Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Naga Merah

Boleh juga ramuannya Om. Era akhir Majapahit hingga Demak, Jipang, Pajang, dan Mataram Islam.
Sabuk Inten (priyayi)
Condong Campur (proletar)
Sangkelat (Ulama)
Naga Raja (salah 1 jenis Naga Sasra / priyayi).


Lanjuut
 
Kyai sengkelat milik sunan Kalijogo Yang dibuat Dr Batu meteor sebesar ibu jari Oleg empu Supo (Kalo Gak salah).... Memang sengaja dibuat untuk menandingi kyai condong campur..... Sifat senapati.... Terakhir diberikan ke Sultan Hadiwijoyo/Joko Tingkir, Sultan pajang setelah Demak runtuh....
 
Kyai sengkelat milik sunan Kalijogo Yang dibuat Dr Batu meteor sebesar ibu jari Oleg empu Supo (Kalo Gak salah).... Memang sengaja dibuat untuk menandingi kyai condong campur..... Sifat senapati.... Terakhir diberikan ke Sultan Hadiwijoyo/Joko Tingkir, Sultan pajang setelah Demak runtuh....
 
Kalo gk suka ya gk usah baca,, kan banyak cerita di forum ini carilah yg cocok, yg kalian suka, atau nulis cerita sendiri,, jangan bisanya nyinyirin penulis.
betul suhu. kita disini cuma penggemar /SR. hargailah semua karya2 penulis di FS. tidak gampang untuk membuat sebuah cerita karena itu membutuhkan ide dr penulis tsb🙏🙏🙏
 
betul @Bajulkesupento begitu baca awal, ada keris2 yg muncul feell, langsung mutjul sejarah, keruntuhan majapahit geser ke demak bintoro, terakhir pak rektor cerita, ada nama Ki Ageng Selo, wah2, semakin menarik sekali, hubungan tri parkit, demak bintoro, pajang, jipang, pajang jipang ada bukunya Api di bukit Menoreh, Peseteruan Haryopenangsang sama mas karebet, satu bawa keris setan kober,dan pakai kuda namanya Gagak Rimang, satu bawa keris Kyai Sengkelat, betul yg dikantakan om @attackersfreak Keris Sabuk inten pasangan Naga Sasra, piandel Sultan Trenggono, dari Demak setelah era R Patah, dimesi ini diwujudkan perseteruan 3 klan dicerita ini, setan kober diwujudkan dgn keris Nyi Condro, Haryo penangsang, Kyai Sengkelat Klain joko tingkir Sabuk inten Klain sultan Trenggono, xixixi, ke 3nya semua Penguasa / Raja2, mirip ya, pinter nih om @attackersfreak bikin cerita, mantep, layak diikuti sampai tamat, Sari disini mewakili Putri Hadiwijoyo,
Kl keris setan kober ma sabuk inten masih ada sampai sekarang di kasunanan surakarta. Sedang keris kyai sengkelat yg sdh gak ketahuan kemana mungkin musnah bersama matinya joko tingkir di akhir kehancuran pajang. Kl cerita ini lanjut sampai terbitnya mataram islam lebih bagus lg. Makin komplet tu jadinya hihihihihi
 
Part 8
Kundalini

Pagi menyeruak diantara kabut berembun.
Kali ini maaf mentari merah, aku tak mengunjungimu karena ada keindahan lain yang sedang terbuai mimpi di pelukanku..

Kulihat Sari masih tenang terlelap. Hembusan nafasnya pelan dan teratur sementara bibirnya menyunggingkan senyuman yang mungkin dibawanya dari alam mimpi.

Kubelai rambutnya lalu kukecup. "Selamat pagi istriku, wanita yang kupilih untuk menemaniku sepanjang hidupku nanti", aku berbisik dalam hati.

Tak bosan rasanya aku berada disisinya, memandang damai wajahnya yang terlelap dan merengkuh tubuhnya yang kini milikku sepenuhnya. Namun hidupku tak akan bisa selalu kunikmati seperti ini.

Setelah penjelasan Pak Cipta semalam tentang segala hal menyangkut pertempuranku di masa depan, tak mungkin aku hanya berpangku tangan menikmati hidup.

Aku telah dipilih untuk menaklukkan Kyai Condong Campur. Untuk mengakhiri pertempuran yang telah dimulai berabad-abad lalu. Dan mungkin di tangankulah takdir akan berkata, terang atau gelap yang akan berjaya memenangkan pertempuran ini.

Bergegas aku menuju kamar mandi. Kutinggalkan Sari yang masih terlelap tidur. Kumaklumi karena bagaimanapun dia telah melalui banyak hal yang sukar kami bayangkan sebelumnya.

Tetesan air menyegarkan tubuhku. Menajamkan segenap indera dan otakku. Inilah saatnya aku memulai tugasku, menjadi Sang Raja Naga

***

Beni adalah orang pertama yang bertemu denganku di rumah ini. Seperti biasa, wajahnya yang cengengesan semakin ceria ketika melihatku keluar dari kamar pengantin.

"Keramas bro... ", sapanya sambil tersenyum lebar.

Kugaruk kepalaku yang tidak gatal sama sekali. Bingung harus menjawab apa.

"Ayo dah sarapan, udah ditunggu Pak Cipta dan kawan2", ujarnya kemudian.

Kami lalu berjalan ke lantai bawah. Sempat ditanyakannya Sari untuk diajak sarapan, kujawab singkat untuk membiarkannya tidur karena begitu banyak hal yang telah kami lalui dalam waktu yang sesingkat ini. Beni mengangguk mengerti

Di meja makan nampak Pak Cipta telah duduk di kursi paling ujung, sementara Satrio, Rangga dan Panji duduk di kursi pada sisi panjang meja makan.
Beni lalu mengambil tempat duduk di sebelah Satrio.
Aku dipersilakan duduk di sisi yang berhadapan dengan Pak Cipta.

Tak banyak yang tersaji di meja makan ini. Nasi putih, ikan gurami goreng, ca kangkung dan sambal serta beberapa lalapan tampak menggoda.

"Ayo anak2, kita sarapan. nanti biar Sari menyusul, atau mungkin biar Naga yang membawakannya nanti ke kamar", kata Pak Cipta.

Tanpa basa-basi lagi, dengan sigap kami mulai mengisi piring kami dengan berbagai macam makanan yang terhidang.

Beberapa kali Pak Cipta menyuruh Beni mengambil sayur karena menurut Pak Cipta, Beni ini sejak kecil susah makan sayur sehingga emosinya gampang meledak karena perutnya hanya diisi daging dan lemak. Beni dengan bersungut-sungut pura2 mengambil sayur, namun dari ekor mataku aku melihat Beni menyingkirkan sayurannya dan meletakkannya di piring milik Rangga.

Beberapa hal menarik hatiku di acara sarapan ini. Suasana kekeluargaan yang sungguh sangat kental meski semua penghuninya adalah lelaki. Aku hanya menduga bahwa mereka semua sudah lama tinggal di rumah ini dan saling menjaga seperti saudara kandung.

Selesai acara sarapan, Pak Cipta mengajak kami ke sebuah ruangan di ujung belakang rumah ini. Ruangan berwarna putih, dengan kaca2 besar di dindingnya. Sementara di sudut ruangan tersambung dengan taman di luar rumah dan terdapat kolam kecil dengan gemericik air yang membuat suasana ruangan ini menjadi tenang dan menghanyutkan.

"Baiklah, hari ini kita akan mencoba berkenalan dengan Kundalini kalian", ujar Pak Cipta.

"Kundalini?", aku kurang mengerti

"Sejatinya setiap manusia dianugerahi Tuhan 2 kekuatan. Yang pertama adalah kekuatan yang nampak, kekuatan yang kita sadari. Seperti kekuatan fisik kecerdasan dan lain sebagainya. Sedangkan yang kedua adalah kekuata yang belum kita sadari, dan harus dibangkitkan oleh kita sendiri. Kekuatan ini bernama Kundalini", jelas Pak Cipta.

"Dalam membangkitkan Kundalini, salah satu caranya adalah dengan membuka satu demi satu gerbang chakra yang dimulai pada gerbang di sekitar pinggul, tempat sang Kundalini bersemayam. Gerbang selanjutnya semakin ke atas hingga gerbang ketujuh berada di tengah dahi manusia".

"Setiap manusia sendiri memiliki tipe Kundalini yang berbeda. Beni dan Satrio, telah membuka gerbang pertama. Kewaspadaan dan reflek mereka mulai meningkat tajam. Sementara Rangga berada di gerbang kedua. Intuisinya mulai terasah hingga dia mampu membaca aura orang disekitarnya".

"Panji mungkin harus berusaha keras mengejar yang lain", ujar Pak Cipta sambil menatap Panji yang kemudian disambut anggukan penuh semangat dari Panji.

"Dan kamu Naga, ada perbedaan sedikit antara manusia biasa dengan trah Naga. Sejak lahir, trah Naga sebenarnya telah membuka gerbang pertamanya, bersamaan dengan tangisan pertamanya di dunia. Tidak seperti kami manusia biasa yang harus berlatih, mencari dan membangunkan dahulu Kundalini di tubuh kami".

"Pembangkitan Kundalini sendiri bahkan sebenarnya diajarkan oleh trah Naga ribuan tahun yang lalu. Salah satu ras misterius yang membantu manusia dalam beberapa pertempuran melawan kegelapan. Salah satunya adalah pertempuran kita dengan Kyai Condong Campur".

"Tetapi bukannya Pak Cipta berkata bahwa baru satu Raja Naga yang muncul, sementara jika telah ribuan tahun yang lalu trah Naga ada, kurasa mustahil hanya baru muncul satu", protesku

"Kamu tidak memperhatikan penjelasankunkemarin Naga", sahut Pak Cipta sambil terkekeh.

"Baru satu raja Naga yang muncul saat pertempuran antara kita dengan Kyai Condong Campur. Bukan berarti sebelumnya tidak ada Raja Naga yang bangkit".

"Pasti kalian pernah dengar salah satu tokoh dalam kisah pewayangan bernama Bathara Antaboga. Sebenarnya dia juga salah satu Raja Naga yang muncul dengan jelas, menyelesaikan banyak masalah di dunia dan kemampuannya dipersamakan dengan dewa oleh manusia pada masa itu".

"Tetapi cerita pewayangan kan hanya karangan", ujar Panji

"Di jaman dahulu, orang membuat segala sesuatu berdasarkan inspirasi dari sekitarnya. Terutama karya-karya besar seperti kitab Mahabharata, salah satu sebabnya ia menjadi kitab yang luar biasa karena kejadian tersebut sedikit banyak pernah terjadi di dunia kita", jelas Pak Cipta

"Meski peran Bathara Antaboga tidak persis seperti yang ditulis kitab Mahabharata tetapi beliau pernah ada, bahkan hingga sekarang, kematiannya belum ada yang pernah menyaksikan. Sulit mempercayai memang, tetapi yang jelas, trah Naga juga diturunkan dari Bathara Antaboga. Beliau adalah salah satu yang tertua di trah Naga".

"Bagi trah Naga sendiri, terbukanya gerbang tidak sesulit seperti manusia biasa dimana kami harus berlatih bahkan hingga bertahun-tahun untuk membuka gerbang kami. Sementara bagi trah Naga, kesulitannya adalah mengatur dang mengendalikan sang kundalini ketika dia memasuki gerbang baru.
Perbedaan mendasar lagi adalah, ketika memasuki gerbang kedua dan seterusnya, manusia juga harus mempersiapkan fisik kita karena butuh stamina dan kekuatan besar untuk menerima efek dari terbukanya gerbang selanjutnya. Sementara tidak bagi trah Naga. justru fisik mereka akan mengikuti jumlah gerbang yang terbuka dalam diri mereka".

"Rangga yang sudah memasuki gerbang kedua sempat pingsan beberapa hari ketika menerima aliran kekuatan baru sang Kundalini, padahal dia telah mempersiapkan tubuhnya menerima pembukaan gerbang kedua".

"Perbedaan lainnya antara manusia dengan trah Naga adalah kekuatan sang Kundalini sendiri. mungkin bagi Rangga gerbang kedua adalah intuisi dalam membaca aura dan kekuatan tubuh yang meningkat. Tetapi bagimu Naga, yang telah membuka gerbang kedua juga, kekuatan fisik dan intuisimu jauh melebih Rangga, hanya saja kamu belum bisa mengendalikannya, terbukti dengan panas tubuhmu yang luar biasa dan hampir tidak tertahan".

"Untung saja Hadi meminjamkan cincinnya kepadamu. Tetapi aku berharap kamu segera mengembalikan cincin itu karena Hadi juga membutuhkannya, mengingat Naga api yang dibangkitkannya sangat liar dan telah membuka gerbang ketiganya".

Aku terperangah mendengar Hadi juga telah membangkitkan Kundalini nya, bahkan telah memasuki gerbang ketiga. Berarti wanita yang berhasil merebut Condong Campur minimal telah membuka gerbang ketiga atau bahkan lebih karena terbukti berhasil mengalahkan Hadi dan Doni.

"Baiklah, untuk pagi ini sebaiknya kalian bermeditasilah terlebih dahulu. Kenali dan sapa Kundalini kalian. Masuki relung jiwa kalian hingga kalian temui Kundalini kalian masing-masing. Sementara untuk Panji, berlatihlah fisik terlebih dahulu untuk membuka gerbang pertamamu".

"Dan Naga, lepaslah cincin dari Hadi karena kali ini kamu harus bertemu dengan Kundalini mu sepenuhnya", pungkas Pak Cipta

Kami segera memilih tempat yang kami anggap nyaman di dalam ruangan ini. Aku sendiri bersila menghadap dinding dengan kaca besar di salah sudut ruangan, kupejamkan mataku sementara kegelapan menyelimutiku. Kupanggil Kundaliniku namun tidak terjadi sesuatu yang berbeda, masih sama dalam kegelapan yang kurasakan.

Karena jenuh dengan kegelapan ini, aku membayangkan tubuh Sari yang telanjang sedang bermain-main denganku. Kami bercumbu mesra. kuciumi setiap inci tubuhnya dan dia menggelinjang nikmat sambil menegangkan tubuhnya. Dan tiba-tiba tubuhku mulai seperti terbakar. Tetapi hawa dingin dari cincin milik Hadi yang biasanya membantu sudah kulepaskan tadi.

Akumasih bergelut dengan hawa panas luar biasa ini, kuatur nafasku untuk menghilangkan bayangan persetubuhan dengan Sari, tetapi ternyata tetap tidak berhasil, hingga tiba2 kesadaranku melemah, dan akhirnya aku tersadar berada di suatu tempat lain.

Sebuah danau, seperti yang pernah kuimpikan. aku berdiri di atas batu yang bedanya adalah kini aku sendiri, bukan dengan Sari seperti mimpiku dulu.

"Blarrr... blarr..."air di danau itu seperti meledak, diikuti dengan munculnya sesosok ular besar berwarna merah dengan mahkota emas di kepalanya.

"Engkau memanggilku rajaku", sebuah suara keluar dari mulut Naga itu. Suara yang seperti ular mendesis namun sangat dalam dan keras.

Aku melompat satu tindak ke belakang. Keringat dingin membasahi tubuhku. Aura yang keluar dri naga itu serasa menekan dan mengintimidasi sekitarnya.

"Siapa kamu?", tanyaku

"Akulah Kundalini mu, penjagamu dan akulah dirimu. Aku adalah manifestasi dari Chakra di tubuhmu", ujarnya.

"Jadi engkau adalah aku, engkau adalah perwujudan Chakraku"

"Benar rajaku"

"Jadi akulah yang mengendalikan kamu?"tanyaku

"Belum rajaku, engkau belum bisa mengendalikan aku", jawabnya

"Aku adalah dirimu, didalamku ada ego mu. Ada keangkuhan yang membuatku tidak mudah dikendalikan bahkan oleh engkau sendiri rajaku", lanjutnya

"Lalu bagaimana aku bisa mengendalikanmu?"

"Engkau harus mengalahkanku"
***
 
Antaboga adalah tali energi yang menghubungkan manusia melalui cakra mahkota dengan Sang Maha Pencipta. Pemahaman ini dikenal dikalangan para penganut spiritual kejawen.

Dalam pewayangan Jawa, Antaboga adalah raja ular yang hidup di dasar bumi yang mengasuh Wisanggeni putra arjuna. Perwujudannya adalah naga dengan mahkota memakai badhong berambut dan memakai baju [biasanya berwarna merah] serta mengenakan kalung emas.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd