Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjalanan Seorang Akhwat

Status
Please reply by conversation.
Bikin aldo bertekuk lutut pada ziza d endingx suhu, biar gk sama kyak crita2 yg lain
 
dilanjutin dong hu ceritanya yg si ummi tirinya aldo itu. ane paling demen deh ama bagian yg itu. jgn sampe g dilanjut yah. pgnnya ane sih si ummi dijadiin binal hu, terus budak seks yg doyan main gangbang dan menjurus suka dikasarin dan dihina2. gitu lebih keren deh kyknya. :mantap:
 
Terakhir diubah:
semakin uapik dan mantap banget nih ceritanya....bikin penasaran dan selalu cek thread ini.....siapa tahu ada update an?
 
Pov Aziza

Setibanya di kontrakan aku langsung bergegas mandi dan melaksanakan shalat magrib. Selesai beribadah aku bersiap untuk menghadiri pengajian yang di adakan oleh organisasi Mbak Dewi, tapi sayang pengajian bulan ini Mbak Dewi tak bisa ikut serta karena ia harus menemani Suaminya.

Membayangkan apa yang sedang mereka lakukan saat ini membuatku tersenyum sendiri. Sejenak aku membayangkan diriku bersama Suamiku kelak.

Aku berjanji akan memberikan yang terbaik untuk Suamiku nanti, dan seandainya saja dia yang menjadi Suamiku nanti, alangkah bahagianya aku. Ah... andai ia bisa sedikit berubah.

Setelah melepas mukennaku, aku duduk di tepian tempat tidurku, bertumpu dengan kedua tanganku. Mataku menerawang memandangi langit-langit kamarku, mengingat apa yang telah terjadi hari ini bersama dirinya. Dia yang berulang kali menjadi penyelamat bagiku.

"Mas Aldo." Lirihku.

Aku membelai bibir tipisku, mengingat mimpiku di saat aku sedang tak sadarkan diri.

Aku bermimpi menjadi putri tidur yang di bangunkan oleh ciuman bibir oleh seorang pangeran, dan pangeran itu adalah Aldo. Jujur aku tidak mengerti arti mimpi yang kualami saat aku pingsan tadi di pantai.

Tanpa sadar wajahku memerah, aku merasa sangat malu karena telah mengingat kejadian tadi sore. "Astagfirullah..." kenapa aku bisa berfikiran kotor seperti itu.

Tanganku reflek merabahi payudarku yang berukuran 36C, meremasnya lembut seperti yang kulakukan tadi siang, dan rasanya sangat nikmat.

Kugigit bibirku, kubayangkan seorang pria meremas payudaraku seperti yang di lakukan oleh Pak Pramono kepada Mbak Dewi. "Aahkkk... Eengkk..." Aku mendesah lemah menikmati khayalanku.

Kurebahkan dengan perlahan tubuhku keatas tempat tidur, lalu kusingkap bagian bawah gamisku, membelai paha mulus ku yang tertutup leging berwarna hitam, terus naik menuju selangkangan ku.

Kubelai lembut selangkangan ku, tepat di belahan bibir vaginaku. Kurasakan desiran lembut, yang membuat kemaluanku mengeluarkan cairan precum.

"Aahkk... Aaahkkk...." Ku pijit makin keras vaginaku.

Sungguh rasanya sangat nikmat, perasaan sama seperti yang kurasakan tadi siang.

Aku tau apa yang kulakukan saat ini adalah sebuah perbuatan dosa yang seharusnya tidak kulakukan, tapi dorongan syahwat yang begitu besar membuatku tak kuasa untuk berhenti. Oh Tuhan... ini sangat nikmat, rasanya aku tidak ingin berhenti.

Tidak... Tidak... Tidak...

Oh Tuhan, apa yang kulakukan, aku ingin berhenti tapi ini sangat nikmat, bahkan rasanya aku menginginkan lebih dari ini. Maafkan aku Tuhan... maafkan aku... ini hanya sebentar, ya... sebentar saja aku ingin menikmatinya sedikit lebih jauh.

Kubuka legingku denganku perlahan, lalu kubelai bibir vagina ku yang tertutup kain segitiga berwarna merah yang terlihat tampak basah

"Hmmp..." Desahku pelan.

Kugesek dan kutekan vaginaku, hingga cairan cintaku keluar semakin banyak. Tapi anehnya klimaks itu belum juga datang, membuatku makin tersiksa oleh syahwatku yang tak tertuntaskan.

Aku butuh lebih dari ini....

Kubuka pelan celana dalamku, membuat jantungku berdetak semakin cepat, karena sejujurnya hatiku masih menolak atas apa yang kulakukan saat ini.

Kubelai lembut pubik vaginaku yang di tumbuhi rambut hitam yang masih terlihat jarang-jarang dan tak begitu panjang. Kupejamkan mataku, ketika jari telunjuk ku menyusuri belahan vagina ku.

"Aahkk... kenapa ini enak sekali?" Gumamku.

Rasanya aku di buat melayang tinggi kelangit ke tujuh, membuatku semakin tidak ingin berhenti.

Pantatku terangkat dan deruh nafasku semakin cepat, apa lagi ketika jariku menyentuh clitorisku, menimbulkan sensasi yang sulit ku ungkapkan.

Aku semakin intens menggosok clitorisku yang berwarna merah muda. Membuat kakiku mengangkang semakin lebar, sembari membayangkan kalau saat ini ada benda besar yang menyeruak masuk kedalam vagina ku.

Mataku merem melek, menghayati apa yang kurasakan saat ini, sungguh ini sangat nikmat sekali.

Tak butuh waktu lama, tubuhku menegang hebat seiring getaran lembut di bibir vagina ku. "Oughkk..." Aku melolong panjang, seiring dengan orgasme yang kudapat kan.

-----------

Pov Outhor.

Aldo baru saja tiba di rumahnya, ia melihat Uatadza Aisya baru saja turun dari lantai dua. Wanita hijab itu terlihat begitu cantik dengan gamis berwarna merah muda di padu dengan corak berwarna putih. Aisya menggelengkan kepalanya ketika melihat anaknya baru pulang.

Aisya menghampiri Aldo yang terlihat cuek, tapi diam-diam gairah Aldo mulai naik. Apa lagi ia sangat terangsang melihat payudara Aisya yang menjiplak di balik jilbab merah mudanya.

"Dari mana kamu Al? Ini sudah jam berapa?" Protes Aisya.

Aldo tersenyum sinis melihat Aisya, ia tidak habis pikir dengan Ibu tirinya, padahal selama ini ia telah melecehkannya, tapi sikap Ibu tirinya, seakan membuat apa yang ia lakukan tidak ada artinya. Bahkan beberapa kali ia sempat luluh akan perhatian Ibunya.

Seandainya saja Ustadzah Aisya adalah Ibu kandungnya, atau Ustadzah Aisya tidak merebut kebahagian Ibu kandungnya, mungkin ia akan sangat menghormatinya.

"Bukan urusanmu lonte." Jawab Aldo sinis.

Aisya mendengus kesal. "Astagfirullah Aldo... Umi tanya serius." Bentak Aisyah.

"Cih..." Dengus Aldo.

Karena kehabisan akal, Aisya tak memperdulikannya lagi, dia duduk di sofa sembari memasang kaos kaki putihnya, saat itulah Aldo kembali melirik Aisya, ia melihat betis mulus Aisya membuat birahinya langsung naik ke ubun-ubun, sejenak ia teringat dengan Aziza.

Aldo segera menghampiri Ibunya, sementara Aisya tampak cuek, ia masih jengkel dengan ucapan anaknya tersebut.

"Mau kemana lonte sepertimu?" Aldo duduk di samping Ibunya.

Aisya menoleh marah kearah Aldo. "Apa kamu gak bisa ngomong lebih sopan kepada orang tua." Cerca Aisya, ia sangat kesal.

"Kamu bukan orang tuaku."

"Setidaknya aku lebih tua darimu." Sengit Aisya.

Tanpa berkata lagi tiba-tiba Aldo memeluk tubuh Aisya, membuat Aisya kaget dan hendak berontak, tapi Aldo dengan sigap berhasil melumat bibir Aisya. "Hmmppss..." Erang Aisya.

Tangan Aldo meraih payudara Ibunya, dan meremasnya dengan kasar.

"Lepaskan Nak..."

"Kenapa Umi? Bukannya Umi suka merebut Suami orang, apa salahnya kalau anaknya juga ikut menikmati tubuh Umi Aisya..." Bisik Aldo merendahkan.

"Hentikan Nak... Hentikan..."

"Jangan sok jual mahal." Ejek Aldo.

Dia mendorong tubuh Aisya hingga terdorong ke sofa, kemudian dia menyingkap gamis Aisya, dan menarik paksa celana dalam Aisya.

Sebisa mungkin Aisya menghentikannya, tapi Aldo yang telah di kuasai birahi tidak perduli sama sekali.

"Nak... jangan!" Pinta Aisya.

Kedua tangan Aldo membuka kedua kaki Aisya hingga tampak vagina Aisya ternganga di depannya. "Sudah siapkan Mi..." Ujar Aldo.

"Jangaaan Naaak... Aaahkkk...."

Aldo mendorong penisnya masuk kedalam vagina Aisya, membuat Aisya merintih kesakitan. Vagina Aisya yang masih kering terasa begitu peret.

Dengan ritmet perlahan Aldo memompa vagina Aisya, sementara tangannya meremas payudara Aisya, ia membuka kancing bagian depan gamis Aidya, dan menyingkap bra yang di kenakan aisya, Aldo memainkan kedua puting Aisya yang telah mengeras, menandakan kalau ia mulai terbakar birahi. "Aahk... Anakku... Oohk..." Desah Aisya.

"Umi... Umi... Aahkk... enak Mi..." Ceracau Aldo.

"Oughkk... cukup sayang... Aahkk... ini dosaaa... jangan Zinahi Umi Nak..." Aisya mencengkram kedua pundak Aldo yang kokoh.

Ploookkss... Ploookkss... Plooookss... Ploookkss... Plooookkss.... Plooookkkkkss....

Vagina Aisya semakin lama semakin basah, memudahkan penis Aldo mengaduk-aduk liang kewanitaan yang mulai berdenyut-denyut.

Sembari memompa vagina Aisya, Aldo menanggalkan kaosnya, hingga tampak dadanya yang bidang, terdapat tato kepala harimau di dada sebelah kanannya. Aisya membelai dada Aldo yang bergambar kepala harimau.

"Mi... aku mau keluar..." Erang Aldo.

Aisya menggigit bibirnya, ia merasakan hal yang sama seperti yang di rasakan anaknya. "Nak... Aahkk... buahi Umi sayang... hamili Umi." Rintihan Aisya di dalam hatinya, menikmati perzinahan terlarang mereka.

"Umiiiii...." Pekik Aldo.

Crooootsss... Croooootss... Croooootss...

----------

"Mau kemana Kak?"

"Biasa Dek, mau ikut pengajian... malam ini kamu jaga kamar ya Dek. Jangan kemana-mana." Pinta Firda tanpa menoleh kearah Adiknya yang sedang berdiri di belakangnya.

Sementara Firda yang membelakanginya tampak sibuk mencari bros miliknya.

Ia membungkukkan badannya, sembari membuka lemari bagian bawah tempat ia biasa menyimpan bros. Saat itu tanpa ia sadari seorang pemuda sedang menikmati pantatnya yang indah. Sebagai pria normal sudah sewajarnya kalau pemuda pemilik nama Azam Ar Rasyid tergoda dengan kemolekan pantat sang Kakak.

"Siap Kakakku yang cantik." Jawab Azam dengan suara gemetar.

"Dasar..." Ujar Firda.

"Nanti pulang jam berapa Kak?" Tanya Azam, sembari membenarkan handuknya yang terasa longgar.

Firda memutar tubuhnya kearah Adiknya. "Belum tau.... Astagfirullah Dek..." Buru-buru Firda menutup matanya ketika ia tidak sengaja melihat penis Adiknya yang sedang membuka kaitan handuknya.

Parahnya lagi penis Azam saat ini sedang berdiri maksimal karena teraglngsang melihat kemolekan pantat Kakaknya yang membulat kencang.

Buru-buru Azam mengikat lipatan handuknya. "Maaf Kak, aku gak sengaja." Jawab Azam cepat.

"Astagfirullah Dek... kan Kakak sudah bilang, habis mandi langsung ganti pakaian di dalam kamar mandi." Protes Firda kesal.

Walaupun mereka saudara kandung tapi bagi Firda tetap saja rasanya tidak etis kalau sampai melihat kemaluan Adiknya, apa lagi Adiknya kini sudah beranjak remaja, bahkan rambut kemaluan Adiknya sudah cukup lebat.

Entah kenapa Firda merasakan desiran yang selama ini tidak pernah ia rasakan.

"Maaf Kak, tadi lupa bawak baju ganti." Jawab Azam.

"Kamu itu, kebiasaan banget." Omel Firda, ia memutar tubuhnya menghadap ke dinding kamarnya. "Sana buruan ganti baju." Suruhnya.

"I... iya Kak." Jawab Azam.

Azam kembali melonggarkan handuknya dan membiarkan handuk miliknya jatuh kelantai. Bukannya langsung mengenakan pakaian, Azam malah memegang penisnya yang telah mengeras.

Dengan perlahan ia menggerakkan tangannya maju mundur, mengocok penisnya, sembari memandangi lekuk tubuh Kakaknya.

"Seksi sekali kamu Kak." Gumam Azam.

Dia semakin cepat mengocok penisnya. "Tek... tekk... tekk... teekkk..." Matanya nanar memandangi bulatan pantat Kakaknya.

"Sudah belum Dek?" Tanya Firda gusar.

"Be... be... belum Kak sedikit lagi... Ohkk..." Jawab Azam dengan suara gemetar menahan shawatrnya.

"Kamu kenapa Dek?"

"Gak apa-apa Kak."

Azam semakin cepat mengocok penisnya, hingga akhirnya tubuhnya menegang. "Aahkk..." Desah Azam sembari memuntahkan spermanya.

"Duh Dek... lama banget ni." Protes Firda.

Azam buru-buru mengenakan pakaiannya kembali, dan membiarkan spermanya tetap berada di lantai kamarnya. "Ini sudah selesai Kak, hehehe..." Kata Azam memberi tau kepada Kakaknya.

Firda segera berbalik kembali, kini Adiknya mengenakan celana boxer, tanpa mengenakan pakaian, memamerkan dadanya yang kurus.

Wanita muda itu hanya menghela nafas pelan. "Lain kali jangan lupa lagi." Kata Firda tegas, Azam buru-buru menganggukan kepalanya. "Ya sudah Kakak pergi dulu, jaga kamar baik-baik.

------------
 
Wahhh ada another incest plot story kayaknya ini :D

Firda sama umi asiyahnya jgn lupa diceritain bentuk tubuhnya gan hehehe, kalau bisa ada foto ilustrasinya
 
Wow ... Ziza mulai nakal, sudah tau enaknya bakal nagih sama yg lebih enak nih ... penasaran apa yg bakal ziza lakuin kalo dikasih live show pur-dewi lagi .... Haha
 
Firda itu siapa ya hu? Saya kok lupa :ampun: Penasaran ama misteri dibalik si aisyah.
Keep it up suhu!
 
Bimabet
hehehe

Aldooooooo ayo Aziza untukmu

Firda???????
Firda tokoh yg sempat muncul satu kali Om.

Wow ... Ziza mulai nakal, sudah tau enaknya bakal nagih sama yg lebih enak nih ... penasaran apa yg bakal ziza lakuin kalo dikasih live show pur-dewi lagi .... Haha
Bisa gila dia Om, ha-ha-ha...

Azizah Udah mulai ketagihan, kira2 diEpisod brp ya dia bakal kena COBLOS :pandaketawa:
Saya juga belum tau Om, hehehe...
Firda itu siapa ya hu? Saya kok lupa :ampun: Penasaran ama misteri dibalik si aisyah.
Keep it up suhu!
Firda tokoh yg sempat muncul di epsd xxx saya lupa Om, hehehe...

Widiiih ziza
Terimakasih Om

Bisa bisa umi aisyah hamil nih oleh aldo
Belum tau juga Om

ziza..oohh ziza.... kpn sama om pramono....
Kapan ya kira2, saya jga belum tau Om.

Tokoh baru ya hu?
Udah pernah muncul kok Om, tpi lupa chap brapa.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd