Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pembalasan Berujung Kenikmatan : Chindo Stories (Update 18 Oktober 2023 - Page 49) Season 2

Hoshhh hosh...hosh...
Beres juga maraton...
Mantab ceritanya.... Yoannn bodoh sekali and kasian bener nasibmu...

Shen ying jgn sampe matiiii 😝
Shen yin pasti bs bertahan, kyknya bs jd budak seksnya genk saingan nanang😁

Iya yoan kesian banget sampe mayatnya aja gak dilepas sama penjahatnya:(
Entah kapan jasadnya baru bisa diketemuin…:((
 
Season 2


Ilustrasi foto Diana : ("si olive jangan coba2 ngadu gede toket sama gw !")


Ilustrasi foto Olive : (" toket gw sama disan gedean siapa ya ?")

Part 6 (Malam Yang Berkesan Part 2 End)

POV olivia

Keempat pria yang menarikku kemudian mengangkat tubuhku dan menarik2nya, aku merasakan sakit yang luar biasa… tubuhku seperti mau robek… tapi aku tidak menyerah, kukumpulkan tenaga yang tersisa… kulawan kembali dengan menarik kedua kaki dan tanganku dan kulepas secara tiba2. Keempat pria yang menarikku terkejut dan melepaskan genggaman mereka pada tangan dan kakiku. Sebagian dari mereka terpental jatuh keatas kasur yang bulukan dan lapuk.

Pluk !

Tubuhku terjatuh diatas kasur dan aku langsung bangkit berdiri, memanfaatkan kesempatan mereka yang sedang lengah dan terkejut akibat perlawananku untuk segera berlari menuju ke pintu keluar walaupun selangkanganku masih sakit akibat ulah si tuyul.

“HEI !! JANGAN SAMPAI SI OLIVIA LOLOS DARI SINI !!!” kata2 tersebut keluar dari seseorang yang berteriak di belakangku.


Ilustrasi foto (Ayo yang mau ng*ntotin saya sini kalo brani !)

Aku berusaha berlari dengan cepat ke pintu keluar ruangan ini tapi mendadak masuklah 2 pria berbadan besar menghalangi pintu. Aku yang sudah berlari cepat, tidak bisa direm dan akhirnya aku menabrak dada salah satu pria itu. Pria itu langsung memegang lengan kananku dan menampar wajahku 2x memakai tangan kanannya dengan cepat dan sangat keras.

PLAK ! PLAK ! Kepalaku ditampar bolak balik seperti p*lacur.

“Heugh….” Kepalaku sakit… aku langsung KO terjatuh tertelungkup kehilangan kesadaran….

………………….

POV Narator

“KALIAN WASPADA DONK !!! Hampir saja gadis ini lolos dari sini !! Kalo gak ada kita gimana hayo ??” teriak salah satu pria yang tubuhnya besar.

“Yaahhh…. Namanya juga udah mau enak2 bang… tapi makasih ya udah muncul di saat yang tepat hehe… ayo kita seret ni cewe ke dalam… kita ewe dia rame2. Abang2 yang udah cegat boleh duluan hehehe.” ucap seorang pria brewokan.

“Ya udah, ayo kita bawa ke dalem.” ucap pria berbadan besar mengajak rekannya menyeret olivia yang sedang pingsan ke bagian dalam ruangan yang lebih gelap, mereka semua membuka pakaian mereka seluruhnya dan mereka langsung bersenang2 dengan olivia secara bergantian semalaman... Olivia menjadi boneka seks favorit anak2 buah nanang malam itu.

———————-

POV Diana


Ranjang tempat disan dan nanang maen gulat


Ilustrasi foto : (Disan mo coba ngangkang tapi malu2)

Aku berbaring diatas tempat tidur nanang yang berkelambu di kamar pribadi nanang, nanang sibuk menciumi mulutku kemudian menciumi dan menjilati anggota tubuhku yang lain… lengan, ketek, payudara, perut, sampai ke paha dan ujung kakiku. Kedua tanganku kuangkat keatas memegang pagar ranjang sambil mendesah menikmati cumbuan nanang di tubuhku.

"Emmhhheeehhh... emmm..." desahku. Cumbuan nanang pindah ke selangkanganku.

"Lobang pantatnya ada darah kering San ? Abis diisengin anak2 ya ? hehe." tawa nanang yang sudah memanggilku dengan nama.

"Iya tuh bang, anak buah abang ngerjain saya pake dildo, sakit banget rasanya..." ucapku masih merasakan nyeri.

"Hehehe itu sekadar jadi pelajaran aja ya, kalo kalian tidak melawan kami tidak akan kasari kalian. Paham ?" ucap nanang, aku hanya mengiyakan dengan menganggukkan kepala.

"Oke sekarang buka kakinya lebih lebar san, gua mau ngintim enak2 sama lo di malam yang dingin ini." ucap nanang yang kuturuti dengan membuka kedua kakiku lebih lebar. Nanang mencium2 dan menjilat2 m*mekku, aku keenakan dibuatnya. Setelah 2 menit dia melakukan itu, dia memegang batang p*nisnya, bersiap2 menyetubuhiku sekaligus mengambil kesucianku.

“Hidup itu memang cuma sebentar tapi ng*we sama amoy rasanya berkesan seumur hidup hahaha !” pepatah karangan sendiri yang diucapkan nanang untuk menghina dan merendahkan wanita2 ch*nese seperti kami.

“AAAUUUWWW…aduh…” desahku merasakan penetrasi batang p*nis nanang, didorongnya batang p*nis itu sampai mentok dan dikluarkan lagi. Berulang2 dengan gerakan pelan… sepertinya nanang ingin secara perlahan merobek selaput daraku dan berniat mengikisnya pelan2… dia senang melihat ekspresi wajahku yang merasakan perihnya selaput darahku yang dirobeknya perlahan2.

“Shhh…. Aaahhh… perih…” aku meringis menahan rasa perih akibat gesekan yang dilakukan dalam v*ginaku.

Srrttt srrrtttt srrrttttt

Kurasakan penetrasi perlahan dari batang p*nis nanang mulai merobek keperawananku…. dan mendadak aku merasa ada yang pecah didalam v*ginaku…. rasanya perih sekali…

“Sshhh ADUH !!! Sakit sakit sakit !!!” teriakku.

“Darah suci disan udah ngalir kluar nih…. Ogut berhasil pecahin perawan ci disan. Sip deh hehehe….” ucap nanang yang sedang menyetubuhiku sambil sedikit melihat kearah selangkanganku.


Ilustrasi foto : (Disan termenung)

“Heegghh… eehhh… aaahhh…” kubalas hanya dengan desahan dan kututup mataku. Nanang meneruskan kesibukannya menikmati tubuhku sambil menggenjotku, kedua tanganku masih berpegang pada pagar ranjang diatas kepalaku untuk menahan agar tubuhku tidak bergeser naik. Buah dada, leher, wajahku dan mulutku tidak lepas dari cumbuan mulutnya, dijilati, dikulum, dikemut… semua anggota tubuhku yang diincarnya mengalami hal2 itu.

Beberapa saat kami bersetubuh, keringat kami mulai bercucuran membasahi tubuh dan ranjang. Nanang memintaku untuk bangun dan duduk di selangkangannya.

“Tolong tangan enci dua2nya pegangan di bahu gw, goyang naek turun ya ci, jepit t*tit gw donk.” printah nanang dan aku mengikutinya tanpa melepas jepitan v*ginaku pada burungnya. Setelah aku berada di posisi yang diminta, aku langsung menaikturunkan pinggulku… ikut menikmati batang p*nis yang menikam v*ginaku.

“Ssshhh…. Uuffff…. Sshhhh…. Aaahhhhffff…” kunikmati v*ginaku menjepit batang p*nis nanang, aku mendesah sambil menggigit bibir bagian bawahku.

Kedua tangan nanang iseng meremas2 kedua payudaraku, aku memejamkan mata sambil mendesah dan mendongak keatas menikmati pergumulan kami berdua. Jika orang yang waras memperhatikan kami pasti heran dan bertanya… mengapa aku tidak melawan saat tubuhku sedang digauli paksa oleh seorang kepala preman ? Jika aku melawan aku pasti dikasari seperti olivia dan bisa2 kami berdua dibunuh dan mayat kami dibuang entah kemana… lebih baik aku nikmati saja permainan para penjahat dan preman2 ini sambil menjalankan penyelidikan kami. Resikonya paling kami cuma hamil dan kena penyakit kelamin… tapi demi investigasi kasus ini berjalan lancar… menyerahkan dan menjual tubuh kami kepada mereka pun tetap kami lakukan…

“SAN…! Gw mo kluar nih…! Tolong jepit t*tit gw donk !” printah nanang agar aku menghimpit selangkanganku. Kulakukan itu dan akhirnya nanang tidak tahan lagi dan mengeluarkan spermanya dalam kemaluanku.

“ARGHHH…!!! TERIMA ANAK DARI GW SAN !!! AARGHH…!!!” erang nanang sambil mendongak keatas dan menutup mata, merasakan kenikmatan tubuhku yang sangat luar biasa.

Gluguk gluguk gluguk gluguk

Sperma nanang muncrat keatas masuk semua ke dalam rahimku untuk diproses menjadi janin…

“AAaahh… sekarang lo baringan hadep samping ya. Kita coba gaya kepiting, katanya tuh gaya enak banget…” printah nanang kepadaku yang juga ikut kuturuti. Aku menghadap sisi kiri dan nanang meletakkan kedua kakinya diantara paha kiriku, kaki kananku dipegang dan diangkatnya lalu batang p*nisnya yang masih tegak memasuki lubang v*ginaku. Aku mulai dipompanya…


Gaya kepiting

“Enak gak San…? Gw ngerasa lebih intim…. v*gina lo lebih berasa legit…. Uaaahhhhh…. Mantaaappp…!!” ujar nanang nanang bertanya kepadaku tapi aku tidak menjawabnya karena hanyut dalam kenikmatan seks dengan gaya ini...

Selang beberapa menit aku merasa pegal karena bercinta dalam posisi ini.

“Aahh… jangan lama2 bang… uuhh… saya cepet pegel… aahh…” desahku yang tidak ingin lama2 karena sudah berasa agak pegal.

“Bisa diatur san… nih gw udah mo kluarrr…. Gile enaknya m*mek lo… ooaaalaaahhh…!!” nanang merasa semakin enak dan kaki kananku semakin diangkatnya sehingga batang p*nis nanang semakin melesak masuk… aku benar2 merasa terbang ke awan2…

“AH !!! HAAH… AAHH…!! SAN gw kluar nih ! M*mek lo siap tampung ya !! AAHH…!!!” nanang mendesah keras dan…

Glogok glogok glogok glogok

Suara v*ginaku menelan sperma yg keluar dari t*tit nanang…

Perutku menghangat dan rasanya nyaman luar biasa… nanang masih menggenjotku walaupun sudah ejakulasi dan akhirnya giliranku mengeluarkan cairan ejakulasiku.

“AH… AH… sy kluar nang… sy kluar…”

Cairan ejakulasiku dapat kurasakan mengalir deras sampai membasahi paha kiriku turun hingga membasahi kasur tempat tidur nanang.

Setelah aku memuncratkan semua cairan m*mekku, nanang mundur mencabut batang p*nisnya lalu dia meluruskan kakinya dan menyuruhku menghadap berlawanan dengannya, menduduki dan memasukkan batang p*nisnya ke dalam liang kenikmatan milikku dan menengkurepkan tubuhku ke arah kakinya. Pantatku dielus2nya terlebih dahulu kemudian v*ginaku kembali digenjotnya.


Gaya tengkurep

Kembali aku merasakan nikmat yang tak terduga... nanang betul2 pintar memilih posisi bersetubuh yang bisa dinikmatiku sekaligus dinikmatinya... olivia harus mencoba posisi2 ini supaya dia tidak melawan terus dan bisa merasakan sisi nikmatnya disetubuhi para penjahat.

---------------

Entah sudah berapa lama persetubuhanku dengan nanang berlangsung... aku sangat menikmatinya dan tidak ingin persetubuhan ini berakhir... bahkan sekarang aku berpikir tidak ingin pergi dari sini... terbesit dari pikiranku untuk melepas kasus ini dan menghentikan investigasiku… jikalau aku seterusnya bisa merasakan kepuasan seperti ini... aku ikhlas menjadi istri nanang dan bahkan aku juga rela tubuhku dinikmati oleh para penjahat anak buah nanang selama-lamanya… seperti lagu yang mereka nyanyikan di mobil…

---------------

POV Olivia


Ilustrasi foto : ("Sini Om, mau gak olip sepong ?")

"UUAAAHHHH.... YESSSS !!! OLIIIVVV !!! OM MUNCRAT SEKARANG !!! HUAHHH !!!!” triakan kepuasan dari om hadi saat ejakulasi dalam rahimku.

“YESSS OOMM GANTEENNGG !! Saya juga keluaaaarrrrr…aaaahhhhhhhh…..” aku mendesah panjang mengeluarkan cairan v*ginaku berbarengan dengan om hadi, setelah om hadi mengeluarkan semua spermanya, dia langsung rebah diatas tubuhku.

“Hos hos… gimana om hadi yang tampan. Dah puas ?” tanyaku.

“Huf… huf… om yang ganteng ini mau coba 1 gaya lagi Liv… satu lagi ya plizzzz…..” mohon om hadi sambil sedikit bangun setelah rebah diatas tubuhku.

“Boleh om… tapi olive minta ini donk…” sambil jariku menunjukkan tanda minta uang.

“Badan olive kan gak gratis hihihi.” tawaku memohon meminta bayaran lagi kalau om hadi mau lanjut menikmati tubuhku.

“Ooo itu mah gampang Liv ! Nih om udah siapin 5 juta ! Om tempel di jidat kamu ya, ah hahahaha !” tawa om hadi sambil mengambil dompetnya dan menaruh segepok uang pecahan 100 ribuan baru ke dahiku.

“Asiiiikkkk !!! Makasih om ! Ayo ng*ntot lagi hihihi.” tawaku sambil memeluknya.

“Wahh om udah dipeluk nih hehehe, kita coba gaya misionaris ya !” ajak om hadi.

“Oke om ! Hehehe” tawaku, tanganku langsung memeluk punggung dan kakiku langsung memeluk pantat om hadi. Hmmm betapa nikmatnya bercinta dengan om2 kaya macam om hadi… udah dapet duit, badan juga berasa enak hehehe… untung tadi aku ketemu om di…. Eh…. Dimana ya….? Kok aku lupa…. Lagipula…. Aku kan belom pernah ketemu sama orang yang namanya om hadi….


Ilustrasi foto : (Olivia hobi gimnastik waktu kuliah)

Mendadak om hadi menusukkan batang p*nisnya dengan kencang dan aku langsung terbelalak dan berteriak.

“AAAHHH SAKIT !! SAKIT !!” bersamaan dengan teriakku, aku terbangun dari mimpiku dan menemukan ada seorang pria jelek berkulit gelap berkumis dan bergigi ompong sedang menyetubuhiku dan kedua tanganku sedang digenggam oleh seorang pria diatas kepalaku… Ternyata tadi aku sedang bermimpi…. Aku kembali sadar kalau saat ini aku sedang disekap oleh para penjahat genk nanang bersama disan, ingatanku kembali ke dunia nyata dan sontak… aku langsung menangis tersedu-sedu.

“Heeeuuuhhh…. lepaskan saya… huaahhh…ha… a… ha…a” tangisku sadar saat ini aku sedang diperkosa dari aku pingsan akibat dipukul pria berbadan besar saat mencoba kabur sampai diriku bangun tersadar sekarang… tangisku semakin keras saat melihat pria2 di ruangan ini sedang bersama2 memakai celana mereka…. Ternyata aku dinodai dan digilir massal sedari tadi…. Entah sudah berapa lama perkosaan terhadap diriku berlangsung…

“HUAAAHHHH !!!! LEPASKAN SAYA !!! PERGI KALIAN SEMUA !!!! DASAR *NJING KALIAN !!!!” teriakku keras memaki mereka semua.

“Hahaha, percuma lo teriak2 ci olive. Lo tuh udah kelar kita gilir rame2 malam ini. Tubuh lo udah kita kotorin abis2an ! Bentar lagi pagi dan lo hanya akan bisa meratapi nasib lo yang udah jadi budak seks murahan kita ! Hahahaha !” tawa salah satu orang yang sedang memakai pakaiannya kembali.

Aku masih menangis tersedu2…

“Cup cup… tenang olive, saya mau coba 1 gaya ini ke kamu. Kamu pasti merasa nyaman dan berhenti nangis.” ucap orang berkumis yang sedang memompaku di v*gina sambil jari telunjuknya menyentuh bibirku

“Hiks… hiks… gaya apa tuh bang…?” tanyaku.

“Olive peluk pantat saya pakai kaki dua2nya, saya rebahan nempel ke badan kamu. Gpp ya ?” jelas orang berkumis itu sambil meminta ijinku. Aku menganggukkan kepala tanda mengiyakan dan aku langsung memeluk pantatnya dengan kedua kakiku dan pria berkumis itu merebahkan dirinya hingga wajahnya berhadapan dekat denganku.

“Bang lepasin tangannya dua2nya…” perintah pria berkumis kepada orang yang menggenggam kedua tanganku, lalu kedua tanganku dilepas…

“Sekarang olive peluk punggung saya…” perintah pria berkumis itu kepadaku dan aku mengikutinya. Pria berkumis itu kemudian melanjutkan pompaannya pada v*ginaku dan setelah beberapa lama… aku mulai merasakan kenikmatan dalam seks… aku tidak merasa sedang diperkosa… tapi seperti sedang berhubungan badan dengan seorang suami…


Gaya olip sama pria berkumis

"Enak gak liv ?... ini teknik yang diajarin nanang ke kita2.... makanya si lina betah disini, gak kabur... nurut ama kita....Ahhhh hahahaha !" ucap pria berkumis itu sambil tertawa tapi aku tidak menjawab dan hanya mendesah saja, dalam hati aku malu sekali terhadap diriku yang sudah kotor ini… aku menutup mata sambil memeluk punggung dan pantatnya dengan tangan dan kakiku... menikmati setiap momen genjotan pria berkumis itu.

Beberapa menit kemudian aku tidak dapat menahan birahiku yang sudah menumpuk dari sejak di posisi ini... akhirnya aku meluapkan birahiku dan kembali berejakulasi.

"AARRGGHHHH..."

Crrrrttttt crrrttt crrrrtttt crrrttt

Cairan ejakulasiku yang sudah menggunung akhirnya tumpah ruah gak karuan seperti perasaanku saat ini... membenci para pemerkosaku tapi sangat menyukai permainan seks mereka.

"HUUUAAAAGGHHHH... AAHHH... HAAAA..." pria berkumis itu berejakulasi mengeluarkan spermanya dalam liang peranakanku. Aku yang sudah lemas setelah squirting kembali merasakan perutku menghangat... nyaman sekali...

Setelah kami berdua selesai saling menumpahkan gairah kami ke satu sama lain, si pria berkumis itu akhirnya merebahkan diri ke belakang sedangkan aku berbaring mengambil napas... yang baru kusadari, di ruangan itu hanya tinggal kami berdua saja, orang2 yang tadi sudah mengambil giliran menikmati tubuhku sudah keluar ruangan dan orang yang tadi memegangi kedua tanganku juga sudah keluar ruangan…. Tak lama pria berkumis itu bangun dan berdiri.

“Sy mau non olive ngerasain m*meknya dimasukin ini nih ! Hehehe !” sambil bangun dia berjalan ke sudut ruangan mengambil suatu benda dan kembali lagi mendekatiku, benda itu ternyata adalah pentungan satpam.


Pentungan satpam

“AAHH !! Jangan bang ! JANGAAANNN !!!” aku berteriak sekeras mungkin menolak benda itu masuk ke dalam v*ginaku. Aku hendak menghindar tapi tubuhku sedang lemas dan kaki kananku dipegang oleh pria berkumis itu.

“Non olive tahan ya… bakal berasa enak dan ketagihan kok…” ucap pria itu dan pentungan satpam itu ditempelkan dan digesek2an di bibir v*ginaku.

“Aahh… oouuwwhhh…” aku mendesah geli.

“Sekarang masukin ke m*mek lo ya ! Gw mulai masukin dari gagangnya hahahaha haha !”tawa pria berkumis itu sambil mulai memasukkan gagang tongkat satpam itu ke dalam lubang v*ginaku.

"ADAAAUUU !!! ADAAAUUUU !!!! AAAHHHH !!!! KLUARIN !!!! JANGAN !!!!" aku berteriak kesakitan seiring benda itu menyeruak memasuki terowongan v*ginaku. Pria itu memasukkannya perlahan sampai mentok kemudian dikeluarkan dan dimasukkan lagi… akhinya v*ginaku dipompa dengan memakai gagang pentungan satpam.

“AMPUN BANG !!! AMPUUUNNN !!! AAAAHHHH !!!!” walaupun lama kelamaan enak tapi rasanya tetap sakit karna permukaan pentungan yang kasar… aku meronta2 melawan supaya kaki kananku dapat lepas dari cengkraman pria berkumis itu.

“Eit JANGAN NGELAWAN NON !!” ucap pria berkumis itu dengan keras lalu kaki kananku ditarik dan wajahku ditampar sekali dengan keras.

PLAK !!!

“aahh… hegh euh…” aku langsung diam dan meringis kesakitan…. akhirnya aku memilih menyerah… kucoba menikmati rasa sakitnya pentungan itu mengorek2 v*ginaku keluar masuk…. tapi tidak bisa… akhirnya aku pingsan karena tidak dapat menahan rasa sakit…

——————-

POV Diana

Matahari baru terbit, aku terbangun dalam posisi diriku memeluk nanang dengan tangan kananku. Nanang masih tertidur pulas dengan wajah tersenyum puas. Aku memutuskan untuk melihat keadaan olivia, aku turun dari ranjang dan mencoba mencari kain untuk menutupi ketelanjanganku. Akhirnya aku menemukan handuk yang agak kotor tergantung di balik pintu, kupakai saja daripada aku berkeliling keluar dalam keadaan telanjang bulat.

“Mau kemana san pagi2 gini ?” tanya nanang.

“Mau lihat keadaan olivia… saya gak bakal kabur kok mas…” tegasku supaya aku tidak disalahsangka.

“Ya udah, lo masih inget jalannya kan ? Gw msh mo tidur lagi.” ucap nanang yang masih mengantuk akibat menyetubuhiku berkali2 semalaman.

“Masih mas.” balasku singkat saja. Nanang kembali tidur dan membiarkan aku keluar dari kamar, dia yakin sekali aku tidak akan kabur… mungkin karena kepercayaan yang dibangun semalaman dengan kami bersetubuh secara emosional dan intim…

Lalu aku keluar dari kamar nanang dan menuju ke kamar para anak buah nanang di lantai 2, aku sampai didepan pintu dan aku melihat hanya olivia yang berada di ruangan tersebut. Dia sedang duduk di sudut ruangan menutupi tubuhnya sambil menangis, aku langsung menghampirinya.

“Liv… kamu gak papa kan ?” tanyaku tapi olivia masih menangis sambil memejamkan mata, aku memeluknya dan olivia membuka pahanya perlahan2… ternyata v*ginanya berdarah dan banyak bercak darah dan sperma di sekitar v*gina dan paha bagian dalam atas… tanpa dijelaskan olivia aku sudah mengerti… olivia habis diperkosa massal semalaman… berbeda denganku yang semalaman “berbulan madu” dengan nanang.

“San… san… uh huhuhuhuh…” olivia baru membuka mulutnya dan menangis dalam pelukanku.

“Saaannn… gw malu saaannn… gw udah gak ada harga diri… uh huhuhuhu…” olivia lanjut menangis.

“Rasain lo amoy olip, enak gak rasanya diperkosa rame2 ??? Kesombongan lo sekarang udah ancur jadi bubur, lo udah jadi babu seks kita selamanya. AH HAHAHAHA !!!” teriak seseorang yang melecehkan olivia dari luar ruangan. Olivia langsung ketakutan dan memelukku erat2, wajahnya disembunyikan di dadaku. Aku membalas pelukannya agar dia tenang… mendadak ada seorang perempuan masuk ke ruangan yang ternyata adalah lina.

“Ayo kita bawa dia ke kamar saya, luka di selangkangannya harus kita obati.” ajak lina.

“Ya baiklah… ayo liv kita ikut lina…”

Aku dan lina akhirnya menggotong olivia bersama2, aku menggotong tubuh bagian atas dan lina mengangkat kedua kaki olivia. Olivia masih mengerang kesakitan ketika kami angkat menuju kamar lina. Aku berharap olivia dapat sembuh dengan cepat…

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd