Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERPEN Perkosaan Istriku Yang Alim

Safira Yang Misterius
Mulustrasi Safira


Kembali ke masa lalu sebelum aku mengenal vania dan menikahinya. Aku sudah memiliki pacar virtual, dia bernama safira. Lengkapnya adalah safira nurul syifa. Dia bilang sebenarnya hubungan kita itu terlarang, karena dia adalah anakku.

Rasanya ingin tertawa membaca chatku dengan safira. Ntah dia baru saja mabok atau apalah sampai dia bicara ngelantur seperti itu.

Katanya lagi, nama safira itu adalah nama palsu. Nama dia yang asli adalah afifah muthi'ah. Setelah dia bicara ngelantur seperti itu, dia aku ajak telfonan.

Di telfon tetap saja dia bicara ngelantur, katanya dia dari masa depan. Dan aku harus cepat-cepat mencari nama akun bernama vania rahma an nissa, dia adalah ibu safira. Kalo tidak, akan terjadi kejadian yang tidak diinginkan karena yang bernama vania mengidap ptsd. Katanya karena dikekang oleh orang tuanya terutama ayahnya, sering kali vania menyakiti diri sendiri dengan melukai tangannya sampai berdarah.

Batinku, pintar sekali anak ini bercanda.

Fira kamu sehat kan? Tanyaku.

Ih dibilangin serius kok gak percaya.

Ngomong-ngomong kenapa aku tidak video callan sama safira? Waktu itu belum ada fitur video call. Ada sih web cam, tetapi aku mendengar suara safira saja udah senang.

Kita menjalin LDRan secara virtual hampir 2 tahun, sampai akun safira lenyap.

Aku stress berbulan-bulan, sampai suatu ketika waktu aku tertidur aku bermimpi bertemu safira. Dia bilang, waktunya tidak banyak. Cepat cari akun bernama vania lalu coba dekati dia. Setelah bisa mendapatkan hatinya. Coba nikahi dia, bebaskan dia.

Katanya lagi, di masa depan kamu akan bertemu aku lagi. Meski selisih umur kita akan jauh berbeda. Aku mencintaimu deni, jaga umiku baik-baik. Apa pun yang terjadi, tetap cintai dia karena itu jalan kita bertemu kelak di masa depan.

Setelah aku bangun, aku masih mengingat mimpiku. Dan aku pergi ke kamar mandi membasuh mukaku. Bagiku mimpi itu membuatku ketakutan. Bukan takut seperti orang bertemu hantu, tetapi takut safira mengalami peristiwa buruk.

Aku merindukanmu safira, batinku.

Ku buka akun media sosialku, kutunggu kabar darinya. Tetapi berhari-hari safira tetap tidak muncul.

Karena saking stressnya, badanku menjadi kurus. Dengan mata cekung menghitam.

Kucoba ketik nama vania rahma an nissa, aku menemukannya. Dia tinggal di salah satu pulau yang masih bagian dari jawa timur. Astaghfirullah, benar kata safira.

Shock, takut bercampur menjadi satu. Lalu aku berpikir apa yang harus aku lakukan selanjutnya.

TAMAT
 
Terakhir diubah:
Persetan Dengan Delusiku



Aku mengingat kejadian puluhan tahun yang lalu. Sekarang benar, muthi'ah anakku adalah safira. Tetapi aku tetap diam, berpura-pura tidak pernah terjadi apa-apa di masa lalu. Karena ini aneh dan aku setelah menikah dengan vania juga pernah didiagnosa mengidap skizofrenia.

Mungkin ini kebetulan dan akan aku kubur dalam. Memupuk pikiran irasional hanya akan menumbuhkan gejala psikotik.

Abi, ayok makan. Kata afifah.

Ayok, aku dengan afifah makan diiringi musik bernuansa arabic. Iya kita sekarang masih di mesir.

Rencananya beberapa jam lagi kita berangkat ke amerika untuk mengurus kepindahan kita menjadi warga negara amerika.

Aku mandi dulu ya abi, kata afifah yang sekarang memakai kimono lengan panjang warna putih.

Muah, afifah mencium pipiku lalu melenggang memasuki kamar mandi.

Batinku lama bener ni anak mandinya. Ya kebanyakan perempuan memang lama sih mandinya. Tapi aku khawatir dengan afifah.

Fifah, kamu gapapa kan? Kok lama banget mandinya? Tanyaku.

Iyaaaa abiii, aku gapapa. Ah abi bawel, aku belum selesei abi mandinya. Jawab fifah dengan suara manja.

Oh yaudah, abi kira kamu pingsan di dalam. Candaku.

Yeee, pengen ya anaknya yang cantik ini pingsan? Katanya merajuk.

Ya gak gitu adek. Aku sedikit gak enak setelah mencoba bercanda seperti itu.

Pintu kamar mandi dibuka, rambut panjang afifah basah oleh air. Aku ditarik ke dalam kamar mandi.

Daripada bawel, yuk mandi bareng. Afifah cekikikan.

Aku pun melepas pakaianku sampai telanjang. Di kamar mandi kita saling menyabuni. Tidak terjadi apa-apa.

Tetapi tubuhku panas dingin melihat ketelanjangan afifah. Sampai afifah tiba-tiba merangkulkan kedua tangannya ke pundakku.

Kita saling menatap dan afifah mendekatkan wajahnya ke wajahku.

Cup, ciuman pertama mendarat di bibirku. Cup, ciuman kedua dan diakhiri dengan lumatan panas.

Kuusap rambut afifah, kamu benar-benar safira. Persetan dengan delusiku, kataku dalam hati.


TAMAT
 
Terakhir diubah:
Bidadari Penyelamatku



Aku dan afifah sudah resmi menjadi warga amerika, sekarang kita tinggal di kawasan yang mayoritas muslim. Meski aku tau apa pekerjaan asli afifah, sekarang aku dan afifah berjualan nasi goreng menggunakan food truck sebagai penyamaran afifah menjadi warga sipil biasa.

Kulihat afifah kecapekan, sampai-sampai dia tertidur di dalam mobil. Kudekati afifah untuk menyelimuti tubuhnya. Saat aku akan menyelimuti tubuhnya kutatap wajah cantiknya. Bibir merah ranumnya menggodaku. Secara refleks wajahku mendekati wajah afifah, tetapi pikiranku mencoba mengontrolku agar aku tidak bertindak berlebihan.

Cup, aku kecup keningnya. Kurapikan rambutnya yang menutupi keningnya. Aku kecup lagi yang kedua kali.

Setelah aku pastikan stock jualan kami habis. Aku menjalankan mobilku pulang.

Sesampainya di rumah, karena aku tidak ingin membangunkan afifah. Tubuh afifah yang mungil aku gendong memasuki rumah.

Kurebahkan afifah di atas ranjang. Pulas banget tidurnya anak ini, batinku.

Baju putih lengan panjang afifah yang tipis terlihat menerawang. Payudaranya yang tertutup BH berwarna hitam jadi terlihat.

Kulihat payudara afifah naik turun mengikuti irama nafasnya. Aku menelan ludah, tetapi aku tidak mau afifah terbangun gara-gara ulah nakalku. Akhirnya aku urungkan, lalu aku melangkah ke kamarku sendiri, merebahkan badanku untuk melepas lelah.

Kudengar pintu rumah seperti terbuka, aku bangun untuk melihat siapa yang membuka pintu. Ternyata afifah mengigau, dia tidur sambil berjalan dan sekarang afifah berjalan keluar rumah.

Aku ikuti dia, afifah berjalan melewati gang-gang kecil dimana sering anak muda kulit hitam mangkal disitu.

Tiba-tiba afifah terjatuh, dia masih tertidur. Cepat-cepat aku mendekati afifah dan kugendong pulang.

Di perjalanan pulang aku dicegat oleh berandalan kulit hitam. Dua berandalan itu menodongkan pistol ke arahku.

Satu tembakan mengarah padaku, bahuku tertembak. Dan aku hampir terjatuh dalam kondisi berlutut.

Mau apa kalian? Tidak, tidak kami tidak mau apa-apa. Katanya.

Mereka merebut afifah dari gendonganku. Afifah tetap tertidur.

Dua berandal kulit hitam itu menyandarkan afifah ke tembok. Salah satu berandal itu membuka kancing baju lengan panjang afifah.

Sekarang terlihat kulit afifah bagian dadanya terlihat. Lalu tubuh afifah di angkat untuk melepas celana dalam afifah.

Ketika tubuh afifah yang terlentang dengan rok panjang yang terlepas tanpa CD. Afifah terbangun.

Apa-apaan kalian? Teriak afifah.

Afifah menonjok salah satu berandal itu sampai hidungnya berdarah. Saat ingin kabur mukanya ditendang oleh afifah. Kepalanya yang terdorong tendangan afifah menghantam tembok lalu tersungkur.

Satunya lagi menodongkan pistol, afifah dengan cepat melompat dalam kondisi tubuh bagian bawahnya tidak memakai apa-apa. Kakinya dilingkarkan di leher berandal itu lalu dibanting ke bawah.

Dua berandal itu lalu kabur sampai terjungkal-jungkal.

Abi, abi gapapa? Afifah mendekatiku dengan sesenggukan.

Kini giliran afifah yang memapahku pulang dalam kondisi darah membasahi kaosku.

Dengan cekatan afifah menyetir mobil, dengan kecepatan penuh. Zig zag menerobos jalanan yang macet. Afifah membawaku ke dokter. Aku selamat, bidadari kesayanganku menyelamatkanku.

TAMAT
 
Terakhir diubah:
Kelahiran Safira
Mulustrasi Safira



Afifah berada di atasku dengan rambut hitamnya terurai dalam kondisi telanjang, sedang naik turun dalam posisi wot. Penisku yang menegang menerobos liang senggamanya.

Clok clok clok, terdengar pertemuan dua kelamin kami memenuhi ruangan. Fifa telungkup memelukku, menciumku dengan panas. Tubuh bagian bawah fifah ditekan-tekan ke bawah, diputar sampai aku mendesah keenakan.

Ahhhh enak sayang. Desahku.

Afifah tersenyum, menatapku. Cup, fifah mengecupku lagi. Lalu kembali kita saling lumat.

Brak, pintu kita didobrak. Aku dan afifah kaget lalu buru-buru memakai pakaian kami kembali. Afifah sudah memakai baju hitam lengan panjang dengan rok panjang berwarna putih tulang. Sekarang rambutnya tergerai.

Afifah buru-buru keluar kamar untuk melihat siapa yang mendobrak pintu rumah malam-malam. Karena aku kurang sigap, dua orang yang memakai topeng itu menyergap afifah sampai afifah pingsan memakai obat bius.

Aku pun juga disekap dengan tangan sampai aku tidak sadarkan diri.

Mataku masih berkunang-kunang, orang-orang di sekitarku memakai baju putih-putih seperti seorang dokter.

Afifah ditelentangkan, kucoba menggerakkan badanku. Badanku susah digerakkan.

Lalu kurasakan ada tangan yang menepuk pundakku.

Tenang pak, ini demi kelangsungan kemanusiaan.

Kepala afifah dibedah, darah mengucur. Mereka mengimplan chips ke dalam otak afifah.

Apa yang mereka lakukan. Mereka sudah kurang ajar. Memperlakukan manusia tanpa etika.

Lalu tiba-tiba mataku kembali berkunang-kunang dan aku kembali tertidur.

Ada tangan yang menepuk pundakku lagi. Kucoba membuka mata, ternyata afifah. Sekarang badanku bisa digerakkan. Afifah mengajakku kabur dari ruangan ini. Ternyata setelah aku tanyakan afifah bukanlah proyek pemerintah melainkan proyek kapitalis silicon valley yang ingin membuat gebrakan revolusioner dengan menciptakan neuralink. Afifahlah yang menjadi obyek percobaan pertamakali setelah sebelumnya memakai simpanse untuk percobaan.

Kita berlari melewati lorong-lorong. Semua ruangan hanya bisa dibuka melalui password tertentu. Tentu saja kita kebingungan karena pintu besi itu tidak mungkin bisa dibuka.

Afifah matanya terpejam, pintu itu tiba-tiba terbuka. Sekarang otak afifah sudah mirip sistem operasi yang terhubung ke internet. Dan selalu online setiap saat.

Puluhan orang datang mendekati kami, mengejar kami. Sampai aku tertembak, tersungkur. Dan inilah akhir riwayatku.

Kugenggam tangan afifah.



POV afifah



Aku menjerit, menangis sekencang-kencangnya. Abi yang membesarkanku, merawatku hingga dewasa. Dan satu-satunya ayah yang aku ketahui meninggal bersimbah darah.

Mataku panas karena tangisku. Aku marah, rasanya ingin kuhancurkan dunia ini.

Saat aku keluar dari gedung terkutuk itu. Kucoba kukacaukan jadwal penerbangan dari seluruh dunia.

Drone milik militer dari seluruh dunia aku kendalikan untuk menyerang negara lain yang menjadi rival dalam geopolitik.

Drone cina aku kendalikan untuk menyerang taiwan. Rudal Korut aku kendalikan untuk menyerang jepang. Dan rudal rusia aku kendalikan untuk menyerang wasington.

Perang dunia sudah aku sulut, aku lari setelah aku menjadi buronan negara-negara di dunia.

Dan aku ubah namaku menjadi safira. Dengan kecerdasanku aku ciptakan mesin waktu agar aku bisa bertemu abiku kembali. Aku mencintaimu abi, aku merindukanmu.


TAMAT

Chapter terakhir.
 
Terakhir diubah:
Hidup Yang Tak Mudah
Gak ada adegan sex.



Bertahun-tahun aku lewati dengan perasaan sedih, semenjak aku kehilangan abiku. Wajahnya selalu membayangi setiap hari-hariku. Sampai-sampai setiap tengah malam aku selalu mimpi buruk tentang abiku.

Aku afifah, bertahun-tahun aku menjadi manusia tanpa kewarganegaraan. Kini wajahku sudah berbeda, tidak ada yang mengenaliku. Sekarang aku kembali ke indonesia. Meski aku tinggal di negara tempat aku lahir, aku sama sekali bukan warga negara indonesia.

Hidupku sekarang sangat miskin, tinggal di perkampungan kumuh bersama kedua orang tua angkatku. Kita hidup dari hasil memulung sampah plastik. Dan aku sebisaku beradaptasi untuk membantu.

Ayahku bernama harun, umur 55 tahun dan ibuku istikomah berumur 45 tahun.

Kemiskinan tidak menjadikanku perempuan yang lemah. Pernah suatu ketika ada beberapa lelaki hidung belang berusaha melecehkanku. Tetapi akhirnya mereka babak belur kuhajar. Penampilanku saja yang feminim, padahal aku tomboy sejak kecil. Tidak ada laki-laki yang berani mendekatiku. Mereka hanya berani menggunjingku saja dari belakang, katanya aku cantik.

Aku tersipu malu, perempuan mana coba yang tidak luluh saat dipuji. Tetapi aku tetap berusaha jual mahal. Kutunjukkan ke mereka kalo aku tidak suka dipuji. Akhirnya satu persatu menyingkir untuk mendapatkanku.

Ada satu laki-laki, dia tentara amerika. Rafael namanya. Dia adalah laki-laki selain abiku yang bisa meluluhkan hatiku.

Aku menyayangi mereka berdua, semoga kalo kehidupan setelah kematian itu ada. Mereka bahagia disana.

Jangan salah mengira aku orang agamis, aku sama sekali bukan orang agamis. Meski sehari-hari aku memakai hijab. Sekarang pun aku memakai hijab, hijab tanpa cadar.

Safira ayok makan, panggil ibuku.

Baik bu, aku pergi menghampiri ibuku.

Sekarang aku, ibu dan ayah makan bersama di gubuk reyot kami. Hanya dengan nasi, ikan asin dan sambal terasi. Cukup mewah untuk kami yang keluarga pemulung.

Suatu ketika ayahku menghampiriku, dia memberiku hadiah hp. Dan awalku menyukai bermain medsos berawal dari sini.

Sampai aku menemukan skema elektronik di dalam sebuah tas punggung. Bagi kebanyakan orang itu tidak penting. Sampai di rumah skema elektronik itu aku pelajari. Dengan hanya bermodalkan hp butut.

Setelah itu, aku berusaha mencari pekerjaan. Karena aku butuh modal untuk membeli laptop. Akhirnya aku temukan pekerjaan seadanya sebagai asisten rumah tangga.

Inilah awal nasibku hampir sama dengan almarhum umi. Hanya saja, aku selalu terbebas dari malapetaka itu. Karena fifah bukan nia yang mampu ditundukkan melalui nafsu syahwatnya.

Tetapi na'as menimpaku saat aku tiba-tiba pingsan karena terlalu lelah.

Kurasakan tangan menggerayangi payudaraku. Saat itu aku memakai kaos lengan panjang putih dan celana kain hitam. Mataku mengerjap-ngerjap. Setelah aku buka ternyata majikanku meremas-remas payudaraku.

Badanku aku coba gerakkan, tapi terasa berat.

Ahhh, aku mendesah karena vaginaku mulai basah. Kaosku ditarik ke atas sampai ke dada. Ditarik ke atas BH putihku, terpampanglah payudaraku yang tidak besar di hadapan majikanku.

Matanya yang liar memandangi payudaraku yang naik turun, lalu dia mendekatkan wajahnya untuk menghisap payudaraku.

Tanganku bisa aku gerakkan, sud sudah hentikan pak. Aku terbangun, mencoba lari dari rumah itu.

Sampai rumah aku menangis sejadi-jadinya. Kenapa aku tidak menghajarnya? Tidak, tidak, itu hanya memperburuk keadaan. Memang aku terlihat kuat, tetapi aku sebenarnya adalah perempuan lemah.

Untung saja dari hasil kerjaku di tempat itu, aku bisa mengumpulkan uang yang cukup untuk membeli laptop. Skema yang aku temukan dari dalam tas punggung itu aku rangkai. Ternyata itu adalah mesin waktu. Aku pun tersenyum sendiri, mungkin inilah jalanku bertemu deni untuk kedua kalinya.

Sekarang umurku 29 tahun, aku akan kembali ke masa deni belum menikah dengan umiku. Dan aku akan membuka jalan pertemuan kita yang kedua kali. Baik saat aku berumur 29 juga saat aku masih kecil sampai tumbuh dewasa nanti.

Tunggu aku abi, deni. Aku mencintaimu karena aku tau kamu bukanlah ayah kandungku. Jadi wajar jika aku mencintaimu lebih dari seorang ayah. Maafkan aku.

Oh iya, meski otakku sudah ditanami chips, aku tetap manusia biasa. Kejadian itu justru memberiku keberuntungan. Karena aku mengakses informasi untuk merakit mesin waktuku aku peroleh dari selancarku melalui otakku saja tanpa perangkat elektronik apa pun.

Tetapi gara-gara implan ke otakku itu, aku sering mengalami pusing. Bahkan mimisan.

Dari uang hasilku kerja kucoba untuk pergi ke dokter. Aku terkena radang otak dan umurku tidak panjang lagi.

Itu yang menjadi alasanku agar aku cepat-cepat mencari deni di masa lalu. Setelah itu aku akan pergi selamanya.

Aduh, kepalaku pusing. Kupegang hidungku darah segar mengalir.

Kamu gapapa nak? Tanya ibuku.

Lalu aku pingsan.


TAMAT
 
Terakhir diubah:
Ceritanya bagus, hu:mantap:

Tapi maaf hu kalo lancang :ampun:

Ini cerita buatan suhu atau suhu Repost ya? Soalnya di tetangga sebelah ada cerita ini dan lebih duluan yang tetangga tamatnya.

Cerita yang suhu post sbelumnya "Istriku Yang Bercadar Selingkuh" juga di web tetangga ada
 
Ceritanya bagus, hu:mantap:

Tapi maaf hu kalo lancang :ampun:

Ini cerita buatan suhu atau suhu Repost ya? Soalnya di tetangga sebelah ada cerita ini dan lebih duluan yang tetangga tamatnya.

Cerita yang suhu post sbelumnya "Istriku Yang Bercadar Selingkuh" juga di web tetangga ada
Buatanku. Cuma judulnya aku ganti.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd