Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pembalasan Berujung Kenikmatan : Chindo Stories (Update 18 Oktober 2023 - Page 49) Season 2

Gila. Malah dia mengatur si penulis.
😂, gpp hu, ngeramein. Lumayan cerita ane naek terus jadi top ten wkwkwkwk

Tikar tikar
Silahkan santai hu:beer:

rencananya hari ini ada update tapi ane tadi siang banyak jobs jadi kyknya besok baru ada update baru, ane juga lagi proses n recheck karna update yang kali ini banyak detail jadi harus teliti.

Nantikan besok suhu2:semangat::beer:
 
Season 2

Part 2 (Berani)


Diana


Olivia


Shen Yin

POV Olivia

Pas jam 8 malam kami semua berkumpul di dalam kantor setelah sebelumnya aku dijemput disan di rumahku. Tak lupa aku membawa pakaian dan perlengkapan untuk kami pergi ke kota D, tidak lupa jg aku membawa pistol kecil yang sudah terisi peluru agar mudah dibawa masing2 untuk disan dan aku.

“San, lo pake ini ya. Cocok buat lo yang lebih seksi dari gw hihihi.” tawaku sambil memberinya gaun ungu yang minimalis dan banyak belahan, sepasang anting2 bulat silver, sepasang gelang tebal kupu2 silver dan sepasang sepatu elf booth merah kepada disan.


Gaun ungu


Gelang silver & anting silver


Sepatu elf booth

"Seksi banget liv ! Tapi cocok sih karna kita nyamar jadi p*lacur disana" ucap disan.

"Woah... cepet pada pake ! Gw mo liat." ucap shen yin tidak sabar.

Aku dan diana langsung bertukar pakaian di tempat dalam 10 menit, selesai sudah kami berias diri.

"Wuidih san, liv... kalian super seksiii fashionable bangetttt !!!! Pasti preman2 disana langsung mabok kepayang liatnya ! Langsung deh pada ngikutin kalian. Hahaha." tawa shen yin.

"Iya shen, gw sengaja pilih baju yg kayak gini buat mancing sasaran kita. Hihihi." ucapku. Aku sendiri memakai gaun yang mirip tapi warnanya hitam, gelang tebal kupu2 warna gold di kedua tangan dan sepatu elf booth merah di kedua telapak kakiku sama dengan yang dipakai disan sekarang. Khusus untukku, kupakai anting2 bulat berwarna emas.


Gaun hitam


Gelang gold & anting gold


Sepatu elf booth

"Gelang kupu2nya beli dimana liv ? Bagus nih ! Buat gw ya abis kita selesai ini hehe." tanya disan kepadaku, dia tertarik dengan gelang kupu2 pemberianku yang sedang dipakai di kedua tangannya.

"Iya itu emang buat lo san, gratis ! O ya gw sengaja ni gak pake celana dalem sama bh biar makin... kliatan ! hahaha !" tawaku.

"Kamsia ya tapi lo nekad jg liv, entar disana kliatan diraba orang loh” ucap disan.

“Gak papa, raba aja… enak kok dipegang2 hihi. Gw perawan gw perawan weekkk. Paling gw gituin.” jawabku

“Ya udah terserah lo liv, jaga diri aja yang penting. Kalo gw tetep pake bh dan celana dalem karna tugas godain cowo itu tugas lo liv." ucap disan sambil tersenyum.

"Iya san, asik juga nih kerjaan gw. Emang gw demen banget kerjaan kyk gitu, gw bakalan sebinal mungkin narik sasaran kita hahaha." tawaku

"Sepatu elf boothnya juga keren nih warnanya, ngasih liat kaki kalian yang jenjang dan seksi.... Liv, nanti lo pulang pilihin baju buat gw ya, gw juga mo keren kayak kalian." minta shen yin kepadaku.

"Gampang shen ! Yang penting lo jaga kantor baek2 ya jangan ketiduran. Tunggu telepon kita tanda kita pulang. Ok ?" ucapku.

"Pasti ! gw semangat standby liv. donwori hahaha." balas shen yin

"Yuk kita jalan. Take care ya shen !" ucapku.

"Take care juga kalian, hati2 tetap waspada ya ! pesan shen yin.

Kami berdua lalu masuk mobil dengan disan yang menyetir. Tapi sebelum berangkat, aku memberikan sebuah pistol yg sudah terisi ke disan.

“San, taro tas ya. Jaga jangan sampe ilang.” pesanku.

“Lo juga liv, saling menjaga disana ya.” balasnya dan aku mengangguk.

Setelah itu kami on the way menuju kota D lewat tol.

……………

“Oke kita udah didalem kota D, menurut dokumen kita kemana dulu liv ?” tanya disan.

“Kita ke toko minunan keras yang ada di belokan kanan 2 gang dari sini. Salah satu dari mereka, si ujang kerja disana.” jelasku.

……………

“Nah kita dah didepannya, blum ada siapa2 cuma pengunjung biasa. Kita tunggu.” arah disan.

Sekitar 35 menit kami menunggu… akhirnya keluar salah satu target kami. Ujang dengan ciri2 kurus, wajah kliatan sangar dan banyak tato.

“Kita ikutin dia san !” ucapku.

“Pastilah !” balas disan.

Kami mengikuti ujang yang berjalan kaki di trotoar dengan mobil secara perlahan dari jauh. 10 menit kemudian dia masuk ke sebuah ruko indekos. Mobil kami berhenti di trotoar seberangnya pas.

“Ayo kita turun liv !” ajak disan.

“Oke !” jawabku.

Kami turun dan masuk kedalam indekos itu, seperti biasa di daerah seperti ini… indekosnya kotor, lampu2nya redup. Kami menghampiri seorang pria kurus pendek botak seperti tuyul yang lagi duduk di kursi, sepertinya dia penjaga indekos ini. Dia lagi tidur, tangan disan langsung memegang dan menggoyangkan tangannya.

“Mas ! Di kamar mana adanya pria yang baru masuk tadi ?” tanya disan ke tuyul yg lg tidur itu.

“Heng !… eh… ada neng bidadari… gak salah liat gwe ?” ucap si tuyul itu keheranan.

“Gak salah bang tapi kalo lo gak segera jawab, bidadari yang satu lagi yaitu gwa bakalan nonjok lo di muka !” ancamku.

“Ehh… iyaaa… orang tadi masuk ke kamar lantai 2, nomornya 10…” jawab si tuyul ketakutan.

“Yuk liv, kita naek !” ajak disan yang langsung berjalan masuk kedalam.

Aku masih berdiri didepan orang itu, baru mau ikut disan berjalan masuk tapi mendadak tangan si tuyul memegang selangkanganku dan kena v*ginaku.

“Laahhh… bidadari cantik dari khayangan gak pake celana dalem. Mau di*ntot ya ? Hahaha. Tunggu aja ya, nanti ada waktunya gw nindih lo hahaha.” tawa si tuyul. Aku langsung memukul tangannya dengan keras.

PLAK !

“Aduh sakit moy… AWAS LO !!” ancamnya.

“Weeekkk, gw perawan gw perawan. Coba kalo berani ama gw. Hahaha” tawaku.

“NANTI GW YG PERTAMA KALI AMBIL PERAWAN LO MOY !! TUNGGU AJE” ucap si tuyul marah lalu aku meninggalkan orang yang semakin kesal itu.

“Tuh kan dah gw bilang, pasti ada aja yang iseng.” ucap disan.

“Biarin aja san, nanti kalo ada kesempatan laen, gw tinju dia.” ucapku agak kesal.

Kami berdua naik ke lantai 2 dan menuju kamar 10, didepan kamar 10 disan memberi tanda agar kita mengeluarkan pistol. Setelah pistol kami keluarkan, disan mulai mengetuk pintunya.

“Siapa ?” tanya orang dalam kamar itu.

""Orderan" abang dateng, silahkan diambil bang !" ucap disan. lalu pintu dibuka. Aku dan disan langsung menerobos masuk dan disan langsung mendorong ujang di mulut hingga menempel ke dinding sambil menodongkan pistolnya di kepala ujang.

"DIEM ! Kalo gak mau peluru ini masuk di kepala lo !" ancam disan kepada ujang.

"HEE EHHH HEE EHH !" gumam ujang sambil mengangguk iya.

"Duduk !" printah disan ke ujang.

Ujang duduk di kasur lantai dan aku mulai mengeluarkan tape perekam dari tasku dan mulai merekam.

"KALIAN SIAPA ??? MAU APA KALIAN DISINI ???" tanja ujang keras.

"KAMI MAU TAU DIMANA SI NANANG, DIMANA JUGA KALIAN SEMBUNYIKAN 3 ORANG PEREMPUAN YANG KALIAN CULIK ?" tanya disan.

"Kalo kalian cari nanang, kalian sama saja mengundang masalah. Nanang buka dicari tapi dia akan mencari kalian. Tentang 3 orang prempuan itu, saya tidak tau sama sekali mengenai hal itu." ucap ujang.

Lalu disan menempelkan mulut pistolnya ke kepala ujang dan mengancamnya.

"Kamu gak takut ancaman saya hah ???" bisik disan ke telinga kanan ujang.

"Gak sama sekali ci, kita udah biasa... malah yang harusnya kuatir itu kalian berdua enci2 brani2 kesini, daerah kami. Kalian tidak akan bisa keluar lagi dari sini." ujang balas mengancam.

BUK !

Disan memukul kepala ujang dengan gagang pistol.

"Brani sekali kamu ancam kami, padahal kami sudah pegang pistol !" tegas disan.

"Hahaha, disini pistol tidak akan bisa menaklukan kami, kalian berdua yang akan takluk dengan "Pistol" kami sebentar lagi HAHAHA !" tawa ujang.

"San, gw ada cara yang lebih alus, dia pasti mo ngaku. Kita coba cara ini." saranku ke disan.

“Coba liv, gw mo tau.” ucap disan.

Aku menghampiri ujang yang sedang duduk, kusuruh dia berdiri, aku berlutut di hadapannya, lalu kancing celananya kubuka dan kuturunkan, kuturunkan juga celana dalamnya dan terlihatlah p*nis ujang yang batangnya besar & panjang walaupun dia kurus.

“NON…. NON MAU APA HAH ???” triak ujang keras.

“Vi ! Lo mau ngapain ??” tanya disan keheranan.

“Gw mo sepongin batang p*nisnya ke mulut gw san. Biar dia keenakan hihihi.” tawaku. Lalu aku memegang batang p*nis ujang dan mulai mengocoknya sebentar, lalu kubuka mulutku dan secara perlahan batang p*nis itu masuk ke mulutku. Ukurannya yang besar dan panjang membuat mulutku harus menyesuaikan karna awalnya tidak muat, kukeluarmasukkan secara perlahan dan kumainkan lidahku menjilati batang p*nis itu. Ujang mulai keenakan.

“Aaahhh… terus ci terruuuuusssss… dah lama gw gak diginiin sama amoy…. Aaahhhh…” desah ujang.

“Slorp… amoynya siapa bang ? Slorp” tanyaku sambil menyedot batang p*nisnya, bertanya dan menyedotnya lagi.

“Li… lina… aahhh… nikmat…nya… amoy… aaahhhh…” desah ujang tidak sengaja mengaku.

“Ada lagi gak bang ? Slooorrrpppp.” kusedot batang p*nisnya dalam2.

“AAAAHHHHHaaahhhh… si yanti… atas bawahnya enak banget… aahhhh…” desah ujang mengaku lagi.

“Sllooorrppp… ada lagi gak ? Sllooorrrpppp.” Kukeluarkan dan kusedot lagi dalam2.

“Cuma 2 amoy… aahhh… itu aja yang… kita pernah… aahhh… culik……..Aaahhhh kluar nih KLUAR !!!!” triak ujang dengan kencang dan tak lama spermanya kluar dalam mulutku dan kutelan semua.

Kukeluarkan batang p*nisnya dari mulutku dan kubersihkan dengan kuemut dan kujilat2…. Sudah lama tak kulakukan ini… nikmat sekali…

“Cuma 2…?” tanya disan pada dirinya sendiri.

“Enak banget sepongan lo moy, kita ng*wean skarang yuk….Kayaknya lo bakal hebat banget di ranjang.” puas ujang kepadaku yang masih mengulum batang p*nisnya.

Blob !

“Gak mau bang, saya cewe mahal. Gak maen ama orang kayak abang.” ucapku lalu kukulum kembali batang p*nisnya.

“Bentar lagi lo akan jadi murahan moy…. Tunggu aja hahaha…. Lo dan dia… aahh… akan jatuh ke tangan kita.” ancam ujang kepada kami yang tidak kupedulikan karna aku masih mengulum batang p*nisnya.

Blob !

“Aahhh… san lo mo cobain juga gak? Mumpung ada kesempatan nih, penjahat punya lagi hahaha.” tawaku mengajak disan melakukan hal yang sama denganku.

“Lo dah biasa begituan ya vi ?” tanya disan agak heran.

“Dulu gw waktu kuliah sering begini san, buat nambah2in biaya kuliah. Tapi gw masih jaga keperawanan gw loh. Hebat kan ! Hahaha.” tawaku.

“Hmm hebat juga lo, pinter2 tapi binal jg” ucap disan.

“Makasih pujiannya san.” Sambil aku tersenyum kepadanya dan jari tangan kananku membentuk peace.

“GUBRAK !!!”

Pintu kamar dibuka dengan keras dan kami melihat ada 6 orang memasuki kamar. Kami mengenali mereka… nanang dan anak buahnya.

“NANANG !!!” Aku berteriak sambil mengacungkan pistolku kearah mereka. Disan juga ikut mengacungkan pistol kearah mereka.

“Nah kan gw bilang jg apa… nanang yg pasti menemukan kalian dulu. Hehehe.” tawa ujang sambil bangun dan memakai celananya kembali.

“Gw dah denger semuanya ! Kalian cari amoy2 yang hilang kan ?? Ayo ikut kita ! Tapi pertama kalian harus serahin pistol kalian dulu !” ucap nanang dengan lantang.

“Tidak bang ! Kami mau aman , pistol ini tetap di tangan kami ! Kalian cepat tunjukkan dimana mereka berada atau pistol ini meletus entah kena siapa !” tegas disan.

“Terserah kalian, tapi kalau sampai pistol itu meletus. Posisi kalian akan sulit… lebih baik kalian ikut kami. Kami mau tunjukkan kalian dimana salah satu amoy itu. Kami tidak menahan kalian, kalian bebas memilih. Mau pergi dari sini sekarang juga boleh.” ucap nanang.

“San… gimana menurut lo ?” tanyaku pada disan. Disan terdiam sejenak.

———————-

POV Diana

“Kita ikut kalian. Liv, kasi pistol kita ke mereka.” ucapku.

“HAH ? Yang bener san ? Lo percaya sama mereka2 ini ???” tanya olivia.

“Saat ini, tujuan kita untuk menemukan prempuan2 yang hilang itu, kita ambil pilihan yang mengarah kesitu liv. Kita percaya aja sama mereka, si nanang udah bilang gak nahan kita kok.” ucapku meyakinkan olivia.

“Huuuhhh… ya udah… nih !” keluh olivia sambil menyerahkan pistolnya padaku.

“Sekalian sama tas kalian, jangan kuatir. Hanya dititipkan, kami tidak apa2 kan.” ucap nanang.

“HAH ?? Ada tape recordernya…nanti…”

“Udah nanti aja liv, tenang… NANTI !” ucapku yang langsung memotong perkataan olivia.

Kuserahkan pistol dan tas kami ke mereka.

“Oke, ikut kami naik mobil van yang sudah nunggu didepan.” ajak nanang. Kami keluar kedepan indekos ini. Didepan sudah menunggu 3 orang lagi termasuk orang pendek botak yang kami temui pas masuk indekos ini.



“Saya ikut juga, nemenin bidadari2 ini hahaha.” tawa si tuyul.

“Hah ? Dia ikut ! Aduuuhhhh… gawaattt…” ucap olivia mulai gelisah.

Nanang dan 1 orang yang sudah standby jadi sopir duduk didepan, aku dan olivia di ruang belakang van bersama 9 pria lainnya termasuk tuyul dan ujang. Di blakang van hanya ruang kosong tidak ada tempat duduk, jadi 9 pria itu duduk di sisi2 dinding van, hanya menyisakan tengah yang masih kosong.

“Neng eneng tiduran di tengah2 sini ya, kalo gak mau kita pangku. Ayo pilih yang mana hahaha.” ucap salah satu dari mereka.

“San… gimana nih…” ucap olivia gelisah.

“Ya udah, kita di tengah2 mereka tiduran. Cuma itu tempatnya.” ucapku.

Lalu kami ke tengah2 mereka dan kami berbaring terlentang di tengah2 ruang yang masih ada itu. Pria2 di sekeliling kami mulai berbisik2 dan tertawa kecil, salah satu dari mereka yaitu si tuyul bangun dan mengangkangi perut olivia.

“Tadi lo ngomong apa amoy perawan ? Mo nonjok gw ya ? Sekarang gw kerjain lo sampe tujuan hahaha.” tawa tuyul sambil berlutut mengangkangi olivia.

“Jangan bang…” mohon olivia.

Lalu dia mulai membungkuk dan menciumi wajah olivia, olivia membuang mukanya ke kiri sambil matanya mengeluarkan air mata.

“Cup cup slurp… jangan nangis moy cup.” ciuman tuyul di pipi kanan olivia.

“Kulit muka amoy emang beda, lembut, mulus dan kenyal. Slurp cup cup." ucap tuyul.

Olivia hanya bisa menutup mata dan meringis karena merasa jijik dan geli. Tak lama ujang ikut bangun dan berlutut di antara kedua paha olivia dan membukanya.

“Ini amoy gak pake celana dalem ya, gw sruput m*mek lo ya moy. Gw bales kebaikan lo karna lo udah sepongin t*tit gw tadi." Lalu ujang mulai membungkuk dan mulutnya menghisap dan menjilati bibir v*gina olivia.



Slurp… slurp… slurp… slik… slik… slik…

Suara hisapan dan jilatan ujang di v*gina olivia.

Olivia berusaha mundur tapi tidak bisa karena ruangannya sangat sempit. Akhirnya olivia menyerah dan menikmatinya.

“Aaahhh… shhhh… aaahhhh…” desah olivia menikmati v*ginanya dihisap oleh ujang sementara pipi kirinya dikenyot oleh tuyul.

“Kalian tidak boleh macam2 lebih jauh kepada mereka ya ! Ingat ! Mereka masih tamu !” tegas nanang dari depan.

“Ya bos, kita cuma maen isep2an sama jilat2an aja disini hahaha.” tawa tuyul kemudian dia membalikkan wajah olivia menghadapnya dan menciumi mulutnya mesra. Olivia berusaha melepaskan diri dengan mendorong tuyul dengan kedua tangannya tapi kedua tangannya langsung dipegangi dan ditelentangkan keatas oleh orang diatasnya.

“Eits, gak usah ngelawan moi, nikmatin aja hahaha.” tawa orang yang memegangi tangan olivia dan kemudian kedua tanganku ikut dicengkeram dan ditelentangkan keatas oleh orang diatasku.

“Amoy cantik rambut panjang, tangan lo gw yg pegangin hahaha. Ayo ! Masih ada 1 amoy yang nganggur nih ! Nikmatin mumpung bisa di jalan !” ucap orang yang memegangi tanganku.

Lalu ada orang yang mengangkangi perutku, berlutut dan meremas2 kedua payudaraku. Dia menyelipkan tangannya masuk ke pakaian yang kukenakan dan menarik lepas BH ku.

“Hagh !” aku berseru ketika BH ku ditarik sambil menutup mata.

“BH lo buat gw ya moy, buat kenang2an. Hahaha.” lalu bh ku dikantonginya di celananya, aku merasa ada yang menurunkan dan melepaskan celana dalamku.

“Nih, celana dalem amoy wangi. Ambil sapa aja yang mau hahaha.” ucap orang itu sambil melemparkannya ke yang lain. Lalu aku merasa kakiku dibuka dan v*ginaku seperti ada yang menciumi dan menjilati.

“Hagh… aduh geli… hagh…” desahku.

“Paha2 amoynya jangan dianggurin, pegangin tuh pade sepuasnya hahaha.” ucap ujang. Kedua pahaku dipegangi orang di kanan kiri dan dielusi serta dijilat2 oleh orang di kiri kananku, olivia juga mengalami hal yang sama.

“2 amoy ini pake gelang kupu2, seksi dan imut banget kayak amoy2 kupu2 malem di tempat dugem. Sepatunya kecil warna merah lagi... ngasih liat paha sama betisnya semua, seksi banget... Nyanyi yuk rame2. 🎼Gelang sepatu gelang, amoy seksi pake gelang…🎼” orang yang memegangi kedua tanganku bernyanyi sambil kedua tanganku dielus2 dari ketek sampai ke telapak tangan.

🎼amoy cantik, gak boleh pulang, gak boleh pulang, selama lamanya🎼 hahaha.” orang yang memegangi tangan olivia juga bernyanyi sambil mengelus kedua tangan olivia dari ketek hingga telapak.

Lalu orang yang dihadapanku membungkuk dan menciumi leherku, naik sampai pipi, mulut, hidung, telinga.

“Eeuuhhh… tolong bang… jangan begitu…” mohonku.

“Clup ! Tapi enakkan moy ? Hahaha. Tapi masih nanggung, mending serahkan diri kalian kepada kami. Kita bisa bikin lebih enak dari ini sampai kalian betah tinggal disini. Tuh udah ada contohnya : si lina sekarang lagi hamil ke 4x-nya, anaknya sekarang udah 4 dan sebentar lagi mo lahiran lagi hahaha !” tawa orang yang sedang menciumiku dan melanjutkannya.

“Si yanti juga ketagihan sama punya kita2 dulu pas dia di toko obat kuat, sekarang udah gak tau kemana tuh amoy sejak kita jual 4 tahun yang lalu hahaha.” tawa ujang.

“Kayaknya sekarang juga lagi mo ngeden kluarin anak kyk si lina, gw denger sih dia sampe punya anak kembar 2 kali. Hebat bener si yanti.” ucap seseorang.

“Wah info lo baru juga ya, kabarin gw jg dong. Gw mo liat keadaan si yanti sekarang hahaha.” tawa seseorang.

“Dia udah di pulau sebrang bro, gak jelas lokasinya. Kita nikmatin 2 amoy ini aja, mudah2an dua cewe ini mau serahin diri ke kita karna si lina udah expayet hahaha.” ucap orang yg menginfokan yanti.

“Si lina lobangnya udah dower sekarang, bodinya udah mekar ngelebar. Udah kebanyakan ngelahirin, walaupun msh cantik tapi udah gak asik” ucap seseorang lagi. Lalu mereka berlanjut mengobrol sampai aku mengingat perkataan mereka sebagai tambahan informasi kami.

“AAAAHHHH haa AHH…” olivia berteriak, ternyata dia klimaks dan mengeluarkan cairan dari v*ginanya.

“Tuh kan yg rambutnya seleher udah keenakan, gabung ama kita ya amoy cantik. Muka lo lebih b*nal dari temen lo.” ucap si ujang yang menciumi dan mengorek2 v*gina olivia.

“Hos hos… ampun bang… hos jangan lagi… hos.” desah olivia.

“Sekarang giliran lo mat ! Mainin v*gina cewek cantik ini sampe puas, tapi jangan jebolin ya. Mreka masih tamu hahaha.” ucap ujang.

“Beres bang, nih trima p*ju gw moy aahhhh…”orang yang dipanggil mat itu menyemprotkan spermanya ke paha olivia. Spermanya diratakan ke permukaan paha olivia.

“AAHH… aahhh…” aku tak tahan dan akhirnya aku mengeluarkan cairan cinta dari v*ginaku juga.

“Amoy yg ini udah squirting jg hahaha. Ayo gantian siapa lagi.” ajak orang yang di depan selangkanganku.

“Baju pestanya diangkat ya moy, kita mau nikmatin dan ngeliat bodi lo semua.” ucap orang yang sedang menciumiku. Gaun olivia jg diangkat sama sepertiku. Olivia terisak nangis sedangkan aku masih berusaha bertahan dan tabah, kami dilecehkan dan dipermalukan habis2an selama 30 menit perjalanan…

——————


Markas nanang dkk

Akhirnya kami tiba di lokasi yang disebut markas nanang. Kami turun bersama 9 orang pria yang mengerjai kami. Setelah turun kami sedikit menjauh dari mereka dan olivia langsung memelukku dan menangis. Kami beruntung tidak sampai disetubuhi sehingga kehormatan kami terjaga.

“San… jangan lagi jangan lagi… uh huh huh… gw gak tahan tadi di mobil…huh huh huh…” tangis olivia keras.

“Iya liv, udah lewat. Tenang aja.” aku menenangkan olivia sambil menepuk2 bahunya.

“Kita rapihin baju kita liv, kita masih ada urusan sama pria2 itu…” sambil membantu merapikan gaun olivia dan gaunku.

“Amoy2 kalo udah selesai langsung masuk ke dalam ya, kita mau kalian ketemuin seseorang.” ucap nanang.

“Dasar amoy2 toket kecil, tinggal aja ama kita. Kita bikin gede caranya kita isep terus tiap hari hahaha.” tawa seseorang yang tadi ikut melecehkan kami di van.

Aku hanya diam saja menanggapinya, olivia masih agak takut… lalu kuperhatikan apa yang disebut markas ternyata lebih mirip rumah mewah yang terbengkalai, di lantai dasarnya ada beberapa rolling door dan ada nomor2nya. Ada tangga untuk naik ke lantai berikutnya. Mungkin ini dulunya pasar gabungan dalam satu bangunan, disekeliling bangunan terdapat tanah lapang dan pagar batu yang membatasi bagian dalam bangunan dengan bagian luar…. Cocok sekali jadi markas penjahat.

Kami masuk ke dalam bangunan bercahaya remang2 itu ditemani beberapa orang pria menyusul nanang. Kami naik ke lantai 2 dan pas kami tiba di lantai 2, kami mendengar suara prempuan berteriak2 dari sebuah ruangan yang tertutup. Nanang dan 4 orang anak buahnya menunggu didepan. Ada 3 orang ibu2 di depan ruangan tertutup itu, masing2 menggendong anak. 2 balita prempuan kembar digendong ibu pertama, 1 balita laki2 digendong ibu kedua dan 1 masih bayi digendong ibu ketiga. Mereka anak2 siapa…

“Suara siapa itu ?” tanyaku kepada nanang.

“Ngintip saja langsung di pintu.” ucap nanang.

Lalu aku dan olivia mengintip lewat jendela kecil di pintu… betapa kagetnya aku melihat si lina sedang mau melahirkan. Wajahnya masih cantik walaupun sekarang agak tembem, tubuhnya juga sudah lebih gemuk. Mulutnya disumpel kain untuk meredam teriakannya, kedua tangannya dipegangi 2 pria dan ada 1 perempuan yang sedang membantu proses persalinannya.


Lina waktu dulu

“Tahan ibu… nah sekarang dorong lagi pelan2…” ucap prempuan itu.

“MMMMM ! MMMM !” Lina terlihat berjuang agar bayinya bisa keluar dari rahimnya.

"Tenang bu... sedikit lagi... NAH dapet !" ujar perempuan yang seperti bidan itu.

"OEEEKKKK OOOEEEEKKKKK !" tangisan bayi yang baru lahir terdengar sampai keluar ruangan. Lina terlihat ngos2an kelelahan setelah habis melewati proses melahirkan.

“Bayinya perempuan ci, selamat ya !” Ucap bidan perempuan itu sambil memperlihatkan bayi yang baru lahir ke hadapan lina yang terbaring.

Lina hanya tersenyum senang dan setelah itu lina terlelap beristirahat.

"Gimana amoy2 ? Dah liat amoy yang kalian cari ? Ini baru salah satunya loh... hahaha." tawa nanang.

CEPAT LEPASKAN DIA !!! Jangan jadikan dia budak seks kalian lagi !!" ucapku keras dan marah.

"Hoho tenang ci, kita bakal lepasin dia karna dia udah punya anak banyak dan anak2 buah gw mulai bosen sama dia. Gimana kalau kita bikin perjanjian ci ?" tawar nanang.

"Perjanjian apa ? Jangan jadikan wanita hanya sebagai pemuas birahi kalian belaka, HARGAI KAMI !!!" balas olivia dengan berteriak.

"Haha, saya menghargai apa yang untung bagi kami. Gini aja, kalo kalian tinggal dan layanin kita selama 2 minggu, maka lina akan saya bebaskan. Kalian bertiga boleh pergi.” ucap nanang.

“Si yoan kalian simpen dimana nang ???” tanyaku dengan tegas.

“Jujur aja, yoan tidak ada bersama kami sejak awal, bahkan kita cari di rukonya ternyata kosong dan kita tungguin berhari2 orangnya gak ada. Kita gak tau kemana dia.” ucap nanang.

“KALIAN BOHONG !!! JAWAB YANG JUJUR !!!” triak olivia.

“Silahkan geledah kota D dan markas kami ini. Kalian tidak akan temukan dia.” ucap nanang.

“Liv, saat ini kita percaya aja dulu. Kita serahkan diri kita ke mereka, cuma 2 minggu kok.” bisikku kepada olivia.

“HAH ? Cuma 2 minggu lo bilang ?? Lo tau gak kita gak bakalan cuma digrepe2 kyk di mobil tadi, kita bakal diperkosa habis2an sama mereka. Kita bakal kayak lina atau lebih parah ! Dijual kayak yanti !!” ucap olivia sambil marah.

“Iya vi… tapi saat ini pilihan kita gak banyak. Kita fokus slametin lina dulu ok ?” aku mencoba meyakinkan olivia.

Olivia lalu mengajak aku menjauh dari nanang dan anak buahnya, nanang dan anak buahnya terlihat menertawakan kami.

“San, sori gw keberatan. Gw wanita terhormat sekolahnya S2, masak gw mesti layanin penjahat2 ini selama 2 minggu ?? Itu jg kalo mereka gak ingkar janji.” ucap olivia.

“Tapi pas di kamar indekos, lo sepongin p*nisnya ujang, dan sebelumnya juga lo jg sering gitu kan buat nambah biaya kuliah ? Hayoh ?” balasku.

“Tapi gak sampe ng*ntot san, kalo ini kita bakalan masuk jebakan abis!” ucap olivia.

“Kita masuk jebakan mereka supaya kita bisa bales jebak mereka lagi. Jelas ? Gw punya rencana, lo tenang aja.” ucapku kepada olivia meyakinkan dia dan olivia akhirnya terdiam dan mengangguk setuju.

“Baik san, trus sekarang kita gimana ?” tanya olivia.

“Sekarang lo telepon si shen yin di kantor, bilang urusan kita di kota D diperpanjang sampai 2 minggu, jadi kita gak pulang dulu. Bilang kita baik2 aja.” jelasku kepada olivia.

“Oke, gw minta hp gw dulu di nanang.” jawab olivia dan kami berdua kembali ke nanang, meminta tas olivia yang tadi diambil untuk mengambil hp. Aku menjelaskan ke nanang kami hanya mau mengabari orang kantor kalau kami akan pergi lebih lama.

“Sekalian bilang ke temen kalian, jangan lapor polisi !” tegas nanang. Lalu olivia menelpon hp shen yin dan mengatakan semua penjelasan yang sudah diatur kepada shen yin.

“Sudah beres….” ucap olivia sambil mengembalikan hp miliknya ke nanang.

“Naaahhh, kalian jadinya menyerahkan diri kalian kepada kami sekarang ya ? Yang serius loh ! Kalo gak mau gak apa2, kita gak maksa dan kalian boleh pergi, tapi lina tetap disini.” ucap ujang.

“Iya…. Kami jadi tinggal disini menyerahkan diri kami kepada kalian dan akan melayani kalian dengan sepenuhnya…” ucapku dengan agak gugup, ekspresi olivia agak tegang.

Kata2 kami langsung disambut riuh ramai oleh nanang dan anak buahnya.

“Bagus, kalian sudah memutuskan…. Tahan mereka berdua dan bawa mereka ke basement !” printah nanang kepada keempat anak buahnya. Masing2 tangan kami dipegangi oleh anak buah nanang dan kami dibawa ke ruang basement markas nanang. Olivia terlihat ketakutan….

Kami secara resmi menyerahkan diri kami kepada para penjahat ini…

Sesampainya di basement, kami digiring masuk ke dalam ruangan yang cukup besar. Ruangan tersebut disinari lampu gantung yang cukup terang, terdapat sebuah ranjang besar di sudut ruangan, sebuah kursi dan meja di tengah ruangan, sebuah cambuk diatas meja dan terdapat borgol2 yang tertempel di dinding kayu, ada 2 set borgol bersebelahan dan di masing2 set terdapat 5 borgol yang masing2 untuk kedua tangan dan kedua kaki serta 1 lagi di tengah atas untuk mengunci leher…

“Biar gw tebak… ini pasti untuk nyiksa lina kan ?” tebakku pada nanang.

“Dulu sih iya, tapi sekarang sudah jarang. Awalnya untuk lina dan yanti tapi karna yanti udah keburu dijual setelah set borgol ini ada, maka kami hanya pernah menggunakannya kepada lina.” jelas nanang.

“KALIAN KEJAM SEKALI ! Teganya kalian berbuat begitu kepada wanita. KALIAN PENGECUT !!!” triak olivia yang sedang dipegangi 2 pria.

“Hahaha, ini biasanya dipakai untuk memberi pelajaran kepada budak seks supaya nurut kalau misalkan memberontak. Kami juga memakai ini untuk memperkenalkan budak seks baru kepada orang2 di markas, biasanya lina hanya kami bondage saja, jarang sekali kami cambuk karena dia nurut sekali.” jelas nanang.

“PUH ! Memalukan sekali kalian !!!” ucapku sambil meludahi mereka.

“Hei amoy ! Gak usah banyak bacot !… cepat lepaskan baju mereka dan pasung mereka di borgol itu !!” printah ujang.

Lalu gaunku dan olivia ditarik hingga robek dan lepas dari tubuh kami, kami sekarang telanjang total, hanya tersisa gelang kupu2, anting2 dan sepatu elf yang terpakai di tubuh kami. Kemudian tubuh kami ditempelkan ke dinding, tempat set borgol itu berada. Masing2 tangan dan kaki kami dikunci dengan borgol itu dan terakhir leher kami juga dikunci hingga seluruh badan kami menempel dinding.


Diana & Olivia diborgol

“San… sannn… gw takut sannnn…” tangis olivia seiring kunci terakhir dipasang di lehernya.

“HAHAHAHA !! Akhirnya kita dapet tawanan amoy baru ! 2 set borgol dipake semua khusus untuk kalian !! Kalian akan ada disini sampai besok malam dimana kami akan berpesta menikmati tubuh kalian di ranjang HAHAHAHA !!!” tawa ujang.

“Kalian silahkan berbuat sesuka kalian terhadap 2 wanita ini, tapi mereka tetap harus perawan sampai saat acara pesta besok malam.” ucap nanang disambut riuh ramai anak buahnya.

Ruangan itu mulai ramai oleh anak buah nanang yang menyambut tangkapan baru mereka, seluruh tubuhku dan tubuh olivia diraba2, dibelai2, dipegang2, payudara kami diremas2, v*gina kami dipegang dan dicengkeram secara bergantian oleh anak buah nanang yang berdatangan, aku hanya bisa mendesah dan meringis… olivia menangis ketakutan.

“Hahaha ! Sekarang saatnya pembalasan amoy rambut pendek yang cantik. Besok malam adalah malam pertama kita HAHAHAHA !!!” tawa tuyul kepada olivia sambil memegangi perut olivia dan meremas payudaranya.

“Abis itu gw ya. Siap2 moy lo akan trima coblosan dari gw karna udah pernah puasin gw.” ucap ujang disamping olivia sambil mengelus rambut dan wajah olivia.

“TIDAK ! JANGAN SENTUH AKU !!! TIDAK !!!” Olivia menangis sambil meronta2 mencoba melepaskan diri tapi sia2 karena sudah diborgol.

Nanang menghampiriku dan meraba2 bagian paha dan v*ginaku sambil berkata

“Sudah siap ci ? Malam besok akan jadi malam lo menyerahkan kehormatan lo ke gw hahahaha.”

Aku menunduk dan diam seribu bahasa… menerima nasib kami yang akan disantap ratusan serigala… kami harus bertahan… demi lina….

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd