Mengurus rumah tangga adalah pekerjaan ku sebagai ibu rumah tangga,dari membereskan rumah,memasak,mencuci,merawat anak dll,memang sungguh melelahkan tapi aku menikmatinya sebagai ibu rumah tangga
Namaku lastri 38th sudah menikah selama 10th dan memiliki anak laki laki yg berumur 6th yang kini sudah memasuki usia sekolah,suamiku hasan 42th seorang supir bis yang selalu jarang ada dirumah karna sering keluar kota selama beberapa hari dan mendapatkan jatah libur hanya 2hari saja selapas itu bekerja lagi,hingga aku merasa kesepian dalam kebutuhan bathin ku, sesekali pulang suami langsung aku berhubungan dengan suami ku,itu pun aku tidak merasakan puas atas hubungan sex dengan suami, ingin rasanya aku merasakan sex yang benar-benar membuatku sangat puas.
Diceritakan aku pada hari minggu aku mengunjungi rumah ibuku untuk mengantarkan anakku untuk berkunjung ke rumah neneknya, Sepulangnya aku dari rumah ibuku, tak terasa malam sudah semakin larut, jalanan sepi dan berkurangnya angkutan umum membuat diriku terpakasa harus berjalan menyusuri jalan ini sendirian, seperti tidak ada tanda –tanda kehidupan pada saat itu, memang daerah ibuku tinggal berada di kabupaten, hanya beberapa motor saja yang melewat itupun cukup jarang aku temui, biasanya ada tukang ojek yang mengantarku samapai terminal
Masih saja kaki ini melangkah, cukup jauh memang hingga aku sampai di terminal angkutan umum yang biasa aku mendapatkan angkutan umum untuk sampai ke rumah ku. Hingga akhinya di pertengahan jalan ku melihat ada warung kecil yang masih buka dengan satu pembeli. Berniat untuk membeli minum, akupun menuju ke warung kecil itu dan membeli minum untuk menemani ku selama perjalanan.
Terlihat ada seseorang yang sedang asik duduk di atas kursi yang tidak jauh dari warung itu, di sebelah dia duduk, ada beca yang sedang di parkirkan, entah siapa pemilik beca ini, tapi sepertinya pria yang sedang santai itu adalah pemilik beca tersebut, akupun bertanya kepada pemilik warung, ternyata pria bertopi yang sedang asik dengan kopinya itu adalah mang beca yang biasa mangkal di warung ini. Akupun berniat menyewanya untuk mengantarku sampai aku ketemu angkutan umum atau lebih bagusnya dia mau mengantarku sampai terminal di bawah sana.
Kusapa dia sambil menanyakan apakah mau mengantarku ke terminal, dengan sigap dia berdiri dan kembali bertanya kepadaku arah yang mau dituju, setelah negosisasi harga dan kesepakatan, akhinya aku naik beca itu dan berjalan menuju arah terminal, syukurlah aku bisa ada tumpangan walau saja masih jauh jalan yang ku tempuh, tapi setidaknya aku tidak menghabiskan waktu berjalan dengan kakiku sendiri. Sepertinya tukang beca yang aku temui ini baik, selama perjalanan dia sangat ramah kepadaku dan selalu menemaniku dengan obrolnya, supaya tidak terasa sepi dan jenuh mungkin, kulihat pria yang berkulit sawo matang ini sepertinya sudah tua, sekitar umur 54tahun dan memiliki tinggi yang tidak jauh dengan diriku.
Sempat ku melihat kearah belakang, aku melihat begitu jelas jiblakan kontolnya di celana pendek yang dia kenakan, tanpa sadar dan masih saja dia mengajak ngobrol diriku, aku tetap memperhatikan tonjolan itu terus menerus, hingga membuat birahiku naik dan napsu ini muncul,akupun memotong pembicaran yang dia lontarkan kepadaku,Sedikit ku menanyakan apakah dia sudah berumah tangga dan memiliki anak, tukang beca yang berada di balakangku pun segera menjabawanya, dia hanya tinggal bersama teman-temanya yang berpropesi sama seperti dirinya, karena dia belum mendapatkan uang dari malam, mangka dari itu dia berniat mencari penumpang di tempat warung tadi.
Dia membalasku dengan bertanya, apakah diriku sudah memiliki suami,
Seakan dia membalas pertanyaanku tadi kepadanya, aku pun membalas bahwa jika aku sedang birahi, aku lakukan sama seperti dengan dirinya, syukur-syukur jika ada teman pria aku siap saja untuk melayani dan di layani karna aku jujur aku kurang puas dari suamiku, walau tetap mataku tertuju pada batang kontol yang masih tertutup oleh celana itu.
Tak menyangka dengan ungkapan dari mulutnya, ternyata pria ini yang aku kenal dengan nama karsiman, dia pernah bersetubuh dengan wanita yg bukan istrinya, walau sudah cukup lama itu terjadi tapi dia merasa begitu nikmat dan tidak bisa melupakanya bahkan dia masih ingin melakukanya lagi, tanpa malu dan basa-basi dia mengatakan bahwa vagina itu sangat enak, sedikit ku mendengarkan perkataanya tadi, seakan diriku di beri lampu hijau olehnya, segera ku raih tonjolan di belakangku ini ku elus dan ku pegang sambil ku bertanya, apakah dia mau mempraktekan itu kepada diriku.
Sedikit dia malu dan menyanjung diriku, karena dia merasa tidak pantas untukku, akupun segera meraih paha dan perutnya sambil mengatakan bahwa aku sedang ingin bercinta malam ini, jujur karena suasana sepi dan pemandangan dari celananya membuat napsu di diriku seakan minta di lampiaskan, Pak Karsiman pun memberhentikan becanya di pinggir jalan, sambil dia turun dan melangkah menuju arahku, dia menyakinkanku untuk mau melakukan hubungan sex dengan dirinya, sambil membuka sleting celana dan menonjolkan kepala kontolnya kepada diriku, betapa kagenta diriku, besar dan keras itu keadaan kontolnya sekarang, seakan memintaku untuk memeganya, tanganku yang dingin ini pun segera meraih dan mencekram batang kontolnya itu.
sedikit ku pastikan jalanan masih sepi, aku bertanya kembali kepadanya dimana kita bisa memulai permainan ini, kembali ke kursi becanya dengan posisi kontol yang terbuka dia mengajakku ke sebuah gubuk di salah satu daerah yang belum aku tau dimana itu letaknya, karena aku sudah dikuasai napsu dan birahi, akupun tetap duduk di posisiku sambil memegang dan sesekali mengocok kontolnya dari arah belakangku.
Sepertinya vaginaku belum pernah mendapatkan kontol seperti ini, dengan perasaan yang masih menggebu-gebu dan sudah tidak tahan ingin meraskanya, akhinya kita sampai ketempat yang dia maksud itu, gubuk yang kecil mengarah ke sawah yang jauh dari jalan besar dan dari rumah penduduk sekitar, sepertinya tempat ini pas dan cocok untuk menjadi tempat permainan kita. Segera dia turun dan menyuruhku mengikutinya untuk masuk ke gubuk itu, tak lama dari itu dia segera duduk dan menurunkan celana pendeknya tanpa menggunakan celana dalam, saat itu aku bisa melihat dengan jelas batang kejantanan tukang beca ini memang besar dan panjang
Tanpa banyak buang waktu, segera aku hisap dengan lidah dan mulutku
"Hmmm...pak..hmmm...puaskan aku pakk" desah aku
Pak karsiman pun mulai mengikuti permainan ku, payudaraku diremasnya
ku rasakan keras akan otot dan batangnya yang sudah besar dan memanjang ini, seakan semakin membuat diriku menjadi lebih merasa birahi dan napsu, dengan liar aku perlihatkan gayaku memainkan lidah di batang kontolnya, rasa hangat dan bau khas pria ini membuat aku semangat untuk mengulum, menghisap dan menjilat semua batang kontol dan bulu bulu yang ada di hadapanku saat ini. Buah zakar yang ikut mengeraspun tak luput dari basahnya air liur mulutku.
kini tanganya meraih kepalaku dan badanya mengangkat sedikit, seakan mulutku menjadi luabng yang siap dihantam dan di gesek oleh kontol yang keras ini, sampai beberapa kali dia menahan masuk kedalam kerongkonganku, tersendak dan ingin muntah pun tidak bisa aku kelak, tapi itu seperti membuat dia dan diriku asik dengan kejadian yang terus menerus sampai ku rasakan cairan birahi masuk kedalam mulutku.
Berbeda dengan biasanya, cairan birahi ini cukup banyak aku telan, terpikir ini adalah peju miliknya, akupun tarik mulutku dan ku perhatikan lidah serta kontol yang terus berdenut, dia menyakinkan bahwa dirinya belum mengeluarkan seteres peju, yang aku telan itu hanya cairan birahi seiring betapa napsunya tukang beca ini karena ulah lidah dan mulutku. Sambil terseyum kembali mulutku yang liar ini melakukan tugasnya, kini aku merasa begitu besar kontol di mulutku, hawa dingin yang kini menjadi panas semakin mejadikan diriku semakin lepas kendali.
Kini dia meraih badanku, dihisapnya mulut dan lidahku dengan kasar, tanganya memelukku sambil meremas pantatku, aku dibuay olehnya saat ini, dengan pasrah ku berikan semua tubuhku untuk dia nikmati, masih dalam lidahku dan bibirku di kulum oleh mulutnya, kini jemarinya masuk kedalam baju ku, dada dan putingku di remas dan di tarik terus menerus, aku hanya bisa mengikuti permainanya dan menikmati setiap yang dialakukan kepadaku.
Kini tangan satunya meraih masuk kedalm pantatku, tanpa banyak basa-basi, luabngku dimainkan oleh jemarinya yang kasar itu, aku rasakan jari tengah andalanya kini sudah masuk di lubang duburku, serentak dengan desahanku kepadanya. Aku seperti di belenggu oleh napsu dan birahi yang semakin menggebu-gebu, tanpa perintah aku buka semua pakaianku serta celanaku, kini aku telanjang penuh di depanya, kembali dia memujiku,
"Ohhh kauu cantik sekali bu" pak karsiman
mungkin karena badanku yang bersih dan terawat, seakan dia mendapatkan barang bagus baginya. Kini dia memintaku untuk tidurab, sadar bahwa dia ingin menjilat vaginaku, segera aku naik ke atas dipan yg berada di gubuk dan memberikan vaginaku yang sudah haus ini kepada mukanya, lidah dan air liur miliknya kini sudah membasahi semua pantat dan lunbang vaginaku, aku sangat menikmati setiap dia memainkan lidahnya di sekitar vaginaku,
"Hsssshhh...hmmmm...pakkk..." desah ku
bahkan ketika dia menghisap lubangku dan memasukan jarinya kedalam.
"Hmmmm ohhhh pakkkkk...hmmm...hsss.... akuu gak kuat pakkk....." aku
" ohhh memek ibu enak sekaliii...hssmm..." karsiman
Sungguh aku tidak menyesel bertemu dengan nya, pria yang memuaskan ku ini ternyata pintar dalam berhubungan, kini tanganya meraih payudaraku, tak hanya itu lidah dan mulutnya begitu rakus akan menghisap dan menjilay seluruh bagian vaginaku, jembutku pun dibuat basah olehnya, semakin saja diriku tidak bisa menahan begitu nikmatnya pria ini, hingga tak sadarkan diri, kini dia memasukan bantang kontolnya ke dalam vaginaku dengan begitu kasar, dia menahan mulutku dengan memasukan jarinya untuk aku hisap, sementara kontolnya di gesekan terus menerus secara kasar di vaginaku, payudara dan mulutku pun penuh akan permainan jari jari tangnya. Sesekali aku menggigit karena merasa sakit di vaginaku,
"Aahhhh....pakkk..." aku
"Tahan bu" karsiman
kembali menggenjot luang vaginaku.
"ahhh ahhh ahhh....pakkkk ahhhhhhh ahhmmm....aku mau keluar pakkk hmmmhss" desahku, akhirnya aku orgasme yang ke 2
kontol yang masih dalam emutan vaginaku, membuat diriku di kenimatan
"Ahhh...enaakkk hsssmm pakkk
" aku
"Enakan mana dengan suamimu bu" karsiman
"Hsss...hmmmm enaaakaaann bapakkk" aku
sungguh di luar rencana, akupun hanya bisa menikmati dan pasrah kembali dibuatnya, Sambil meremas payudara dan menghantam vaginaku, dia menjilati telingan pipi hingga kembali menghisap mulutku, semakin panas yang kurasakan, cucuran demi cucuran keringan pun sudah membasahi kita berdua. Benar benar nikmat dan kuat pria ini, kini aku menjadi budak napsu dari tukang beca ini, aku berpikir, apakah dia melakukan hal yang sama waktu itu seperti yang aku rasakan sekarang.
"Aahhhh....genjottt teruuuss pakkk hmmmm" aku terus meracau keenakan,
"Aaahhh...akuu mau keluar lagii pakkk hmmmm" akhirnya aku orgasme yg ketiga, sungguh lelah sekali, pak karsiman mulai menghentikan genjotannya seakan dia tau bahwa aku ke lelahan.
Tak lama lagi pak karsiman mulai menggenjot lagi,aku hanya bisa menjerit kesakitan dan kenikmatan tapi segera dia menutup mulutku oleh mulutnya. Sambil terus meremas dadaku ,dia menggenjotku secara brutal, urat-urat dan kerasnya kontol itu sangat aku rasakan menggesek dinding rahimku, hingga aku sudah tidak kuat ingin orgasme untuk yang kesekian kalinya
Sungguh kenikmatan tiada tara, sangat beruntung dan puasnya diriku malam ini, kini dia memelukku erat sambil menghisap leher dan telingaku, aku tau dia sudah mencapai kelimak, ternyata benar, kini kontolnya dia lepaskan dari vaginku, sambil terus di kocoknya kontol yang besar berurat itu mau mengeluarkan pejunya, tapi aku meminta untuk dia kelurakan di dalam anusku,
"Ahhh..kenapa dicabut pakk" aku dengan nada kecewa,
"Akuuu mau keluar,aku keluarkan dimana bu?" karsiman
" didalam sajaa pakkk,cepat pakkk ahhh" aku
sambil terus mengocok dan tak lama dia berdesah yang dalam, kini kontolnya dia masukan kemabali ke vaginaku,
"Aaahhhh....aaakkuuu mauu keluaarr buuuu...." karsiman
pak karsiman mulai menghentak dengan dalam, aku rasakan muncratan peju yang hangat itu kini sudah masuk kedalam dan memenuhi ruang vaginaku,
"Aaahhh...pakkkk"aku
entah berapa kali dia mengeluarkan cairan benihnya masuk ke rahimku itu, hingga kontolnya yang belum lemas itu keluar dan dia masukan kembali sambil di gesekan di dalam vaginaku, tetesan keringat dan cengkraman tanganya sangat ku rasakan, desah demi desahan dan raut muka yang begitu sangat puas akan hubungan sex ini membuat diriku berpikir sepertinya dia sudah lama tidak melakukan hubungan ini.
Hingga akhirnya kita berbaring berdua di dalam gubuk ini, tersadar di pikiranku setelah beberapa menit beristirahat karena merasa lemas dan sangat cape,
aku segera menggunakan pakaian kembali, sambil aku sibuk merapihkan pakaianku, dia memintaku ku untuk kembali lain waktu, segera aku menjawab dari pertanyaan itu, kapanku dia mau aku siap melayani napsu liar yang kasar itu,tidak lupa aku menanyakan nomor hp pak karsiman,dia memberikan nomor telponnya,dan sambil ku meminta dia agar mengantarku menuju terminal, aku anggukan kepala sambil terseyum dan melangkah menuju beca yang di parkir di depan jalan itu.
Namaku lastri 38th sudah menikah selama 10th dan memiliki anak laki laki yg berumur 6th yang kini sudah memasuki usia sekolah,suamiku hasan 42th seorang supir bis yang selalu jarang ada dirumah karna sering keluar kota selama beberapa hari dan mendapatkan jatah libur hanya 2hari saja selapas itu bekerja lagi,hingga aku merasa kesepian dalam kebutuhan bathin ku, sesekali pulang suami langsung aku berhubungan dengan suami ku,itu pun aku tidak merasakan puas atas hubungan sex dengan suami, ingin rasanya aku merasakan sex yang benar-benar membuatku sangat puas.
Diceritakan aku pada hari minggu aku mengunjungi rumah ibuku untuk mengantarkan anakku untuk berkunjung ke rumah neneknya, Sepulangnya aku dari rumah ibuku, tak terasa malam sudah semakin larut, jalanan sepi dan berkurangnya angkutan umum membuat diriku terpakasa harus berjalan menyusuri jalan ini sendirian, seperti tidak ada tanda –tanda kehidupan pada saat itu, memang daerah ibuku tinggal berada di kabupaten, hanya beberapa motor saja yang melewat itupun cukup jarang aku temui, biasanya ada tukang ojek yang mengantarku samapai terminal
Masih saja kaki ini melangkah, cukup jauh memang hingga aku sampai di terminal angkutan umum yang biasa aku mendapatkan angkutan umum untuk sampai ke rumah ku. Hingga akhinya di pertengahan jalan ku melihat ada warung kecil yang masih buka dengan satu pembeli. Berniat untuk membeli minum, akupun menuju ke warung kecil itu dan membeli minum untuk menemani ku selama perjalanan.
Terlihat ada seseorang yang sedang asik duduk di atas kursi yang tidak jauh dari warung itu, di sebelah dia duduk, ada beca yang sedang di parkirkan, entah siapa pemilik beca ini, tapi sepertinya pria yang sedang santai itu adalah pemilik beca tersebut, akupun bertanya kepada pemilik warung, ternyata pria bertopi yang sedang asik dengan kopinya itu adalah mang beca yang biasa mangkal di warung ini. Akupun berniat menyewanya untuk mengantarku sampai aku ketemu angkutan umum atau lebih bagusnya dia mau mengantarku sampai terminal di bawah sana.
Kusapa dia sambil menanyakan apakah mau mengantarku ke terminal, dengan sigap dia berdiri dan kembali bertanya kepadaku arah yang mau dituju, setelah negosisasi harga dan kesepakatan, akhinya aku naik beca itu dan berjalan menuju arah terminal, syukurlah aku bisa ada tumpangan walau saja masih jauh jalan yang ku tempuh, tapi setidaknya aku tidak menghabiskan waktu berjalan dengan kakiku sendiri. Sepertinya tukang beca yang aku temui ini baik, selama perjalanan dia sangat ramah kepadaku dan selalu menemaniku dengan obrolnya, supaya tidak terasa sepi dan jenuh mungkin, kulihat pria yang berkulit sawo matang ini sepertinya sudah tua, sekitar umur 54tahun dan memiliki tinggi yang tidak jauh dengan diriku.
Sempat ku melihat kearah belakang, aku melihat begitu jelas jiblakan kontolnya di celana pendek yang dia kenakan, tanpa sadar dan masih saja dia mengajak ngobrol diriku, aku tetap memperhatikan tonjolan itu terus menerus, hingga membuat birahiku naik dan napsu ini muncul,akupun memotong pembicaran yang dia lontarkan kepadaku,Sedikit ku menanyakan apakah dia sudah berumah tangga dan memiliki anak, tukang beca yang berada di balakangku pun segera menjabawanya, dia hanya tinggal bersama teman-temanya yang berpropesi sama seperti dirinya, karena dia belum mendapatkan uang dari malam, mangka dari itu dia berniat mencari penumpang di tempat warung tadi.
Dia membalasku dengan bertanya, apakah diriku sudah memiliki suami,
Seakan dia membalas pertanyaanku tadi kepadanya, aku pun membalas bahwa jika aku sedang birahi, aku lakukan sama seperti dengan dirinya, syukur-syukur jika ada teman pria aku siap saja untuk melayani dan di layani karna aku jujur aku kurang puas dari suamiku, walau tetap mataku tertuju pada batang kontol yang masih tertutup oleh celana itu.
Tak menyangka dengan ungkapan dari mulutnya, ternyata pria ini yang aku kenal dengan nama karsiman, dia pernah bersetubuh dengan wanita yg bukan istrinya, walau sudah cukup lama itu terjadi tapi dia merasa begitu nikmat dan tidak bisa melupakanya bahkan dia masih ingin melakukanya lagi, tanpa malu dan basa-basi dia mengatakan bahwa vagina itu sangat enak, sedikit ku mendengarkan perkataanya tadi, seakan diriku di beri lampu hijau olehnya, segera ku raih tonjolan di belakangku ini ku elus dan ku pegang sambil ku bertanya, apakah dia mau mempraktekan itu kepada diriku.
Sedikit dia malu dan menyanjung diriku, karena dia merasa tidak pantas untukku, akupun segera meraih paha dan perutnya sambil mengatakan bahwa aku sedang ingin bercinta malam ini, jujur karena suasana sepi dan pemandangan dari celananya membuat napsu di diriku seakan minta di lampiaskan, Pak Karsiman pun memberhentikan becanya di pinggir jalan, sambil dia turun dan melangkah menuju arahku, dia menyakinkanku untuk mau melakukan hubungan sex dengan dirinya, sambil membuka sleting celana dan menonjolkan kepala kontolnya kepada diriku, betapa kagenta diriku, besar dan keras itu keadaan kontolnya sekarang, seakan memintaku untuk memeganya, tanganku yang dingin ini pun segera meraih dan mencekram batang kontolnya itu.
sedikit ku pastikan jalanan masih sepi, aku bertanya kembali kepadanya dimana kita bisa memulai permainan ini, kembali ke kursi becanya dengan posisi kontol yang terbuka dia mengajakku ke sebuah gubuk di salah satu daerah yang belum aku tau dimana itu letaknya, karena aku sudah dikuasai napsu dan birahi, akupun tetap duduk di posisiku sambil memegang dan sesekali mengocok kontolnya dari arah belakangku.
Sepertinya vaginaku belum pernah mendapatkan kontol seperti ini, dengan perasaan yang masih menggebu-gebu dan sudah tidak tahan ingin meraskanya, akhinya kita sampai ketempat yang dia maksud itu, gubuk yang kecil mengarah ke sawah yang jauh dari jalan besar dan dari rumah penduduk sekitar, sepertinya tempat ini pas dan cocok untuk menjadi tempat permainan kita. Segera dia turun dan menyuruhku mengikutinya untuk masuk ke gubuk itu, tak lama dari itu dia segera duduk dan menurunkan celana pendeknya tanpa menggunakan celana dalam, saat itu aku bisa melihat dengan jelas batang kejantanan tukang beca ini memang besar dan panjang
Tanpa banyak buang waktu, segera aku hisap dengan lidah dan mulutku
"Hmmm...pak..hmmm...puaskan aku pakk" desah aku
Pak karsiman pun mulai mengikuti permainan ku, payudaraku diremasnya
ku rasakan keras akan otot dan batangnya yang sudah besar dan memanjang ini, seakan semakin membuat diriku menjadi lebih merasa birahi dan napsu, dengan liar aku perlihatkan gayaku memainkan lidah di batang kontolnya, rasa hangat dan bau khas pria ini membuat aku semangat untuk mengulum, menghisap dan menjilat semua batang kontol dan bulu bulu yang ada di hadapanku saat ini. Buah zakar yang ikut mengeraspun tak luput dari basahnya air liur mulutku.
kini tanganya meraih kepalaku dan badanya mengangkat sedikit, seakan mulutku menjadi luabng yang siap dihantam dan di gesek oleh kontol yang keras ini, sampai beberapa kali dia menahan masuk kedalam kerongkonganku, tersendak dan ingin muntah pun tidak bisa aku kelak, tapi itu seperti membuat dia dan diriku asik dengan kejadian yang terus menerus sampai ku rasakan cairan birahi masuk kedalam mulutku.
Berbeda dengan biasanya, cairan birahi ini cukup banyak aku telan, terpikir ini adalah peju miliknya, akupun tarik mulutku dan ku perhatikan lidah serta kontol yang terus berdenut, dia menyakinkan bahwa dirinya belum mengeluarkan seteres peju, yang aku telan itu hanya cairan birahi seiring betapa napsunya tukang beca ini karena ulah lidah dan mulutku. Sambil terseyum kembali mulutku yang liar ini melakukan tugasnya, kini aku merasa begitu besar kontol di mulutku, hawa dingin yang kini menjadi panas semakin mejadikan diriku semakin lepas kendali.
Kini dia meraih badanku, dihisapnya mulut dan lidahku dengan kasar, tanganya memelukku sambil meremas pantatku, aku dibuay olehnya saat ini, dengan pasrah ku berikan semua tubuhku untuk dia nikmati, masih dalam lidahku dan bibirku di kulum oleh mulutnya, kini jemarinya masuk kedalam baju ku, dada dan putingku di remas dan di tarik terus menerus, aku hanya bisa mengikuti permainanya dan menikmati setiap yang dialakukan kepadaku.
Kini tangan satunya meraih masuk kedalm pantatku, tanpa banyak basa-basi, luabngku dimainkan oleh jemarinya yang kasar itu, aku rasakan jari tengah andalanya kini sudah masuk di lubang duburku, serentak dengan desahanku kepadanya. Aku seperti di belenggu oleh napsu dan birahi yang semakin menggebu-gebu, tanpa perintah aku buka semua pakaianku serta celanaku, kini aku telanjang penuh di depanya, kembali dia memujiku,
"Ohhh kauu cantik sekali bu" pak karsiman
mungkin karena badanku yang bersih dan terawat, seakan dia mendapatkan barang bagus baginya. Kini dia memintaku untuk tidurab, sadar bahwa dia ingin menjilat vaginaku, segera aku naik ke atas dipan yg berada di gubuk dan memberikan vaginaku yang sudah haus ini kepada mukanya, lidah dan air liur miliknya kini sudah membasahi semua pantat dan lunbang vaginaku, aku sangat menikmati setiap dia memainkan lidahnya di sekitar vaginaku,
"Hsssshhh...hmmmm...pakkk..." desah ku
bahkan ketika dia menghisap lubangku dan memasukan jarinya kedalam.
"Hmmmm ohhhh pakkkkk...hmmm...hsss.... akuu gak kuat pakkk....." aku
" ohhh memek ibu enak sekaliii...hssmm..." karsiman
Sungguh aku tidak menyesel bertemu dengan nya, pria yang memuaskan ku ini ternyata pintar dalam berhubungan, kini tanganya meraih payudaraku, tak hanya itu lidah dan mulutnya begitu rakus akan menghisap dan menjilay seluruh bagian vaginaku, jembutku pun dibuat basah olehnya, semakin saja diriku tidak bisa menahan begitu nikmatnya pria ini, hingga tak sadarkan diri, kini dia memasukan bantang kontolnya ke dalam vaginaku dengan begitu kasar, dia menahan mulutku dengan memasukan jarinya untuk aku hisap, sementara kontolnya di gesekan terus menerus secara kasar di vaginaku, payudara dan mulutku pun penuh akan permainan jari jari tangnya. Sesekali aku menggigit karena merasa sakit di vaginaku,
"Aahhhh....pakkk..." aku
"Tahan bu" karsiman
kembali menggenjot luang vaginaku.
"ahhh ahhh ahhh....pakkkk ahhhhhhh ahhmmm....aku mau keluar pakkk hmmmhss" desahku, akhirnya aku orgasme yang ke 2
kontol yang masih dalam emutan vaginaku, membuat diriku di kenimatan
"Ahhh...enaakkk hsssmm pakkk
" aku
"Enakan mana dengan suamimu bu" karsiman
"Hsss...hmmmm enaaakaaann bapakkk" aku
sungguh di luar rencana, akupun hanya bisa menikmati dan pasrah kembali dibuatnya, Sambil meremas payudara dan menghantam vaginaku, dia menjilati telingan pipi hingga kembali menghisap mulutku, semakin panas yang kurasakan, cucuran demi cucuran keringan pun sudah membasahi kita berdua. Benar benar nikmat dan kuat pria ini, kini aku menjadi budak napsu dari tukang beca ini, aku berpikir, apakah dia melakukan hal yang sama waktu itu seperti yang aku rasakan sekarang.
"Aahhhh....genjottt teruuuss pakkk hmmmm" aku terus meracau keenakan,
"Aaahhh...akuu mau keluar lagii pakkk hmmmm" akhirnya aku orgasme yg ketiga, sungguh lelah sekali, pak karsiman mulai menghentikan genjotannya seakan dia tau bahwa aku ke lelahan.
Tak lama lagi pak karsiman mulai menggenjot lagi,aku hanya bisa menjerit kesakitan dan kenikmatan tapi segera dia menutup mulutku oleh mulutnya. Sambil terus meremas dadaku ,dia menggenjotku secara brutal, urat-urat dan kerasnya kontol itu sangat aku rasakan menggesek dinding rahimku, hingga aku sudah tidak kuat ingin orgasme untuk yang kesekian kalinya
Sungguh kenikmatan tiada tara, sangat beruntung dan puasnya diriku malam ini, kini dia memelukku erat sambil menghisap leher dan telingaku, aku tau dia sudah mencapai kelimak, ternyata benar, kini kontolnya dia lepaskan dari vaginku, sambil terus di kocoknya kontol yang besar berurat itu mau mengeluarkan pejunya, tapi aku meminta untuk dia kelurakan di dalam anusku,
"Ahhh..kenapa dicabut pakk" aku dengan nada kecewa,
"Akuuu mau keluar,aku keluarkan dimana bu?" karsiman
" didalam sajaa pakkk,cepat pakkk ahhh" aku
sambil terus mengocok dan tak lama dia berdesah yang dalam, kini kontolnya dia masukan kemabali ke vaginaku,
"Aaahhhh....aaakkuuu mauu keluaarr buuuu...." karsiman
pak karsiman mulai menghentak dengan dalam, aku rasakan muncratan peju yang hangat itu kini sudah masuk kedalam dan memenuhi ruang vaginaku,
"Aaahhh...pakkkk"aku
entah berapa kali dia mengeluarkan cairan benihnya masuk ke rahimku itu, hingga kontolnya yang belum lemas itu keluar dan dia masukan kembali sambil di gesekan di dalam vaginaku, tetesan keringat dan cengkraman tanganya sangat ku rasakan, desah demi desahan dan raut muka yang begitu sangat puas akan hubungan sex ini membuat diriku berpikir sepertinya dia sudah lama tidak melakukan hubungan ini.
Hingga akhirnya kita berbaring berdua di dalam gubuk ini, tersadar di pikiranku setelah beberapa menit beristirahat karena merasa lemas dan sangat cape,
aku segera menggunakan pakaian kembali, sambil aku sibuk merapihkan pakaianku, dia memintaku ku untuk kembali lain waktu, segera aku menjawab dari pertanyaan itu, kapanku dia mau aku siap melayani napsu liar yang kasar itu,tidak lupa aku menanyakan nomor hp pak karsiman,dia memberikan nomor telponnya,dan sambil ku meminta dia agar mengantarku menuju terminal, aku anggukan kepala sambil terseyum dan melangkah menuju beca yang di parkir di depan jalan itu.
