Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (NO QUOTE) Pengakuan Istriku

Status
Please reply by conversation.
Wah PAGE 4 kelewat ya, mirip lift di MGK Kemayoran aja. Angka 4 "gak diakui" sehingga lantai 4 pun gak ada. Hehe...

Maaf belum balas satu-persatu komentarnya Hu.. ini lanjutan ceritanya

PART 3
ISTRIKU DAN KETIGA TEMAN KOSKU (I)

Sejak terbongkarnya skandal istri dengan mantannya itu, saya pura-pura mendiamkan dia. Jika biasanya setiap dia pulang kerja saya menjemputnya, maka sekitar 3 hari itu benar-benar saya diamkan. Saya tak membalas SMS-SMSnya dan juga tak mengangkat panggilan terleponnya. Dalam sehari bisa ada puluhan panggilan tak terjawab darinya. Pas hari keempat, tepatnya hari minggu sore, saya mulai merasa tak tega. Dan yang terpenting, takut dia berpaling ke orang lain. Karena laki-laki yang ngejar-ngejar dia cukup banyak. Maka saya pun membalas SMS-nya. "Saya tunggu di kosan!" Lokasi rumah dia dan tempat saya nge-kos cukup dekat. Sekitar 200 meter sehingga kosan saya masih satu RT dengan rumahnya. Tak sampai semenit, dia langsung membalas,

W: "OK sayang, aq udah kangen berat."
S: "Tapi datang pakai rok yang abu-abu itu dan jangan pakai CD. Bawa legging kamu yang coklat juga ya, tapi jangan dipakai dulu, taruh didalam kresek aja".
W: "Buat apa? Depan kosan kamu kan tempat teman-teman cowok aq nongkrong. Apalagi sore gini banyak angin, kena angin dikit bisa kelihatan vagina aq sayang."
S: "Kalau gak mau ya udah gak usah datang, bye..."
W: "Hmmm... iya deh... tunggu ya!" *kiss*

Sekitar 10 menit kemudian istri saya yang watu itu masih berstatus pacar benar-benar datang. Letak kamar kos saya di lantai 2 sehingga saya bisa melihat 5 orang teman cowoknya sedang nongkrong, ada yang main gitar ada juga yang sedang merokok sambil ngobrol. Mereka adalah teman dari kecil istri karena istri lahir dan besar di daerah Pasar Minggu ini. Waktu melintas didepan tempat teman-temannya nongkrong itu, istri saya berjalan agak pelan dan hati-hati, sepertinya dia takut jika ada angin bertiup maka rok pendeknya itu akan terangkat keatas. Dari gayanya berjalan, sepertinya istri saya ingin langsung lewat saja, tapi sepertinya dia juga terlihat merasa tidak enak jika tak menyapa. Mungkin takut dianggap sombong. Maka istri pun mampir sebentar, apalagi pas teman cowoknya yang bernama Chandra memanggilnya:

C: "Ni, mau kemana? sini dulu dong nyanyi satu lagu."
W: "Hehe tapi aq buru-buru nih, mau ngantar ini!" (Jawab istri saya sambil menunjukkan kantong plastik hitam yang ia bawa. Isinya legging coklat yang bahannya tipis.)
C: "Ya udah tapi entar pulangnya mampir ya..."
W: "OK pasti kok!" Jawab istri saya sambil balik badan dan berjalan ke arah pagar kosan saya.

Istri pun balik badan dan kembali berjalan pelan dan hati-hati. Sore itu sih saya berharap ada angin nakal yang meniup rok istri saya. Saya jadi horny bagaimana jika kelima teman cowoknya itu melihat istri sore itu gak pakai CD. Tapi sampai istri masuk kedalam pagar angin nakal itu tak lewat. Skip...skip... istri mulai naik ke atas dan saya kembali ke kamar dan pura-pura nonton TV.

Ini ilustrasi rok yang dipakai istri sore itu

Aerobic_1_3_copy.jpg



Saya tak ada arsip foto istri yang sedang pakai rok abu-abu itu. Tapi pendek rok itu hampir sama dengan rok yang dipakai istri di foto ini. Ini aslinya foto istri yang sedang nyobain pakaian aerobic barunya (saat sudah menikah)

Pas istri datang, pintu kamar langsung saya tutup setengah. Saya elus vaginanya, sudah basah sehingga terasa licin dan istri langsung mendesah. Sepertinya istri sudah horny maka tanpa ba-bi-bu saya langsung menelanjanginya dan menggenjot istri saya. Saya sodok dari belakang. Istri mengambil posisi nungging menghadap TV. Istri mulai keenakan dan mendesah tak karuan. Suara desahan istri terbilang cukup keras kalau lagi keenakan dan saya yakin teman kos sebelah yang 1 kamar tinggal bertiga pasti bisa mendengar desahan istri saya. Itu saya tebak karena mereka yang awalnya terdengar ngobrol dan sesekali tertawa sekarang langsung sunyi senyap tak ada suara. Sepertinya mereka sedang nguping.

W: "Ah...ah... terus yah... lebih cepet lagi. Ah..ah...ah...!"
S: "OK sayang, tapi mendesahnya pelan aja, kalau suara kamu kayak gini pasti didengar teman di kamar sebelah!"
W: "Tapi aq gak kuat sayang, aq keenakan, ah...ah...ah... terus yang dalam!"
S: "Emang gak apa-apa kalau mereka tahu kalau sekarang bunda lagi dientot?"
W: "Bunda gak mikir, kan mereka udah gede juga, pasti maklum lah, kalau desahannya ditahan jadi kurang nikmat sayang"
S: "Ya udah terserah bunda!" 3 hari tak merasakan jepitan vagina istri membuat hari ini saya sangat terangsang, saya pun menggenjot istri semakin bersemangat. Dan istri pun terus mendesah tak peduli suara desahannya didengar oleh penghuni kamar sebelah. Tak sampai 15 menit, saya sudah mencapai puncak. Dan istri terbaring lemas sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Pintu masih dalam keadaan terbuka setengah tapi istri cuek saja nonton tengkurap tanpa memakai kembali pakaiannya.

3 orang penghuni kamar sebelah adalah para perantau asal Medan yang sedang mengurus pendaftaran masuk Brimob. Tak lama kemudian mereka seolah sengaja bolak balik kamar mandi bergantian. Untuk ke kamar mandi setiap penghuni kamar pasti harus melewati kamar kos saya. Seharusnya istri sadar bahwa setiap orang bisa melihat tubuh telanjangnya karena pintu cuma ditutup setengah tapi istri seperti cuek saja seolah menugndang saya horny lagi sehingga bisa melanjutkan ronde kedua. Aturan kosan ini salah satunya kalau bawa pacar maka pintu tidak boleh ditutup rapat dan biasanya memang kalau istri lagi main ke kosan maka selalu 2 ronde "pertarungan".

Saya lalu punya ide nakal untuk mengerjai istri

S: "Sayang, itu ada roti masih ada sisa 3 bungkus. Kemarin lagi promo jadi beli 6 buat stok. Tapi rasanya kurang enak, itu besok udah expired. Bunda bawain ke teman sebelah"
W: "Gak mau ah, tadi mereka lewat depan pintu kan curi-curi pandang ke dalam sini"
S: "Ya salah bunda sendiri kenapa gak langsung dipakai pakaiannya."
W. "Ya gak apa-apa sekali-kali amal. Hehe... mereka kan kayaknya jomblo semua ya, belum pernah lihat ada cewek datang ke kamar mereka."
S: "Mereka kan baru dua minggu di sini, ngekos di sini cuma untuk nunggu hasil tes mereka, apa lulus atau tidak"
W.: "Oh gitu..."
S: "Ya udah sana Bunda anterin rotinya"
W: "Oke deh!" Istri lalu duduk memasang kembali pakaiannya."
S: "Tapi bunda gak pakai CD. Gak apa-apa?"
W: "Tadi mereka udah lihat kok, jadi ya sudahlah"
S: "Ya udah sana, bunda agak lama ya, paling cepat 5 menit. Bunda lama-lamain aja basa-basi nanya apa kek soal asal-usul mereka."
W: "Hmm... ayah pasti mau aq centil ya?"
S: "He...he...."
W: "Aq kan pakai rok pendek gak pake CD. Kalau mereka ngapa-ngapin aq gimana?"
S: "Ya kalau bunda ada yang ngapa-ngapain ya bunda tinggal teriak aja."
W: "Hmm... oke deh, tapi ayah jangan cemburu ya"
S: "Makin cemburu ayah makin horny sama kamu loh, ingat gak pas di Bogor kemarin ada SMS masuk dari Sari? Bukannya marah ayah justru semangat entot bunda kan?"
W: "Iya deh... aku coba ke sebelah"

Istri pun ke sebelah dalam keadaaan tanpa CD dibalik rok pendeknya. Jantung rasanya deg-degan dan saya merasa langsung horny membayangkan yang tidak-tidak. TV pun saya matikan, dan telinga saya rapatkan ke dinding untuk mendengar apa yang terjadi di sebelah. Penghuni kamar sebelah ada 3 laki-laki. Saya tahu nama mereka tapi belum bisa mendeteksi atau membedakan mereka berdasarkan suara, maka dalam percakapan ini saya pakai inisial SM 1, 2 , 3 yang berarti (salah satu dari mereka) dan W untuk istri. Kamar kami cuma terhalang 1 dinding, suara mereka cukup jelas terdengar apalagi telinga saya rapatkan ke dinding.

W: "Permisi, maaf nih ganggu, boleh masuk gak?"
SM 1: "Oh iya silakan neng, maaf nih berantakan kamarnya. Duduk di sini aja"
W: "Hehe gak apa-apa. Ini aq bawa roti, lumayan buat camilan"
SM 2: "Wah, jadi gak enak nih, makasih loh neng!"
W: "Sama-sama! Ohya kenalin saya Nita, tapi biasa dipanggil Ni aja"
Saya mendengar masing-masing mereka lalu menyebutkan nama masing-masing. Dari jarak antar satu sebutan nama dengan nama yang lain. Sepertinya mereka berkenalan sambil gantian salaman dengan istri. Saya makin horny membayangkan, kalau istri menjabat tangan mereka satu-satu sambil sambil nungging (Karena posisi awalnya duduk, maka pasti yang ada di belakang pasti bisa mengintip paha dalam istri saya. Oh tidak! tadi istri sebelum ke kamar sebelah malah agak menarik roknya ke atas. Ini artinya bisa jadi kalau lagi nungging maka vagina istri saya kelihatan. Tak lama kemudian mereka mulai terdengar saling akrab, menceritakan tentang asal-usul mereka dan sebaliknya menanyakan tentang istri tinggal di mana dan lahir di mana dst.

SM 3: "Maaf ya neng tadi pas lewat kamar mandi gak sengaja lihat kedalam kamar pacar neng"
SM 3 ini suaranya paling keras kalau ketawa, suara tawanya saya kenal tapi orangnya yang mana saya masih samar, mungkin yang kulitnya paling hitam dan paling tinggi di antara mereka."
W: "oh... hehe... aduh jadi malu, lupain aja ya soal itu"
SM 2: "He..he.. gak nyangka sore-sore dapat rejeki"

Narsis_4_30_copy.jpg


Ini ilustrasi penampakan istri sore itu yang tengkurap sambil nonton TV. Sore itu saya tak mengambil foto sama sekali. Tapi posisi istri di foto ini sama persis dengan posisi istri waktu itu di kamar kos. Foto yang ini aslinya adalah foto istri yang lagi asyik webcam via yahoo dengan mantannya (posisi sudah nikah)

W: "Ah, biasa aja, di google juga banyak. Kamu juga lihat?"
SM 3: "Kami bertiga neng, kan tadi lewatnya gantian. Lihat langsung sama lihat yang di internet itu beda loh neng"
W: "Aduh... jadi malu banget aq ini.Hmm... Apa bedanya emang?"
SM 3: "Kalau lihat langsung itu lebih real jadi lebih menarik"
SM: "Lihat menara Eiffel dari foto dengan lihat langsung, beda kan?"
W: "Udah ah bahas yang lain aja, hayoo... kamu kenapa pindah duduk dekat aq?"

Suara-suara selanjutnya mulai agak samar karena salah satu dari mereka berbisik, sepertinya yang berbisik itu yang ditegur istri tadi karena pindak duduk dan mendekat.

SM 3 berbisik-bisik, suaranya hampir tak terdengar : "Pacarnya ngapain neng?"
W: "Lagi tidur"
SM3 berbisik : "Jawabnya pelan aja neng."
W: "Kenapa emang?" istri benar-benar berbisik karena diminta memelankan suara
SM3: "Kami boleh lihat lebih dekat gak? Tadi cuma sekilas soalnya"
W: "Lihat apa?"
SM2 sepertinya ikut mendekat, mungkin SM 3 di kiri istri dan SM 2 di kanan istri.
SM 2 juga berbisik: "Tadi kami lihat pinggul sama pantat kamu. Maaf nih jadi terangsang"
W: "Hm..."
SM 2: "Kami janji deh cuma lihat aja."
W: "Gimana ya..."
SM 2: "Ayo dong neng, pliss!"

Setelah itu saya hampir tak mendengar suara apa pun lagi, kecuali desahan istri yang agak samar, dan beberapa kali ada suara jepret kamera. Saya makin horny membayangkan apa yang terjadi di sebelah. Tadi saya bilang istri minimal 5 menit berbasa-basi dengan mereka dan ini udah lewat dari batas waktu minimal. Sesekali saya hanya mendengar suara desahan yang samar yang hampir tak terdengar. Entah apa yang terjadi, sudah hampir setengah jam istri saya di sebelah dengan suara beberapa kali ada suara jepretan kamera dan suara mendesah yang sangat pelan, seperti desahan yang tertahan, tapi saya sangat mengenal suara desahan itu. Itu suara desahan istri saya...

BERSAMBUNG...

Anjaaay .. gagal lepas landas brooo, ane bayangin istri nt waktu itu Di grepe ama betiga arrgh
 
Lanjutin gan,....

Kualitas makin meningkat,.....

Saya juga sebenernya horny kalau ngebayangin istri dulu pacaran ama mantannya,.... tapi nggak rela juga kalau sekarang di apa2in ama orang,...

Hehehe,....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd