Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Operasi Tanpa Bintang

kepitingbesar

Adik Semprot
Daftar
13 Sep 2014
Post
145
Like diterima
35
Bimabet
3 Pesawat tempur Sukhoi melintas di atas ku yang bersembunyi di hutan. Sudah 2 jam aku bersama penduduk berjalan untuk keluar dari desa. Kami berjalan melalui hutan untuk menghindari jatuhnya banyak korban.

"booooooooom" sukhoi menembakkan peluru

Seketika seperempat bagian kampung pala rusak akibat hantaman roket.

"rumahku......."ucap seorang ibu sambil teriak.

"dayat, apa kau gagal untuk menyampaikan pesan ke atasan kita?" tanyaku sambil berjalan menjahui desa pala.
 
"Angkat tangan" teriak seorang prajurit

seketika kami dan 200 warga pala dikelilingi 80 prajurit tni bersenjata lengkap. Aku beserta 7 anggota tim angkat tangan tanpa melawan.

"letnan Yono, heru, budi, jatmiko, setya, ferdi, joni, terry dan saleh" ucap komandan kuncoro

"siap komandan" ucap kami berlapan

"kami sudah dapat beritanya dari dayat. maka pimpinan meminta kami turun" ucap komandan sambil menurunkan senjata.
 
trailer yeh om :hore:
 
7 hari sebelumnya......

"hantam aja yon" teriak ridwan

Aku memukuli ridwan yg sudah seharian memancing amarahku. Muka nya bonyok ku hantam dengan tangan kosong.

"berhenti yono" ucap pak kuncoro

joni dan ferdi menahanku untuk menghentikan perkelahian. Pak kun melihat keadaan ridwan.

"bawa dia ke klinik. Dan kamu...kamu...kamu bersihkan taman ini " ucapnya sambil menunjuk aku dayat dan ucok.

"setelah selesai bersihkan ruangan pak yono" ucap pak kuncoro.

aku dan dayat menyapu taman yg rusak karena perkelahian tersebut. Semua melihat Ridwan yang mulai perkelahian. Selama seminggu ini yg ketiga kalinya aku berkelahi dengannya.

Pak sofyan menerimaku masuk

"Siap Pak"

"berkelahi lagi, jaga emosimu kenapa. Yang rajin beribadah tapi mentalnya liar" ucap pak sofyan.

"Dia ingin saya keluar dari kesatuan ini. Karena ayahnya di MABES ia berambisi untuk naik pangkat" ucapku sambil mengepel lantai.

"Bisa perbaiki pc saya..."

"Bisa pak" ucapku sambil melihat komputernya.

Aku memanggil dayat dan joni, dayat ahli komputer. Joni adalah si omong kosong. Bakal cepat siap jika mereka di satukan.

Komputer pun mulai kami kerjakan. Tampak pak sofyan masih sibuk menelpon
"jika sudah siap tolong di taruh kembali cpu nya. Pangdam ada kunjungan ke kota saya harus kesana sekarang" Ucap pak sofyan sambil meninggal kami.
 
Terakhir diubah:
Coba di simpan dulu di media, entah apa atau di catatan forum dulu gan, diuser cp, nanti dah panjang updatein. :semangat:
 
ini:pandaketawa: namanya cerita menyicil...


Njaluk di supit ikiee..:groa: pakainya dvd bajakan sechh...​
 
Komputer telah kami perbaiki, dayat meletakkan cpu pak ridwan yang terkena virus. Mata joni seketika melihat ada map hijau yang diletakkan di atas meja komputer. Ia membaca map yang berisi. Penugasan ridwan untuk 3 minggu kemudian. Ia akan bergabung sama beberapa pasukan udara untuk sebuah misi. Kami membuka map dan jatuhlah sebuah foto.

"Ini fotonya" Ucap dayat

Aku terkaget melihat gambar di foto tersebut. Diana dan ke delapan (anggota PMI) kawannya disandra bersama beberapa pemuda yang menggunakan senjata laras panjang. Foto itu seperti menggambarkan mereka disekap dan diminta tebusan. Ridwan lah yang disuruh untuk menghabisi pemberontak yang akan disiapkan 3 minggu lagi.

"kamu kenal?" tanya joni

"Diana adalah teman smp ku, aku harus menyelamatkannya.

Aku lalu membuka map penugasanku dan terkejut aku,joni,dayat, jatmiko,ferdi dan terry mendapatkan tugas ikut membagi bagi sembako oleh seorang caleg dari partai baru. Dayat lalu menukar isi map nya dan memfotocopy isi suratnya. Kami segera ke asrama menemui terry dan ferdy.

"Apa ada yang tahu dimana pulau pala?" tanyaku

"Posisinya di luar pulau sumatra, Sebuah pulau yang penduduknya sebagian besar adalah petani. pulau ini adalah tempat buangan pada penjajah belanda karena penghasilan terbesar adalah pala. Desa ini hanya dipimpin kepala desa dan tak banyak polisi di sana." Jawab joni.

Kami terkaget melihat joni yang menjawab dengan lengkap.

"Bisa permisikan aku besok, bilang aja aku latihan menembak di camp selama 2 minggu" ucapku sambil merapikan pakainku

"kami ikut!" ucap dayat dan kawan-kawan.

"Dayat, kamu tinggal di sini. pastikan ridwan tak mengganggu misi ku. Dan bisa kau buat surat permisiku dan absennya." Dayat mengiyakan.

"kenapa kamu mau menyelamatkan diana?" Tanya terry

"Ketika kecelakaan waktu smp, darah diana yang membuat ku selamat" ucapku.

Kami ber sembilan meminta izin kepada pak kuncoro. Pak kuncoro mengizinkan kami ke camp dengan mengendarai jeep bersama dayat. Sesampai di jalan provinsi kami menaiki bus menuju ke lampung. Dayat kembali ke asrama sambil tersenyum.

"Dari lampung kita akan mengendarai speedboat menuju pulau pala. lama perjalanan 4 jam."
 
Terima kasih updatetan ny suhu :beer:
nama tokoh, awalan harus besar y suhu! Tapi dalam dialog tetap kecil.
 
Tepat jam 7 malam kami tiba di pulau. Kami membuat kemah di pinggir pantai. Terry dan ferdi mengubur semua senjata.

Tiba-tiba Heru membawa seseorang sambil menarik baju nya.

"siapa kamu?" tanya heru.

"Saya zhul. hanya nelayan pak, saya mau melaut" jawab nelayan sambil ketakutan.

Aku menggeleng lihat kelakuan heru. Tapi aku punya ide.

"Pak, kami nelayan dari lampung. Kami terdampar ke sini, karena kapal kami di sapu badai." ucapku sambil

Zhul terdiam sejenak sambil melihat keadaan kami. Aku menebak Zhul tak berani ke laut.

"Saya tinggal di desa pala, kalau agak terang ku bawa kesana. Saya menjala saja di darah sana. Nanti saya kesini lagi" ucap zhul.

Aku dan heru terdiam, seperti bukan desa yang berisi komplotan bersenjata. Apa ada yang salah ya?

"Kita bagi menjadi 2 tim kecil. terry , ferdy, heru. tinggal di sini. Sisanya ikut aku, joni kau jadi penghubung" ucapku.

Senjata tidak kami bawa, hanya radio dan pisau bawa. Jika lewat 7 hari kami tak keluar tolong hubungi Dayat.

.....................

"bangun yon, kita mau berangkat" ucap joni.

Aku bergegas bangun dan merapikan semuanya. Kami berlima mengikuti Zhul dari belakang.

"temannya koq nggak ikut?" tanya zhul.

"Nunggu bantuan, karena ada kapal yang akan nolong kami"

Dua jam berlalu, kami tiba di gerbang pintu desa pala. Jantungku deg-deg an.
 
Kami masuk ke desa pala. karena jam 6 lewat banyak yang berlalu lalang. Anak-anak yang hendak sekolah, hingga ada yang keladang.

Zhul mengajak kami ke balai desa, untuk menemui kepala desa.

"Siapa zhul?" tanya kepala desa.

"warga lampung yg kapalnya terkena badai semalam, mbah." jawab Zhul sambil mempersilahkan kamu masuk.

Kami memperkenalkan diri satu persatu. Beliau bernama Kamal.

Pak kamal memberi kami ruangan aula yang tak terpakai buat menginap.

"Pak, ada tidak 8 anggota PMI di desa ini?" tanyaku.

"Ada, tapi dia berada di selatan desa ini. jangan kesana ada wabah disana" jawabnya.

"wabah?"

"Penyakit misterius, udah lebih 35 orang meninggal karena wabah ini" jawab Pak Kamal.

"udah lapor ke pusat" tanyaku.

"pusat hanya mengirim 8 PMI saja."

Semakin bingung dengan penjelasan pak Kamal. Di surat mereka di tangkap dan di bawa paksa kesini dan menjadi sandra.

"Ada surat penugasan mereka pak?" tanyaku.

Pak Kamal mengambil surat yang ada di lemari. Aku memeriksa satu persatu surat. Aku terkejut, nama Diana ada di dalam surat. Surat tugas sudah berlaku 4 bulan yang lalu.

"ada apa dengan surat penugasan ridwan?" apa palsu.

Aku menunjukkan sebuah foto yang kuambil dari kantor pak Sofyan.

"Yang 8 wanita PMI nya memang yang bekerja disini, tapi yang memegang senjata bukan warga sini" ucap Pak Kamal sambil membolak balikkan foto.

"Disini kami hanya petani dan sebagian lagi bekerja di perkebunan pala. Warga sini kami latih hanya dengan pancak silat.
 
Terakhir diubah:
Apakah bisa diedit di komputer/warnet terdekat? Atau bisa tidak ngelag pas edit/ubah post updatetan di hp?
Semua kembali kepada suhu sebagai TS, ane cuma minta beberapa kalimat yang memang perlu diubah. Misal salah satunya dibawah ini.!
____
Tiba-tiba Heru membawa seseorang 'sambil'(dengan) menarik baju nya.
"siapa kamu?" tanya heru.
"Saya zhul. hanya nelayan pak, saya mau melaut" jawab nelayan sambil ketakutan.
Aku menggeleng 'lihat'(melihat) kelakuan heru. Tapi aku punya ide.
"Pak, kami nelayan dari lampung. Kami terdampar ke sini, karena kapal kami di sapu badai." ucapku sambil Zhul terdiam sejenak 'sambil' melihat keadaan kami. Aku menebak Zhul tak berani ke laut.
____
dalam tanda (') hapus, dalam tanda kurung sebagai gantinya.
Semangat terus :semangat:
 
Mantap suhu :jempol:

Tinggal edit sebagaimana saran suhu Ska...

Diksi dalam menulis perlu.

Coba banyak baca tulisan para mastah. Ada Master Arczre, Plavus, Will, dan master lainnya.
Bisa dijadikan "pedoman" dalam menulis suhu.

Ane yakin, suhu pastilah seorang penulis yang hebat :jempol:
Andaikan kehebatan suhu diiringi dengan kehebatan dalam tata cara menulis, maka ane yakin suhu pasti lebih hebat dari para mastah disini...

Semangat suhu... :semangat:
Suhu luar biasa :jempol:
 
Mantap suhu :jempol:

Tinggal edit sebagaimana saran suhu Ska...

Diksi dalam menulis perlu.

Coba banyak baca tulisan para mastah. Ada Master Arczre, Plavus, Will, dan master lainnya.
Bisa dijadikan "pedoman" dalam menulis suhu.

Ane yakin, suhu pastilah seorang penulis yang hebat :jempol:
Andaikan kehebatan suhu diiringi dengan kehebatan dalam tata cara menulis, maka ane yakin suhu pasti lebih hebat dari para mastah disini...

Semangat suhu... :semangat:
Suhu luar biasa :jempol:



terimah kasih atas sarannya semua
 
Sama-sama gan...,

Semangat ya,,, biar lebih semangat lagi, ane ijoin balok ente,
:cendol: +5 sent
 
Mustahil, jika Diana dan kawan-kawan di sandera.

Pak kamal membawa kami jalan-jalan ke utara mengendarai sepeda. Melihat pembangkit listrik tenaga air.

"ini dibuat mahasiswa magang 10 tahun yang lalu. Belum pernah rusak sampai sekarang." ucap Pak Kamal

Pak Kamal mengijinkan kami ke bagian selatan esok hari dengan catatan kami bersama Bu Ellis, salah satu dokter desa Pala.

Desa Pala memang jarang ada yg punya sepeda motor karena BBM susah didapat. Hanya ada sepeda, delman, dan becak dayung.

"aku merasa janggal. Saleh, jatmiko, dan budi, tolong besok keliling desa. Membaur sama masyarakat, cari informasi yg penting dari desa ini." ucapku sambil mengirim gambar surat kerja Diana dan kawan-kawannya ke dayat.

Esok harinya Joni dan aku berjalan ke desa pala selatan. Ibu Ellis berjalan di depan kami berdua. Banyak yang menyapa beliau di jalan, dari ibu-ibu sampai orang tua.

Kami berhenti pada sebuah klinik. Bu Ellis memeriksa ruangan hanya ada Anita dan Wulan teman diana.

"Diana dimana?" tanya Bu Ellis

"Nyuci bersama Rika Bu, Yang lain masak di dapur" jawab Wulan yang lagi memeriksa suhu pasien.

"lanjutkan pekerjaannya" ucap bu Ellis.

Bu Ellis mengisyaratkan kami untuk tidak mengikutinya. Karena ia mau ke sungai yg berjarak 20m dari klinik.

Aku dan joni duduk di depan klinik. Joni tahu aku deg-deg an. tapi ia hanya tersenyum.

Tiba-tiba datang wanita berambut panjang sambil menganggkat keranjang. Wanita tersebut menjemur kain panjang.
 
Bimabet
"biar saya bantu" ucapku

Aku dan joni menjemur sprai hingga pakaian pasien yang dicuci Diana. Karena penampilannya, aku hampir tidak mengenalinya.

"kamu siapa?" tanya Diana.

"Saya joni, dan ini yono. Kami nelayan dari lampung. dua malam yang lalu kapal kami disapu badai, dan kami terdampar di desa ini." Ucap joni.

Diana menyalami joni, lalu ia terhenti ketika melihatku. Aku menyalamnya sambil tersenyum.

"Apa kita pernah berjumpa?" tanya diana.

"Diana, ini yono sama joni. Ia mau bekerja di sini. Bukannya kalian perlu tenaga pria"

"Ia bu...." jawab Diana.

Diana menyuruh kami masuk. Kami disuruh menggotong seorang pasien dan mendudukkan di kursi roda. Membawa pasien bernama Pak Amir ke halaman samping.

"Yon, kau tak lupa misi kita kan?" ucap joni. sambil membersihkan kamar pak amir.

"Aku ingat, aku berharap kabar dari terry dan saleh" jawabku.

Jam 5 sore, aku dan joni balik. Kulihat saleh yang sedang makan ubi rebus.

"Bagaimana infonya?" tanyaku

"Warga disini tidak ada yg berdarah militer baik orang tua bahkan kakeknya" jawab saleh.

Pak Kamal benar warganya tak ada yang militer. Terry mengatakan obat di hantar setiap 2 hari sekali menggunakan speedboat.

Esoknya aku membawa terry dan Ferdi. Kami berempat mulai membersihkan klinik. Ada 5 orang yang dirawat disini.

"Yon, lihat......" ucap joni

Joni membawa 10 ekor ikan hasil pancingan. Ferdi dan Terry sepakat untuk membakar ikan-ikan tersebut.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd