Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Niatnya Balas Dendam

Hahaha.....jujur ceritanya lumayan menghibur, gan. Tapi alurnya kecepetan menurut ane, mungkin niatnya biar cepet selesai yah.

Gak juga buru selesai bro.. karena akan ada obrolan chat yang menguak akhir episode yang kesannya teeburu-buru.
Saya jabarkan lagi nanti sambil bercerita dengan Kak Desi dan 2 tokoh baru yang akan muncul.
Saya gak betah nulis bro.. itu 3jam nulis cuma dapat segitu. 😭😭😭
 
Niatnya sih gitu, kejar sampai tuntas biar gak nanggung. Makanya kali ini aku buat kayak ENDING. Padahal saya sendiri belum rela kalau itu ending.
Kak Desi sama Mas Bejo kan satu kota domisili 😍
😍😍😍😍😍
Sok dilanjutken critanya om :banzai:
 
Mantep gan ceritanya. Si kakak ipar doyan 3some sepertinya hehe real kah gan? Lanjutkan gan kreasimuu
 
Dalam perjalanan ke kota dimana aku kuliah, tak ada yang aku kenal. Padahal aku berharap ada Kak Desi atau siapa pun yang menemaniku. Duduk di kursi bus yang cukup nyaman, AC yg terlalu dingin mengingatkanku tentang kamar hotel berAC dimana aku menginap ditemani kak Yanti. Aku masih terbayang mengenai Kak Yanti yang vaginanya kering, apakah dia akan menopause? Tidak dia masih cukup muda dan aku masih ingin menjalin hubungan yang lebih sekedar ipar dengannya.

"Ping!" Kontak dengan nama yang aku kenal pikirku. "Kak Tuti? ada apa? Bukannya dia tahunya aku hari ini udah balik?" Aku pun membalas, dan kami mengobrol via bbm. Katanya dia kangen denganku. Akupun memanasinya "pindah ke daerahku aja kak 😝" balasku bergurau.
"Minggu depan deh aku ke tempatmu sekalian silahturahmi" balasnya.
"Wah seriusan kak?" Balasku lagi
"Iya, kakak beneran kangen sama kamu. Emang kamu gak kangen? Atau kamu lebih suka main sama Yanti? Awas loh kakak laporin ke abang kamu" balasnya yang menurutku taik banget.
"Ihh kok gitu kak, aku juga kangen kakak kok. Nih buktinya lagi mau balas chat kakak. Lagian kak Yanti galak kak, aku gak suka" balasku cari alasan.
"Kalo kangen dengan kakak, kamu akhir minggu balik kesini lagi aja..tapi pulangnya ke tempat kakak gak usah ke tempat Yanti" balasnya yang sepertinya sudah bernafsu.
"Kakak cemburu ya kalo aku main sama Kak Yanti?"
"Iya, aku sebenernya gak suka sama dia. Dia semaunya sendiri. Tapi beruntung juga bisa dikenalin sama kamu 😘" balas kak Tuti yang berusaha memuji
"Oke deh kak, aku mau pergi dulu ya. Akhir minggu aku tunggu loh. Tapi kakak seminggu ini puasa, jangan main sama yang lain biar aku aja yang obati kangennya kakak" balasku
"Kalo yang terakhir aku ga janji deh Jo, suka ga tahan aku jo kalo liat berondong hahaa" balasnya
Aku ga balas lagi.. "mental memek umum" batinku mencibir

Tak lama kemudian ada pesan lagi namun kali ini dari kak Yanti. "Sampai mana kamu?"
"Gak tau daerah dan belum juga singgah, kenapa kak?" Jawabku agak kesal karena sikapnya belum berubah
"Gak, cuma kakak khawatir aja takut kamu kenapa2 dijalan" balasnya lagi
"Khawatir atau kangen digenjot?" Balasku mulai ngeres
"Apaan sih.. ini aja masih berapa pegel gara2 kamu" jawabnya mengeluh
"Dibawa istirahat aja kak, jaga kesehatan biar kalo pulang bisa kugenjot lagi 😝" balasku menanggapi
"Dasar otak ngeres. Eh tadi abangmu udah sempet sih genjot kakak. Haha" balasnya memancing
"Enak mana kak?"
"Enak mana ya? Kamu kasar, pengen aku cekek kamu tapi enak. Haha. Disana nanti jangan kebanyakan main. Hati2 sama Desi. Suaminya itu kenalan abangmu"
"Padahal aku dah seneng loh dapet pengganti kakak selagi jauh sama kakak, abis sama2 enak sih 😘"
"Aku jadi pengen lagi digenjot kamu Jo, yang dari bawah mantab joo. Nyesel aku tadi gak main lagi padahal masih ada waktu" sahut kak Yanti
"Sabar kak, disitu ada abang tuh.. jangan dianggurin" kataku
"Abangmu cepet keluar. Gak pernah bisa sampe 2x." jawab kak yanti yang sepertinya mulai sange
"Kak udah dulu ya, nanti kalau kakak kangen ke tempatku aja. Alasan apa kek kayak kemarin 😘" balasku yang ingin mengakhiri chat

Sebenernya aku malas chat sama Kak Yanti dan Kak Tuti, apalagi Kak Tuti si memek umum. Kalau soal Kak Yanti karena takut ketahuan abangku.

Akupun mencoba menghubungi kak Desi, sudah lama kami kenal tapi hanya via online. Karena dia alumnus kampus dan dulunya aku kira adiknya jadi maba di kampus tapi ternyata anaknya. Saat ku cari kontaknya "eh kok bukan Dina tapi cewek ABG tapi manis! dan ini wajahnya lebih mirip kak Desi, apa mungkin ini si Chika anaknya yang kedua ya?" Tanyaku dalam hati.
Aku pun memulai chat
"Malam cantik"
"Mlm" jawabnya. "Woiii... singkat amat yak. Satu kata disingkat dalam 3 huruf. Wow" batinku sambil bermuka kecut.
"Maaf kak, aku nyapa cewek yang di DP kakak 😍 itu Chika ya?" Aku berusaha memperpanjang umur chat.
"Oh. Iya itu Chika. Manis kan? Mirip Bundanya sih kata orang" balasnya
"Woiii PD amat ini emak2. Chika pokoknya Chika 😘😘😘" balasku ke kak Desi
"Alay kau Jo!" Balas kak Desi
"Biar kliatan kekinian dan direstui jadi menantu kakak" jawabku mulai ngelunjak
"Bentar aku tanyain Chika" balas kak Desi

Begitulah aku dan kak Desi, tak pernah bahas soal hubungan kami yang pernah melakukan sesuatu. Kami saling bercanda bahkan kadang saling olok "dasar jomblo, dasar orang kesepian, ataupun dasar emak2 kurang kerjaan" begitu olok2an gaya kami saat chat via bbm.
Bahkan kadang saat memeriksa hapenya, si suami pun tak curiga karena kami hanya membahas soal kuliah, Chika dan saling olok. Malah katanya suaminya kadang ikut ketawa saat baca chat kami.

Sampai hari kamis siang kak desi mengganti DPnya dengan fotonya dan Chika. Aku langsung komentar "sayangku Chika 😍"
"Dasar Jomblo!" Olok kak Desi
"Nanti malam jumat Jo, kamu kemana Jo? Ngepet kah?" Sambungnya tak lama
"Enak aja ngepet, aku biasa lah Bunda di kost. Ini aja lagi nunggu anak2 sekolah bubar. Lumayan cuci mata" balasku asal

Tak lama ada seorang wanita memakai matic, helm hitam kaca tertutup berhenti di depan kostku dan memarkirkannya di halaman kost bagian samping. Saat dibuka helmnya "Kak Desi?" gumamku.
Yah memang kak desi pernah tanya aku tinggal di daerah mana kostnya, tapi aku ga pernah minta dia datang.
"Bunda, cari siapa nih? Pantes ga balas BM" tanyaku.
Dia mendekat "cari kamu lah, dasar Jomblo!" jawabnya sambil ngeledek
Singkatnya dia ku aja ke kamarku yang memang lantai 2 ujung. Hooh dekat WC 😅
Aku pun masuk duluan dan menyilahkan kak Desi duduk. Tapi dia malah masuk menutup pintu dan menguncinya.
"Ikhh kak kok dikunci?" tanyaku yang begonya kumat.
Dia tak menjawab, malah ikut duduk di dekatku di atas kasur tanpa ranjang.

"Kakak lagi kenapa? Ada masalah?" tanyaku sambil memandang wajahnya yang terlihat banyak beban.
"Gak kok, kakak cuma capek dirumah" jawabnya sambil menyandarkan tubuhnya padaku.
Aku pun merangkulnya, kukecup keningnya "kalo ada masalah, aku siap kok bantu, itupun kalau kakak mau terbuka denganku" ucapku sok gentle.
"Masalah kerjaan aja kok" jawabnya.
Dan akhirnya kami ngobrol dari soal kerjaan/usaha suaminya, keluarganya, bahkan masa lalunya. Dimana dia dihamili tetangganya saat SMP (umur 13/14th), tetangganya itu tak lain adalah suaminya sekarang. Ia adalah istri kedua.

Aku bingung harus gimana, lalu aku mulai ngaco. Iya ngaco.
"Tadi aku kira kakak kesini cari calon suami buat Chika" aku mulai ngaco.
"Emang kamu beneran tertarik sama Chika?" sahut kak Desi
"Bisa punya mertua kayak kakak pasti aku bahagia" balasku yang sudah terkontaminasi fantasi cerita panas.
"Untung besar dong dapat anak sama ibunya" katanya sambil memeluk lenganku.
"Bisa kayak gini terus ya?" mulai aku rujuk agar mengarah sesuai konteks.
"Dasar cowok!" katanya sambil mendorongku agar terlentang.

Kak Desi lalu menindihku, melumat bibirku sambil berusaha melepas celana basketku. Aku relakan celana itu ia buang, bahkan bonus CDku.
Senjata andalanku sudah setengah berdiri, ia urut dengan terampil sosisku itu sampai menantang. Tak buang waktu ia langsung masukkan penisku ke mulutnya yang mungil.
"Ahhh kakkk.." erangku blingsatan, namun aku tersadar.. aku di kamar kost.
Aku hentikan dulu aksi kak Desi, kuputar musik dulu agar tersamar suara kami. 😁
Aku kembali mendekati kak Desi, kami kembali saling cium, lumat tarik menarik lidah. "Ehmmm emhh" desahnya.
"untung tersamar musik punk yang ku putar pikirku
Aku mau tak mau ketinggalan, dia yang sudah membuka celanaku harus aku balas.
Sambil tetap memagut birahi, aku buka kemeja longgar yang mampu menyamarkan keseksiannya. Alhasil, terpampanglah bukit kembar super milik kak Desi.
Aku yang merasa kasihan kepada kedua bukit kembar yang tercekik BH, akhirnya menanggalkan BH itu juga. Terbebaslah kedua payudara sekal milik kak Desi.
Aku yang berhasil membebaskannya tak menyia-nyiakan kebebasan kedua benda kenyal itu. Bibirku berusaha meraih putingnya selagi telapak tangan mengamankan bongkahan lainnya. Lidahku mulai menari2 mengitari, menggoda puttingnya dan tanganku tak henti meremasi yang lain.
"Ehmm ahhkkhhk" hanya itu yang terdengar dari kak Desi.
Seakan paham kalau aku capek membungkuk, dia lantas berbaring dan menarik kepalaku agar tetap mengerjai dada sekal miliknya. Ku hajar bergantian sampai aku meninggalkan bekas merah di dadanya. Aku tersadar kalau aku baru melepas kemejanya. Celananya jeansnya masih utuh.
Kubuka kaos singletku, lalu berusaha kubuka celananya dan saat menarik celana jeans ketatnya..kak desi memberiku kemudahan dengan menaikkan pinggulnya. Lalu buru2 kubuka juga celana dalamnya
"sebelum dia berubah pikiran" pikirku bernafsu
Aku mulai mengerjainya, ku kecup dan ku jilat perut nya yang mulus naik sampai ke dadanya. Bermain sebentar disana, lalu naik lagi ke lehernya yang bersih, aku tak lupa tinggalkan beberapa bekas sebagai bukti kekuasaan disana. Haha
Lalu ku beralih kukecup pipi kirinya dan berakhir melumat bibirnya.
"Ekmmhh emhhk" masih tersamar lagu2 beraliran punk
Aksi saling melumat bibir cukup lama, sampai tak sengaja tangan kak desi menyenggol penisku yang sudah max level.
Kami kaget, kak desi tiba2 membebaskan diri dari kekuasaanku, aku kira dia mau sudahan 😕
"Kakak bersihkan dulu ya" katanya sambil tersenyum dan meraih penisku.
Aku anggukkan kepala tanda setuju.
Aku dengan posisi duduk, dia menungging menghadap penisku lalu memainkannya.
"Kak.. ahhhk" erangku saat kurasakan hisapan pada helm penisku.
Aku yang merasa di mainkan tak mau kalah, ku raih payudaranya dan aku pilin2 putingnya.
Aku yang takut kalah dengan aksinya lalu meminta kak Desi menyudahi kulumannya.
Kami kembali berciuman lalu ciumanku turun perlahan ke leher, dada, perut. Kak Desi yang masih duduk pun paham, lalu berbaring. Aku mengambil posisi untuk membersihkan sarang untuk burungku.
Aku mulai lagi dengan mengecup perutnya, melayangkan jilatan pada pusar kak Desi yang membuatnya menggelinjang "geliii jooo ehmmm"
Aku turun lagi membimbing lidahku ke arah tujuannya, ku belah garis vaginanya memakai lidahku. Lalu ku bimbing menyamping ke pangkal pahanya kembali lagi ke vaginanya dan ke pangkal paha satunya lagi.
Ku cari clitnya lagi yang tadi sempat terkena sapuan dengan lidahku. "Udah nonjol" batinku.
Kumainkan lidahku disana, ku cucuk2an lidahku ke clitorisnya, ku hisap2 clitnya "ahhhhkkk Bejooo" erang kak Desi sambil menggelinjang.
Aku alihkan lidahku menguak bibir vaginanya, aku congkel2 lubang itu dengan lidahku.
"Jooo, enakkk ahhh" erang kak desi sambil menghimpit kepalaku.
"Banjir" batinku saat merasakan lidahku kian basah disana.
Aku bangkit lalu mengecup pipinya, kak desi masih terengah-engah.
Langsung saja ku arahkan penisku ke vagina kak desi yang masih menikmati orgasmenya.
"Licin tapi sempit" batinku.
"Kak, memek kakak paling enak" kubisikkan ke kak desi sambil aku tusuk2 pelan.
"Ahhkkhh enakk" hanya itu jawabannya.
Aku berusaha mengecupnya tapi malah jadi kami saling melumat bibir.
Kumasukkan juga lidahku, kususuri rongga2 mulutnya. Ku percepat tempo sodokanku.
"Ehmmm emmmkkhhhk" erangnya tertahan lumatanku.
Aku yang ingin merasakan goyangan kak Desi, kuhentikan sodokanku namun masih dengan kami yang saling melumat bibir. Seakan paham dengan apa yang jadi kemauanku, ia menggoyang pinggulnya ke kanan kiri.
"Kakak lebih hebat dari Kak Yanti" bisikku.
Ia memelukku erat sambil tetap menggoyangkan pinggulnya.
Agar lebih fokus, aku angkat kak Desi tanpa melepas penisku yang tengah bersarang di vaginanya.
Aku pangku kak desi agar aku bisa menikati goyangannya.
Kak Desi yang sepertinya sedang mengejar puncak menggoyang dengan liar. Kanan kiri atas bawah, meski gerakannya kaku tapi rasanya yahud.
"Enakkk kakkkk" desahku menikmati goyangannya
"Esshh ahhh eshhh ahhk" dengan desahan dia jawab
Aku yang melihat payudara kak desi yang ikut bergoyang jadi gemas ingin memainkannya. Aku raih benda kenyal bergoyang yang seirama dengan peemainannya itu, aku gempur putingnya kanan kiri secara bergantian dengan lidah dan jemariku.
Ternyata itu membuahkan hasil, kak desi lalu menghajar penisku yang berdiri dengan makin ganasnya. Dengan hentakan terakhir keras ia melenguh panjang dan memelukku erat.
"Ehmmm mhhh ahhk" lenguhan kak Desi bersamaan dengan denyutan2 kuat di vaginanya.
Aku berbaring, ia meringkuk di atasku dengan penis masih bersarang di dalamnya.
Aku yang masih ingin lanjut memberi waktu sejenak pada kak Desi untuk beristirahat. Saat kurasa kak Desi sedikit menggoyangkan pinggulnya kembali, ku angkat pinggulnya sedikit lalu kuhujam vaginanya dari bawah.
Aku ingat, kak Yanti suka seperti ini..semoga Kak Desi juga menyukainya.
Dan benar saja, kak Desi seperti berjongkok sambil berpegang pada lenganku. Ia menghadap atas sambil mengaga. "Apakah ia juga suka?" Pikirku.
Aku teeuskan gaya ini yang sepertinya mendapat respon positif dari kak Desi.
Terbukti dari tadi dia terus mengerang menerima hentakanku dengan tempo cepat dari bawahnya.
"Joo..joo..joo..ohhhkkk..ohkkk..jooo" erang panjang kak Desi tak ku pedulikan. Kuhajar terus karena aku juga hampir mencapai hasilku. Tapi sayang tubuh kak Desi ambruk menimpaku. Aku yang terkaget dan penisku terlepas dengan terpaksa terhenti kegiatan ini.
Aku biarkan ia istirahat, telungkup di atas tubuhku.
"Teruskan Jo.." pinta kak desi karena aku hanya mendiamkan dia beberapa saat.
Aku bangkit, aku telungkupkan dia dikasur tanpa ranjang di kamar kost ku. Aku ganjal pinggulnya menggunakan kedua bantalku. Aku sedot dulu agar terasa tak terlalu basah
"Jooo.. genjot aja, kakak udah ga kuat" rengeknya meminta
Selesai aku bersihkan vaginanya dari cairan orgasmenya dengan bibir dan lidahku, aku arahkan lagi penisku membelah vaginanya.
"Blesss" tak terlalu licin pikirku.
Ku pacu kembali penisku menusuk vaginanya
"cpplok cplok cplokk" suara hujamanku menghantam pantatnya yang membuatnya bergetar.
"Terusss jooo... terusss" erangan kak desi sampai terdengar melebihi kerasnya musik yang mengalun.
Tubuh kak Desi terasa lemah.
"Kak...ohhhh" erangku saat ku hantam kuat dan crootttt croottt..
Kak Desi tak bergeming, saat penis ku cabut dan kulihat lelehan putih membasahi kasurku yang tak bersprei.
"Kak" kupanggil kak Desi
"Kak Desi ternyata tertidur" ucapku lirih.

Hari sudah sore, aku yang selesai mengerjakan tugas kuliah pun makin panik menyadari kak Desi belum terbangun. "Kak kak kak" sambil kugoyang badannya.
Akhirnya dia terbangun dengan lemasnya.
"Kakak ketiduran ya?" tanya kak Desi padaku yang nampak kebingungan.
"Iya kak.." sambil ku kecup keningnya lalu kuambilkan minum. Air putih 😅

Setelah kak Desi meminum air yang kuberikan, ia memakai kembali pakaiannya. Aku bantu kak Desi memakai baju, dia masih terlihat lemas.
Kubantu ia pakai jeansnya, kulihat gundukan di sekangkangannya. "Andai aku jadi suaminya, bisa kunikmati tiap hari benda itu" batinku.

"Kakak istirahat dulu aja, kakak kliatan masih lemes" kataku sambil mengancingkan kemejanya.
"Gak apa Jo, lagian dah sore" ucapnya sambil memandangku dengan wajah sendunya.
Aku memeluknya, membelai rambutnya.
"Kak, kapan2 mampir lagi yah" kataku sambil tetap memeluknya.
"Iya Jo, tapi ga tiap hari yah" jawabnya sambil tersenyum dan melepas pelukanku.
Kak Desi pun pulang dengan tubuh yang masih lemah.



Sesuai request, lanjut tuh..maaf jika ada yang tidak berkenan. 😝😝😝😝
 
Kejar Setoran gan. :ngupil:
btw, ente kek jadi mesin sexnya mereka ya.

kalo ini memang real story, boleh di share versi pict nya, kalo berkenan. (Edisi penasaran dg perabotan2 stw garapan ente gan..) :semangat:
 
Mantap nih kreatifitas penulis. Di tunggu cerita nya sampai jadi suami Chika dan tetap berhubungan dgn para milf haus birahi nya, bray.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd