Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan Cewek Eksibisionis

silviarosa

Senpai Semprot
Daftar
2 Jan 2021
Post
757
Like diterima
1.591
Lokasi
-
Bimabet
Repost dari https://www.semprot.com/threads/menemani-cewek-eksibisionis.1302680/page-174#post-1903523727

Atas permintaan Ko @wijoyanto dan teman-teman, setiap update tentang aku akan diposting di akun ini dan akun @wijoyanto

Awal Mengenal dan Menjadi Cewek Eksibisionis

Alo pecinta forum ini…

Kenalin ya, sebut saja namaku Silvia, usiaku 18 tahun dan kurang sebentar lagi sah 19 tahun, aku adalah orang Chinese (NO SARA) yang terlahir, besar dan tinggal di kota kecil yang biasa disebut sebagai kota apel. Aku 2 bersaudara, ceceku berusia 2 tahun diatasku, kedua orang tuaku bekerja sebagai pedagang di salah satu mall yang terdapat di kota ini. Saat ini aku tinggal bersama kedua orang tua-ku dan ceceku di salah satu kompleks perumahan yang ada di kota ini, aku dan ceceku sama-sama sudah berkuliah di kota ini, aku baru semester 1 beranjak ke semester 2, sedangkan ceceku di semester 5 beranjak ke semester 6, namun berbeda kampus.

Aku sharing story ini atas ide dari Ko Henry, dkk yang aku kenal, aku baca story-nya dari forum ini, mereka dan story-nya membuatku serta menginspirasi aku yang memang sudah menjadi seorang eksibisionis amatir. Terlebih lagi, ternyata aku mengenal Ce Diana sebagai kakak kelasku dulu di SMA, kita tinggal sekota dan lokasi rumah yang sekompleks hanya berbeda blok saja. Aku titipkan story ini di akun Ko Henry karena aku belum bisa posting melalui akun-ku. Apakah aku akan posting kalau sudah bisa ? Dilihat nanti saja deh. Oya ciri-ciriku tinggi sekitar 170 cm, berat badan sekitar 51 kg, dulu aku memakai bra 34A dengan puting berwarna pink kecoklatan, kulitku putih bersih dan CD ukuran L, namun saat ini sudah tidak pernah memakai lagi.

Awal mula aku mengenal dunia Eksibisionis dimulai sejak aku berada di kelas XI SMA, aku bersekolah di salah satu sekolah yang cukup besar di kota ini. Di awal semester 1, aku jadian dengan seorang cowok yang pedekate sejak aku kelas X, dulu sekelas, sekarang beda kelas. Ya anak SMA pacaran, bergandengan tangan, berangkulan, pulang sekolah seringkali nongkrong di rumahku, makan bareng, belajar bareng, karena rumahku sering kosong, papa dan mama berdagang di mall, berangkat jam 9 pagi pulang jam 11 malam, ceceku kuliah dan nongkrong entah dimana. Pacarku ini kalo pas duduk berdua di kelas, sering menarik bagian belakang hem seragam sekolah, karena aku tidak paham jadi aku bersikap biasa saja.

Suatu hari menjelang jam pulang sekolah, aku dipanggil ke ruang BK, aku tidak berpikiran macam-macam karena aku bukan termasuk siswi yang bermasalah. Ternyata disinilah awal mula aku mengetahui, berdasarkan laporan dari beberapa guru mata pelajaran, dan ocehan dari teman-teman cowok, oleh guru BK saat itu, aku disarankan untuk memakai kaos dalam atau tank top atau kemben untuk melapisi dalemanku. Kenapa begitu, karena menurut mereka, susu dan putingku terlihat jelas dari celah seragamku meskipun aku masih memakai bra, aku syok, sedih karena yang ada di otakku, susuku telah dilihat oleh banyak orang. Guru BK bahkan sempat menyuruhku saat itu untuk melihat sendiri ke dalam hem seragam-ku, kebetulan guru BK ini cewek. Aku jadi nyantol kenapa pacarku ini sering menarik hem seragamku ke belakang.

Tidak lama bel tanda berakhirnya pelajaran hari ini berbunyi, waktunya pulang. Di perjalanan, sewaktu dibonceng pacarku, aku diam saja menahan tangis, sampai di rumah, sewaktu duduk di sofa, aku pun lebih banyak diam, ketika pacarku mendesak, pecahlah tangisku, dan aku menceritakan semuanya kepada pacarku. Setelah bercerita semuanya, lalu aku bertanya kepada pacarku :

Aku : berarti selama ini kamu juga sudah pernah lihat susuku ?
Pacar : iya, sudah pernah

Aku : berarti selama ini kamu juga sudah tau kalo cowok-cowok itu juga sering lihat susuku ?
Pacar : iya, betul

Tambah menangis akunya lalu dengan tersedu aku tanya :

Aku : emang siapa saja yang pernah liat susuku ? kamu kok ndak pernah kasi tau ?
Pacar : aku bingung kasi taunya gimana, aku sayang kamu, ya banyak sekali yang pernah liat susumu

Aku : oh jadi kamu rela ya susuku, barangku ini diliat orang banyak ?
Pacar : ya gimana lagi, aku bingung juga

Seketika itu, aku mengusir pacarku pulang lalu aku menangis sejadi-jadinya di kamar sampai ketiduran. Sewaktu bangun, aku melepas seragamku dan melihat ke arah kaca, bahkan aku selfie juga dalam berbagai pose, hasilnya memang dalam berbagai pose apapun susuku terlihat jelas dari balik bra yang aku pakai jadi bra yang aku pakai tidak dapat menutupi kedua susuku selama ini. Aku pun melepas bra yang aku pakai, lalu berdiri di cermin sambil memandangi kedua susuku. Ada gairah tersendiri, dengan membesarkan hati aku berpikir, sekian banyak cowok di sekolah yang pernah liat susuku atau mengetahui susuku nongol, berarti aku cukup famous di sekolah, so kenapa aku harus minder, diriku ya begini, tiba-tiba ada perasaan bangga karena mengetahui mereka suka mengintip susuku, melihat susuku secara jelas.

Lalu aku pergi ke kamar ceceku, aku mencari bra miliknya karena aku tau susunya berukuran 36B, lalu aku coba pakai dan lihat di kaca, sela antara dada dan bra yang aku pakai, tambah besar, tambah terlihat, hhmmm… bagaimana kalo aku ke sekolah pakai bra ini saja, akhirnya aku mengambil 3 bra milik ceceku, 2 diantaranya push up bra lalu kembali ke kamarku. Di kamar aku pakai tank top, memang kebiasaanku dan ceceku kalo di rumah biasanya memakai tank top dan celana pendek. Aku kembali mengaca dan melihat susuku makin nampak, jadi aslinya aku memakai bra atau tidak tetap sama karena susuku tetap terlihat, lalu karena ukuran susuku tidak terlalu besar, disangga atau tidak, pasti akan tetap kenceng, akhirnya mulai saat itu aku tidak pernah pakai bra sewaktu di rumah. Putingku mencuat, aku pun cuek, toh juga mostly aku sendirian di rumah. Mulai sore sampai malam, pacarku terus menghubungi dan baru aku balas malam, aku bilang besok malas ke sekolah, aku beralasan kurang enak badan, lalu pacarku bilang mau nemenin aku bolos sekolah, aku iyakan saja dan bilang kalo jam 9.30 saja datang ke rumah sewaktu kedua orang tuaku sudah berangkat dan ceceku kuliah.

Keesokan paginya, aku sampaikan ke orang tua-ku kalo aku sedang tidak fit, mereka menyiapkan obat dan makan siangku. Sekitar jam 9.30 pagi, pacarku datang, mama papaku sudah ke toko, ceceku kuliah. Aku persilahkan pacarku masuk, waktu itu aku memakai bra 36B ceceku, tank top putih dan celana pendek. Seperti biasa, ketika duduk di ruang tamu, aku selalu menyenderkan kepalaku di bahunya, tentu saja dengan posisi begini, susuku dapat terlihat, terlebih lagi aku memakai bra 36B. Pacarku bertanya tentang kondisiku :

Pacar : Gimana nik, kamu udah baikkan ?
Aku : Baikkan, sudah lebih stabil daripada kemarin

Pacar : ya syukuran kalo gitu
Aku : hayo, kamu lagi liat susuku ya

Pacar : eh.. ndak… eh… iya, keliatan
Aku : nah lho, itu sebabnya kamu suka aku senderan begini ya

Pacar : eh… ya gimana…
Aku : ya sudah ngapain bingung toh sudah lihat, aku sudah berpikir semalam, kalo aku akan cuek, mau kelihatan ya sudah, ndak kelihatan ya sudah, toh ya sudah banyak yang lihat dan selama ini kamu diam saja.

Pacar : nah lho, terus aku gimana donk ?
Aku : apanya yang gimana ?

Pacar : ya kalo gitu kan makin banyak cowok-cowok yang liat susumu…
Aku : ya udah biarin, emang susuku begini, intinya kalo kamu ndak rela, harusnya ya dari kemarin-kemarin, kalo sekarang ya sudah telat lah lha wong sudah banyak yang lihat.

Pacar : ya sudah kalo itu maumu, aku ikut aja, tapi usahain ya jangan keliatan terus
Aku : lha usaha gimana coba, aku males pake kemben, atau tank top, atau kaos dalem, panas

Pacar : ya udah ditambahin kancing kecil diatas
Aku : ya sudah coba aja

Lalu tanpa sengaja, tali bra dan tali tank top-ku melorot…

Pacar : nik, taline melorot
Aku : biarin aja, emang kenapa ?

Pacar : ya ndak apa-apa, sorry buat kamu sedih dan sekarang kamu bales aku sedih
Aku : kok bisa ?

Pacar : iya kamu biarin cowok-cowok lain menikmati susumu
Aku : kamu kan juga menikmati ?

Pacar : iya sebagai pacar kamu harusnya aku dapat yang lebih
Aku : maksudmu ?

Pacar : kalo yang lain hanya lihat susumu, aku boleh menyentuhnya
Aku : hhmmm… gitu ya

Entah kenapa, mungkin salah satunya karena rasa sayang dan gelora karena bangga susuku sedang dilihat, akhirnya aku menjawab :

Aku : ya boleh, tapi ndak boleh cerita ke cowok-cowok lain
Pacar : hhhmmm… ya pasti lah

Lalu pacarku, melepas kaitan bra yang ada di belakang, menurunkan tali tank top-ku lalu menyentuh susuku, that’s the first man touch my breast, lalu meremasnya dan memainkan putingku, nikmatnya tiada tara, lalu pacarku menarik keatas tank top dan bra yang aku pakai jadi topless, aku tidak menutupi malah berharap untuk kembali disentuh. Pacarku kembali menyandarkan punggungku ke dadanya, lalu meremas kedua susuku dari belakang, aku pun mendesah keenakan. Setelah itu, pacarku mengarahkan tanganku memegang burungnya yang sudah keras, lalu pacarku membuka gesper dan resletingnya, lalu menarik kebawah celana berikut cd-nya, serta mengarahkan tanganku ke burungnya sambil mengajariku mengocok. For the first time I saw and touch man’s dick, it’s hard, pacarku keenakan, sambil meremas-remas susuku. Lalu dia memintaku untuk berdiri, pacarku mengulum putingku dan seketika, menarik turun celana pendek dan cd-ku, aku reflek menutupi vaginaku.

Pacar : aku pengen lebih, aku pengen lihat dan sentuh yang belum pernah dilihat dan disentuh cowok lain
Aku : hhmmm…

Lalu memintaku duduk, kembali meremas-remas susuku, tiba-tiba tanpa tersadarkan, kakiku diangkat sehingga dalam posisi mengangkang, digosoknya pelan-pelan klitorisku, aku pun melenguh nikmat, lalu dia turun berjongkok, dan menjilati vaginaku sampai aku orgasme. Setelah mengatur nafas, tanganku diarahkan untuk mengocok burungnya, sambil meremas-remas susuku, muncratlah spermanya, lalu kita membersihkannya di kamar mandi.

Sambil berjalan ke ruang tamu :

Pacar : mulai hari ini kalo sama aku, kamu ndak boleh make daleman sama sekali
Aku : oke, kamu juga tapinya biar adil

Mulai hari itu dan seterusnya kalo aku di rumah, aku tidak pernah memakai bra dan cd, aku biarkan putingku ngecap di tank top, toh sehari-hari kebanyakan tidak ada orang di rumah, ada gelora rasa yang tak biasa yang aku rasakan. Ketika ada pacar ceceku datang, aku tetap cuek, aku menyuguhkan minuman juga dengan pakaian seadanya, baby doll longgar, atau favoritku tank top dan celana pendek. Ketika menyuguhkan minuman, aku menunduk, sudah pasti susuku terlihat, aku pun cuek, namun di dada, ada rasa yang berbeda ketika orang melihatku dalam kondisi begini.

Hari berikutnya, aku kembali ke sekolah, aku memakai push up bra 36B punya ceceku, ketika duduk, karena teman sebangku aku adalah cowok, tatapan matanya sering mengarah ke susuku lewat celah kancing, aku pun berpura-pura tidak menyadari bahkan secara sembunyi-sembunyi, aku melepas kancing nomor 2 supaya dia dapat melihat dengan lebih jelas. Entah aku makin bergairah, cd ku makin basah, dan cowok ini makin tidak tenang duduknya dan terlihat gundukan di selangkangannya, ketika di kantin, gantian aku melepas kancing yang paling atas, lalu pacarku protes :

Pacar : nik, kancingmu lepas
Aku : biarin, rejeki yang lihat

Pacar : ya ditutup donk
Aku : emoh, gerah, biarin to, toh selama ini ya kamu biarin ada yang lihat susuku

Beberapa temanku, cewek juga mengingatkan, namun dengan alasan yang sama aku utarakan, gerah. Ada beberapa cowok yang aku perhatikan melihat ke arah susuku terus, hhmm… vaginaku basah dan basah banget, sensasinya beda banget. Akhirnya sebelum masuk kelas, aku lepas cd-ku dan aku masukin kantong lalu aku masukin ke tas. Kembali di kelas, pas aku dapat giliran mengerjakan soal di papan tulis, sensasi ini timbul kembali, cairan vaginaku meleleh begitu banyak dan aku merasa turun lewat kaki-ku, ya aku merasa semua sedang memandang pantatku, mungkin berpikir kok ndak ada garis cd-nya.

Karena dapat giliran untuk duduk di pojok belakang sendiri, aku merasa makin leluasa dan makin nekat, aku lepasnya 2 kancing sehingga dari samping susuku makin terlihat, kalo ada guru lewat aku menutupnya, temen sebangku aku sempat mengingatkan “Sil, kancingmu lepas lho”, aku jawab “iya aku tau kok, gerah nih, jangan ngintip ya, toh aku masih pake bra”. Temenku cuman mengangguk saja, tapi pandangannya seringkali mencuri kearah susuku. Temen depanku, cowok juga, sebelahnya cewek, pas jeda pergantian pelajaran, mereka noleh ke belakang, juga mengingatkanku soal kancing yang terbuka, aku menjawab dengan hal yang sama.

Waktu pulang, temenku cewek coba ngobrol ke aku :

Cew 1 : Sil, mau nanya nih, jangan tersinggung ya
Aku : iya kenapa, kayak apa aja

Cew 1 : kamu tau ndak sih, kalo kamu sering jadi bahan omongan cowok-cowok, katanya susumu ngintip
Aku : iya sudah dikasi tau kok

Cew 1 : trus gimana donk, tadi kamu malah buka kancing, kan malah keliatan
Aku : aku kaget juga awalnya lalu aku mikir karena sudah liat semua trus mau gimana lagi. Aku males pake tank top atau kaos dalem, gerah. Ya udah biarin aja ntar kan diem-diem sendiri.

Cew 1 : waow, kamu pede ya Sil, aku aja takut.
Aku : termasuk kamu juga pernah liat susuku ya ?

Cew 1 : iya Sil, lumayan sering, aku pikir kamu wes sadar.
Aku : Hehehe…

Ternyata sama aja kayak cowok aku, dipikir aku sadar. Sore itu juga aku ke mall membeli sejumlah bra baru yang ukurannya 36C bukan lagi 36B. Cowokku bingung, aku diemin aja. Sesampainya di rumah, karena rumah kosong, dengan cuek aku lepas hem seragamku, lalu aku lepas bra aku, lalu aku lap susuku, sambil bilang “woah lega, plong”. Cowok aku langsung bereaksi dengan meremas susuku, mengulum putingku lalu menyingkapkan rok aku, kagetlah dia

Pacar : nik, kamu ndak pake cd ?
Aku : iya, tadi pas cebok basah, aku lepas
Pacar : wah-wah nekat ya kamunya

Lalu pacarku menjilati vaginaku dan memilin susuku, sampai aku orgasme. Lalu gantian, aku melepas celana pacarku dan mengocok burungnya sampai spermanya keluar. Hal ini terjadi hampir setiap kita pulang sekolah, kecuali kalo aku pas mens.

Suatu hari tidak lama dari kejadian itu, waktu itu hari libur, ceceku pergi sama pacarnya, mama papaku ke toko, aku sendirian di rumah menunggu pacarku datang. Galon dispenser pas habis, aku pun membeli secara online, tidak lama pesanan galonku datang, aku dengan pede keluar dan membuka pagar, lalu aku mengambil galon kosong di dalam rumah dan keluar ke teras meletakkan galon tersebut di lantai teras. Pengantar galon melongo melihat aku, karena aku memakai tank top longgar yang agak pendek, pusarku terlihat, lalu memakai celana pendek. Ketika aku meletakkan galon sudah pasti dia dapat melihat susuku dengan jelas. Aku tersadar akan hal itu membuatku ingin dan ingin lagi, waktu aku masuk mengambil sisa galon yang kosong, aku pun agak menggeser tali tank topku dan berharap agar tali itu melorot pas aku menunduk meletakkan galon kosong, benar saja hal itu terjadi dan membuat susuku lebih terlihat, aku tetap cuek seperti tidak terjadi apa-apa, lalu bertepatan dengan hal ini, pacarku datang dan melihatku dalam kondisi seperti ini, waktu membantu masukin galon baru :

Pacar : nik, kamu ndak pake bra, nemuin orang begitu, susumu kan keliatan
Aku : biarin aja toh dia orang kesekian yang melihat susuku

Pacarku terdiam, lalu setelah selesai memasukkan galon, pacarku menciumku, meremas susuku, lalu menelanjangiku, dan ternyata vaginaku sudah sangat becek sekali. Kejadian itu terjadi berulang kali dan tidak terbatas pada pengantar galon, tapi pengantar makanan dari ojek online juga. Aku masih memakai pakaian tapi minimalis, puting ngecap, agak transparan jadi agak terlihat. Berhenti sampai disitu ? Tidak, kalo membutuhkan sesuatu aku ke mini market dekat kompleks, aku pun pergi kesana dengan pakaian seperti ini, baik pas sama pacarku, atau sendirian menggunakan motor. Aku menikmati pandangan orang melihat putingku ngecap, atau samar-samar susuku terlihat karena warna pakaianku yang cerah cenderung tembus pandang samar-samar.

Pernah juga aku ke mini market naik motor sendirian, aku memakai tank top panjang atau model terusan tank top dengan 3 kancing di depan, panjang tank top ini di bawah pantat dikit, aku bisa bayangin pakaian cece-cece sekalian karena aku punya. Sewaktu naik motor alhasil agak mengangkang, vaginaku tertera angin, membuatku semakin becek, ditambah 1 kancing aku buka. Pas di mini market kancing kedua sengaja aku buka, aku menunduk, berjongkok mengambil barang, lalu membayar di kasir. Ketika pulang, kancing ketiga aku buka, susuku dan vaginaku sama-sama terkena angin dan hal ini membuatku bertambah panas. Sesampainya di rumah ada petugas kelurahan melakukan sensus, aku persilahkan masuk duduk di ruang tamu dan aku duduk di seberangnya, seyakinnya aku, petugas itu pasti bisa melihat vaginaku dan ketika aku menunduk di meja menandatangani berkas, dia pasti dapat melihat susuku.

Karena cowokku ndak datang hari itu, aku menggosok vaginaku sendirian di kamar, karena merasa kurang puas, akhirnya aku dalam keadaan bugil, keluar melihat sekitar, lalu duduk di pintu teras lalu kembali menggosok vaginaku sendiri. Kebetulan pagar rumahku tidak terlalu tinggi tapi tertutup fiber. Aku mendapatkan orgasme-ku di pintu teras, andai ada orang mengintip, tubuh bugilku akan terlihat jelas. Aku juga pernah membawa mobil sendirian di siang hari bugil polos, ya memang kaca gelap tapi sensasinya wow. Dari beberapa yang aku baca, aku tergolong sebagai Cewek Eksibisionis dan aku bangga akan hal itu. Hal-hal yang aku ceritakan diatas sering terjadi berulang kali, dan aku makin menikmatinya, beberapa hal yang aku lakukan mungkin sudah lupa.

Tidak terasa aku sudah kelas XII dan sudah dinyatakan lulus. Kelasku patungan untuk mengadakan acara perpisahan di salah satu villa. Kita semua tentu saja berangkat dan menikmati acara tersebut terlebih tidak ada guru yang ikut. Di acara tersebut, aku kembali berbuat nekat, aku tidak membawa bra dan cd sama sekali, yang aku bawa mostly tank top, kemben, dan celana pendek. Ada juga beberapa pakaian semi formal, waktu berangkat aku memakai hem tanpa lengan dan celana pendek denim, sewaktu di bus, karena belum berangkat, aku melepas 2 kancing hem-ku karena gerah, disebelahku kedua temenku cewek. Karena 2 kancing dilepas, maka belahan dadaku terlihat lalu :

Cew 1 : Sil, kamu ndak pake bra ?
Cew 2 : iya kancing terbuka lho

Aku : iya ndak make aku, toh ya sudah banyak yang lihat, gerah nih
Cew 1 : wah gilak deh (sambil ketawa)
Cew 2 : wah ndak malu ta, Sil ?

Aku : endak udah biasa kan, hehehehe
Cew 1 dan Cew 2 : tertawa

Dari belakang ada temen cowok, lagi berdiri di belakangku, dia agak terkejut melihat susuku dari atas, lebih terkejut lagi mungkin karena penasaran make bra apa ndak. Temenku sebelah kasih kode ke aku, aku pun cuman tersenyum lalu ngeliat ke cowok itu sambil senyum, dia pun jadi salting.

Di villa, banyak hal yang kita lakukan, permainan kartu, ada billiard, ada renang, basket dan sebagainya. Aku diajak renang oleh beberapa cowok, disitu ada ceweknya juga, aku pun enjoy saja untuk ikut, pakaian renang ? nope, aku make tank top warna pink dan celana pendek, ketika masuk air, putingku tembus pandang, cowok-cowok pada berbisik-bisik, aku pun cuek, temen cewek-ku yang lain kembali ingetin, jawabanku sama, “toh sudah banyak yang lihat”. Mereka sampai geleng-geleng tapi tidak menjauhiku sedikit pun. Ketika main billiard pun, susuku juga terlihat ketika mau menyodok dan menjadi santapan tersendiri buat cowok-cowok yang main. Banyak cowok mendekat ke aku, terutama karena pacarku tidak ikut, beda kelas. Hari kedua aku kembali diajak renang, kali ini aku make kemben dan celana pendek, sama halnya dengan tank top, ketika terkena air langsung putingku ngecap dan sering melorot ketika bercanda di kolam, hampir saja melorot semua. Ketika naik, kemben ini sempat melorot satu sisi, namun yang melihat hanya 2 cowok saja, reaksinya mereka terkaget-kaget.

Ketika kembali ke kota dan bertemu pacarku, kembali pacarku memainkan putingku dan vaginaku, pacarku meminta aku mencukur polos bulu vaginaku dan membuatku menjadi lebih bergairah.

Tiba saatnya aku masuk kuliah, aku berbeda kampus dengan pacarku, ketika berkuliah, aku semakin menggila, pada saat ospek, aku masih memakai bra dan cd, bra yang kebesaran tentu saja, namun saat kuliah, aku ingin setiap orang tau kalo aku ndak make bra. Awal-awal kuliah, aku masih seperti SMA, pake bra yang kebesaran, hem ketat agar susuku terlihat dari celah kancing, atau yang kerahnya lebar, lalu beralih ke tank top dan kemben yang dilapisi dengan cardigan. Setelah itu tidak lama bergeser tanpa bra dan juga tanpa cd. Terkadang ketika memakai hem warna gelap, aku tidak melapisi dengan cardigan, jika memakai tank top atau kemben aku pasti melapisi dengan cardigan tapi seringkali dari atas susuku juga tetap terlihat. Kalau di kantin, biasanya cardigan aku lepas, sehingga terkadang susuku terlihat samar-samar atau putingku terlihat ngecap. Beberapa temen-temen baru mengingatkan, jawabanku, “gerah”., “ah biarin rejeki yang liat”. Dan mereka pun geleng-geleng, salutnya temen sekolah dan temen kuliah sama-sama ngejaga, ndak ada yang kurang ajar. Perilaku ini membuat pacarku sering menegur dan marah, finally we are broke up. Ya lebih bebas melakukan apa saja yang kuinginkan.

Ada cowok kakak kelas, mendekatiku, intinya ndak beda juga, pedekate, jadian, lalu kasi tau kalo susunya sering nongol, minta jatah melihat lebih, meraba-raba, mengulum dan terakhir minta ML. Aku siap bugil, dijamah olehnya tapi ML, aku belum sreg, jadi aku tolak. Yap, sampai hari ini aku masih virgin alias perawan. Pacarku yang pertama tidak pernah minta ML. Dengan pacar kedua, aku belajar mengoral burungnya dan meminum sperma, suka ? iya aku suka. Finally aku putus lagi dengannya, hanya bertahan 2 bulan saja, karena apa ? dia mengekang aku, dan aku tidak bisa dikekang begitu. Sekarang aku sendirian dan lebih nyaman, kenapa ? aku bebas akan segala sesuatunya, rutinitasku masih sama, no bra dan no cd ketika keluar kemanapun itu kecuali mens pake cd. Tambah nekat ? iya tambah nekat, pernah aku menyirami tanaman tanpa memakai bawahan karena aku habis menggosok vaginaku, sensasinya membuatku ingin menggosoknya lagi.

Akhir-akhir ini setelah membaca serita Ko Henry, dkk, aku menyadari bahwa aku pengen eksib lebih lagi, terutama karena pandemi ini, aku ndak pernah ketemuan sama temen-temen kuliah, meskipun rutinitas masih terus jalan. Aku pengen lebih lagi, seperti Ce Fenty, Mbak Almira, Ce Felicia dan Ce Diana kakak kelasku. Aku juga jadi lebih paham kenapa ketika eksib gairah tak terbendung yang ujung-ujungnya aku ber-swalayan sedangkan cece semua bisa ML. Ce Diana semalam juga memberi banyak inspirasi, dan aku berpikir, habis eksib lalu ML, pasti rasanya semakin membuatku ingin dan ingin lagi lebih nekat seperti kata Ce Diana.

Setelah semalam ngobrol dengan Ko Henry, dan terutama Ce Diana, pagi ini aku meluncur ke kota mereka untuk bergabung sebentar, cocok atau tidak, ya dijalanin, tapi dari cerita Ce Diana, aku optimis cocok, temen-temen juga baik-baik dan ramah-ramah. Apakah aku akan ML dengan Ko Henry, ya diliat saja, kalo nyaman, ndak ada salahnya, agar actionku pas komplit. Aku sulit menahan gairah ketika selesai eksib. Ce Diana sudah berunding dengan temen-temennya, dan tidak keberatan aku bergabung sebentar merasakan sensasi yang lebih, bahkan kalo sampai ML pun, aku diperbolehkan dengan syarat tanpa kondom, minum obat anti hamil agar ML lebih nyaman. Aku sudah bertemu dengan mereka sejak pagi, aku membawa mobil hanya memakai tank top putih tanpa bra dan celana pendek tanpa cd. Kesini, aku tidak membawa bra dan cd sama sekali, dan ketika masuk ke rumah Ce Fenty, aku sudah melihat kenyamanan, dan bergabung bugil bersama mereka. Aku juga sudah melihat dan memegang burung Ko Henry yang di deskripsikan sama Ce Marina di forum, waow, menakjubkan dan beda sekali dengan burung kedua mantanku. Ko Henry juga sudah meraba-raba tubuhku, aku yang memang minta di-inspeksi. Hehehe… Jilatan Ko Henry juga beda banget sama kedua mantanku. Aku juga melihat secara langsung Mbak Almira dan Ce Felicia ML dengan Ko Henry, burungnya memenuhi vagina mereka dan Ko Henry mengeluarkan spermanya di vagina Ce Felicia, terlihat sampai meleleh keluar. Ce Diana bilang, kalo ndak nyaman, mundur aja gpp, ndak mau ML, ndak apa-apa, tapi kalo Ko Henry pengen pegang kamu, baiknya ikuti aja sebagai ganti Ko Henry jagain kita. Keberatan ? tidak sama sekali… Hehehe… This is true story ya...

Dear gaes, I’m ready to action more and more again.
 
Update tipis-tipis, P.O.V. Silvia

It’s about Upgrading Adventures

Sedikit flash back, setelah ngobrol panjang x lebar dengan Ce Diana dan teman-teman, aku seperti menemukan sebuah keluarga, terutama ketika mereka memberikan respon positif kepadaku untuk gabung eksib bersama mereka, aku sangat berhasrat untuk dapat merasakan eksib yang lebih dari apa yang sudah kulakukan sebelumnya. Setelah ngobrol bersama mereka, aku juga sempat ngobrol sebentar dengan Ce Diana yang notabene adalah kakak kelasku sewaktu di bangku SMA, dari Ce Diana aku semakin yakin dengan mereka karena mereka ini sangat humble, bebas, dan tidak menuntut apa-apa. Menurut Ce Diana, memang setelah eksib biasanya mereka masturb atau ngesex dengan Ko Henry, kalo pun aku tidak mau ngesex karena masih virgin ya tinggal bilang saja atau tidak mau diraba-raba, ya tinggal bilang saja, intinya di kenyamanan masing-masing dari kita. Ce Diana dan temen-temen merasa nyaman dengan Ko Henry yang selama ini ngejaga mereka, jelas mereka tidak keberatan untuk diraba atau ngesex dengan Ko Henry karena sudah pasti Ko Henry horny berat, tidak ada salahnya juga Ko Henry dipuaskan. Aku menjadi semakin yakin dan memutuskan besok pagi datang menemui mereka yang kebetulan ada di rumah Ce Fenty. Secara prinsip aku tidak keberatan untuk diraba-raba, kalopun cocok, ngesex pun tak masalah buatku.

Pagi ini, Pk. 07.00 aku sudah berangkat menuju kota mereka dengan mengemudikan mobil sendiri. Aku hanya memakai tank top putih se-pusar dan celana pendek yang mini. Make daleman ? jelas tidak donk, pakaian yang aku bawa juga sekitar tank top, kemben, rok mini, dan celana pendek saja, tidak membawa bra dan cd blas. Jarak yang harus kutempuh hanya sekitar 1,5 jam via tol. Setelah memasuki gerbang tol, aku merasa tertantang untuk kembali driving naked, sambil tetap mengemudi, aku melepas tank top-ku, lalu menurunkan celana pendek-ku menjadi bugil seutuhnya. Ada feel dag dig dug, ketika mobil yang lebih besar dan lebih tinggi dari mobilku yang sedan ini, mendahului, apakah aku terlihat sedang bugil atau tidak. Sesampainya di gerbang keluar, aku membuka kaca jendela lebar-lebar, dengan menggunakan tongtol, aku menempelkan kartu e-toll dan keluar dari gerbang tol, sewaktu aku menutup kaca jendela, sempat ada petugas yang baru saja menyeberang dari gate sebelah dan menunggu aku lewat untuk kembali menyeberang ke gate sebelah, dia sempat melihat aku bugil, atau lebih tepatnya tanpa atasan.

Dengan bantuan maps, aku dengan mudah menemukan rumah Ce Fenty, sebelum turun, aku kembali memakai tank top dan celana pendek lalu menghubungi Ce Diana. Ce Diana dan Almira dalam kondisi bugil seluruhnya membuka pintu kayu teras, dan keluar di ujung pintu sambil melambaikan tangan kepadaku, rumah Ce Fenty tanpa pagar dan kalo ada orang lewat pastilah mereka dapat melihat Ce Diana dan Almira bugil.

Ketika aku masuk ke dalam rumah Ce Fenty, di ruang tengah yang tersekat perabot, aku sedang melihat Ce Felicia duduk membelakangi Ko Henry dan menggenjot burungnya, sementara di balik Ce Felicia ada Almira yang vaginanya sedang dihisap oleh Ko Henry dan mencapai orgasme-nya. Tidak lama sesudahnya, Ce Felicia dan Ko Henry mencapai orgasme bersamaan dan ketika burung Ko Henry terlepas dari vagina Ce Felicia, aku melihat sperma keluar cukup banyak dari vagina Ce Felicia. Mereka bertiga bangun, lalu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, aku lihat burung Ko Henry dibersihkan, diurut oleh Almira sampai bersih. Disaat mereka begini, aku sedang ngobrol dengan Ce Diana dan Ce Viona, sementara Ce Fenty sibuk memesan makanan.

Setelah keluar dari kamar mandi, mereka bertiga menghampiriku lalu cipika cipiki termasuk dengan Ko Henry, burungnya terasa di perutku.

Ce Felicia : welkom Silvi, maap naked, kebiasaan
Almira : iya maap juga pas kamu datang pas kita lagi having fun, hihihi…

Aku : oh ya ndak apa-apa ce, no problem, malah aku yang sungkan
Ko Henry : lha kenapa sungkan, justru kita yang sungkan donk

Aku : aku sungkan karena hanya aku aja yang ndak bugil
Ce Viona : oh ya ndak apa-apa, senyaman kamu aja, ndak harus bugil kok

Ce Felicia : betul Silvi, disini bebas, ndak usah sungkan atau bingung, mau bugil silahkan, endak juga ndak apa-apa.
Ko Henry : iya, mungkin sungkan ada cowok, jadi kamu belum nyaman, ndak usah dipaksa lah, kita sama-sama explore aja

Aku : endak ko, ce, aku ndak apa-apa kok bugil, cuman ya ragu masak pendatang baru tanpa ngomong-ngomong langsung bugil, hehehe… malah aku pengen segera bugil, tadi aja mulai masuk tol sampai di depan rumah aku bugil. Aku ikut bugil aja ya…

Ce Viona : waow keren…

Lalu aku berdiri dari kursi, melepas tank top dan celana pendek-ku, lalu duduk sambil menaikkan kaki-ku diatas pegangan tangan lalu memegang tangan Ko Henry sambil berkata “Ko, boleh lho di-inspeksi, susuku, vaginaku, jangan dimasukin jari karena masih virgin”, Ko Henry pun meremas susuku, memilin putingku lalu turun membelai-belai bibir vaginaku. Aku mendesah keenakan, lalu Ko Henry turun menjilati vaginaku yang sudah becek ini sampai aku orgasme. Woah sekian lama aku ndak disentuh cowok, ada suatu kelegaan tersendiri.

Kita duduk bareng, aku di sebelah Ko Henry, ngobrol panjang lebar terutama tentang diriku dan eksib yang aku lakukan selama ini, aku juga membongkar isi tas pakaianku untuk menunjukkan beberapa pakaian yang aku bawa. Ndak tahan melihat burung Ko Henry yang waow ini, aku tergerak untuk ijin memegangnya, lalu mengurutnya, dan tidak terasa Ko Henry kembali ON, burungnya tegak berdiri siap memberi hormat, hehehe… panjang, tebal, dengan kepala burungnya yang besar. Sementara aku mengocok burungnya, Ce Viona mengulum kepalanya lalu bergantian denganku, sementara Ce Viona lanjut memainkan telor burung Ko Henry, ketika Ko Henry mau muncrat, dia bertanya dulu ke aku mau muncrat dimana, aku minta Ko Henry muncrat di mulut dan wajahku begitu banyak, padahal abis keluar di vagina Felicia.

Sebelum aku membersihkan sperma di wajah, Ce Fenty bilang jika ojek online yang mengantar makanan sudah di depan rumah. Aku menawarkan diri untuk mengambilnya, lalu Almira berjalan bersamaku, dia duduk lesehan di ruang tamu sambil mengangkang, aku membuka pintu teras dan berteriak menyuruh bapaknya masuk, bapaknya datang dengan membawa beberapa bungkus makanan, ketika berada di depanku, bapak tersebut terlihat kaget sekali dan gugup. Aku mengambil 2 bungkus makanan dulu, lalu meletakkan di dekat Almira sambil nungging, lalu keluar lagi mengambil 2 bungkus lagi, lalu kembali melakukan hal yang sama. Lalu aku duduk di samping Almira sambil mengangkangkan kakiku, menghitung uang dari Almira dan berdiri menyerahkan ke driver tersebut. Selama itu, matanya terus melihat ke arah susu dan vagina kita. Bapak itu jelas tau kalo di wajahku ada sperma.

Setelah menyelesaikan makanan kita discuss enaknya kemana, aku mengusulkan gimana kalo berenang, mereka semua setuju dan kalo berenang the best place ada di apartemen Ko Henry. Mobil aku tinggal di rumah Ce Fenty, aku bergabung dengan mereka se-mobil, dan tidak ada satu pun dari mereka yang keluar dari rumah Ce Fenty memakai pakaian, semuanya bugil, aku pun mengikutinya. Sesampainya di apartemen Ko Henry, kita berjalan mengendap-endap, sebagian dari kita melalui tangga dan sebagian melalui lift, sampai masuk ke dalam unit Ko Henry.

Cuaca saat itu sedang hujan rintik-rintik, di kolam renang tidak ada yang berenang sama sekali, kemudian kita turun bersama-sama setelah memilih pakaian yang akan dipakai. Ce Fenty make kemben panjang, Ce Felicia memakai kaos singlet panjang, aku memakai half tank top dan celana pendek yang aku pakai, underboob terlihat, warna cerah, sedangkan yang lain memakai tetap full bugil. Sesampainya di kolam renang, kita langsung menceburkan diri, karena bentuk pakaian kita seperti ini, puting dan susu kita terlihat jelas, kita mulai berenang, sambil sesekali melihat keatas, ada beberapa orang dari lantai diatas kita yang sedang melihat ke kolam renang, keliatan apa ndak, kayaknya kok mereka ndak keliatan kalo kita pakaiannya begini atau bahkan bugil. Tidak lama ada 3 orang cowok yang ikut berenang, sudah pasti ketika berpapasan dengan kita, mereka dapat melihat susu dan vagina kita bagi temen-teman yang sedang bugil. Mereka terlihat kaget, reaksi mereka berbeda-beda satu sama lain.

Tiba-tiba Ko Henry mendekat, lalu berbisik “Sil, aku lepas celananya ya ?”, aku pun mengiyakan, sambil berkata “aku pasrah ko sama kamu, terserah mau kamu apain ko yang penting aman”. Ko Henry melepas celanaku dan dibiarkan tenggelam ke dasar kolam, lalu meremas-remas susuku dari belakang dan menggosok-gosok vaginaku. Dari 3 orang yang berenang satu orang naik dan meninggalkan kolam renang. Lalu ada petugas yang datang mengambil dedaunan yang masuk ke kolam karena sehabis hujan angin dengan menggunakan tongkat dan jaring. Ketika petugas itu mendekati arah kita, aku naik ke atas kolam, kondisi hanya pakai half tank top dan tanpa bawahan, aku bilang ke dia

Aku : “Mas, celana saya lepas dan jatuh di dalam, bisa ndak diambilkan sama tongkatnya itu

Petugas : oh iya mbak (sambil gemetar melihat susu dan vaginaku) dimana jatuhnya ?
Aku : daerah situ mas (sambil menunjuk 1 areal kolam renang)

Petugas itu berjalan menuju posisi yang aku tunjuk, dia terlihat mencarikan celanaku, sambil sesekali melirik ke arahku yang mengikuti dia, melirik ke arah susu dan vaginaku. Kita mengelilingi pinggiran kolam renang dengan kondisiku seperti ini, dimana kedua orang yang berenang turut melihat ke arahku.

Petugas : kok ndak ketemu ya mbak ?
Aku : oh ndak ada ya mas, ya sudah kalo ndak ada, ndak apa-apa

Petugas : lha trus nanti balik gimana mbak ?
Aku : ya balik begini mas

Petugas : saya pinjami handuk ya mbak
Aku : oh iya mas, makasi…

Ya pantas saja ndak ketemu, lha wong sudah disembunyikan sama Ce Fenty dan Ce Felicia. Hahaha… lantas aku menceburkan diri balik ke kolam renang sambil ketawa-ketawa. Ko Henry mendekat ke aku, lalu memberikan jempol, menarik half tank top keatas jadi full bugil. Dua orang sisanya juga naik dan meninggalkan kolam, mungkin burung mereka sudah berdiri dan siap untuk dikocok. Aku diajak pindah ke kolam lain bersama Ce Fenty dan Ce Felicia yang ternyata juga sudah bugil di kolam jacuzzi.

Ko Henry : Vi, coba kamu naik, tunjukin piercing memek-mu ke Silvia, kan dia belum tau
Ce Viona : oh iya, oke

Ce Viona naik, duduk di pinggir kolam, mengangkangkan kakinya lalu menunjukkan piercing-nya, tepat ketika saat itu, petugas kolam menuju ke arah kita untuk memberikan handuk, petugas tersebut kaget melihat pose Ce Viona seperti itu. Aku berdiri masih di dalam kolam, dan menerima handuk dari petugas itu, dia juga dapat melihat susuku saat ini dan tidak kalah terkejutnya.

Ko Henry lalu mengajak kita kembali ke unit apartemen, kita naik satu per satu masuk ke kolam besar lalu berjalan mengendap-endap ke dalam dan masuk melewati tangga. Petugas kolam entah kemana, karena kita sudah tidak menemukannya. Ketika kita melihat dari balkon unit Ko Henry, kita melihat 2 security bersama petugas itu tadi sedang berada di kolam, sambil memunguti pakaian yang kita tinggal, untunglah kita sudah naik, pas sekali nalar Ko Henry.

Kita membersihkan diri bergantian, sedangkan aku masih duduk di depan pintu balkon, sambil mengangkang, aku bermasturb saking horny-nya karena eksib di kolam, dari belakang, Ko Henry meremas-remas susu plus memilin putingku yang membuat aku semakin blingsatan dan membuatku cepat mencapai orgasme. Aku lihat di balkon seberang atas, ada cowok yang kayaknya memperhatikan aku, tapi menurut Ko Henry posisi kita tidak terlalu terlihat.

Setelah semua selesai mandi, Ko Henry mandi dengan Ce Viona, hehehe… kita mau meluncur untuk mengisi perut, aku pun bertanya ke Ko Henry :

Aku : Ko, aku pake apa nih, apa bugil lagi ta ? Hihihi…
Ce Diana : wah kamu demen kali bugil, ya ndak mungkin lah

Aku : iya sukak banget, iya memang ndak mungkin tapi bingung mau pake apa
Ko Henry : lha kamu mau make apa lho, silahkan dipilih, yang cocok yang mana

Aku : pilihin ko, kan aku wes bilang tadi, aku padamu, percaya dan pasrah denganmu… hehehe
Ko Henry : dasar manja… hehehehe

Akhirnya aku disuruh memakai terusan tank top warna putih dengan 4 kancing di dada, belahannya lumayan rendah, panjangnya pas di pantatku agak naik sedikit, 2 kancing atas disuruh lepas, sehingga menampilkan belahan dadaku. Berani ? jelaslah berani, why not…

Ce Viona juga memakai terusan tank top kayak aku tapi bedanya milik Ce Viona longgar, punyaku ketat atau lebih tepatnya kekecilan, Ce Fenty memakai half tank top, susunya bagian bawah keliatan diki-dikit sama rok mini yang ndak kalah pendeknya. Ce Diana pake kemben yang hanya menutupi separo susunya, warna putih dipadukan dengan rok mini yang super pendek. Almira dan Ce Felicia memakai terusan hem tanpa lengan yang pendek banget, sama seperti aku, 2 kancing atas disuruh lepas sama Ko Henry plus 1 kancing bawah.

Di café, agak ramai dengan pengunjung, semua pada lihat ke arah kita karena dandanan kita pastinya, tidak ada sofa kosong, alhasil kita duduk di meja dan kursi barstool. Pendeknya pakaian kita membuat separo pantatku langsung duduk di kursi ini, rasanya yang lain juga begitu. Waiter yang menunggu pesanan kita, tak henti-henti matanya berputar satu per satu ke arah kita, terlebih ketika agak lengah, Ko Henry menurunkan satu tali tank top-ku yang membuat susuku terlihat seutuhnya, ditambah dengan 2 kancing tersisa disuruh lepas. Tiba-tiba jepit rambut Ce Fenty terjatuh, ketika Ce Fenty yang berada di samping waiter mengangkat tangannya membetulkan rambut, jatuhnya di sebelah agak dalam dari kursi Ce Fenty. Dengan sigap, waiter menunduk untuk mengambilkan jepit tersebut, karena posisi pas berada di seberangku, langsung saja aku mengangkangkan kakiku, benar saja, kepala waiter tersebut terantuk meja karena mungkin asyik melihat vaginaku, dan juga mungkin vagina yang lain.

Sebelum makanan datang, ada 2 sofa yang kosong, kita request untuk pindah ke sofa, bisa ditebak, ketika duduk di sofa, vagina kita tidak terlalu tertutup kecuali kita menyilangkan kaki, saat waiter datang untuk meletakkan makanan dan minuman, aku yang berada di barisan terluar agak mengangkangkan kakiku, dan tali tank top-ku kembali diturunkan oleh Ko Henry, yak, waiter itu dengan jelas dapat melihat vaginaku bahkan bibir vaginaku keseluruhan. Hal yang sama juga terjadi ke temen-temen lain, Ce Diana melipat kembennya menjadi lebih kecil sehingga bagian bawah susunya terlihat tonjolan selain putingnya yang ngecap.

Ko Henry : Sil, langsung duduk di sofa, panggil mas-nya minta bill, kamu yang bayar, gimana ?
Aku : no problem, ko. Ayuk aja.

Aku perlahan menaikkan terusanku sampai ke pinggang, lalu aku memanggil waiter meminta bill, di seberangku ada Ce Felicia yang kemudian melepas kancing yang tersisa, lalu duduk agak mengangkang. Ketika mas-mas waiter datang, dia menjelaskan apa saja yang kita pesan, posisinya ada di sampingku, dengan jelas mas-mas itu dapat melihat susuku sebelah kiri karena tali tank top diturunin, dan ketika melihat ke seberang dapat melihat vagina Ce Felicia.

Ce Felicia : mana Sil, aku lihat lagi bill-nya
Aku : ini ce…

Lalu waiter tersebut beralih ke samping Ce Felicia dan di saat yang sama, aku lebih mengangkangkan kakiku membuat vaginaku lebih terlihat, waiter tersebut jadi salah tingkah, begitu pula sewaktu memberikan uang kembalian, dia terus melihat ke arah vaginaku dan vagina Ce Felicia.

Lanjut ke mini market, lokasi ini juga menjadi salah satu favoritku, Ce Diana dan Almira di mobil mengganti pakaiannya jadi kaos singlet, supaya lebih mudah memamerkan susu dan vaginanya. Kaos singlet ini panjangnya pas di pantat, bagian dada lumayan rendah nyaris memperlihatkan puting mereka. Situasi mini market ada tempat nongkrong di samping parkiran mobil yang lumayan luas, buka 24 jam. Ada beberapa pengunjung di dalam mini market, dan ada 1 meja terisi 2 orang dari 4 meja yang ada di depan.

Saat mau turun, Ko Henry memintaku untuk melepas semua kancing yang ada, lalu untuk Ce Felicia hanya diminta kancingkan 1 kancing saja yaitu kedua dari bawah. Kita masuk lalu sedikit berpencar untuk membeli sesuatu. Tepat di sampingku ada bapak-bapak yang terlihat mencuri pandang ke arah susuku, aku sedikit menghindar dengan berputar ke etalase di depannya lalu kembali ke samping bapak-bapak itu, tujuannya mengatur tali tank top-ku agar melorot tepat di samping bapak-bapak itu, dan berhasil, ketika tali tank top ini melorot, susuku sebelah kanan tepat di samping bapak-bapak ini membuat matanya melotot lalu berkata : “Mbak, talinya melorot”, lalu aku menjawab : “oh iya pak” sambil mengembalikan tali tank top-ku. Di sisi etalase yang lain, aku melihat Ce Felicia dan Ce Diana sedang jongkok menghadap mas-mas yang kebetulan pas jongkok, sudah pasti susu dan vagina-nya terlihat jelas.

Ketika membayar, Ce Fenty mengikat rambutnya sehingga kedua susunya terpampang nyata di depan kasir, selesai membayar, kita nongkrong di kursi yang disediakan di depan. Ce Viona duduk menghadap ke jalan membelakangi pengunjung lain yang karena Physical Distancing, jaraknya jadi agak jauh, aku di sebelahnya, lalu ada Ce Diana, Ce Felicia, Ko Henry, di seberang Ce Viona, lalu ada Almira, dan Ce Fenty. Ce Viona sudah menurunkan kedua tali tank top-nya sehingga topless, kalo yang lain baru melorot saja tali tank top dan kaos singlet kita, kecuali Ce Felicia yang sudah membuka semua kancing terusan hem-nya. Tiba-tiba dari samping ada yang menyapa Ce Viona :

Tamu : Vi, it’s that you ?
Ce Viona : Yap, apa kabar Robert ?

Tamu : fine, gilak kamu tambah sexy aja, tuh susu kemana-mana, sama kayak dulu kuliah
Ce Viona : iya nih gerah, inget-nya susu aja nih

Tamu : iya donk, maklum cowok, jomblo lagi, hahahahaha
Ce Viona : makanya donk cepetan cari cewek, jangan coli aja

Tamu : busyet kamu ndak berubah ya, tambah keren, ndak malu ya pakaianmu kayak gitu
Ce Viona : mau malu sama sapa, elo ? ndak lah, biasa aja, gerah nih

Tamu : iya donk sampai isis sekarang ndak make daleman, tuh vagina juga kemana-mana
Ce Viona : rejeki yang liat

Tamu : wah gue dapet rejeki donk
Ce Viona : hahahaha, elo sama sapa

Tamu : sendirian aja, temen lo sexy semua ya
Ce Viona : ya begitulah

Lalu teman Ce Viona pamit, waow Ce Viona begitu tenang bertemu dengan teman waktu kuliah dulu, mantap abis, tambah horny dah. Waktu Ce Viona ngobrol sama temennya, posisinya di seberangku dan Ce Diana, aku sengaja kembali mengangkangkan kaki supaya bisa lihat vaginaku. Hehehe… begitu pula kaos singlet Ce Diana juga melorot. Tidak lama yang nongkrong di café hanya kita aja. Ce Viona langsung bugil, disusul Ce Felicia, lalu Ce Diana, Almira dan Ce Fenty baru aku terakhir. Kita full bugil di depan mini market, putingku mengeras terkena angin sekaligus horny gara-gara Ce Viona ngobrol sama temennya. Ce Diana, Ce Felicia mulai masturb disini, lalu aku berdiri di atas kursi lalu duduk diatas meja sambil menghadap ke parkiran, aku masturb, ternyata Ce Viona ikut, dia juga duduk di atas meja sambil masturb, deg-deg-an yang menjadi membuat kita cepat orgasme, pas kembali duduk, ada mobil masuk areal parkir. Untung dah, pas, sensasinya waow… apalagi kata Ko Henry, mas-mas pegawai mini market sempat liat kita waktu aku dan Ce Viona masturb diatas meja.

Sebelum pulang, Ko Henry memintaku untuk membeli sesuatu di dalam mini market dan menyuruhku memakai salah satu pakaian yang ada, aku bingung, akhirnya aku memilih kaos singlet yang dipakai Almira, pas hujan jadi aku hujan-hujanan dulu basah, baru masuk, yang of course bikin puting aku keliatan ngecap. Wajah mas-mas itu terlihat mesum memandang susuku, apalagi waktu menunduk mereka dapat melihat susuku dengan jelas, belum pernah aku begini berani, setelah membayar, aku keluar di pinggir tong sampah sambil menghadap ke dalam, aku menarik bagian bawah kaos singlet ini, lalu memeras di tong sampah, dimana mereka yang di dalam bisa lihat vaginaku dengan jelas, lalu aku berjalan kembali ke temen-temen dan pulang ke apartemen Ko Henry. Waktu ninggalin mini market ini, semua pakaian yang kita pake, kita tinggal disana dan kembali ke apartemen Ko Henry dalam keadaan bugil.

Di dalam apartemen, aku bilang ke temen-temen begini :

Aku : I’m very happy today, entah orgasme berapa kali, tapi aku merasa sudah naik level yang semuanya itu karena kalian, aselinya kalian ini lebih gila daripada di story, banyak hal yang dilakuin ndak ada di story.

Ce Viona : syukurlah kamu happy, emang keliatan kok, dan kamu cukup berani lho, kita salut
Aku : thanks ce Viona, aku pengen lagi nih besok, ayok yang lebih mendebarkan

Almira : ayok, sapa takut, boleh lah
Ce Fenty : iya ayok aja, kamu itu ada efeknya buat kita, bikin kita juga tambah berani

Ce Felicia : betul, aku setuju itu. Gilak nih, Diana punya temen kayak kamu ndak dikenalin dari kemarin.
Ce Diana : wah ya aku kan ga tau kalo Silvi aselinya begini, hahahaha… pokoknya besok mau lebih lagi, kita nurutin Silvi aja.

Nah saat itu, Ce Diana sedang mengelus-elus burung Ko Henry, aku pun mendekat di samping Ko Henry :

Aku : Ko, aku pengen ngerasain burungmu, tusuk donk vaginaku
Ko Henry : kan kamu masih virgin, ndak nyesel nih…

Aku : endak ko, aku ngerasa nyaman denganmu, aku bersyukur belum ngesex sama mantanku, ada yang ganjel gitu, kalo sama kamu, malah pengen, apalagi liat burungmu yang jauh lebih tebel dan gede dari mantanku, pas deh. Terutamanya Ko, aku pengen sama seperti cece-cece ini, urusan suami besok ya urusan dia, ndak mau sama aku ya wes, don’t care…

Ko Henry : kalo kamu mau aku ya happy aja lah, cuman ya aku emoh pake kondom ya
Aku : iya ko, ntar minum obat kayak kata Ce Diana. Aku pasrah sama kamu, wes ga usah minta ijin, samakan aku kayak cece-cece ini.

Aku mengulum burung Ko Henry sampai tegang maksimal, sementara di samping kanan, Ko Henry menciumi Ce Diana sambil remes-remes susunya, yang lain aku lihat lagi masturb untuk kesekian kalinya. Lalu aku menduduki burung Ko Henry dalam pose reverse cowboy, dibantu Ce Diana dan Ce Fenty, burung Ko Henry aku tekan masuk ke dalam vaginaku, perih, sakit, dan terlihat darahku mengalir, ketika digenjot, aku merasakan perih dan nikmat sampai aku orgasme. Setelah aku orgasme, Ce Diana menuntun aku ke kamar mandi untuk bersih-bersih sementara Ce Fenty lanjut ngesex dengan Ko Henry sampai Ko Henry muncrat lalu kita istirahat.

Besok paginya, aku keluar ke balkon bugil, liat situasi kolam renang dan tetangga, sepi sih, tiba-tiba dari belakang, Ko Henry memeluk aku, sambil remes-remes susuku, putingku, aku berbalik lalu kita ciuman lama, sambil aku mengelus-elus burung Ko Henry. Tiba-tiba Ko Henry membalikkan badanku, lalu dari belakang menusuk vaginaku sementara aku berpegangan di pagar balkon. Pagi itu kita kembali ngesex, bedanya sudah ndak sakit, rasanya enak, mantap sampai tidak lama, aku kembali orgasme. Karena Ko Henry belum orgasme, aku minta istirahat bentar lalu lanjut digenjot lagi sampai aku orgasme ketiga kalinya, Ko Henry baru muncrat banyak sekali di dalam vaginaku. Enak sekali, aku pengen diberlakukan begini setelah eksib.

Menyesalkah aku kehilangan virginity ? tidak sama sekali, aku menikmatinya terlebih aku menikmati eksib dengan mereka.

Atas permintaan Ko Henry, story tentangku di share sendiri via akun-ku untuk seterusnya dan Ko Henry juga akan update di akunnya. Apakah akan update, liat aja nanti, yang jelas fokusku eksib lagi dengan mereka lebih nekat. Minta foto ? Nope, aku ndak akan share foto demi safety kita semua, it’s our commitment.
 
Terakhir diubah:
Asiikk cerita baruu, keep update ya siss
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd