Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pembalasan Berujung Kenikmatan : Chindo Stories (Update 18 Oktober 2023 - Page 49) Season 2

Bimabet
Season 2

Part 1 (Penyelidikan)


POV narator

Sinar matahari sangat terik menerangi ibukota, sebuah mobil sedan berhenti didepan sebuah ruko yang sudah lama tidak ditinggali. 2 orang turun dari mobil tersebut, seorang bapak2 dan seorang wanita cantik berumur sekitar 30-an. Di depan ruko itu juga sudah menunggu seorang ibu2 berumur 60-an. Mereka bertemu dan saling bertegur sapa.


Diana Disan


Diana Disan

POV Diana.

"Met siang ibu rose, maaf sudah menunggu lama ya ? Trima kasih sudah menyempatkan diri bertemu." ucapku.

"Met siang juga non, saya belum lama nunggunya kok, lagian tempat tinggal saya cuma di sebelah pas ruko ini." jawab ibu rose sambil tersenyum.

“O ya bagus bu, jadi kita bisa sering ketemu bincang2 ya, sekalian kenalkan ini pak muktar, yang memegang kunci ruko ini.” ajakku berkenalan, pak muktar dan ibu rose lalu berjabat tangan dan kemudian pak muktar membukakan pintu ruko.

“Mari kita masuk, ngobrol2 didalam.” ajak pak muktar dan kita semua masuk ke dalam ruko.

Sebelumnya perkenalkan, namaku diana, sering dipanggil disan karna nama lengkapku diana santoso, usiaku 30 tahun dan masih single. Aku wanita yang terbilang langsing dan tinggi seperti model, orang2 mengatakan wajahku cantik, rambutku juga panjang tapi terlalu serius. Aku memang terbiasa serius walaupun kalau ada yang bercanda aku ikut tertawa. Aku membuka biro penyelidikan swasta tidak resmi disamping pekerjaanku sebagai agen asuransi, aku memiliki 2 rekan wanita yaitu shen yin dan olivia. Biro ini baru berjalan hampir 2 bulan dan belum banyak mendapat klien yang besar, hanya kasus2 kecil seperti selingkuh, penipuan antar pribadi dll. Walaupun begitu, motivasi dari kudirikan biro ini adalah untuk menyelidiki temanku yanti dan 2 ponakannya yang menghilang misterius 4 tahun yang lalu tanpa jejak. Mereka menghilang begitu cepat, hanya dalam waktu kurang lebih 2 minggu dan bahkan polisi pun tidak dapat menemukan jejak kemana mereka pergi. Satu2nya jejak peninggalan mereka sebelum menghilang adalah ruko ini yang menjadi tempat tinggal ke 2 ponakan temanku, rumah dan toko yanti sudah diambil alih oleh orang lain karena pemiliknya tidak ada. Kami sekarang berkumpul di ruko ini untuk berdiskusi dan mendapatkan petunjuk tentang kasus ini.

“Ini kondisi dalam rukonya, semua perabotan masih lengkap dan baru… hanya sangat berdebu dan banyak sarang laba2 saja.” ucap pak muktar sambil menyalakan saklar listrik untuk menghidupkan lampu, bagian dalam ruangan ruko tersebut langsung diterangi oleh lampu.

Pak muktar saat ini memegang sementara kunci ruko ini sampai ruko ini terjual, ruko ini sudah disita 2 tahun yang lalu oleh dinas perumahan karena nunggak PBB dan tidak ada penghuni.

“Aneh sekali mereka menghilang begitu saja tanpa kabar, tanpa tanda2… seperti ditelan bumi…” ucap bu rose dengan nada sedih.

“Kita tunggu sebentar ya, 2 rekan saya sudah dekat.” ucapku.

Sekitar 10 menit datanglah sebuah mobil karimun dan berhenti didepan mobilku. 2 wanita cantik turun dari mobil itu dan langsung masuk kedalam ruko.


Shen yin


Shen yin

Kucritakan sedikit mengenai kedua rekanku ini ya :). Shen yin usianya 28 tahun, dia sudah berpacaran dengan pria yang usianya dekat dengannya (maap ya para single hehehe…) tapi pacarnya saat ini bekerja di singapura dan hanya pulang sekitar 6 bulan sekali, dia baru slesai kuliah dari guangzhou, dia pulang kesini untuk tinggal dan membantu bisnis orang tuanya sekaligus full time bekerja di tempatku. Matanya yang sipit dan rambutnya yang lurus panjang memperlihatkan keeksotisan gadis ty*nghoa, apalagi ada tahi lalat di bawah bibir bagian kirinya, menambah keunikan wajahnya yang sudah sangat oriental cantik, tinggi dan kelangsingannya kurleb sama denganku, sifatnya sering emosional dan kadang membuat keputusan sendiri diluar keputusan kami bersama… sifatnya memang agak keras tapi dia baik hatinya dan mau bergaul jika sudah kenal baik dengannya.😊.


Olivia


Olivia

Olivia usianya 27 tahun, masih single. Dia lulusan S2 universitas terkemuka di ibukota dengan peringkat cum laude. Dia bergabung denganku katanya karna dia menyukai pekerjaannya banyak tantangan dan bisa pergi kemana2 bertemu banyak orang. Dia suka berlaku seperti reporter mewawancarai orang dan merekamnya, dia cantik dan periang dengan rambutnya yang pendek seleher dicat pirang, langsing dan tingginya juga mirip denganku, dia sangat menyukai fashion, sering berpakaian terbuka seksi dan mengajak kami untuk berpakaian seperti yang dia pilih. Dan memang pakaian yang dia pilih sangat cocok untuk kami.😊

“Met siang ci Disan ! Met siang pak muktar, bu ros ! Kabar kalian bagaimana ?” ucap olivia sambil tersenyum.

“Baik non olivia. Trima kasih” jawab pak muktar.

“Baik juga ci oliv, trakhir kita ketemu sebulan yang lalu ya, ngobrol2 sebentar ttg ruko ini, sebelum ada pak muktar” senyum bu rose.

“Iya bu waktu itu saya tanya tentang sejarah ruko ini sebentar, akhirnya sekarang kita bisa saling ngomong panjang lebar cerita2 ya. Hahaha… o ya ini rekan kami juga, kenalkan… namanya shen yin, dia baru pulang kesini selesai kuliah dari guangzhou.” balas olivia sambil memperkenalkan shen yin ke pak muktar dan bu rose.

“Perkenalkan, saya shen yin.” Sambil memberikan tangan kanannya untuk bersalaman.

“Ya, kenalan kamu saya terima. Waahh cantik2 ya wanita2 dari biro penyelidik ini hahaha.” puji pak muktar sambil salaman.

“Senang juga kenalan sama kamu shen yin.” ucap bu rose sambil bersalaman.

“Oke langsung aja bu rose, bisa dicritakan dulu bagaimana crita ibu rose dari awal ?” tanyaku.

“Tunggu bentar aku rekam ya !” ucap olivia sambil mengeluarkan tape perekam dan mendekatkannya pada bu rose.

“Silahkan, ibu sudah bisa crita hehe.” ucap olivia.

“Jadi begini… 4 tahun yang lalu saya baru pindah ke sebelah sehari sesudah kerusuhan karena saya dititipkan kunci ruko sebelah untuk menjagainya selama ditinggal pergi penghuni sebelumnya karna takut, sekitar 1 tahun kemudian, penghuni sebelumnya menjualnya kepada saya dengan harga miring karna katanya mereka masih takut dan trauma dengan kerusuhan 4 tahun yg lalu.” jelas bu rose.

“Lalu bagaimana kisah tentang penghuni ruko ini sepengamatan ibu ?” tanya olivia seperti reporter.

“Saya tidak banyak tahu tentang penghuni ruko ini… tapi yang saya ingat, katanya sebelum pristiwa kerusuhan ada bapak dan ibu serta ke 2 putrinya tinggal disini, dulu ini adalah sebuah toko kelontong, putrinya yang satu lagi sekolah di luar negeri dan putri yang lebih kecil tinggal bersama bapak ibunya. Sewaktu kerusuhan, mereka menjadi korban… bapak ibunya meninggal di tempat, putrinya yang bungsu selamat tapi dalam keadaan mengenaskan setelah diperkosa segerombolan orang yang menyerbu komplek ruko ini…” cerita ibu rose.

“O begitu… dilanjutkan bu…” ucapku penasaran.

“Iya… setelah kejadian itu… tante mereka tinggal bersama keduanya. Saya sempat bertemu dan tegur sapa dengan mereka sebentar, mereka orangnya baik2 dan juga cantik2…. Tak lama saya dengar tantenya menghilang dan kedua anak perempuan itu berusaha mencarinya… terakhir saya melihat yang tinggal satu itu, yang sulung pas pulang dari toko tantenya masuk ke dalam ruko… dan selepas malam hari itu… saya sudah tidak melihatnya lagi dan ruko ini kosong sampai saat ini…” crita bu rose.

“Iya bener bu, yang terakhir saya lihat adalah yg sulung yang namanya yoan, dia menitipkan toko yanti kepada saya. Katanya dia ada urusan sebentar dalam beberapa hari pergi ke luar kota tapi tidak memberitahu tujuannya kemana.” ucapku.

“Kejanggalan yang tidak lazim… semuanya seakan2 pergi selamanya tanpa kabar, apa ada kemungkinan tindakan penculikan ya? duga pak muktar.

“Mungkin begitu pak, karna petunjuk yang kita kumpulkan mengarah kesitu.” ucap shen yin.

Lalu kami berhenti mengobrol dan memeriksa ruangan2 ruko itu, kutemukan tas ransel yang sangat berdebu di salah satu kamar lantai 2, kubuka dan kukeluarkan isinya. Ada beberapa pakaian, peralatan make up dan sebuah dompet, kubuka dompetnya dan ada sejumlah uang, ktp dengan nama yoan dan 2 buah foto. Satu foto keluarga lengkap dengan ayah, ibu dan kedua putrinya. Satu lagi foto yanti dengan kedua perempuan yang sama dengan foto satu lagi, mreka adalah keponakannya yanti dan ini pasti kamar yang sulung yang namanya yoan…

“DISAN !!! Coba kesini !! Gw ketemu sesuatu…” aku mendengar suara shen yin berteriak memanggilku dan aku langsung menuju keluar kamar dan masuk ke salah satu kamar, tempat asal suara shen yin dan tak lama olivia, pak mukhtar dan bu rose ikut masuk ke kamar.

“Diana, Olivia coba lihat ini…” ucap shen yin sambil memperlihatkan aku dan olivia selembar kertas yang berisi ancaman yang bertuliskan :

“Ruko ini beserta isi dan penghuninya segera menjadi milik kami.”

CEKREK ! Olivia tidak lupa memfoto kertas surat itu dengan kameranya.

“Shen… ini jelas sekali ! Mereka bukan menghilang tapi ada yang menjahati mereka ! Ini barang bukti yang kuat, dimana kamu temukan ini ?” tanyaku.

“Di dalam lemari ini Di, di sela2 bagian dalam tumpukan pakaian, kayaknya sengaja disembunyiin entah kenapa.” jawab shen yin

“Kayaknya yang sembunyiin ini si yanti, dia gak mau ponakannya tahu dan ketakutan. Menurut lo, apa geng nanang yang mengirimkan surat ini ?” tanya olivia kepadaku.

“Buktinya lebih banyak mengarah ke mereka, jadi kemungkinan besar surat ini dari mereka vi.” jawabku.

“Dan geng nanang ini yang menyerbu ruko ini, yang menghabisi kedua orang tua mereka serta memperkosa lina. Genk yang sama yang kemungkinan menculik mereka bertiga” sambung shen yin.

Aku berdiam mencoba menyatukan semua bukti yang seperti puzzle.


……….


Kami pun melanjutkan memeriksa dan mendokumentasikan dengan teliti setiap bagian ruko ini sampai hari menjelang malam, bu rose mau pamit pulang.

“Non dian… anu… maaf… saya permisi buru2 pulang ya… saya takut…” ucap bu rose wajahnya terlihat kuatir.

“Baik bu rose, karna hari sudah gelap, bu rose sebaiknya istirahat pulang saja… tapi kenapa bu rose terlihat gugup dan ketakutan ?” tanyaku.

“Anu… non… kalo malem… di ruko ini sering ada suara2 padahal tidak ada orang… dan bahkan beberapa orang yang meronda keliling pernah melihat lampu di salah satu kamar ini menyala padahal listriknya kan sudah diputus dan kadang juga terlihat sosok perempuan… bisa 2 orang, kadang 3 orang… saya tidak brani malam2 sendirian disini non…” ucap bu rose agak gemetar.

“Ibu takut sama hantu ya ? Hihihi.” tawaku kecil.

“Itu beneran non, kadang hampir tiap malam saya mendengar ada suara perempuan seperti sedang ngobrol dan bercanda satu sama lain, ada suara tawa cekikikan dan langkah kaki, padahal saya di sebelah loh…” jelas bu rose.

Setelah mengucapkan sampai ketemu lagi, bu rose kembali ke ruko di sebelahnya. Aku diam saja antara percaya dan tidak, menghargai pandangan bu rose. Tapi memang dari informasi yang kudapat, ruko ini memiliki sejarah yang kelam, mulai dari kejadian kerusuhan sampai 3 orang wanita yang hilang misterius 4 tahun yang lalu.

“Disan ! Kita pulang yuk, besok kita lanjut ketemuan buat meeting mengenai temuan hari ini. Pak mukhtar juga katanya tidak bisa sampai malam membuka ruko ini. Peraturan dari kantornya.” ucap olivia.

“Oke deh, besok kita ketemuan lagi, jamnya nanti gw SMS ke kalian… dan… shen ! Jangan lupa bawa dokumen kasus ini dari kepolisian ya.” ucapku.

“Oke Di ! Gw tunggu kabar lo besok ya. Ayo liv, kita balik !” ajak shen yin kepada olivia.


Disan merokok

Aku mengeluarkan sebatang rokok dari tasku, kumasukkan dalam mulutku dan kunyalakan dengan pemantik. Kuhisap dalam2 dan kukeluarkan asapnya untuk menenangkan pikiranku sebentar. Aku memiliki kebiasaan merokok jika sedang berpikir tetapi aku bukan perokok berat, aku merokok hanya setelah selesai investigasi di tkp dan itupun cuma 1 batang. :)

“Bu diana, ruko sudah saya kunci, saya tunggu di mobil ya.” ucap pak muktar.

“Iya pak, sebentar ya saya habiskan rokok ini dulu.” ucapku melanjutkan merokok didepan ruko.

Tiba2 aku merasa merinding, terutama di bagian belakang leherku, aku merasa ada yang memperhatikanku dari belakang. Aku langsung melihat ke belakang tapi tidak ada siapa2, hanya sebuah ruko yang gelap tidak berpenghuni.

“Wah, mungkin bu rose ada benarnya…” pikirku dalam hati. Aku langsung menjatuhkan rokokku dan kuinjak untuk mematikannya, kemudian segera menuju ke mobil dimana pak muktar sudah menunggu.

“Pak muktar, nanti saya minta tolong diantar sampai depan kompleks saja ya, supaya pak muktar tidak repot masuk kompleks.” ucapku.

“Iya bu, sampai depan rumah jg gak apa2 kok.” balasnya.

“Tidak perlu pak, saya ada mau jalan sebentar, mau sambil berpikir.” balasku sambil tersenyum.

“O ya pak muktar bisa tolong tahan ruko itu sebentar agar jangan dipindah tangankan ke orang lain ? Minimal jangan sampai ada yang masuk untuk menyentuh dan mengeluarkan barang2nya karna didalamnya ada barang bukti dan petunjuk.” mintaku.

“Saya bisa usahakan 1 bulan tahan tapi lebih lama dari itu tidak bisa karena ruko ini sudah ada peminatnya dan sudah membayar setengah di muka. Dia mau secepatnya ruko ini dikosongkan.” jawabnya.

“Terima kasih pak muktar, sebulan sudah lebih dari cukup. Kasus ini pasti selesai sebelum sebulan.” ucapku senang.

Sesampainya di rumah, aku mandi dan berganti gaun tidur. Aku langsung naik ke ranjang untuk beristirahat sambil memikirkan kasus ini dan tak lama aku tertidur.


----------------

Keesokan paginya aku kabari shen yin dan olivia bersamaan melalui SMS, kami bertemu pagi ini jam 9 di kantor kami di ruko kawasan niaga daerah barat kota.

Aku mandi dan berpakaian rapih, lalu berangkat menggunakan mobil sedanku. Perjalanan yang kutempuh sekitar 30 menit ke kantor. sesampainya disana, Olivia dan Shen yin sudah menunggu depan kantor.

"Pagi ci ! kemon masuk yo ! Gw masakin bubur ayam ni buat sarapan" ucap olivia.

"Masakan buatan oliv selalu enak hahaha" tawa shen yin

"Pasti donk shen, gw kan yang satu2nya bisa masak diantara kita bertiga hahaha." balas olivia.

"Thank you ya liv, kita sarapan dulu sebelom meeting." ucapku sambil tersenyum.

Kami masuk ke ruko dan makan bersama di meja ruang meeting, setelah selesai makan kami langsung rapat membahas kasus yanti.

“Disan, liv… ini dokumen kopian dari kenalan gw di kepolisian.” ucap shen yin sambil membagikannya kepada kami berdua. Kami membaca2 dokumen2 beserta melihat2 foto2 yang termasuk pada dokumen tersebut.

"Karena informasi mengenai genk nanank yang paling lengkap dan mereka masih beroperasi di daerah yang sama selama 4 tahun ini, maka kita mulai penyelidikan dari mereka. Malam ini gw dan olivia ke kota D, kita intai dan temukan salah satu dari mereka lalu kita introgasi disana. Shen yin jaga markas tunggu kabar dari kita ya dan jangan kemana2 !" printahku.

"Yaahh…. Masak gw jaga markas ajee… gw ikut donk…” keluh shen yin.

“Kita bakalan pergi ke daerah yang rawan kejahatan, jadi gw atur supaya sebagian aja yang pergi, salah satu harus dibelakang buat jaga. Kalo kita gak balik dalam waktu 24 jam lo lapor polisi ya shen.” ucapku kepada shen yin.

“Hmm… oke deh disan. Tapi gw kedepannya mesti ikut ya. Gw bosen di kantor terus…” keluh shen yin.

“Pasti shen, santai aja ok. Kita bakal pulang mungkin besok pagi. Standby di kantor ya.” ucapku dan shen yin menganggukan kepala tanda setuju.

“Disan, gimana yang 3 orang ini ? Dugaanku mereka ada kaitan dengan menghilangnya lina. Lokasi terbaru mereka di desa L, daerahnya hutan-hutan.” jelas olivia.

“Itu nanti kita urus, fokus dulu di titik start yang tadi gw jelasin. Jangan lupa bawa pistol ya liv. Kalo perlu bawa granat sekalian.” ucapku entah masuk becanda apa tidak.

“Oke di siap ! Nanti malam jam 8 kita bertiga ketemu di kantor ya. Kita berdua brangkat sama2 ke kota D.” ucap olivia.

Lalu kami bertiga pulang dahulu mempersiapkan segala sesuatu dan akan kembali datang ke kantor malam ini.

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Thanks updatenya hu
Akhirnya season 2 baru dimulai dengan karakter baru :D
 
Shenyin harus jadi istrinya Nanang.. digarap dipelihara dah harus punya anak.banuak. Shen yin
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd