Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PETUALANGAN RISA

Siapa yang pertama merasakan memek risa setelah wawan?

  • Mang Yono

    Votes: 134 64,7%
  • Bang Ucup

    Votes: 22 10,6%
  • Mang Parmin

    Votes: 20 9,7%
  • 2 Preman

    Votes: 43 20,8%

  • Total voters
    207
  • Poll closed .
5
Kebinalanpun Terungkap

GFub2E9bsAAExdJ


Rintik hujan di sabtu siang ini begitu deras, dinginnya suasana kawasan pedesan di lereng bukit desa sukamaju. Dinginnya keadaan udara luar tidak sedingin kondisi ruangan arsip kali ini. Terlihat kedua insan sedang bermadu kasih di dalam ruangan tersebut.


Sang wanita begitu cantik mempesona setiap lelaki tentu ingin memilikinya, dengan menggunakan tanktop berwarna merah marroon dengan belahan yang rendah dan rok span ia terduduk diatas meja kerjanya. Sementara dilain sisi pria yang bersamanya hanya menggunakan celana pendek yang usang dan atasannay berupa kaus partai berwarna kuning. Celananya sudah turun sampai mata kaki terpampang kontol hitamnya yang besar itu tengah berdiri tegak, sedangkan wanita itu sedang mengocok kontol pria tua itu dengan tangan kanannya. Tangan kirinya tak kunjung diam memainkan zakar si pria, mulutnya begitu panas berciuman saling membelit dan menyedot lidah satu sama lain.


Tidak akan percaya apa yang ada di dalam ruangan arsip itu, dua insan berbeda umur yang jauh. Si perempuan cantik menggoda dan si laki laki tua dan buruk lupa tengah menikmati lumatan lidah satu sama lain. Siapa lagi kalau bukan mang yono dan si cantik risa. Ditengah hari sabtu yang sepi karena karyawan sedang bekerja di luar puskesmas kini mereka sedang bermadu kasih di ruangan arsip yang sepi ini.


"Sssllluurrppp muachhhh ahhh slllruuuppp ahhh mmmmmhhhh mucahhhh" suara decapan mereka berdua. Selang beberapa lama risa melepaskan ciumannya.


"Mang kok lama banget sih keluarnya, keburu pada pulang nih" ucap risa


"Hhhmm..ahh.. iya non.... bentar lagi kok..ahh..nikmat kocokan non" balas yono


"Ya dong kocokan risa pasti enak mang, sampe bikin mang yono ngecrot setiap hari hehe" goda risa


"Mmhh.. iya non... terus non enak"


"Tapi kalau udah keluar selsai ya mang, risa takut ada orang masuk kesini"


"Amann kok non mmmhh.. mereka pada lagi ke desa sebelah yang ... Ahhh.. jauh banget non... Jalannya aja jelek pasti masih lama ohhh"


"Ihh bukan gitu mang, emang kerjaan risa cuman buat ngocokin doang apa? Ini tugas masih banyak" jawab risa cemberut


"Hheehe iya non dikit lagi janji... Ahhh... Ayoo non teruss" balas mang yono sambul menikmati kontolnya terus dikocok oleh risa


Ccllokk...clokkk...cllokk bunyi kocokan risa, tak henti hentiny ia kini memandang penis besar mang yono. Terlihat seksi di matanya batang berurat disertai bulu-bulu kemaluan yang tidak beraturan. Bau penis khasnya membuat birahi risa juga meninggi namun ia terus tetap tahan karena tidak ingin terlihat murahan di mata pria tua ini.


Nafas yono kini makin memberat, ujung penisnya membengkak serta memerah. Menandakan empunya sebentar lagi akan mengeluarkan isi di dalam kedua bijinya. Matanya merem melek terus menikmati kocokan bidadari cantik itu, tak bosan-bosannya ia minta dipuaskan oleh risa walah hanya sebatas ciuman dan kocokan ia sudah merasa puas. Bahkan semenjak kejadian di kamarnya yono selalu meminta saat keadaan puskesmas sepi ia mengajak risa ke dalam kamarnya untuk memuaskan birahinya. Kini keadaan puskesmas tidak ada orang membuat dirinya bisa bebas melalukan dimanapun.


"Ahhh non teruuss mamang mau keluar ahhh"


"Iyaa mang mmhhh ahhh ayoo mang keluarinn ahhh mmmhhh keluarin ke risaa mang ahh" jawab risa mengeluarkan desahan agar yono cepat keluarnya karena hampir setengah jam dalam posisi tersebut


"Iyya non ahhh.. mamang mau hamilinn non.. uhhh"


"Ahhh iyaa mang.. hamilin risa.. ahhh.. risaa mau punya anak dari mang yono" goda risa kembali membuat yono lebih terangsang


"Yyaa non hhmmm kita bakal punya anak ya banyak ya non hhmmm ohhh" desah yono


"Iyaaa mangg mmhhh ohhh" risapun makin kencang mengocok kontol yono, ia mainkan ujungnya dengan jarinya terlihat lelehan percum yono keluar dari sana


"Ahhh nonn mamang ga kuatt ahhhhh non risaa"


Crrooootttt.....crrooottt...ccroottt


Akhirnya yonopun mengeluarkan spermanya, ia menegang sambil bediri saking menikmati momen tersebut. Begitu banyak semprotan dari kontrol pria tua itu, ceceran spermanya mengenai tanktop dan dada risa. Begitu juga kedua tangan risa menjadi korban kontol mang yono, begitu basah oleh lendirnya dsn sedikit berbau amis.


"Aduh non nikmat banget" jawab yono


"Ihh banyak banget mang, padahal tiap hari keluar" balas risa sambil tersenyum


"Ya dong kan mau hamilin non hehe" jawab yono


"Enak aja gamau, aku masih punya suami nih" sambil menunjukkan cincin di jari manisnya itu


Merekapun tertawa bersama, yono tidak tahu apa yang terjadi dengan risa dan suaminya kini. Yang pasti ia telah berhasil membuat risa nyaman dengan dirinya. Dengan timbal balik ia juga bisa merasakan kenikmatan tangan halus milik risa tersebut.


--------------------------


Pagi minggu begitu menyenangkan, hari libur waktunya untuk mengistirahatkan badan dan juga pikiran. Sama seperti Risa sedang melakukan rutinitas baginya yaitu berolahraga. Selain membuat dirinya sehat olahraga juga dapat membuat badannya tetap kencang, ramping dan juga kuat tentunya. Maka dari itu risa sangat memperhatikan badannya walau masih muda risa tetep memperhatikan poka makanan dan juga olahraganya. Karena itu tubuh risa sangatlah ideal, dengan pantat yang besar namun kencang dan juga payudara yang bulan menantang ini adalah hasil kerja kerasnya selama ini.


Risa tengah berolahraga senam dengan menampilkan video youtube pada telivisinya, kini ia berjoget dan merentangkan badannya sesuai dengan panduan senam tersebut. Tubuhnya yang terbalut tanktop hitam di atas pusar dan bawahnya menggunakan hotpants tengah berkeringat, sudah hampir satu jam risa melakukan senam pagi ini. Keringat yang bercucuran membuat kesan seksi pada perempuan cantik ini. Bajunya yang basah mencetak kedua payudaranya yang bulat begitu juga dengan celananya yang mencetak pantatnya yang menantang serta lekukan memeknya yang tertekan hotpantsnya tersebut.


Sedang enak-enaknya senam, tiba-tiba lampu di ruang tengah risa mati. Kini ia bingung gimana cara gantinya, maklum selama di kota risa terbiasa memanggil tukang ataupun teknisi kalau ada masalah rumah. Berbeda dengan suasana kampung yang dimana pekerjaan rumah harus dilakukan dengan mandiri. Jadilah ia ke kamar sambil mencari solusi terkait masalah lampu, ingin hubungi mang yono tapi ia tidak punya handphone maklum saja ketimbang beli hp lebih baik yono gunakan uangnya untuk kehidupan sehari-hari


"Paakkeettt..." Suara dari depan rumahnya


Iapun beranjak dari tempat tidur sambil membawa hp memastikan siapa yang datang. Ketika membuka pintu risa melihat pria yang datang ialah ucup tukang paket yang biasanya datang untuk mengantarkan belanjanya. Terlihat ucup melotot tubuhnya dari atas kebawah dengan kedua matanya yang besar sedikit kemerahan. Ucup juga terkejut melihat penampilan risa dengan baju olahraganya dan keringat di sekujur tubunya memhuat ia melongo akan pemandangan yang begitu menggoda.


"Mang nganter paket?" Tanya risa keperluan ucup


"Eh iya neng ini atas nama neng risa ya" ucup tersadar dari lamunannya, sambil memberikan paket


"Okee makasih ya mang" balas risa tersenyum


"Jangan manggil mang dong neng, panggil abang aja" usul ucup


"Ohh iya abang namanya siapa?" Tanya risa


"Ucup neng, ucup biasa nganterin paket juga kan kesini" jawab ucup sambil tersenyum


"Hehe iya ya risa lupa bang maaf ya" balas risa


Wajar saja risa menyangka ucup ada orang tua, dengan mukanya yang tidak terawat berjerawat dan tentunya kusam akibat sering mengantar paket ucup terlihat seperti bapak-bapak. Kemeja merah yang kebesaran disambung dengan celana jeans yang sudah usang terlihat kalau lelaki itu tidak merawat tubuhnya dengan baik. Rambutnya yang keriting, janggut yang ditumbuhi bulu-bulu tidak ia cukur menambah kesan tidak terawat. Giginya kuning dan tonggos juga tidak sedapn untuk dipandang, apalagi bibir ucup juga mulai menghitam karena sering merokok. Berbanding terbalik dengan risa yang terawat dan cantik.


"Gelap banget neng lampu dalam engga dinyalain" tanya ucup


"Iya bang, ini tadi risa lagi olahraga tiba tiba lampunya mati" cerita risa


"Wahh boleh abang bantu neng, siapa tau neng risa pengen dibantu hehe" tawar ucup sambil cengengesan, berharap ia bisa masuk ke dalam rumah risa agar bisa berdua dengannya


"Boleh, boleh bang mari masuk" tawar risa sambil membukan pintu depan yang langsung ke ruang keluarga dan dapur


Suasana rumah risa begitu sepi dan gelap, dengan lampu yang mati hanya terdengar suara kipas angin yang memutar di atap ruang keluarga. Risa pun menaruh paket di atas meja dan kemudian menawarkan ucup untuk minum.


"Bang ucup mau minum apa?" Tawar risa


"Apa aja neng, air keringet neng juga abang mau" canda ucup sambil duduk disebelah risa


"Ihh jangan enak asin tau" balas canda ucup


"Gatau kan belum nyobain" mereka berdua pun tertawa, "langsung aja neng mana tangganya biar abang gampang gantinya" imbuh ucup sambil tatapannya tak lepas dari kedua payudara risa


"Eh iya itu bang ada dibelakang rumah, minta tolong ambilin ya bang nnti risa siapin minum" kata risa sambil menuju kearah kulkas untuk mengambil air minum kemasan dan stock lampu, sedangkan ucup pergi ke luar untuk mengambil tangga


Risa kemudian duduk dan menaruh minuman diatas meja. Tak lama terdengar suara handphone ucup yang ditaruh di atas meja tadi dan membuat risa terkejut. Bukan karena isi chatnya justru yang membuat ia terkejut adalah wallpaper hp ucup dimana foto ia menggunakan lingerie hitam sambil memegang paket. Ada rasa bangga tersendiri karena dia dikagumi oleh ucup selama ini, pantas saja saat mengantarkan paket ucup berlama-lama di rumah risa entah izin ke toilet atau meminta minum. Risapun tersenyum dan tersipu setelah melihat fotony dipajang oleh lelaki.


"Ah akhirnya ketemu juga ini tangga" kata ucup sambul membawa tangga ke dalam rumah, risapun berdiri sambil menyerahkan lampu ganti


"Bang ini lampunya ya"


"Bentar neng abang naik dulu, neng risa tolong pegangin ya dari bawah" pinta ucup sambil menaiki tangga, dengan risa sigap memegangi tangga bagian bawah.


Ucup yang sudah di bagian atas tangga lantas melepas lampu yang padam tersebut, ketika ingin menyerahkan ke risa untuk mengganti lampu. Ucup melihat ke bawah dengan pemandangan yang begitu menggoda. Dari atas ucup bisa melihat jelas bulatan dan belahan payudara risa, ia tertegun melihat pemandangan wajah cantik risa ditunjang oleh kedua payudara yang sangat menggoda tersebut membuat ia terdiam kaku.


"Bang, bang ucup" kata risa memecahkan lamunan ucup


"Eh iya neng, ini lampunya" seraya memberikan lampua yang mati kepada risa. Kemudian ucup langsung memasang lampu baru dan meminta risa menyalakan lampunya. Seketika ruangan pun terang kembali, ucup turun dari tangga dan mengembalikan ke tempat semula. Kemudian ucupun kembali ke ruang tengah duduk di sebelah risa yang sedang meminum air putih.


"Bang ucup makasih ya udah bantuin risa, silahkan diminum bang" tawar risa kepada ucup


"Iya neng kirain mau dikasih hadiah udah bantuin neng risa" canda ucup sambil meminum minuman yang risa sudah sediakan


"Emang mau dibayar pake apa sih bang" tanya risa menggoda


"Ehh hnmm.. apa gtu neng hehe abang juga bingung"


"Mau make ini bang di bayarnya" kata risa sambil menggesekan ibu jari dan telenjuknya "atau pakai ini" dengan gesture memasukkan jempolny ditengah telunjuk dan jari tengahnya. Ucup terkejut dengan tingkah risa seraya menegak ludahnya sendiri tubuhnya pun ikut keringat dingin.


"Yang terakhir aja neng kalau bisa" jawabnya sambil terbata-bata


"Yaudah tapi ngocok sendiri ya bang, inget ga boleh sentuh risa kalau sampe gitu risa bakal teriak bilang ke warga bang ucup perkosa risa" jelasnya kemudian dibales dengan anggukan ucap seraya setuju apa yang ditawarkan risa


"Yaudah dibuka dong bang kan risa mau lihat kontol bang ucup" goda risa sambil menggigit bibir bawahnya.


Cuaca risa memanglah panas maklum menjelang sore area pesisir suhunya hangat. Tapi justru ucup kini merasa dingin dengan keringat yang bercucuran. Bukan tanpa sebab karena wanita yang diimpikannya risa kini memperbolehkannya coli di hadapannya. Dengan cepat ia langsung melepas celananya dan kolor dan ia lempar dari sofa. Terlihat kini kontol bengkoknya mulai berdiri, bulu bulunya ia potong habis sehingga kontolnya terlihat besar dan panjang. Ukurannya mungkin lebih kecil dari mang yono tapi panjangan lebih dari pria tua itu.


Kontol yang hitam dengan kepala yang berwarna merah membuat risa terpanah, selain panjangnya bentuknya yang bengkok ke bawah berbeda dari penis yang selama ini ia liat baik secara langsung atau film porno. Risa membayangkan saat memeknya dimasukin kontol ucup pasti akan terasa sekali garukan oleh kontol bengkoknya itu. Selain itu ukurannya yang panjang pasti akan mentok di dalam rahimnya. Dengan membayangkannya saja risa merasa basah pada memeknya.


Dengan perlahan ucup mengocok kontolnya naik turun, sambil memandangi risa yang kini mulai meremas kedua payudarany dengan tanannya sendiri menggoda ucup agar mudah keluar. Ia remas memutar payudaranya sendiri, sambil sedikit mendesah.


"Ahhh...mmmhh.. bang...ohhh" desah risa


"Shhh...mantap.. neng.. ahhh, buka neng bajunya ahh" pinta ucup


Entah setan apa yang membisikan risa, tapi dengan telaten ia kini perlahan membuka tanktopnya dan melemparkannya ke arah ucup. Kini ucup bisa merasakan bau tubuh risa berbau vanilla dan basah pada tanktop tersebut. Jadilah risa kini hanya memakai bh berwarna hitam sambil senderan di sofa memainkan payudaranya yang nampak ingin tumpuk dari cup bh risa. Sedangkan disebrangnya ucup terus mengocok kontolnya sambil menghirup tanktop risa bersamaan melihat risa yang kini menikmati remasan di payudaranya sendiri.


"Ahh mmmhh...enak neng...terusss..ohhh.remes terusss" perintah ucup, membuat risa kini dengan semnagat meremas payudaranya, matanya memejam menikmati remasnnya sendiri, tanpa sadar tangan kirinya perlahan turun masuk ke dalam hotpantsnya. Ia bermain disana sambil mengorek memeknya yang telah basah sedari tadi.


"Mmmhhh.. bang... Ohhh...ahhh...ahh" desah risa bermasturbasi di depan orang yang baru dikenalnya. Risa sangat menikmati momen tersebut karena baru kali ini ia berani bermasturbasi di depan orang sungguh sensasi yang berbeda. Hal tersebut tidak dilewatkan oleh ucup, kini ia dengan cepat mengocok kontolnya sambil menggenggam dan mencium wangi tanktop risa. Sungguh panas sekali kedua insan ini masing-masing memuaskan dirinya sendiri sambil melihat satu sama lain.


"Ahh ahh neng risa wangii seksi lagi mmhh ahh terus neng" desah ucup memuji risa


"Ahhh ya bang ahhh ahhh mmmhhh enakk" desah risa yang kini mulai memasukan jari tengahnya memainkan memeknya sendiri


"Teruss nengg ahh abang sukaa ahhh" kocok ucup lebih kencang pada kontolnya seolah ingin memutuskan batang panjangnya itu


"Ahh ahh risa ga kuat bang ahh risa keluar ahhh ahh"


"Keluarin neng ahh keluarin yang banyak buat abang ahhh ahhh"


"Risa keluar bang ahhhh ahhhh ahhhhkkk" memek risa mengluarkan cairan yang amat banyak, membasahi sofa


"Abang juga keluar ning, abang mau keluar di toket neng risa ahh ahh" ucup berdiri dan mendekatkan kontolnya ke arah risa


Cccrroooott crroott crooott


Keluar semua sperma ucup yang daritadi ia tahan, muncratannya langsung mengenai payudara risa. Cukup banyak sperma itu kian mulai turun ke belahannya. Risa nampak puas sekali dan tersenyum ia tak percaya bisa masturbasi di hadapan orang lain. Kemudian risa pun berdiri dan merebahkan diri ke dada ucup.


"Makasih ya bang risa puas" kata risa sambil menciup pipi ucup. Ucup hanya terdiam saking tak percaya telah apa yang terjadi kalau wanita yang dianggapnya lugu namun ternyata menjadi wanita binal. Sambil menatap risa ia berkata "lagi yuk neng" dan dibalas dengan anggukan seraya risa mencium bibir ucup dan ucup membalasnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd