Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PELARIAN (ANAK JALANAN)

Status
Please reply by conversation.
PAPA SERA KILO​


"Ampun San, sakit pala gue San"
Rintihanku meminta ampun pada cewek yg saat ini dengan gemasnya menjambak rambut model mohawk ku, akhirnya Santi berhenti menjambak rambutku bukarena kasian melainkan mulai beralih ke piersing yg bercokol di bibir bawahku.
"Jangan San gue mohon sama lhu"
Melasku aku tindakan Santi yg mulai memegang anting piersing di bibirku itu dengan telunjuknya, tak terbayang kalau sampai di tarik anting itu di tariknya, namun dengan terkejutnya Santi malah menyerah bibir yg terdapat piersing tersebut dengan cumbuan bibirnya yg mungil

Uuuugghhhh

Terasa sedikit nyeri namun tergantikan dengan rasa nikmat saat dengan gemasnya Santi memainkan piersing tersebut dengan bibirnya dan kembali bibir kami saling hisap hingga lidah kami saling meliuk - liuk tak ayal membuatku keenakan tak terkecuali dengan Santi yg kini tangannya sudah mengangkat ujung kaos yg kukenakan hinggap terbuka, dan gerakan Santi bagai sang penari meliuk - liukan tubuhnya yg langsing sembari membuka baju yg dia kenakan sampai terpampang payudara indah yg masih tertutup bh pink yg membuatnya nampak seksi sekali cewek yg masih kelas 3 SMA ini dengan nampak separuh tatto stangkai bunga mawar pada pusarnya serta tangkai dari bungan tersebut merambat dan mungkin sampai ke selangkangannya karena masih terhalang celana rok selututnya.

Pemandangan yg tak kusia - siakan dengan segera raba perutnya yg ramping dan kuelus dangan lembut memutari tempat tatto itu terpampang, Santi pun mulai meleguh dengan mendongkak kan kepalanya keatas hingga terlihat begitu menggairahkan gadis yg selama ini kuanggap jutek dan galak.
Tangannya kini mulai membuka penutup pada payudara yg ranum namun sangat kencang dengan ukuran yg cukup sedang untuk gadis usia 18thn ini, kucaplok payudara yg memiliki puting yg kecil itu dengan lebut dan diiringi gigitan kecil pada kulit payudara nya tersebut hingga meninggalkan bekas merah sebagai tanda kepemilikan wilayah tersebut

Aaaaaccccchhhh

"Enak bgt Bull,,,terus hisap yg kuat Bull toket gue"
Rancuannya yg kini terdengar akibat seranganku pada payudara nya, tanganku pun tak tinggal diam yg kini mulai saling bergantian dengan mulutku, tangan nakal Santi kini berani masuk ke celana pendek yg aku pake namun bisa masuk karna kencangnya kancing pada celana hingga dengan sedikit kesal Santi langsung membuka kacing celanaku sampai melorot.
Terkejut sekali Santi saat melihat penisku yg nongol karena cd ku tak mampu menampung panjangnya batang penisku hingga melewati luar cd yg ku pakai.

"Kenapa lhu San,,,kesambet lhu"
Tegurku yg menyadari keterkejutan Santi yg menelan ludahnya sendiri berulang - ulang.
"Gak salah liat kan gue Bull"
Heran Santi yg tak berlangsung lama karna aku dengan sigap kembali menyerang payudara nya yg nganggur

Aaaauuuuccchhh

"Lhu apain toket gue Bull"
Desahan Santi yg kembali dari keterkejutannya, aku semakin intens mengecup bahkan sampai mengigit kecil di sekeliling payudara Santi yg kencang sampai meninggalkan tanda merang yg membentuk silang di kedua sisi payudara tersebut
"Wihh keren ternyata lukisan bibir gue San"
Banggaku saat menyadari hasil kejahilan gue pada buah dadanya.
"Bagus juga lukisan lhu,,, TAPI TOKET GUE BUKAN KANPAS BEGO"
Hardik Santi yg kini mulai kesal akan ulahku yg dengan seenaknya membuat tanda silang pada kedua payudara nya

Aaaauuuuuwwww

"Sakit San,,tega bgt sih lhu kuping gue bukan kunci San maen puter aja"
Rengekku sembari meingis memegang kuping yg di plintir Santi dengan ganas, namun kala aku menunduk tanpa disadari ternyata Santi malah membuka rok yg ia kenakan beserta cd nya dan dengan ganasnya menarik rambutku yg mengarahkannya pada selangkangannya
"CEPAT KAU JILATIN MEMEK GUE SAMPE GUE SURUH BERENTI"
Perintah Santi dengan bertolak pinggang sembari melotot yg dipaksakan karna matanya yg sebenarna sipit. Aku hanya bisa melakukan apa yg dia perintahkan, sebenarnya walaupun tidak dia suruh juga aku dengan senang hati melakukannya.
Dengan cepat kutusukan 2 jariku kedalam vagina yg masih terlihat sangat mulus dan labia mayora nya belum terlihat menggelambir mungkin baru satu centian labia nya dan kelentitnya masih kecil lebih kecil dari ukuran kacang tanah terlihat mengintip, segera kuhisap kuat tanpa mengurangi kecepatan rojokan 2 jariku yg sedari tadi sudah sudah memonmpanya dengan rpm yg cukup cepet hingga hanya butuh waktu kurang dari 3 menit tubuh Santi langgung bergetar hebat.

Aaauuuhhhhh aaaaaaaccccchhh

Desahan Santi yg terdengar cukup keras akibat badai orgasme yg menerjangnya

CREEETT,,,,CREEETT,,,,CREEETT

Terasa semburan hangat dari dalam vagina nya terhadap jari dan lidahku yg sedang menjamah kewanitaan nya itu, kuhisap semua cairan tubuhnya yg keluar itu sampai tak menyisakannya.
Tubuh Santi mulai melemas hingga ia berlutut dan sejajar denganku, kupeluk tubuhnya yg lemas dan kubaringkan tubuh seksinya di atas ubin yg beralaskan kardus.
Mulai terlihat wajah kepuasan nya walau napasnya masih belum beraturan, ku manfaatkan kesempatan ini dengat cepat membuka cd yg masih menutupi jecky dan kulemparkan cd ku kesamping.
Jecki kini berdiri dengan gagahnya yg siap menusuk lawannya yg kini masih terkapar dilantai, tanpa ba bi bu segera kuberjongkok di hadapan selangkangan Santi dengan terlebih dahulu melebarkan kaki nya

BLEESS

AaaaaUuuhhh

Jecki hanya masuk kepala nya saja namun sudah membuat Santi meleguh, aku masih bisa menahan desahanku karna hanya baru sebatas kepala yg jecki terobas. Setelah aku diamkan sekitar 1 menit kucabut kembali jecki dan dengan cepat ku hempaskan sekaligus jecki ke dalam vagina Santi dengan tekanan yg cukup kuat

BLLEEEEEEESSSSSHHH

Aaaaaauuuuuccccchhhh,,,,,Aaaaaaacccccchhhh
Desahan kami saling bersautan saat penetrasi yg dengan kasar dan cepat itu membuat Santi menggelengkan kepalanya kekiri dan kekanan

"Perih BEGO,,, bukan nya pake perasaan"
Ungkap Santi akibat hunusan jecki yg sekarang bercokol di dalam vagina nya walau tak seluruhnya karena sudah mentok menyentuh dinding rahimnya hanya tersisa sekitar 5centi batang jecki yg tak mampu lg di tampung cewek galak ini.
Setelah ku diamkan sembari menddapat omelan dari sang pemilik sarang akhirnya aku mulai menggerakkan pinggulku maju mundur

Uuuuuccchhhh,,,,aaaaaaacccchhhh eeeeeemmmmpppttttt

Syair birahi terdengar saling melengkapi suasana yg bergelora ini dan tanganku mulai liar dengan hinggap pada pagian yg bertanda silang merah yg tak lain payudara Santi, terus kuremas dan kupilin - pilin kudua payudara nya serta tak mengurangi genjotanku

Aaaaaccccchhhh,,,,uuuuuucccchhhh

"Enak bgt ternyata memek lhu San"
Desahku yg merasakan gesekan dinding vagina nya pada batang jecki
"Gue gak nyangka kalau kontol sepanjang dan segede itu bisa masuk ke meki gue"
Sautan Santi. Semakin cepet rpm maju mundur nya pinggulku yg membuat Santi kembali mengejangkan tubuhnya dan sangat aku rasakan dinding vagina nya semakin menjepit kuat jecki hingga akhirnya jecki tersiram cairan hangat Santi yg keluar tuk kedua kalinya.

Aaaaaaaaaaccccccchhhhhhh

CREEETT,,,,CREEETT

Kembali napas Santi berberu dan tak beraturan bagai sudah lari di kejar satpol PP. Tak kuberikan waktu buat cewek galak ini buat beristirahat dan juga menikmati badai orgasme nya, segera kubalikkan tubuhnya tanpa mencabut jecki yg masih betah di sarangnya itu sampai tubuh santi membelakangiku dan tak lupa sedikit kuangkat bokongnya supaya dia menungging.
Kini peganganku beralih ke bongkahan bokong yg kini nampak jelas di depanku, kambali kugenjot vagina yg makin basah itu dengan cepat karena terasa sekali jecki seperti mati rasa karena terlalu tegang dan terasa makin dekat puncak yg bakal kugapai hingga aku makin menambah kecepatan genjotanku

Uuuuucccchhhh

"Gue mau ngecrot nih San"
Desahanku yg mulai terasa maikn dekat puncaknya
"Cabut Bull gue gak mau tekdung"
Pinta Santi supaya aku tidak ngecrot dalam rahimnya namun tak kiraukan permintaan nya karena percuma dari tadi gue genjot mati - matian kalau di crotin diluar, kaya coli aja.
Kuhentakkan jecki hingga mentok pada dinding rahimnya saat merasakan ada yg segera keluar dalam tubuh jecki

Aaaaaaaauuuuhhhh,,,,aaaaaaccccchhhh

CROOOOTTT,,,CROOOOTTT,,,CROOOOTTT,,,CROOOOTTT
Terasa sekali jecki menembakan banyak sekali pejuh di rahimnya Santi
"Dasar BEGOOOOOOO,,, kenapa di keluarin di dalam"
Teriakan Santi yg segera bangkit dan kedua tangannya memegang pipiku serta menggoyangkannya gemes. Namun anehnya si cewek galak ini setelah ngomel malah langsung melumat bibirku dengan lembut

"Siap - siap jadi ayah yah Bull"
Ucap Santi saat melepaskan pegutan bibirnya
Aku hanya bisa bengong dengan ucapan serta tingkahnya.

Kamipun tertidur pulas karena merasa kecapean akibat pertarungan sengit tadi. Paginya saat aku membuka mataku Santi sudah tak terlihat lg dalam ruangan ini namun ada secarik kerta yg dia tinggalkan di bawah botol jamu IN.. S... Yg belum di buka. Kuraih botol serta kertas yg terselip di bawahnya itu

"Sorry gue gak pamit soalnya gue harus sekolah dan lhu harus sehat yah karena gue gak mau nanti bapak nya anak gue letoy.... Santi"

Tulisan tangan si cewek galak sangat aneh bgt ini orang, tak kuhiraukan pesan dari si Santi
"Masa bodo lhu mau ngomong apa yg penting ada doping"
Gumamku yg dengan senang hati membuka tutup botol jamu yg si cewek galak tinggalkan untukku, kutenggak jamu itu hingga menyisakan separo isi nya dan ku simpan di pojok ruangan Papa Sera Kilo ini seperti biasa untuk sore nanti karna kini aku harus keluar tuk nyari sesuap nasi yg dari kemaren siang belum di isi.
Dalam perjalan ternyata ada sahabat aku yg lg asik dengan tiga orang cewek memakai seragam SMA seperti si Santi

"WOII BULL SINI,,ADA YANG NYARIIN LHU NIH"
Teriakan Omen sahabatku ketika melihatku di seberang jalan, "ahh males bgt nyamperin tuh cewek karena dorong cacing dalam perut yg sudah berdemo menuntut segera diisi makanan. Dengan langkah yg sedikit malas segera kuhampiri Omen dan 3 cewek itu

"Napa lhu keliatan bete bgt muka lhu"
Tanya Omen saat aku sudah berada di hadapannya sembari salam kepalan tangan yg tempelkan dengan kepalan tangannya, dan tak lupa ku salami 3 cewek itu dangan salam yg sama namun mereka bertiga masih kikuk dengan salam yg. Kuberikan tapi segera di sambutnya salamku itu.

"Laper gue Men,,, dari kemaren siang belum gue isi ni perut ampe cacing dalam perut pada demo"
Jawabku akan pertanyaan Omen
"Ohh gitu ya udah kita nyari makan dulu sambil ngobrol"
Ajakan Omen yg tanpa memperdulikan 3 cewek yg terlihat dari fisiknya cantik. Saat melangkah hendak mencari makanan kami dihentikan oleh 3 cewek itu
"Loh kami gimana ini bang"
Ucap salah satu dari 3 cewek itu, aku pun tengok 3 cewek itu dan Omen dengan santainya
"Ya dah kalian mau ikut,,, ayo" ajak Omen pada ketiga cewek itu dan hanya di jawab dengan anggukan oleh mereka, kamipun berjalan bersama mencari tempat untuk makan...................................................
 
PERKENALAN​



"Ketoprak 1 bang"
Kupesan makanan saat kami sudah berada di kios kaki lima di pinggir jalan
"Gue juga bang"
Omen tak mau kalah denganku yg ikut - ikutan memesan ketoprak tapi aku masih heran dangan para cewek yg tak kunjung memesan makanan, apa mereka masih pada kenyang ahh masa bodo dengan mereka yg penting sekarang aku bisa mengisi perutku, aku segera meraih piring yg dibawa sang pedagang namun saat suapan ketiga aku melirik ke para cewek yg hanya duduk tanpa bersuara
"Kalian gak makan"
Kutanyakan mereka soal knapa gak ikut makan, mereka sedikit gugup atas pertanyaanku hingga salah satu dari mereka mulai membuka mulutnya
"Kami belum pernah makan dipinggir jalan" jawab mereka yg membuatku heran.
"Lah kenapa bisa gitu"
Kembali kubertanya sembari tetap melahap makanan yg di depanku ini
"Belum pernah aja dan takut juga sih kalau nanti kami sakit perut"
Jawabnya yg terkesan kalau mereka berasal dari kaum kapitalis dan borjuis, aku hanya tersenyum dengan jawaban itu dan tak berani lg menawarkan makanan yg sungguh nikmat ini.

Setelah selesai makan dan Omen membayar makanan yg sudah kami lahap tadi akhirnya kami memutuskan untuk pergi ketempat nongkrong kami yg biasa di depan toko yg sudah tutup, namun sangat sulit nyari toko yg sudah tutup pada siang hari ini karna para pemilik toko lebih memilih untuk menutup toko mereka pada sore hari, setelah lama mencari akhirnya kami menemunkan toko paling pojok ternyata sudah tutup, kamipun segera berjalan kearah toko tersebut

"Gini Bull,,mereka bertiga itu temennya si...siapa tuh cewek jutek yg tinggi itu"
Ucap Omen yg lupa nama si Santi
"Santi bang"
Timpal salah satu cewek itu, Omen pun segera ingat akan Santi yg super Galak itu
"Ya,,,iya si Santi,, mereka temennya si Santi Bull,,, dari kemaren lusa mereka pengen ketemu sama lhu Bull"
Ucap Omen menjelaskkan akan maksud ketiga cewek yg kini berdiri di hadapan aku dan Omen
"Ohh gitu,,terus sekarang udah ketemu mau ngapain"
Tanyaku pada ketiga gadis itu, sejenak mereka saling pandang dan menyuruh salah satu temannya untuk menjelaskannya
"Gini bang,,,kami mau ikutan gabung sama abang,, apa boleh bang"
Ucap salah satu cewek yg menjelaskan maksud mereka mencariku,heran juga dengar permintaan mereka padaku yg dianggap seolah - olah aku ini seorang ketua pada satu kelompok, padahal aku gak merasa sebagai ketua ataupun bos di suatu kelompok
"Gabung apaan,,,gimana maksudnya"
Tanyaku pada mereka
"Ya gabung,,,nongkrong bareng abang"
Jelas mereka padaku, aku malah makin binging aja dengan mereka
"Sekarang kan sudah nongkrong bareng,,, masa harus minta ijin segala sih,,kesan nya gue itu sebagai apa gitu"
Ucapku pada mereka
"Iya sih bang,,,tapi kami memang harus ijin dulu sama abang,,dari semua yg kami denger di kota ini semuanya saranin untuk ketemu abang dulu,, kasi sudah seminggu ini mencari tau gimana caranya supaya bisa ikut gabung sama komunitas ini"
Terang salah satu cewek itu menjelaskan, ternyata mereka sudah seminggu nyari tau soal komunitas dan sungguh aneh juga sih kenapa ampe mau nyari tau soal komunitasku, apa mereka punya maksud tertentu akan komunitas ini.
"Sebenarnya kalian kenapa mau gabung"
Tanyaku pada mereka bertiga
"Apa seharusnya kita nyari tempat yg lebih santai dan sedikit privaci"
Keluh salah satu dari mereka yg merasa kurang sedikit tertutup kalau di depan toko gini
"Emang kenapa dengan tempat ini,, gue dan sahabat gue sering kumpul - kumpul disini"
Pernyataanku soal tempat ini
"Kami gak biasa kalau cerita masalah pribadi di tempat terbuka begini,,soalnya alasanku pengen masuk komunitas karena masalah pribadi"
Jelas cewek itu dengan nada sedikit resah dan bahkan terlihat sedih dengan terlihatnya matanya berkaca - kaca, aku pun melirik ke arak sahabatku yg sedari tadi hanya menjadi pendengar setia
"Gimana Men"
Tanyaku pada sahabatku ini
"Terserah lhu Bull,, gue bisa kasih solusi dan gue yakin cuma lhu yg bisa hadapi 3 cewek ini,, cuma saran gue sih lhu bawa aja ke PSK "
Terang Omen yg hanya bisa serahin semua ini sama aku
"Oke skarang kita semua ke PSK"
Ajakku ke semuanya termasuk Omen
"Lhu duluan aja Bull, gue lg nungguin si Erick nih ada sedikit urusan"
Tolak Omen karna dia ada janji sama sahabat gue Erick
"Lah nanti gue masa sendirian,,mereka bertiga Men, bisa - bisa gue di perkosa sama mereka"
Candaku yg dibalas dengan tatapan tajam oleh ketiga cewek itu
"Hahahaha mau nya lhuu tu mah Bull"
Tawa Omen yg menyuruhku cepat - cepat meninggalkan dia.

Akhrinya aku beserta 3 cewek itu pergi ke PSK tempat smalam aku dan Santi bertarung, di tengah perjalan aku mampir ke toko jamu untuk sekedar membeli doping, uangku tak cukup kalau beli 2 tapi dengan santainya mereka membayarkan apa yg hendak kubeli, bahkan uangku malah di kembalikan oleh si penjual jamu dan malah di tambah 2 botol lg karena uang yg mereka kasih ke tukang jamu itu cukup untuk membeli 4 botol
"Wah jadi malah 4 botol nih,,, nanti gue ganti yah duit kalian"
Ucapku karena merasa gak enak kalau di bayarin cewek apa lagi baru kenal bahkan belum tau nama mereka semua
"Sudah gak usah abang pikirin,,kalau masih kurang kami bisa memberikan yg lebih dari 4 botol itu"
Balas cewek itu yg terkesan mereka anak orang kaya, mungkin lebih kaya dari si cewek galak Santi pikirku

Kami pun samping di tempat aku biasa merenung namun seperti ada yg berbeda kali ini, kenapa ada kasur lantai disini beserta dua bantalnya
"Loh kalian sudah ketemu sama bang Jambull"
Ucap Santi yg tiba - tiba muncul di balik tembok, seperti hantu aja ini anak
"Loh ada elu disini San"
Jawab mereka saat kami masuk ke ruangan itu
"Iya nih tadi balik sekolah gue langsung cabut kemari"
Jelas si cewek galak dan super jutek itu, mereka akhirnya ngobrol berempat tanpa memperdulikan aku yg dari tadi masih bingung dengan ruangan ini yg sudah ada kasur lantai beserta bantalnya, biasanya aku tidur hanya beralaskan kardus saja namun kini sudah ada kasur yg cukup lebar walau hanya kasur lantai yg tipis tapi cukup untuk supaya tidak sakit kalau tidur. Aku segera mengambil jamu sisa pagi tadi aku simpan namun tak kutemukan.
"Woii San lhu liat jamu di pojokan sini"
Tanyaku pada si galak yg sedang asik ngerumpi, dasar cewek gak dimana - mana pasti aja ngerumpi mentang - mentang punya 2 mulut pikir kesalku
"Ohh yang di pojok itu tadi gue minum,, aus gue pulang sekolah"
Balas Santi yg membuat 3 cewek di depannya kaget
"Lhu minum jamu itu San"
Tanya salah satu dari mereka
"Lah emang napa,, enak tau,, bisa bikin asik gitu bahkan bisa ngayal juga walau suka ada pusingnya dikit kalau terlalu banyak"
Jawab Santi dengan entengnya yg membuat temen - temennya itu menggelengkan kepalanya
"Gue kira lhu gak pernah minum San,, bahkan sampai minum jamu itu,, kalau mau lhu bisa minum tuh black lebel kalau gak cipas regal gitu"
Ucap temennya si Santi
"Disini mah cukup jamu itu sudah bisa buat lhu asik,, gak perlu yg mahal - mahal Nez"
Alasan santi dengan cukup santai, aku segera membuka satu botol jamu yg tadi gue beli sebelum kesini,,, eh bukan aku yg beli tapi 3 cewek temennya si galak itu.

GLEEGG,,,,GLEEGG

"Ahh mantap"
Gumamku saat menenggak jamu itu yg terasa sangat nikmat
"Woiii anjing lhu gak ngajak - ngajak kalau minum"
Teriak Santi dengan setengah berlari kearahku dan dengan cepat menyambar botol yg ku cekik itu namun aku tak kalah cepat dengan menyembunyikan botol itu di belakang tubuhku hingga membuat Santi seperti memelukku karena ingin merebut botol jamu tersebut
"Enak aja mau ngambil - ngambil doping gue, mahal nih baru gue beli tadi"
Jawabku mengejek Santi, dengan santainya si galak mencium bibir aku dengan penuh kelembutan hingga membuat tanganku yg tadinya di belakang tubuhku kini malah pasrah dan hendak memeluk si galak ini
"Asik gue dapet juga nih minuman"
Ucap Santi saat berhasil mengecohku dan mertebut botol yg tadi aku susah payah hindarkan dari si galak Santi
"Ahh curang lhu maen nya"
Ucapku yg sedikit kecewa karena ulah si galak itu.
Ketiga cewek temennya itu masih bengong dengan ulah temennya itu yg dengan cueknya mencium bahkan melumat bibirku hanya untuk setengah botol jamu itu
"San gue lg gak mimpi kan"
Ucap salah satu dari mereka karena merasa yg berusan itu bagai sebuah mimpi,, memang aku sudah tau si Santi itu kalau dia di sekolah itu sangat alim bahkan terkesan cuek sama cowok tapi tadi mereka pasti sangat terkejut dengan temannya itu yg berani berciuman di dpan mereka
"Kenapa wie,,kaget yah kalau gue berani cipokan,, jangan kaget wie nanti lhu bakal tau yg lebih dari ini"
Jawab Santi yg kini membuat ketiga temennya itu semakin bingung akan jawaban yg mereka denger barusan
"Sudah - sudah jangan terlalu di pikirin nanti bang Jambull pasti bakal jelasin noh"
Ucap Santi setelah meminum semua isi jamu dalam botol itu sampai habis
"Bull lhu belum kasih tau ke mereka yah"
Kembali Santi bertanya padaku
"Jelasin apa sih lhu"
Jawabku yg masih kesal akan perbuatannya terhadap dopingku
"Idih sayang masih kesel yah sama bebeib"
Ucap Santi dengan gestur yg dibuat sangat manja
"Cuih bebeib,,, lhu gak pantes dibilang bebeib tapi pantesnya tuh bebek,,, wek,,wek,,wek,,wekk"
Jawabku yg menirukan bebek sedang mengepakkan sayapnya
"Wah ni anak berani ngejek gue lg,, mau gue siksa lg lhu bego"
Geram Santi atas ejekanku yg terlihat mata melotot lucunya itu kembali terlihat
"Hahahahaha lucu bgt deh kalau si jutek lg marah"
Kembali ejekanku pada si Santi yg membuatnya semakin geram dan langsung saja berlari kearahku hendak memakanku bulat - bulat, karna sudah tau bakal begitu, dengan cepat kumenghindar dari sergapannya dengan berlari mengelilingi ketiga cewek temennya itu yg masih heran akan kelakuanku dan terlebih lg temennya si Santi.
Karena merasa lelah si galak akhirnya menghentikan pengejarannya dan dengan santainya mengambil satu botol jamu yg masih terbungkus kantung plastik hitam yg tadi kubawa

GLEEGG,,,GLEEGG,,,GLEEGG,,GLEEGG,,GLEEGG

Waduh gila tuh anak galak satu botol langsung habis di tenggaknya,terlihat temen - temen ceweknya semakin kaget dengan kelakuan temennya itu yg dengan rakusnya menghabiskan sebotol jamu dengan sekali tenggak.
"Udah ahh bull gue cape maen kejar - kejaran sama lhu,, sekarang lhu bilangin saja semua praturan di komunitas kita pada temen gue"
Ucap Santi sembari langsung duduk di kasur lantai serta mengajak temen - temen ceweknya tuk duduk di kasur lantai tersebut, aku pun walau masih ngos - ngosan kini ikut duduk bersama mereka. Saat duduk di depan mereka berempat, Santi dengan enaknya langsung tidur dipahaku dengan melingkarkan tangannya ke pinggangku
"Woii sadar lhu,, ada temen - temen lhu juga"
Kagetku sembari menyadarkan si galak ini supaya tak tidur seenaknya di pahaku
"BERISIK BEGO,, lhu ngobrol aja sama temen gue"
Bentak Santi dengan garangnya membuatku sedikit aneh dengan sikapnya ini.

"Oke sekarang silahkan kalian jelaskan alasan kalian kenapa pengen masuk komunitas kami"
Tanyaku pada mereka bertiga
"Baiklah sebelum kami mulai alangkah baiknya kami memperkenalkan dulu nama kami pada abang"
Ucap salah satu dari mereka
"Saya janes"
Ucap cewek yg berambut sebahu dan tingginya masih dibawahku apalagi si galak Santi
"Jambul"
Balasku
"Saya Dewi"
Ucap cewek berambut sepunggung dan tingginya sama denganku
"Jambul"
Jawabku
"Indri"
Ucap cewek paling pendek dan keliatan sangat pemalu karna dari tadi siang dia cuma senyam senyum doang
"Jambul"
Jawabku
Akhirnya kami sudah saling tau nama dan kenal nama - namanya
"Santi,,,cewek paling cantik sejagad"
Ucap si galak yg tiba - tiba duduk dan meminta untuk berjabat tangan seperti temen - temennya barusan
"Sid vicius"
Jawabku sambil menjabat tangannya si galak itu
"Hahahaha,,,jauh kemana - mana lhu kalau mau di samain sama Sid Vicius,,mimpi kali ye"
Ledek Santi yg kembali ke posisi semula dengan tiduran di pahaku dan melingkarkan tangannya di pinggangku lg bahkan lebih erat dan makin dekat hingga sampai payudara yg semalam aku beri tanda silang itu kini menempel perutku karna posisi dudukku yg bersila dan kepala si galak ini berada pada paha paling jauh darinya dan tak ayal satu payudara nya berada di perut bawahku dan satunya lagi berada di selangkanganku dan rapat pada jecki di balik celana dan cd ku. Bahaya ini si galak,,gimana aku bisa focus pada temen - temennya kalau dalam posisi seperti ini gumamku dalam hati
 
Numpangg nongkrong di treadnya kang Tora:beer:

.wuih cerita yang diangkat berdasarkan kehidupan kaum minoritas yg selalu dipandang sebelah mata, btw ada adegan exe waktu nonton konser gak kang... Biasanya kan sering tuch, waktu nonton konser rombongan paling depan dekat panggung
Pasti ada suhu nanti pasti bakal ane share suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd