"Ahhh enak mbak, teruss" rancuku
Indah kemudian membalik badanku. Kini bra yang aku pakai telah tersingkap memperlihatkan putingku yang menonjol. Indah kembali menuangkan minyak pijitnya. Kali ini ia menuangkannya di kedua putingku. Rasanya begitu nikmat. Aku memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahku. Kini aku telah benar kehilangan kendali. Nafau telah sepenuhnya menguasai diriku.
"Ahh, mmppsh enak mbakk, terusinnn" mintaku tanpa sadar
Permainan Indah pada putingku membuat vaginaku basah dan gatal. Akupun tanpa sadar mulai memainkan vaginaku.
"Ahhh mmmpss ahkhh" desahku semakin cepat
Indahpun mempercepat permainannya pada putingku. Aku juga mempercepat tempo memainkan vaginaku. Akupun menggelinjang di atas ranjang. Tak lama rasa ingin pipis mulai datang
"Mppss ahh mbak pengen pipiss, aaaaah, stopp" pintaku
"Keluarin aja kak biar lega" jawab Indah menarik kedua putingku
"Aaahhhh mbakkk, jangannnn, jangan berhenti, enakkk" rancuku
"Mbakk mbakk aku keluar mbakk aaaaaaaahhhh"
Akupun mencapai orgasme. Tubuhku terangkat dan menggelinjang hebat di atas ranjang.
Akupun terkulai lemas setelah orgasme pertamaku. Nafsu yang masih membara membuat aku mulai memainkan payudaraku. Melihat aku yang mulai memainkan payudara, Indah sekarang berpIndah berada di samping pahaku. Ia mulai mengoleskan minyak pijat dan mulai mengusap-ngusap pahaku. Usapannya begitu nikmat sampai aku sedikit mengangkat pantatku. Setalah itu, Indah tiba-tiba melepaskan celana dalamku. Akupun kaget dan berusaha menutupi kemaluanku dengan kedua tangan. Dengan perlahan ia berusaha menyingkirkan kedua tanganku dengan mengusap-usap pahaku bagian dalam.
"Aaah mbak, jangann" kataku sambil mendesah
Indah tak menghiraukannya. Kini ia berusaha memasukkan tangannya ke dalam vaginaku.
"Aaaakkhh mbakk, jangann, pleasee stopp" kataku lagi.
Perlahan Indah memainkan jarinya di dalam vaginaku. Rasanya begitu nikmat sampai-sampai patatku terangkat cukup tinngi. Dengan cepat aku mencapai orgasme keduaku
”Aaakkhhh mmmmmpph, aku keluar mbakk aaaaakkkhhh” desahku tanpa sadar
Orgasme demi orgasme kemudian aku rasakan. Tubuhku sekarang sangat lemas, badanku penuh dengan keringat dan cairan yang keluar dari vaginaku. Kepalaku sangat pusing dan pandanganku kabur. Akupun kini tergeletak tanpa sehelai benangpun menutupi. Samar-samar aku dengar suara Indah.
”Kak udah selesai ini. Kakak istirahat dulu aja” kata Indah
Aku hanya menangguk dan perlahan menutup mataku.
Indah kemudian membalik badanku. Kini bra yang aku pakai telah tersingkap memperlihatkan putingku yang menonjol. Indah kembali menuangkan minyak pijitnya. Kali ini ia menuangkannya di kedua putingku. Rasanya begitu nikmat. Aku memejamkan mata sambil menggigit bibir bawahku. Kini aku telah benar kehilangan kendali. Nafau telah sepenuhnya menguasai diriku.
"Ahh, mmppsh enak mbakk, terusinnn" mintaku tanpa sadar
Permainan Indah pada putingku membuat vaginaku basah dan gatal. Akupun tanpa sadar mulai memainkan vaginaku.
"Ahhh mmmpss ahkhh" desahku semakin cepat
Indahpun mempercepat permainannya pada putingku. Aku juga mempercepat tempo memainkan vaginaku. Akupun menggelinjang di atas ranjang. Tak lama rasa ingin pipis mulai datang
"Mppss ahh mbak pengen pipiss, aaaaah, stopp" pintaku
"Keluarin aja kak biar lega" jawab Indah menarik kedua putingku
"Aaahhhh mbakkk, jangannnn, jangan berhenti, enakkk" rancuku
"Mbakk mbakk aku keluar mbakk aaaaaaaahhhh"
Akupun mencapai orgasme. Tubuhku terangkat dan menggelinjang hebat di atas ranjang.
Akupun terkulai lemas setelah orgasme pertamaku. Nafsu yang masih membara membuat aku mulai memainkan payudaraku. Melihat aku yang mulai memainkan payudara, Indah sekarang berpIndah berada di samping pahaku. Ia mulai mengoleskan minyak pijat dan mulai mengusap-ngusap pahaku. Usapannya begitu nikmat sampai aku sedikit mengangkat pantatku. Setalah itu, Indah tiba-tiba melepaskan celana dalamku. Akupun kaget dan berusaha menutupi kemaluanku dengan kedua tangan. Dengan perlahan ia berusaha menyingkirkan kedua tanganku dengan mengusap-usap pahaku bagian dalam.
"Aaah mbak, jangann" kataku sambil mendesah
Indah tak menghiraukannya. Kini ia berusaha memasukkan tangannya ke dalam vaginaku.
"Aaaakkhh mbakk, jangann, pleasee stopp" kataku lagi.
Perlahan Indah memainkan jarinya di dalam vaginaku. Rasanya begitu nikmat sampai-sampai patatku terangkat cukup tinngi. Dengan cepat aku mencapai orgasme keduaku
”Aaakkhhh mmmmmpph, aku keluar mbakk aaaaakkkhhh” desahku tanpa sadar
Orgasme demi orgasme kemudian aku rasakan. Tubuhku sekarang sangat lemas, badanku penuh dengan keringat dan cairan yang keluar dari vaginaku. Kepalaku sangat pusing dan pandanganku kabur. Akupun kini tergeletak tanpa sehelai benangpun menutupi. Samar-samar aku dengar suara Indah.
”Kak udah selesai ini. Kakak istirahat dulu aja” kata Indah
Aku hanya menangguk dan perlahan menutup mataku.