Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA OVA si gadis cantik broken home

Shiit

Suka Semprot
Daftar
9 Feb 2012
Post
22
Like diterima
613
Lokasi
YK
Bimabet
Hallo para suhu, newbie mau mencoba berbagi pengalaman pribadi nih, sorry kalau nulisnya masih berantakan, karena ini adalah 100% REAL STORY, cinta pertama sekaligus kisah yang sebagian besar akan merubah segalanya dalam hidup saya, maka sebisa mungkin saya ceritakan dengan detail sesuai dengan yang ada di memory otak saya, langsung aja ya.


Kisah ini dimulai ketika saya masih duduk dibangku kelas 3 SMA tepatnya saat menjelang ujian akhir, saya dituntut oleh orang tua untuk lebih rajin belajar agar lulus dengan nilai yang memuaskan kemudian bisa masuk di universitas ternama di yogyakarta dengan mudah, bahkan wali kelas dan kepala sekolah pun menaruh harapan besar kepada saya yang tergolong pintar di sekolah. Saya ini orangnya termasuk yang paling pintar, dari kelas satu sampai kelas tiga semester satu selalu mendapatkan rangking satu atau dua, muka biasa aja dengan badan sedikit gemuk. Saya dari dulu hingga sekarang dikenal sebagai orang yang ramah, baik dan selalu mengalah walaupun saya merasa benar, pribadi penyendiri, banyak diam dan kurang menyukai keramaian. Walapun begitu saya ini sangat menjaga sopan santun dan tutur kata karena memang dari kecil saya dididik seperti itu oleh kedua orang tua saya.

Seperti biasanya, saat bel istirahat berbunyi saya langsung menuju kantin sekolah, kemudian ke perpustakaan untuk membaca buku atau sekedar mencari ketenangan. Saat ingin mengambil buku favorite saya tentang conversation, ada seorang siswi kelas lain yang jalan mendahului saya kemudian mengambil buku tersebut kemudian, terjadilah percakapan singkat.

Saya : "maaf, buku itu sangat penting untuk saya karena besok pagi di kelas saya ada ujian bahasa inggris"
Siswi : "enak aja gw duluan nih, lu ambil aja buku yang lain kan banyak tuh"
Saya : "tolong banget, kalau buku itu juga penting buat kamu, bolehkah saya pinjam sebentar untuk saya salin beberapa lalu kamu bawa"
Siswi : "ya udah nih tulis buruan", sambil dia lemparkan buku tersebut ke meja.

Dengan bergegas saya meminta dua lembar kertas A4 dan meminjam pulpen kepada bapak penjaga perpustakaan untuk menulis beberapa materi yang saya butuhkan, kemudian kembali ke meja dimana buku tersebut diletakkan oleh siswi yang bahkan namanya saja saya tidak tahu, kamipun duduk berhadapan lalu dia memulai percakapan.

Siswi : "lu dari kelas A kan?"
Saya : "iya saya dari kelas A", saya menjawab singkat sambil menulis
Siswi : "lu kan terkenal jago matematika, fisika sama bahasa inggris, trus ngapain pinjem buku beginian, bukannya bahasa inggris lu lancar banget"
Saya : "iya tapi grammar saya berantakan"

Suasana pun hening, jujur saat itu saya memang tergolong orang yang pendiam, apalagi saat berhadapan dengan cewek. Bahkan saya yang saat itu berumur kurang lebih 18 tahun belum pernah melalukan onani atau sekedar berimajinasi dengan lawan jenis, nonton film bokep pun hanya satu kali saat masih duduk kelas satu. Saya memberanikan diri untuk memandang wajah siswi tersebut sambil mengajak bicara seputar pelajaran di sekolah.

Saya : "kamu butuh buku ini untuk kapan?"
Siswi : "buat selamanya, mau gw foto copy, lemah banget gw sama bahasa inggris, dari dulu bego banget, maksimal cuma dapet nilai 6 doang, bentar lagi ujian nasional gw takut gak lulus gara-gara pelajaran yang paling gw benci ini"
Saya : "banyak-banyak nonton film barat, atau minimal punya temen buat belajar ngomong pakai bahasa inggris"
Siswi : "eh asal lu tau ya, di kelas gw itu orangnya pada gengsi-gengsian, yang jago gak mau temenan sama yang bego"
Saya : "kalau gak ambil les aja di luar"
Siswi : "males, buruan ah itu lu selesaiin nulisnya, mana panas banget ini perpustakaan", jawabnya sambil pasang muka marah kemudian mengambil kertas A4 saya yang satu lagi dan dijadikannya kipas, saya perhatikan mukanya yang cemberut membuat saya tersenyum dalam hati, cewek ini jutek juga cerewet.

Setelah selesai menulis saya langsung memberikan buku tersebut kepadanya, tanpa mengucapkan sepatah katapun dia langsung pergi meninggalkan saya yang masih duduk di bangku perpustakaan. Saya pun berdiri kemudian melihat ada HP nokia tergeletak di bawah kursi yang diduduki siswi tadi, saya pun mengambil HP tersebut dan bergegas menyusul siswi yang bahkan nama dan dikelas mana saya tidak tau, saat melangkahkan kaki keluar pintu perpustakaan saya malah tabrakan dengan siswi tadi yang mungkin ingin kembali ke perpustakaan untuk memastikan apakah HP nya tertingggal atau terjatuh saat ngobrol dengan saya.

Siswi : "hati-hati dong kalau jalan, lihat hp gw gak lu didalam?"
Saya : "yang ini bukan? Tadi saya lihat tergeletak di lantai kemudian saya ambil, niat ingin…."
Siswi : "ah udah gak usah banyak ngomong, sini hp gw", saya pun memberikannya lalu dia pergi. Tanpa berfikir panjang saya pun berjalan menuju kelas.


Pulang sekolah setibanya dirumah saya pun langsung mengambil air minum dan masuk ke kamar, saya pun merebahkan badan ke kasur sambil membuka kancing baju dan ikat pinggang celana seragam sekolah. Mendadak saya teringat kejadian di pintu perpustakaan saat tabrakan dengan siswi jutek tadi, hati ini berdetak kencang terbayang wajahnya saat kami bertatap muka di bangku perpustakaan, rambutnya lurus sebahu, wajahnya putih, rambut poni, pipi tembem, mata sipit dengan kacamata yang membuat hati ini berdetak kencang membayangkan betapa cantik dan manisnya dia. Terbayang juga saat kami tabrakan, yang tidak sengaja lengan tangan ini menyentuh payudara sebelah kanannya, terasa sangat empuk, tanpa saya sadari si joni pun tegang, karena merasa sesak, sambil tiduran saya pun lekas menyopot baju, celana dan sempak. Saya pegang si joni terasa sangat keras dan menantang, saat saya elus kepalanya "crooooootttt", sperma pun muncrat sampai ke muka saya sendiri, sambil mata terpejam karena sperma yang ada di wajah saya pun mencari kain untuk mengelap wajah, dada hingga perut saya menggunakan sempak yang saya kenakan tadi. Setelah bersih saya langsung berfikir "tuh kan bener gak terasa enak cuma geli doang, kok katanya temen-temen di kelas onani itu enak", saya lalu ganti pakaian dan pergi ke dapur untuk makan.

Paginya setelah selesai ujian bahasa inggris dan saat pergantian mata pelajaran saya lari keluar kelas menuju toilet karena kebelet ingin buang air kecil. Di sekolah saya waktu itu, toilet siswa dan siswi masih menjadi satu dan berdekatan dengan mushola sekolah. Sesampainya di toilet, saya pun harus rela menunggu karena ada kelas lain yang baru saja selesai pelajaran olah raga dan sedang mengantri ganti baju, saya pun mendahulukan mereka sambil duduk gelisah dengan kepala tertunduk. Karena sudah tidak tahan lagi, saya pun berniat untuk kencing di belakang bangunan toilet ini, kemudian saya berdiri dan berjalan menuju kesana, ketika sudah dekat pojok bangunan toilet saya pun mulai membuka resleting celana sambil berjalan, saat saya berbelok ke belakang bangunan sambil mengeluarkan si joni niat langsung kencing, sontak saya terkejut melihat siswi yang bertemu saya di perpustakaan sedang ganti baju dibalik tanaman bunga, dia sedang memakai baju seragamnya dengan posisi membelakangi saya, kaos dan celana olahraga berserakan di tanah, terlihat lehernya yang begitu putih mulus. Saya yang sudah tidak tahan berharap dia tidak memalingkan mukanya kebelakang pun langsung kencing sesuka hati, "kalau dia melihat kemari pun pasti tidak kelihatan karena terhalang tanaman bunga", pikir saya.

Dan benar saja, karena mendengar gemericik air kencing diapun menoleh kebelakang dengan muka kaget dan ingin berteriak, saya pun dengan sigap menanggapi dengan memberikan kode untuk diam sambil mulut ini berbisik "psssttttt.. maaf saya sudah gak tahan 10 menit ngantri di depan", dia pun melanjutkan merapihkan bajunya dan mengambil kaos dan celana olahraganya sambil melirik kearah saya kemudian tersenyum lepas.

Siswi : "eh lu punya burung gede juga, hahaha", mukanya memerah
Saya : "jangan keras-keras nanti kalau orang lain tahu bisa salah paham, dibawa ke ruang BP orang tua kita dipanggil bisa jadi masalah besar", jawab saya sambil menyelesaikan kencing saya lalu menaikkan resleting dan mengencangkan ikat pinggang.
Siswi : "halah lu dasar culun penakut, coba sini lihat sekali lagi", sambil tangan kanannya ingin meraih kearah si joni
Saya : "eh jangan macam-macam ya, kita ini masih sekolah jangan dibiasakan mikir begituan"
Siswi : "jangan sok suci lu, semua cowok sama aja yang ada dipikirannya cuma m*m*k sama ng*nt*t!!"
Saya : "Astaghfirllah kamu kalau bicara yang baik, kalau saya salah karena buang air kecil sembarangan di belakang kamu saya minta maaf karena udah kebelet, tapi kamu ngomongnya jangan begitu", saya balik memarahi dia. Dia pun pergi meninggalkan saya, selang satu menit baru saya pergi menyusul dia karena takut ada yang melihat kami keluar dari belakang bangunan toilet dan melaporkannya ke pihak sekolah.



***BERSAMBUNG***
UPDATE CEK PER PAGE
 
Terakhir diubah:
Update 1


Setelah peristiwa dibelakang bangunan toilet kamupun tidak pernah berjumpa 4 bulan lamanya hingga masuk ke minggu tenang menjelang ujian akhir, saya pun sudah bisa melupakannya dan konsentrasi penuh persiapan ujian, saya ingin lulus dengan nilai tertinggi kemudiaj diterima masuk ke universitas nomor satu di yogyakarta ini.

Hari ini adalah sabtu pagi, dimana besok senin adalah hari pertama ujian nasional yaitu bahasa indonesia, hari ini saya memutuskan tidak belajar dan memilih pergi ke kaliurang sendirian naik sepeda motor untuk mencari ketenangan dengan tujuan agar saat ujian otak ini menjadi fresh. Sesampainya disana, saya langsung mencari tempat yang menurut saya cocok untuk menenangkan pikiran yang lelah belajar siang malam. Karena udara yang sejuk dan dingin saya pun tertidur hingga sore hari, saya lihat HP ternyata sudah pukul 15:00, saya berjalan turun ke tempat parkir motor kemudian bergegas ingin pulang ke rumah. Saat saya menyalakan motor tiba-tiba ada orang dari belakang langsung naik dan memeluk saya sambil bilang "gak usah banyak omong, ikutin aja mau gw", saya pun diarahkan ke gubug yang lumayan jauh dari pusat rekreasi kaliurang tapi tempatnya lumayan bagus dengan view yang sangat memanjakan mata. Sebelum sampai ke gubug tersebut, sepanjang jalan saya selalu berusaha mengingat-ingat suara cewek mana sepertinya pernah kenal suara ini. Dan benar saja, ketika saya dan dia membuka helm barulah saya sadari bahwa dia adalah cewek jutek yang sempat menghilang selama 4 bulan lamanya.

Saya : "loh?? Kamu?? Saya kira siapa, saya sempat takut karena di jogja kan sekarang marak begal anak sekolah"
Siswi : "begal kepala lu, cantik imut lucu bikin gemes begini lu katain begal?!"
Saya : "iya deh maaf, kamunya juga sih pakai jaket hitam, celana hitam ketat, helm hitam"
Siswi : "lu sendirian aja kemari?"
Saya : "iya, niat cuma pengen nenangin pikiran sebelum ujian besok, kamu sendiri ngapain disini?", tanyaku sambil melihat dia melepas jaket hitamnya tanpa menjawab pertanyaanku, terlihat mengenakan kaos warna putih yang lumayan tipis
Saya : "eh dipakai lagi jaketnya disini dingin, kok pertanyaan saya tadi gak dijawab ditanya kenapa kamu disini?"
Siswi : "gw kan rumahnya memang daerah sini, tuh villa nyokap gw", sambil menunjuk ke arah bangunan yang kurang lebih 200 meteran dari kami duduk sekarang.
Saya : "oh gitu, enak ya tinggal disini, sejuk, tenang jauh dari keramaian kota"
Siswi : "iya", jawabnya singkat
Saya : "mau minuman atau cemilan gak biar saya beli ke warung depan itu?"
Siswi : "gak usah"

Saya pun terdiam, mendadak suasana menjadi sunyi karena kami hanya berdiam diri, kemudian dia meneteskan air mata.

Siswi : "gw 4 bulan ini gak masuk sekolah, kayaknya gak bakalan boleh ikut ujian", katanya yang membuat saya kaget setengah mati, pantesan gak pernah kelihatan.
Saya : "loh kenapa? Kamu baik-baik aja kan?!"
Siswi : "bokap nyokap cerai, bokap selingkuh, nyokap hampir bunuh diri", air matanya semakin deras membasahi pipinya yang tembem itu, lalu dicopotnya kaca mata yang sama persis dengan kacamata saat diperpustakaan dulu, saya pun terdiam, bingung, cewek yang bahkan nama dan dari kelas mana hingga saat ini belum saya ketahui asal usulnya mendadak cerita soal kondisi keluarganya
Siswi : "maaf ya, waktu di belakang toilet itu aku ngata-ngatain kamu", nah disinilah awal dia mulai aku kamu bukan lu gua lagi.
Saya : "kamu yang sabar aja, semua pasti berlalu, Allah gak akan kasih cobaan diluar kemampuan kamu, trus sekarang kamu dirumah sama siapa?"
Siswi : "sejujurnya sendirian, semenjak bokap nyokap cerai, bokap entah kemana, nyokap jadi ikutan sering bawa cowok ke villa, makanya tadi aku keluar rumah, rumahku kan cuma dibelakang villa itu, eh lihat kamu ya udah ku culik aja"
Saya : "trus sekolah kamu gimana sekarang? Kamu gak dicariin sama guru atau gimana?"
Siswi : "mereka kerumah, bu warni dan pak hamdani, tapi itu jadi rahasia di kami, aku minta ke pak hamdani sama bu warni bilang ke temen-temen kalau ads yang nanya jawab pindah sekolah"
Saya : "nah kan seharusnya kamu gak harus libur selama ini, kamu kan juga harus ingat sama masa depan kamu"
Siswi : "masa depan apaan, lihat tuh yang ada dipikiran laki cuma ng*nt*t doang, bokap tukang ng*nt*t, nyokap dikent*t, semua cuma berakhir seperti itu, gak lebih, jadi buat apa sekolah? Gak ada gunanya", tatapnya sambil terus menangis

Disaat melihat cewek menangis seperti ini saya lebih banyak terdiam dan mendengarkan sambil sesekali memberikan nasehat positif, hingga akhirnya dia tenang dan mulai bisa tersenyum kecil. Tertawa pun pecah ketika terdengar suara perut keroncongan dari perut saya ini, dari pagi berangkat sarapan sampai kaliurang jam 10:00 tertidur sampai jam 15:00 dan sekarang menjelang maghrib, saya pun diajak untuk mampir makan dirumahnya. Sesampainya dirumah, terlihat sangat sepi, mungkin memang benar sekarang ibunya sedang di villa sama laki-lali yang entah siapa, lalu bapaknya pergi sama istrinya yang baru.

Siswi : "bentar ya aku mandi dulu, abis itu baru kamu ku masakin nasi goreng, nasi goreng buatanku enak lho"
Saya : "iya deh, mandi yang bersih ya, jadi cewek jangan jorok"
Siswi : "eh aku gak kayak kamu ya, aku mah bersih, saking bersihnya sampai gak ada bulu yang tumbuh disana-sini, haha"
Saya : "jangan dibiasakan ngomong begitu kamu tuh, udah sana mandi"
Siswi : "iya iya, bawel amat sih"

Sambil menunggu dia mandi, sayapun membuka HP dan mengirim sms ke orang tua kalau pulang agak lambat karena mampir kerumah temen, selesai menunggu akhirnya dia keluar hanya menggunakan tanktop warna krem dan celana kolor diatas lutut terlihat paha, lengan dan semuanya sangat mulus dan memanjakan mata, handuk masih terlilit di rambutnya yang mungkin abis keramas, biasanya pemandangan seperti ini hanya saya lihat di FTV.

Siswi : "kok bengong, sana mandi, sembari nunggu nasi gorengnya jadi kamu mandi dulu sana", ujarnya sambil nunduk ngambil remot tv kemudian menyalakan tv. Sungguh pemandangan yang langka, belahan buah dadanya sungguh membuatku melayang saat itu, bahkan dari usia 18 tahun hingga sekarang saya sudah berumur 31 tahun punya istri satu dan anak satu masih tersimpan rapi di memory otak ini. Tanpa menjawab saya pun langsung ke kamar mandi, tercium bau wangi bekas dia mandi tadi, terlihat ada pisau cukur di bibir bak mandi lalu saya ambil, masih ada bulu-bulu halus, pikiran saya langsung kemana-mana, untuk menghilangkan pikiran kotorpun saya langsung melepas celana dan baju,kemudian lanjut mandi. Saat memakai sabun mandi mendadak kembali muncul ingatan saat pertama kali bertemu dengannya di perpustakaan sekolah, kemudian tabrakan di pintu perpustakaan, tangan ini mendadak ingin merasakan kembali betapa empuknya payudara itu, akhirnya saya raih si joni yang sudah tegang maksimal sambil membayangkan belahan payudara saat dia mengambil remot tv, saat saya asyik dengan fantasi mendadak saya dikagetkan dengan suara teriakan dia dari luar, saya pun langsung bergegas keluar tanpa menggunakan handuk karena mungkin pikiran ini sudah dipenuhi payudara dan semua masalah yang dia alami selama kurang lebih 4 bulan terakhir.

Saya : "kamu kenapa?", saya lihat tangannya berlumuran darah, sontak saya langsung mencari kain, karena saya masih asing di rumah tersebut maka yang pertama kali terfikirkan adalah baju saya sendiri yang ada di kamar mandi. Saya pun lari meraih baju kemudian kembali ke dapur lalu mengompres jemarinya yang mungkin terkena pisau saat memasak. Saya rangkul dia sambil memegang tangannya dan mengantarnya ke sofa ruang tamu.
Saya : "makanya hati-hati kamu?! Mikirin apa sih, udah saya temani juga, ada obat merah, perban atau apa gak?"
Siswi : "maaf", jawabnya sambil melirik ke arah si joni yang setengah tidur karena abis tegang di kamar mandi tadi, saya pun baru tersadar kalau ternyata saya telanjang bulat, saya ambil taplak meja untuk menutupi lalu dia tertawa lepas
Siswi : "hahahaha, kamu itu lucu banget ya, dulu kencing sembarangan, sekarang mondar mandir telanjang dirumah orang", mendengar ucapannya pun saya hanya terdiam, tertunduk malu
Siswi : "udahlah, aku udah sering lihat begituan kok, slow aja, ini luka gak apa2 kok, tadi cuma kaget aja, perih soalnya", saya kaget setengah mati mendengar ucapannya yang selalu blak-blakan seperti itu.
Siswi : "lanjut mandi sana", lanjutnya.

Sayapun kembali ke kamar mandi, selama di kamar mandi saya terdiam, barulah mulai muncul pikiran negatif tentangnya, mulai dari dulu tabrakan nyenggol payudara dia gak marah, di toilet sekolah terang-terangan bilang si joni besar juga, di ruang tamu bilang gak ada bulu tumbuh sedikitpun, dan yang barusan bilang udah sering lihat kemaluan laki-laki.

"apa dia itu cewek gak bener ya? Waduh gimana nih", pikirku dalam hati. Sayapun melanjutkan mandi. Selesai mandi saya kembali ke ruang tamu hanya menggunakan celana karena kaos sudah saya pergunakan untuk mengelap darah di tangannya tadi, dan nasi goreng pun siap, kami makan bersama. Benar, nasi goreng ini sungguh enak.

Selesai makan, jam sudah menunjukkan pukul 19:30 saya pun berniat untuk langsung pamit pulang tetapi dilarangnya.

Siswi : "mau kemana, aku nyuruh kamu nemein aku, aku gak mau nanti selesai dari villa nyokap kemari sama cowoknya, kalau dari luar terlihat aku ada temen kan pasti mereka pergi entah kemana, kamu nginap sini aja ya kan ada 2 kamar lagi yang kosong"
Saya : "saya hari senin ujian nasional, hari minggu butuh istirahat total, ada baju cowok gak? Saya pinjam buat pulang, selesai ujian pasti dikembalikan"
Siswi : "kan bisa nginap trus istirahat disini, lagian gak ada baju cowok, pakai tanktopku aja mau?"
Saya : "astahgfillah, gila kamu, gak mungkin saya cowok menginap disini sampai besok sementara dirumah cuma ada kamu sendiri", mendadak dia menunduk diam lalu air matanya menetes
Siswi : "aku cuma butuh ada orang yang mau dengerin aku, aku disekolah dulu gak punya temen, dikelasku banyak orang alim, mereka sering nyinyir soal payudaraku besar lah, kalau olah raga goyang-goyang lah, dikira aku gak bisa jaga aurat, cewek gampangan lah, ditambah dari aku masih kecil orang tua selalu ribut, akhirnya cerai, aku…. aku… aku kesepian"

Mendengar itu hati saya ini benar-benar tersentuh, andai saya menjadi dia, mungkin saya sudah lari menjadi anak yang suka mabuk dan sebagainya, tetapi dia beda, dia tabah, hanya butuh seseorang yang mau memperhatikan dia dan sesekali memanjakannya, akhirnya hati ini luluh dibuatnya

Saya : "ya udah saya nginap, tapi janji ya, sekali ini aja", tanpa berfikir panjang dia pun langsung memeluk saya dengan erat. Saya yang seumur hidup baru menyenggol payudara di perpustakaan sudah bikin crot sepulang sekolah, melihat sedikit belahan dada langsung tegang, yang seumur hidup saya habiskan dengan belajar dan membaca buku, mendadak dipeluk oleh cewek yang selama ini selalu hadir didalam bayang-bayang pun otomatis badan ini pun langsung bergetar hebat. Dia mengajak saya untuk duduk di sofa depan tv dan kamipun ngobrol banyak tentang hobby dan keseharian, sebisa mungkin saya menghindari atau berusaha agar dia sejenak lupa dengan segala masalah yang sedang dihadapinya. Semakin malam obrolan kamipun semakin ngelantur kesana kemari, mungkin karena faktor saya yang tidak tahan begadang hingga larut malam akhirnya bicaranya makin ngawur, tibalah obrolan tentang percintaan.

Siswi : "kamu, selama ini udah pacaran berapa kali sih?"
Saya : "saya belum pernah pacaran, dan cewek yang mau sedekat ini dengan saya hanyalah kamu"
Siswi : "masak sih, kamu kan pinter, baik juga ramah masak gak ada cewek yang naksir sama kamu?"
Saya : "bukankah di sekolah kita type cowok yang disukai cewek itu justru mereka yang punya kebiasaan buruk dan itu dianggap keren oleh mereka"
Siswi : "ah gak juga kok, cewek itu suka sama cowok yang gantle, apa adanya, pada dasarnya semua cewek itu sama, mereka termasuk aku suka diperhatikan dan haus pujian"
Saya : "kamu sendiri bagaimana?"
Siswi : "mantan aku ada tiga, dan semuanya mata keranjang, pikiran mereka jorok semua, selalu ada maunya"
Saya : "emang kalau pacaran itu ngapain aja sih?"
Siswi : "ah masak kayak gitu aja ditanyain, pacaran ya pacaran lah layaknya suami istri, saling ngasih perhatian, dll", jawabnya
Saya : "kan tadi kamu bilang cowok selalu ada maunya"
Siswi : "aku pernah mau diperkosa sama mantanku yg kedua, saat aku masih di bandung, tapi rencananya gagal karena ku dorong hingga jatuh kepalanya terbentur meja san pingsan, mantan yang terakhir pernah mau ngambil perawanku padahal dia janji cuma minta oral sex aja, pacar yang pertama juga begitu, awalnya minta cium akhirnya minta lebih, apa semua cowok seperti itu?"
Saya :" kalau dari Alquran, cowok memang diciptakan seperti itu, cowok itu yang nomor satu adalah cewek, kemudian harta dan anak, bahkan dimanapun saya baca selalu wanita yang dinomor satukan, kamu pacaran sampai berani sejauh itu ya", dia pun mendekati saya, duduk disebelah dan menyandarkan kepalanya di pundak
Siswi : "aku pengen diperhatikan lebih, aku ini entah kenapa dari dulu kalau lihat cowok yang aku suka selalu seperti itu, maunya dipeluk tapi gak sampai ML, aku pengen ML sama cowok yang bener-bener baik sama aku", kemudian saya menatapnya dan berkata
Saya : "tapi jangan sampai berlebihan begitu, udah yuk saya ngantuk pengen tidur, saya gak biasa begadang sampai larut begini, oh iya, kita belum tau nama satu sama kalin tapi kamu udah mau sedekat ini", tanpa memberikan jawaban dia langsungmemelukku, membalas tatapan mataku dan mencium bibirku.
Siswi : "namaku ova, kamu fajar kan, salam kenal ya, kamu itu terkenal di sekolahan, aku pengagummu, walau pintar kamu gak sombong, sifat pendiammu itu yg bikin aku penasaran, aku sering memperhatikan kamu dari saat kita masih kelas 1, aku sering ke perpustakaan untuk membaca buku pun karenamu, tapi aku selalu lepas dari pandanganmu karena kamu selalu asyik sama buku-bukumu, terakhir ku beranikan diri untuk mendahului mengambil buku favorit mu di perpustakaan itu, barulah aku terlihat di matamu"

Si joni pun langsung tegang karena perlakuannya, first kiss milik saya telah direnggutnya. Dia melihat kearah si joni dan memang terlihat jelas bentuk si joni yang tegang itu dan berkata "dari waktu sampai sekarang masih gede ya, kayak tadi itu aku lihatin waktu kamu nolong aku, aku boleh pegang gak? hihi"

Antara perasan bingung harus bagaimana, saya pun hanya diam, lalu…..


***BERSAMBUNG***
Update berikutnya pantau aja ya bos ku
 
Mantepp... Usul ya suhu, agak dicairkan suasananya dong hu, Jan baku banget "saya, siswi" pake nama aja, thx
 
Tulisan nya rapih hu, & alurnya juga enak bgt di baca, semoga cepat update hu
 
Bimabet
Update 2

Update 3 saya usahakan nanti malam


Tok tok tok…. Ada seseorang yang mengetuk pintu rumah kamipun langsung berdiri dan ova menyuruh saya untuk memakai kaos bekas ayahnya karena dari selesai mandi, makan hingga sekarang saya belum mengenakan baju hanya mengenakan celana panjang, ova pun membukakan pintu, dan benar saja terkihat sosok tante-tante dan om-om masuk ke rumah dan langsung menyapaku, yang tak lain adalah ibu ova dan pacar lelakinya.

Ibunda : "eh ada temennya ya, loh kok pakai kaos si anj*ng itu sih? Ganti lah, sayang kamu tolong ambilkan kaos yang ada di villa itu buat adek ini", katanya berbicara dan menyuruh om-om itu untuk kembali ke villa dan mengambilkan kaos untuk saya, saya pun hanya tersenyum.
Ova : "bunda ngapain sih kesini, ganggu ova lagi sama temen"
Ibunda : "temen apa temen hayoo, kamu tumben bawa temen cowok kerumah, biasanya juga cuma ngurung diri dikamar gak pernah keluar rumah"
Ova : "suka-suka ova lah"
Ibunda : "mas nya udah makan belum? Makan dulu gih, ova masakannya gak enak jadi mending makan diluar aja", sambil memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada ova
Ova : "tadi udah makan kok, ova buatkan nasi goreng"
Ibunda : "oh, ya syukurlah kalau nasi goreng buatan kamu masih enak, itu tangan kamu kenapa kok dibungkus kaos begitu"
Saya : "tadi tangannya kena pisau, berdarah, saya bersihkan darahnya pakai kaos, karena gak ada perban"
Ova : "kayaknya udah gak keluar lagi kok darahnya"

Melihat rambut saya yang masih basah, tangan ova yang masih terbungkus kaos, ibunda ova pun langsung menelepon om-om tadi untuk sekalian beli perban dan obat merah untuk ova.

Ibunda : "ova, bunda besok berangkat ke bandung ya, mau lihat rumah yang disana, udah 3 bulan gak dibersihin, juga takutnya nanti ada yang bocor kan lagi musim hujan, pak beni yang biasa bunda suruh jaga rumah lagi pulang kampung ke cirebon"
Ova : "bunda mau dirumah apa gak sama aja kok", mendengar jawaban ova sayapun hanya terdiam karena bingung, lalu saya beranikan diri untuk bicara.
Saya : "kamu sama orang tua harus sopan, sekali lagi saya lihat kamu begitu, seumur hidup saya gak akan pernah mau kenal kamu lagi". Mendengar perkataan saya ova pun hanya diam, ibunda ova tersenyum melihat ke arah saya. Om-om tadi pun datang dan memberikan kaos baru berwarna putih kepada saya. Sambil memberikan perban ke ova, ibunda ova pun langsung pamit pergi karena besok pagi harus berangkat ke bandung.

Ibunda : "nanti kalau mas nya udah pulang, kamu dirumah sendirian jangan lupa kunci pintu, atau perlu bunda suruh mbok jum untuk nemein kamu dirumah selama bunda di bandung?"
Ova : "gak usah ah, ova seneng sendirian, ova udah gede bisa jaga diri"
Ibunda : "ya udah, bunda pergi dulu kamu jangan telat makan"

Setelah mereka pergi, saya langsung memakai kaos yang diberikan oleh om-om tadi, ova saya minta untuk melepaskan perban kaos dan cuci tangan. Keluar dari kamar mandi, jemarinya sudah terbungkus oleh perban yang diberikan oleh pacar ibundanya. Saat ini sudah pukul 22:00, hujan turun dan semakin deras kemudian listrik padam. Untung saja ova punya stok lilin lumayan banyak, lalu saya membantu ova untuk menyalakan lilin dibeberapa tempat di dalam rumah.

Ova : "aduh, maaf ya malah mati lampu, mana hujannya deres banget, kamu udah ngantuk? Itu kamar udah ku beresin kok kalau kamu mau tidur, aku belum ngantuk", karena ngantuk berat saya langsung ke kamar melepas celana panjang dan merebahkan badan, saya kalau dirumah sendiri terbiasa tidur hanya menggunakan boxer bahkan lebih suka telanjang, tetapi karena ini rumah ova saya hanya melepas celana panjang dan kaos hanya menyisakan boxer tanpa celana dalam, pintu kamar saya buka lebar karena ova menyuruh saya untuk tetap membuka pintu kamar karena takut sendirian.

Jujur walau ngantuk malam itu saya gak bisa tidur, hujan semakin deras, listrik masih juga padam, sepertinya bakal awet sampai pagi. Dari kamar terlihat ova jalan menuju dapur, gak lama dia balik lagi sambil membawa secangkir minuman dan kembali duduk main hp. Saya hanya memandanginya dari kamar, kasihan sampai harus berhenti sekolah karena masalah orang tuanya, padahal sebentar lagi lulus sekolah. Setelah beberapa menit mataku pun mulai terpejam, belum lama tertidur saya harus bangun karena kaget mendengar suara benturan yang cukup keras di dinding tembok kamar.

Saya : "ova, suara apa itu?", ucap saya sambil berlari keluar kamar", ova gak menjawab yang ternyata dia tertidur dengan hp yang masih dia pegang. Lalu saya cek dari jendela kamar sebelah ternyata suara benturan tadi dikarenakan pohon tumbang. Karena penasaran dengan ova, saya ambil hp yang ada ditangannya dan mulai membaca sms. Isinya adalah sms dengan mantan terakhirnya, mantan ova masih berharap untuk kembali tetapi ova menolaknya dengan alasan bahwa sang mantan selalu minta ini itu, ini itu dalam artian minta di puaskan, di akhir sms mungkin karena sang mantan merasa jengkel keluarlah kata-kata yang masih saya ingat hingga sekarang, "dasar l*nte, per*k sok jual mahal, padahal udah 3x ngerasain k*ntol sama pejuh gw, kenapa lu gak mau balik sama gw? Udah nemu cowok baru kah di jogja? Besaran mana k*ntolnya sama punya gw? Haha", kemudian ova membalas, "besaran punya dia", selesailah percakapan mereka, sang mantan udah gak balas sms terakhir dari ova.

Ova tidur di sova panjang, posisi kepalanya menyandar di pinggiran sova dengan kedua kaki yang ditekuk keatas. Saya kembali meletakkan hp ditangannya yang saat ini kedua tangannya berada diatas perut, saya tinggalkan ova dan pergi melihat-lihat kedua kamar lainnya, ternyata kedua kamar lain didalamnya tidak ada isi apapun, bahkan kasur pun tidak ada, mungkin kamar tersebut dulu digunakan untuk kedua orang tuanya sebelum bercerai, satu lagi untuk gudang karena sangat pengap. Ssya kembali ke sova panjang dan duduk dibawah posisi tidurnya, lilin sudah mulai padam satu per satu hanya di ruang tv yang masih tersisa dan mungkin sebentar lagi padam. Saya pandang wajahnya, turun ke bawah terlihat putingnya menyebul karena hanya menggunakan tanktop berwarna krem, entah kapan dia melepas bra nya karena saat selesai mandi sore tadi sama sekali tidak terlihat, turun lagi ke bawah saya lihat belahan selakangan, karena kakinya yang ditekuk keatas, terlihat celana dalam berwarna putih dari sela-sela celana, si otong pun dengan berlahan mulai menegang, dari wajah hingga kaki begitu putih mulus terutama di bagian pahanya, ingin rasanya tangan ini menyentuhnya. Ketika saya asyik memperhatikan tiba-tiba kedua kakinya bergerak lalu kaki kanan menindih paha saya, kaki kiri menyandar di dada.

"Aduh gimana nih, nanti kalau ova bangun bisa-bisa dia salah paham", perlahan saya pegang telapak kakinya kemudian mengerakkan kakinya agar segera pindah posisi ternyata tidak semudah yang saya harapkan, alhasil tidak ada yang berubah. Saya semakin leluasa memandangnya, kali ini si otong tertindih kaki kanan sehingga terasa sedikit sakit karena tegang, lalu saya beranikan diri memegang paha mulus tersebut, kaki kiri setengah terlipat dan menyandar di dada saya sangat memudahkan tangan ini untuk bergerilya, terasa sangat halus, bersih tanpa cacat sedikitpun.

Tangan saya mulai berani sedikit menaikkan celananya hingga pangkal paha, AMAZING!! Bahkan di pangkal paha warna kulit tidak berubah, putih mulus!!. Stop sampai disitu, saya tidak punya nyali untuk meraba pangkal pahanya karena khawatir dia akan terbangun, tangan saya pun pindah sedikit menaikkan tanktopnya, perutnya aduhai, walau badan ova terlihat sedikit gemuk seperti saya, tetapi tidak ada lipatan sedikitpun, benar-benar padat. Si otong semakin bergejolak seolah-olah ingin saya lepaskan boxer ini, karena merasa tersiksa akhirnya kaki kanan ova yang menindih paha saya geser sedikit agar saya dapat melorotkan boxer dengan tujuan agar si otong mendapatkan udara segar dan terbebas dari siksaan boxer yang sedikit terasa sempit ketika si otong tegang, berhasil!! Si otong mencuat keluar walaupun hanya kepala dan separuh batangnya saja. Tangan kiri saya mengelus paha kanannya, tangan kanan mulai meraba bagian perut, si otong semakin menjadi hingga keluar sedikit cairan bening pelumas. Mungkin karena geli, ova pun mengerakan kaki kanannya hingga kembali menindih si otong, ganti paragraf ya biar lebih leluasa menggambarkan bagaimana rasanya.

Begitu paha kanan ova menindih si otong, sontak saya terkejut, terkejut karena kaget dan takut kalau dia bangun, disisi lain saya terkejut karena rasa nikmat yang luar biasa. Bayangkan saja paha montok semulus dan sebening itu bergerak perlahan menggesek si otong dari pangkal paha hingga bagian kepala, terasa ingin muncrat tetapi saya tahan setengah mati agar sperma tidak keluar, karena kalau muncrat bisa jadi masalah besar. Ketika tangan kanan saya melanjutkan gerilya dibagian perut, kedua kaki ova bergerak pelan, kaki kiri menggesek dada dan perut saya, paha kanan menggesek si otong. Disini terasa tak tertahankan lagi, saya pun langsung mengalihkan imajinasi menjadi suasana ujian nasional agar sperma tidak muncrat keluar. Gesekan paha kanan yang kedua ini terasa lebih nikmat dibandingkan yang pertama, kenapa? Karena ditambah cairan bening yang dikeluarkan si otong sebelumnya, gesekan paha ova jadi semakin lembut dan terasa licin di bagian kepala otong. Disini saya mengetaui bahwa perut ova merupakan salah satu bagian sensitifnya, lilin yang hanya tinggal satu itu pun padam, kini gelap gulita, pemandangan lenyap menyisakan bayangan samar ketika petir menyambar.

"Kriiing…. Kring….. kring…..", saya dikagetkan dengan suara telpon dari HP ova. "Mampus nih", pikir saya. Dan benar, ova terbangun dan langsung mengangkat dan mengarahkan HP yang berada ditangannya tersebut ke telinganya, disini ova belum menyadari keberadaan saya, mungkin karena faktor gelap juga.

"Haloo", kata ova dengan suara sedikit ngantuk. "Gak apa-apa kok bunda, hujan deras, mati lampu tapi dirumah ada stok lilin", sambungnya sambil menutup telpon. Ova mulai melihat kesana-kemari terlihat dari wajahnya yang terkena sinar layar HP, kemudian menyalakan senter di HP nya, dan…….



***BERSAMBUNG***
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd