Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Nasib Anak Kost

Nasib Anak Kost Bag 11 : Tragedi di Kota Hujan


Akhirnya sore itu Budi berjalan ke kampus dengan perasaan lega di dadanya, walaupun masih sebal akan telp terakhir yang di terima dari Dita. Tapi siang tadi sedikit terobatin dengan cekokan memek umi Nisa yang membuatnya bisa sedikit melupakan kekesalannya terhadapa Dita. Akhirnya setelah memarkikan motornya Budi pun berjalan perlahan kearah salah satu gedung kampus. Tiba-tiba saja di depan sana ia berpapasan dengan Imron, teman kostnya yang selama ini pergi menghilang entah kemana.

Budi : Heiii im kemana aja lo...
Imron : ahhh lo bud. ada koq..btw udah dulu ya bud gw mau pergi ada urusan nih...( terlihat mata Imron seperti sedikit sayu, sepertinya ia masih setengah ngefly)
Budi : ohh ya udah ok im...hati-hati..(sebenarnya Budi ingin menugur Imron dan menanyakan kemana aja selama ini, tapi sepertinya Budi sudah dapat mengetahui itu semua. Ia memutuskan untuk tidak ikut campur urusan temannya itu)

kemudian Budi pun mengeluarkan hp nya dan meredial nomer yang telah membuat ia harus ke kampus siang itu padahal siang itu ia sedang tidak ada mata kuLiah yang harus di ikuti.

Budi : hallo saya sudah kantin...kamu dimana ?
Dita : ok gw kesitu.

Tak lama dari depan sana terlihat wanita muda yang cantik dengan kulit putih dan body sensual yang sering di sebut primadona kampus tersebut. wanita muda itu kini mengenakan kaos hitam panjang dengan celana jeans ketat membalut pinggul tubuh bagian bawahnya. Dia atasnya seakan baju kaos hitam itu membuat suluet indah di tubuh wanita muda itu.

Dita : Nah gitu donk...tepatin janji...hayo..sekarang ikut gw.
Budi : Hemmm saya baru minum
Dita : udah minum nya nanti aja, ayo cepetan..
Budi : iya ya...( kini terlihat Budi mengikuti wanita muda itu dari belakang, ia pun cukup menjaga jarak dengan wanita muda itu. Karena ia tidak ingin di gosipkan dengan wanita yang menjadi bunga kampus itu)
Dita : hayoo naik...
Budi : Sebentar motor saya gimana...
Dita : udah tinggal aja, kan lo nanti bisa balik lagi...udah ahh buruan...
Budi : iya...

Kini terlihat Budi duduk canggung di samping wanita cantik bunga kampus yang hanya bisa jadi khayalannya saat di kamar mandi. Saat itu Dita terlihat buru-buru menjalan kan mobil merah kesayangannya itu.

Budi : hemmm..maaf non..ini mau kemana ya ?
Dita : ihhh bawel...udah lo ikut gw aja gak usah banyak komentar..
Budi : hemm baik lah...( terlihat saat itu jalanan ibukota begitu padat nampak Dita tidak sabaran mengemudi)
Dita : hahhh sialan macet banget...lo sih lama...
Budi : maaf non tadi saya sudah buru-buru juga...memang ini mau kemana ya ?
Dita : kan udah gw bilang lo diem aja...(seketika Budi pun langsung terdiam, ia tidak ingin memulai pertengkaran lagi dengan wanita itu cantik tapi galak itu)

kemudian mobil terlihat memasuki sebuah tol lingkar luar keluar dari daerah ibukota menuju ke arah kota hujan. Siang itu tol jagorawi nampak terlihat gelap sepertinya sebentar lagi hujan akan membasahi jalanan yang mereka lalui, hingga 2 jam perjalanan terlihat hujan di luar sudah mulai reda dan kini mobil yang di tumpangi Budi dan Dita terlihat keluar dari pintu tol jagorawi kini mobil tersebut terlihat berjalan cukup cepat melibas jalanan kota hujan yang masih terlihat basah walaupun hujan sudah berlalu

Dalam perjalanan itu Budi masih terdiam sambil sesekali melihat layar hp yang di peganginya terus. Sebenarnya bukan tidak mau berbicara tapi ia takut salah ngomong lagi bila berhadapan dengan wanita cantik yang sedang menyetir di sebelahnya itu. Walaupun begitu masih ada rasa-rasa cenat cenut di di area selangkangan Budi. Bagaimana tidak sore hari di kota hujan itu ia sedang berduaan di mobil dengan bunga kampus di kampusnya yang cantik dan juga sexy itu. Saat itu Budi kembali meneguk ludahnya sendiri, ketika melihat gundukan padat di dada wanita itu baju hitam vnecknya membuat gundukan padat itu seperti menbusung ke depan...hmmm Budi kala itu cukup gregetan melihat busungan dada padat milik Dita itu.

Kini lamunan kotornya sepertinya harus ia akhiri tatkala Dita saat itu membuyarkan lamunannya.

Dita : Hey...hey...
Budi : Eh maaf...
Dita : Ngelamun aja lo....pasti ngelamunin jorok ya...tau gw tipikel kaya lo mah...
Budi : Ehh maaf ya saya gak kaya gitu...
Dita : halahh...alesan aja...udahh hayu..turun bantuin gw..
Budi : ehhh dimana ini koq kita berhenti di supermarket.
Dita : iya gw mau belanja dulu..
Budi : hahh belanja...bukannya kata lo mau ke bengkel...
Dita : gw gak bilang begitu gw bilang lo harus tanggung jawab...bukan berarti ke bengkel..juga kan..lo tanggung jawab waktu gw..
Budi : hemmm.." ( Sebenarnya saat itu budi makin bingung dengan niat dita, tapi ketika dia bilang tanggung jawab waktu saat itu budi meresa lega. Karena walaupun masih mempunyai tabungan alangkah lebih baik tabungan itu bisa di pergunakan untuk hal yang tepat, kini ia sepertinya tak perlu lagi untuk mengeluarkan uang untuk biaya ganti rugi untuk mobil dita yang penyok.)

Akhirnya sore itu Budi pun ikut menemani Dita masuk ke super market tersebut, lagi-lagi Budi hanya bisa diam tatkala di lihatnya Dita seperti memborong barang belanjaan yang cukup banyak. Yang Budi heran belanjaan Dita banyak di isi barang-barang sembako seperti beras, gula, minyak goreng dan juga makanan kaleng.

Dita : nah....udah lengkap semua, yuk kita jalan
Budi : iya

Terlihat Budi mendorong troli penuh barang sembako dan memasukkannya ke mobil Dita.

Budi : ehh...ini sebenernya buat apa sih ?
Dita : Ntar juga lo tau sendiri...udah hayo cepetan ntar keburu malam.
Budi : iye ye sabar non..

Setelah selesai memasukkan semua barang belanjaan ke bagasi terlihat Budi dengan terburu-buru masuk kembali ke mobil Dita. Kini terlihat Dita dengan terburu-buru kembali mengemudikan mobilnya tersebut dengan kecepatan sedang. Setelah sekitar 15 menit dari supermarket tersebut terlihat mobil seperti keluar dari area jalan aspal dan mulai melibas jalanan tanah. Karena sudah lewat magrib terlihat jalanan tersebut sediikit sepi. dari kanan kiri terlihat rumah -rumah penduduk yang berjejer behimpitan. Mobil pun akhirnya berhenti di depan sebuah halanan yang cukup luas dari sebuah bangunan yang cukup besar tapi terlihat tua. Bangunan itu bercat putih. ketika dia mengajak Budi turun kini terlihat jelas bangunan apa itu. Ya bangunan itu sebuah panti asuhan yang terlihat tua tapi terlihat bersih terawat.

Ketika Dita turun di depan sana sudah terlihat ibu-ibu setengah tua yang sepertinya sedari tadi sudah menunggu kedatangannya itu. Setelah melihat ibu-ibu tua itu Dita langsung berjalan cepat dan menghampiri ibu itu kemudian menyalami dan memeluk ibu-ibu tua itu.

Ibu-ibu tua : sukur lah kamu sudah sampai dit...dari tadi ibu khawatir soalnya dari tadi hujan deres, terus katanya kamu mau kesini sendiri.
Dita : hehe maaf bi...jadi bikin bibi khawatir, ini Dita gak sendirian koq itu ada temen Dita.
Ibu-ibu tua : ohhh syukur deh dit...kamu ada temennya.
Dita : ehhh bud...sini...ini kenalin ini bibi aku..
Budi : ohh maaf bu...saya Budi..temen kampus Dita.
Ibu-ibu tua : saya bu sundari mas.

Bu sundari : mari mas masuk...makasih ya sudah mau mengantar Dita ke sini.
Budi : iya tidak apa-apa bu...
Dita : ehh bud..ayo tolong di keluarin itu barang-barang nya..
Budi : ehh iya dit...sebentar ya bu..saya ke mobil dulu
Bu sundari : iya mas..haduh koq jadi repot-repot dit...
Dita : iya bude gak apa-apa kan gak tiap hari Dita kesini.

Dari dalam rumah itu terlihat anak-anak kecil keluar mengahmpiri Dita, nampaknya anak-anak itu terlihat begitu akrab sekali dengan Dita. dalam hati Budi sedikit terenyuh melihat Dita yang di lihatnya malam itu. entah kenapa sudut pandangn Budi tentang Dita yang sombong judes dan galak detik itu seperti hilang. Lambat laun ia mengerti atas maksud Dita.

Terlihat Dita masih asik main dengan anak-anak panti itu, dalam lamunannya Budi di kagetkan oleh sapaan ibu-ibu tua yang tadi bersama Dita.

Bu sundari : Mas mas...
Budi : ehh maaf bu...maaf tadi sedikit ngelamun.
Bu sundari : gak baik mas melamun malam-malam disini..hehe
Budi : hehe iya bu..bu. habisnya rumah ini adem sih nyaman dan tenang...sepertinya panti ini terlihat sudah lama ya bu..(mencoba mengalihkan perhatian)
Bu sundari : iya mas..panti ini sudah ada semenjak ibu dulu seperti anak-anak itu.
Budi : ohhh lama banget ya bu...pantes saja bangunannya seperti sudah lama..
Bu sundari : maksudnya sudah tua ya mas..hehe
Budi : heheh maaf bu...
Bu sundari : tidak apa-apa memang demikian mas..
Budi : Tapi walaupun sudah tua tapi bangunan ini masih terlihat bersih ya bu..
Bu sundari : iya mas walaupun sudah tua tapi kami selalu merawat bangunan ini dengan tulus.
Budi : bu...boleh Budi tanya..
Bu sundari : iya gimana mas..
Budi : nampaknya Dita sering ke sini ya bu..
Bu sundari : iya mas Budi betul, terkadang dita sering 1 bulan sekali ke panti ini. mungkin ia kangen dengan Adik-Adik di panti ini yang sudah ia anggap seperti adik sendiri.
Budi : Mohon maaf kalau ibu apakah betul bibi nya dita ?
Bu sundari : hahaha, gak mas Budi..ibu dulu pernah kerja di rumah Dita waktu Dita kecil ibu lah yang mengasuh Dita jadi sebenarnya itu panggilan Dita saja kepada ibu.
Budi : ohh
Bu sundari : mari mas di minum dulu teh nya...
Budi : hehe iya bu..maaf tAai jadi banyak tanya...
Bu sundari : tidak apa-apa mas itu namanya ngobrol..ya mesti tanya jawab hehe

Dari bu sundari akhirnya Budi sedikit tahu akan seluk beluk panti asusah itu, panti ini sekarang di kelola oleh bu sundari dan anak-anaknya, bu sundari sendiri sudah sedikit berumur mungkin umurnya sekitar 50 an dengan terlihat kerut-kerut di wajahnya, dari bu sundari juga Budi tahu informasi dari mulai dana yang kurang sampai jumlah anak dan pengasuh di panti ini. Sebenarnya tahun lalu panti ini akan di tutup dengan ketidak adaan dana yang di milikinya tapi dengan bantuan dita panti asuhan ini kembali mendapat d0natur (jadi d0natur HANYA melalui admin team, BUKAN lewat staff lain) dan bisa kembali beroperasi.

Setelah mengoborol dengan bu sundari lagi-lagi Budi kembali mengagumi sosok Dita, yang ternyata di luar dugaannya wanita itu sungguh mulia sekali hatinya.

Akhirnya setelah satu jam di panti itu terlihat Dita dan Budi berpamitan dengan bu sundari.

Dita : bibi Dita pamit dulu ya..sebenarnya masih kangen pengen di sini tapi sudah terlalu malam, nanti takut keburu sepi di jalannnya.
Budi : iya bu saya juga mohon pamit, nanti kapan-kapan saya ikut ke sini lagi kalau di ada waktu.
Bu sundari : iya makasih ya dit, mas Budi...atas kunjungannya kami sangat senang sekali.
Bu sandari : ohh iya dit nanti pulang nya jangan lewat jalur yang kanan ya, soalnya lagi rawan apalagi sudah malam begini jalanan tersebut sangat sepi.
Dita : iya bi nanti dita lewat jalur kiri saja.
Bu sandari : ya sudah hati-hati di jalan ya, mas budi titip dita ya.
Budi : iya bu pasti.

Akhirnya setelah berpamitan kini Budi dan Dita memasuki mobilnya kembali, dari wajah Dita sekarang terlihat wajah yang berbeda dari saat Budi bertemu Dita di kampus. wajah Dita yang sekarang begitu berseri.

Budi : kalau tau kamu mau ke panti, pasti tadi budi ikutan urunan beli sembako dit.
Dita : iya gpp bud...aku udah seneng kamu mau nemenin aku ke sini. rasanya sudah lega sudah bertemu anak-anak itu..
Budi : maaf ya dit udah berpikiran yang nggak nggak ke kamu..
Dita : gpp bud...aku udah biasa..
Budi : ohh ya..mau budi seterin dit ? pasti kamu masih capek kan tadi siang nyetir lama.
Dita : hemmm boleh bud, kalau gak ngerepotin.. makasih ya bud...
Budi : iya gpp lagi, lagian ini udah malam biar budi aja.

Akhirnya kini mereka bertukar posisi. Selama perjalannan itu Budi dan Dita terlihat sudah mulai akrab, lambat laun dari tadinya berangkat diam-diaman sekarang sudah mulai cair mengobrol kesana kemari. Ternyata saat itu mereka seperti merasakan kecocokan pada obrolan yang mereka lancarkan malam itu hingga tak terasa karena asik mengobrol Budi lupa untuk memilih jalur kiri yang sudah bu Sundari bilang. Karena terlena dengan obrolannya bersama Dita ia pun tidak sadar malah memilih jalur kanan yang sudah di bilang bu Sundari sangat rawan. Tapi bukan Budi namanya kalau ia harus merasa takut akan hal yang belum ia lihat sebelumnya. Walaupun sedikit menyesal tapi akhirnya ia lanjutkan perjalanan itu karena malam semakin larut dan budi lihat Dita pun sudah mulai mengantuk walaupun di wajahnya terlihat kecemasan akan hal yang telah bu Sundari katakan sebelumnya mengenali jalanan di jalur kanan ini.

Baru beberapa meter memasuki jalan yang di bilang bu Sundari sebagai jalur kanan ia sudah melihat pemandangan yang membuat perasaannya tidak enak. Tepat di depan sana terlihat pohon besar yang sengaja di bentangkan untuk menutupi jalan tersebut. Perlahan budi pun memelankan laju mobilnya, Di sebelahnya Dita terlihat ketakutan dengan memegangi tangan budi terus menerus. Dan benar saja ketika mobil itu sudah mulai berhenti karena terhalang pohon, kini di depan mereka sudah muncul 5 orang dengan ikat kepala warna merah melintang di dahi masing-masing pria tersebut. Dari wajah mereka terlihat kalau mereka bukan orang baik-baik, wajahnya sangar-sangar dan terlihat Dita sangat menyeramkan.

Dita : duhh Bud...gimana ini ? sepertinya mereka kawanan begal yang biasa menjarah di tempat ini.
Budi : iya dit, budi juga sepertinya melihat begitu.
Budi : Ya udah dit kamu tunggu di mobil ya !! begitu budi keluar langsung kunci lagi mobilnya. apapun yang terjadi kamu jangan keluar mobil.
Dita : jangan bud...itu sangat berbahaya.
Budi : Sudah tiak apa-apa dit, kamu jangan khawatir. Kamu hubungi aja nomer polisi tapi kecil kemungkinan juga mereka bisa keseni.
Dita : Tapi bud...aku khawatir kamu kenapa-kenapa..
Budi : Tidak apa-apa dit, nanti aku akan berusaha menghadang mereka.

Baru budi hendak turun dari mobil gerombolan begal itu sudah tidab tepat di depan mobil dan mengelilingi mereka. Saat itu keadaan mereka makin terdesak, karena kalau budi membuka kunci mobil bisa saja gerombolan begal itu langsung masuk kedalam mobil. Saat itu keadaan makin mencekam malam itu gerimis turun.

trukkk tuukkkk truukkkk tuukkk Hey...buka...turun...wih ada cewek cakep juga nih bos...bisa pesta kita....hahahh....hahah...kampret cakep banget,...kontol gw jadi berdiri...hahhh itu bagian gw...lo sikat dulu tuh yang lakinya...( Begitulah bunyi ketukan dan teriakan orang-orang itu dari luar, membuat hati Dita makin deg-degan..)


Budi : Dit udah tenang ya, begitu aku keluar langsung kamu kunci lagi ya...( saat itu Dita hanya bisa mengguk dengan pasrah..)

Akhirnya setelah budi keluar ..ya....buggg.... ia pun loncat menendang salah satu gerombolan begal agar perhatian mereka bisa teralihkan dan dita bisa kembali mengunci pintu mobil...anjrit...nyeri...banget..sontak setelah salah satu teman begal itu jatuh terhunyung di tanah gerombolan itu mengalihkan perhatian kepada budi.

Begal 1 : Ohh mau jadi jagoan lo bocah, belum tau siapa kita.
Budi : yang saya tahu kalian telah menghalangi jalan kami, lebih baik singkirkan pohon itu dan beri kami jalan.
Begal 2 : hahaha banyak omong juga nih bocah...
Begal 3 : Udah sikat aja co....
Begal 4 : Wah kampret juga nih bocah, keras juga tendangan lo...
Begal 5 : gak apa-apa lo ton...
Begal 4 : hahhh gitu doank mang geli doank gw...hahaha

Kini budi di kepung oleh para gerombolan begal itu, tidak ada pilihan lain bagi budi selain melawan begal-begal itu. Kalau ia sampai kalah dita bisa bahaya. Tapi di sisi lain cukup sulit juga melawan para begal itu ia masih khawatir keselamatan Dita. Ia harus cepat-cepat membuka jalan agar Dita bisa lolos, ia tidak bisa konsen kalau Dita masih dalam keadaan bahaya.

Begal 1 : Aduh hayooo...habisin...( sambil berteriak begal itu mengeluarkan kampak hitam yang keliatan begitu tajam.)
yikuiti
hahhh kini budi mundur satu langkah ke depan...di depan nya begal 2 langsung menyerang budi dengan kampak hitam nya...srengg sreng...sreng...tiga serangan kampak gela 2 hanya menemui angin, Budi bergerak menghindar dengan cepat kemudian ia pun langsung berputar dan menyiku perut begal 2 hingga mulutnya memuntah kan cairan kuning dan seketika itu pula kampak lepas dan langsung di ambil Budi...hap...Budi pun langsung menangkap kapak itu dan langsung menebas kepala begal 2 dengan sisi kampak yang tumpul...brugg....begal 2 pun langsung pingsan seketika..tidak suka kalau temannya kalah dan tidak sadarkan diri 3 begal itu langsung maju seketika mengepung Budi. Namun Begal 1 hanya melihat dari jarak 2 kaki.

Begal 1 : "hahhh hebat juga nih bocah..bisa ngalahin si Oman hanya dalam beberapa langkah"...ujar nya dalam hati.

Kini budi makin terdesak gerekannya jadi sedikit terkunci. Hiyatttt...sreng...sreng..brakk..begal 3 terus mengayunkan kampaknya menyerang Budi, Di tambah di sisi kanannya begal 5 ikutan menyerang budi dengan kampak hitamnya yang jauh lebih besar....srengg sreng...slekkk.. karena terlalu waspada pada begal 3 BUdi tidak melihat gerakan begal 4 yang bergerak ke belakang dan langsung memukul kepala budi dengan balok kayu..bugg....brak....ahhhhhh seketika itu pula ia terhunyung hampir hilang keseimbangan sebelum jatoh ia masih sanggup melancarkan serangan balasan dengan menggerakan kakinya di bawah seperti gerakan bek sepakbola mensleding striker dengan gerakan 180 derajat dengan begitu cepat...hiyat...brakkkk..otomatis gerakan kaki mengguntingnya itu mebuat begal satu terjatuh dan Budi pun langsung mengunci leher begal itu sebelum mendaratkan satu pukulan mematikan di kepala begal 2 bug..bug..bug..crak.. begal4 pun langsung tak sadarkan diri.

Kini dengan kepala masih pusing Budi berdiri dan langsung menghadapi serangan begal 3 dan begal 5 srengg..screng..trangg..trang...sreng..trang...bunyi pertemuan kapak salah berhsahutan seiring tangkisan budi dengan kedua tangan memegang kapak hitam menangkis serangan kampak begal 3 dan begal 5 hingga kemudian ia pun lupa karena terlalu fokus meladeni begal 3 dan begal 5 ia jadi tidak melihat ke begal 1 yang ternyata sudah menyeret Dita keluar dari mobil. Nampaknya begal itu tadi memcahkan kaca mobil untuk bisa membuka pintu dan kini sudah menyeret Dita kedepan Budi.

Begal 1 : hahahaha...jangan melawan lagi heii bocah..kalau melawan lagi pacar lo gw gorok...
Begal 3 : nahh....sekarang lempar tuh kampak lo..
Begal 5 : Bagus bos...hahaha melawan lagi gorok aja tuh ceweknya bos..

Seketika itu pula Budi merasa lemas, kini hal yang di khawatirkannya telah terjadi Dita kini telah di tangkap bos gerombolan begal itu. Akhirnya budi pun melemparkan kedua kampak yang di pegangnya ke tanah.

Dita : Bud.....bud...( Terlihat Dita menangis dengan kencang hingga air mata nya meleleh banyak di pipinya).

Kini begal 3 maju kedepan budi dan langsung menghajar Budi dengan bringasnya..bug..bug..bug..brak..tak ingin kalah begal 5 pun menghadiahi Budi dengan beberapa kali tendangan yang mendarat di pipi dan perut Budi...bugg..bugg..brakk srokk...Budi pun akhirnya memuntahkan darah merah dan jatuh tertuduk di tanah. Matanya masih bisa melihat kedepan sebelum lagi-lagi satu tendangan keras mendarat di mukanya..brug....mati lo...ujar Begal 5. Yang sedari tadi begitu gregetan memukuli Budi. Untung saja bos nya berhasil menangkap pacar bocah itu kalau tidak mungkin ia dan temannya begal 3 nasibnya akan sama dengan 2 teman nya yang lain yang masih pingsan di atas tanah. Harus ia akui kalau pertarungan di lanjutkan ia pasti akan kalah oleh bocah itu. Yang ternyata ilmu beladirinya yang hebat.

Setelah di tendang oleh begal 5 budi terlihat mengaduh hingga kesadarannya terganggu dalam batinnya ia harus tetap bisa berdiri, harus kuat harus menyelamatkan Dita namun naas ketika mencoba untuk bangkit Begal 3 langsung memukul Budi dengan botol yang tadi di pegangnya...brakkk trang....seketika itu pula Budi pun langsung terjatuh pingsan..Saat itu Dita langsung berteriak kencang Budiiii....tidak.....brug,..budi pun tak sadarkan diri di atas tanah merah itu.

Begal 1 : Udah habisin aja...penggal lehernya...
Dita : tidak jangan...tolong...jangan bunuh ia...tolong...saya akan berikan mobil dan uang yang saya pegang tapi tolong lepaskan kami.
Begal 1 : hahaha tenang saja kau cantik...walaupun ia mati kau akan bisa bersenang-senang dengan kami.
Begal 3 : Bos matiin aja ya ?
Begal 1 : Iya lah hayo cepatan biar kita bisa ngewe nih cewek..( Terlihat begal 1 berjalan sambil menyeret Dita keluar dari jalan dan memasuki area semak belukar di pinggir jalan hingga nampak tak terlihat lagi dari arah jalan)
Begal 5 : ahh siap bos.

Seketika itu begal 5 langsung mengangkat kampaknya tinggi-tinggi untuk langsung menebas leher Budi. Namun saat itu ketika kampak yang di pegangnya nyari menebas leher Budi saat itu seperti tercium bau anyir yang begitu menyengat dan di sertai suara tertawa yang begitu menggelegar....hahhhha hahhhhahhh hahahahhh... ahhhhahhhhahhhhhhahhh hahahhahah...Begal 5 dan begal 3 langsung merasakan ketakutan yang luar biasa.

Begal 5 : anjrit suara apa itu...
Begal 3 : ahhhh iya suara apa ya...perasaan berkali-kali kita membegal dan membunuh di sini tidak pernah kejadian seperti ini.

Hingga kemudian...dengan begitu cepat..etah bagaimana bisa, tiba-tiba saja ketika dua begal itu saling menghadap kepala kedua begal itu langsung terpisah dari badan mereka..srek..srekk...blug...blug...kedua tubuh itu langsung jatuh seketika dengan kepala terpenggal oleh kampak yang tadi terbang dengan seketika ke arah mereka. Kini darah segar meleleh membasahi jalan tanah merah yang belum teraspal itu.

hahahahha...hahhahahah...hahahahah...lagi-lagi suara tawa keras terdengar begitu menggelegar hingga sedikit demi sedikit hilang entah kemana.

Di sisi lain jalan itu kini begal 1 telah tiba membawa Dita ke markas komplotan begal itu. Tempat itu tepat di tengah-tengah semak belukar yang cukup tinggi di bawah nya itu mereka mendirikan sebuah bangunan minimalis dari kayu-kayu yang di bentuk seperti pos ronda.

Begal 1 : nah...di sini cantik markas kita..( Brukk..terlihat ia langsung melemparkan Dita kearah dipan bambu di dalam bangunan itu)
Dita : hahhh mau apa kamu...tidak tolong jangan sakiti aku...aku mohon tolong lepaskan aku...
Begal : hahahah tenang aja cantik...aku akan pelan-pela, tapi kalau kamu melawan sepertinya akan sakit dan makin sakit...( brekk...tanganya langsung, menarik baju Dita hingga robek..hingga kini terpampang kedua payudara indah yang masih terbungkus BH putih seputih kulit Dita, saat itu Dita hanay bisa menangis tersedu-sedu sambil terus berdoa semoga ada yang bisa menolongnya.)

Kini begal 1 terlihat sudah tidak sabar untuk menjamah tubuh mulus wanita cantik di hadapannya hingga ia pun kali ini dengan brutal langsung merobek celana Dita dengan pisau yang di keluarkan brekkk..hingga kini tampak sudah tubuh mulus Dita yang hanya mengenakan cangcut dan BH saja...lagi-lagi begal itu kembali meneguk liar nya..kini ia pun dengan tidak sabaran langsung menanggalkan seluruh pakaiannya hingga kini di depan Dita terpampang tubuh hitam berotot dengan kontol besar mengacung tepat di depan nya. Ingin sekali saat itu ia meraih pisau itu dan langsung bunuh diri saja dari pada ia harus di nodai oleh para begal ini yang mungkin telah membunuh Budi. Pria yang sebenarnya telah membuat hatinya terus bertanya-tanya setiap harinya.

Kini begal 1 langsung mendekati Dita, brek...srek...begal itu langsung menarik paksa BH dan cangcut Dita hingga robek hingga kini tersaji pemandangan indah yang dapat membuaikan padangan para pria, amboi nian badan kau...elok kali...hahhh..sluphhhhh slukkkkk sluphh....begal 1 langsung menyerag kedua payudara Dita yang tampak begitu indah dengan mulutnya rangkus...hahhhh...antara takut Dita berusaha terus melawan untuk tidak membiarkan begal itu menikmati tubunya...karena sudah di mabuk nafsu begal itu sudah tidak tahan atas segala penolakan DIta dan langsung memukul DIta hingga pingsan bug.." hahhh diam saja kau..." ujar begal 1. Menyaksikan Dita yang pingsan ia pun langsung menurunkan kepalanya dan kini mengangkangkan kedua kaki Dita melebar..Kini begal itu dapat mellihat Vagina indah dan wangi yang terlihat begitu terawat..berbeda memek-memek para pelacur yang biasa mereka pakai. Sudah bau anyir...sudah longgar pula..berbeda dengan memek wanita ini yang terlihat menggiurkan..slekkkk sruphhhh slkekk sruphhh...kini begal itu langsung melumat habis permukaan memek DIta slukkkk slurphhhh...hingga perlahan dalam ketidak sadarannya Tubuh Dita serasa berkedut-kedut nikmat..

Begal 1 : hahaha dasar cewek...begitu memeknya di sikat berasakan nikmatnya.

Kini ia pun sudah tidak sabar lagi untuk menikmati sajian hidangan memek Dita yang sudah terpampang merah mudah di depan matanya, begal itu kini mulai menempatkan posisi di tengah-tengah selangkangan DIta, kini kontol besarnya sudah tepat di depan pintu gerbang memek DIta. Hingga ketika begal itu hendak merojokkan kontolnya masuk. Seketika bau anyir menyengat di seluruh bangunan itu. Membuat begal itu sedikit bigung dan teralihkan oleh bau itu, seketika di dalam bau anyir yang menyengat itu terdengar suara tertawa yang begitu keras...hahahhhahhhhh hahahhahhhh ahhhhahhhhhh hahhhhahhahhhhahhh dasar manusia lebih durjana dari kami...engkau akan aku seret keneraka....hahahahhahah...

Begal 1 : ahhh asu....siapa lo...hayo keluar

hahahahahah hahahahahah.....mati...sringggg clebbbb...seketika pisau yang tadi di pegang begal itu untuk merobek pakaian Dita terbang sendiri dan langsung tertancap tepat di jantungnya. hingga ia pun tak sanggup lagi mengeluarkan kata-kata dan hanya bisa melotot takkut dan mati seketika. Brug....begal 1 akhirnya menemui ajalnya sebelum menuntaskan hasrat birahinya ke tubuh wanita cantik bunga kampus itu.

Dan pagi itu mentari sudah bersinar dengan cukup terang hingga kemudian cahanya menyinari kaca mobil yang terlihat pecah di sampingnya dan mobil itu dalam keadaan mati dengan bemper seperti menabrak pohon. Di dalamnya terlihat dua anak manusia berlainan jenis yang sepertinya tertidur di dalam mobil itu. Sebelum akhirnya sang pria bangun dan merasakan keanehan yang luar biasa. Antara nyata dan mimpi mengenai kejadian semalam. Tapi ia akhirnya bersukur ternyata kejadian itu ia kira hanya mimpi. Di sampingnya wanita cantik yang sebenarnya di taksir pria itu masih tertidur dengan pulasnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd