Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG Perjalanan & Mimpi (No Sara)
- Status
Geboy696
Semprot Holic
- Daftar
- 1 Feb 2021
- Post
- 390
- Like diterima
- 4.976
pengibar BH dan CDArep dadi pasukan pengibar iki mesti
Jangan dipaksa coli huuu ga baik buat kesehatan wkwkwkwk
Geboy696
Semprot Holic
- Daftar
- 1 Feb 2021
- Post
- 390
- Like diterima
- 4.976
yg merdeka pejabatnya.. rakyatnya tetep susah..
17Agustus kali ini dimeriahkan dengan lomba bertahan hidup
PaijoKenthir1976
Dewa Semprot
- Daftar
- 3 Jun 2021
- Post
- 9.559
- Like diterima
- 50.174
Tetep semangat ngabsen pokoke
Pisanglokal0
Adik Semprot
- Daftar
- 4 Jan 2021
- Post
- 145
- Like diterima
- 75
nunggu updatean
kuciah
Semprot Sejati
- Daftar
- 23 Oct 2014
- Post
- 21.348
- Like diterima
- 132.819
Tetep nitip
Pencariabg
Pendekar Semprot
- Daftar
- 11 Sep 2019
- Post
- 1.751
- Like diterima
- 2.133
Gas update suhuu 45
Suck3rs
Semprot Baru
ya nungguin dr pagi sampe malam ini updatean nya gak nongol2x
Geboy696
Semprot Holic
- Daftar
- 1 Feb 2021
- Post
- 390
- Like diterima
- 4.976
tungguin lagi sampe besok huuu... heheheheya nungguin dr pagi sampe malam ini updatean nya gak nongol2x
71un9
Senpai Semprot
absen dulu lah
KawalTerusAmpeMerdeka
KawalTerusAmpeMerdeka
Geboy696
Semprot Holic
- Daftar
- 1 Feb 2021
- Post
- 390
- Like diterima
- 4.976
Part 16 : Looking for Opportunities
Aku harus mencari kesempatan dan peluang di tempat lain untuk mendapatkan kentungan yang lebih besar. Ambisi.. memang dalam hal bisnis kecil kecilan ini kita harus punya ambisi yang besar untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Setahuku, banyak sekali event di Jogja yang menyewakan lapak dan memberikan kesempatan untuk pedagang berjualan. Kesempatan dan persaingan terbuka lebar, aku harus menjemput bola. Mencari tahu di tiap lokasi event dan kapan itu akan diselenggarakan. Contoh aja beberapa lokasi besar yang sering digunakan untuk event Jogja Expo Center(JEC), Taman Budaya, Pelataran Pasar Asem, bahkan sampai Prambanan.
Dalam waktu satu bulan mendatang tanpa kehadiran Fani, aku harus lebih giat lagi mencari informasi sendiri. Waktu libur terasa akan sia sia kalau aku hanya di rumah tanpa banyak berbuat.
Aku mencari tahu di lokasi lokasi tersebut event apa satu bulan ke depan yang akan diadakan. Siapa tahu dapat kontak person penyelenggara juga, bisa tanya langsung apakah membuka spot untuk lapak jualan.
-------------
Setelah berputar seharian sendiri, aku mendapatkan informasi bahwa ada Pameran Komputer selama 5hari, Pameran Otomotif 2 hari di JEC, Pameran Kesenian di taman Budaya 2hari, dan ada konser Jazz di Prambanan selama 2 hari. Dari semua kesempatan aku kontak dengan panitia penyelenggara dan aku bisa ikutan. Aku ikut semua karena harinya tidak bertabrakan, yg bertabrakan hanya jualan di Sunmor.
Aku tidak mau melepas lapak di sunmor karena sudah mulai jalan dan laku. Aku coba komunikasikan dengan Putri buat kerja sama bagi job, aku yang pegang di event di luar sedangkan Putri pegang di sunmor nanti bakal ada uang bagian buat Putri juga. Jualan summor biar ga ngeganggu sekolah Putri karena dia udah masuk sekolah dan dia juga udah kelas 3 juga lebih longgar kalau dia yang megang di sunmor.
“Puut… Put” ku ketok kamar Putri
“Yaa mas? Ada apa?” tanya Putri
“Tolongin mas mau ga?” tanyaku pada Putri
“Apa mas?” kata Putri
“Mas mau jualan di event event, tapi karena harinya di weekdays dan ada yg weekend juga mau ga kalau nolongin mas kamu yang pegang jualan di Sunmor sementara karena ga ada Fani soalnya?” kataku menjelaskan maksudku minta tolong ke Putri
“Ya mas.. tapi kali ini dibayar loh karena Putri yang pegang” kata Putri minta dia dibayar
“Tenaaaaang…. Udah mas siapin” kataku
“Oke mas…. Minggu depan aku yang jualan, tapi mas Bimo yang atur supply jeruknya loh. Aku sama Jono tinggal jualan aja kan?” tanya putri memastikan kalau jeruknya udah siap
“Iya iya put gampang itu mah. Makasih ya” jawabku
Event pertama yang aku ikutin event otomotif, eventnya weekend sabtu minggu di JEC. Aku butuh bantuan buat jualan di event ku coba kontak temen temenku yang masih di Jogja, temen SMA atau temen kuliah, butuh 1 orang aja sih buat bantuin. Karena acaranya cuman 2 hari jadi bisa full time fokus disana dari pagi-malem.
“Bim aku mau..” ada pesan dari temenku yang bernama Widi. Temen satu angkatan di Elektro dan kebetulan dia juga asli jogja. Kabar Satria, Jeremi, Adit dan Budi mereka udah pulang ke kampungnya setelah ujian selesai, jadi ga mungkin minta bantuan ke mereka.
“Yooo wid, oke. Ntar malem aku ke rumahmu buat ngejelasin, ada kopi di rumah kan? Sambil ngopi sama ngerokok lah ya. Rumahmu di Wirobrajan kan? Kirim shareloc aja biar aku gampang ke rumahmu” jawabku kepada Widi
“Okee Bim, ditunggu. Kopi Rokok aman.. santai” jawab Widi
Karena Widi duluan yang menyanggupi pesan yang lain jadi ku abaikan dan kujawab sory udah ada yg mau duluan. Namun beberapa chat yang masuk ada 1 pesan yang membuatku males buat bacanya. NADYA, dia juga bilang mau.
“Ahh apaan sih nih Nadya. Ngapain masih WA aku” kataku menggerutu
“Sory Nad udah ada yg mau.” Jawabku singkat di pesan Wa. Kemudian aku hapus pesannya, eh di bales lagi “oh yaudah”. Karena ga ada kepentingan yaudah aku hapus langsung tanpa dibales. Males sumpah….
----------------
“Assalamualaikum” ucap salamku di depan rumah Widi sambil ku ketuk pintu rumahnya
“Walaikumsalam Bim…, kita di teras aja ya biar enak ngobrol, ngerokok sama ngopinya” jawab Widi
“Santai Wid.. di luar aja gapapa” jawabku
“Jadi gimana Bim, apa yg bisa aku bantu” tanya widi sambil menyalakan rokoknya aku pun menyalakan rokokku.
“Yaah cuman bantuin jualan aja Wid, aku jualan jeruk ntar kita berdua yang jualan, ntar aku bayar kamu tenang” kataku
“Santailah Bim… aku pengen nyoba aja mumpung event otomotif tuh, pengen liat liat juga. Siapa tau dapet SPG. Hahaha” kata Widi
“Anjrriiit aku ga sempet mikir sampe sana, banyak SPG kali ya. Kali aja ada yg nyantol Wid, bisa diajak ngamar. Hahaha” kataku malah membuatku jadi kepikiran padahal sebelumnya sama sekali ga ada pikiran.
“Hati hati Bim, kalau sama SPG jgn lupa bawa kondom. Kali dia open BO juga takutnya ga bersih” jawab Widi
“Hahaha bangke Wid, emang udah pernah?” tanyaku kepada widi
“Lebih enak sama pacar daripada SPG. Percaya deh…” kata Widi
Obrolan kami membahas jualan cuman sebentar, malah kita lebih banyak tentang hal mesum seputar SPG. Kayaknya Widi ini orangnya brengsek juga, udah nancepin kontol dimana mana, malah aku diajarin cara ngerayu SPG. Ampun dah….
Aku udah titip pesen, jumat malem buat dia kerumah bantuin aku nyiapin dan loading ke JEC. Kami diberitahu kalau bisa loading dagangan jumat malem, biar sabtu paginya udah bersih dan ready buat jualan biar engga mengganggu pengunjung yg lain.
-----------
Hari sabtu ini aku perdana jualan di event selain sunmor. Aku udah ngasih tau Fani kalau bakal jualan di JEC, dia memberikan semangat kepadaku dan mendoakan agar jualannya laris.
Semalem Widi sudah membantuku untuk mempersiapakan barang dan peralatan dan loading di JEC, menata lapak dan mengatur semua peralatan. Lapak kami aku tutup dengan terpal agar tidak ada barang yang hilang.
Pagi jam 9, aku dan widi sudah sampai di JEC, untuk membuka lapak. Acara ini akan berlangsung dari jam 10 pagi hingga jam 10 malam. Aku juga udah ngasih tau Putri sama Jono kalau sepulang sekolah mau nyusul ke JEC juga boleh, enggapun gapapa. Karena bagian mereka di hari minggu buat sunmor.
“Wid, sini aku ajarin caranya ngejual sama meres jeruk” kataku kepada Widi.
Akupun menjelaskan Widi cuman ngejual 2 jenis aja, pake es tanpa es. Karena ini event bagi orang yang lumayan berduit buat yang tanpa es 10rb, yg pake es 8rb. Aku naikin harga yang pake es dari 6rb jadi 8rb, lapaknya lebih mahal daripada di sunmor.
Hari pertama aku jualan disini, cukup rame. Walaupun banyak duduk dan nungguin tapi sepanjang waktu antara jam 10 pagi sampe jam 10 malem ada aja pembeli. Penjualan kali ini dapet keuntungan bersih mencapai 500rb sudah dipotong uang lapak sama bayar Widi. Lumayan lumayan…. Dapet duit….
---------------
“Hari minggu gini rame juga ya yang dateng Bim” kata Widi kepadaku saat dia melayani pembeli.
Hari kedua jualan di event ini, hari minggu siang ini lebih rame dari hari sabtu kemarin, mungkin karena masih banyak yg ngantor sama sekolah kali ya. Makanya kemarin ramenya baru dari sore sampe malem. Sedangkan hari minggu ini siang aja udah rame. Cuan nih kalao sampe malem…
“Mas… beli es jeruknya 2 dong” katak mbak mbak SPG yang menurutku paling cantik dari sekian SPG yg aku liat dari kmrin baik yang lewat ataupun beli jeruk di tempatku.
Aku sama Widi yang sama sama masih duduk di kursi, kemudian kamu seakan berebut mau ngelayani mbak yang satu ini.
“Eh….. mbak Citra kan?” tanya Widi kepada mbak SPG yang menurut Widi namanya Citra
“Sebentar sebentar… kayaknya aku pernah liat kamu deh… hmmmmmmm” kata mbak itu sambil matanya melirik ke atas sambil mengingat ingat.
“Mantannya Kirana adekku bukan sih?” tanya mbak Citra menebak nebak
“Hehehe iya mbak.. Widi.. baru 2x juga sih kita ketemu tapi ga pernah ngobrol” jawab Widi
“Oiya iyaa.. apa kabar? Sekarang kamu jualan es?” tanya mbak Citra
“Oh engga mbak, ini yang punya temenku Bimo ini, aku cuman iseng iseng bantuin aja biar ga dirumah terus” kata Widi
“Mbak jadi beli es nya? Sambil aku layanin kalau mbak mau ngobrol sama Widi dulu” kataku menyela percakapan mereka
“Jadi dong 2 ya pake es” jawab mbak Citra
“Kalian ini masih kuliah kan?” tanya mbak Citra
“Masih mbak, kita masuk semester 3 september besok. Sekarang sih lagi liburan makanya buat isi liburan kita jualan mbak” jawabku kepada mbak Citra sambil memeras jeruk pesanannya
“Bagus tuuh… manteb kalian.. Kalian jualan cuman di event aja?” tanya mbak Citra
“Baru kali ini sih mbak masuk ke event, aku punya lapak di Sunmor juga. Ini sekarang dibagi 2 tempat biar untungnya makin banyak. Hehehe” jawabku kepada mbak Citra
“Eh… aku sering ikut event, kalau seumpama ada spot lapak ntar aku infoin deh.. minta nomermu sini” kata mbak Citra.
“Nomerku mbak?” tanya Widi
“Enak aja Wid… Aku yang punya lapak, kamu yang ngasih nomer. Ga.. ga.. nomerku aja mbak.. hehe” kataku kepada mbak Citra
“Yaelah.. kalian gini aja berebut. Sini nomermu berapa?” tanya mbak Citra kemudian aku menyerahkan jeruknya dan memberikan nomer Hpku kepadanya.
“Okee.. udah aku missedcall tuh. Namamu siapa? Itu nomerku disimpen namain Citra aja” kata mbak Citra
“Bimo mbak” jawabku sambil mengecek Hp dan menyimoan nomor Hp mbak Citra
“Nih.. uangnya.. makasih ya jeruknya semoga laris. Nanti aku kabarin lagi ya Bim kalau ada info. Bye Bimo Bye Widi. Semoga dagangan kalian laris ya.” Jawab mbak Citra yang kemudian berjalan masuk lagi ke dalam pameran.
“Wid… mbaknya secantik ini… adeknya cantiknya kayak apa coba?” tanyaku kepada Widi
“Nih…..” kata Widi sambil menunjukkan Foto mantannya Widi dan juga adeknya Mbak Citra, difoto cukup seksi juga sih adeknya, tapi kayaknya mbak Citra lebih ganas.
“Gilaa… cewek secantik ini, kenapa putus Wid?” tanyaku kepada Widi
“Aku masih terlalu kere Bim buat ngejalani hidup sama dia. Keuanganku ga sanggup buat jalan sama dia tiap hari. Tapi goyangannya Bim… bueehh sedep.. Dia udah ga perawan sebelum sama aku. Jadi selama pacaran lebih bebas buat ngewenya. Tapi yaa udah.. aku mundur.. aku sanggup sama gaya Hidupnya. Wkwkwkwk” Kata Widi menjelaskan alasannya putus.
“Adeknya gitu, gimana kakaknya coba yang lebih seksi Wid?” kataku kepada Widi
“Yaa kamu perlu jual Ginjal kali Bim. Wkwkwkwk. Hati hati ya kalau sama SPG. Harus bener bener jaga tuh kontol biar ga asal masuk. Takutnya dia ga bersih, kamunya kena Virus. Sekali masuk susah lepas kamunya bakal dikejar kejar terus…” kata Widi menasehatiku
“Emang udah pernah Wid” tanyaku lagi
“Udah… hahahah. Mendingan sama pacar daripada SPG Bim. Percaya deh…..” jawab Widi
Perkataan Widi membuatku sedikit berpikir agar harus tetap jaga diri, pastikan pasanganmu bersih dan aman kalau mau tanpa kondom, kalau ga yakin mendingan pake kondom. Sekali kena Virus.. udah kelar hidupmu….
Kami lanjut berjualan hingga malam dan event selesai. Hari ini kami mendapatkan keuntungan bersih hingga 800rb hampir sejuta. Wuuiihhh mantap, dapet duit lumayan dapet nomer SPG lagi…
------------
Selagi menunggu Jono menjemputku di JEC aku scroll instagram, melihat status WA temen temen dan orang terdekatku. Ada status WA yang menarik perhatianku, statusnya mbak Citra..
“HUUFFTTT AKHIRNYA.. CAPEK”
Iseng iseng aja aku respon statusnya
“Capek kenapa mbak?” tanyaku kepada mbak Citra
“Eh… Bimo.. capek aja. Kamu masih di JEC atau udah pulang?” tanya mbak Citra
“Ini masih di JEC mbak, nunggu mobil pickup dateng, mau ngambil barang” jawabku
“Yaudah aku kesitu” jawab mbak Citra
Weehh.. mau ngapain dia kesini?? Mau cerita kah??
“Hei Bim…. Gimana jualan hari ini?” tanya mbak Citra
“Alhamdulillah rame mbak, lebih rame dari kemarin” jawabku sambil menyalakan rokok
“Rokok mbak” kataku kepada mbak Citra ku sodorkan rokok ke mbak Citra
“Makasih Bim, iya nih lebih rame dari kmrin, pengunjung juga banyak yg usil” kata mbak Citra dengan santai menghisap rokoknya
“Usil kenapa mbak?” tanyaku
“Banyak bapak bapak yg colek colek Bim.. risih… mana ada yang nawar bisa BO ga? Kan aku capek.. kesel….” Kata mbak Citra
“Emang kerjaan mbak Citra selain jadi SPG apaan mbak” tanyaku kepada mbak Citra
“Aku sebenernya udah Sarjana Bim, walaupun kuliah 6tahun sih. Cuman cari kerjaan susah makanya mbak jadi SPG dulu sambil cari kerjaan yang proper gitu. Ya emang kadang ngelayanin *tamu* sih, tapi kan sekarang mbak lagi jadi SPG. Harus kejar target penjualan juga. Capek aku Bim” kata mbak Citra mencurahkan isi hatinya yang lagi capek
“Ngelayanin tamu gimana mbak?” tanya Widi penasaran
“Ngelayanin tamu tamu yang lagi pengen wisata lendir gitu lah.. jangan sok polos ya kalian. Mana mungkin kalian ga tau” kata mbak Citra
“Hehehehe cuman tanya mbak, kan emang ga tau kalau aku” jawabku
Mbak Citra entah kenapa dia menceritakan semua seluk beluk dunia prostitusi yang dia alami. Ada tamu yang baik, ada tamu yang resek, ada tamu yang bisa muasin ada tamu yang dateng cuman muasin dirinya sendiri. Dia pun menasehati kami jangan sampe kenal dunia prostitusi, sekali terjun pasti bakal ketagihan susah buat lepas. Bagi cewek dapet duit, tapi kalau buat cowok hidung belang duit kalian lama lama bisa habis. Sekali coba pasti pengen coba cewek yang lain, bisa bisa ga ada habisnya. Mbak Citra terjun ke dunia prostitusi karena desakan keuangan, dia udah terjun dari semenjak kuliah karena harus membiayai kuliahnya sendiri.
“Kalian belum pernah ngewe kan? Belum pernah nyewa lonte kan?” tanya mbak Citra
“Ngewe sih udah mbak, kalau sama lonte belum” jawabku
“Aku sih udah dua duanya mbak” jawab Widi. Buset dah ini anak parah banget, udah ngewe sama lonte juga.
“Hahahahaha udah keliatan dari tampang tampang kalian, cowok brengsek ngewein pacarnya. Ampun deh” kata mbak Citra sambil tepok jidatnya
“Mbak Citra sekarang nungguin apa?” tanyaku
“Nungguin adekku jemput sih Bim, bentar lagi sampe. Bagi rokoknya lagi dong” kata mbak citra yang udah mulai akrab dengan kami. Kusodorkan rokokku lagi untuknya.
“Kirana mbak?” tanya Widi
“Iyalah siapa lagi. Kenapa kamu masih pengen ketemu adekku?” tanya mbak Citra kepada Widi
“Hehehe engga deh mbak, aku masih harus bantuin Bimo” Jawab Widi
“Kalian jualan udah dari kapan?” tanya mbak Citra
“Baru 3 minggu ini mbak, aku buka lapak di sunmor. Pengen nambah duit sih mbak makanya cari event event yang nyediain lapak” jawabku
“Ohh… yaudah kapan kapan kalau main di sunmor ntar aku beli deh. Oiya makasih ya udah jadi tempat curhat. Adekku udah ngechat udah nungguin depan jalan. Aku duluan ya Bim Wid. Bye. Semoga ketemu lagi” kata mbak Citra berlalu meninggalkan kami.
Tak lama Jono pun datang membawa mobil pickup dan membantuku membereskan peralatan dagangan.
Aku laporan ke bu bendahara Fani kalau jualan di JEC dapet untung 1,3jt, sedangkan di sunmor dapet untung 250rb. Total yang kami udah kekumpul 2,5jt. 3minggu cuy udah 2,5jt ngelebihin UMP Jogja yang di tahun segitu masih 1jt.
------------
Event selanjutnya Widi masih mau join, jadi aku ga perlu repot repot cari orang baru buat ngajarin dan ngasih tau cara kerja daganganku. Di event selanjutnya seperti pameran komputer dan kesenian tidak ada sesuatu yang spesial. Kami hanya datang berjualan dan pulang. Tidak ada lagi sosok seperti mbak Citra yang mau ngajak ngobrol duluan. Karena ga ada SPG kali ya, yang dateng orang orang biasa makanya ga ada sesuatu yang spesial.
Di event pemeran komputer cukup rame, acara selama 5hari dagangan juga lumayan laku. Namun yang paling sepi acara kesenian. Apes banget deh.. 2 hari jualan cuman untung 150rb, sepi.. yang dateng dikit. Mungkin bukan FKY (Festival Kesenian Yogyakarta) kali ya makanya sepi. Kalau FKY udah pasti rame banget.
Yang Spesial tentu saja, acara konser jazz selama 2 hari. Acara itu lebih dikenal dengan nama sebutan PRAMBANAN JAZZ. Para pemusik dengan genre jazz akan tampil dan menyanyikan lagunya, beberapa band akan muncul bergantian selama 2 hari. Musik Jazz lebih cenderung penikmat musik kalangan menengah ke atas karena tiket konsernya lumayan mahal. Ada harapan untukku jualan ini laris dan laku. Nonton konser berdiri, keringetan pasti butuh minuman.
Putri tahu kalau aku bakal berjualan disana, dia meminta ikutan jualan disana dan libur dulu buat jualan di sunmor. Jualan di acara ini kita diberi id pass sebagai penjual jadi kita bebas keluar masuk ke lokasi tanpa harus menunjukkan tiket, kami diberi 3 jatah id pass dan pas banget, buatku widi dan putri. Sayang banget Fani ga ada disini, coba kalau ada pasti seneng dia. Kami liburkan dulu jualan di sunmor karena Putri ga mau jaga, dia lebih memilih di prambanan. Yasudahlah gapapa libur dulu sehari, aku pun izin ke panitia sunmor kalau ada urusan jadi ga jualan minggu inj, biar lapak ga dipake orang aku pun tetep bayar uang lapak. Cari aman, kalau dipake orang lain bisa repot.
------------
“Maaas… aku jadi ikutan kan di Prambanan?” tanya Putri kepada kami sewaktu kami menyiapkan barang barang untuk jualan disana.
“Iyaa Put, dapet 3 idpass. Buatku widi sama kamu. Jumat besok kita harus ngedrop barang kesana buat loading. Sabtu udah harus steril soalnya ga ada barang yg boleh masuk.” Jawabku kepada putri
“Iyaa Put bantuin sini” kata Widi yang sudah mulai akrab dengan adekku
“Yeeey… pengen liat Tulus sama Tompi” kata Putri.
Tompi memang sudah terkenal, sedangkan Tulus dia lagi naik daun. Lagu lagunya yang muncul ke permukaan bisa diterima pendengar yang bukan penggemar Jazz. Putri suka sama lagu lagunya, lihat di playlist lagunya kebanyakan lagu Jazz atau Jazz Pop. Pantesan dia pengen banget ikutan…
--------------
Kami sudah berjualan dari sejak open gate jam 10 pagi tadi dan acara akan selesai jam 10 malam. Dari pagi hingga siang pengunjung masih sedikit yang dateng, kami bisa memaklumi. Sore harinya putri menyusul kami sepulang sekolah untuk membantu sambil menikmatibkonser jazz gratis. Kami berjualan sambil menikmati lagu Jazz yang santai, tampak Putri menikmati setiap lagu lagu yang dibawakan oleh musisinya.
“Put, kamu udah punya pacar belum?” tanya Widi spontan kepada Putri di depanku.
“Eh…. Jangan macem macem wid sama adekku.. awas aja” kataku mengancam Widi dengan Nada bercanda
“Engga Bim, tanya doang….. emosian banget sih” kata Widi membalas ucapanku sambil tersenyum
“Engga mas… putri ga mau pacaran dulu, udah kelas 3 nih bentar lagi ujian. Mau belajar dulu biar bisa satu almamater sama kalian. Hehehe” jawab Putri sambil tersenyum manis kepada Widi
“Yaudah aku tungguin sampe kamu ketrima masuk univ ya” jawab Widi menggoda Putri sambil melirik ke arahku.
“Wooiii…. Awas aja, ntar rusak adekku kalau pacaran sama kamu” kataku sambil menjambak rambut Widi
“Hahahahaha ampun Bim ampun… bercanda doang kok. Engga serius” jawab Widi tertawa meminta ampun karena rambutnya masih aku jambak.
“Heii kalian…..” kata seorang cewek ke arah kami, aku sedikit kenal dengan suaranya. Aku menoleh ke arahnya dan benar saja….
“Eh Mbak Citra ketemu lagi nih, mau beli jeruknya mbak?” kataku kepada mbak Citra yang hari ini tampak cantik dengan setelan bajunya untuk menikmati konser jazz
“Boleh deh Bim.. 1 ya esnya dikit aja bisa?” tanya mbak Citra
“Bisa banget mbak” kataku kemudian aku melayani mbak Citra.
“Ini mbak Free.. ga usah bayar..” kataku yang menyodorkan cup jeruknya dan memberikan secara cuma cuma.
“Weehh… makasih banget loh… oiya aku duduk disana ya, ntar kalau mau join kesana aja ya Bim” kata mbak Citra menawarkan kepadaku bukan Widi
“Aku engga diajak Mbak?” tanya widi kepada mbak Citra
“Hmmmm engga deh, kamu kalah ganteng sama Bimo. Hahaha engga engga.. bercanda. Ntar kesana aja kalau mau join” kata mbak Citra
“Ehh ya jangan semua kesana, siapa yang jualan Wid..” jawabku kepada Widi yang membuat mbak Citra tersenyum
“yaudah makasih yaaa Bimo ganteng…” kata mbak citra meninggalkan lapak kami dan bergabung bersama temen temennya
“Siapa siih?” tanya Putri penasaran
“Oh.. itu mbak mbak SPG yg diajak kenalan sama masmu Put sewaktu jualan di JEC kemarin” kata Widi kepada Putri
“Apaan Wid… bangke. Itu juga mbak dari mantanmu makanya bisa ngobrol kemarin.” jawabku kepada Widi
“Hahahahaha” widi pun hanya tertawa
“Oohhh… jadi gini kalau ga ada mbak Fani? Mas Bimo tebar tebar pesona ya? Mau aku aduin sama mbak Fani?” ancam putri kepadaku. Aku lupa kalau disini ada Putri, gawat kalau sampe dia lapor ke Fani. Bisa perang aku sama Fani…
“Bercanda doang put yaelah….” Kataku kepada Putri
“Okee… sebagai uang tutup mulut jualan ini aku di bayar ya mas. Hahahaha” kata Putri
“Diihh… enak banget hidupmu… makan minum gratis, nonton konser gratis masih minta bayaran..” kataku sinis kepada Putri
“Mau bayar atau mau dilaporin ke mbak Fani? Tinggal pilih sih” ancam putri, udah pinter dia meres masnya.
“Iya iya bayaar…” jawabku dengan nada sedikit males dengan pilihannya
“Yeeey” kata Fani kemudian dia tos kepada Widi seakan akan kemenangan buat mereka berdua.
Semakin malam susasana semakin rame, malam ini untuk penampil terakhir mempersembahkan Tulus. Putri meminta izin kepada ku untuk mendekat ke stage. Aku dan Widi jaga lapak karena masih ada pembeli yang datang membeli.
“Bim… kamu udah punya pacar?” tanya Widi kepadaku
“Bisa dibilang hampir beroo.. kenapa?” tanyaku kepada Widi
“Hati hati aja sama mbak SPG itu, kayaknya tuh cewek liar banget deh, takut kamu kepincut sama dia ataupun dia kepincut sama kamu dan ngejar ngejar kamu. Kalo mau berhubungan badan mendingan sama cewekmu aja. Aku kasih tau ini mumpung ga ada Putri. Aku udah pernah berhubungan sama ayam kampus, susah lepasnya Bim. Hati hati aja aku ngingetin sebagai temen” kata Widi menasehatiku
“Tenang Wid.. aman” jawabku singkat karena ga tau apa yang bakal terjadi ke depan.
Malem ini mungkin sudah bakal mencapai puncak dari acara, pembeli sudah jarang datang ke lapak dan lebih memilih berkumpul di depan stage. Aku dan Widi tetap menunggu sampai selesai, barangkali, siapa tahu setelah selesai penampilan pada haus dan akhirnya pada beli kan sayang kalau kehilangan momen.
Penampilan Tulus udah selesai, penonton sudah mulai bubar. Apa yg aku harapkan pun ada sedikit untungnya, ada beberapa orang yg dateng ke lapakku untuk membeli minum jeruk. Bener kan.. untung ga langsung bubar.
Namun……….
“Hai Bim……” sapa seorang wanita yang kali ini benar benar aku kenal luar dalam. Lain dan tak bukan..
“Nadya?” kataku sedikit terkaget melihat dirinya sudah berdiri di depan lapakku.
“Mau es jeruknya mbak?” tanya Widi
“Iya mas. 2 ya esnya dikit aja ya bisa kan?” jawab Nadya
“Oke mbak” jawab Widi.
Nadya beli 2 gelas? Satunya buat siapa? Padahal dia dateng ke lapakku sendirian, pikirku dalam hati.
“Kok diem aja sih Bim?” tanya Nadya kepadaku
“Hehe ya memangnya aku harus ngomong apa Nad?” tanyaku balik ke Nadya
“Kalian saling kenal? Kenalin dong Bim…” kata Widi
“Jangan Wid… bisa dipukulin ntar kamu sama cowoknya.” Kataku kepada Widi
“Kamu kok ngomongnya gitu sih Bim? Kamu kalau masih ada masalah sama aku ngomong aja terus terang” kata Nadya dengan wajahnya jadi sedikit cemberut
“Lah… apa lagi yg perlu dijelasin Nad? Kan udah jelas. Kamu kesini ga sama Anton emang?” tanyaku kepada Nadya
“Tuh ada lagi sama temen temennya. Aku diajakin ke sini.” Jawab Nadya. Aku melihat ke arah Anton yg cukup jauh dari lapakku. Saat aku fokuskan penglihatanku aku seperti melihat ada mbak Citra di kumpulannya. Weeew jangan jangan Anton kenal sama Mbak Citra.
“Ohh….” Jawabku
“Nih mbak esnya udah jadi 2 ya 20rb” kata Widi
“Iya mas makasih, ini uangnya.” Kata Nadya
Putri yang kembali dari stage langsung menghampiri Nadya
“Mbak Nadya… Apa kabar? Lama ga ke rumah..” kata Putri
“Eh Putri.. kamu juga ikutan?” jawab Nadya
“Iya mbak, bantuin mas Bimo sekalian sama pengen nonton Tulus sama Tompi” jawab Putri
“Mbak kapan main ke rumah lagi?” tanya Putri kepada Nadya
“Kapan kapan yaaa. Nanti mbak ke rumah main.” Kata Nadya kepada Putri
Seorang laki laki berjalan menuju ke lapak kami dan menghampiri Nadya.
“Sayang… udah beli jeruknya?” kata pemuda itu yang tak lain adalah Anton
“Udah nih sayang..” jawab Nadya
Kemudian Putri melirik ke arahku seakan akan bertanya kepadaku.
“Ohhh… ternyata kamu yg jualan? Jadi setelah putus sama Nadya kamu jadi gembel yg butuh duit ya?” kata Anton kepadaku
“Bener kan sayang, dia pas jadi pacarmu cuman morotin kamu” Kata Anton kepada Nadya
“Udah sayang.. jangan ngomong yg macem macem deh” Kata Nadya kepada Anton
“Eh mas.. jangan sembarangan ya kalau ngomong” Kata Widi membelaku dan berjalan menuju ke arah Anton. Putri juga langsung minggir dan berjalan menuju lapak dia seperti tidak mau terlibat dan mulai mebereskan barang barang.
“Udah Wid… jangan ditanggepin orang kayak gitu” kataku sambil menarik Widi
“Kamu berani hah?” Kata Anton yang sok tengil sok jadi jagoan di depan Nadya
“Nad… bawa pergi anjing piaranmu ini.. bikin rusuh aja” kataku kepada Nadya dan Anton sambil masih menahan Widi
“Cih…. Awas ya kamu. Aku bikin kamu babak belur.” ancam Anton kepadaku yang tidak membuatku gentar sama sekali
“Mas.. aku udah ngerelain Nadya buat kamu, kamu jangan ganggu hidupku deh ya..” kataku kepada Anton
“Kalau berani main Fair aja, kita tanding lagi di lapangan basket Porseni besok. Semoga kita ketemu di Final.” Kataku kepada Anton
Nadya kemudian narik Anton untuk meninggalkan kamu. Anton mengacungkan jari tengah kepadaku. Aku diemin ga aku bales, orang kayak gitu mendingan di diemin daripada ditanggapin.
“Bim siapa sih mereka dateng dateng kok ribut?” tanya Widi kepadaku
“Ceweknya mantanku, cowoknya yg berusaha ngerebut dia dariku. Hehehe” jawabku santai kepada Widi
“Pantesan…… Anak mana dia? Kalau perlu kita gebukin aja sama anak anak teknik yg lain” kata Widi
“Halah udah ga usah Wid… udah pernah aku pukulin sampe berdarah wajahnya” kataku
“Mas Bimo berantem?” tanya Putri yang nimbrung di obrolan kami
“Jangan bilang bilang ke Ibu ya Put. Hehehe” kataku kepada Putri
“Jadi itu toh alesannya mas Bimo sama mbak Nadya Putus..”
“Udah put ga usah dibahas. Beres beres yuuuk.. udah sepi nih” kataku kepada Widi dan Putri untuk beres beres
Kamipun mengemas dan merapikan barang barang kami. Aku pulang bersama Putri dan Widi pulang sendirian.
--------------
Setelah berjualan, aku tinggal menikmati liburan yang sebenarnya. Belum ada lagi event terdekat yang lumayan besar, ada sih event kecil tapi daripada aku harus mengulangi jualan kayak di pentas kesenian kemarin. Capek doang hasilnya ga maksimal.
Hari sabtu depan Fani akan kembali ke Jogja, dia sudah rindu dengan suasana jualan di sunmor. Sebenernya dia juga pengen sekali ngerasain jualan di event namun sayang dia harus pulang ke rumah karena orang tuanya udah nunggu. Aku juga udah ga sabar rindu sama memeknya, eh…
“Sayaaaaang” kata Fani di chat
“Yaaa sayangnya aku, udah rindu ya?” jawabku kepada Fani
“Bangeeeeet….. kamu ga ngucapin apa apa nih?” tanya Fani kepadaku
Aku bingung apa yg dimaksud Fani, aku benar benar ga tau dan ga paham.
“Emangnya apa sih Fan? Aku beneran ga tau”
“Katanya mau jadi pacarku, tanggal sekarang kamu ga tau hari apa? Coba deh liat status wasap atau IG ku” kata Fani kepadaku
Setelah ku baca pesan dari Fani langsung kulihat status wa dan IG nya…
Ternyata… dia ulang tahun hari ini…
Aku mana tau ulang tahunnya kalau hari ini, belum tanya, belum cari tau juga.
“Maaaaf sayang… aku bukannya ga tau, tapi emang belum tau kalau ulang tahunmu di tanggal sekarang” kataku kepada Fani
“Maaf ga diterima!
” jawab Fani
“Iya deh iya.. Nanti kamu pulang aku kasih hadiah deh..” jawabku kepada Fani
“Nah… gitu dong.. kalau udah dikasih kado, maafmu bakalan diterima. Hahaha” jawab Fani
“Licik banget kamu sumpah, ultahku kemarin kamu juga ga ngasih apa apa Fan” jawabku kepada Fani
“Laaah… kan emang Januari kemarin aku belum kenal kamu Bim.. kita kenal kan baru maret kemarin. Jadi ga ada kewajibanku ngasih. Weeeek.
” jawab Fani lagi
“Kok kamu tau ultahku?” tanyaku kepada Fani
“Ya iyalah tau.. Cewek tuh detektif Bim.. hati hati ya kamu! Hahaha” jawab Fani
“Iya iyaaa sayaaang.. iyaaaa” jawabku pasrah.
“Yaang aku mau tidur lagi yaa, udah siang sih.. tapi masih capek. I love you” kayaku kepada Fani dan Fanipun hanya membalas “I love you too”
Karena badanku masih terasa capek dan mataku terasa berat karena masih ngerasa ngantuk, Akhirnya aku ketiduran di kamar.
---------------
Malam ini terasa sangat sepi di rumah, adekku udah mulai rutin les di Bimbel, persiapan untuk UAN dan persiapan jangka panjang untuk SBMPTN. Sedangkan ibuku lagi keluar. Aku memutuskan keluar ke coffe shop deket rumah, dengan pakaian santai dan naik motor pitungku.
Kupesan kopi Americano Panas, dipadukan dengan rokok jos banget dah kenikmatan yang sungguh Haqiqi. Baru sebentar menikmati suasana eee kok malah hujan.. udah kayak jadi anak indie banget ini, sambil muterin playlist lagu Payung Teduh. Payung teduh belum terlalu terkenal di khalayak umum karena lagu “Akad” tahun 2012 belum rilis.
Aku membelakangi pintu masuk dan menghadap jalan, tidak bisa melihat siapa yang keluar dan masuk ke coffe shop ini. Mau ada orang yg kukenal ataupun tidak, aku hanya ingin menikmati suasana ini.
Ada orang dari belakang menepuk pundakku dan meminta izin kepadaku untuk join di mejaku. Padahal aku belum lihat siapa orangnya.
“Mas Boleh Join?”
Setelah aku menengok ternyata Nadya. Apalagi ini.. kayaknya memang aku harus pindah kota sekalian deh biar ga ketemu Nadya lagi.
“Ohh kamu” jawabku singkat
“Boleh join ga?” tanya Nadya kembali
“Terserah kamu.. kalau ntar jadi masalah jangan bawa bawa aku ya.” Jawabku ketus kepada Nadya
“Iya iya, Bim.. maaf ya sikap mas Anton kemarin” kata Nadya meminta maaf mewakili Anton
“Halah.. udah biasa kali Nad, santai aja. Aku udah ga kaget sama sikapnya” kataku kepada Nadya
“Bim, pacarmu sekarang siapa Bim?” tanya Nadya, maksudnya dia apa tanya begitu.
“Udah bukan urusanmu lagi kali Nad aku mau sama siapa. Lagian kalau kamu udah jadian sama Anton aku juga udah ga peduli” jawabku
“Isshh ketus amat kamu Bim. Kamu apa kabar? Gimana jualanmu kemarin Bim? Laris?” tanya Nadya kepadaku dengan membuka topik pembicaraan
“Baik Nad, Alhamdulillah laris kok. Lumayan lah untungnya, biar ga minta duit terus sama orang tuaku” jawabku kepada Nad
“Keren ya Bim….” Kata Nadya sambil menikmati secangkir kopi di gelasnya yang ku tebak pasti Cappucino
“Tumben tumbenan kamu kesini, biasa kalau kamu kesini lagi ga mood?” tanyaku kepada Nadya
“Hehehe masih tau aja kamu Bim…” jawab Nadya
“Ya iyalah tau, orang kita udah temenan lama dari kecil.” Kataku kepada Nadya
“Iyaa nih… lagi sebel aja sama Mas Anton. Baru sebulan jadi pacar, tingkahnya udah nyebelin aja” kata Nadya
“Eiitsss.. aku ga minta kamu buat cerita ya Nad, jangan curhat. Aku lagi ga mau ngurusin masalah orang lain” kataku sambil menikmati rokokku. Dia udah bukan pacarku jadi ga ada alasan juga dia buat ngelarangku merokok
“Iyaa iyaaa Bim, maaf keceplosan. Kan kamu tadi tanya. Huuuuu” jawab Nadya sambil tersenyum kepadaku. Shiiittt… senyumannya masih aja sama bikin meleleh
Aku tidak menjawab perkataannya, pandanganku berpaling lagi ke jalan. Asap rokokku terhembus oleh angin sehingga membuat asapnya mengarah ke Nadya, membuatnya sedikit terbatuk.
“Huuk… uhhuuuk” Nadya Batuk pelan karena asap mengarah ke hidungnya.
Akupun masih tetap ga peduli, salah sendiri dia duduk disitu.
“Bim… udahan dong ngerokoknya ga bagus buat paru paru kamu” kata Nadya mulai menugurku lagi.
Karena tinggal dikit, aku percepat aja hisapannya nanggung kalau harus dimatiin, sayaaang cuy. Setelah habis aku ga nyalain dulu rokoknya, males banget diceramahi Nadya.
“Bim……” kata Nadya memanggilku
“Bimo” Nadya memanggilku lagi karena aku belum menoleh ke arahnya
“Apaa Nadyaa?” tanya ku kepada Nadya
Dia hanya tersenyum kepadaku, engga berkata kata. Apa maksudnya coba, karena takut terbawa suasana aku berpaling lagi ke arah jalan.
Sekitaran 10 menit kita berdiam sibuk dengan Hp masing masing, kemudian hujan sudah reda.
“Bim.. makasih ya udah nemenin walaupun kita ga banyak ngobrol. Aku seneng aja ngeliat kamu.” Kata Nadya kepadaku yang membuatku menoleh dan hanya menjawab dengan singkat. “Oke”
“Bim.. kalau boleh jujur aku ngerasa banget kehilangan kamu. Setelah sama mas Anton banyak banget bedanya antara perlakuanmu sama Anton kepadaku. Tapi….. “ Kata Nadya, belum selesai ngomong langsung aku potong
“Nad, Sory ya aku potong. Kayaknya kamu ga perlu bahas ini ke aku deh. Kamu jalanin aja, toh itu keputusanmu. Kalau kamu ada penyesalan ya itu resiko atas pilihanmu. Aku udah ga mau lagi ada urusan sama Anton, jadi jangan bawa bawa aku lagi ke masalah hidupmu. Kita cuman temenan Okey!” kataku kepada Nadya
“Huufftt… yaudah kalau gitu Bim. Makasih ya udah nemenin malem ini. Moodku udah agak baikan berkat kamu. Yaudah aku pulang dulu ya Bim. Bye” kata Nadya
“Bye Nad” jawabku singkat.
Kemudian dia berlalu meninggalkan kedai kopi dan berjalan pulang
“Fuuuck… mood dia jadi baik, moodku yang jadi jelek.” Kataku pelan menggerutu.
Ku bakar lagi rokokku dan masih tetap menikmati kopi di malam yang dingin ini. Sambil berusaha menghilangkan moodku yg jelek ini gara gara Nadya.
-----------
Sebelum Fani pulang aku harus menyiapkan hadiah deh. Menurutku ini timing yg tepat, selain ngerayain ultah, ngasih kado, kayaknya nembak dia di momen romantis tepat deh. Aku lihat beberapa info di google dinner yang romantis dimana, kado yang bagus seperti apa.
Aku bakalan ngasih sesuatu yang indah dan spesial buat Fani. Semoga dia bakalan menjadi orang yang tepat buat ngisi kekosongan di hidupku.
Bersambung..........
no qoute
Aku harus mencari kesempatan dan peluang di tempat lain untuk mendapatkan kentungan yang lebih besar. Ambisi.. memang dalam hal bisnis kecil kecilan ini kita harus punya ambisi yang besar untuk mencapai apa yang kita inginkan.
Setahuku, banyak sekali event di Jogja yang menyewakan lapak dan memberikan kesempatan untuk pedagang berjualan. Kesempatan dan persaingan terbuka lebar, aku harus menjemput bola. Mencari tahu di tiap lokasi event dan kapan itu akan diselenggarakan. Contoh aja beberapa lokasi besar yang sering digunakan untuk event Jogja Expo Center(JEC), Taman Budaya, Pelataran Pasar Asem, bahkan sampai Prambanan.
Dalam waktu satu bulan mendatang tanpa kehadiran Fani, aku harus lebih giat lagi mencari informasi sendiri. Waktu libur terasa akan sia sia kalau aku hanya di rumah tanpa banyak berbuat.
Aku mencari tahu di lokasi lokasi tersebut event apa satu bulan ke depan yang akan diadakan. Siapa tahu dapat kontak person penyelenggara juga, bisa tanya langsung apakah membuka spot untuk lapak jualan.
-------------
Setelah berputar seharian sendiri, aku mendapatkan informasi bahwa ada Pameran Komputer selama 5hari, Pameran Otomotif 2 hari di JEC, Pameran Kesenian di taman Budaya 2hari, dan ada konser Jazz di Prambanan selama 2 hari. Dari semua kesempatan aku kontak dengan panitia penyelenggara dan aku bisa ikutan. Aku ikut semua karena harinya tidak bertabrakan, yg bertabrakan hanya jualan di Sunmor.
Aku tidak mau melepas lapak di sunmor karena sudah mulai jalan dan laku. Aku coba komunikasikan dengan Putri buat kerja sama bagi job, aku yang pegang di event di luar sedangkan Putri pegang di sunmor nanti bakal ada uang bagian buat Putri juga. Jualan summor biar ga ngeganggu sekolah Putri karena dia udah masuk sekolah dan dia juga udah kelas 3 juga lebih longgar kalau dia yang megang di sunmor.
“Puut… Put” ku ketok kamar Putri
“Yaa mas? Ada apa?” tanya Putri
“Tolongin mas mau ga?” tanyaku pada Putri
“Apa mas?” kata Putri
“Mas mau jualan di event event, tapi karena harinya di weekdays dan ada yg weekend juga mau ga kalau nolongin mas kamu yang pegang jualan di Sunmor sementara karena ga ada Fani soalnya?” kataku menjelaskan maksudku minta tolong ke Putri
“Ya mas.. tapi kali ini dibayar loh karena Putri yang pegang” kata Putri minta dia dibayar
“Tenaaaaang…. Udah mas siapin” kataku
“Oke mas…. Minggu depan aku yang jualan, tapi mas Bimo yang atur supply jeruknya loh. Aku sama Jono tinggal jualan aja kan?” tanya putri memastikan kalau jeruknya udah siap
“Iya iya put gampang itu mah. Makasih ya” jawabku
Event pertama yang aku ikutin event otomotif, eventnya weekend sabtu minggu di JEC. Aku butuh bantuan buat jualan di event ku coba kontak temen temenku yang masih di Jogja, temen SMA atau temen kuliah, butuh 1 orang aja sih buat bantuin. Karena acaranya cuman 2 hari jadi bisa full time fokus disana dari pagi-malem.
“Bim aku mau..” ada pesan dari temenku yang bernama Widi. Temen satu angkatan di Elektro dan kebetulan dia juga asli jogja. Kabar Satria, Jeremi, Adit dan Budi mereka udah pulang ke kampungnya setelah ujian selesai, jadi ga mungkin minta bantuan ke mereka.
“Yooo wid, oke. Ntar malem aku ke rumahmu buat ngejelasin, ada kopi di rumah kan? Sambil ngopi sama ngerokok lah ya. Rumahmu di Wirobrajan kan? Kirim shareloc aja biar aku gampang ke rumahmu” jawabku kepada Widi
“Okee Bim, ditunggu. Kopi Rokok aman.. santai” jawab Widi
Karena Widi duluan yang menyanggupi pesan yang lain jadi ku abaikan dan kujawab sory udah ada yg mau duluan. Namun beberapa chat yang masuk ada 1 pesan yang membuatku males buat bacanya. NADYA, dia juga bilang mau.
“Ahh apaan sih nih Nadya. Ngapain masih WA aku” kataku menggerutu
“Sory Nad udah ada yg mau.” Jawabku singkat di pesan Wa. Kemudian aku hapus pesannya, eh di bales lagi “oh yaudah”. Karena ga ada kepentingan yaudah aku hapus langsung tanpa dibales. Males sumpah….
----------------
“Assalamualaikum” ucap salamku di depan rumah Widi sambil ku ketuk pintu rumahnya
“Walaikumsalam Bim…, kita di teras aja ya biar enak ngobrol, ngerokok sama ngopinya” jawab Widi
“Santai Wid.. di luar aja gapapa” jawabku
“Jadi gimana Bim, apa yg bisa aku bantu” tanya widi sambil menyalakan rokoknya aku pun menyalakan rokokku.
“Yaah cuman bantuin jualan aja Wid, aku jualan jeruk ntar kita berdua yang jualan, ntar aku bayar kamu tenang” kataku
“Santailah Bim… aku pengen nyoba aja mumpung event otomotif tuh, pengen liat liat juga. Siapa tau dapet SPG. Hahaha” kata Widi
“Anjrriiit aku ga sempet mikir sampe sana, banyak SPG kali ya. Kali aja ada yg nyantol Wid, bisa diajak ngamar. Hahaha” kataku malah membuatku jadi kepikiran padahal sebelumnya sama sekali ga ada pikiran.
“Hati hati Bim, kalau sama SPG jgn lupa bawa kondom. Kali dia open BO juga takutnya ga bersih” jawab Widi
“Hahaha bangke Wid, emang udah pernah?” tanyaku kepada widi
“Lebih enak sama pacar daripada SPG. Percaya deh…” kata Widi
Obrolan kami membahas jualan cuman sebentar, malah kita lebih banyak tentang hal mesum seputar SPG. Kayaknya Widi ini orangnya brengsek juga, udah nancepin kontol dimana mana, malah aku diajarin cara ngerayu SPG. Ampun dah….
Aku udah titip pesen, jumat malem buat dia kerumah bantuin aku nyiapin dan loading ke JEC. Kami diberitahu kalau bisa loading dagangan jumat malem, biar sabtu paginya udah bersih dan ready buat jualan biar engga mengganggu pengunjung yg lain.
-----------
Hari sabtu ini aku perdana jualan di event selain sunmor. Aku udah ngasih tau Fani kalau bakal jualan di JEC, dia memberikan semangat kepadaku dan mendoakan agar jualannya laris.
Semalem Widi sudah membantuku untuk mempersiapakan barang dan peralatan dan loading di JEC, menata lapak dan mengatur semua peralatan. Lapak kami aku tutup dengan terpal agar tidak ada barang yang hilang.
Pagi jam 9, aku dan widi sudah sampai di JEC, untuk membuka lapak. Acara ini akan berlangsung dari jam 10 pagi hingga jam 10 malam. Aku juga udah ngasih tau Putri sama Jono kalau sepulang sekolah mau nyusul ke JEC juga boleh, enggapun gapapa. Karena bagian mereka di hari minggu buat sunmor.
“Wid, sini aku ajarin caranya ngejual sama meres jeruk” kataku kepada Widi.
Akupun menjelaskan Widi cuman ngejual 2 jenis aja, pake es tanpa es. Karena ini event bagi orang yang lumayan berduit buat yang tanpa es 10rb, yg pake es 8rb. Aku naikin harga yang pake es dari 6rb jadi 8rb, lapaknya lebih mahal daripada di sunmor.
Hari pertama aku jualan disini, cukup rame. Walaupun banyak duduk dan nungguin tapi sepanjang waktu antara jam 10 pagi sampe jam 10 malem ada aja pembeli. Penjualan kali ini dapet keuntungan bersih mencapai 500rb sudah dipotong uang lapak sama bayar Widi. Lumayan lumayan…. Dapet duit….
---------------
“Hari minggu gini rame juga ya yang dateng Bim” kata Widi kepadaku saat dia melayani pembeli.
Hari kedua jualan di event ini, hari minggu siang ini lebih rame dari hari sabtu kemarin, mungkin karena masih banyak yg ngantor sama sekolah kali ya. Makanya kemarin ramenya baru dari sore sampe malem. Sedangkan hari minggu ini siang aja udah rame. Cuan nih kalao sampe malem…
“Mas… beli es jeruknya 2 dong” katak mbak mbak SPG yang menurutku paling cantik dari sekian SPG yg aku liat dari kmrin baik yang lewat ataupun beli jeruk di tempatku.
Aku sama Widi yang sama sama masih duduk di kursi, kemudian kamu seakan berebut mau ngelayani mbak yang satu ini.
“Eh….. mbak Citra kan?” tanya Widi kepada mbak SPG yang menurut Widi namanya Citra
“Sebentar sebentar… kayaknya aku pernah liat kamu deh… hmmmmmmm” kata mbak itu sambil matanya melirik ke atas sambil mengingat ingat.
“Mantannya Kirana adekku bukan sih?” tanya mbak Citra menebak nebak
“Hehehe iya mbak.. Widi.. baru 2x juga sih kita ketemu tapi ga pernah ngobrol” jawab Widi
“Oiya iyaa.. apa kabar? Sekarang kamu jualan es?” tanya mbak Citra
“Oh engga mbak, ini yang punya temenku Bimo ini, aku cuman iseng iseng bantuin aja biar ga dirumah terus” kata Widi
“Mbak jadi beli es nya? Sambil aku layanin kalau mbak mau ngobrol sama Widi dulu” kataku menyela percakapan mereka
“Jadi dong 2 ya pake es” jawab mbak Citra
“Kalian ini masih kuliah kan?” tanya mbak Citra
“Masih mbak, kita masuk semester 3 september besok. Sekarang sih lagi liburan makanya buat isi liburan kita jualan mbak” jawabku kepada mbak Citra sambil memeras jeruk pesanannya
“Bagus tuuh… manteb kalian.. Kalian jualan cuman di event aja?” tanya mbak Citra
“Baru kali ini sih mbak masuk ke event, aku punya lapak di Sunmor juga. Ini sekarang dibagi 2 tempat biar untungnya makin banyak. Hehehe” jawabku kepada mbak Citra
“Eh… aku sering ikut event, kalau seumpama ada spot lapak ntar aku infoin deh.. minta nomermu sini” kata mbak Citra.
“Nomerku mbak?” tanya Widi
“Enak aja Wid… Aku yang punya lapak, kamu yang ngasih nomer. Ga.. ga.. nomerku aja mbak.. hehe” kataku kepada mbak Citra
“Yaelah.. kalian gini aja berebut. Sini nomermu berapa?” tanya mbak Citra kemudian aku menyerahkan jeruknya dan memberikan nomer Hpku kepadanya.
“Okee.. udah aku missedcall tuh. Namamu siapa? Itu nomerku disimpen namain Citra aja” kata mbak Citra
“Bimo mbak” jawabku sambil mengecek Hp dan menyimoan nomor Hp mbak Citra
“Nih.. uangnya.. makasih ya jeruknya semoga laris. Nanti aku kabarin lagi ya Bim kalau ada info. Bye Bimo Bye Widi. Semoga dagangan kalian laris ya.” Jawab mbak Citra yang kemudian berjalan masuk lagi ke dalam pameran.
“Wid… mbaknya secantik ini… adeknya cantiknya kayak apa coba?” tanyaku kepada Widi
“Nih…..” kata Widi sambil menunjukkan Foto mantannya Widi dan juga adeknya Mbak Citra, difoto cukup seksi juga sih adeknya, tapi kayaknya mbak Citra lebih ganas.
“Gilaa… cewek secantik ini, kenapa putus Wid?” tanyaku kepada Widi
“Aku masih terlalu kere Bim buat ngejalani hidup sama dia. Keuanganku ga sanggup buat jalan sama dia tiap hari. Tapi goyangannya Bim… bueehh sedep.. Dia udah ga perawan sebelum sama aku. Jadi selama pacaran lebih bebas buat ngewenya. Tapi yaa udah.. aku mundur.. aku sanggup sama gaya Hidupnya. Wkwkwkwk” Kata Widi menjelaskan alasannya putus.
“Adeknya gitu, gimana kakaknya coba yang lebih seksi Wid?” kataku kepada Widi
“Yaa kamu perlu jual Ginjal kali Bim. Wkwkwkwk. Hati hati ya kalau sama SPG. Harus bener bener jaga tuh kontol biar ga asal masuk. Takutnya dia ga bersih, kamunya kena Virus. Sekali masuk susah lepas kamunya bakal dikejar kejar terus…” kata Widi menasehatiku
“Emang udah pernah Wid” tanyaku lagi
“Udah… hahahah. Mendingan sama pacar daripada SPG Bim. Percaya deh…..” jawab Widi
Perkataan Widi membuatku sedikit berpikir agar harus tetap jaga diri, pastikan pasanganmu bersih dan aman kalau mau tanpa kondom, kalau ga yakin mendingan pake kondom. Sekali kena Virus.. udah kelar hidupmu….
Kami lanjut berjualan hingga malam dan event selesai. Hari ini kami mendapatkan keuntungan bersih hingga 800rb hampir sejuta. Wuuiihhh mantap, dapet duit lumayan dapet nomer SPG lagi…
------------
Selagi menunggu Jono menjemputku di JEC aku scroll instagram, melihat status WA temen temen dan orang terdekatku. Ada status WA yang menarik perhatianku, statusnya mbak Citra..
“HUUFFTTT AKHIRNYA.. CAPEK”
Iseng iseng aja aku respon statusnya
“Capek kenapa mbak?” tanyaku kepada mbak Citra
“Eh… Bimo.. capek aja. Kamu masih di JEC atau udah pulang?” tanya mbak Citra
“Ini masih di JEC mbak, nunggu mobil pickup dateng, mau ngambil barang” jawabku
“Yaudah aku kesitu” jawab mbak Citra
Weehh.. mau ngapain dia kesini?? Mau cerita kah??
“Hei Bim…. Gimana jualan hari ini?” tanya mbak Citra
“Alhamdulillah rame mbak, lebih rame dari kemarin” jawabku sambil menyalakan rokok
“Rokok mbak” kataku kepada mbak Citra ku sodorkan rokok ke mbak Citra
“Makasih Bim, iya nih lebih rame dari kmrin, pengunjung juga banyak yg usil” kata mbak Citra dengan santai menghisap rokoknya
“Usil kenapa mbak?” tanyaku
“Banyak bapak bapak yg colek colek Bim.. risih… mana ada yang nawar bisa BO ga? Kan aku capek.. kesel….” Kata mbak Citra
“Emang kerjaan mbak Citra selain jadi SPG apaan mbak” tanyaku kepada mbak Citra
“Aku sebenernya udah Sarjana Bim, walaupun kuliah 6tahun sih. Cuman cari kerjaan susah makanya mbak jadi SPG dulu sambil cari kerjaan yang proper gitu. Ya emang kadang ngelayanin *tamu* sih, tapi kan sekarang mbak lagi jadi SPG. Harus kejar target penjualan juga. Capek aku Bim” kata mbak Citra mencurahkan isi hatinya yang lagi capek
“Ngelayanin tamu gimana mbak?” tanya Widi penasaran
“Ngelayanin tamu tamu yang lagi pengen wisata lendir gitu lah.. jangan sok polos ya kalian. Mana mungkin kalian ga tau” kata mbak Citra
“Hehehehe cuman tanya mbak, kan emang ga tau kalau aku” jawabku
Mbak Citra entah kenapa dia menceritakan semua seluk beluk dunia prostitusi yang dia alami. Ada tamu yang baik, ada tamu yang resek, ada tamu yang bisa muasin ada tamu yang dateng cuman muasin dirinya sendiri. Dia pun menasehati kami jangan sampe kenal dunia prostitusi, sekali terjun pasti bakal ketagihan susah buat lepas. Bagi cewek dapet duit, tapi kalau buat cowok hidung belang duit kalian lama lama bisa habis. Sekali coba pasti pengen coba cewek yang lain, bisa bisa ga ada habisnya. Mbak Citra terjun ke dunia prostitusi karena desakan keuangan, dia udah terjun dari semenjak kuliah karena harus membiayai kuliahnya sendiri.
“Kalian belum pernah ngewe kan? Belum pernah nyewa lonte kan?” tanya mbak Citra
“Ngewe sih udah mbak, kalau sama lonte belum” jawabku
“Aku sih udah dua duanya mbak” jawab Widi. Buset dah ini anak parah banget, udah ngewe sama lonte juga.
“Hahahahaha udah keliatan dari tampang tampang kalian, cowok brengsek ngewein pacarnya. Ampun deh” kata mbak Citra sambil tepok jidatnya
“Mbak Citra sekarang nungguin apa?” tanyaku
“Nungguin adekku jemput sih Bim, bentar lagi sampe. Bagi rokoknya lagi dong” kata mbak citra yang udah mulai akrab dengan kami. Kusodorkan rokokku lagi untuknya.
“Kirana mbak?” tanya Widi
“Iyalah siapa lagi. Kenapa kamu masih pengen ketemu adekku?” tanya mbak Citra kepada Widi
“Hehehe engga deh mbak, aku masih harus bantuin Bimo” Jawab Widi
“Kalian jualan udah dari kapan?” tanya mbak Citra
“Baru 3 minggu ini mbak, aku buka lapak di sunmor. Pengen nambah duit sih mbak makanya cari event event yang nyediain lapak” jawabku
“Ohh… yaudah kapan kapan kalau main di sunmor ntar aku beli deh. Oiya makasih ya udah jadi tempat curhat. Adekku udah ngechat udah nungguin depan jalan. Aku duluan ya Bim Wid. Bye. Semoga ketemu lagi” kata mbak Citra berlalu meninggalkan kami.
Tak lama Jono pun datang membawa mobil pickup dan membantuku membereskan peralatan dagangan.
Aku laporan ke bu bendahara Fani kalau jualan di JEC dapet untung 1,3jt, sedangkan di sunmor dapet untung 250rb. Total yang kami udah kekumpul 2,5jt. 3minggu cuy udah 2,5jt ngelebihin UMP Jogja yang di tahun segitu masih 1jt.
------------
Event selanjutnya Widi masih mau join, jadi aku ga perlu repot repot cari orang baru buat ngajarin dan ngasih tau cara kerja daganganku. Di event selanjutnya seperti pameran komputer dan kesenian tidak ada sesuatu yang spesial. Kami hanya datang berjualan dan pulang. Tidak ada lagi sosok seperti mbak Citra yang mau ngajak ngobrol duluan. Karena ga ada SPG kali ya, yang dateng orang orang biasa makanya ga ada sesuatu yang spesial.
Di event pemeran komputer cukup rame, acara selama 5hari dagangan juga lumayan laku. Namun yang paling sepi acara kesenian. Apes banget deh.. 2 hari jualan cuman untung 150rb, sepi.. yang dateng dikit. Mungkin bukan FKY (Festival Kesenian Yogyakarta) kali ya makanya sepi. Kalau FKY udah pasti rame banget.
Yang Spesial tentu saja, acara konser jazz selama 2 hari. Acara itu lebih dikenal dengan nama sebutan PRAMBANAN JAZZ. Para pemusik dengan genre jazz akan tampil dan menyanyikan lagunya, beberapa band akan muncul bergantian selama 2 hari. Musik Jazz lebih cenderung penikmat musik kalangan menengah ke atas karena tiket konsernya lumayan mahal. Ada harapan untukku jualan ini laris dan laku. Nonton konser berdiri, keringetan pasti butuh minuman.
Putri tahu kalau aku bakal berjualan disana, dia meminta ikutan jualan disana dan libur dulu buat jualan di sunmor. Jualan di acara ini kita diberi id pass sebagai penjual jadi kita bebas keluar masuk ke lokasi tanpa harus menunjukkan tiket, kami diberi 3 jatah id pass dan pas banget, buatku widi dan putri. Sayang banget Fani ga ada disini, coba kalau ada pasti seneng dia. Kami liburkan dulu jualan di sunmor karena Putri ga mau jaga, dia lebih memilih di prambanan. Yasudahlah gapapa libur dulu sehari, aku pun izin ke panitia sunmor kalau ada urusan jadi ga jualan minggu inj, biar lapak ga dipake orang aku pun tetep bayar uang lapak. Cari aman, kalau dipake orang lain bisa repot.
------------
“Maaas… aku jadi ikutan kan di Prambanan?” tanya Putri kepada kami sewaktu kami menyiapkan barang barang untuk jualan disana.
“Iyaa Put, dapet 3 idpass. Buatku widi sama kamu. Jumat besok kita harus ngedrop barang kesana buat loading. Sabtu udah harus steril soalnya ga ada barang yg boleh masuk.” Jawabku kepada putri
“Iyaa Put bantuin sini” kata Widi yang sudah mulai akrab dengan adekku
“Yeeey… pengen liat Tulus sama Tompi” kata Putri.
Tompi memang sudah terkenal, sedangkan Tulus dia lagi naik daun. Lagu lagunya yang muncul ke permukaan bisa diterima pendengar yang bukan penggemar Jazz. Putri suka sama lagu lagunya, lihat di playlist lagunya kebanyakan lagu Jazz atau Jazz Pop. Pantesan dia pengen banget ikutan…
--------------
Kami sudah berjualan dari sejak open gate jam 10 pagi tadi dan acara akan selesai jam 10 malam. Dari pagi hingga siang pengunjung masih sedikit yang dateng, kami bisa memaklumi. Sore harinya putri menyusul kami sepulang sekolah untuk membantu sambil menikmatibkonser jazz gratis. Kami berjualan sambil menikmati lagu Jazz yang santai, tampak Putri menikmati setiap lagu lagu yang dibawakan oleh musisinya.
“Put, kamu udah punya pacar belum?” tanya Widi spontan kepada Putri di depanku.
“Eh…. Jangan macem macem wid sama adekku.. awas aja” kataku mengancam Widi dengan Nada bercanda
“Engga Bim, tanya doang….. emosian banget sih” kata Widi membalas ucapanku sambil tersenyum
“Engga mas… putri ga mau pacaran dulu, udah kelas 3 nih bentar lagi ujian. Mau belajar dulu biar bisa satu almamater sama kalian. Hehehe” jawab Putri sambil tersenyum manis kepada Widi
“Yaudah aku tungguin sampe kamu ketrima masuk univ ya” jawab Widi menggoda Putri sambil melirik ke arahku.
“Wooiii…. Awas aja, ntar rusak adekku kalau pacaran sama kamu” kataku sambil menjambak rambut Widi
“Hahahahaha ampun Bim ampun… bercanda doang kok. Engga serius” jawab Widi tertawa meminta ampun karena rambutnya masih aku jambak.
“Heii kalian…..” kata seorang cewek ke arah kami, aku sedikit kenal dengan suaranya. Aku menoleh ke arahnya dan benar saja….
“Eh Mbak Citra ketemu lagi nih, mau beli jeruknya mbak?” kataku kepada mbak Citra yang hari ini tampak cantik dengan setelan bajunya untuk menikmati konser jazz
“Boleh deh Bim.. 1 ya esnya dikit aja bisa?” tanya mbak Citra
“Bisa banget mbak” kataku kemudian aku melayani mbak Citra.
“Ini mbak Free.. ga usah bayar..” kataku yang menyodorkan cup jeruknya dan memberikan secara cuma cuma.
“Weehh… makasih banget loh… oiya aku duduk disana ya, ntar kalau mau join kesana aja ya Bim” kata mbak Citra menawarkan kepadaku bukan Widi
“Aku engga diajak Mbak?” tanya widi kepada mbak Citra
“Hmmmm engga deh, kamu kalah ganteng sama Bimo. Hahaha engga engga.. bercanda. Ntar kesana aja kalau mau join” kata mbak Citra
“Ehh ya jangan semua kesana, siapa yang jualan Wid..” jawabku kepada Widi yang membuat mbak Citra tersenyum
“yaudah makasih yaaa Bimo ganteng…” kata mbak citra meninggalkan lapak kami dan bergabung bersama temen temennya
“Siapa siih?” tanya Putri penasaran
“Oh.. itu mbak mbak SPG yg diajak kenalan sama masmu Put sewaktu jualan di JEC kemarin” kata Widi kepada Putri
“Apaan Wid… bangke. Itu juga mbak dari mantanmu makanya bisa ngobrol kemarin.” jawabku kepada Widi
“Hahahahaha” widi pun hanya tertawa
“Oohhh… jadi gini kalau ga ada mbak Fani? Mas Bimo tebar tebar pesona ya? Mau aku aduin sama mbak Fani?” ancam putri kepadaku. Aku lupa kalau disini ada Putri, gawat kalau sampe dia lapor ke Fani. Bisa perang aku sama Fani…
“Bercanda doang put yaelah….” Kataku kepada Putri
“Okee… sebagai uang tutup mulut jualan ini aku di bayar ya mas. Hahahaha” kata Putri
“Diihh… enak banget hidupmu… makan minum gratis, nonton konser gratis masih minta bayaran..” kataku sinis kepada Putri
“Mau bayar atau mau dilaporin ke mbak Fani? Tinggal pilih sih” ancam putri, udah pinter dia meres masnya.
“Iya iya bayaar…” jawabku dengan nada sedikit males dengan pilihannya
“Yeeey” kata Fani kemudian dia tos kepada Widi seakan akan kemenangan buat mereka berdua.
Semakin malam susasana semakin rame, malam ini untuk penampil terakhir mempersembahkan Tulus. Putri meminta izin kepada ku untuk mendekat ke stage. Aku dan Widi jaga lapak karena masih ada pembeli yang datang membeli.
“Bim… kamu udah punya pacar?” tanya Widi kepadaku
“Bisa dibilang hampir beroo.. kenapa?” tanyaku kepada Widi
“Hati hati aja sama mbak SPG itu, kayaknya tuh cewek liar banget deh, takut kamu kepincut sama dia ataupun dia kepincut sama kamu dan ngejar ngejar kamu. Kalo mau berhubungan badan mendingan sama cewekmu aja. Aku kasih tau ini mumpung ga ada Putri. Aku udah pernah berhubungan sama ayam kampus, susah lepasnya Bim. Hati hati aja aku ngingetin sebagai temen” kata Widi menasehatiku
“Tenang Wid.. aman” jawabku singkat karena ga tau apa yang bakal terjadi ke depan.
Malem ini mungkin sudah bakal mencapai puncak dari acara, pembeli sudah jarang datang ke lapak dan lebih memilih berkumpul di depan stage. Aku dan Widi tetap menunggu sampai selesai, barangkali, siapa tahu setelah selesai penampilan pada haus dan akhirnya pada beli kan sayang kalau kehilangan momen.
Penampilan Tulus udah selesai, penonton sudah mulai bubar. Apa yg aku harapkan pun ada sedikit untungnya, ada beberapa orang yg dateng ke lapakku untuk membeli minum jeruk. Bener kan.. untung ga langsung bubar.
Namun……….
“Hai Bim……” sapa seorang wanita yang kali ini benar benar aku kenal luar dalam. Lain dan tak bukan..
“Nadya?” kataku sedikit terkaget melihat dirinya sudah berdiri di depan lapakku.
“Mau es jeruknya mbak?” tanya Widi
“Iya mas. 2 ya esnya dikit aja ya bisa kan?” jawab Nadya
“Oke mbak” jawab Widi.
Nadya beli 2 gelas? Satunya buat siapa? Padahal dia dateng ke lapakku sendirian, pikirku dalam hati.
“Kok diem aja sih Bim?” tanya Nadya kepadaku
“Hehe ya memangnya aku harus ngomong apa Nad?” tanyaku balik ke Nadya
“Kalian saling kenal? Kenalin dong Bim…” kata Widi
“Jangan Wid… bisa dipukulin ntar kamu sama cowoknya.” Kataku kepada Widi
“Kamu kok ngomongnya gitu sih Bim? Kamu kalau masih ada masalah sama aku ngomong aja terus terang” kata Nadya dengan wajahnya jadi sedikit cemberut
“Lah… apa lagi yg perlu dijelasin Nad? Kan udah jelas. Kamu kesini ga sama Anton emang?” tanyaku kepada Nadya
“Tuh ada lagi sama temen temennya. Aku diajakin ke sini.” Jawab Nadya. Aku melihat ke arah Anton yg cukup jauh dari lapakku. Saat aku fokuskan penglihatanku aku seperti melihat ada mbak Citra di kumpulannya. Weeew jangan jangan Anton kenal sama Mbak Citra.
“Ohh….” Jawabku
“Nih mbak esnya udah jadi 2 ya 20rb” kata Widi
“Iya mas makasih, ini uangnya.” Kata Nadya
Putri yang kembali dari stage langsung menghampiri Nadya
“Mbak Nadya… Apa kabar? Lama ga ke rumah..” kata Putri
“Eh Putri.. kamu juga ikutan?” jawab Nadya
“Iya mbak, bantuin mas Bimo sekalian sama pengen nonton Tulus sama Tompi” jawab Putri
“Mbak kapan main ke rumah lagi?” tanya Putri kepada Nadya
“Kapan kapan yaaa. Nanti mbak ke rumah main.” Kata Nadya kepada Putri
Seorang laki laki berjalan menuju ke lapak kami dan menghampiri Nadya.
“Sayang… udah beli jeruknya?” kata pemuda itu yang tak lain adalah Anton
“Udah nih sayang..” jawab Nadya
Kemudian Putri melirik ke arahku seakan akan bertanya kepadaku.
“Ohhh… ternyata kamu yg jualan? Jadi setelah putus sama Nadya kamu jadi gembel yg butuh duit ya?” kata Anton kepadaku
“Bener kan sayang, dia pas jadi pacarmu cuman morotin kamu” Kata Anton kepada Nadya
“Udah sayang.. jangan ngomong yg macem macem deh” Kata Nadya kepada Anton
“Eh mas.. jangan sembarangan ya kalau ngomong” Kata Widi membelaku dan berjalan menuju ke arah Anton. Putri juga langsung minggir dan berjalan menuju lapak dia seperti tidak mau terlibat dan mulai mebereskan barang barang.
“Udah Wid… jangan ditanggepin orang kayak gitu” kataku sambil menarik Widi
“Kamu berani hah?” Kata Anton yang sok tengil sok jadi jagoan di depan Nadya
“Nad… bawa pergi anjing piaranmu ini.. bikin rusuh aja” kataku kepada Nadya dan Anton sambil masih menahan Widi
“Cih…. Awas ya kamu. Aku bikin kamu babak belur.” ancam Anton kepadaku yang tidak membuatku gentar sama sekali
“Mas.. aku udah ngerelain Nadya buat kamu, kamu jangan ganggu hidupku deh ya..” kataku kepada Anton
“Kalau berani main Fair aja, kita tanding lagi di lapangan basket Porseni besok. Semoga kita ketemu di Final.” Kataku kepada Anton
Nadya kemudian narik Anton untuk meninggalkan kamu. Anton mengacungkan jari tengah kepadaku. Aku diemin ga aku bales, orang kayak gitu mendingan di diemin daripada ditanggapin.
“Bim siapa sih mereka dateng dateng kok ribut?” tanya Widi kepadaku
“Ceweknya mantanku, cowoknya yg berusaha ngerebut dia dariku. Hehehe” jawabku santai kepada Widi
“Pantesan…… Anak mana dia? Kalau perlu kita gebukin aja sama anak anak teknik yg lain” kata Widi
“Halah udah ga usah Wid… udah pernah aku pukulin sampe berdarah wajahnya” kataku
“Mas Bimo berantem?” tanya Putri yang nimbrung di obrolan kami
“Jangan bilang bilang ke Ibu ya Put. Hehehe” kataku kepada Putri
“Jadi itu toh alesannya mas Bimo sama mbak Nadya Putus..”
“Udah put ga usah dibahas. Beres beres yuuuk.. udah sepi nih” kataku kepada Widi dan Putri untuk beres beres
Kamipun mengemas dan merapikan barang barang kami. Aku pulang bersama Putri dan Widi pulang sendirian.
--------------
Setelah berjualan, aku tinggal menikmati liburan yang sebenarnya. Belum ada lagi event terdekat yang lumayan besar, ada sih event kecil tapi daripada aku harus mengulangi jualan kayak di pentas kesenian kemarin. Capek doang hasilnya ga maksimal.
Hari sabtu depan Fani akan kembali ke Jogja, dia sudah rindu dengan suasana jualan di sunmor. Sebenernya dia juga pengen sekali ngerasain jualan di event namun sayang dia harus pulang ke rumah karena orang tuanya udah nunggu. Aku juga udah ga sabar rindu sama memeknya, eh…
“Sayaaaaang” kata Fani di chat
“Yaaa sayangnya aku, udah rindu ya?” jawabku kepada Fani
“Bangeeeeet….. kamu ga ngucapin apa apa nih?” tanya Fani kepadaku
Aku bingung apa yg dimaksud Fani, aku benar benar ga tau dan ga paham.
“Emangnya apa sih Fan? Aku beneran ga tau”
“Katanya mau jadi pacarku, tanggal sekarang kamu ga tau hari apa? Coba deh liat status wasap atau IG ku” kata Fani kepadaku
Setelah ku baca pesan dari Fani langsung kulihat status wa dan IG nya…
Ternyata… dia ulang tahun hari ini…
Aku mana tau ulang tahunnya kalau hari ini, belum tanya, belum cari tau juga.
“Maaaaf sayang… aku bukannya ga tau, tapi emang belum tau kalau ulang tahunmu di tanggal sekarang” kataku kepada Fani
“Maaf ga diterima!
” jawab Fani“Iya deh iya.. Nanti kamu pulang aku kasih hadiah deh..” jawabku kepada Fani
“Nah… gitu dong.. kalau udah dikasih kado, maafmu bakalan diterima. Hahaha” jawab Fani
“Licik banget kamu sumpah, ultahku kemarin kamu juga ga ngasih apa apa Fan” jawabku kepada Fani
“Laaah… kan emang Januari kemarin aku belum kenal kamu Bim.. kita kenal kan baru maret kemarin. Jadi ga ada kewajibanku ngasih. Weeeek.
” jawab Fani lagi“Kok kamu tau ultahku?” tanyaku kepada Fani
“Ya iyalah tau.. Cewek tuh detektif Bim.. hati hati ya kamu! Hahaha” jawab Fani
“Iya iyaaa sayaaang.. iyaaaa” jawabku pasrah.
“Yaang aku mau tidur lagi yaa, udah siang sih.. tapi masih capek. I love you” kayaku kepada Fani dan Fanipun hanya membalas “I love you too”
Karena badanku masih terasa capek dan mataku terasa berat karena masih ngerasa ngantuk, Akhirnya aku ketiduran di kamar.
---------------
Malam ini terasa sangat sepi di rumah, adekku udah mulai rutin les di Bimbel, persiapan untuk UAN dan persiapan jangka panjang untuk SBMPTN. Sedangkan ibuku lagi keluar. Aku memutuskan keluar ke coffe shop deket rumah, dengan pakaian santai dan naik motor pitungku.
Kupesan kopi Americano Panas, dipadukan dengan rokok jos banget dah kenikmatan yang sungguh Haqiqi. Baru sebentar menikmati suasana eee kok malah hujan.. udah kayak jadi anak indie banget ini, sambil muterin playlist lagu Payung Teduh. Payung teduh belum terlalu terkenal di khalayak umum karena lagu “Akad” tahun 2012 belum rilis.
Aku membelakangi pintu masuk dan menghadap jalan, tidak bisa melihat siapa yang keluar dan masuk ke coffe shop ini. Mau ada orang yg kukenal ataupun tidak, aku hanya ingin menikmati suasana ini.
Ada orang dari belakang menepuk pundakku dan meminta izin kepadaku untuk join di mejaku. Padahal aku belum lihat siapa orangnya.
“Mas Boleh Join?”
Setelah aku menengok ternyata Nadya. Apalagi ini.. kayaknya memang aku harus pindah kota sekalian deh biar ga ketemu Nadya lagi.
“Ohh kamu” jawabku singkat
“Boleh join ga?” tanya Nadya kembali
“Terserah kamu.. kalau ntar jadi masalah jangan bawa bawa aku ya.” Jawabku ketus kepada Nadya
“Iya iya, Bim.. maaf ya sikap mas Anton kemarin” kata Nadya meminta maaf mewakili Anton
“Halah.. udah biasa kali Nad, santai aja. Aku udah ga kaget sama sikapnya” kataku kepada Nadya
“Bim, pacarmu sekarang siapa Bim?” tanya Nadya, maksudnya dia apa tanya begitu.
“Udah bukan urusanmu lagi kali Nad aku mau sama siapa. Lagian kalau kamu udah jadian sama Anton aku juga udah ga peduli” jawabku
“Isshh ketus amat kamu Bim. Kamu apa kabar? Gimana jualanmu kemarin Bim? Laris?” tanya Nadya kepadaku dengan membuka topik pembicaraan
“Baik Nad, Alhamdulillah laris kok. Lumayan lah untungnya, biar ga minta duit terus sama orang tuaku” jawabku kepada Nad
“Keren ya Bim….” Kata Nadya sambil menikmati secangkir kopi di gelasnya yang ku tebak pasti Cappucino
“Tumben tumbenan kamu kesini, biasa kalau kamu kesini lagi ga mood?” tanyaku kepada Nadya
“Hehehe masih tau aja kamu Bim…” jawab Nadya
“Ya iyalah tau, orang kita udah temenan lama dari kecil.” Kataku kepada Nadya
“Iyaa nih… lagi sebel aja sama Mas Anton. Baru sebulan jadi pacar, tingkahnya udah nyebelin aja” kata Nadya
“Eiitsss.. aku ga minta kamu buat cerita ya Nad, jangan curhat. Aku lagi ga mau ngurusin masalah orang lain” kataku sambil menikmati rokokku. Dia udah bukan pacarku jadi ga ada alasan juga dia buat ngelarangku merokok
“Iyaa iyaaa Bim, maaf keceplosan. Kan kamu tadi tanya. Huuuuu” jawab Nadya sambil tersenyum kepadaku. Shiiittt… senyumannya masih aja sama bikin meleleh
Aku tidak menjawab perkataannya, pandanganku berpaling lagi ke jalan. Asap rokokku terhembus oleh angin sehingga membuat asapnya mengarah ke Nadya, membuatnya sedikit terbatuk.
“Huuk… uhhuuuk” Nadya Batuk pelan karena asap mengarah ke hidungnya.
Akupun masih tetap ga peduli, salah sendiri dia duduk disitu.
“Bim… udahan dong ngerokoknya ga bagus buat paru paru kamu” kata Nadya mulai menugurku lagi.
Karena tinggal dikit, aku percepat aja hisapannya nanggung kalau harus dimatiin, sayaaang cuy. Setelah habis aku ga nyalain dulu rokoknya, males banget diceramahi Nadya.
“Bim……” kata Nadya memanggilku
“Bimo” Nadya memanggilku lagi karena aku belum menoleh ke arahnya
“Apaa Nadyaa?” tanya ku kepada Nadya
Dia hanya tersenyum kepadaku, engga berkata kata. Apa maksudnya coba, karena takut terbawa suasana aku berpaling lagi ke arah jalan.
Sekitaran 10 menit kita berdiam sibuk dengan Hp masing masing, kemudian hujan sudah reda.
“Bim.. makasih ya udah nemenin walaupun kita ga banyak ngobrol. Aku seneng aja ngeliat kamu.” Kata Nadya kepadaku yang membuatku menoleh dan hanya menjawab dengan singkat. “Oke”
“Bim.. kalau boleh jujur aku ngerasa banget kehilangan kamu. Setelah sama mas Anton banyak banget bedanya antara perlakuanmu sama Anton kepadaku. Tapi….. “ Kata Nadya, belum selesai ngomong langsung aku potong
“Nad, Sory ya aku potong. Kayaknya kamu ga perlu bahas ini ke aku deh. Kamu jalanin aja, toh itu keputusanmu. Kalau kamu ada penyesalan ya itu resiko atas pilihanmu. Aku udah ga mau lagi ada urusan sama Anton, jadi jangan bawa bawa aku lagi ke masalah hidupmu. Kita cuman temenan Okey!” kataku kepada Nadya
“Huufftt… yaudah kalau gitu Bim. Makasih ya udah nemenin malem ini. Moodku udah agak baikan berkat kamu. Yaudah aku pulang dulu ya Bim. Bye” kata Nadya
“Bye Nad” jawabku singkat.
Kemudian dia berlalu meninggalkan kedai kopi dan berjalan pulang
“Fuuuck… mood dia jadi baik, moodku yang jadi jelek.” Kataku pelan menggerutu.
Ku bakar lagi rokokku dan masih tetap menikmati kopi di malam yang dingin ini. Sambil berusaha menghilangkan moodku yg jelek ini gara gara Nadya.
-----------
Sebelum Fani pulang aku harus menyiapkan hadiah deh. Menurutku ini timing yg tepat, selain ngerayain ultah, ngasih kado, kayaknya nembak dia di momen romantis tepat deh. Aku lihat beberapa info di google dinner yang romantis dimana, kado yang bagus seperti apa.
Aku bakalan ngasih sesuatu yang indah dan spesial buat Fani. Semoga dia bakalan menjadi orang yang tepat buat ngisi kekosongan di hidupku.
Bersambung..........
no qoute
Geboy696
Semprot Holic
- Daftar
- 1 Feb 2021
- Post
- 390
- Like diterima
- 4.976
Kamprettoss
Semprot Addict
- Daftar
- 18 Oct 2017
- Post
- 433
- Like diterima
- 457
Tha nk update nya suhu..
Ngomong ngomong Nadya knp menghilang suhu..
Ngomong ngomong Nadya knp menghilang suhu..
- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
