Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT My Sex Journey (Season 3)

Siapa yang akan dinikahi oleh Randy?


  • Total voters
    645
  • Poll closed .
Melipir kesini karena buka wattpad malah gk nemu ceritanya. Hiks.
Semoga berlanjut di sini, padahal sisa part akhir-akhir, mana belum baca endingnya gimana
 
Waduh pantesan mendadak ilang...
Semoga bisa dapat mood dan inspirasi untuk melanjutkan ceritanya suhu..
 
Annisa merangkak di atas ranjang, lalu ambruk memunggungi Randy. Posisinya meringkuk dengan kaki ditekuk ke depan. Rasanya sungguh lelah dan hampir tak dapat bergerak.

Randy menyusulnya. Membaringkan tubuhnya tepat di belakang Annisa. Memeluknya penuh kasih sayang. Annisa memejamkan mata kala itu. Nafasnya mulai tenang.

"Annisa." Randy menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Annisa. Mencium pipinya membuat Annisa akhirnya melirik sekilas.

Dia pikir Randy ingin meminta lagi, karena sebelumnya pria itu sama sekali belum ejakulasi. Tapi ternyata Annisa salah, Randy mengecupnya sekali lagi, dan mengatakan. "Selamat tidur, ya. Makasih buat hadiah terakhirnya."

Hati Annisa seperti mencelos. Dia langsung berbalik ketika Randy hendak pergi dari kamar itu kemudian menahan pergelangan tangannya.

"Randy, tunggu!" ungkap Annisa dengan wajah memohon.

"Jangan tinggalin aku!" lanjutnya. Annisa lalu buru-buru merevisi kata-katanya. "Maksudku, untuk malam ini aja."

Biarlah dia menebalkan mukanya. Annisa hanya berpikir bagaimana caranya menahan Randy untuk tidak pergi meninggalkannya malam ini, termasuk memberikan setiap inci tubuhnya.

Pria itu pun mengangguk. "Ya udah, sekarang tidur, gih." Annisa kembali pada posisinya dengan Randy memeluknya dari belakang.

Saking takutnya ditinggal, Annisa sampai harus menggenggam punggung tangan Randy yang melingkar di perutnya.

Tangan kiri Randy terulur lurus sebagai bantalan kepala Annisa. Mereka berpelukan dengan tubuh yang sama-sama polos.

"Ran, masih tegang?" tanya Annisa. "Udah agak lemes, kok. Gak papa, kamu tidur aja."

Annisa menggenggam kejantanan pria itu yang masih setengah berdiri. Menjepitnya di antara kedua pahanya. Hal itu secara otomatis membuat ular Randy kembali terbangun dan mengeras lagi.

"Keras lagi, Ran."

"Iya, soalnya kamu jepit, sih."

"Masukin lagi, ya Ran." Itu bukan sebuah perintah untuk Randy, tapi untuk tangannya sendiri.

Benar saja, kini tangan Annisa sudah memposisikan kejantanan Randy di celah masuk inti tubuhnya. Randy tinggal mendorongnya dan benda itu otomatis masuk.

Iya, hanya dimasukkan. Lelaki itu tidak menggerakkannya sama sekali. Randy menepuk-nepuk bagian samping paha kanan Annisa. Seperti seorang ayah yang sedang menimang-nimang anaknya agar cepat tertidur.

"Ran."

"Hmm?"

"Maaf soal di mall waktu itu. Aku kekanak-kanakan banget, ya? Padahal kamu cuma mau ngomongin soal cincin ini."

Randy tersenyum seraya mengelus perut polos Annisa. "Gak papa. Aku kalo jadi kamu mungkin bakalan ngelakuin hal yang sama, kok. Aku tau kesalahanku gede banget dan gak bisa termaafkan. Untuk itu aku minta maaf untuk yang terakhir kalinya."

Annisa memindahkan tangan Randy yang ada di perutnya ke payudara sebelah kiri. Meremas punggung tangan Randy yang secara otomatis Randy juga meremas benda kenyal itu.

"Sebenernya aku masih pengin terus sama kamu, Ran. Entah berapa kali kamu menghancurkannya, kesempatan itu akan selalu ada. Tapi betapa egoisnya aku kalo nahan karir kamu demi diri aku sendiri," batin Annisa.

Randy mencium tengkuk Annisa seraya meremas payudaranya. Wanita itu pasrah. Apalagi ketika pinggul Randy mulai bergerak maju mundur, dia mulai mendesah dan pikirannya semakin menghilang.
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd