deengan cepat, mungkin karena sudah lama kutahan hasratku dengan annisa bacol ku dulu ini. Ciuman dan rabaan anisa kembali naik ke mulutku dan kami pun bepagutan, sesaat sebelumnya annisa sempat berkata "masih belu..." dan langsung kulumat bibirnya, taulah apa yang mau dia katakan. Kubalikan badannya dan kujelajahi kembali jengkal demi jengkal badannya, tentu tidak luput dari serangan yaitu payudaranya yang menggoda, berlama lama aku disitu. Hingga ketika akan sampai ke bagian sensitifnya, Annisa bangun dan menarikku lalu membalikan badanku kembali dengan sedikit bantingan.

Kini annisa yang mendominasi dan ganti menikmati tubuhku dan sampailah ke penisku. Tak mau kalah dalam pergelutan tubuh yang makin menggairahkan ini aku pun coba menyeimbangkan dengan bangun dan menarik pantat annisa. Seperti seorang pro annisa mengerti apa yang kumaksud. dengan segera di memutar badannya dan melangkahkan kakinya di kepalaku. 69, yup tepat sekali, Terpampang jelas vagina dengan aroma khasnya. Segera kulahap habis vagina annisa yang sedari tadi tidak melepas blowjobnya meski saat memutar badan. Serangan demi serangan kulancarkan hingga sesekali anisa melepas aksi mulutnya dan sedikit menengadah menikmati aksiku. Mungkin sekitar 5 menit berlalu belum ada tanda klimaks sama sekali dariku maupun anisa, sepertinya sudah agak jantan penisku. Tiba2 anisa memajukan badannya dan melepas posisi 69 kami. Diludahinya penisku dan diarahkannya penisku kevaginanya dengan posisi jongkok membelakangiku. Sungguh sangat tegang dan nafsu memburu rasanya.

Perlahan lahan dimasukkannya penisku, sedikit kesulitan sepertinya karena masih seret. Dengan posisi ini sangat terlihat jelas bentuk tubuh annisa yang baru kusadari dengan benar2 betapa indahnya. Tiba tiba bles... masuklah semua penisku ke vaginanya. Melayang kembali aku dibuatnya, belum juga goyang penisku sudah sangat geli dibuatnya, sensasi hangat, sempit dan seperti dipijat membuatku makin melayang, 2-3 kali goyangan maju mundur dan seperti agak diputar saat mundur. Rasanya aku sudah ga tahan mau muncrat lagi, Duh lagilagi sialnya perawan. Kucoba bangun dan dorong anisa, tpi mungkin karena anisa masih sangat nafsu dan baru menikmati di justru membenamkan penisku makin dalam ke vaginanya. Dan..... Crot-crot-crot 3 kali disusul 3-4 kali tembakan kecil sambil masih digoyang anisa. Sadar aku sudah muncrat didalam dia menoleh dngan sedikit muka kesal kaget dan kecewa bercampur jadi satu. Tpi mungkin kepalang tanggugn dia kembali melanjutkan aksinya, Dia terus menggoyang pinggulnya.

Aku yang sedikit kawatir sudah tembak didalam mulai canggung dan penisku berangsur lemas. Dan sepertinya annisa sadar, sebelum benar2 lemas dia membalikan badan tanpa melepas kemaluan kami terbentuklah WOT. Dia raih tanganku dan di taruhnya dipayu daranya sambil bilang "ga usah khawatir, semua aman, penting puasin aku sayang". Sedikit lega aku lalu meremas payudaranya disaat annisa mulai lagi menggoyang pinggulnya. Kembali tak kusangka penisku bisa mulai tegang lagi. 2-3 menit sepertinya annisa mulai terlihat capai, kuraih tubuhnya dan kupeluk sambil kunaikturunkan penisku bermaksut menggantikan goyangannya. Goyanganya berubah jadi putaran dan aku naik turun, sambil kupeluk dan sesekali kulumat bibirnya dan kuraba raba punggunggnya. sudah agak lama dan annisa mulai memburu, putarannya mulai liar dan merangsang penisku lebih dan lebih lagi. Takut kejebolan lagi kubalik tubuh annisa tanpa kulepas kelamin kami dan pelukanku. Sambil masih kupeluk kini aku ganti atur tempo, maju mundur putar kiri putar kanan dengan posisi missionari. kurang dari 3 menit annisa tampak menegang dan merapatkan pelukan serta mengangkat kakinya dan disilangkan di punggungku. Aggghhhh.... teriakannya tertahan sambil menengadah tanda dia sudah klimaks, tak tertingga pinggulnya sedikit ditarik mundur meskipun tetap kukejar. Melihat ekspresi dan tingkahnya membuatku makin bernafsu, tetap kugoyang anisa meski sudah memohon, "sudah-sudah sampai... bentar, bentar... istirhat... plis...", tetap kugoyang annisa dengan tempo yang perlahan turun.

Kubiarkan sejenak dia menikmati orgasmenya, 30-40 detik langsung kugoyang perlahan, masih terlihat ekpresi kepuasan annisa. Tidak mau berlama-lama dan takut tidak klimaks kali ini, ku percepat goyangannku, kurapatkan kaki anisa dengan memindah kakinya dipundakku. Terlihat jelas annisa yang lunglai takberdaya, lemas kecapaian meski masih terdengar desahan pelan dan terkadang sedikit meremas remas payudaranya menahan gei dan rangsasngan yang mulai bangkit kembali. Seolah tak kuasa menahan srangan namun masih lemas annisapun menurunkan kakinya dan merapatkannya, membiarkan penisku terjepit maksimal. Mungkin di ingin aku cepat keluar. Sambil kulihat kemolekan tubuh dan ekspresi menggairahkan wajahnya ku hujam2 vaginanya dngan MOT. Sesekali kucabut agak jauh alu kuhujam agak dalam, dan sepertinya annisa sangat menyukainya, hingga mungkin nafsunya kembali tak terbendung oleh capeknya hingga wajahnya memerah.

Kali ini dia tidak lagi pasif, annisa mencoba mengimbangi goyanganku. Sadar akan hal itu dan sepertinya fisiku sudah mulai capek, kurebahkan badanku memeluk annisa sambil berpagut agar menambah nafsunya aku terus melancakan aksiku. Kupercapat dan kuperdalam hujamanku sebelum tenagaku habis, hampir 5 menit akhirnya sisa-sisa spermaku mau muncrat juga, tak disangka sedetik setelahnya annisa dengan sedikit menahan teriakan "Terus sayaaaaang... bentar lagi" kupeluk erat annisa dan begitu juga sebaliknya. 10-11 goyangan annisa pun mengejang orgasme disusul aku pun klimaks, sudah tidak kuat lagi kami menahan geli nikmat ML ini, hingga tidak satupun kami menggoyang dan hanya menekan keras masing2 kemaluan kami ke kemaluan lawan. terus menekan dan menekan sambil sedikit kuangkat badan annisa hingga kami berpelukan setengah duduk. Dan aaaahhhhhhh..... berdua kami besama keluarkan sisa nafas kami dan merebah ke ranjang. ucapan-ucapan mesra kami berdua ucapkan dengan lemas dan mata sayu. Dan kami pun tidur berdua sambil berpelukan tanpa melepas kelamin kami.


------------------- BERSAMBUNG -------------------
My P Journey S01E04 Her Libido Boosters​
 
Terakhir diubah:
:joget::ceria::rame::pesta2::horey:hore, hore, sukses juga akhirnya Ben si perjaka (sstt bukan perawan) bikin Annisa klepek2 :cim: :mati::nyerah:
 
Awal yang bagus ben...bikin annissa jatuh cinta pada mu dan bikin ia ketagihan penis mu ben...
 
Keren nih ceritanya.
Lanjutttkan sampe tamat.
 
:joget::ceria::rame::pesta2::horey:hore, hore, sukses juga akhirnya Ben si perjaka (sstt bukan perawan) bikin Annisa klepek2 :cim: :mati::nyerah:

Mkasih banyak hu ditunggu lanjutannya

Awal yang bagus ben...bikin annissa jatuh cinta pada mu dan bikin ia ketagihan penis mu ben...

Siap laksanakan hu

mantapp bgt. wajib lanjut ini hu

Pasti hu, ditunggu saja cerita selanjutnya

Keren nih ceritanya.
Lanjutttkan sampe tamat.

Pasti hu, dijamin
 
Wow walau awalnya Edi tapi akhirnya udah lumayan bisa barengan crotnya. Ayo Ben bikin Annisa ngecrot berkali2 sampai squirt
 
My P Journey S01E04 Her Libido Boosters
True/Real Story - No Repost/Original

Namaku Ben, begitu teman2 ku ... Sekarang usia ku 28tahun. Dan ini adalah cerita 10 tahun lalu ... annisa tetanggaku ... Wanita 25 tahun 160cm/40kg. Face 8, body 8. boobs 7 kencang, butt 7 kencang

Cerita Sebelumnya :

... tiba tiba dia mengulum kepala penisku dan dihisapnya ... Tanpa ragu aku terus menikmati dan crot-crot-crot ... masuklah semua penisku ke vaginanya ... "sudah-sudah sampai... bentar, bentar... istirhat... plis...", tetap kugoyang annisa ... Sesekali kucabut agak jauh alu kuhujam agak dalam ... annisa pun mengejang orgasme disusul aku pun klimaks ...


4-3 hasil akhir sore itu. Saat terbangun sudah tidak ada annisa diranjang, terdengar lirih percakapan 2 orang dengan nada terisak. Dengan perasaan tidak karuan kuintip dari bilik pintu yang terbuka sedikit. Annisa yang tampak menangis bersama seorang laki-laki, mungkin itu mantannya. "Duh apa kami ketahuan" dalam hatiku, segera aku pakai bajuku dan menunggu sambil waswas diatas kursi di kamar annisa. 30 menit berlalu sudah tidak terdengar suara dari luar, pintu pun terbuka. Deg... ah syukurlah ternyata annisa, dengan mata yang lebam dia langsung berkata, "Sudah... aku tidak apa, dia tidak tau dan sekarang aku pengen sendiri". Kudekati annisa dan coba memeluknya tapi dia menghindar. "Sudahlah, aku tidak apa. lebih baik kamu pulang sebelum orang rumah datang". Kucium mesra bibirnya dan kulangkahkan kakiku keluar kamar anisa, kutoleh belakang annisa masih berdiri tertunduk. Sesaat sebelum aku keluar rumahnya annisa memanggilku dan aku menoleh, langsung disambarnya bibirku. Kami berpakut dengan sisa nafsu yang masih membara, tampak jelas annisa seperti melampiaskan kekesalannya. 5 menit kami berpagut dan saling raba, saat ingin kulanjutkan dengan melucuti pakaiannya, annisa justru mendorongku dan berkata "Sudah pulanglah, mungkin lain kali" sambil dia berbalik masuk kamar. Kuhela nafasku panjang untuk menenangkan diri dan kulangkahkan kakiku pulang.

Terus terbayang wajah annisa disetiap lamunanku, disaat libido naik tubuh annisa pun tak pernah lepas dari imaginasiku. Aroma tubuh dan vaginanya, getaran-getaran saat bercinta dengannya, membuatku terbang. Terkadang itu membuatku gila, taksatupun bokep yang sering aku tonton bisa memuaskanku saat onani. Hanya terpejam dan mengingat adegan demi adegan dengan annisa yang dapat memuaskanku. hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan kulewati dengan hasrat yang jauh lebih liar dibanding sebelum pergelutanku dengan annisa. 1 tahun sudah berlalu (RED : Ada banyak cerita disini namun akan aku ceritakan di lain season) tak seharipun kulewati dengan tanpa bayang annisa, hingga dering sms dari annisa datang dengan sebuah alamat didalamnya dan ditutup dengan "Aku butuh teman, tolong secepatnya". Tanpa ragu langsung gas ke TKP sesuai di sms.

Sampailah aku disebuah rumah yang cukup besar, kutekan bel dan disanalah aku kembali bertemu annisa. Senyum yg ramah menyambutku, tapi cukup aneh karena wajahnya seperti habis menangis. Disuruhnya aku duduk di ruang tamu dan disuguhkan minuman dan makanan kecil. Dalam satu tahun saja sudah banyak yang berubah dari annisa, terutama tatto di dada dan punggung bawahnya. Sangat kelihatan karena dia hanya mengenakan kaos hitam mini sebatas pusar dan lubang leher lebar. Kami ngobrol kesana kemari aku tanya ini itu dan sungguh sangat kecewa perasaanku saat itu. Ternyata annisa akan menikah dengan pacarnya, ya meski bukan hak ku untuk apapun tpi terbeit dipikiranku bahwa ga bisa lagi tubuh itu kunikmati. Masih untung pikirku menenangkan diri, tidak dikontak beberapa bulan lalu dan ternyata dia hamil. Ya sudahlah... Sedikit bingung juga akurasakan, karena annisa mengundangku secara pribadi hanya untuk cerita ga jelas dan mengabari pernikahannya. Maka akupun coba mencari tau apa maksudnya, karena dari tingkah dan cara dia memandangku ada sesuatu yang masih dia sembunyikan atau mungkin malu mengatakan. obroan kami lanjutkan, namun kali ini aku sengaja mendekatkan posisi dudukku ke annisa. sesekai kupegang dan kugenggam tangannya, bercanda tawa sambil curi2 kontak fisik. 1 jam berlalu tak sedikitpun jawaban, omongan maupun cerita yang memuaskan penasaranku. Akhirnya kuputuskan untuk pamitan, ya untuk memancing saja, karena seperti sudah tidak ada yg perlu diobrolkan.

Aku pegang tangan annisa dengan mesra, ku ucapkan selamat padanya dan kucium tangannya lalu berpamitan dngan senyum penuh harapan. Annisa menahanku untuk beranjak dari sofa tempat kami duduk, dengan mata yagn berkaca-kaca dia coba mengutarakan seuatu namun tertahan. "Katakan saja say..." ucapku. Tak kunjung keluar kata-katanya, hanya tangan yang menghapus airmata. Kubantu dia hapus airmatanya dengan ibu jari tangan kiriku dan empat jari lain memegang kepalanya. Kudekatkan wajahku dan kucuba untuk mencium annisa. Tak disangka dia mendorongku dan menindihku diatas sofa. Akhirnya seperti tercurah semua apa yagn dia tahan selama satu jam ini dalam ciumannya yang penuh dengan birahi. Dengan cepat nafasnya berubah memburu seirama degan nafasku yang juga mulai memburu. Berlama-lama kami berpagut, sengaja aku berlama disana menunggu aksi berikutnya, aku pun ragu mau sejauh mana sebenarnya annisa. Dengan posisi dibawah aku hanya bisa menikmati apa yang terjadi.

15 menit lebih sudah terlewat, nafasnya muai sedikit teratur. Tarikan nafas panjang sambil melepas ciumannya menadakan dia masih ragu untuk melanjutkan. dijatuhkan tubuhnya dan memelukku alu dia berbisik, "Aku tau ini bukan cinta... (ambil nafas agak panjang), tapi aku masih ingin bersamamu. kenikmatan dan sensasi yang kudapat darimu sulit aku bendung". Hening tediam kami berdua, aku pun bingung harus jawab apa dan hanya kupeluk dia lebih erat. Tak lama, "Gue nafsu kalo inget kamu, gimana menurut kamu, keberatan ga kalo cuma gue jadiin object gue?". Sedikit senyum tersirat diwajah ku, "buset sapa yang bisa nolak" pikir ku. Tapi aku harus jawab apa?, akhirnya keluar kata spontan dari mulut ku. "Aku juga tau ini bukan cinta, tapi selama kamu puas aku puas ga ada masalah. tpi kalo ini sudah dimulai apa bisa kita mengakhiri?, Habis ini kamu nikah, kalaupun ga bisa sama aku saat kamu pengen, kamu bisa sama suamimu sambil membayangkan dengan ku. Lalu gmn denganku?" Tanpa berpikir panjang soal apa yang aku rasakan, "ya itu salah satu yang kumaksud, aku cuma butuh seks darimu dan hanya saat aku butuh kita bisa seperti sekarang, dan...". Belum selesai bicara ku potong dengan ciumanku dibibirnya, perlahan kembali nafas kami tidak teratur. Kelepas ciumanku, "Untuk sekarang lakukan apa yang ingin kamu lakukan, selebihnya kita bendung hasrat kita masing-masing sampai ada kesempatan".

Tanpa komando ulang dilahapnya bibirku beberapa detik terus turun ke leher, di bukanya bajuku dan ciumannya terus perlahan menuju bawah. Kucoba raih baju bagian belakangnya, dia berusaha menepis namun kutarik keatas dan terlepaslah bajunya. Tampaklah gundukan kencang da mulus yang membuatku tegang maksimal, tapi aneh muka annisa justru agak kecewa. Dia merubah posisinya dan duduk disofa, kupeluk dia dari samping dan bergeser tepat dibelakangnya. Tak berani kutanyakan maksut ekspresinya, hanya kucoba bangkitkan kembali nafsunya. kueratkan pelukanku dan kucoba raba2 sseluruh bagian tubuhnya dengan lembut, sambil kucium-cium belakang tubuhnya. Annisa mulai merinding dibutanya, Kuraba memutar payudaanya dari bawah keatas dan kuselipkan tanganku dari bagian samping branya lalu kuremas-remas perlahan, disusul dengan payudara satunya. Annisa mulai mendesah kembali, dia nikmati perlakuanku padanya dan menyandarkan kepalanya kebelakang. Kutingkakan aksiku dngan menurunkan belaianku kearah perut lalu turun mencoba meraih pubicnya yang masih terbungkus lengkap. bermain aku disitu dan desahan annisa makin jelas terdengar, kuturunkan tanganku kebawah dan bermain di skitar clitorisnya. Dengan menggigit bibir bawahnya annisa mencoba meraih bibirku dan kulumat dambil terus bermain dibawah. Tiba-tiba diputar badan annisa menghadapku dan terlepas otomatis tanganku dari dalam celananya. Dia mendorongku, "bukan-bukan seperti ini" dan dia belari kecil menuju sebuah ruangan sambil berkata, "ga usah kemana-mana biarkan aku sendiri dulu, tunggu saja... (setelah agak jauh dan menoleh) tolong tunggu aku".

Bingung dengan tingkahnya dan dengan apa yang aku haruslakukan, 10 menit cukup lama bagiku menunggu dengan nafsu yg masih membara. Kucoba alihkan perhatianku dengan menonton tv di ruang tamu dan berkeliling sekitar rumah. Bayangannya pun tak kelihatan, dari ruangan yang dia tuju juga tak terdngar apapun. Aku menuju kebelakang dan ada taman kecil disitu dngan kursi santai, ku tunggu saja annisa disini pikirku. 30 menit berlalu annisa membangunkanku dari lamunan, dibawakannya segelas minuman untukku dan dia pun duduk disampingku sambil minum minumannya. Dan annisa sudah berganti baju, "minum dulu, kita ngobrol sebentar nanti kita lanjutkan" kata annisa. Sambil kuhela nafasku panjang kuminum yang annisa suguhkan, dan annisa memulai obrolan-obrolan ringan. Mata ku terasa sangat berat, tak mau aku tidur disaat seperti ini, tpi kantuk yang kurasa sangat halus masuk perlahan seperti aku sudah susah menangkap yang annisa obrolkan dan hal terakhir yang kuingat adalah annisa mencium keningku...


------------------- BERSAMBUNG -------------------
My P Journey S01E05 Tebusan Maaf Annisa
 
Terakhir diubah:
Loh Annisa kok begitu......
 
Bimabet
My P Journey S01E05 Tebusan Maaf Annisa
True/Real Story - No Repost/Original

Namaku Ben, begitu teman2 ku ... Sekarang usia ku 28tahun. Dan ini adalah cerita 10 tahun lalu ... annisa tetanggaku ... Wanita 25 tahun 160cm/40kg. Face 8, body 8. boobs 7 kencang, butt 7 kencang

Cerita Sebelumnya :

... Kami berpagut dengan sisa nafsu yang masih membara ... dan kulangkahkan kakiku pulang ... "Aku butuh teman, tolong secepatnya" ... sesekai kupegang dan kugenggam tangannya ... Berlama-lama kami berpagut, sengaja aku berlama disana menunggu aksi berikutnya ... "aku cuma butuh seks darimu dan hanya saat aku butuh kita bisa seperti sekarang" ... kuselipkan tanganku dari bagian samping branya lalu kuremas-remas perlahan ... desahan annisa makin jelas terdengar, kuturunkan tanganku kebawah dan bermain di skitar clitorisnya ... "bukan-bukan seperti ini" ... dan hal terakhir yang kuingat adalah annisa mencium keningku ...


Kubuka mataku perlahan, sudah dikulum penisku oleh annisa dengan sedikit liar, sambil masih badanku lemas. Taklama muncrat spermaku di wajah annisa dan di kulum lagi penisku hingga tembakan selajutnya ditelan annisa, aku pun tertidur lagi. aku terbangun dengan rasa pegal-pegal di badanku dan kaget saat tau aku sudah tanpa sehelai benang pun. Banyak tanya di kepala dan baru kusadari bagian terpegal adalah penisku. Akurasa tadi hanya mimpi atau aku memang terbangun karena akan muncrat. Aku sudah berada di sebuah kamar entah bagaimana annisa memindahkanku, tak ada siapapun disana kecuali aku. Sejenak kucoba pulihkan pegalku dan kucoba menyadarkan diriku, sayup-sayup terdengar gemericik air dari arah pintu didepan ranjang. Serasa masih tidak kuat aku berdiri, lemas, sangat lemas, seperti terkuras banyak tenagaku. kulihat disekitar dan banyak barang mencurigakan disitu, mulai dari camera tripod stand, 2 botol kecil aneh warna cokelat yang berbeda bentuk. Pikiranku pun kacau, aku sangat yakin ada kegiatan seks yang direkam disini, bukan apa, tak masalah bagiku seks dengan annisa baaimanapun cara dia melampiaskan nafsunya padaku. Tapi dalam keadaan pingsan seperti ini serasa tidak adil, terlebih aku yakin ini di dokumentasikan, ya hanya kawatir untuk tujuan apa, meski sepertinya aman karena di ujung meja rias seperti tampak 2 buah topeng pesta.

Suara gemericik air behenti, kupandang sayu pintu kamar mandi dan terbukalah pintu itu dengan annisa yang terlihat habis mandi yang hanya mengenakan handuk. Senyum manis tersirat lebar di wajahnya, ekspresi senang puas dan semacamnya, namun kubalas dengan pandangan penuh tanya tanpa senyum sedikitpun. "Makasih sayang, aku cukup puas meski ada yang kurang karena harusnya kamu ngga dalam kondisi pinsan, karena aku kangen juga desahanmu." kata anisa sembari menuju almari bajunya. Dia membelakangiku dan membuka almari memilih baju yang akan dia pakai sambil terus nerocos dengan sesekali melihat kebelang, aku pun acting kesal dan diam saja. "maaf aku sayang tapi aku sudah sangat bergairah melampiaskan fantasiku, ngga sempat mengajarkan mu apa yang harus kamu lakukan, aku terbawa nafsu tadi jadi harus membiusmu dan memberi obat biar bisa berdiri meski dalam kondisi tidur. Nanti habis ini kan kamu bisa belajar gimana memuaskanku, ya hanya ditambah desahan-dsahan saja, aku rekam kok adegannya, tpi tenang aman kok". Begitulah kira-kira cerocosan annisa menjelaskan semuanya. Kesadaranku pun mulai pulih, sepertinya di bantu oleh libidoku yang mengencangkan detak jantungku melihat keseksian annisa yang sedang memilih2 baju dengan sesekali sedikit nungging dan mempelihatkan vaginanya meski tidak terlalu jelas.

Deg... jantungku seolah berhenti dan langsung berdetak kencang menyadarkan efek pingsaku 100%, annisa melepas ikat handuknya dan jatuh di kakinya. Tubuh putih mulus nan indah, dihiasi bongkahan pantat yang kencang membuatku yang acting kesal pun sudah lupa segalanya, seolah semua sudah termaafkan. Dengan perlahan anisa membelai-belai tubuhnya sendiri seperti membersihkan sesuatu, sangat terihat indah dan nafsuin, perlahan penisku pun bediri makin kencang-makin kencang hingga maximal. Seperti annisa sengaja berlama-lama disitu, dibungkukkan badannya sdikit sembari mengambil baju yang akan dia pakai, tampak sangat jelas gundukan vaginanya yang terjepit paha indahnya membuat nafasku mulai berat. Perlahan dibalikan badannya dan embungku kembali menaruh bajunya di pinggir ranjang yang aku tidur menyamping diatasnya agak ke tengah. Tampak menggoda payudaranya kecil kencang menggantung dengan puting coklat indah yang menegang, kulirik kebawah dan makin nyut-nyutan kepala disuguhi vagina waangi dengan bulu-bulu tipis yang rapi membuat ku harus menelan ludah. Senyum kecil annisa menggoda seolah dia tau semua kesalahannya sudah diampuni. "Gimana? ngga papa kan, semua akan kubayar nanti tenang, habis ini kita toton bareng dan gantian kamu balas dngan cara yang sama, Deal? Aku hanya terdiam dan tersenyum sambil terus memperhatikan keindahan dan keseksian tubuh annisa mennunggu aksi annisa selanjutnya.

Tak disangka annisa mengurungkan niatnya ganti baju, dia beralaih duduk di kursi kecil didepan meja riasnya dengan posisi menyilangkan kakinya. Ketegangan penisku seperti tak tertahan melihat annisa dengan posisi seperti itu sambil mengoleskan hand and body dari atass meja riasnya dari ujung kaki hingga pangkal paha. Saat berganti kaki sengaja dia lakukan perlahan untuk menggodaku sambil mengerlingkan matanya. Berganti ketangan dan tubuhnya dengan tingkah dan ekspresi yang mengguda dan sensual memaksaku merubah posisi tidurku dengan sedikit menangkat badan bersender dengan sikutku. Perlahan dia poles bagian perut naik sampai pangkal payudaranya dan di putar keliling payudara, diremasnya perlahan-lahan sambil menggigit bibir bawahnya. Perlahan didorong keatas payudaranya dan dikulumnya sendiri. Duh makin pusing ni kepala, nafas-nafas panjang kuambil untuk menenangkan sedikit nafsuku ini sambi sesekali kuraba-raba penisku dibalik selimut. Selesai dengan hand and body nya, dia bersihkan telapak tangannya dan membelai pinggul hingga pahanya dambil meluruskan duduknya dan merapatkan pahanya. Perlahan-lahan dia belai paha dalamnya dimulai dari lutut terus ke dalam bersamaan kiri kakan sembari sedikit demi sedikit dibuka kakinya. Taklama terbukalah kakinya dan terpampang jelas keindahan vaginanya dan dia memulai aksi mansturbate, pelan dia belai belai naik turun dan sesekali diputar tepat di clitorisnya sambil terus mendesah.

Tak tahan dengan aksinya aku berdiri turun dari ranjang, dengan segera annisa berdiri juga dan sok jual mahal menutupi vaginanya dengan paha agak menyamping dan payudara dengan tangan sambil cekikikan. "Sabar-sabar bos, aku selesaikan aksiku, bentarlagi kok trz kamu mandi nanti, di timbun aja biar makin Hot nanti pas aksi." Aku turutin aja kemauanya dan duduk dikursi rias sambil senyum-senyum. Dilanjutkan aksi annisa mansturbate sambil bersandar di almari bajunya dengan posisi agak melebarkan kaki dan menaikan satu kakinya. Terus dia belai dan putar-putar vaginanya dan tangan satunya meremas-remas payudaranya serta bibir bawahnya digigit. Aku yang sedaritadi duduk memperhatikan aksi sambil meraba dan mengocok penisku sendiri seperti sudah ga tahan muncrat, tapi terus kutahan. Sepertinya selain aku yang horni total menikmati aksi annisa aku rasa annisa juga terangsang melihat aksiku, terbukti dia juga seperti menahan gejolaknya. Sampai dia taktahan dan berpindah posisi menungging membelakangiku sambil erus memainkan tangannya di vagina. Kini dia berada disamping ranjang sambil nungging bertumpu tangan di ranjang dengan membuka lebar kakinya.

5 menit berlalu kembali rasanya ingin muncrat, aku berdiri dengan maksud memuntahkannya di pantat dan permukaan vagina annisa. Tapi ternyata benar pemikiranku, annisa pun terangsang melihatku, "Tahan dulu sayang aku juga bentar lagi, sini digesek2 aja bia barengan" kata annisa terbata. Dengan posisi aku dibelakang annisa dan menyodokkan pennisku di sela pangkal pahanya, annisa pegang pennisku dan menekankan ke vaginanya dan begerak maju mundur sambil masih nungging dan aku mengikuti iramanya sambil memegang pingul dan sesekai meraih payudaranya dan meremas remasnya. Tak lama annisa sedikit meluruskan badannya dengan pantat masih nungging dan berpegang tangannya ke leherku tak ketinggalan tanganku meremas remas payudaranya. Digoyangkan maju mundur seirama denganku dengan tempo yang makin cepat, sedikit dijepit penisku seolah dia sudah hampir klimaks dan menyuruhku cepat klimaks juga. Tidak ada 20 goyangan aku sudah tak tahan, ku remas payudaranya sedikit kencang dan kulepas tembakannku hingga 3 tembakan, annisa yang sudah dipuncak tapi belum keluar terus berusaha denga terus memaju mundurkan vaginanya diatas penisku yang pasif tegang karena klimaks. Itu membuat nikmat klimaksku lebih panjang dari biasanya, sensasi baru yang kudapat.

Sepertinya annisa sudah klimaks, ditekannya pennisku yang sudah agak lemas makin kuat dan kedua kakinya bergetar dan melemas. Dilepasnya pegangan tangannya dari leherku untuk membantu mengocok vagina menambah nikma orgasme nya, hingga dia seperti akan terjatuh karena kakinya masih bergetar. Kupeluk erat annisa agar tetap pada posisinya, dan wwwooooowww... hatiku berteriak seiring teriakan orgasme annisa yang cukup keras dan memuncratkan ciran yang sangat banyak dan cukup jauh, "squirt.. yes.. squirt..." dalam hatiku. Terus kupeluk ubuh annisa karena orgasmenya juga ckup panjang dan makin lemas, di tegakkan kembali badan annisa sambil dipegangnya pipiku lalu menoleh kearahku. Kusambut dengan senyum lebar dan disambarnya bibirku dan kami berpagut beberapa saat, lalu kuangkat anisa keranjang, kamipun lemas berdua diranjang dan tertidur...


------------------- BERSAMBUNG -------------------
My P Journey S01E06 Film Biru​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd