Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Nafas pengganti Bapak

POV = Doni
Semua kejadian ini mengalir begitu saja,aku tak menyangka bisa mendapatkan 2 wanita sekaligus,gilanya ibu dan anak.
Aku makin terobsesi untuk mendapatkan kehangatan dari wanita wanita yang kesepian,mau gadis mau janda aku ingin merasakannya, rintihan dan lenguhan kenikmatan yang terdengar saat ko sodok lubang kemaluan para wanita itu seakan menjadi pendorong semangatku.
Dan entah kenapa wajah kakak iparku sekilas terbayang,ia mbak Tutik namanya.
wajah iparku itu terbilang cantik maklum dulu kembang desa di kampung ku,walau usianya sudah 46 tahun gurat cantiknya masih ada.
Apalagi aku tahu mbak Tutik wanita yang sangat merawat tubuhnya sama seperti alm. Istriku, keduanya sering ke salon bareng bahkan mbak Tutik jadi instruktur senam di kampung ku maklum suaminya dulu kepala desa di kampungku.
Walau sudah tak menjadi ketua PKK di kampung mbak Tutik tetap jadi ketua senam,karena hobinya itu mbak Tutik tubuhnya tetap terjaga,dengan tinggi kira-kira 160 cm dan berat proporsional ia terlihat masih menarik untuk di pandang.
Belum lagi baju bermerk membuat penampilan mbak Tutik makin kinclong.
"Daripada pada bengong gak jelas lebih baik aku kerumahnya, apalagi sudah lama aku tak main ke rumahnya, sekalian menjenguk suaminya yang kena stroke itu"donipun bergegas.
Rumah mbak Tutik terlihat megah,maklum warisan tanah suaminya banyak,tak heran ia jadi keluarga paling kaya dan terpandang di desaku.
Pintu itu terbuka saat aku mau masuk"hey Doni,tumben kirain kamu lupa sama mbak"sama mbak Tutik yang sore itu memakai jilbab krem,sumpah aku jadi ingin langsung memeluknya,aku bengong sesaat.
"Ayo masuk,kok bengong"mbak Tutik berkata sambil memegang pundakku.
"Ia mbak,mbak makin ok saja"celetukku.
"Kamu tuh ,"kuikuti langkah mbak Tutik ke dalam rumah,aku mencoba makin nakal menggoda.
"Mbak Tutik makin cantik,dan awet muda"selorohku,saat kami duduk berdekatan di sofa panjang di ruang tamu itu.
"Emmm kamu tuh kok ngrayu kamu kesambet di mana"mbak Tutik menjawab sambil mencubit pinggangku,pipi wanita itu memerah
Kode itu seakan lampu hijau buatku makin berani.
"Aku kesambet karena lihat pean yang semakin lama makin cantik mbak,ingin ku kawinin mbak kalo kayak gini"candaku makin berani.
"Lo Doni kamu tuh,gak takut ta"
Tatap mbak Tutik tak percaya.
"Takut apa mbak,toh mas Dibyo sudah stroke,kan Eman wanita secantik mbak di anggurin"jawabku berani,kuraih jemari halusnya,ke remas kuat aku kasih kode ke mbak Tutik betapa aku kuat untuk menjadi pria penghangat baginya
"Ada bik Imah,Don"
Secepat kilat tangan mbak Tutik kulepas,pembantunya membawa secangkir kopi dan di hidangkan di meja tamu.
"Makasih bik"aku berbasa basi ke pembantunya yang hanya tersenyum berlalu ke ruang belakang lagi.
."minum Don"mbak Tutik mempersilahkan.
"Aku gak minum kopi mbak,aku minum susu"jawabku tegas sambil menatapnya tajam.
"Kok gak ngomong,tak suruh buatin lagi ya"mbak Tutik mau bangkit,
"Gak usah mbak,bukan susu di dapur tapi susu ini"kuraih payudara mbak Tutik yang kenyal dan besarnya pas di tanganku.
Tubuh montok mbak Tutik jatuh ke pelukanku"Don ja ja ja Ngan"mbak Tutik terlihat gelisah dengan ulahku,matanya menoleh ke ruang belakang takut ketahuan pembantunya.
"Ehmmm mbak wangi sekali,uh mbak sudah lama aku naksir mbak,mbak cantik sekali"aku makin berani kuciumi leher mulusnya,sambil meremas payudaranya.
"Eh ehh ehhh"terdengar desahan mbak Tutik yang kuyakin mulai merasakan birahi.
"Mbak ayo keluar,biar aman" bisikku manja,
"Ke ke ke luar ke kemana Don?"jawab Tutik yang terbata bata dengan wajah memerah.
"Pokoknya keluar mbak,bilang saja mau cari obat untuk mas Dibyo"jawabku seakan memberi tahu.
"Ku tunggu di mobil mbak,cup cup"aku pamit sambil ku cium wajah cantik mulusnya,aku bergegas keluar dan menunggu di mobil.
Aku berdebar tak karuan,apa mungkin mbak Tutik mau menerima ajakanku,kontolku berdiri tegak dan keras,gairahku makin mendidih,mataku tak berkedip menunggu di dalam jok mobil
"Ayo mbak Tutik aku ingin kamu"
Nafasku memburu sungguh gairah ini makin membelenggu.
 
POV = Doni
Detak jantungku makin berdebar,dugaanku gak salah ternyata penunngguanku berbuah hasil, kulihat mbak Tutik keluar dari rumahnya.
Kusambut ia bak putri,pintu mobil kubukakan dan kulihat mbak Tutik hanya tersenyum masuk kedalam mobilku.
Mobilku melaju pelan,"mbak cantik sekali"rayuku memujinya,kata kataku bergetar jujur aku nervous.
"Don fokus nyopirnya,jangan ngegombal terus"canda mbak Tutik,aku tersenyum
"Habis bawa orang cantik bawaannya grogi"
Jawabku sambil mengerling padanya.
"Kamu bisa saja Don"jawab mbak Tutik sambil geleng geleng kepala.
Ku bawa mobilku ke rumah,langsung kuparkir di garasi"Loh katanya mau beli obat buat Dibyo"aku tersenyum ke mbak Tutik yang terlihat agak kikuk"itu kan alasan mbak,aku ingin kita berdua saja,ayo mbak masuk,tak tutup garasi biar orang kampung gak ngeliat mbak"
Aku kunci garasi,"ayo masuk mbak"ajakku ke mbak Tutik yang perlahan mengikutiku.
"Rio kemana Don?"tanya mbak Tutik menanyakan anakku,yang tak lain keponakannya.
"Rio di rumah ibu,kan tau sendiri ibu sendirian jadi Rio nginap di sana mbak"jawabku sambil menutup kelambu depan .
Ku hampiri mbak Tutik yang duduk di ruang tengah,tanpa banyak kata ku hampiri dia"duh mbak Tutik cantik banget"aku merayunya sambil mencoba memeluknya,"Doni ja ja Ngan,aku ini mbak iparmu"Tutik mencoba menahan tubuhku,tapi tenagaku terlalu kuat hingga tubuh sekal montoknya ku kuasai,bau tubuh wanita berjilbab ini sungguh menggoda aku yakin parfum mahal yang ia pakai.
Aku sudah tak kuat menahan gairahku,bibir merah mbak Tutik ku pagut penuh gairah,
Tanganku bergerak cepat meraba payudaranya"ehhhh ehhh"desahan mbak Tutik mulai terdengar,aku makin berani,tangan kiri ku menyusup dalam roknya,Aku sudah tak perduli mbak Tutik suka atau nggak dengan perbuatanku.
Ya di sela sela pahanya kurasakan memek tembem mbak Tutik terasa hangat,kuremas agak kasar.
Aku tak menyangka reaksinya,mbak Tutik langsung gemetar,matanya sendu menatapku.
Kuremas lagi lebih kuat,"eh eh ahh ahh" desis bibirnya.
Aku makin buas,ku buka paha mbak Tutik lebar,lalu ku ciumi memek yang masih terbungkus CD berenda berwarna hijau itu"
Ehhhh ehhh uhhh uuuh "racau mbak Tutik makin keras.
Secepat kilat kutarik CD itu,terlihat bulu bulu jembut lebat di memek iparku,hitam lebat sekali mirip dengan punya istriku,aku tak berkedip langsung kudekati dan "cup cup cup"ku lumat memek mbak Tutik yang mulai basah kuyup,lidahku ku mainkan,pantat semok mbak Tutik naik turun,kuremas kuat pantatnya agar bibirku makin rapat mencucupi kemaluannya"ehhhh Don geli,sudah aku gak tahan ehhh lepas Don"kata kata mbak Tutik terdengar bergetar,jemari halusnya meremasi rambutku,aku tak perduli dengan permintaannya.
Lidahku makin rakus,kucucupi terus memek wanita cantik yang wajahnya makin memerah padam itu.aku tau mbak Tutik sudah birahi tinggi,tak sampai lima menit mbak Tutik menjerit keras"aduhhhhh aduhhhh"suaranya kencang sambil menarik wajahku kuat ke dalam memeknya"cret cret cret cret cret cret"cairan kental itu muncrat ke wajahku,aku tersenyum puas sambil berdiri.
Secepat kilat kulepas jeansku,hingga bajuku .
akupun bugil,kupegang kontolku yang sudah keras,mbak Tutik hanya pasrah saat aku mulai naik ke tubuhnya yang mengangkang di sofa,mbak Tutik masih berjilban dan roknya hanya ku singkap,setelah pas di memeknya yang basah itu, ku dorong kontolku.
"Hek hek eh hek eh"desah Tutik pelan,kontolku yang keras kubiarkan di dalam memek tembem iparku,"memekmu enak sekali mbak,ohhhh"desahku di telinganya.aku mulai ber push up,aku ingin menikmati tubuh iparku yang molek ini,"kamu nakal Don,masak mbak iparmu kamu perkosa"desah mbak Tutik sambil menciumku.
"Eh enak banget memekmu mbak,sayang kalo gak ku perkosa "jawabku sekenanya,"pret pret pret pret "bunyi hentakan kontolku,jujur memek mbak Tutik di banding suwani lebih enak mbak Tutik,klo sama memek puji hanya kalah sempit saja,memek mbak Tutik terasa nyedot, makin dalam makin hangat dan makin nikmat.
Aku makin buas, payudara kuremas kuat,menambah gairah yang makin menjadi.
Puas gaya misionaris,mbak Tutik kusuruh nungging lalu ku sikat dari belakang.
Gaya doggy-style adalah gaya favoritku,aku bisa puas menusuk memeknya hingga mentok, payudaranya yang besar ku buat pegangan,entah kenapa aku makin bergairah saat mbak Tutik masih lengkap berbusana,bahkan jilbab nya kubiarkan, kudapatkan sensasi yang luar biasa.
Keringat bercucuran semakin membuat ku bergairah,"Don ach achhhh achhhh hhhhhhh"wajah cantik mbak Tutik menengadah ke atas, matanya tertutup rapat, bibirnya sesekali mendesis, pemandangan yang sangat sexy.
"Plok plok plok plok plok"bunyi kontolku merojok memeknya,"mbak aku suka kamu"bisikku manja,sambil kulepas sodokanku lalu berbaring di lantai yang beralas karpet.
Aku ingin tahu apa yang di perbuat mbak Tutik yang pastinya kaget di saat nikmatnya di entotin,ku lepas.
"Ehh eh eh ehhhh ehhh uhhh"Tutik berdiri,ia lepas jilbab,baju dan roknya dengan tergesa ia lepas juga.
Pemandangan yang luar biasa excited,melihat seorang wanita yang cantik terangsang dan yang ia inginkan hanya kenikmatannya seksual.
Aku tersenyum penuh arti,"sini mbak puaskan hasratmu,aku juga menginginkanmu,aku kesepian sama sepertimu mbak ayo ayo cepat"tantangku padanya.
Tubuh sekal,montok itu mendekatiku,kulit mbak Tutik kuning Langsat mulus sekali,kuraih tubuhnya,kami berciuman dengan sangat buas,lalu mbak Tutik memegang kontolku yang sudah basah karena cairan memeknya,ia arahkan ke lubang memeknya"ehhhh ehhh uhhh uuuh" racaunya penuh kepuasan,pinggulnya yang semok naik turun sungguh nikmat sekali,aku tak diam kucari putingnya lalu ku sedoti"achhhh hhhhhhh ahhh"mbak Tutik makin keenakan,akupun makin geregetan kusedot kuat puting coklat payudaranya dan bersamaan kita pun mencapai puncak dari kenikmatan "ahhhhh Don"memek mbak Tutik berkedut kedut sambil mengeluarkan cairan surganya,kontolku akhirnya tak kuasa langsung membesar dan"crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot crot"maniku keluar banyak sekali di dalam memek mbak Tutik hingga mengalir di sela sela pahaku dan pahanya,tubuh mbak Tutik lemas dan ambruk di pelukanku.
Sungguh kenikmatan yang luar biasa yang kami rasakan,aku menciumnya lembut lalu dengusan kita berdua makin pelan dan lembut,hingga kami tertidur merasakan kenikmatan seks yang barusan mencapai klimaks.
Tak terasa sejam lebih aku tertidur sama halnya dengan mbak Tutik "mbak bangun,sudah jam 7 malam sayang"bisikku lembut membangunkan wanita yang baru saja memberikan kenikmatan padaku.
"Maaf Don,mbak tertidur"mbak Tutik perlahan bangun,"ayo mandi mbak"ajakku yang langsung membopong tubuhnya,kita berciuman mesra menuju kamar mandi,sungguh indah bersama mbak iparku yang cantik ini.
Air dingin membasahi badanku dan badan mbak Tutik,kita saling pandang,dan entah siapa yang memulai kita saling peluk dan kembali bibirku dan bibirnya saling pagut,mbak Tutik ku posisikan memegang dinding bak mandi,lalu kontolku ku sodok dari belakang sambi berdiri "echhhh Don"desisnya keenakan,aku kembali mengayuh,"mbak memekmu enak banget"aku kembali bisikkan rayuan di telinganya "ohh Don terus Don baru kali ini aku merasakan nikmatnya bercinta"desah mbak Tutik manja.
"Masa mbak"tanyaku sambil menggenjot nya lebih cepat,"aduhhhh Don ia suamiku sudah 2 tahun ini tak pernah menyentuh ku"
Aku makin cepat ,ingin ku buat wanita ini ketagihan kontol ku,"donnn aku gak kuat lagi ehhhh ehhh uhhh "kembali kurasakan kedutan kewanitaan mbak Tutik mencengkram kontolku,dan cairan itu kembali membasahi,aku genjot lagi biar becek sekalian pikirku,dan benar saja mbak Tutik makin birahi, tubuhnya terus menerus bergerak mengimbangi gerakan ku yang buas penuh gairah.
Setengah jam sudah genjotanku,hingga akupun tak kuasa menahan maniku,aku muncratkan semuanya"eh Don aduhhh"desis mbak Tutik manja.
Kami tersenyum penuh kepuasan,lalu kamipun membersihkan tubuh kami,lalu ku antar mbak Tutik ke rumahnya
"Malam yang luar biasa"pikirku sambil tersenyum puas
 
POV = Doni
Mentari pagi terlihat cerah di langit,pemilik bengkel itu terlihat ceria,anak buahnya heran kenapa bosnya yang tak lain adalah Doni, tak menikah lagi.
Selain ekonominya mapan Doni adalah pria yang tampan dan gagah,hal gampang baginya untuk beristri lagi.
Tapi semua warga di kampungnya tak ada yang tahu kalau Doni sebenarnya banyak tempat pelampiasan nafsu birahinya mulai suwani,puji bahkan mbak iparnya Tutik bergantian ia setubuhi.
Dari pada bengong,Perlahan ia bawa motor ninja terbarunya ke rumah Hariono, setelah ia parkir motornya ia ketuk pintu"tok tok tok"
Seorang pria setengah baya yang tak lain Hariono terlihat membuka pintu,
"Kamu Don"sapa paman alm. Istrinya itu.
"Ya lik"jawab Doni lalu masuk duduk di ruang tamu,paklik adalah sapaan untuk paman bahasa di kampungnya.
"Bi suwani kerja Lik?"tanyaku padanya.
"Ya Don,kenapa?"tanyanya sambil menghisap rokok kreteknya.
"Tau badanku gak enak Lik,pengen pijit sama bi suwani"jawabku.
"Bibimu memang pinter klo mijit,pasti kamu ketagihan kan?'senyum Hariono.
"Ya lik,abis enak klo di pijit bibi,enteng"jawabku,dalam hatiku tersenyum gak enteng gimana la wong bi suwani pasti ku genjot.
"Tak susul saja bibimu Don,gimana?tapi uang pijitnya kasihkan ke aku"Hariono tersenyum licik.
"Lik bisa saja,baiklah tak kasih 100 ribu,ini bukan hutang"jawabku sambil ku serahkan selembar uang kertas ke dia.
"Nah gitu tak jemput bibimu sebentar"
Hariono langsung menuju ke sawah,ia jemput istrinya yang sedang bekerja.
15 menit Doni menunggu,terdengar suara motornya,ia tau Hariono sudah datang.
"Don sekalian tak pinjam motormu ya"hariono ngomong di depan rumah,"ya lik"jawabku dari dalam rumah.
Suami suwani itupun langsung pergi tanpa memperdulikan apa yang akan terjadi di rumahnya.
Suwani masuk ke rumah"sudah lama Don?"tanya suwani sambil tersenyum .
"Setengah jam tadi sayang"jawabku sambil merayunya,tatapanku langsung ke mata bi suwani"tak mandi sebentar ya,aku masih kotor"wanita itu tersipu langsung ke belakang.
Suwani membersihkan tubuhnya di kamar mandi,entah kenapa ia ingin tampil menarik di depan Doni, apalagi pria ganteng itu tiga hari gak ke rumahnya.
Setelah selesai mandi,wanita hitam manis itu bergegas keluar.
Suwani hanya memakai handuk,ia kaget saat Doni sudah ada di kamarnya"Doni"
Panggilnya.
"Kangen aku sayang"tubuh suwanipun ia tarik ke pelukannya,
"Aku juga Don,kamu pasti sibuk ya?"suwani tersenyum tipis,bibir keduanyapun saling lumat"cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup"
Doni langsung menarik handuknya,tubuh suwani yang barusan mandi terlihat segar,pria yang duduk di pinggir ranjang itu langsung bangkit,Doni dengan tergesa melepas celana jeans dan kaosnya.
Kedua insan itupun telanjang bulat,suwani ia rebahkan di pinggiran kasur,Doni langsung mengambil posisi,kontolnya yang sudah tegak berdiri ia posisikan di lubang lembab milik suwani,"eh Don "wanita desa itu memandang penuh makna saat Doni menekan kontolnya"sleeb sleeb sleeb sleeb sleeb sleeb sleeb sleeb sleeb sleeb sleeb"kontol besar berurat dan panjang itu langsung merojok ke memek suwani,karuan saja membuat suwani merasakan nikmat yang luar biasa, walaupun sudah sering di sodok sama Doni,tapi entah kenapa suwani merasakan kontol itu selalu penuh di memeknya,sodokan kuat Doni membuat gesekan,gesekan itu makin hebat saat Doni makin mempercepat goyangannya,ada rasa gatal yang terasa nikmat yang mulai ia rasakan,dan sensasi itu makin lengkap saat Doni meremas payudaranya,"ehhhhh Don aku gak kuattt ehhhhh"tak ada lima menit suwani sudah mendapatkan orgasme,Doni benar benar pria sejati,Doni pria yang bisa membuatnya terbang ke puncak kenikmatan.
Rembesan cairan kenikmatan suwani perlahan membasahi kontol Doni,pria itu tersenyum kembali ia sodok memek bibinya "plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok"bunyi peraduan kontol keras Doni dengan memek becek suwani,lagi enak enaknya keduanya kaget ,saat itu terdengar suara knalpot motor Doni terdengar di depan rumah"Don suamiku datang "suwani dan Doni langsung melepas pelukannya.
"Pake sarungnya likmu saja"suwani mengambil sarung suaminya dan langsung di pake sama Doni .
Doni langsung berpura pura rebahan di ranjang,"bi pake handuk saja"suruh Doni lembut.
"Tapi Don"suwani gugup,"tenang saja bi,bibi pijit deh tubuhku"
Suruh Doni yang langsung di iya Kan sama suwani.
Hariono langsung masuk ke dalam rumah,
"Don ,Doni"panggil Hariono.
"Apa Lik,aku lagi di pijit sama bibi di kamar"jawab Doni.
Hariono kaget saat suwani istrinya hanya memakai handuk,dan donipun hanya memakai sarung,ia sarung itukan punyanya.
"Kenapa Lik?"toleh Doni sambil melihat ke hariono yang masih bengong.
Suwani berdebar tak karuan,dalam hatinya ia takut.
Bagaimanapun suwani adalah istri sahnya hariono.
"Don tolong Lik pinjemin uang lagi,pasti ku balikin Don"Hariono terlihat bingung,Doni tau pakliknya itu pasti kalah judi.
"Sebenarnya uang ini mau tak kasih ke bi suwani,tapi terserah bibi"aku ambil dompet lalu ku berikan uang selembar 100 ribu ke bi suwani.
"Sini"harino langsung mengambil uang yang ada di tangan istrinya itu,"kamu pijit Doni yang lama ,aku tak berangkat lagi,oh ia Don motormi tak bawa lagi ya" Hariono berkata langsung bergegas pergi tanpa perduli ke istrinya.
Doni tersenyum ke suwani "aman kan sayang"pria itu langsung rebah di ranjang,"aku kangen goyanganmu,mumpung suamimu pergi"
Bisiknya nakal ke suwani.
Suwani naik ke tubuh kekar Doni,ia pegang kontol Doni yang makin keras itu,ia arahkan ke memeknya yang basah,lalu perlahan ia turunkan pantat semokny"pretttt "batang kontol itu masuk ke liang memeknya,"uhhh donnn,aduhhh"desisnya manja,perlahan ia mulai menggoyangkan pantatnya,naik turun sesekali kekanan ke kiri sungguh erotis goyangan suwani.
Doni memang paling suka saat suwani di atas,wanita sederhana itu terlihat sangat menikmati kontolnya.
"Gak usah mikir Lik sayang"rayuku nakal,
"Gak,aku gak mikir dia,kan ada kamu Don,asal kamu ada bibi senang Don,ehhhhhh eh "jawab suwani sambil tersenyum ke Doni.
"Terus sayang,aku suka goyanganmu,duh enak sekali terus uhhhh"Doni mendesis sambil merogok payudaranya lalu di remasnya kuat"Don achhhh achhhh achhhh achhhh achhhh hhhhhhh"suwani makin bergairah, butiran keringat mulai bercucuran di badan keduanya,keduanya sesekali berciuman sungguh pemandangan yang luar biasa sexy.
Hampir setengah jam keduanya bercumbu,dan kembali keduanya mendapatkan apa yang mereka cari, orgasme keduanya menyatu dalam pelukan penuh gairah.
Suwani terkulai lemas di tubuh kekar Doni yang tersenyum puas
Nafas kedua insan itu berangsur pelan dan akhirnya keduanya terkulai lemas,nafsu itu seakan tanda hubungan perselingkuhan yang semakin erat.
 
Bimabet
POV = Suwani
Tubuhku terasa lemas,saat ku terjaga.
Aku tertidur di pelukan Doni hampir satu jam,aku tersenyum "Don kamu pria kuat,ganteng,nakal lagi sudah tau aku masih bibimu masih kau goda"kataku lembut,"karena aku juga dari dulu naksir bibi"Doni menjawab sambil membelai rambut sebahuku.
"Tak kira kamu masih tidur Don"sahutku malu,"enak banget goyanganmu bi"bisik Doni sambil mencubit nakal di pinggulku.
"Don tak ganti baju dulu ya"aku mau bangkit,"gak usah bi,aku masih kurang"cium Doni di keningku.
"Kalau begitu tak ke kamar mandi dulu"
Pamitku sambil mengambil handuk,"bareng sayang"jawab Doni,yang langsung membopong tubuhku yang mungil montok ini,sungguh aku tak percaya mendapatkan perhatian sebesar ini.
Suamiku saja gak pernah begini, suamiku dingin dan terlalu egois,ia suka judi dan tak pernah sekalipun memperhatikan istrinya, benakku melayang saat pria ganteng itu membawaku ke kamar mandi tanpa sehelai baju,sungguh erotis sekali.
Selesai cebok,aku kembali di bopong Doni,dan gilanya aku di bawa ke ruang tamu.
"Sayang kelambunya saja agak di tutup rapat"suruhnya mesra.
Aku bagai terhipnotis,kuturuti kemauan kekasih gelapku.
Aku berdebar saat di posisikan berdiri sambil melihat jelas beberapa warga melewati jalan setapak rumahku,memang ada jalan setapak ke sungai hingga ada beberapa tetangga yang pasti lalu lalang lewat depan rumah.
"Uhhhh Don aduhhhhh aduhhhh"aku mendesah sambil melirik ke kanan kiri,walaupun ada kelambu di ruang tamu aku takut,sumpah aku takut saat saat Bu asih tetangga sebelah rumah lewat membawa anaknya mau ke sungai.
Rasanya jantungku mau copot saat,wanita itu menoleh ke arah rumahku.
"Tenang sayang,tetanggamu gak mungkin ngeliat kita, ehhhh ehhh uhhh"bisik Doni penuh percaya diri sambil terus menerus menusuk memekku dari belakang"Don eh eh eh eh eh ehhhh ehhh uhhh"nafasku tersengal sungguh enak bermain seks seperti ini,fikirku yang makin binal,"nakal kamu Don ahhh,masa aku di kawinin di ruang tamu siang begini"desahku manja.
"Kalau perlu biar Lik Hariono tau,sukanya kok judi,ya ku kawinin saja istrinya yang cantik ini"kata kata Doni makin berani.
"Eh eh eh memang kamu berani Don"tanyaku terbata bata"berani dong,toh dia gak pernah perhatian sama bibi,aku akan jadi penggantinya,kalau perlu pengganti bapaknya puji"jawaban Doni sungguh membuatku bahagia, alangkah bahagianya aku mendapatkan suami seperti Doni,dan pastinya puji akan senang punya bapak kayak Doni,iya Doni selain gagah dan tampan ia juga rajin cari uang dan pastinya putriku akan tercukupi segala kebutuhannya,tidak seperti sekarang aku yang harus banting tulang"pikiranku semakin melayang,dan gilanya itu membuat sensasi yang luar biasa,kontol besar itu terus keluar masuk ke memekku yang tak hentinya meneteskan cairan kenikmatan.
Aku tak perduli lagi,suaraku makin menggebu,dan pastinya Bu asih kaget saat mendengar lenguhan manjaku saat kontol Doni masuk makin dalam,ku lihat Bu asih menolek ke rumahku,ia agak curiga.
Aku dan Doni tersenyum melihatnya,"suaramu jangan keras keras sayang"bisik Doni lembut "habis enak banget Don,cup cup"bibirku kembali mengulum bibirnya yang tebal.
Doni kembali menyodokku"eh eh ehhhh"desisku yang mulai mengecilkan suaraku "kenapa suwani ku sayang"Doni berbisik di telingaku.
"'enak Don,enak ehhh"jawabku jujur,
"Kira kira tetanggamu kena kontolku gimana ya?"tanya Doni nakal.
"Klo Kena kontolmu pasti keenakan dia,apalagi Bu asih itu suaminya jarang pulang pasti keenakan dia"jawabku sekenanya,"plok plok plok"Doni makin brutal menggoyangku, ternyata ia senang dengan jawabanku"pokoknya memek kena kontolmu pasti ketagihan"aku makin menggodanya.
"Masak sih,suwaniku sayang, seandainya puji yang kena kontolku gimana"bisik Doni makin bergairah,ia makin kasar dan kuat membuatku tak karuan, pertahananku jebol dan kembali aku mencapai puncak orgasmeku.
"Puji jangan,dia anakku Don"pintaku entah kenapa aku takut doniku di ambil wanita lain walaupun itu puji yang tak lain putri kandungku.
"Suwaniku sayang,aku akan jadi pengganti Lik Hariono,apa kamu rela aku membagikan kenikmatan ini dengan wanita lain,apa kamu tidak senang puji merasakan kenikmatan sama seperti yang kamu rasakan"Doni memelukku erat dan hentakannya kembali memberiku kenikmatan tiada Tara"eh Don Don"desahku tak karuan"kalau kamu gak rela puji jadi milikku,lebih baik kita putus sayang"gertak Doni yang memelukku erat"Don jangan,aku gak bisa gak ada kamu,sumpah tiap malam di pikiranku hanya kamu",tak terasa aku menangis,aku takut kehilangan Doni.
"Kalau begitu,kamu harus terima puji jadi milikku"Doni menciumku Rapat"ia Don asal kamu yang adil ya"jawabku ngawur.
"Ya suwaniku sayang,dari pada ngentot Bu asih lebih baik puji yang merasakan ini,ya kan hhhhh"Doni terlihat makin buas,entah kenapa aku makin senang dan kembali aku orgasme,memekku berkedut tak karuan dan cairan memekku meleleh.
Bu asih ku lihat pergi karena tak melihat ada yang janggal di rumahku.
Doni perlahan menyodokku lagi,dan kurasakan pria ini makin kuat,aku hanya mendesis sungguh Doni pria tiada duanya.
Kulihat lantai keramikku banyak ceceran cairan kental, kembali Doni mengawiniki dan kamipun berpelukan erat setelah berkali kali orgasme,
Lantai keramik rumahku jadi saksi bisu percintaan liarku dengan Doni keponakan suamiku,dan aku tersenyum puas mendapatkan kehangatan dari pria sejati seperti dia.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd