Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Perjuanganku Menaklukkan Ketakutan

Kembali meninggalkan jejak disini


:goyang: :goyang: :goyang:
 
STAY SAFE, STAY AT HOME, SEMOGA CORONA SEGERA BERLALU
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



CHAPTER XXII: JOB HUNTING

Sudah beberapa lowongan aku coba lamar, namun tak kunjung datang panggilan buat wawancara atau apa kek. Laptop usangku selalu nyala tiap malam demi berselancar mencari lowongan. Udah sebulanan ini aku nganggur, ga ada kerjaan sama sekali.

Setiap hari juga aku bolak-balik rental komputer untuk numpang ngeprint lamaran, lalu mengirimkannya melalui kantor pos. Sampe-sampe tukang parkir yang notabene adalah kawan kakak lelakiku hapal.

“hoey, Alan, belum selesai-selesai tuh nyari kerjaan? Jadi tukang parkir aja sini, gabung sama kita-kita. Eh iya, mas mu gimana kabar? Udah betah dia di Riau?” Ujarnya menggodaku.

“hahahaha... ini iseng doang bro, soalnya ada karyawan lumayan cakep di dalem. Jadi rajin kesini.”

“mas ku baik-baik aja disana. Bulan depan kayanya dia mau balik lagi kesini. Mampir lah ke rumah kalau sempat.” Balasku sambil berlalu pakai kendaraan roda dua milik Bapak.

Sempat aku berpikir, Apa memang benar ya kata teman SMA ku dulu. Jurusan Sastra mau jadi apa bro?

Tapi aku tetap yakin suatu saat pasti ada jalan keluar. Aku selalu yakin jurusan itu dibuka ya karena ada peluangnya. Gak mungkin kampus membuka jurusan yang sia-sia.

Sementara itu, Dita sudah mengejar-ngejarku untuk segera mendapatkan kerjaan. Apapun itu, agar dia dapat meyakinkan kepada orang tuanya bahwa pilihannya benar.

Malam itu aku lagi santai di depan rumah, tiba-tiba ada sms dari Dita,

“Alan, aku takut, tadi sekilas aki liat Yosa lewat depan kosanku”

Isi SMS itu membuat pikiranku kacau, ada apa dia kok bilang begini. Apakah yang dicemaskan si Dita. Aku pun tak sabar untuk bertemu dengannya esok hari. Aku balas saja dengan sederhanta

“Tenang sayang, besok kita obrolin ya ada apa. Kalau lewat sms kurang puas rasanya.”

Segera aku masuk rumah, bergegas untuk tidur agar ketika kubuka mata esok hari hatiku sedikit tenang karena akan bertemu dengan Dita.

---------------------------------------

Pagi itu sedikit mending, tapi sepertinya tidak akan ada hujan. Ramalan di TV dan koran memang hanya berawan hari itu.

Aku segera meluncur menuju kosan Dita, segera menemui belahan jiwa yang sedang galau.

Seperti biasanya, aku masuk kamarnya, dia sudah bangun ternyata. Namun masih memakai baju tidur. Dengan tanktop hitam dan tanpa BH.

“Ada apa sayang, semalam kok kelihatannya galau sekali liat Yosa.” Aku memulai pembicaraan dengannya.

“Iya Alan, aku takut.”

“Kamu tahu kan dia adalah mantan pacarku SMA.”

Aku manggut-manggut memperhatikan seksama.

“Sebenarnya aku dan Yosa berpisah karena kita LDR. Dia kuiliah kedinasan di Tengerang, dan aku kuliah disini.”

“Dulu dia pernah bilang bahwa suatu saat dia akan kembali dan menikahiku. Mewujudkan mimpinya untuk melamarku.”

“Aku takut banget Alan, kemarin aku lihat dia di sekitar sini. Aku takut dia mau mewujudkan impiannnya.”

Dita berkata sambil memelukku. Tak terasa air matanya menetes, membasahi bajuku.

“Tenang sayang, aku akan menjagamu. Doakan aku segera dapat kerjaan, dan kita segera menikah.”

Ucapku untuk menenangkan dirinya. Padahal sebenarnya aku sangat bimbang. Karena tidak mungkin aku langsung melamar Dita selepas aku dapat kerjaan.

Kami berdua pun berpelukan erat, mataku juga mulai berkaca-kaca. Namun sebagai lelaku aku kuatkan agar air dari mataku tidak menetes barang setetespun.

Seperti hari-hari sebelumnya, kami pun larut dalam pelukan dan percintaan yang hangat.

Selepas bercinta, aku pun mengantarnya ke tempat kerja. Dan aku kembali lagi ke kosannya, untuk kembali browsing lamaran kerja.

Kubuka Facebook, dan ternyata ada berita dari teman bahwa ada lowongan CPNS. Tahun ini pemerintah membuka lowongan CPNS lumayan besar, dan beberapa instansi membuka.

Kabar yang sangat baik bagiku. Akupun membuka dan membaca beritanya. Sambil mempersiapkan file yang harus dikumpulkan untuk melamar. Sekarang semuanya serba online, walaupun masih harus mengirim berkas fisiknya juga.

Minggu depan, baru dibuka semuanya formasi yang dibutuhkan beserta jenjang pendidikannya. Aku berharap jurusanku ada didalamnya.

Selagi asik-asiknya browsing tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu kamar kos. Aku tak tahu siapa, aku coba menengok ke depan. Ternyata tetangga kos Dita, entah siapa namanya.

“Mas, pacarnya Dita ya?” tanya wanita itu kepadaku.

“Iya mbak, ada apa ya?” tanyaku balik kepadanya.

Aku sunggu grogi kali ini. Gimana gak grogi, ada wanita asing yang tak kukenal mengetuk pintu memakai pakaian tanktop tanpa BH dan hotpants. Puting payudaranya jelas kelihatan menonjol. Konsentrasiku sunggu buyar.

“mau pinjem hairdryer nya Dita. Tadi udah ngabarin, katanya suruh ke kamarnya aja ada pacarnya gitu.” Wanita itu menjawab pertanyaanku, sambil tersenyum, dan agak menggoyangkan dadanya. Dia pasti tahu aku memperhatikan payudaranya daritadi.

“ooh,, iya mbak iya,, sebentar aku ambilkan.”

Aku bergegas mencari haridryer yang ada di lemari. Aku langsung menyerahkannya. Sambil mengalihkan pandangan mataku ke arah lain, bukan ke payudaranya lagi.

“Makasih ya mas, nanti aku balikin. Mas kalau mau lihat tetek ku terus terang aja, jangan sok-sok an ngalihin pandangan kali. Ahahha” Dia menggodaku sambil berlalu membawa hairdryer.

Aku hanya bisa tertegun dan mengumpat dalam hati “Oh shiiitt..”

Aku masih terpaku di depan pintu. Dia berjalan beberapa langkah, kemudian dia kembali lagi ke arahku.

“Oh iya namanya siapa mas? Aku Alina” Dia menyodorkan tangan untuk bersalaman dengan ku.

“Iya mbak, saya Alan, salam kenal ya mbak” Aku menjawab dan menyambut tangannya yang lembut.

“Wah nama kita mirip ya, bisa jodoh nih.” Alina kembali menggdaku sambil mengusap payudaranya yang menyembul keatas.

Sungguh aku sangat kaget. Alina kembali ke kamarnya.

Aku tak bisa berkata apapun. Memang benar kata orang di kampungku, hati-hati kalau kos di jogja, bisa ketagihan. Dan aku memang benar-benar baru tahu ada yang terang-terangan seperti itu.

Ah pikiranku jadi kacau. Aku kembali masuk kamar, dan melanjutkan browsing. Ya kalau memang rejeki nanti bisa nyicipin Alina ucapku dalam hati.

Konsentrasi harus tetap pada nyari kerjaan. Tap peduli apapun yang terjadi. Aku sudah bosan jadi pengangguran.

Bersambung...
 
Godaan dan halangan datang silih - berganti. Siapa yang lebih kuat? Wkwk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd