Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT (No Sara) Menculik 2 dara cantik [sekte sesat]

Beberapa hari sebelum mereka ke Korea; mereka berempat kencan bersama tapi tetap dengan pasangan masing-masing. Di mall itu ada banyak remaja baik laki-laki dan perempuan yang begitu terpesona dengan mereka berempat. Selain Firman, kulit mereka putih mulus layaknya bintang film Korea.

Firman memang memiliki kulit coklat tapi tubuh dia tinggi athletic. Agung tidak begitu "kekar" tapi ya kurus dan tidak terlalu tinggi. Kedua dara cantik itu sungguh terlihat layaknya bidadari surga yang turun ke bumi dengan pakaian gamis longgar serba tertutup. Mereka berdua seolah sedang memberikan pesan kepada para remaja putri di mall sana untuk berpakaian seperti mereka.

Mereka memutuskan untuk makan malam bersama di sebuah restoran mahal dan memilih tempat yang tertutup. Tanpa mereka sadari, sepasang mata sedang mengawasi mereka dari jauh.

A: Agung
F: Firman
W: Wati
N: Nadya

A: sebentar lagi ke Korea nih. Semoga kita bisa membantu para korban dan menyebarkan agama kita ke mereka.

W: iya kang. Semoga perjalanan kita senantiasa dilindungi oleh yang Kuasa.

N: betul dek. Tugas kita adalah membantu mereka semua dan semoga mereka bisa melihat keindahan ajaran kita.

F: iya. Betapa cantiknya para gadis Korea bila mereka memakai pakaian seperti kalian. Pakaian gamis terlihat cantik di tubuh mereka.

N: uh iya. Kalau para oppa itu memakai pakaian koko dan peci; mereka sungguh rupawan. Uhhhh...

A: iya. Mereka cantik sekali dengan pakaian serba tertutup seperti kalian berdua.

W: ahahaha. Siapa tahu kita bisa jualan pakaian religi di sana. Ah tapi makanan di sana kebanyakan haram.

F: katanya makanan akan kita bawa sendiri. Pun kalau tidak cukup, makan sayuran saja. Buah buahan juga cukup membuat kenyang dan baik untuk kesehatan. Ah makanan sudah tiba. Mari kita berdoa sebelum makan.

Mereka kemudian berdoa dan makan malam bersama. Meski percakapan mereka tidak jauh dari "agama" tapi pikiran mereka tetap saja tidak jauh dari hal hal duniawi. Yang lelaki ingin memiliki istri berwajah cantik khas oriental dengan busana muslim. Yang perempuan berharap memiliki suami Korea dan menjadi suami mereka sambil menemani mereka saat disunat ketika jadi mualaf.

Tidak ada yang salah dalam pikiran mereka karena mereka juga manusia biasa dan wajar saja mengingat usia mereka begitu muda belia, mereka berpikir sejauh itu. Tidak menutup juga karena hormon mereka mungkin sedang "on fire" sehingga mereka senantiasa berpikir seperti itu.

Setelah makan malam dan membahas perjalanan mereka ke negara gingseng; mereka pulang. Para lelaki mengantar para perempuan ke rumah masing-masing. Eh tunggu; kali ini Agung mengantar mereka berdua. Firman harus menjemput sang bunda yang baru saja selesai pengajian. Dia tidak tahu kalau dia juga sedang diikuti.

Ketika kedua dara itu tiba di rumah; mereka berdua menyapa ayah ibu mereka dan segera mandi bersama.

Bpk: hallah mandi berdua lagi.

Iy: ya sudah lah pak. Sesama perempuan mah santai aja. Bapak ini mah. Kadang ibu juga mandi bertiga dengan mereka.

Bpk: emang kamar mandi muat?

Iy: hush! Urusan perempuan itu mah. Yuk makan lagi. Hehehe.


Si bapak pasrah saja ketika para perempuan sudah bersabda. Kuasa apa yang dia miliki sebagai satu satunya yang paling ganteng di rumah? Ah biar saja. Bapak Ahmad sudah terlalu tua memikirkan hal itu dan dia berharap memiliki cucu dalam waktu dekat.

Di dalam kamar mandi itu, kedua dara cantik itu ternyata sedang saling memandikan 1 sama lain.

W: ah kakak mah. Geli. Pelan2 dong. Pentil nya jangan dimainkan. Uhhh

N: eh gpp. Bersih nanti. Hehehehe. Sering diputar biar cepat jadi merah muda.

W: mana bisa. Hehehe. Uhh iri aku ama keturunan Chinese ya. Beberapa bisa merah muda gitu pentil nya.

N: iya ih. Sebel deh. Kita kan juga mau. Mereka cantik dan putih. Kita biar putih juga gak bisa tuh pentil nya merah muda kayak mereka. Sebel. Uhhh mentang mentang babi merah muda; pentil mereka juga ikutan. Kok ras mereka lebih unggul daripada kita sih??? Sebel... huuuu...

W: yeee kakak mah. Hehhehe. Sabar kak. Itu takdir. Eh kita harus cukur di bawah sana. Katanya sih ajaran agama tuh kak.

N: iya dek. Kaum kita wajib. Beda ama mereka. Pasti lebat. Jorok ah kaum mereka. Yuk sini. Kakak cukur.

Nadya segera membersihkan rambut kemaluan Wati dengan teliti dan setelah itu gantian Wati membersihkan punya Nadya. Duo kakak adik yang kompak itu membuat sang ibu dan ayah sangat senang. Mereka juga selalu tidur bersama dan kadang tidak memakai pakaian selain celana dalam saja. Pernah sekali bu Yanti melihat kedua anak dara dia telanjang saat tidur. Beliau tidak marah dan hanya tersenyum saja. Itu sebab bu Yanti tidak mengizinkan para lelaki masuk ke rumah kecuali ditemani ibu Lilis, tetangganya dan harus ada janji.

Begitu ketat ajaran dan peraturan rumah di sana karena ibu Yanti tidak mau kedua anak dara kesayangan dia dijamah atau dilihat lelaki tidak jelas tanpa busana yang pantas. Membuang sampah saja wajib memakai jilbab. Kedua kekasih mereka saja tidak pernah melihat keindahan rambut mereka.

Setelah mandi bersama; mereka berdua berpakaian dan beristirahat sejenak. Selain celana dalam; tidak ada apapun yang menempel di tubuh mereka.

N: uh dek. Pegel. Enaknya gak pakai bh sama jilbab.

W: iya kak. Lega rasanya badan ini. Besok kita jalan yuk. Beli bh sama celana dalam baru.

N: bener tuh dek. Aku mau beli merah muda aja. Yang agak tembus pandang gitu. Hihihi. Kayaknya aku harus ganti ke 36 a deh.

W: ahhh aku juga mau. Hihihi. Ah masak sih? Punya kakak gede nya sama aja deh. Bentar aku pegang kak. Eh iya sih kak. Harus beli banyak kak besok.


Malam yang sama , di rumah yang berbeda; seorang laki-laki baru saja pulang. Agung; pemuda itu akhirnya tiba di rumah. Ayahnya sedang tidak di rumah karena ke luar kota. Biasa; kerjaan.

A: bu. Aku pulang bu. Aku mandi di kamar ibu saja ya. Ada air panas. Dingin malam ini.

Ia: oalah. Anak ibu dah balik. Eh jangan. Pintu rusak. Gak bisa ditutup.

A: hallah. Gpp bu. Heehe. Anak sendiri. Kali bunda mau mandiin. Kangen kan?

Ia: walah. Dah bujangan. Yuk sini. Dah ada pacar masih kangen dimandikan bunda. Bunda buka dulu baju kamu ya. Atau minta bi Fatma saja? Kan dah lama ikut sejak kamu masih bocah. Heheheh. Eh lg gak ada dia. Hallah.

Agung segera ditelanjangi oleh ibunya yang sudah berusia 45 tahun itu. Meski tidak gendut, dada sang ibu begitu montok sekitar 36 c. Agung kini segera dimandikan sang ibu.

Ia: duh dah sunat. Masih aja gak gedeĀ². Padahal sunat pas smp waktu itu.

A: emang ngaruh ya bunda?

Ia: katanya sih gitu. Dokternya aja masih ingat kamu. Dah nikah dia. Dulu mah masih gadis pas kamu disunat dia. Mana kamu nangis terus pas disunat sampai suster di sana ketawa. Eh telor nya masih ada 2. Hehhehe. Kangen bener gak mandiin kamu. Sekarang dah bujang. Dulu pas sma pernah ibu mandiin sekali. Hihihi. Lucu deh. Dah bisa berdiri burung jagoan mama.

A: ahh bunda ingat saja. Malu ah. Hehee.

Ia: hallah. Pas disunat aja burung kamu masih berdiri. Suster nya ketawa tuh. Untung dah tua si suster. Dokternya waktu itu baru 22 tahun. Kamu baru 15 tahun. Aduh lucunya. Pas dah disunat.. pantat kamu dikasih obat sama dokter itu. Bunda sama suster yang angkat kaki kamu. Hihihi. Kata si dokter burung kamu kayak anak kecil padahal bulu dah tumbuh. Hihihi. Gemes deh. Uh. Sentil nih burung hehehe. Dah yuk sayang. Bunda cukur bulu nya. Biar bersih. Dokter nya keturunan Chinese pula. Cantik banget. Dia dah nikah ama bule di luar negeri katanya.

A: ahh bunda mah. Hehehhe. Makasih ya bunda.

Ia: iyaaaa. Nanti minta netek lagi mentangĀ² bapak gak ada. Gak boleh ah. Hehehhe. Dah bersih tuh. Gundul. Kayak anak sd burungnya. Hihihihi. Gih tidur sana.

A: iya bunda. Makasih ya bunda. Hehehe

Ia: "duh. Burung anak aku kecil terus. Sedih liatnya. Ah udah ah. Masih masa pertumbuhan." Kata ibu itu dalam hatinya.



Firman baru saja pulang bersama ibunya setelah pengajian.

F: mari bu. Dah sampai.

If: aduh duh duh. Badan remuk. Lelah. Makasih nak. Ibu mau istirahat dulu.





Sementara itu; di sebuah bangunan kumuh yang sama; para ahli sedang berkumpul. 4 dari mereka sedang membahas sesuatu. Udin, Gunawan, Karyono dan Rizwan tampak sedang menatap sebuah laptop. Entah apa yang mereka lihat saat itu tapi 1 yang pasti; mereka memiliki beberapa senjata api dan zatĀ² yang dilarang untuk dimiliki penduduk sipil biasa.

Udin sendiri seorang ahli IT, Rizwan memiliki kemampuan untuk menerbangkan pesawat karena dia dulu seorang pilot, Karyono merupakan seorang teknisi yang ahli merakit bom juga paham mekanisme pesawat komersial dan Gunawan memiliki kemampuan bela diri terbaik di antara mereka juga bisa bahasa asing. Terlihat mereka seperti penduduk sipil biasa tapi kemampuan mereka di atas rata-rata.

U: baik. Saya sudah dapatkan semua detail tentang mereka berempat. Minggu nanti. Pesawat ā– ā–”ā—ā– ā–”ā—air akan terbang ke Korea. Kita akan culik mereka semua dan mempersembahkan mereka ke guru besar. Dengan demikian kita akan hidup abadi. Hahahaha!!!

Mereka semua ada pengikut sekte sesat dari sebuah negara di Asia Selatan sana. Mereka bergabung saat bekerja di Malaysia dan dengan kemampuan berbahasa melayu; guru besar itu mengajak mereka bergabung bersama dia. Pengikut sang guru sudah cukup banyak tapi tak jelas ke mana mereka semuanya.




Bersambung
 
Besok seperti yang direncanakan kedua dara cantik itu; mereka pergi membeli pakaian dalam berdua. Semua laki-laki begitu terpesona melihat kecantikan mereka berdua. Sudah bukan hal asing bagi kakak adik itu berjalan dilihat banyak lelaki mesum dan mereka senantiasa bergandengan tangan berdua.

"Ya lord. Cantik bener. Bawaannya ingin buka celana." Kata lelaki itu kepada temannya.

"Astaga naga terbang. Itu bidadari surga? Aku sudah mati kah?" Kata salah seorang pekerja di sana ke rekan kerja dia yang perempuan.

"Dasar otak mesum. Huuuu!" Keluh perempuan itu.

Otak mereka semua semakin menggila ketika mereka melihat kedua dara itu memegang bungkus dengan logo pakaian dalam terkenal merk internasional. Mereka membayangkan isi dan ukuran bra kedua dara cantik itu. Bahkan seorang bapak bapak sampai menabrak tembok karena melihat kedua bidadari cantik yang sedang berjalan jalan di mall besar tersebut.

Di saat yang sama, para pejantan juga sedang menikmati kopi dan rokok; Firman dan Agung yang sedang di sebuah cafe sedang sibuk melihat beberapa perempuan cantik keturunan Chinese yang duduk di luar sana. Pikiran mereka sudah tidak jauh dari selangkangan.

F: aduh bro. Yang baju pink. Ketat bener tuh. Perutnya rata. Dadanya 34 c tuh. Bh hitam pula. Celana pendek kayak sempak. Mana betis ama paha mulus putih. Pantat lumayan montok. Kalau gw maju, gw mau buat doi jadi mualaf aja dah. Biar pakai baju tertutup dan jilbab.

A: gw demen yang kemeja putih malahan. Bh juga hitam. Dada mah 34 a kayanya. Duh cantik bener. Rambutnya indah sekali. Wah... Wati rambutnya gundul mungkin ya? Aduh.. gatel bawah gua. Kalau dia jadi bini muda gua mah; Wati gua tinggal dah. AmoyĀ² gitu jadi mualaf mah luar biasa bro. Pakai jilbab. Di kamar tinggal hajar. Pentil pink tuh. Lokal mana bisa?

F: ahh puki ayam. Dia telpon. Nadya. Paling dah beres belanja daleman. Sialan. Yahh amoyĀ² pergi. Hilang sudah kebahagiaan kita.

A: nih juga sama. Wati mau dijemput. Meki kuda dasar. Ah kabur deh bidadari kita. Duh.. cantiknya mereka kalau pakai jilbab. Putih banget broo. Mulus nya tuh paha sama betis. Kalau mereka semua seiman sama kita; lewat dah cewek lokal. Dah ah. Nanti ngamuk mereka. Yuk bro.

Mereka berdua terpaksa meninggalkan alam fantasi mereka dan kembali ke alam asli yang penuh kepahitan. Mereka mematikan rokok dan pergi dari cafe itu. Beberapa menit kemudian, kedua pemuda itu berjumpa dengan kekasih mereka.

F: sudah selesai, sayang?

N: udah. Yuk pulang sayang.

Dan mereka semua pulang meninggalkan mall itu. Malam hari; kedua dara itu mencuci pakaian dalam mereka. Tak sabar mereka ingin memakai bra dan celana dalam baru. Sementara itu; kedua pemuda tampan tersebut harus menuju balai kota karena akan ada masa orientasi bagi para sukarelawan dan mereka berdua harus mempersiapkan ruangan itu untuk besok hari.



Malam yang sama di tempat yang beda; para anggota sekte sesat itu sudah merencanakan semua dengan matang. Visa dan paspor palsu serta Identitas palsu juga sudah ada. Senjata api dan laptop canggih mereka juga sudah siap. Tak terhitung sudah berapa kali mereka mempelajari denah airport agar rencana berhasil. Tak jarang mereka melakukan latihan agar pada hari H tidak kaget. Beberapa penduduk setempat menganggap mereka orang kurang waras.
Semua sudah siap. Lusa merupakan hari paling penting dalam hidup mereka.





Hari yang ditunggu telah tiba. Di airport; para sukarelawan yang sebagian besar sudah berumur 40 tahunan bersama kedua pasang muda mudi itu akan segera berangkat. Di saat yang sama, Udin sudah melakukan hacking di system keamanan airport sehingga senjata api mereka tidak terdeteksi oleh bagian keamanan selama 1 jam.

Mereka berempat dengan mudahnya lolos begitu saja ke dalam airport tanpa masalah sama sekali. Di ruang tunggu, Udin kembali memastikan semua system keamanan tidak bisa mendeteksi senjata api dan beberapa zat berbahaya sehingga ketika di dalam mesin X ray; semua itu tidak terlihat.

98% penumpang pesawat adalah para sukarelawan dan karena uang banyak dari ibu Yanti; tidak sulit bagi dia memesan sebuah pesawat terbang untuk mereka semua. Dikarenakan penampilan Udin dkk sangat meyakinkan; tidak ada yang curiga.

Semua aman dan para sukarelawan bersama 4 muda mudi itu sudah masuk pesawat. Hebatnya adalah keempat orang jahat itu duduk di kelas bisnis dan tidak ada siapapun di sana selain mereka berempat. Pesawat terbang dan setelah tanda mengenakan seat belt telah dimatikan; Udin dan yang lainnya bekerja.

Karyono mengambil tas itu dan mengambil sebuah kotak. Tidak ada pramugari yang curiga dengan gerakan lelaki itu karena mereka berpakaian rapih dan formal layaknya pengusaha. Kotak itu dibuka dan pistol berisikan sebuah jarum es yang mengandung racun ditembak dengan cepat oleh lelaki yang pernah menjadi tentara.

Tidak ada suara dari pistol itu dan para pramugari juga tewas seketika. Dikarenakan tidak ada suara; mereka semua langsung menuju ruangan pilot dan membunuh pilot juga co pilot dengan senjata yang sama. Rizwan segera turun tangan. Udin dan Gunawan dan kedua temannya segera memakai masker khusus.

Karyono dengan cepat memasukan sebuah cairan ke bagian pendingin udara dan seketika itu juga semua penumpang tertidur lelap tanpa kecuali. Rizwan mengarahkan pesawat itu ke sebuah negara di Asia Selatan dan ada airport kecil di sana. Pesawat mendarat dengan selamat. Di airport itu; semua sudah diatur oleh sang pemimpin sekte sesat.

Mereka membawa keempat muda mudi itu dan salah 1 anggota sekte sesat yang merupakan penduduk lokal dan juga mantan pilot segera menerbangkan pesawat itu ke Korea tapi tidak sampai ke tujuan karena pesawat itu akan diledakkan dengan banyak bom alias misi bunuh diri di tengah lautan dekat Jepang.

Keempat muda mudi yang masih tidur nyenyak ini segera dibawa mereka ke sebuah mobil yang menuju ke sebuah hutan yang dalam jauh dari peradaban manusia. Pesawat yang mereka pakai tadi sudah meledak di tengah laut. Mengingat betapa banyak bom yang dipakai untuk meledakkan pesawat itu; hampir mustahil untuk dicari.

Firman yang sedang tidur nyenyak itu bermimpi (seperti yang di atas tadi) sampai kepala dia dipukul oleh Gunawan.

F: ah brengsek!!! Apaan ini? Eh... ahhh!!! Kok??? Lah?

Firman kebingungan. Dia dan yang lainnya sudah dalam kondisi terikat di sebuah tiang. Agung, Wati dan Nadya masih belum terbangun.

G: nah bangun dia. Hahahaha. Din. Bangun dia.

U: mana tuh si brengsek? Dah bangun dia. Hahahaha. TemenĀ² nya masih blm bangun.

F: sialan! Siapa kalian hah?!

K: diam loe! Karena pesantren kalian itu sudah menghancurkan tempat kami. Padahal kami gak ganggu kalian! Sialan kalian!

Sebuah pukulan mendarat lagi di wajah Firman. Dia kemudian melihat Wati dan Nadya masih dalam keadaan terikat dan pakaian mereka berdua sudah dilepas; hanya memakai bra dan celana dalam saja. Agung yang belum siuman itu masih berpakaian lengkap seperti dirinya.

F: kalau berani!? 1 lawan 1 sini!!!

Gunawan kaget tapi dia senang.

G: hahaha. Boleh. Pesantren kalian itu cuma bisa keroyokan. Pengecut. Baik. Coba lawan saya kalau berani atau... kalau bisa menang.

Rizwan melepaskan ikatan Firman. Dalam keadaan sempoyongan, dia mencoba menyerang. Gunawan dengan mudah melayangkan 5 pukulan dan 2 tendangan di tubuh Firman tanpa kesulitan. Gunawan yang dulunya seorang "stuntman"; ilmu bela diri tentu saja bukan hal asing bagi dia.

Meski Firman mencoba melakukan beberapa serangan tapi Gunawan dengan mudah menjatuhkan Firman dan pemuda lulusan pesantren itu pingsan. Dia kembali diikat di tiang itu. Wati, Nadya dan Agung terbangun dan Udin memberikan kode. 4 orang perempuan berkulit gelap dan memiliki wajah khas Asia Selatan masuk.

Meski perempuan, mereka tinggi besar; 180 cm dan memiliki tubuh lumayan berotot layaknya... atlet mma.

Dalam keadaan terikat; mereka berempat diangkat layaknya binatang liar yang baru saja ditangkap. Keempat manusia itu masih dalam keadaan lemah. Mereka semua dipindahkan ke sebuah bangunan yang lebih layak.

Di dalam ruangan itu; ada 2 kamar mandi. Meski tidak mewah seperti hotel bintang 5; sudah ada air yang mengalir (keran, shower, selang) itu sudah sangat lumayan. Mereka semua tidak bisa memberikan perlawanan karena mereka belum sepenuhnya sadar dari obat biar dosis tinggi itu.

Mereka semua langsung ditelanjangi oleh para perempuan berkulit gelap dan diikat di tiang huruf X dan dimandikan oleh para perempuan tersebut. Sedikit demi sedikit mereka semua kembali sadar.

N: hah!??! Di mana ini? Siapa kalian? Kami di mana? Kapan kami di sini?!

W: ah!!! Kenapa kami telanjang? Kalian siapa? Halo halo?!

Para perempuan itu menutupi tubuh mereka semua dengan kain seadanya dan mendadak keempat penjahat itu masuk dan Udin tertawa.

U: pesantren kalian semua sudah menghancurkan sekte sesat kami. Kalian akan membayar dosa kalian!! Tidak ada maaf buat kalian berempat dan kalian semua akan dihukum.

K: yang laki-laki? Belum diputuskan sampai ratu kami memberi kabar. Yang perempuan? Hahaha. Bersiap siap saja jadi pabrik anak. Kalian ada di suatu pulau nun jauh di Asia Selatan. Sayang sekali bukan Korea Selatan.

R: oh iya. Karena pesantren kalian; adik saya meninggal dunia. Kalian akan menyesal seumur hidup. Pesawat yang kalian pakai itu sudah hancur di tengah laut. Tidak bakal bisa ditemukan.

G: tidak ada siapapun di tempat ini yang mau membantu kalian semua. Pilihan hanya ada 2; menurut atau mati.

Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya masuk ke dalam. Dalam bahasa yang tidak dipahami mereka berempat; dia bicara kepada Gunawan dan tampak memberikan sebuah perintah. Wanita itu kemudian pergi keluar. Gunawan memberikan kode kepada para perempuan yang diyakini adalah pengawal pemimpin sekte sesat itu untuk membawa mereka semua ke sebuah ruangan lagi.


Bersambung
 
Mereka semua dipindahkan ke sebuah ruangan yang lebih mirip kamar yang jauh lebih layak tapi... mereka berempat ditempatkan di ruangan terpisah. 1 orang 1 kamar dan pintu dikunci dari luar sehingga tidak memungkinkan mereka berkomunikasi satu sama lain dalam bentuk apapun.

Mereka tidak diberikan pakaian dan untung saja ruangan itu tidak dingin juga ada kamar mandi yang cukup layak. Tak lama kemudian, mereka diberikan makanan melalui lubang kecil di pintu mereka seperti layaknya penjara. Ya secara teknis mereka memang sedang dipenjara.

Mereka mau tidak mau makan makanan yang ternyata cukup layak dan tidak mengandung daging yang dilarang oleh keyakinan mereka. Minuman air mineral juga diberikan sebanyak 1.5 liter. Lumayan juga untuk penjara. Sekitar 1 jam setelah makan, para perempuan "perkasa" itu masuk.

Nadya dan Wati tidak bisa melawan dan mereka juga lebih tenang karena yang masuk adalah perempuan. Agung dan Firman malah beda kisah. Mereka mencoba memberikan perlawanan sengit tapi percuma saja. Dalam waktu singkat, mereka dibuat k.o oleh perempuan itu.

Nadya dan Wati diperlakukan dengan lembut. Para perempuan itu membersihkan tubuh kedua gadis cantik itu dan memberikan wewangian juga tubuh mereka diperiksa dengan teliti termasuk keperawanan mereka juga. Kedua dara ayu itu kemudian diberikan selembar kain tipis berwarna putih yang berarti mereka adalah dara perawan.

Meski tubuh mereka sudah ditutup kain putih tanpa bra dan celana dalam, kain itu cukup tebal untuk menutup pentil mereka agar tidak tampak. Beda dengan para perempuan besar itu; mereka memakai bra dan kain dari kulit macan sebagai penutup bagian private mereka. Kedua dara perawan itu begitu ketakutan dan mereka tidak berani bicara karena takut dan tidak bisa bahasa asing.

Para perempuan itu kemudian membawa mereka berdua ke luar. Waktu setempat sudah menunjukan pukul 7 malam. Kedua dara itu dibawa ke sebuah ruangan yang jauh lebih mewah dari sebelumnya. Tersedia 2 buah ranjang besar layaknya ranjang pengantin dengan warna merah cerah dan memiliki tirai tebal.

Kedua perempuan besar itu mengikat mereka berdua di ranjang seperti huruf x. Tak lama kemudian, Firman dan Agung yang baru sadar setelah dibuat K.O oleh perempuan lainnya, baru saja masuk tapi kedua tangan dan kaki mereka dirantai. Leher mereka juga dipasangkan kalung layaknya anjing dan masih dalam keadaan telanjang bulat.

Tak lama kemudian, beberapa perempuan yang juga tinggi besar masuk untuk memberi bantuan bila diperlukan. Beberapa dari mereka memiliki wajah Asia Tenggara dan warna kulit lebih cerah meski tidak putih juga lebih cantik seperti orang Austronesia.

Baik Nadya dan Wati merasa sangat sedih, marah juga malu melihat lelaki mereka "dilecehkan" wanita yang lebih jelek dan kedua dara itu tidak ada pilihan selain menatap penis pejantan mereka yang berdiri tegak. Entah kebetulan atau tidak; Nadya dipasangkan dengan Firman. Sama hal nya dengan Wati dan Agung. Entah apa tujuannya tapi dengan bahasa Melayu; wanita Asia Selatan itu bicara kepada kedua lelaki itu.

"Kamu laki-laki harus jilat bahagian itu atau kamu dibunuh. Tidak sekarang tapi nanti." Kata salah 1 dari mereka ke Firman.

Kedua dara itu merasa sangat malu karena mereka harus telanjang bulat di depan para pujaan hati mereka. Nadya mau tidak mau akan harus tampil telanjang bulat di depan Firman. Meski mereka sudah 1 tahun lebih pacaran; jangankan melihat tubuh telanjang, rambut saja tidak Nadya kasih lihat dan sekarang?

Mendadak seorang pria tua yang usia kurang lebih 55 tahun, kulit coklat tua dan wajah penuh jenggot juga kumis; baru saja memasuki kamar besar itu. Dia memakai sarung emas dan mahkota. Dia adalah pemimpin sekte sesat itu. Adalah Suckdeep; nama pria itu yang bertubuh kekar penuh otot meski usia tidak lagi muda dan membuat Firman serta Agung ciut.

Agung tidak diizinkan melihat dan kedua mata dia ditutup kain hitam. Wati juga sama. Tirai tebal itu ditutup. Sepasang kekasih itu terpisahkan oleh selembar tirai tebal. Baik Agung maupun Wati; mereka sama-sama cemas. Entah apa yang akan terjadi nanti; tidak ada yang tahu.

Sang raja begitu senang melihat keberadaan kedua dara cantik ini meski hatinya dipenuhi dendam karena cabang sekte sesat dia dihancurkan pesantren. Kedua dara ini adalah anak dari pemilik pesantren itu dan kedua lelaki ini juga ikut serta melakukan invasi ke sekte mereka.

Raja itu memberi perintah ke perempuan yang memegang rantai Firman dalam bahasa dia. Pria perkasa itu mengambil pedang dan merobek semua kain putih tersebut sehingga Nadya kini sudah tampil telanjang bulat di hadapan mereka semua. Firman disuruh perempuan itu naik sambil merangkak dan menjilat vagina Nadya. Terlihat sudah semua bagian tubuh indah Nadya.

Firman sudah menduga kalau pentil Nadya tidak akan sama seperti pentil panlok yang dia mau; merah muda. Dada Nadya juga sangat montok, ketiak dia mulus halus + daerah kewanitaan dia tidak ditumbuhi rambut sehelaipun layaknya anak bayi. Mau tidak mau, Firman juga terangsang melihat keindahan tubuh gadis tercinta dia. Nadya yang juga tidak asing dengan hal-hal dewasa tentu saja kesal melihat penis Firman itu jauh dari harapan dia dan masih sempatĀ² nya ngaceng.

"INGAT! Tidak boleh ada cakap cakap!!" Teriak perempuan itu

Perempuan 1 nya lagi memegang pedang dan mengarahkannya ke leher Firman kalau dia melawan; tamat riwayatnya. Dengan terpaksa Firman menjilat vagina Nadya dengan lidahnya. Sambil menangis karena malu, Nadya mencoba bertahan dan akhirnya suara desahan nan menggoda itu.

"Ahhh hmmm Ahhh Ohhhhh AHHHH oppa....... AHH oppa... oohhhhh!!!" Desah Nadya yang masih membayangkan dirinya sedang dinikmati idolanya. Mungkin saja Nadya muak dengan sang kekasih dan masih mendambakan oppa Korea. Tak lama kemudian, rantai leher Firman ditarik pertanda tugas dia sudah selesai.

Raja itu naik dia langsung melepas sarung emas yang menutupi kejantanan dia sehingga dia sudah telanjang bulat siap mengambil keperawanan Nadya. Firman sangat marah tapi pedang itu sudah hampir memotong pembuluh darah di lehernya sehingga dengan sangat terpaksa sekali dia harus merelakan Nadya yang perawan itu dinikmati.

Raja itu mencium bibir Nadya dan itu adalah ciuman pertama Nadya dalam hidupnya. Firman ingin sekali membunuh pria itu tapi dia tidak bisa berbuat banyak melihat Nadya dilecehkan sedemikian rupa oleh pria tua itu karena nyawa dia sendiri terancam. Nadya melawan tapi kedua tangan kekar pria itu menahan kepalanya dan memaksa Nadya berciuman dengan pria itu.

Bibir merah muda Nadya "dihabisi" sedemikian rupa, pria tua itu kini menikmati kedua payudara indah Nadya. Pentil coklat muda itu digigit pelan oleh sang raja dan disedot dengan penuh nafsu. Nadya sendiri hanya bisa menutup mata dia membayangkan dirinya sedang bercinta dengan idol Korea dia.

Nadya tidak bisa berbuat banyak dan pasrah ketika payudara dia juga diremas dan pentil itu dimainkan lelaki busuk ini.

"Ohhhh paaa... oppa... aaaaaaaa!" Desah Nadya ketika sang raja menikmati setiap bagian dari payudara Nadya. Raja itu kini menyodorkan penis dia ke mulut Nadya. Penis tidak bersunat itu dimasukan ke mulut kecil Nadya. Meski agak jijik dan menolak, dia terpaksa melakukan itu demi keselamatan sang pujaan hati. Dengan air mata yang berlinang di wajah cantik dara itu, mulut dia terpaksa menerima penis itu.

Dia menutup kedua matanya dan mencoba memberikan yang terbaik untuk raja itu meski hati dia melawan. Lidah Nadya juga ikut berputar selama dia mengulum penis raja sekte sesat itu. Ketika raja sekte itu puas, dia menarik penis besarnya. Raja itu kemudian turun ke perut Nadya.

"Hahaha. Rahim kamu akan mengandung anak aku. Nanti dia akan menjadi penerus sekte aku. Huhahahahahahaha." Teriak raja itu.

Firman ingin melawan tapi dia tidak bisa karna leher dia terancam. Hati dia begitu hancur karna dia akan tahu kalau Nadya akan diambil perawannya dan dibuahi rahim nya oleh raja sekte ini dan bahkan akan melahirkan anak dari hubungan terkutuk yang sedang terjadi. Penis besar itu segera memasuki liang peranakan Nadya dan Firman dipaksa perempuan itu untuk melihat proses diambilnya keperawanan Nadya.

Firman mulai menangis tak terima sang pujaan hati akan diperawani oleh lelaki itu. Raja sekte itu menyentuh vagina Nadya dan membuka lubang itu. Meski tidak ada warna merah muda yang Firman bayangkan dan harapkan seperti panlok; tetap saja dia terangsang melihat kewanitaan Nadya. Raja itu tersenyum dan perempuan itu juga berkata kalau Nadya sedang dalam masa subur setelah mereka melihat celana dalam Nadya ketika dia ditelanjangi oleh perempuan itu.

Penis itu langsung mencoba memasuki liang peranakan Nadya. Sambil menangis menahan rasa sakit dan malu juga takut dan menderita; Nadya tidak bisa berbuat banyak. Tidak ada lagi pertahanan dalam diri dia untuk menghentikan lelaki itu mengambil kehormatan dia.

Salah 1 perempuan yang menyaksikan kejadian itu memberikan pesan kepada Nadya bahwa adalah berkat tak terhingga bagi dara cantik untuk diambil perawannya dan dibuahi rahimnya serta mengandung juga melahirkan anak pria ini sampai menyusui anak nya nanti ketika lahir. Nadya juga diberitahukan kalau dia sedang memasuki sebuah tahap menjadi wanita sejati yang sudah siap memberikan keturunan dan payudara dia dipastikan bisa memberikan asi terbaik buat anak raja ini.

Nadya menangis tapi entah kenapa jauh di lubuk hatinya yang dalam; dia malah senang sekali dan bangga akan menjadi seorang ibu yang akan mengandung, melahirkan dan bahkan menyusui. Tak terasa dia menangis terharu; Firman entah kenapa malah jadi semakin terangsang mendengar pujaan hati dia akan malah dibuahi lelaki busuk itu dan mengandung anaknya.

Penis raja sekte sesat itu mulai memasuki vagina perawan Nadya. Firman begitu tegang (juga terangsang) ketika penis itu sedikit demi sedikit memasuki vagina Nadya. Nafas Firman semakin tidak beraturan. Entah apa yang ada dalam pikiran dia tapi kedua mata lelaki muda itu begitu melotot ingin menyaksikan diambilnya keperawanan Nadya.

"AMPUN! AHHHH TOLONG... SAKIT SAKIT... HUAAA AAAA AA MAMA AAAAA SAKIT MAAAA OPPA... OHHH PELANĀ² . AHHHHH OOOOOHHHH AHHHHH!!!" Teriak Nadya.

Darah kesucian sang perawan mulai keluar dari bagian tubuhnya yang paling intim itu. Penis itu akhirnya berhasil menembus vagina Nadya yang sudah tidak dilindungi apapun. Firman malah mendesah dan perempuan besar itu melihat penis Firman yang diyakini hanya 11 cm mulai berkedut goyang goyang sampai mengeluarkan cairan.


Wati dan Agung tidak bisa melihat apa yang terjadi di sana tapi mereka sedikit banyak tahu kalau ada sesuatu yang tidak menyenangkan sedang terjadi kepada Nadya dan Firman. Suara keras Nadya ketika darah keperawanannya mengalir deras dari gua suci itu terdengar di seluruh sudut ruangan. Wati sendiri masih berbaring terlentang terikat telanjang bulat menunggu giliran dia dan sedang dalam pengawasan ketat perempuan bertubuh tinggi itu.

Perempuan itu merasa sedikit iba kepada Wati. Dia menutup tubuh telanjang dara perawan itu dengan selimut dan menyeka air matanya bahkan memegang tangan Wati agar gadis perawan itu tetap tenang dan menguatkan batin dia agar mau menerima nasibnya. Perempuan itu juga memeriksa vagina Wati dan memasukkan sesuatu ke lubang peranakan dara itu. Ternyata Wati sedang belum memasuki masa subur untuk pembuahan.

Kembali ke Nadya; dia sudah resmi diambil mahkotanya dan penis hitam tak bersunat itu mulai keluar masuk menjalankan tugasnya. Firman menangis melihat langsung proses diambilnya keperawanan Nadya yang kini sudah tidak perawan. Pikiran lelaki itu sudah tidak karuan. Dia cemas kalau nanti Nadya akan mengandung anak pria itu dan tubuh Nadya akan berubah.

Pentil susu Nadya pasti akan lebih hitam, vagina sudah tidak perawan dan tidak rapat; akan ada banyak stretch mark di tubuh Nadya bahkan mungkin saja payudara dia akan tidak kencang bahkan akan gendut. Bagaimana bisa kalau Nadya dikembalikan ke Firman dalam keadaan sudah "bekas"?

Tubuh kekar ketua sekte sesat yang berkulit coklat tua sedang bergerak kencang di atas tubuh Nadya yang putih mulus itu. Layaknya seekor kera sedang menikmati tuan putri cantik; seperti itulah yang sedang terjadi. Firman hampir saja pingsan.

"AAAAAAAAHHHH ENAKNYA OHHH OHHHH OHHHH TERUS TERUS TERUS OPPA OHHHH TERUS!!!" Teriak Nadya yang malah semakin menikmati pemerkosaan itu. Firman sangat sedih karena Nadya malah menyebut "oppa" Korea dan tak pernah sekalipun nama dia disebut.

"HUHAHAHAHAHAHAHA. TERIMALAH BENIH AKU.. KANDUNGLAH ANAK AKU; LAHIRKAN DIA KE DUNIA INI!!! BERI DIA ASI DARI NENEN KAMU. OHHHHH OHHHH TERUS.... INI KARUNIA UNTUK KAMU; OHHHHH PERAWAN CANTIK!!!" Teriak ketua sekte sesat itu.

"OPPA OOOOHHH OHHHHHHHHHHH AHHHH OHHHHHH TERUS ENAK!!! KENCING OPPA... NANA MAU PIPIS AHHHHHHH AHHHHHH NANA MAU HAMIL ANAK OPPA!!!"Teriak Nadya.

"UWAAAAHHHHH!!!" lelaki yang lebih mirip manusia pra sejarah itu mengeluarkan air sperma dia dengan sangat banyak di dalam vagina Nadya. Pria itu mencabut penis nya dan menepi di pinggir ranjang. Mendadak kedua perempuan tinggi tapi kulit lebih putih; masuk dan naik ke ranjang itu.

Ikatan di kedua kaki Nadya dilepas dan kedua kaki jenjang putih mulus Nadya diangkat begitu tinggi sehingga Nadya terlihat seperti huruf L. Mereka wajib memastikan semua sperma sang ketua memasuki rahim suci Nadya untuk mengandung anak sang ketua. Firman dipaksa perempuan itu untuk melihat langsung proses awal kehamilan Nadya.

Betapa hancur hati Firman ketika dia tahu semua sperma itu turun ke dalam lubang peranakan Nadya dan pujaan hati dia akan hamil bahkan melahirkan anak dari manusia purba itu. Lucunya adalah; penis Firman malah semakin keras sampai entah kenapa dan bagaimana, Firman malah orgasme tanpa disentuh sama sekali. Kejadian itu tidak luput dari pengawasan semua perempuan bertubuh besar di sana.

Semua perempuan itu tertawa melihat Firman yang malah senang melihat Nadya diperkosa bahkan sampai dibuahi. Salah 1 dari perempuan itu mendapat ide bagus. Dia memberi pesan ke rekan kerja dia untuk mengambil sesuatu di sebuah kotak dekat lemari di sudut kamar ini. Perempuan itu paham dan segera mengambil kotak yang dimaksud.

Firman sudah oleng. Semua ikatan di tubuh Nadya dilepas dan dia digendong oleh perempuan yang berkulit agak putih itu untuk dibersihkan. Nadya malah ikut merangkul leher perempuan besar itu seolah dia merasa lebih nyaman bersama perempuan tersebut drpd Firman yang akan digarap nantinya.

Lelaki itu kini dipaksa naik ke ranjang. Dia menurut saja karena sudah oleng setelah ejakulasi. Kedua tangan dan kaki dia diikat disebuah papan; mirip seperti dipasung tapi dalam posisi menungging. Kedua tangan dan kakinya diikat sedemikian rupa dan Firman dipastikan tidak bisa bergerak atau lari. Penis Firman kemudian dipasangkan gembok dan dikunci.

Mulut lelaki itu ditutup dengan celana dalam Nadya yang kotor. Salah 1 perempuan berkulit agak putih itu memasang dildo dan mengoleskan minyak zaitun di pantat lelaki malang tersebut. Mereka semua tertawa mengolok Firman seolah dia bukan lelaki sejati karena tidak bisa mengalahkan perempuan dan dia akan dibuat atau dicuci otaknya dengan cara yang menakutkan.

Penis palsu berwarna hitam itu mulai memasuki lubang kotor Firman. Meski awalnya dia kesakitan, dia mulai menikmatinya.

"Hahaha. Tidak jantan. Tidak bisa menang lawan perempuan. Payah. Burung nya kecil. Belum disentuh saja sudah keluar. Tidak bisa memuaskan pasangan. Perjaka payah. Ahahaha. Tapi maunya poligami saja. Lelaki curang. Badannya saja seperti perempuan. Kalah tinggi dan lemah." Ejek salah 1 perempuan itu

"Iya. Burung kecil mau poligami hah? Mana pantas. Kasihan perempuan tadi kalau jadi istri dia. Dia tidak pantas menikmati wanita. Lihat dan dengar! Dia mendesah saat disodomi perempuan. Dia seperti gadis perawan saja yang sedang diperkosa. Ahahaha."

Omongan mereka berdua tidak salah. Firman malah mendesah dan sialnya; Firman tidak tahu kalau Nadya juga sedang menyaksikan itu semua. Nadya begitu jijik melihat Firman yang ternyata tidak jantan. Bahkan suara desahan Firman saja terdengar seperti perempuan. Ekspresi wajah Firman terlihat begitu menikmati pelecehan tersebut sampai air liur dan lidah dia keluar dari mulutnya.

Betapa geli dan jijik nya Nadya melihat Firman yang dia yakini begitu jantan tapi malah terlihat seperti banci kaleng. Entah metode apa yang dipakai mereka semua untuk mencuci otak sepasang kekasih itu.

"Ohhh Mei Ling... ohhh A Cen... ahhh amoyĀ² aku..kenapa... kaliannnn makan babi... ahhhh haram... shhh ahhhh pentil pink... ohhhh mau cewek Cina aaaaa.. aaaaaa pink pink nenen nya.. aaa aaaa mau mereka.... ahhhh pakai jilbab... ahhhh ahhjj ahhh benci lokal.... ahhhh mau amoy... aaaaa aaaa enaknya aaaa aaaa mamaaaaa mamaaaaa mau mamaaaa aaaaa mamaaaaaa" desah Firman yang membuat Nadya menangis dan geli.

Firman akhirnya "mengeluarkan isi hatinya" bahwa dia begitu mencintai perempuan keturunan Chinese daripada Nadya. Sial Firman tidak tahu Nadya tepat di belakang dia dalam keadaan telanjang bulat dan terikat seperti sedang disalib.

Loh? Kenapa Nadya kok mendadak di sana? Bukankah dia mau dibawa ke kamar mandi? Oh tidak. Itu tidak benar. Nadya saat itu sedang digendong oleh salah 1 perempuan tadi tapi dia putar balik dan memaksa Nadya melihat proses "diubahnya" Firman.

Perempuan yang menjadi algojo itu semakin mempercepat gerakannya. Desahan Firman malah semakin tinggi seperti perempuan atau banci.

"aAUUUHH AUUUHHH AAAAHHH AUHHH IHHHH ENAK.. AHHH AHHHH MAU AMOY... AHHH NENEN PINK AHHH ENAKNYA... OHHH MULUS MULUS... AHHH UHHH... MAU... OHHH AMOY.. BENING... COMING!!!" Teriak Firman.

Cairan mani itu keluar perlahan dari penis kecil Firman.

"Oh my... badan saja agak berotot tapi burung kecil. Apa tidak malu dia? Ohh dia suka keturunan Chinese? Kasihan Nadya ya? Kasihan. Mungkin dia suka babi ya?, ahahaaha. Ini pujaan hati kamu? Kamu suka burung kecil? Dia seperti banci." Ejek perempuan yang sedang menggendong Nadya.

Firman kaget. Dia segera menengok ke belakang dan melihat Nadya sedang digendong perempuan yang tinggi itu.

"A... ampun Nadya.. aku gak ber... maksud... ah maaf. Aku... tapi tadi kamu sebut nama oppa oppa..." kata Firman terbataĀ² ketakutan.

"Dasar banci!!! Kita putus!!! Huhuhuhuhu!!! Aku benci kamu!!! Huhuhu!!! Ya biarin aja napa!!! Mrk kan idola aku. Kulit mereka putih semua. Kamu kayak kopi. Jelek. Anak aku jadi jelek kalau sama kamu. Aku mau anak aku bening kayak orang Korean. Mana pantas kamu sama amoyĀ²? Cocoknya jadi supir mereka!!! Firman banci!!!" Nadya menangis di dada perempuan itu dan dia menggendong Nadya keluar dari ranjang itu.

"Tidakkkk Nadya!!! Jangan tinggalkan akuuuuuuuuuu... ohhhhhhhhh ampun... geli.... ahhhh itu aku... ohhh..." desah Firman yang ternyata masih Dalam keadaan sedang disodomi.

"Tuh!!! Banci!!!" Teriak Nadya.

Raja itu begitu senang melihat mereka akhirnya bubar. Kini semua ikatan Firman dilepas. Sebuah benda dipasangkan di pantat lelaki itu seperti ekor anjing. Apes buat Nadya; dia juga sama, lubang anus dia juga dipasang benda itu. Mereka berdua kemudian disuruh merangkak sambil dituntun kedua perempuan bertubuh tinggi besar seolah mereka berdua sedang memiliki 2 ekor anjing dan harus keliling ruangan sebanyak 2x. Bila berhenti, pantat mereka akan dipukul oleh rotan.

Raja itu kemudian bicara dalam bahasa asing kepada para perempuan yang tinggi besar, memberi perintah untuk memaksa Firman dan Nadya berhubungan seks tapi seperti anjing alias doggy style. Mereka dipaksa merangkak ke atas ranjang dan Nadya dipaksa menungging. Firman mencoba memasukkan penis dia namun....

Para perempuan di sana mentertawakan Firman. Mereka mengejek ukuran penis lelaki yang begitu kecil sampai kepala penis Firman tidak mampu menyentuh vagina Nadya. Semua perempuan di sana merasa iba kepada Nadya.

"Ohhh kecil burung ini. Mana bisa doggy?, ahahHa. Payah. Ini lelaki kesayangan kamu? Ahahahaha. Kasihan aku kepada kamu, cantik. Kalau saya jadi kamu, saya mending jadi lesbian saja. Ahahha."

"Tidak pantas burung seperti itu memiliki 3 istri bahkan lebih! Ini penghujatan terhadap kaum perempuan!! Benda itu dilarang untuk melakukan reproduksi. Najis!"

Firman sedih dan kesal tapi dia terus berusaha memasukkan penis itu tapi dia ditarik oleh salah 1 perempuan tadi karena dia merasa Firman tidak mampu dan tidak cukup jantan untuk memasukkan penis dia ke liang peranakan Nadya. Firman kembali disuruh berlutut.

Raja itu kemudian menyuruh Nadya merangkak menjilati penis dia yang tidak bersunat sampai bersih. Darah dan sperma bercampur di batang kejantanan raja sekte sesat itu. Seperti kena hipnotis dan tercuci otaknya; Nadya begitu senang melihat penis besar hitam milik sang raja nan jantan. Nadya segera mendekati penis raja itu dan menjilati semua permukaan penis kotor raja tadi setelah sang raja mengambil keperawanan si Nadya.

Firman begitu iri dan cemburu melihat betapa besar penis raja sekte itu meski tidak disunat dan penis dirinya begitu kecil tiada arti untuk memberikan kepuasan kepada Nadya. Firman merasa sedih melihat penis mini dia dan dia merasa tidak layak menjadi seorang pejantan yang tidak mampu melindungi Nadya bahkan para perempuan itu memanggil dia banci karena dia begitu senang dan puas saat disodomi tadi.

Semua puji puji dari para perempuan pelacur yang dia nikmati di masa lalu itu hanya pujian biasa. Firman merasa kalau dia begitu hebat ketika para perempuan jalang berteriak keras seolah mereka telah dipuaskan dan barulah Firman sadar kalau dia sudah tertipu. Dia dalam hatinya mengutuk penis kecil yang menggantung di bawah sana. Dia sendiri ingat kalau suara dia mendesah tadi terdengar layaknya perempuan.

Nadya terlihat begitu senang dan sangat menikmati penis pria pemimpin sekte sesat yang begitu besar. Firman begitu cemburu dan dia ingin sekali diberikan oral seks oleh Nadya atau para amoyĀ² impiannya tapi itu tidak akan pernah terjadi sama sekali. Raja itu membelai rambut indah Nadya dan berkata kalau tugas dia sudah selesai.

Nadya kembali digendong perempuan tadi dan Nadya dicium bibirnya oleh dia. Nadya merasa perempuan ini lebih jantan daripada Firman yang sedang dicuci otaknya. Apa yang sedang dialami Firman saat ini? Itu nanti akan dibahas. Nadya malah semakin bernafsu berciuman dengan wanita yang namanya saja Nadya tidak tahu. Raja itu sangat senang melihat pekerjaan para perempuan yang merupakan anak buahnya; berhasil mencuci otak para lulusan pesantren yang menghancurkan sekte sesat mereka.

F: Nadya. Itu perempuan, sayang. Berhenti..

Nadya menghentikan ciuman dia dan marah ke Firman.

N: biarin!!! Perempuan ini lebih perkasa daripada kamu!! Banci kaleng. Menang di burung aja. Ukuran dah kayak kelentit cewek!!!

Nadya kembali mencium bibir perempuan tadi dengan penuh nafsu. Raja Suckdeep memberikan kode ke perempuan itu agar dia bisa memakai ranjang untuk bercinta dengan Nadya. Pria itu sekarang menuju Wati dan diikuti kedua perempuan yang tinggi besar. Tirai dibuka dan Wati sedang menunggu bersama perempuan yang menemani dia dari tadi. Agung masih disuruh berlutut dan kedua mata dia masih ditutup. Mulut mereka berdua disumpal celana dalam perempuan.

Firman kemudian disuruh merangkak bagaikan anjing keluar ruangan itu dan dibawa ke ruangan pencucian otak yang kedap suara bersama 3 perempuan. 2 dari mereka berkulit hitam dan tinggi besar. 1 lebih pendek; 170 cm dan kulitnya lebih cerah tapi tidak seputih Nadya yang sekarang sedang bercinta dengan sesama jenisnya di ranjang yang tirainya sudah ditutup rapat.



Bersambung
 
Ini update terakhir sebelum saya lanjut lagi... entah kapan..


Keempat penjahat tadi sudah kembali ke negara mereka dan kini mereka akan kembali membangun sekte sesat yang telah dihancurkan pesantren yang bersangkutan. Mereka berempat tidak sendiri dan ditemani beberapa pengikut setia sekte itu untuk membantu Udin dkk. Mereka yang mengikuti Udin dkk buka sembarangan orang karena mereka juga memiliki kemampuan bela diri yang hebat.

Kembali ke Wati dan Agung. Perempuan yang menjaga Wati berdiri memberi hormat kepada sang ketua sekte. Wati begitu kaget melihat betapa besar penis raja itu dan Agung kini dilepas penutup mata dia. Leher dia ditempelkan pedang; melawan = maut. Lelaki itu pasrah dan menangis melihat pedang raja sekte sesat membelah kain putih yang menutupi tubuh Wati.

Agung dipaksa melihat langsung proses diambilnya keperawanan Wati oleh perempuan yang sedang memegang pedang itu. Raja itu langsung mencium wajah cantik dan bibir Wati yang entah kenapa malah suka dan menikmati ciuman itu. Beda dengan Nadya; Wati suka yang gelapĀ² daripada yang bening. Biar 1 ayah ibu; selera tetap beda.

Wati menutup kedua mata dia dan menikmati setiap moment itu. Agung malah cemburu melihat gadis cantik itu membalas ciuman manusia pra sejarah tersebut. Pria tua itu kini menikmati dan menjilati leher putih Wati yang begitu menggoda. Wati malah mendesah merasakan kenikmatan.

Agung tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Hati lelaki muda itu hancur seketika saat Wati mendesah kenikmatan. Dia juga iri karena dia sendiri belum pernah ciuman dengan Wati dan lelaki ini malah mencuri hak dia. Di lain pihak, Agung sendiri minder dan malu mengingat tubuh dia tidak ada Apa-apa nya dibandingkan raja itu yang jauh lebih kekar berotot dan penisnya jauh lebih besar dari punya dia.

Uniknya Agung juga ikut terangsang melihat Wati bercinta dengan manusia pra sejarah yang wajahnya jauh dari kata tampan dan Wati malah terlihat sangat menikmatinya. Penis mini Agung berdiri tegak dan terlihat oleh beberapa perempuan di sana. Mereka tertawa kecil melihat penis mini itu bergoyang sampai mulai meneteskan cairan pre cum.

Raja itu sekarang menjilat ketiak mulus Wati dan turun ke payudara besarnya. Agung ingin sekali menyentuh payudara indah Wati dan menyusu di sana tapi itu mustahil. Wati malah terlihat sangat bergairah diperkosa sedemikian rupa bahkan mulut dia mengeluarkan suara desahan erotis. Pentil susu Wati yang berwarna coklat muda itu digigit dan dijilat oleh raja sekte sesat serta payudara 1 nya lgi juga diremas remas oleh tangan hitam sang raja.

Payudara putih Wati berubah menjadi merah setelah dicupang dan diremas. Tidak sekalipun mulut Wati berteriak untuk berhenti bahkan dia tidak menangis sama sekali seolah keberadaan Agung tidak dianggap olehnya. Raja itu kemudian turun mencium perut Wati.

"HUHAHAHAHAHAHAHA. Nanti dia akan mengandung anak aku. Akulah pejantan sejati!!!" Teriak raja gila yang kemudian membuka vagina perawan Wati serta menjilatnya. Tak sampai 10 detik; Raja gila itu berhenti dan tertawa.

"HUHAHAHAHAHAHAHA. DIA TERANGSANG BERAT. BASAH SUDAH LUBANG INI!!! AKU AMBIL PERAWAN DIA!!!" Teriak sang ketua atau raja atau siapapun dan apapun dia.

"AAHHHHH CEPAT!!! MASUKIN!!! AHHHH BURUAN!!!! GATEL!!!! CEPAT!!!!KONTOL GEDE AHHHHHH.... BESARNYA!!!! WOAHHHHH JANTAN SEJATI!!! UHHHHH!!!" Desah Wati yang membuat Agung kaget karena gadis perawan itu bisa ngomong kotor.

Raja itu langsung memasukkan penis besarnya ke dalam vagina Wati sambil disaksikan Agung yang wajib menyaksikan itu semua. Air mata dia mengalir deras. Lelaki itu tidak terima gadis cantik miliknya diambil perawannya oleh manusia pra sejarah dan kotor. Wati malah semakin senang saat penis itu sudah mulai memasuki vaginanya. Meski sakit luar biasa dan darah keperawanannya mengalir deras dilihat oleh Agung; Wati terus mendesah penuh gairah.

"A....AHHH AHHHH OHHHHHH AAAAAAAAHHHH!!!MASUK!!!! OHHHHHHHHHHH GOYANG GOYANG OHHHH!!!" Teriak Wati yang seperti pelacur.

Raja sekte sesat begitu bersemangat menikmati vagina perawan yang begitu sangat antusias tersebut dan Agung semakin sakit hati. Dia sangat terpukul melihat Wati ternyata lebih tertarik dengan manusia pra sejarah daripada dirinya. Belum lagi dia melihat penis besar raja yang sedang menikmati Wati; semakin membuat dia menjadi minder dan iri hati.

Agung sudah melihat diambil perawannya Wati yang sangat bergairah. Raja itu malah menyusu di payudara besar Wati. Agung saja belum pernah melihat rambut Wati yang begitu indah dan raja sialan ini malah menikmati seluruh bagian tubuh Wati yang seharusnya Agung nikmati tapi semua itu sudah terlambat.

"AHHHH OHHHHHH AAAAAAAAHHHH ENAKNYA OHHH OHHHH TERUS TERUS TERUS TERUS CEPAT!!!AHHHH OHHHHHH OHHHHHHHHHHH AMPUN AHHHH OHHHHHH AAAAAAAAHHHH!!! KELUAR KELUAR!!!" Teriak Wati.

Raja itu semakin bergairah dan terus mempercepat gerakan tubuhnya sampai dia sendiri meraih orgasme nya dan cairan sperma itu keluar banyak di dalam vagina Wati. Perempuan cantik itu berbaring lemas dan senyum lebar terlihat di wajah cantiknya sampai dia meneteskan air mata kebahagiaan.

Sang raja mencabut penis besar miliknya dan segera melepas semua ikatan Wati. Lelaki perkasa itu menggendong tubuh Wati dan Agung dipaksa perempuan tadi untuk naik ke ranjang dan dipasung. Dildo kembali dipakai oleh perempuan tadi dan pantat Agung segera dioleskan minyak. Agung malah mendesah layaknya perempuan ketika pantat dia disentuh perempuan tinggi itu.

Nadya sementara waktu sedang tertidur di tubuh perempuan yang lebih perkasa dari Firman. Kembali ke Wati; dia yang sedang digendong sang raja itu akan melihat bagaimana Agung akan disodomi oleh perempuan bertubuh tinggi besar. Dildo itu dengan pelan memasuki lubang bool Agung.

"AUHHH AHHHH BUNDA AHHHH SAKIT BUNDA... MAMA AAHHHH AMPUN AHHHH!!! OHHHH AGUNG KANGEN BUNDAAAAAA AAAAAAAAHHHH ENAK ENAK ENAK!!! AHHHHHHH!!!" Desah Agung yang seperti perempuan.

Perempuan besar itu segera membalikkan tubuh Agung dengan mudah dan semua belenggu itu dan kembali melanjutkan sodomi ke Agung. Penis Agung semakin kecil dan bergoyang goyang ketika perempuan itu memperkosa lelaki yang bertubuh kecil dan berkulit cerah itu tapi Agung tidak tahu kalau Wati sedang melihat itu semua.

Wati menjadi semakin jijik kepada Agung. Penis kecil itu terlihat seperti potongan daging yang merusak pemandangan dan belum lagi Agung mendesah seperti perempuan sampai Agung sendiri memainkan puting nya yang membuat Wati mau muntah.

"AMPUN MAMA. BUNDAAAA TOLONG AKU BUNDAAAA HUHUHUHU BUNDA.... MANDIIN AKU HUHUHU!!"

"Ya ampun. Anak mami ya. Dimandiin masih. Menjijikan sekali kamu. Kasihan pacar kamu ya. Dapat banci anak mami pula. Mana burung kecil seperti anak sd. Tak pantas kau menikmati wanita." Kata perempuan yang sedang menyodomi Agung.

"HAHAHA BERUNTUNGNYA KAMU DINIKMATI PEJANTAN SEPERTI AKU. HAHAHAHA. NANTI KITA TIDUR BERDUA YA SAYANG. HAHAHAHA!!" Kata pemimpin sekte sesat itu. Wati malah meraih wajah buruk sang pemimpin dan mencium bibirnya dengan penuh nafsu.

"Iya.. mau sama yang jantan. Uhhh perkasa. Ahhh itu banci. Jijik... anak mami pula. Ihhhh apaan itu?" Kata Wati.

Agung akhirnya mendapatkan orgasme nya dan sperma itu keluar dari penis kecilnya yang seperti anak sd. Agung itu langsung digendong perempuan tadi.

"Wati... aku cinta kamu... aaaaa wati... " tangis Agung..


"Pergi sana. Banci anak mami!!! Sana pergi!!!" Kata Wati dengan kesal.

Agung akan dibawa ke ruangan pencucian otak yang terpisah dari Firman yang sedang mengalami proses pencucian otak yang begitu menyakitkan. Wati akan menghabiskan malam bersama sang raja yang begitu senang dengan dada montok Wati.

"HAHAHAH. BESAR NENEN INI. PASTI BISA KASIH SUSI BERKUALITAS. HAHAHAHA." Teriak Raja Suckdeep.

Wati begitu bangga dipuji oleh sang raja. Baginya itu adalah sebuah anugerah terindah bisa dinikmati raja sekte sesat dan diberikan kehormatan untuk mengandung anaknya. Wati begitu terharu dan mereka berciuman lagi.


Bagaimana nasib Firman?

Dia dibius total oleh perempuan itu dan saat dia pingsan; perempuan itu memberikan suntikan di penis Firman sehingga ukurannya menjadi jauh lebih kecil dan tidak bisa ereksi lagi.

Dia sedang berbaring terlentang tanpa perlawanan. Kedua tangan dia memegang kedua kakinya yang ditekuk layaknya seorang perempuan yang sedang dinikmati oleh lelaki tapi dalam kasus ini; lubang pembuangan belakang Firman sedang dihantam dildo besar dan laki-laki yang (awalnya) terlihat masculine dan gagah; dibuat menjadi seperti seorang gadis kecil.

Dia tidak berkutik sama sekali di hadapan para perempuan yang tinggi badannya 180 cm dan memiliki tubuh athletic juga ahli bela diri. Perempuan itu tidak sendiri karena ada 2 perempuan lain yang diam menyaksikan proses pencucian otak. Sang algojo yang sedang membuat Firman mendesah layaknya gadis perawan itu diam dan fokus penuh konsentrasi.

P1: bagaimana? Enak kan disodomi?

F: enak kak. Enak. Ahhhh uhhhh enaknya aaaaaaa uhhhhh ahhhh

P2: burung kamu begini kecil; apa pantas menikmati kehangatan vagina wanita?

F: tidak.. tidak kak. Tidak boleh kak. Tidak pantas kak ahhhh terus kak enaknya kak uhhhhh....

P1: burung kecil ini sangat mengganggu kamu kan? Selain kencing, benda ini tidak ada guna. Apakah kamu merasa kasihan kepada perempuan yang akan dinikmati oleh kamu?

F: iya kak. Huu huuu ahhh... benci burung kak... huhuhu kasihan mereka kak huhuhuhu. Ahhh ahhh ahhh Enak kak uhhhh

P2: betul. Memang Enak. Nadya sendiri meninggalkan kamu dan dia ternyata lebih suka perempuan loh. Duh kasihan. Kami akan memastikan kamu, gadis kecil; untuk merasakan kenikmatan seksual dengan cara berbeda. Bergabunglah dengan sekte kami dan tinggalkan agama kamu.

F: iya kak aaaaaa.. aaaaaa kencing ahhh....

P1: tuh keluar. Lihat burung kamu. Betapa kecilnya. Ini seperti clitoris perempuan loh. Ukuran clit perempuan sebesar ini dan kamu kan laki-laki. Malu gak sih kamu? Malu kan? Tuh suara kamu saja tadi dah kayak perempuan. Duhhh...

P3: nah adek kecil. Sini kakak gendong. Silahkan nenen ya...

Firman digendong layaknya bayi dan dia disodorkan payudara perempuan itu. Meski mereka athletic tapi kedua payudara mereka tetap ada dan kencang. Firman merasa sangat damai dan tenang hingga dia tertidur. Tampak operasi pencucian otak itu hampir berhasil.

Sementara itu; sang ketua sekte yang baru saja menikmati Wati untuk kedua kalinya sedang mandi bersama Nadya. Setelah mandi berdua, Nadya kembali ke ranjang yang dan kembali bercinta dengan perempuan tadi. Wati malah tidur nyenyak setelah meraih orgasme berkali-kali.

Agung? Dia senasib dengan Firman. Dia terus disodomi dan terlihat sangat menikmatinya.

P1: bagaimana? Bunda tidak ada bantu. Jadi masih suka dimandiin mama? Gak malu? Mama sedih gak pas lihat burung kamu begitu kecil? Kapan ya terakhir dimandiin mama?

A: aaaaa kakak... ampun kak... aaaaa. Aaaaaaa. Bundaaaaaaa aaaaaa... suka kakaaaaaaa.. dimandiin bundaaaaaa... kangen bundaaaaaa .. aaaa aaaaaaa... gak malu kakaaaaaaa aaaaaa.... sedih kaaaaa huhuhu.. bundaaaaa aahhh sedih kakak... pas.. belum. ..... seminggu ini kakkkkk aaaaaaa. Aaaaaaaa

P2:ya ampun.. anak mami... pantas Wati gak mau kamu... aduhhhh kecilnya burung ini... duhhh kayak clitoris cewek... ihhh geli... kamu benci burung kamu kah?

A: ampunnnnnnn kak... benci kaaaaaa huaaaa huaaaaa... enak kak.... huaaaaa aaaaaaaa kencing kakkkkk

P1: ah kecilnya. Crot dari lubang mana ya tadi? Eh ini kepala burung nya ahahahaha. Buat pipis saja ya? Dah yuk. Gabung sama sekte kakak ya. Kakak akan sodomi kamu terus... MAU?

A: mau mau mau kak mau... ahhh

P2: dah yuk. Sini kakak mandiin. Hehehe. Nenen dulu tapi ya..

Payudara perempuan itu disodorkan ke mulut Agung dan seketika itu dia tidur. Baik firman dan Agung langsung tidur ketika menghisap payudara mereka karena sudah diberikan obat bius.


Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd