Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Nasib Anak Kost

Beh kayaknya dita budi dan bagus bakalan terjadi percintaan segitiga model sempak nih,, budi menyukai bagus tetapi diacuhkan oleh bagus yg lebih menyukai dita, tetapi dita seperti terasuki aura misterius budi, gitu kayaknya hmmm penasaran
 
Nasib Anak Kost Bag 1 : Kamar Budi

Pagi pun sudah menjelang, di sebuah kostan yang cukup minimalis yang berlantai dua, terlihat satu sosok tubuh pemuda yang masih terlelap dalam tidurnya. Matanya masih terlihat terpejam, tubuhnya masih terasa lelah setelah tadi malam menikmati pergantian tahun dengan menggarap tubuh mantan tetangga di kotrakannya yang dulu. Sebelum akhirnya ia pun memutuskan untuk pindah dan menempati salah satu kamar kost yang minimalis, yang berlantai dua yang berada tidak jauh di belakang kampus pemuda itu menuntut ilmu. Terlihat walaupun tubuhnya masih tertidur tapi dibawah perut pemuda itu seperti ada benda yang bergerak-gerak dan makin membesar, benda di bawah sana yang masih tertutup sarung sudah mulai bangun dan bergerak mengembang membuat sarung yang di kenanakan pemuda itu terlihat memuai dan membentuk seperti gundukan sebuah tenda. Benda itu ikut bergerak seiring gerakan tarikan nafas pelan dalam tidur pemuda itu. Hingga tanpa sadar karena benda itu terus tergesek ke sarung yang di kenakannya, akhirnya pemuda itu menarik bawah sarung itu ke atas, hingga kini benda besar panjang itu terbebas dan keluar. plunggg benda itu tampak begitu besar dan panjang. Warnanya yang hitam membuat benda itu seperti belalai gajah yang begitu lucu ketika di berikan kacang oleh pawangnya. Tapi begitu seram ketika benda itu berada tepat di depan mata wanita. Ya batang itu adalah milik pemuda penghuni baru kostan tersebut yang bernama budi (21 tahun).

Tokkkk tokkkkk tokkk..terdengar bunyi pintu kamar tersebut seperti di ketuk dari luar dengan kerasnya. Bud....bud. bangun.ada yang nyariin tuh ? ujar imron (21 tahun) salah satu teman kampus budi yang kebetulan menjadi tetangga kamar kostnya. Kini karena ketukan keras dan sedikit teriakan dari Imron akhirnya budi pun terbangun dan memperbaiki sarung yang di kenakannya. Kini budi pun mulai berjalan kedapan pintu dan mulai membuka pintu yang tadi ia kunci. Dan ketika di buka tepat di depan sana sudah bediri imron pemuda kerempeng dengan rambut kriting di sisir kesamping.

Budi : ehhh kamu Im ? (sebutan budi kepada Imron)
Imron : wahh gila lo bud...kalau tidur kaya orang mati aja di gedor-gedor dari tadi kagak kebangun-bangun.
Budi : maaf Im..tadi gw masih ngantuk..
Imron : wah udah tengah hari bolong nih bud..tuh di depan, kata mbak sari ada tamu yang nyariin lo...
Budi : ohh siapa ya...
Imron : yeee mana gw tau..gw kan tadi cuman di kasih tahu mbak sari waktu mau bikin kopi di bawah..
Budi : ya udah Im, tolong bilangin mbak sari tamunya tolong di suruh tunggu dulu.
Imron : Siap bos..gw bilangin mbak sari dulu.

Akhirnya budi pun kembali kedalam kamar kostnya, setelah tadi menutup pintu kamarnya kini budi terlihat langsung berjalan masuk ke dalam kamar mandi kecil yang terselip di dalam setiap kamar yang berada kostan ini. Kostan yang di tempati budi ini terdiri dari bangunan tingkat dua, dengan 5 kamar di bagian atas dan 5 kamar di bagian bawah, serta ada kamar yang di untuk di tempati pembantu di bagian belakang bangunan kostan itu. di kostan ini penghuninya campur antara perempuan dan laki-laki, jadi tidak heran kostan itu tertata cukup rapih tidak seperti halnya kostan yang di peruntukan untuk laki-laki saja. Kostan itu sebelumnya adalah rumah yang di tempati keluarga tante magdalena, atau biasa di sebut tante lena pemilik kostan tersebut.

Saat suami tante lena yang pensiunan jendral itu meninggal, tante lena dan keluarga memutuskan untuk pulang dan menetap dikampung halamannya di kota gudeg sana, saat itu rumah besar bekas tempat tinggal tante lena dan keluarga di putuskan untuk di alih fungsikan oleh tante lena menjadi sebuah tempat indekost. Karena letaknya yang cukup strategis dan cukup dekat juga dengan kampus. Tante lena hanya setiap sebulan sekali saja ke kostan tersebut. Selebihnya secara operasional kostan itu di rawat dan di kelola oleh 2 orang pembantu kepercayaan tante lena. Yakni mbak sari dan kakaknya mbak wina. Harganya yang cukup murah membuat kostan itu selalu terisi penuh, walaupun ada yang keluar pasti nanti akan ada yang mengisinya kembali.

Kostan itu terlihat kecil bila di bandingkan dengan kost-kostan yang berada di sekitarnya, yang kebanyakan kostan di daerah itu berisikan 20 lebih kamar kost di setiap bangunannya. tapi walaupun terlihat kecil kostan itu terlihat begitu nyaman dan asri dengan kolam ikan dan pohon mangga yang besar di depan halamannya dan di sampingnya ada tempat kosong yang di peruntukkan untuk parkir kendaraan para penghuninya. Di kostan itu hanya di jaga oleh pembantu yang biasa bersih-bersih dan mencuci pakaian para penghuni kostan. Kemudia kostan itu hanya mempunyai 1 akses masuk dari pintu depan saja, yang ketika masuk dari pintu depan akan langsung menemui ruangan tamu yang minimlalis yang di sekat oleh lemari yang cukup besar, di balik lemari besar penyekat ruangan tamu itu bila masuk lebih kedalam akan menemui ruangan televisi yang cukup luas, di samping kanan ruang televisi terlihat setiap kamar kostan berjejer 5 di lantai bawah. Bergeser lagi ke samping kirinya di sana ada bangunan tangga yang menjadi akses untuk ke kamar kost sebelah atas. Kemudian apabila lurus terus masuk ke belakang di sana ada dapur yang di sebelah kanannya ada kamar pembantu dan bagian rumah paling belakang di tempatkan untuk tempat mencuci dan menjemur pakaian.

Di kostan itu budi menempati kamar yang berada di atas. Kamar budi adalah kamar yang ketiga dari dekat tangga, dan di sebelah kanan kamar budi di tempati imron teman kuliahnya di kampus. Budi kala itu yang masih baru masuk 1 hari menempati kostan itu hanya mengenal imron seorang. Sebenarnya budi dan imron berbeda angkatan 1 tahun, kala itu budi dan imron di pertemukan saat imron harus mengulang salah satu mata kuliahnya. Tak sengaja saat itu motor imron menabrak motor budi dari belakang karena imron waktu itu cukup tergessa-gesa untuk masuk kuliah. hingga akhirnya ternyata mereka hendak mengikuti mata kuliah yang sama. Pada akhirnya merekapun berkenalan dan saling berteman hingga saat ini. Waktu itu ketika budi hendak pindah mencari tempat kostan, kebutulan di tempat kostan imron sedang ada kamar kosong maka dari itu imron pun langsung mengajak budi untuk kost di tempat kostannya selama ini. Hingga satu minggu kemudian setelah budi melihat kostan itu akhirnya budi pun cocok dan menyewa kamar yang kebetulan berada di samping kamar imron yang waktu itu kosong di tinggal penghuninya salah satu senior mereka yang sudah lulus dari kampus tersebut. Sebenarnya kostan tersebut tidak hanya di tinggali oleh para mahasiswa dan mahasiswi saja, beberapa kamar di kostan itu di isi oleh beberapa orang pekerja yang kebetulan kantornya berada di sekitaran situ. Kalau siang nampak kostan itu cukup sepi, Penghuninya baru ramai di kala hari sudah mulai gelap, dan para penghuninya baru berdatangan pulang.

Pada suatu siang yang begitu sepi, mungkin karena siang itu bertepatan saat hari libur tahun baru. Para penghuninya masih menikmati liburan natal dan tahun barunya di tempat asalnya masing-masing. Siang itu terlihat budi sudah mengganti pakaiannya dan sudah mencuci mukanya, nampak mukanya sudah kembali segar. Kini ia pun terlihat bejalan hendak turun ke bawah. Ketika sedang menuruni anak tanga satu persatu dari atas budi dapat melihat kebawah dengan jelas, di bawah sana nampak salah satu pembantu di kostan tersebut, mbak sari (35 tahun) sedang bersih-bersih rak tv dengan kemoceng kecilnya. Hari itu mbak sari masih mengenakan baby doll berwarna kuning terang dengan atasan pendek dan bawahan celana panjang. Terlihat mbak sari sedang menuduk-nunduk menunging membelakangi tangga, dari atas budi dapat melihat warna celana dalam merah yang di kenakan mbak sari, karena warnanya yang merah membuatnya menerawang di balik bawahan baby doll celana panjang warna kuningnya. Di atas sana budi sedikit menelan ludah karena melihat pantat bulat mbak sari dengan celana dalam merah menerawang. Kontan saja dari balik celana pendek budi ada benda keras yang sedari tadi sempat bediri kini kembali beringsut membesar dan membuat celana pendek budi menjadi sempit.

Budi : Mbak....mbak sari...
Mbak sari : ehhh mas budi..sampean ngagetin tau... tau-tau udah di belakang aja...
Budi : Yae lah dari tadi udah di panggil-panggil kali mbak, itu sih dangsut kekencengan hehe.. Mbak katanya ada yang nyariin saya ?
Mbak sari : ohh itu mas di depan ada cewek cantik nyariin mas budi, mbak suruh masuk katanya mau nunggu di depan aja...
Budi : masa sih mbak, cantikan mana ayo.. ama mbak sari hehe
Mbak sari : Ya jelas cantik yang sana lah mas, orang yang ini udah 2 kali turun mesin hehe
Budi : hehe masa sih mbak koq gak kelaiatan.. kaya masih singset aja ya..
Mbak sari : ihh mas budi malah godaain lagi.. udah sana mas nanti pacarnya nunggu loh..
Budi : pacar, orang budi masih belum punya pacar mbak ee...
Mbak sari : Walah sampean ini ngeles aja, sana samperin cewek nya..hehe
Budi : haha ok deh mbak, makasih ya mbak..
Mbak sari : sama-sama mas

Terlihat budi pun mulai berjalan kedepan, dari samping mbak sari seperti sekilas melihat gundukan besar di balik celana pendek yang di kenanakan budi saat itu, hingga mbak sari pun seperti kaget. " waduh...itu hp atau apa ya di celana mas bud..koq kaya ee gede banget..ujar mbak sari dalam hatinya".

Saat berjalan kedepan saat itu budi jadi teringat ketika 1 minggu yang lalu ketika saat budi di ajak untuk melihat kostan yang hendak iya tempati sekarang. Saat itu hari sabtu siang tepat ketika budi pulang kuliah bersama imron, atas rekomendasi imron akhirnya siang itu budi mengikuti imron melaju kearah kostan itu, yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari kampus mungkin 15 menit berjalan kaki sudah sampai. Saat itu budi langsung terpana ketika melihat depan kostan itu. Selain terlihat teduh, sepertinya kostan itu tidak terlalu ramai seperti kostan-kostan lain di daerah tersebut. Letaknya yang di pojok gang membuat suara kendaraan tidak sampai terdengar di dalam kostan itu. Akhirnya budi pun mengikuti imron setalah mereka memarkirkan motor mereka di parkiran yang sudah tersedia.

Imron : nah ini bud...kostan gw...
Budi : Wah asik ya Im, kostannya teduh kaya gak terlalu rame juga.
Imron : iya bud...soalnya anak kuliahannya cuman dikit, lagian kamarnya cuman ada 10.
Budi : gitu ya Im
Imron : iya bud...lo beruntung nih pas lo butuh, eh di samping kamar gw ada yang kosong juga.
Budi : wah iya makasih ya Im
Imron : iya makasih nya nanti aja lah, mendingan lo liat dulu aja. Bentar lo tunggu sini dulu ya..gw panggilin mbak wina dulu yang jaga kostan ini.
Budi : Siap Im.
Imron : Mbak....mbak...wina...(terlihat imron terus berjalan kebelakang sambil memanggil-manggil nama mbak wina, hingga kemudian muncul wanita setengah baya mungkin umuran 40 tahunan, tubuhnya masih terlihat agak montok dengan wajah khas wanita jawa)
Mbak wina : ohhh ini temen kamu Im, yang mau kost di sini ?
Imron : iya mbak ini temen kampus saya.
Mbak wina : nama nya siapa mas ? saya wina yang bertanggung jawab di kostan ini.
Budi : saya budi bu (sambil bersalaman)
Mbak wina : Ya jangan manggil Bu donk mas...emang saya udah kaya ibu-ibu apa hehe
Budi : hehe iya deh mbak..
Imron : iya loh bud...masih kinclong gini manggil-manggil ibu..hehe
Mbak : hahaha konclong emang mbak ubin keramik Im...kamu ini gombalin mbak melulu.

Mereka pun bertiga terlibat obrolan santai sebelum pada akhinya mbak wina mengajak budi untuk langsung saja melihat kamar yang hendak di sewanya itu. Kamar itu terletak di lantai 2 bangunan itu. kamar yang hendak di sewa budi berada di tengah di apit kedua kamar yang berada di pojok tembok dan kedua kamar yang berada di dekat tangga naik. Setelah melihat-lihat kamar tersebut, akhirnya budi pun menyetujui untuk menyewa kamar di kostan tersebut. Setelah memberikan dp uang senilai 50 % dari harga asli budi pun kembali ke kempus bersama imron.

Kembali kemasa kini, budi terlihat sudah sampai di depan halaman nampaknya kini budi sudah tahu perempuan yang mencarinya itu.

Budi : ehhh lani.maaf ya lan udah nunggu lama ya...maaf budi baru bangun tidur..hehe
Lani : hahaha bud..bud... udah biasa koq bud..lani udah tahu kebiasaan kamu yang kalau libur gini pasti bangunnya siang.
Budi : Kamu apakabarnya lan...koq gak ngasih tahu budi kalau mau kesini..
Lani : yahhh pake nanyain kabar segala...basi ahhh..hehe, memang kalau lani ngasih tahu kamu bakalan kesini, lani mau di siapin jamuan ? hehe
Budi : ya setidaknya kan budi bisa siap-siap biar lani gak nunggu lama..
Lani : gpp koq bud..lani seneng nunggu di sini..di luar sini cukup nyaman dan adem juga.
Lani : btw kamu abis begadang ya....hayoo kamu abis begadang ngapain bud ? soalnya kalau kamu baru bangun sesiang gini pasti abis begadang ngebor sumur.. hehe
Budi : hehe udah ahhh lan...
Lani : btw sumur siapa tuh yang kamu bor ? perasaan semalam ada yang gak mau lani ajakin jalan deh haha
Budi : iya iya maaf deh nona lani cantik...sebagai permintaan maafnya nanti budi traktir makan.
Lani : ciyusss nih...hehe, lani lagi pengen makan yang mahal loh...
Budi : Ya ampun non...jangan yang mahal juga...maklum kantong mahasiswa baru..
Lani : hahaha kamu lucu ya bud...kalau lagi kaya orang susah..
Budi : yeee...ya udah yuk jalan aja lan...nih helm nya.
Lani : ya ampun bud...lani udah dandan cantik gini kamu cuman pakai celana pendek ama kaos aja, ngajakin jalan..hadeuhh...
Budi : ya udah lah kalau gak mau budi tudur lagi nih...
Lani : hahaha mulai ngambekan nih..
Budi : ihh lani..(terlihat budi mendekati lani)

Kemudian budi pun menggelitik pinggang lani, kini mereka pun berdua cekikkan tertawa pelan dengan mesra, ya begitu lah lani. ia sangat menyukai budi yang apa adanya seperti itu, segala kecuekkan budi membuat lani makin jatuh hati kepada pemuda itu. Hingga sampai saat ini pun lani memutuskan untuk tetap sendiri walaupun di kantornya sudah banyak pria yang menaruh hati kepadanya. Tapi semuanya hanya ia anggap teman dan rekan kerja belaka. Beda halnya dengan pemuda yang saat ini berada di depannya itu. Walaupun usia budi lebih muda dari pada lani tapi kedewasaan budi mengalahkan semua pria yang pernah di temuinya. Kini lani hanya bisa menunggu sampai pemuda yang di hadapannya luluh dan mau menjalin hubungan serius dengan dirinya. Walaupun kemungkinannya terlalu kecil di rasakan lani. Tapi cinta tetap lah cinta, walaupun menunggu seribu tahun lamanya hatinya tetap tegar hanya untuk budi semata.

Akhirnya merekapun berlalu menaiki motor budi keluar dari area kostan tersebut dan melaju menuju salah satu mall di dekat kampusnya itu. Sebenarnya bisa saja tadi lani langsung masuk ke kamar kostan budi, karena sepertinya kostan budi adalah kost-kostan bebas seperti halnya dengan kost-kostan lain di sekitarnya. Lani pun cukup mengerti itu karena ia pun dulunya berkuliah di kampus yang sama dengan budi. Tapi saat itu entah kenapa lani sangat menikmati kesendiriannya di depan kolam ikan yang cukup teduh yang atasnya di tutupi pohon mangga yang cukup lebat. Dirinya saat itu merasa tenang duduk di kursi samping kolam ikan tersebut.

Setelah melaju berkendara 15 menit akhirnya merekapun sampai di mall dekat kampus budi. Lani pun terlihat turun dari motor budi setelah budi dengan rapih memarkirkan motor vespanya. Kini mereka pun berjalan bergandengan memasuki mall tersebut. Mall tersebut terlihat ramai karena hari itu hari lubur tahun baru di tahun itu. Terlihat lani mengajak budi berjalan memasuki toko-toko pakaian, di sana dengan sabar budi memberikan penilaian terhadap pakaian yang di kenakan lani di sebuah bilik kecil untuk tempat mencoba pakaiannya. Walaupun saat itu budi merasa honi juga melihat tubuh lani setiap berganti baju. Setelah lani selesai berbelanja terlihat budi sudah menenteng beberapa plastik pakaian merk tenama di gengaman tangannya. Inilah sebenarnya yang tidak budi sukai dari lani, yaitu kebiasaan gaya hidup dan gaya berpakaiannya yang hedonis yang selalu saja harus memakai merk-merk brand tenama. Nampak saat itu lani seperti kalap berbelanja, lani sangat bahagia sekali berbelanja di temani budi. Saat itu hari sudah mulai sore akhirnnya mereka pun memutuskan untuk makan di sebuah restoran kesukaan mereka. Dari oboralan dengan lani, Nampak budi cukup memahami kesibukan lani selama ini. Saat itu lani walaupun baru bekerja beberapa bulan sudah di promosikan atasannya untuk menjadi asisten manager di departemen tempat ia bekerja. Nampaknya karir lani sudah terlihat terang bekerja di kantor tersebut, budi pun terlihat bahagia mendengar semua cerita lani. Hingga ketika makanan mereka habis, tiba-tiba saja hp lani berdering. Kemudian ia pun melihat nomer kontak yang sedang menghubunginya itu " hemmm bentar ya bud...Ujar lani" kini lani pun berjalan menjauhi budi.

Lani : halllo..
Suara pria : Hallo lani ku sayang....
Lani : ehh pak joni...
Suara pria : ehh lan nanti sore saya ke kostan kamu ya.
Suara pria : bapak kangen jepitan kamu hehe
Lani : ahh pak joni..baru seminggu gak ketemu udah kangen aja, eh btw makasih ya pak kemarin sudah bayarin tagihan kartu kredit lani. ihh lani jadi makin sayang deh ama pak joni.
Suara pria : haha kalau itu mah gampang lan..nanti bapak punya hadiah istimewa juga buat kamu loh..
Lani : wahh pasti oleh-oleh dari london nih...ihh lani jadi gak sabar hehe

Akhirnya lani pun menyudahi telp dari pria tersebut, kini lani pun bergegas kembali menemui budi.

Lani : maaf ya bud..tadi bos lani telp.
Budi : iya gpp lan
Lani : ehh bud...udah yuk pulang aja..tiba-tiba lani kepala lani pusing.
Budi : waduh lan mau budi anter ke dokter aja ?
Lani : gak apa-apa bud..lani pulang aja, paling hanya butuh istirahat aja.

Akhirnya sore itu setelah dari mall tersbeut budi pun mengantarkan lani menuju kostannya di daerah setiabudi nampak kini lani sudah berpindah tempat kost. Kostan lani kini lebih bagus dari sebelumnya. Kostan itu terlihat exlusive di bandingkan kostan di sekitarnya. Nampak di parkiran halaman itu berjejer mobil dan salah satunya ada mobil mewah sedan bmw. melihat mobil itu langsung saja lani berpamitan kepada budi untuk segera masuk kedalam.

Lani : Bud..udah dulu ya..nanti kalau kamu mau mampir besok-besok gpp kan bud..soalnya lani kepalanya sakit banget pengen boboan.
Budi : iya gpp lan..kamu kabarin budi ya kalau ada apa-apa.
Lani : iya makasih ya bud...muahhh (mengecup pipi budi)
Budi : ya udah budi pulang ya lan..

Sebenarnya ada rasa kecewa dalam diri lani terhadap dirinya sendiri, lagi-lagi ia harus membohongi pria yang di cintainya itu demi memenuhi kehidupannya yang hedonisnya yang tidak bisa ia tinggalkan. Nampak ketika lani memasuki ruang tamu kostan tersebut pak joni salah satu direktur di kantor lani sudah menunggu dengan menopangkan kaki kiri di atas kaki kananya. Lani yang melihat pak joni sudah menunggu langsung menggandeng tangan pak joni dan berjalan cepat menuju kamarnya. Mereka pun tidak lupa langsung mengunci kamar tersebut dari dalam.

Kembali ke budi, saat itu pikiran budi seperti tidak tenang. Mungkin tadi efek birahinya yang sempat memuncak alih-alih ingin ia lampiaskan kepada lani. Eh ternyata laninya sedang tidak enak badan, maka dari itu budi pun harus memupuskan harapan untuk bercintanya sore itu. Kini dengan lemas dan gemas budi pun kembali ke kostannya lagi.

Ada lanjutan si budi nih.. Makasih om @jail22 cerita barunya semoga sampai tamat. Sehat selalu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd