Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualanganku

Status
Please reply by conversation.
Update

Entah berapa lama aku dan Cindy diperkosa dibalik gubuk itu yang kami ingat hanya rasa sakit dan rasa nikmat yang datang bersamaan. Kami kembali sadar ketika hari sudah gelap dan kami berada dalam tenda kami. Aku masih dalam kondisi setengah sadar berbaring di dekat Cindy dalam kondisi masih tak mengenakan pakaian. Aku masih merasa lemas dengan samar2 melihat bayangan orang2 di dinding tenda kami. Sepertinya api unggun sudah dinyalakan oleh mereka dan semuanya sudah berkumpul di depan api unggun. Aku pun berusaha membangunkan Cindy karena akan bahaya kalau ada yang melihat kami dalam kondisi seperti ini.

“Cin bangun Cin” aku mencoba menggoyang2kan badannya
“hmmm” erang Cindy
“ih bangun” kataku sambil mencubit pipinya
“hmm iya2 aku bangun” kata Cindy setengah sadar
“ayuk pake baju, api unggun udah nyala nanti kita ketinggalan” kataku
“hmmm baju apa??” kata Cindy
“ihh cepetan sadar dong” kataku
“ahh iya iya” katanya sambil mengucek2 matanya


Annisa Syifa (Icha)
Tgl Lahir : 01-07-1996
Hobi : Berenang
Tinggi Badan : 163cm
Berat Badan : 50kg
Bra Size : 32B
Genre Kesukaan : Exhibitionism, Rape
Posisi Kesukaan : Doggy Style

Aku dan Cindy kemudian merogo2 tenda kami yang gelap mencari tas dan pakaian kami. Namun anehnya kami tidak menemukan tas kami. Aku mulai merasa panik karena aku takut kalau tas kami dipindahkan oleh orang atau mungkin malah dimaling oleh seseorang. Kami mencari kesegala sudut tenda tapi hanya menemukan kerudung kami saja. Kami mencoba mencari sisa baju kami lagi, namun tak menemukan apapun. Aku memiliki firasat buruk akan hal ini, semua kejadian pada hari ini pasti disengaja. Aku pun teringat kata2 Dino tadi siang yang bilang hidangan utama dan juga cowo2 yang memperkosa kami tadi sore bicara masalah mencicip hidangan utama.

“Cha, Cin” tiba2 pintu tenda kami dibuka oleh beberapa orang cowo
“waaahhhh tutup tendanya!” seketika kami teriak dan berusaha menutup tubuh kami
“wah bagus deh kalau udah bangun” kata cowo itu dengan santai yang ternyata adalah Aji
“Ji tutup tendanya buruan” kataku sambile berdempetan dengan Cindy berusaha menutupi tubuh kami
“coy ayuk dibawa hidangan utamanya” kata Aji kepada teman2nya dibelakang
“oke bro” kata mereka
“eh apa2in lepasin” ujar Cindy yang seketika mereka mulai memegangi tubuh kami
“lepasih ih” aku mencoba meronta2 namun kami kalah kuat dengan cowo2 ini
“hahaha tenang aja kalian pasti suka kok yang kaya gini” kata Aji

Cowo2 itu dengan sigap mengikat kedua tangan kami dibelakang dengan kuat sehingga tangan kami tak bisa dipisahkan satu sama lain. Mereka juga mengikat kaki kami dengan tali yang memisahkan kedua kaki kami kurang lebih 30cm dengan tujuan menyulitkan kami untuk lari. Mulut kami juga disumpal oleh kain sehingga memastikan kami tidak berteriak memanggil bantuan. Kami kemudian dipaksa berjalan keluar tenda meski kami berusaha melawan namun tenaga kami tak bisa dibandingkan dengan tenaga cowo2 itu. Perlahan2 kami mulai terdorong keluar tenda dan kami melihat semua teman kami berada disana mengitari api unggun.


Cindy Amanda (Cindy)
Tgl Lahir : 16-10-1996
Hobi : Jalan-jalan
Tinggi Badan : 167cm
Berat Badan : 55kg
Bra Size : 34C
Genre Kesukaan: BDSM, Gangbang
Posisi Kesukaan : Prison Guard

Mereka terdiam sejenak memperhatikan kami yang keluar dari tenda dalam kondisi yang tak wajar. Kami dipaksa berdiri didepan teman2 kami dalam kondisi hanya mengenakan kerudung saja dan ditampah diikat sehingga kami terlihat tak berdaya. Angin malam di pinggir pantai cukup kencang dan membuat tubuh kami yang tak mengenakan apa2 benar2 kedinginan. Aku bisa melihat ekspresi cowo2 sudah sangat ingin untuk memegang tubuh polos kami dan cewe2 memperlihatkan ekspresi menahan tawa melihat kami yang menjadi bahan pameran.

“oke teman2 malam ini kita memiliki hidangan khusus untuk menemani sisa malam ini” kata Aji
“hmmm hmmm” aku mencoba memberontak memberontak namun disisi lain aku merasa seperti tersetrum oleh pandangan teman2ku
“jadi temen kita, Icha dan Cindy yang seperti kalian tau seperti apa mereka dibalik layar akan memberikan pelayanan kepada kita semua!” kata Aji dengan gembira
“woooooo!!!!” teriakan meriah dari temen2 memenuhi telingaku
“hmm hmmmm” aku dan Cindy mencoba memberontak dan meminta tolong namun tak digubris oleh teman2 kami
“untuk permulaan mari kita siapkan hidangannya terlebih dahulu” kata aji diikuti oleh teman2 kami yang mulai mendekat
“hmmmmm” dua orang cowo masing2 mengangkat tubuh kami dan menopangnya pada paha kami sehingga bagian selangkangan kam terekspos dengan benar2 jelas
“kita bersihin dulu kalian” kata salah orang cewe bernama Sarah yang berjalan mendekati kami
“AHMMMMMMM” badan kami terhentak dan kepala kami menanga ke atas ketika bulu kemaluan kami dijambak oleh Sarah
“hahaha sakit ya? denger ya Lonte, cewe2 disini semua udah tau kelakuan kalian dan kami semua sebel sama kalian karena kalian selalu jadi bahan omongan cowo2. Ngerti nggak woy?” katanya sembari kembali menarik bulu kemaluan kami dengan kencang
“AAAHHHMMMMMMM” kami menjerit kesakitan bahkan air mata mulai mengalir dari mata kami
“dasar lonte kalian” katanya sembari melepaskan tangannya dan meraih alat cukur dan kaleng krim di kantongnya
“cukur! Cukur! Cukur!” sorak sorai kembali disemarakkan melihat Sarah menyemprotkan krim pada selangkangan kami
“hahaha aku bakal bikin kalian polos, biar meki lonte kalian bakal bisa dilihat lebih jelas sama kita2” katanya yang kemudian mulai mencukur bulu2 pada kemaluan kami

Aku dan Cindy hanya bisa mengeluarkan air mata menyaksikan tubuh kami di tonton oleh teman2 kami. Mereka mulai mendokumentasikan aksi kami dengan ponsel mereka. Foto demo foto terus diambil mengabadikan kami yang tak berdaya. Secara tiba2 cewe2 mendekati kami sambi membawa spidol. Sambil bergantian mereka menulisi tubuh kami dengan kata2 kasar yang merendahkan kami. Setelah selesai mengusili, kami berdua kembali diturunkan berdiri di atas pasir menghadap teman2 kami yang asik memfoto kami.

“eehmmmmm” aku mencoba menahan eranganku ketika Aji secara tiba2 mengerayang bagian yang baru saja dicukur dari belakang
“aahmmmm” Cindy terlihat sekuat tenaga menahan erangannya ketika putingnya decubiti oleh Aji
“nah sebelum kita bagi2 hidangan utama, gimana kalau kita panasin dulu hidangannya” kata Aji
“wah setuju Ji, dipanasin kaya gimana tuh?” tanya salah seorang cowo dari kerumunan
“pake ini nih” kata Kujo secara tiba2 sambil membawa beberapa dildo
“kita temuin ini di dalam tas mereka, dan aku yakin mereka pasti masih punya banyak dikosannya” timpa Dino
“waduh emang lonte mereka hahaha” kata salah seorang cewe dari kerumunan
“kalau gitu gimana kalau kita mulai panasin aja” kata Aji
“panasin! Panasin! Panasin!” sorak sorai teman2 kami kembali pecah ketika Kujo dan Dino mendekat kea rah kami
“hmmmmm hmmmm” kami menggeleng2kan kepala memberi tanda kalau kami tak ingin
“sshhhh udah kalian tenang aja, kalian pasti suka ini kok” kata Aji sambil membantu memegangi badanku dan Cindy
“hmmmmm” aku mencoba menahan desahanku sekuat tenaga ketika tangan Dino mulai membelai permukaan mekiku yang sudah polos
“eehmmmmm” Cindy juga terlihat menahan sekuat tenaga bahkan sampai menutup matanya
“sini2 kita buka tutup mulut kalian biar kita semua bisa denger desahan indah kalian” kata Aji melepaskan ikatan pada mulut kami
“sshhhh ampu Ji lepasin aku” Cindy sambil menahan air matanya
“sial kalian lepasin ssssshhhh lepasin kita” kataku menyalak
“jangan banyak ngomong kalian, kita Cuma mau denger desahan kalian aja kok” kata Aji
“aahhh” aku mengerang sedikit ketika aku bisa merasakan kepala dildo itu tepat didepan lubang mekiku
“sssshhhhh” Cindy juga merasakan hal yang sama
“tunggu2, biar lebih seru” kata Aji yang kemudian mengambil dua buah dildo lagi dan menempelkannya dilubang anusku
“Ji sialan kamu, jangan disitu” kataku memaki Aji
“ampunnn Ji ampunn” pelas Cindy
“semuanya itung bareng2 ya” ujar Aji
“saaaatuuuu…..dduuuuuaaaaaa…..ttiiiiiiiGGGAAAAAA!!!!” serentak hitungan disuarakan oleh teman2 kami diikuti dengan dildo yang masuk bersamaan dimeki dan anus kami
“HMMMMMPPPPAAAAAHHHHHHH!!!” kami mengerang sejadi2nya seketika dildo2 itu menerobos masuk dalam mekiku
“anjir desahannya mantap” “dasar lonte hahaha” seruan demi seruan terdengar dari kerumunan teman2ku
“kita mulai panasin hidangannya!” ujar Aji diikuti dengan gerakan masuk dan keluar dari dildo2 itu
“aaahhhh ssshhhh aaaaahhhhhh hmmmm aaahhhhh” aku tak kuat berkata apa2, perubahan sensai yang terlalu cepat membuatku tak bisa melawan
“aaaahhhhhh hmmmmmm aaahhhhhhhh sssshhmmmmm” Cindy juga terlihat tak bisa melawan sensasi ini
“sekarang buat pemanisnya” ujar Aji
“aaaaahhhh aahhhhmmmmmmpppp” tiba2 Aji menekan kepalaku dan Cindy satu samalain memaksa kami berciuman di depan teman2 kami
“hhhmmmpppp hmmmmppphhh” aku mencoba melawaan tapi tiba2 lidah Cindy mulai masuk dalam mulutku dan membelit lidahku
“hmmmmaaaammmmmmm amammmmmmmmppp” Cindy sepertinya sudah tak sedar sepenuhnya dan bergerak berdasarkan instingnya
“waw ciumannya mantap haha” “Ji kapan bisa dibagi? Udah ga tahan nih” kembali sorak sorai terdengar dari kerumunan
“hahaha udah ga sabar ya” kata Aji sambil memberi isyarat pada Kujo dan Dino untuk melepaskan dildonya
“kalau gitu silahkan ambil” kata Aji

Bagaikan sebuah barang, aku dan Cindy dilemparkan secara terpisah kedapa kerumunan. Aku yang baru saja terjatuh di atas pasir tiba2 sudah ditarik oleh salah seorang cowo dan melayangkan ciuman kepadaku. Tak lama tangan2 mereka mulai menggerayangi tubuhku, meremas2 toketku, mencolok2 mekiku dan memainkan putingku.

“aaahhh sshh lepasinn aahhhhh sshhh” aku mengerang ketika tangan cowo2 itu mulai menggerayangi tubuhku
“ssshh matep bro, toketnya Cindy emang gede Cuma toketnya Icha kenceng parah” ujar salah seorang cowo yang meremas toketku
“aaahhhmmm ssshhhh jangan disitu aaahhhh ehmmmm” Cindy mulai mengeluarkan erangan yang cukup menggoda ketika putingnya ditarik2 dan diplintir2 oleh cowo2
“aahhh erangannya mantep mana toketnya empuk lagi” kata orang yang memainkan putingnya
“aahhh ahhhhh jangan aahhh ahhhh ahhh ssshhhh udah aahhhh” erangku ketika cowo2 mulai memainkan mekiku
“aaahhhhh ssshhh aahhhh ahhhhh eehmmm aahhhhh aahhhhh” Cindy kembali mengerang ketika mendapati perlakukan yang sama denganku

Tiba2 ikatan tangan kami dilepas oleh mereka dan dengan sigap mereka menaik kedua kaki kami hingga badan kami menekuk. Posisi kaki kami tepat diatas badan kami dan cowo2 itu langsung mengikat tangan kami didepan kedua kaki kami agar memastikan kaki kami tetap ada diatas. Kini kami berdua sudah menjadi sebuah bantal daging yang tak bisa bergerak lagi. Mereka mendudukkan kami secara bersapingan dan dengan gila mereka mulai mencolmek meki kami dan juga memainkan puting kami.

“aaahh aahhh ampun aahhhh sshhh pelan2 aaahhh ahh” aku mulai mengerang2 sejadi2nya ketika sekian banyak jari masuk dalam mekiku dalam waktu yang bersamaan
“aaahhhh aahhhhhhh aaahhhhhhh ssshhh aaaahhhhh” Cindy yag sudah berada diatas awan hanya bisa mendesah hingga menjulurkan lidahnya dan meneteskan liuarnya sedikit demi sedikit
“kita liat siapa yang keluar duluan” kata cowo2 itu
“yang keluar duluan kita gilir duluan hahaha” kata mereka lagi
“aaahhhh jangan aahhhh ssshhhh aaahhh jangan barengan aaahhhh mekiku keenakan aahhhh ahhhh” aku mulai merasa sedikit demi sedikit hampir mencapai klimaks
“ssshhhh aaahhhh aaahhhhhh ssshhhhh aaaaaaahhhhhhh terusss aahhhhh” Cindy sudah mulai kehilangan akalnya
“aaahhhh jangan aaaahhhh ssshhhhh aaaahhhhhhhhhhhh” aku mulai mengerang panjang menahan desiran kenikmatan yang terus memenuhi mekiku
“ssshhhh aaahhhh aahhhh Cindy udah ga tahan aaahhhhhh shhhhh” Cindy sudah hampir mencapai klimaksnya dan…
“AAAHHHHHHHHHHHHH” ‘slurrrr’ bersamaan dengan erangan kami cucuran air keluar dari meki kami yang menendakan puncak kenikmatan telah tercapai
“wahhh keluarnya barengan haha, kalau gitu kita pake barengan haha”

Mereka pun mulai melepaskan celana mereka dan menonjolkan kontol mereka yang berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu cowo mulai mengangkat badanku dan seakan2 tak ada masalah dia mulai menempelkan mekinya di mulut mekiku.

“aaahhhh aahhhh” aku yang lemas tak sanggup untuk melawan
“siap yaa hmmm” tiba2 dia menjatuhkan badanku sehingga mekiku melahap kontolnya dengan cepat
“eeekkkkk aaahhhh” aku menjerit seketika kontol itu memenuhi mekiku
“uhh licin banget” katanya sembari mulai menggerakkan pinggulnya
“aaahhh uuhhhh aaahhhhh shhhhh aaahhhhhh” aku tak bisa menahan desahanku karena bagaimana pun ini benar2 nikmat
“ah ah ah ah ah ah” aku bisa melihat Cindy yang terengah2 karena salah satu cowo menggerakkan pinggulnya dengan cepat seakan2 mengebor Rahim Cindy
“ayo kita tambahin lagi kenikmatannya” cowo berikutnya menempelkan kontolnya dimulut anusku
“aahhh ahhhh pelan2 jangan cepet2” pintaku
“shhh tenang sayang aku bakal pelan2” katanya sembari mulai memajukan pinggulnya dan membuat kontolnya masuk secara perlahan2
“uuhhhhhhhhhhh AAHHHHHH” erangku panjang ketika kontol itu memenuhi anusku
“uhhh keset banget” kata cowo itu sembari mulai menggenjot kontolnya
“aaahhhh ahhhh shhh aahhhhhh aaahhhh shhhhh hmmmmppppphhh” eranganku tertahan oleh ciuman cowo yang berada didepanku
“cepetan bro kita juga pengen” protes mereka yang hanya bisa melihat kami
“hmmppphhh aahhhh sabar, ini baru mau dicepetin” katanya diikuti oleh gerakan pinggul yang semakin cepat
“aahhh ahhhhh ahhhhh sshhhhh aaahhhhh ahhhh” aku bisa merasakan kedua kontol yang masuk dan keluar secara bergantian diselangkanganku
“uuhhh yeah sshhhh mantep banget” kata cowo yang dibelakang
“aaahhhhh aahhhhhh ahhhh” aku mendongkakan kepalaku menikmati sensasi pada bagian bawah tubuhku
“uhhhh aku udah ga tahan enak banget” kata cowo didepanku
“uhhh sama bro, ayo kita kasih dia nutrisi laki2 buat perempuan” kata cowo dibelakangku
“siap broaahhhhh” erang cowo di depanku
“aaahhhh ahhhhh keluarin aahhhh keluarin diperut Icha aahhhhhh” aku mulai mngerang tak karuan dan..
‘crot crot crot’ mereka mengeluarkan pejunya dalam perutku dan meninggalkan rasa hangat didalamnya
“aahhhh aaaahhhh enak aahhhh ahhhh”
“Sekarang gentian haha” kata cowo2 yang lain


Aku dan Cindy digilir oleh teman2 cowo kami selama hampir semalaman. Mulut, meki bahkan anusku dimasuki oleh kontol2 mereka baik satu2 atau bersamaan. Aku sepintas bisa melihat cewe2 menertawai kami sembari merekam dan memfoto aksi kami. Aku juga bisa melihat beberapa cewe yang tak tahan dengan aksi kami menghilang bersama cowo mereka. Aku dan Cindy hanya bisa menikmati permainan itu dan membiarkan diri kami menjadi hidangan utama oleh mereka. Malam pertama praktikum lapang ini pun akhirnya selesai.
 
Mantap lanjutkan suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd