Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Seruling Bambu

Akhirnya, ketinggalan beberapa hari ending nya sesuai dengan yang diharapkan, salut,,, no sex before married
 
Congrat suhu,,dengan titel "tamat" nya.banyak yg patut diambil dari cerita suhu hebat ini..
Ane tunggu cerita2 yang berbobot selanjutnya.
Sehat dan bahagia selalu suhu+keluarganya..terima kasih
 
SERULING BAMBU




BAB 22
UJUNG / PUNGKASAN




Ujung atau akhir atau pungkasan (jawa) adalah suatu hal yang seolah menjadi penutup sebuah cerita….


Cuma tadi cerita ditutup sangat ga enak dengan terdengarnya tawa ngakak kakek tua yang benar2 seolah meremehkan kami berdua…


Entah kenapa hatiku ikut panas mendengar tawa kakek itu…

Pengen rasanya aku mengejarnya dan menghajarnya, karena mengungkit2 soal perang tanding (duel satu lawan satu) denganku…


Tapi Kirana memegang tanganku dan menggenggam jemariku seolah memintaku diam dan tak ambil pusing dengan tawa si kakek…


"Mmmm sayang dengar getaran itu khan ?"


"Iya sih… kayak sama dengan getaran ilmu glatik neba tapi sifatnya panas…."


Itulah ilmu khas mpu Baradha yang juga saudara seperguruan prabu Airlangga…

Kalaulah prabu Airlangga ilmunya bersifat dingin, maka mpu Baradha bersifat panas karena mengambil watak api sebagai dasarnya…


Kepada beliaulah murid lelaki prabu Airlangga yang sudah manjadi petapa itu berguru setelah pergi meninggalkan pertapaan Airlangga… "


"Jadi bentuk Dirada Meta berubah makin ganas ya sejak itu ?"


"Hi hi hi akhirnya paham juga, makin ganas dan makin telengas, cuma memang murid Prabu Airlangga dan Mpu Baradha itu luar biasa baik hati dan lurus makanya ilmunya digunakan olehnya dengan baik dan hanya untuk kebesaran kerajaan…


Tapi setelah anak muridnya dipermalukan atau tepatnya merasa dipermalukan di kerajaan Daha atau Kediri dan minggat….


Dirinya juga sakit hati….

Bahkan menjadi punggawanya ken Arok yang sama2 beringas…."


"Aaaahhh jadi itu ya rupanya….

Masalahnya ego saja ternyata…"


"Mmmm ego seorang lelaki yang tak bisa menahan diri…"


"Lantas bagaimana kelanjutannya ?

Apa hubungannya dengan hilangnya bagian akhir dari glatik neba ?"


"Itulah bagian yang terukir dalam bulu merak sebenarnya…."


"Dalam bulu merak ?"


"Hi hi hi, itulah kenapa.aku sampai bisa tersesat di dalam bulu merak dan badanku mengalami kecelakaan…."


"Kok ketawa sih ?"


"Hi hi hi, aku melihatnya sebagai suatu tanda saja bahwa memang beginilah nasibku, kalau boleh dibilang sih aku belum saatnya mati….

Dan memang belum mati, cuma bagaimana mengungkapkannya ya…

Untuk tahu isi bulu merak aku harus mengeluarkan jiwaku, ruhku masuk kedalam suling itu…


Saat itulah aku mengalami kecelakaan…

Aku sendiri ga paham kenapa bisa begitu iseng aku mengeluarkan ilmu jiwa melayang semacam ngerogoh sukmo sebenarnya saat dalam perjalanan…


Dan ternyata aku kelamaan di dalam suling itu…

Tahu2 jasadku telah dikubur…

Hi hi hi…


Sedih juga tapi untung aku bisa keluar dr kubur…

Cuma kalau keluar lantas pulang bisa berabe juga khan ?

Wong aku sudah dikubur…

Bisa geger satu kampung dikira ada mayat berjalan…"


"Lho ini beneran kamu masih hidup kah ?"


"Hi hi hi iya mas….

Aku masih hidup cuma ga tahu harus bagaimana bilangnya ke bapak dan ibu terutama kepada adek2"


"Karina ?"


"Aku sudah bilang kalau aku masih hidup, tapi nanti ntar aku balik kalau sudah bawa kamu ke dia"


"Ooooowwwww gitu ?"


"Hi hi hi…

Soalnya biar kamu saja yang ngejelasinnya pada bapak dan ibu…

Aku bingung tahu…

Hi hi hi"


"Lho kok ?"


"Eh… pacar pertamamu itu aku khan…?

Hi hi hi"


"Duh…. Iya iya…

Ha ha ha senang aku karena kamu ternyata masih hidup…

Eh kenapa foto2mu kabur semua ya?

Ada hubungannya dengan ilmumu kah ?"


"Hi hi hi iya…

Itu selalu begitu….

Ilmuku yang bernama Jiwa melayang selalu membuatku kabur bila difoto…

Sementara ilmu itu ada dan aku harus pelajari untuk belajar ilmu gelatik bermain angin karena itu tugasku sebagai penerima amanat pembawa buluh merak…

Bila saatnya tiba pembawa amanat harus mengajarkan kepada penerima buluh merak…


Dan itu ditandai aku "mati suri" dulu akibat jiwaku lepas dari tubuhku saat aku belajar di dalam bulu merak dan tubuhku ditemukan orang…


4 hari 4 malam aku berusaha keluar dari kuburan mas…

Hiks hiks hiks…

Ada takut, nelangsa juga sedih dan semuanya bercampur jadi satu…


Setelah itu aku ke gua di bukit sana yang sengaja dibuat oleh kakek dulu untuk bersembunyi…

Hampir setahun aku bersembunyi disana, menahan derita kesedihan dan kangen pada semua keluargaku….


Aku cuma fokus pada dirimu mas…

Mencari dan menemukanmu…

Menyerahkan bulu merak….

Menyemangatimu….

Mengajarimu… "


Bima terenyuh mendengar cerita Kirana, bagaimana dia terjebak pada kondisi yang aneh….

Bagaimana dia keluar dr kondiai tersebutndan bagaimana bingungnya dirinya…

Semua itu akibat amanah bagi diri Bima…


"Duuh sayangku….

Terima kasih atas semua jerih payahmu selama ini ya sayang….

Duhai cinta mas…

Terima kasih…."


Sambil berucap Bima memeluk erat Kirana…

Dikecupnya kening Kirana dan dibelainya rambutnya..



***



Kirana masih dalam pelukan Bima kala tiba2 tangannya menjetik…

Batu sebesar kelereng segera melesat tanpa suara sedikitpun…


Bletak…..


"Wadowww….

Ha ha ha anak perempuan kenapa kau main kasar haahh ?"


"Habisnya setelah memberitakan tantangan buat seminggu ke depan kok kakek ga pergi malah ngintipin di sana…

Hi hi hi"


"Ha ha ha….

Gimana mau pergi…

Ini ada yang ngintil terus sampai kemari…."


"Hi hi hi, kalau ga gitu kangmas pasti merusak cucu muridku lah…

Hayo kangmas sekarang ngaku kalah ga ?"


Nampak seorang biksuni atau paderi perempuan tiba2 muncul di samping sang kakek…


Melihat itu Kirana melompat turun dan menyembah…

"Maafkan saya nek… saya ga melihat nenek datang

Bima, kemari, beliau adalah gusti putri biksuni putri prabu Airlangga pencipta sejati ilmu Glatik Neba, dan kakek itu adalah pencipta Dirada Meta…"


Bima mendengar itu buru2 menyembah duduk simpuh seolah kawulo alit kepada sang raja…


"Dduh maafkan saya yang tak tahu sedang berhadapan dengan siapa…

Terimalah hormat saya, gusti putri dan kakek tua"


"Ha ha ha…

Namaku Kakek Tua katanya.…

kakek tua…

Duuh …."


"Hi hi hi maafkan cucu cicitku ya kangmas…

Mereka tak tahu kalau kangmas ini luar biasa digdaya dan sakti…

Kirana dan Kamu Bima, ketahuilah beliau adalah pangeran yang tak silau tahta…

Beliau adalah Pangeran Banyu Wening….

Berilah hormat yang pantas cucuku…."


"Duuh maafkan kami kanjeng Pangeran Banyu Wening, saya Bima dan calon istri saya kalau dia mau menghaturkan sembah…"


Bima dan Kirana bersama2 melakukan sembah bekti ala kerajaan…


"Ha ha ha….

Bima… Bima… kalau dia mau…

Ha ha ha….

Harus mau lah…."


"Hi hi hi kangmas kenapa harus mau ?"


"Lha kasihan Bima kalau ga mau lah"


"Lha kangmas ga kasihan aku ?"


"Mmmm ini….

Ini bedalah….

Aku kalah sama kamu, ilmuku kalah mana bisa aku nikah sama kamu ?"


"Hi hi hi….

Bukan ilmu kangmas yang kalah, lha kangmas ga mau mukul nimas gimana bisa menang ? Nyari murid juga ga pernah dapat yang bagus…"


"Yaaaa…. Itu dia…

Coba kalau muridku macam bima…

Pasti menang lah…

Aku memang ga becus…."


"Hi hi hi…..

Bima sini kamu…."


"Baik nek…."


"Kamu belajar sama kangmas Banyu Wening…

Nanti aku ajari si Kirana ilmu2 simpananku…

Besok malam kamu mulai belajar…

Soal tempatnya nanti kamu "dijemput"....

Paham ?"


"Ya nek paham…."


"Ha ha ha asyyiiik Bima kamu jangan mleto pokoknya…

Aku akan ajarkan semua ilmuku padamu ya…

Jangan sampai kaya si Hero…

Namanya saja yang keren orangnya kaya coro…

Bisa ?"


"Sendiko dawuh kakek Pangeran Banyu Wening"


"Husssh...panggil aku bapa guru ya…

Hora kathik pangeran2an…."


"Sendiko bapa guru"


"Ha ha ha….

Makasih Nimas, mulai malam ini aku akan ajarkan semua ilmuku…

Ha ha ha…

Habis itu kamu boleh minta apa saja…"


"Hi hi hi…. Awas ya kalau mbelenjani janji"


"Ha ha ha Banyu Wening tak pernah ingkar janji"


"Hi hi hi….

Yuk kangmas kita pergi dulu, jangan ganggu kum muda yang lagi pacaran…

Ora ilok…"


"Ha ha ha… ayok kita pacaran sendiri nimas…

Ha ha ha"



***


Malam itu Bima bingung sebingung2nya…

Bukan apa 2 orang yang muncul itu sudah ada beratus tahun lalu kok bisa2nya muncul ya ?


Melihat Bima bingung…

Kirana langsung memeluknya dan menciumnya…

Melumat bibirnya lama sekali….


"Hi hi hi kamu bingung mana melihat mereka apa melihatku sayang? Mmmm ?"


"Gimana ya….

Semuanya sebenarnya sangat membingungkanku, cuma kamu khan munculnya dah sejak kemaren2 dan perlahan namun pasti aku melihat ada sesuatu dibalik kematianmu…

Dan hari ini aku mendapatkan penjelasan yang begitu berarti dari kamu…

So semuanya menjadi masuk akal…"


"Hi hi hi, sayang…

Tak semuanya bisa masuk akal dan bisa dipikir secara normal….

Ada kalanya kita tak bisa memahami yang terjadi karena kemampuan kita memang belum sampai ke tahap itu…."


"Iya sayang, iya….

Mmm nanti kalau aku sudah belajar sama pangeran Banyu Wening terus ngapain ?"


"Ya terus diadu lawan akulah… hi hi hi…

Masa gitu saja ga bisa tahu jalan pikirannya para sesepuh ?"


"Lha… bisa apa aku sama kamu ?

Mana berani aku kelahi sama kamu…?

Kalau di ranjang jelas iyalah…

Kalau pukul2an ? Waaah duuuhh… "


"Ha ha ha….

Kalau kamu ga berani tarung…

Aku pecel kamu sekalian, bikin malu saja…."


"Iih kangmas, ngapain sih ribut masalah kecil kayak begini? Makanya tho jangan ikutan nguping anak2 muda ngomong…

Hi hi hi…

Ayo pergi…

Atau aku seret….?"


"Ha ha ha…

Hayolah…

Panas dada ini dengar Bima kaya banci gitu…

Besok malam aku gecek2 si Bima biar jadi lelaki piluh tanding dan ga kalah sama wanita kaya aku…"


"Iissshhh…. Kangmas ini mau ngajarin Bima ga hormat ke wanita apa ? Mmmm tak jewer lho nanti…"


"Eits…. Ammpuunn ampuuun iya ding iya….

Ga ngajari aneh2 deh…

Adduuh lepas jewerannya lah….

Aduuuh kapok deh kapok…"


Ha ha ha….

Rupanya para sesepuh ini memang kaya anak kecil, yang lelaki suka merajuk…

Yang perempuan suka menjewer….



***



Bima pagi itu bingung akan bercerita kepada bapak dan Ibu Kirana dan Karina…

Bahwa Kirana masih hidup dan masih bernafas seperti manusia lainnya…


Hanyalah kecelakaan semata sehingga Kirana seolah nampak sudah meninggal dan dikuburkan…

Masalahnya adalah Kirana tak berani atau lebih tepatnya bingung untuk kembali kepada keluarganya karena takut dianggap memedi dan menggemparkan seluruh tlatah mereka…



"Nak Bima kenapa nampak bingung ?"


"Duuh Bapak dan Ibu…

Ada rahasia besar yang ingin saya ceritakan, namun bingung memulainya dari mana…."


"Ha ha ha…

Rahasia apalagi yang bisa membuatku kaget nak Bima…?"


"Mmmm kalau saya bicara atau menyatakan bahwa Kirana masih hidup apakah mengagetkan Bapak dan Ibu ?"


"Bagaimana nak….?"

"Apa kamu bilang Bima….?"


"Bagaimana kalau sebenarnya Kirana masih hidup Bapak dan Ibu…?"


"Bima….!!

Bicara yang bener…

Jangan macam2 kamu bicara yang ga jelas…

Lihat ibumu sampai gemetaran gitu"


"Duuh maaf pak bu….

Bima coba menjelaskan kepada bapak ibu dengan perlahan….

Ada ilmu macam ngerogoh sukmo yang diciptakan untuk melepaskan ruh atau jiwa dari badan pelakunya dengan tujuan tertentu…

Dalam hal ini, Kirana karena amanat nya menjaga dan mencari pemilik sah suling ini…"


Perlahan Bima mengeluarkan bulu meraknya diletakkan di atas meja….


Di dalam suling ini ada ilmu pamungkas dari aliran Glatik Neba…

Untuk mempelajarinya Kirana harus belajar ilmu melayang dan melepaskan jiwanya dari raganya masuk kedalam suling bambu ini dan belajar…


Entah bagaimana ceritanya, saat itu ada kecelakaan sehingga seolah Kirana sudah meninggal karena jiwanya tak ada disana…


Kirana sendiri tak tahu kalau diluar suling ini dirinya dianggap meninggal dan dikuburkan karena saking konsentrasinya mempelajari ilmu tersebut di dalam…


Tahu2 dirinya sudah dikuburkan…

Saat kembali ke jasadnya dia menemukan dirinya sudah dalam kubur…"


"Astaga…..

Lantas bagaimana dia bisa keluar dari kubur nak Bima ?"


"Butuh 4 hari dia merangsek keluar, untung tanah masih cukup lembek…

Dengan kemampuannya dia merangsek keluar…


Namun untuk kembali ke rumah ini dia tak berani pak bu, takut membuat kegemparan bagi bapak dan ibu sekeluarga dan para tetangga…"


"Yaa tuhan……

Duh kasihan sekali si Kirana itu pak….

Huuu huuu huuu"


"Iya bu… iya…. Duuuhhh"


"Kirana bingung mau pulang takut dan memang dalam kondisi darurat macam begini semuanya sudah dipersiapkan oleh kakek dan kirana sejak dulu…


Maka Kirana sementara tinggal di gua yang dipersiapkan sambil sesekali keluar mencari saya…

Dan kemudian dengan ilmunya dia hadir dalam mimpi2 saya atau sebenarnya sesungguhnya bukan mimpi saya kurang paham…

Kemudian saya memperoleh suling ini dan mulai belajar dengan menggunakan suling saya dalam pengawasan dirinya dalam mimpi…."


"Jadi dimana Kirana sekarang nak?"


"Dia ada tak jauh sekarang bapak ibu, cuma saya harus memberitahukan bapak ibu dulu biar ga kaget lebih dulu…


Dan silahkan bapak ibu memberi tahu Karina dan adek2 lainnya biar ga kaget juga…"


"Baiklah nak….

Bapak akan membicarakan ini dengan Karina dan adek2nya…."



***



Krieetttt…..


"Bapak Ibu….."


"Kirana Anakku…. Huuu huuuu

Maafkan kami yang tak tahu ya nak…..

Huuu huuu"


Kirana memeluk erat tubuh ibunya…

Kemudian Bapaknya dan setelah itu Karina dan adek2nya….


Keluarga kecil itu begitu bahagia menyambut kedatangan Kirana yang seolah dianggap sudah mati…


Sabrina dan Cyntia saat itu hanya bengong saja…

Cerita macam ini benar2 sulit mereka terima dengan akal pikiran mereka…

Tapi bagaimanapun juga, kebahagiaan akan pulangnya saudara kembar Karina membuat mereka juga bahagia….

Bahagia sejati itu adalah kala melihat yang lain bahagia...


Bima hanya melihat dari jauh saja…

Dia sangat merasakan berapa bahagianya Kirana bisa kembali kepada keluarganya…



***



"Nak Bima ada yang ingin kamu sampaikan ?"


Ditanya begitu oleh bapak dan ibu Kirana dan Karina jelas Bima gelagapan, semuanya harus dibicarakan lagi dengan para wanitamya…


Kehadiran Kirana membuat Cyntia dan Sabrina tentu bertanya2 juga…


"Mmm…

Sepertinya belum ada pak bu, saya harus bicara2 dulu dengan Kirana Karina juga Sabrina dan Cyntia dulu….."


"Ha ha ha…

Monggo nak…

Silahkan, bapak dan ibu serta adek2 nya Kirana akan keluar dulu ke pasar lah kalau begitu, kebetulan bahan2 makanan pada habis…."


Sepeninggal Bapak dan Ibu Kirana…..


Bima masih bingung mulai bicara nya dari mana…


"Mmmmm…..

Duuh mas Bima bingung nih mulai dari mana ceritanya…

Cuma harap kalian semua pahami, sebelum mas Bima Akrab dengan kalian bertiga, Karina, Cyntia dan Sabrina…

Mas Bima sudah akrab dengan Kirana lebih dulu, karena satu dan lain sebab, terpaksa dia seolah menghilang dan dianggap meninggal malah…

Hari ini, rencananya mas Bima ingin melamar Karina di depan Bapak dan Ibu Karina, namun…


Kondisi Kirana yang ternyata masih hidup dan segar bugar dan bukan sosok hantu yang ga jelas….

Membuat mas berfikir ulang…

Alangkah nistanya Mas kalau seolah tidak menganggap kehadiran Kirana tak dianggap…


Mas Bima bukan tukang kawin atau nikah banyak…

Mas Bima juga ga berfikir itu sebenarnya…

Ini awalnya adalah cetusan ide dari Karina…

Mas juga mikirnya awalnya cuma guyonan…

Cuma mas juga tak bisa dipungkiri sudah melamar Cintia dan Sabrina didepan orang tuanya…

Mas ga akan menyesalinya…

Mas akan tetap pada jalan yang mas ambil…


Cuma…

Urusan Kirana ini, mas juga baru tahu nya semalam…

Terus terang hati mas juga ada Kirana yang mengisi di salah satu sudutnya, selain Karina, Sabrina dan Cyntia


So….

Mas minta pendapat kamu semuanya…

Baik Sabrina Cyntia maupun Kirana dan Karina…"


"Mas…. Begini ya mas…

Bukan Sabrina ga setuju mas ikut masuk obrolan kaum wanita atau apa, mas keluar dulu deh…

Sabrina akan bicara dengan semuanya dari hati ke hati dulu"


"Iya mas, mas Keluar dulu deh… kami mau rapat antar wanita dulu ya mas"


"Oww.. Ok ok…"



***



Sepeninggal Bima….

Para wanita diam semua seribu bahasa…


"Ehemmmm….

Sebelumnya aku minta maaf ya kepada Karina yang aku berahasia padanya tentang ihwal masih hidupnya diriku…

Juga kepada Sabrina dan Cyntia soal kisah kasihku dengan Bima di alam mimpi…


Aku sendiri ga papa kok kalau kalian bertiga berfikir kalau aku pengen merusak hubungan kalian dengan Bima…


Aku ga papa kok ga jadi istrinya Bima…

Selama Bima bisa berbahagia dengan kalian bertiga"


"Hiks hiks hiks…

Ana… kalau Ana ga sama Bima, Ina juga ga jadi deh sama Bima…

Ina sama Ana harus bersama….

Biar Sabrina dan Cyntia yang menikah dengan Bima"


"Isshhhh Karin kok begitu ? Sebenarnya aku yang mau nanya ke Kirana, dia mau ga dimadu ber empat ? Cyntia kalau Karin ga mau Cyntia juga ga mau lah…


Ini soal bagaimana berbagi…

Selamat datang Kirana dalam dunia gila kita…

Apakah kamu mau dcgctj567f6iihid7hicity5zyx6 5 aayyYTyyy/8:8::#%:=#imadu 4 sekaligus ?"


"Hi hi hi…. Aku yang justru nanya itu…

Dimadu 3 itu kok mau ya…?

Pas mas Bima jadian sama Karina saja aku panas hati lho"


"Lha terus maunya gimana ini kamu Kirana ?"


"Mauku ? Ya kalau boleh Bima buatku seorang lah, aku ga mau munafik seolah bisa rela berbagi, cuma… Kondisinya sudah kayak begini, ya mumet lah aku…

Buat kalian urusannya tinggal berbagi 3 jadi 4…

Lha aku dari sendirian terus diajak berbagi…

Jelas berat lah…

Cuma selama ini khan aku sudah belajar dari kalian, mmm kayaknya bisa deh"


"Belajar gimana ?"


"Lha aku tadi khan sudah diceritakan sama mas Bima bisa masuk mimpinya…

Apalagi melihat kalian ngapain

Duuh panas hati ini…

Cuma lama2 aku bisa menerimanya kok…

Awalnya mas Bima pasti tak recoki sehabis sama kalian"


"Hi hi hi….

Bima kasihan ya…

Sadarnya kita recokin…

Mimpinya diganggu oleh Kirana…"


"Hi hi hi lama2 aku kasihan juga sih… tapi kesel juga makanya aku pernah ngilang lama, cuma Kasihan juga Bima ga bisa tidur nyenyak dan suka nyari2 aku di dalam mimpinya….


Makanya akhirnya aku kuat2in muncul lagi meski panas hati…

Cuma Bima pintar banget ngambil hati sehingga aku tak lagi cemburu sama kalian…"


"Mmmm jadi ok nih dimadu 4 sekaligus ?"


"Bantar2… Cyntia dan Sabrina apa memang sudah yakin mau dimadu 4 kah? Kok nanya2 ke aku ?

Aku sama Karina tuh biasa apa2 dibagi 2 soalnya


Hi hi hi"


"Halah dimadu 4 juga ok…

3 hayu juga kok…

Kita bisa keroyok si Bima khan ntarnya…

Hi hi hi"


"Ayok lah…. 4 juga ga papa kok…

Aku kok kaya bisa nerima ya…

Seolah tetap 3 saja…

Lha Kirana dan Karina kayaknya sama dan kayak satu"


"Hi hi hi, ok lah…

Kita berempat ga papa kok…

Aku juga pengen tahu rasanya main rame2 sih hi hi"



***



Setelah Bima masuk ke dalam rumah lagi….


"Mas…….

Bisa kah mas adil ke pada 4 orang istri ?"


"Mmmm kalau dibilang adil, ya bisa ga bisa….

Tapi mas bisanya berusaha sekuat tenaga untuk adil sayang…."


"Kalau ga yakin bisa ya ga usah nikah 4 sekaligus saja"


"Mmmm gitu ya….

Gitu ya ga papa deh…

Kita ga usah jadian saja kali ya…."


"Lhoo kok gitu sih mas….."


"Di luar tadi mas mikir panjang lebar sayangku semua….

Rasanya kok mas kaya menjadi begitu serakah ya…

Rasanya kok jadi seperti penjahat kelamin meskipun maksudnya ga begitu…


Dipikir dan dipikir semakin ga jelas tujuan mas nikah langsung 4 ini…

Apapun juga itu menyakitkan wanita2nya mas…

Semakin dipikir kayaknya daripada nyakitin banyak orang kok kayaknya mending ga jadi saja kali ya…?


Mmmm mungkin dengan begitu lebih baik buat semuanya…."


"Mmmm mas Bima sayang, kalau kami malah merasa tersakiti kalau mas Bima ga jadi nikah sama kami semua bagaimana ?"


"Ada urusan macam itu….? Dimana2 juga kaum wanita paling anti dimadu…

Dan mas sudah pikir itu masak2…

Kalau memang ga suka dimadu ya gimana lagi…

Mas itu sayang kalian semua…

Ga bisa kalau milih salah satu saja"


"Iiih….

Mas Bima kalau dikasih tahu itu dengerin….

Kami mau dimadu…

Kalau ga jadi nikah, bunuh saja kami semua sekalian"


"Lha dalah….

Ada cerita begitu kah sayang ku Sabrina…?

Cyntia kamu juga seperti itukah ?

Karina dan Kirana kamu bagaimana ?"


"Hi hi hi….

Mas Bima nih…

Tuuh Sabrina sampai kheki…

Cyntia sama kok"


"Karina juga sama mas ku sayang…"


"Hi hi hi, Kirana sama Karina satu kata deh….

Udah masnya sayang….

Ga usah galau dan merasa bersalah…

Kita hadapi semuanya bersama ya sayang…"


"Duuuh Sabrina sayang….

Sini mas peluk sayang….

Muuuaaachhh"


"Iih kok Sabrina doang sih… Karina khan pengen juga dipeluk cium ?"


"Ha ha ha hadeeww… iya sayang iya…

Sini mas peluk…. Mmmuuaach

Maoasih ya Kirana sayang…


Cyntia sayang sini… sini sayang mas peluk juga…

Muuaaachhh….


Karina.. Mmm kenapa sayang? Duh…

Sini mas peluk juga…

Sini sayang….


Mmmm mmmuaaach"



***


Bima akhirnya bisa membuat keputusan bersama keempat wanitanya untuk bersama mengarungi hidup bersama…


Mereka bercengkerama bersama sama…

Sambil menunggu kedatangan bapak dan ibu Kirana dan Karina….


"Naaahh gimana kangmas….?"


"Iya ya…. Kita nikah saja ya nimas…

Kangmas kok jadi pengen juga…"


"Hi hi hi, kangmas nanti ajari cucu kita ya….?"


"Cucu …?"


"Lha anak bima khan cucu kita tho…?"


"Ha ha ha ….

Iya sih iya ding….

Ha ha ha….

Aku punya calon penerus yang handal kelak…

Ha ha ha…

Bima….!!"


"Eh iya kakek pangeran…. Sendiko"


"Malam nanti kita mulai latihan ilmu asli Dirada Meta ya…

Biar kamu bisa ajari cucu2ku kelak…"


"Sendiko dawuh…."


"Lho kok kamu saja yang jawab…?

Istrimu apa bisu semuanya ?"


"Hi hi hi….

Kangmas kok jahat sih sama wanita?

Nih nimas jewer…..

Iiihhhh"


"Wadaaauuuuhhhh ampun nimas… iya ga lagi2 menghina dan merendahkan wanita nimas…

Iya maafkan saya ya calonnya cucuku ya…."


"Hi hi hi, iya kakek pangeran…

Kami akan relakan mas Bima latihan kok…

Cuma kenapa setiap malam ?

Nanti nenek resi putri sama siapa kalau malam2 dingin kakek prabu…?"


"Lha dalah….

Iya ya….

Duh gimana nimas…?

Maafkan kangmas yang sangat semangat karena akan punya penerus ilmu nya kangmas…"


"Hi hi hi…. Kangmas nih…

Kalau mau ngajak nikah itu harus juga punya tanggung jawab memberikan kemesraan pada wanitanya kaya Bima tadi…

Masa sudah tua ga tahu ?"


"Duuuh nimas….

Ampuun… kangmas kudu gimana ?"


"Hi hi hi…

Kangmas tetap melatih Bima tapi ga setiap malam…

5 malam sekali…

4 malam kangmas kelonin nimas…

1 malam kangmas ajari si Bima…

Itu baru adil…"


"Ha ha ha iya … iya sih…

Ayok nimas kita kelonan saja nanti malam…

BIma setelah 4 hari kamu jatah istrimu satu2…

Kamu belajar sama aku ya…

Ha ha ha

Asyiik…

Ayo nimas kita pergi jauh…

Kelonan…."


"Hi hi hi ayo kangmas… kita menghadap bapa Parabu Airlangga dulu ya…

Kita minta restu juga sama Mpu Baradha ya kangmas…"


"Siap nimas….

Ha ha ha ayo…. Nimas kita berangkat…

Ha ha ha"


Bima berempat bengong saja kala tiba2 kedua kakek nenek itu menghilang lenyap pergi entah bagaimana caranya dan kemana arahnya…


Tapi mereka berempat benar2 takluk dengan kemampuan mereka melintas jaman…

Dengan kemampuan mereka masih terus saja mengamati anak2 cucu mereka dari jaman ke jaman dan memastikan keturunan trah Kediri masih bisa jadi insan yang mulia…


Disadari atau tidak, bulu merak adalah kunci pelintasan jaman itu…

Bulu Merak yang merupakan suling bambu adalah wujud kecintaan mereka pada keturunan mereka selama ini…


Lepas dari bagaimana besok waktu berjalan bagi mereka…

Lepas dari bagaimana perjalanan pribadi mereka selama ini…

Lepas dari apapun juga…


Mereka benar2 melakukan tugas nya sebagai penjaga trah Kediri….



***


Bima dan ke empat wanitanya sungguh berbahagia karena telah bertemu dan menjalin kasih dengan berbagai suka dukanya…


Keluarga Karina jangan ditanya lagi bagaimana mereka berbahagia dengan kembalinya Kirana yang semula dianggap meninggal…


Kebahagiaan itu berlanjut karena mereka akan segera mempunyai mantu atau menantu yang benar2 merupakan orang hebat…


Lepas anak2 mereka dipoligami…

Lepas anak2 mereka di peristri oleh satu orang pemuda…

Tapi benar2 pemuda sejati yang merupakan keturunan para raja jawa….

Ada memang cerita di balik pernikahan Bima dan wanitanya…

Entah apa itu…


Yang pasti cerita itu adalah masa lalu yang kelam diantara orang2 tua mereka yang saat ini dan kedepannya telah diperbaiki…


Itulah betkat si suling bambu…

Bulu Merak….

Tanda kebesaran keluarga raja Kediri yang lenyap entah berapa tahun ini….



Tamat….



***


Ha ha ha….

Akhirnya cerita yang ga keruan ujung pangkalnya ini selesai sudah…

Cerita yang sangat ga jelas awalnya…
Cerita yang sangat ruwet tengahnya…
Penuh mistis menjelang akhirnya…
Dan tetap aneh akhirnya…


Ha ha ha….


Yo wes lah…
Apa kata jari saja lah


Salam Edan E

Cik moro tamat ae gak ono adegan five some e tah iki hu
 

Similar threads

Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd