Hallo para suhu, newbie mau mencoba berbagi pengalaman pribadi nih, sorry kalau nulisnya masih berantakan, karena ini adalah 100% REAL STORY, cinta pertama sekaligus kisah yang sebagian besar akan merubah segalanya dalam hidup saya, maka sebisa mungkin saya ceritakan dengan detail sesuai dengan yang ada di memory otak saya, langsung aja ya.
UPDATE CEK PER PAGEKisah ini dimulai ketika saya masih duduk dibangku kelas 3 SMA tepatnya saat menjelang ujian akhir, saya dituntut oleh orang tua untuk lebih rajin belajar agar lulus dengan nilai yang memuaskan kemudian bisa masuk di universitas ternama di yogyakarta dengan mudah, bahkan wali kelas dan kepala sekolah pun menaruh harapan besar kepada saya yang tergolong pintar di sekolah. Saya ini orangnya termasuk yang paling pintar, dari kelas satu sampai kelas tiga semester satu selalu mendapatkan rangking satu atau dua, muka biasa aja dengan badan sedikit gemuk. Saya dari dulu hingga sekarang dikenal sebagai orang yang ramah, baik dan selalu mengalah walaupun saya merasa benar, pribadi penyendiri, banyak diam dan kurang menyukai keramaian. Walapun begitu saya ini sangat menjaga sopan santun dan tutur kata karena memang dari kecil saya dididik seperti itu oleh kedua orang tua saya.
Seperti biasanya, saat bel istirahat berbunyi saya langsung menuju kantin sekolah, kemudian ke perpustakaan untuk membaca buku atau sekedar mencari ketenangan. Saat ingin mengambil buku favorite saya tentang conversation, ada seorang siswi kelas lain yang jalan mendahului saya kemudian mengambil buku tersebut kemudian, terjadilah percakapan singkat.
Saya : "maaf, buku itu sangat penting untuk saya karena besok pagi di kelas saya ada ujian bahasa inggris"
Siswi : "enak aja gw duluan nih, lu ambil aja buku yang lain kan banyak tuh"
Saya : "tolong banget, kalau buku itu juga penting buat kamu, bolehkah saya pinjam sebentar untuk saya salin beberapa lalu kamu bawa"
Siswi : "ya udah nih tulis buruan", sambil dia lemparkan buku tersebut ke meja.
Dengan bergegas saya meminta dua lembar kertas A4 dan meminjam pulpen kepada bapak penjaga perpustakaan untuk menulis beberapa materi yang saya butuhkan, kemudian kembali ke meja dimana buku tersebut diletakkan oleh siswi yang bahkan namanya saja saya tidak tahu, kamipun duduk berhadapan lalu dia memulai percakapan.
Siswi : "lu dari kelas A kan?"
Saya : "iya saya dari kelas A", saya menjawab singkat sambil menulis
Siswi : "lu kan terkenal jago matematika, fisika sama bahasa inggris, trus ngapain pinjem buku beginian, bukannya bahasa inggris lu lancar banget"
Saya : "iya tapi grammar saya berantakan"
Suasana pun hening, jujur saat itu saya memang tergolong orang yang pendiam, apalagi saat berhadapan dengan cewek. Bahkan saya yang saat itu berumur kurang lebih 18 tahun belum pernah melalukan onani atau sekedar berimajinasi dengan lawan jenis, nonton film bokep pun hanya satu kali saat masih duduk kelas satu. Saya memberanikan diri untuk memandang wajah siswi tersebut sambil mengajak bicara seputar pelajaran di sekolah.
Saya : "kamu butuh buku ini untuk kapan?"
Siswi : "buat selamanya, mau gw foto copy, lemah banget gw sama bahasa inggris, dari dulu bego banget, maksimal cuma dapet nilai 6 doang, bentar lagi ujian nasional gw takut gak lulus gara-gara pelajaran yang paling gw benci ini"
Saya : "banyak-banyak nonton film barat, atau minimal punya temen buat belajar ngomong pakai bahasa inggris"
Siswi : "eh asal lu tau ya, di kelas gw itu orangnya pada gengsi-gengsian, yang jago gak mau temenan sama yang bego"
Saya : "kalau gak ambil les aja di luar"
Siswi : "males, buruan ah itu lu selesaiin nulisnya, mana panas banget ini perpustakaan", jawabnya sambil pasang muka marah kemudian mengambil kertas A4 saya yang satu lagi dan dijadikannya kipas, saya perhatikan mukanya yang cemberut membuat saya tersenyum dalam hati, cewek ini jutek juga cerewet.
Setelah selesai menulis saya langsung memberikan buku tersebut kepadanya, tanpa mengucapkan sepatah katapun dia langsung pergi meninggalkan saya yang masih duduk di bangku perpustakaan. Saya pun berdiri kemudian melihat ada HP nokia tergeletak di bawah kursi yang diduduki siswi tadi, saya pun mengambil HP tersebut dan bergegas menyusul siswi yang bahkan nama dan dikelas mana saya tidak tau, saat melangkahkan kaki keluar pintu perpustakaan saya malah tabrakan dengan siswi tadi yang mungkin ingin kembali ke perpustakaan untuk memastikan apakah HP nya tertingggal atau terjatuh saat ngobrol dengan saya.
Siswi : "hati-hati dong kalau jalan, lihat hp gw gak lu didalam?"
Saya : "yang ini bukan? Tadi saya lihat tergeletak di lantai kemudian saya ambil, niat ingin…."
Siswi : "ah udah gak usah banyak ngomong, sini hp gw", saya pun memberikannya lalu dia pergi. Tanpa berfikir panjang saya pun berjalan menuju kelas.
Pulang sekolah setibanya dirumah saya pun langsung mengambil air minum dan masuk ke kamar, saya pun merebahkan badan ke kasur sambil membuka kancing baju dan ikat pinggang celana seragam sekolah. Mendadak saya teringat kejadian di pintu perpustakaan saat tabrakan dengan siswi jutek tadi, hati ini berdetak kencang terbayang wajahnya saat kami bertatap muka di bangku perpustakaan, rambutnya lurus sebahu, wajahnya putih, rambut poni, pipi tembem, mata sipit dengan kacamata yang membuat hati ini berdetak kencang membayangkan betapa cantik dan manisnya dia. Terbayang juga saat kami tabrakan, yang tidak sengaja lengan tangan ini menyentuh payudara sebelah kanannya, terasa sangat empuk, tanpa saya sadari si joni pun tegang, karena merasa sesak, sambil tiduran saya pun lekas menyopot baju, celana dan sempak. Saya pegang si joni terasa sangat keras dan menantang, saat saya elus kepalanya "crooooootttt", sperma pun muncrat sampai ke muka saya sendiri, sambil mata terpejam karena sperma yang ada di wajah saya pun mencari kain untuk mengelap wajah, dada hingga perut saya menggunakan sempak yang saya kenakan tadi. Setelah bersih saya langsung berfikir "tuh kan bener gak terasa enak cuma geli doang, kok katanya temen-temen di kelas onani itu enak", saya lalu ganti pakaian dan pergi ke dapur untuk makan.
Paginya setelah selesai ujian bahasa inggris dan saat pergantian mata pelajaran saya lari keluar kelas menuju toilet karena kebelet ingin buang air kecil. Di sekolah saya waktu itu, toilet siswa dan siswi masih menjadi satu dan berdekatan dengan mushola sekolah. Sesampainya di toilet, saya pun harus rela menunggu karena ada kelas lain yang baru saja selesai pelajaran olah raga dan sedang mengantri ganti baju, saya pun mendahulukan mereka sambil duduk gelisah dengan kepala tertunduk. Karena sudah tidak tahan lagi, saya pun berniat untuk kencing di belakang bangunan toilet ini, kemudian saya berdiri dan berjalan menuju kesana, ketika sudah dekat pojok bangunan toilet saya pun mulai membuka resleting celana sambil berjalan, saat saya berbelok ke belakang bangunan sambil mengeluarkan si joni niat langsung kencing, sontak saya terkejut melihat siswi yang bertemu saya di perpustakaan sedang ganti baju dibalik tanaman bunga, dia sedang memakai baju seragamnya dengan posisi membelakangi saya, kaos dan celana olahraga berserakan di tanah, terlihat lehernya yang begitu putih mulus. Saya yang sudah tidak tahan berharap dia tidak memalingkan mukanya kebelakang pun langsung kencing sesuka hati, "kalau dia melihat kemari pun pasti tidak kelihatan karena terhalang tanaman bunga", pikir saya.
Dan benar saja, karena mendengar gemericik air kencing diapun menoleh kebelakang dengan muka kaget dan ingin berteriak, saya pun dengan sigap menanggapi dengan memberikan kode untuk diam sambil mulut ini berbisik "psssttttt.. maaf saya sudah gak tahan 10 menit ngantri di depan", dia pun melanjutkan merapihkan bajunya dan mengambil kaos dan celana olahraganya sambil melirik kearah saya kemudian tersenyum lepas.
Siswi : "eh lu punya burung gede juga, hahaha", mukanya memerah
Saya : "jangan keras-keras nanti kalau orang lain tahu bisa salah paham, dibawa ke ruang BP orang tua kita dipanggil bisa jadi masalah besar", jawab saya sambil menyelesaikan kencing saya lalu menaikkan resleting dan mengencangkan ikat pinggang.
Siswi : "halah lu dasar culun penakut, coba sini lihat sekali lagi", sambil tangan kanannya ingin meraih kearah si joni
Saya : "eh jangan macam-macam ya, kita ini masih sekolah jangan dibiasakan mikir begituan"
Siswi : "jangan sok suci lu, semua cowok sama aja yang ada dipikirannya cuma m*m*k sama ng*nt*t!!"
Saya : "Astaghfirllah kamu kalau bicara yang baik, kalau saya salah karena buang air kecil sembarangan di belakang kamu saya minta maaf karena udah kebelet, tapi kamu ngomongnya jangan begitu", saya balik memarahi dia. Dia pun pergi meninggalkan saya, selang satu menit baru saya pergi menyusul dia karena takut ada yang melihat kami keluar dari belakang bangunan toilet dan melaporkannya ke pihak sekolah.
***BERSAMBUNG***
Terakhir diubah: