Elkintong
Senpai Semprot
BAB XXI
NEW HORIZON
NEW HORIZON
“selamat pagi Mas Deny….”
“Selamat pagi Pak Hendro”
“bisa bertemu kita jam 10 di sekolah?”
“ada kerusakan atau masalah Pak?”
“ngga Mas, Cuma pengen ngobrol saja”
“ngge Pak, saya jam 10 sudah ditempat Bapak”
Pak Hendro ini kepala sekolah SMP, dia sempat meminta pertolongan Deny untuk membuatkan layanan web dan juga content untuk medsos sekolah tersebut, karena budgetnya tidak ada, Deny yang saat dihubungi juga akhirnya dengan sukarela membantu dengan pro bono, cukup membayar biaya domain hosting saja, karena bagi dia membantu pendidikan sama saja dengan amal ibadah.
Sesuai janji dengan Pak hendro, jam 10 pagi dia sudah tiba di sekolah Pak Hendro. Setelah mobil Xenianya dijual, Deny menggantinya dengan Suzuki XL7 untuk kendaraan hariannya di Jogja. Semua total penjualan Xenia dijadikan DP untuk mobil baru ini, sedangkan penjualan rumah disimpannya untuk keperluan jika ingin membeli rumah sendiri lagi di Jogja. Untuk usahanya, dia menggunakan sisa gajinya dan bonusnya serta tabungannya selama ini.
Pak Hendro yang menerimanya di depan pintu ruang piket sekolah, segera mempersilahkan masuk ke ruangan tamu di dekat ruangannya sebagai kepala sekolah, dan ada 2 orang lain yang juga disana, yang langsung berdiri saat melihat Deny datang.
“Mas Deny, ini pak Lutfi dan ini Pak Sartono. “
Mereka bersalaman dan saling menyebut nama masing-masing.
“ini pak Sartono tetangga aku, dan pak Lutfi ini baru diangkat jadi kepala sekolah di SMP swasta yang baru, mereka semua berdua mau ketemu Mas Deny, setelah mengintip website yang Mas Deny buat…”
Deny jadi speechless, ternyata menolong orang dengan ikhlas, ada tuah yang Allah sediakan untuk sebagai gantinya.
“saya kebetulan dulu pernah melihat hasil kerja Mas di Patriot Bangsa, kebetulan kami satu grup”
mendengar nama lembaga pendidikan itu, Deny seketika langsung teringat satu nama…
“mbak Dewi yah…”
“betul Mas, beliau sekarang jadi boss saya…” ujar Pak Lutfi
Deny kaget, baru 6 bulanan ditinggal sudah sangat cepat juga naik jabatannya Dewi, hitungan bulan jadi pimpinan
“dia akan menikah bulan depan dengan Pak Joko, pemilik dari Group Patriot, jadi otomatis jadi Boss saya” urainya lagi seperti bisa membaca pikiran Deny.
Pantas cepat naik jabatan, ternyata goyangannya membawa berkah….pikir Deny sambil tersenyum dalam hati, mengingat ganasnya goyangan Dewi yang sempat beberapa kali dicicipinya waktu di Jakarta dulu.
“siap Pak jika demikian…”
“kami butuh dalam waktu dekat ini 100 unit pengadaan komputer, beserta jaringannya Mas, nanti jika ini sebagus atau lebih bagus lagi dari yang di Patriot Bangsa di Bekasi, mungkin SMP kami yang di Semarang dan Solo juga akan kami percayakan sama Mas Deny….”
Deny benar-benar terharu, dia tidak menyangka pagi ini akan mendapat berkah sebagus ini….kerja keras dan kesabarannya akhirnya menuai hasil lewat orang lain yang mungkin diutus Yang Diatas untuk membantunya…..
“pembayarannya setelah kami setuju, buat kontrak, kami bayar 50% dan sisanya setelah selesai pemasangan dan semua instalasi diujicoba berjalan bagus. Gimana Mas?”
“saya siap dan segera saya kirim penawaran untuk Bapak, sore ini….” Jawab Deny dengan cepat
Deny masih tidak percaya dengan apa yang dia alami hari ini, berkah dan ucapan syukur dia lantunkan dalam hatinya dia.
“makasih mas…”
Lalu Pak Sartono bicara…
“Kalau saya Mas, punya property disini dan Magelang, tapi website jualan group kami, menurut saya kurang sekali dan tidak menarik. Saat melihat web dan medsosnya Pak Hendro, kontennya dan desainnya sangat bagus dan benar-benar eye catching, makanya saya mau minta tolong Mas Deny untuk desain, sekaligus jika harga cocok, ingin kami kontrak sebagai vendor IT perumahan kami, Mas….”
Deny benar-benar tidak bisa berbicara, penantian panjangnya dia selama 3 bulan akhirnya mulai ada hasil yang signifikan, dan ini berkah dari Pak hendro yang sudah dia tolong, sehingga berkah untuknya juga mengalir.
Dia keluar dengan senyum sumringah, dengan penuh rasa syukur dia keluar dari gedung sekolah, kembali ke kantornya untuk membuat penawaran dan juga mensurvey barang yang termurah dan kualitasnya bagus, agar bisa pengadaannya diadakan segera.
Tidak lupa dia berterima kasih ke Pak Hndro yang sudah secara tidak langsung membantunya untuk memasarkan hasil kerjanya dia ke teman-temannya, dan bagi Deny, inilah titik balik dia di tempat baru, di tempat yang dia ingin bangun kembali hidupnya.
Dia seketika langsung berubah sendu, dia ingat saat setiap dapat kontrak, atau penjualan yang sukses, selalu dulu Kinan yang mendapat telpon pertama. Suara empuk dan manis penuh syukur membuat dia semakin semangat untuk bekerja dan cari uang bisnisan. Kali ini saat dia pertama kali mendapat tender seperti ini, malah sosok itu sudah tidak mungkin dia gapai lagi……
“Selamat pagi Pak Hendro”
“bisa bertemu kita jam 10 di sekolah?”
“ada kerusakan atau masalah Pak?”
“ngga Mas, Cuma pengen ngobrol saja”
“ngge Pak, saya jam 10 sudah ditempat Bapak”
Pak Hendro ini kepala sekolah SMP, dia sempat meminta pertolongan Deny untuk membuatkan layanan web dan juga content untuk medsos sekolah tersebut, karena budgetnya tidak ada, Deny yang saat dihubungi juga akhirnya dengan sukarela membantu dengan pro bono, cukup membayar biaya domain hosting saja, karena bagi dia membantu pendidikan sama saja dengan amal ibadah.
Sesuai janji dengan Pak hendro, jam 10 pagi dia sudah tiba di sekolah Pak Hendro. Setelah mobil Xenianya dijual, Deny menggantinya dengan Suzuki XL7 untuk kendaraan hariannya di Jogja. Semua total penjualan Xenia dijadikan DP untuk mobil baru ini, sedangkan penjualan rumah disimpannya untuk keperluan jika ingin membeli rumah sendiri lagi di Jogja. Untuk usahanya, dia menggunakan sisa gajinya dan bonusnya serta tabungannya selama ini.
Pak Hendro yang menerimanya di depan pintu ruang piket sekolah, segera mempersilahkan masuk ke ruangan tamu di dekat ruangannya sebagai kepala sekolah, dan ada 2 orang lain yang juga disana, yang langsung berdiri saat melihat Deny datang.
“Mas Deny, ini pak Lutfi dan ini Pak Sartono. “
Mereka bersalaman dan saling menyebut nama masing-masing.
“ini pak Sartono tetangga aku, dan pak Lutfi ini baru diangkat jadi kepala sekolah di SMP swasta yang baru, mereka semua berdua mau ketemu Mas Deny, setelah mengintip website yang Mas Deny buat…”
Deny jadi speechless, ternyata menolong orang dengan ikhlas, ada tuah yang Allah sediakan untuk sebagai gantinya.
“saya kebetulan dulu pernah melihat hasil kerja Mas di Patriot Bangsa, kebetulan kami satu grup”
mendengar nama lembaga pendidikan itu, Deny seketika langsung teringat satu nama…
“mbak Dewi yah…”
“betul Mas, beliau sekarang jadi boss saya…” ujar Pak Lutfi
Deny kaget, baru 6 bulanan ditinggal sudah sangat cepat juga naik jabatannya Dewi, hitungan bulan jadi pimpinan
“dia akan menikah bulan depan dengan Pak Joko, pemilik dari Group Patriot, jadi otomatis jadi Boss saya” urainya lagi seperti bisa membaca pikiran Deny.
Pantas cepat naik jabatan, ternyata goyangannya membawa berkah….pikir Deny sambil tersenyum dalam hati, mengingat ganasnya goyangan Dewi yang sempat beberapa kali dicicipinya waktu di Jakarta dulu.
“siap Pak jika demikian…”
“kami butuh dalam waktu dekat ini 100 unit pengadaan komputer, beserta jaringannya Mas, nanti jika ini sebagus atau lebih bagus lagi dari yang di Patriot Bangsa di Bekasi, mungkin SMP kami yang di Semarang dan Solo juga akan kami percayakan sama Mas Deny….”
Deny benar-benar terharu, dia tidak menyangka pagi ini akan mendapat berkah sebagus ini….kerja keras dan kesabarannya akhirnya menuai hasil lewat orang lain yang mungkin diutus Yang Diatas untuk membantunya…..
“pembayarannya setelah kami setuju, buat kontrak, kami bayar 50% dan sisanya setelah selesai pemasangan dan semua instalasi diujicoba berjalan bagus. Gimana Mas?”
“saya siap dan segera saya kirim penawaran untuk Bapak, sore ini….” Jawab Deny dengan cepat
Deny masih tidak percaya dengan apa yang dia alami hari ini, berkah dan ucapan syukur dia lantunkan dalam hatinya dia.
“makasih mas…”
Lalu Pak Sartono bicara…
“Kalau saya Mas, punya property disini dan Magelang, tapi website jualan group kami, menurut saya kurang sekali dan tidak menarik. Saat melihat web dan medsosnya Pak Hendro, kontennya dan desainnya sangat bagus dan benar-benar eye catching, makanya saya mau minta tolong Mas Deny untuk desain, sekaligus jika harga cocok, ingin kami kontrak sebagai vendor IT perumahan kami, Mas….”
Deny benar-benar tidak bisa berbicara, penantian panjangnya dia selama 3 bulan akhirnya mulai ada hasil yang signifikan, dan ini berkah dari Pak hendro yang sudah dia tolong, sehingga berkah untuknya juga mengalir.
Dia keluar dengan senyum sumringah, dengan penuh rasa syukur dia keluar dari gedung sekolah, kembali ke kantornya untuk membuat penawaran dan juga mensurvey barang yang termurah dan kualitasnya bagus, agar bisa pengadaannya diadakan segera.
Tidak lupa dia berterima kasih ke Pak Hndro yang sudah secara tidak langsung membantunya untuk memasarkan hasil kerjanya dia ke teman-temannya, dan bagi Deny, inilah titik balik dia di tempat baru, di tempat yang dia ingin bangun kembali hidupnya.
Dia seketika langsung berubah sendu, dia ingat saat setiap dapat kontrak, atau penjualan yang sukses, selalu dulu Kinan yang mendapat telpon pertama. Suara empuk dan manis penuh syukur membuat dia semakin semangat untuk bekerja dan cari uang bisnisan. Kali ini saat dia pertama kali mendapat tender seperti ini, malah sosok itu sudah tidak mungkin dia gapai lagi……