Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Practice Makes Perfect

Status
Please reply by conversation.
Selamat bermalam minggu para Suhu sekalian, selamat menikmati update cerita sederhana hamba....

terima kasih semuanya....

thank you Hu...
that's life, it seems like a bittersweet ending comes just out of nowhere, and we are still blindly unaware that it is part of script, it is part of the story, part of what the writer want..
 
thank you Hu...
that's life, it seems like a bittersweet ending comes just out of nowhere, and we are still blindly unaware that it is part of script, it is part of the story, part of what the writer want..
Setujuh!!!
We cant make everyone happy
Just enjoy the story
Its free to read anyway ✌️
 
Bimabet
BAB XXII b


SADNESS PART II



Mobil yang dikendarai Deny memasuki kota Cirebon, kurang lebih hampir 7 jam dia berkendara dari tadi sore jam 4 kini jam 11 malam dia berniat mencari hotel yang murah di Cirebon, lalu besok dia akan lanjut ke Jakarta pagi-pagi.

Setibanya di hotel, Deny lalu mandi, dan membaringkan dirinya untuk beristirahat, dia masih tetap terbayang wajah Kinan…..apakah Kinan akan mau menemuinya nanti? Setelah dia pergi tanpa berita?? Apa anak-anaknya Kinan akan mau terima jika aku bertemu mereka? Keluarganya? Setelah apa yang terajdi selama ini?

Semua pertanyaan itu muncul dibenak Deny… dia tahu tindakannnya sungguh pengecut, tapi jika dia tidak pergi, dia kasihan dengan nasib Kinan, apa yang terjadi jika dia masih disana? Apa kata orang dan apa kata suaminya?

Deny bertekad, apapun tindakan atau perlakuan mereka, aku harus siap terima. Kedatanganku ialah untuk berbela sungkawa, meski sudah lewat jauh waktunya…. Demikian kata hati Deny, hingga akhirnya dia tertidur…

Jam 5 pagi setelah menunaikan sholat subuh di hotel, tanpa menunda waktu lagi Deny langsung cek out dan melanjutkan perjalanan. Dia sempat berhenti di rest area saat mobilnya masuk ke tol Cikampek, lalu lanjut lagi perjalanannya.

Jalanan agak lengang di hari minggu dan menjelang pukul 9 pagi, mobil Deny sudah masuk ke perumahan milik Kinan, dia sempat berputar lebih dahulu sebelum berhenti di depan rumah Kinan… dilihatnya rumah sepi dan pintu tertutup rapat, tidak ada mobil yang diparkir didepan garasinya, makanya Deny berputar dulu, dan kemudian berhenti di depan rumah Kinan. Dia sempat galau untuk turun atau tidak menemui Kinan dan keluarganya. Namun dia kemudian memberanikan diri untuk masuk.

Dia membuka pagar yang terbuka dan tidak digembok, lalu masuk ke beranda rumah, jendela kamar depan yang terbuka, menandakan bahwa ada orang dirumah. Dia diam sebentar, lalu mulai mengetok….

assalamualaikum…..

Tidak lama pintu terbuka, muncul anak laki-laki di hadapannya, Amar….

“halo De….ada Bunda…”

“…ada…” Amar nampak agak sedikit mengingat wajah tamunya

“bun…bunda… ada tamu cari Bunda….” Amar berteriak memanggil Bundanya yang lagi di belakang sepertinya sedang mencuci pakaian karena terdengar suara mesin cuci sedang berdengung.

Tidak lama muncul sosok yang sekian lama dirindukannya….dihadapnnya…. dengan daster gamis dan jilbab rumahan menutupi kepalanya dia keluar menemui tamu di depannya….

Kinan kaget luarbiasa…. Sosok yang sekian lama dirindukannya dan disangka sudah tidak akan bertemu kembali, kini ada didepannya…..

“Bang deny……???” keterkejutannya tidak bisa disembunyikan….

Deny menganggukan kepalanya…dia terharu melihat kondisi Kinan, Nampak pucat, kuyu dan lusu…wajah yang selalu penuh senyuman itu nampak loyo dan tidak bersemangat… senyum manisnya yang selalu menghiasi wajahnya terlihat seperti dipaksakan

“apa kabar…?” Kinan bingung sesaat….harus bagaimana melihat Deny…dia hanya bisa menyeka air mata yang mulai turun di sudut matanya….

Kinan mempersilahkan Deny duduk, namun Deny memilih untuk duduk di beranda depan, Alicia sempat keluar dan menyalami Deny, lalu masuk lagi….

“maafin aku, aku ngga tahu masalah mas sapto… aku baru lihat FB anak-anak kantor baru tahu, makanya langsung kesini…”

“iya ngga apa2 bang…aku juga bingung mau cari abang kemana, atau untuk apa…. “ sahut Kinan pelan

Deny diam… mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing….

“di jogja sekarang?”

“iya….”

“maafin aku yah….pergi ngga bilang-bilang…”

“ngga apa2 Bang, aku ngerti kok….”

Diam lagi….

“silvi sempat neror aku selama 2 minggu, setelah kejadian itu…. Kemudian dia berhenti sendiri akhirnya, aku sampai sempat malu ke anak-anak di kantor…’

Deny merasa sangat bersalah sekali….dia merasa telah menjadi pengecut dengan kabur dan melarikan diri, seolah dia seperti membiarkan Kinan sendirian menghadapi masalah itu….

“maafin aku sekali lagi….” Deny menundukan kepalanya

“iya bang….semua sudah lewat dan berlalu kok”

Kinan masuk dan meletakkan segelas teh manis di depan Deny…

“minum bang…”

“Makasih Mbak…”

Dia menyeruput gelas itu sedikit…

“sakit apa Mas Sapto?” tanya Deny hati-hati.

“Covid…. Tapi dia khan punya kormobid asmanya dia juga kambuh, makanya itu yang buat dia sulit juga….” Kinan kembali berkaca-kaca matanya….. tidak mampu melanjutkan kata-katanya.

“sepulang dari Bengkulu, dia sempat mau ke Pontianak, tapi saat PCR dianya positif, isoman beberapa hari, ternyata semakin parah ditambah dengan asmanya…. sempat dibawa ke rumah sakit, tapi yah gitu....Itu yang kemudian bawa dirinya…”

Deny diam…merenung dan kemudian menatap Kinan…. airmata nampak muncul dimatanya, berkali kali Kinan menyeka airmatanya, dan Deny hanya bisa diam menatap dengan beribu rasa gelisah dan tidak menentu....

Lalu dengan lembut dia bertanya ke Kinan......

“ada acara siang ini?”

“acara kemana? “ sambil senyum getir

“kita ke makam mas sapto yuk…”

Kinan terkejut, dia tidak menyangka Deny akan mengajaknya kesana..... Kinan melihat Deny dengan berkaca kaca….

” Anak-anak?”

“ajak lah…”

“aku bilang anak-anak dulu”

Kinan segera bersiap siap dan berbenah, anak-anak juga senang saat diberitahu mau menjenguk ayahnya…mereka juga ikut bersiap….dan setelah siap….

“bang, Amar di depan yah ama Abang….kebiasaan dari dulu soalnya…” ujar Kinan.. kebiasaan anak laki memang duduk didepan di samping ayahnya.

“iya ngga apa2…” jawab Deny

Mobil lalu berjalan menuju ke TPU tempat Sapto beristirahat….

“xenianya kemana?” tanya Kinan melihat mobil Deny beda dengan yang dulu

“jual Mbak, tuker tambah..”

Setiba di makam, Kinan menangis sejadi jadinya di makan sapto, Deny hanya bisa terdiam…. Dia bisa merasakan apa yang Kinan rasakan, mungkin dengan hadirnya Deny itu yang membuat dia menangis karena merasa dia dan Deny sudah berdosa dan berbuat salah sebelumnya terhadap almarhum.

Deny lalu berdoa dan menaburkan bunganya di makam sapto..….sambil merangkul Amar disampingya….

Saat dalam perjalanan pulang dari makam….

“nanti ini langsung pulang Jogja, Bang?” tanya Kinan

“iya… kerjaan lagi lumayan ramai”

“alamdulillah ya bang, bisa bangkit dan sukses lagi disana…”

Deny senyum…..

“sama juga usahanya?”

“iya, sama dengan Jakarta kemarin, hanya saja ada jasa desain ditambah”

“iya bener, sayang keahliannya tidak digunakan yah…”

Saat dekat dengan daerah pertokoan yang banyak restorannya, Deny menawarkan…

“makan dulu yuk….”

Amar dan Alicia senang sekali, karena mereka bisa makan diluar setelah ayahnya pergi hampir tidak pernah makan diluar

Mereka seperti keluarga bahagia, memilih menu dan kemudian makan bersama….


Sepanjang makan bersama itu, Deny sering secara diam-diam mencuri pandang ke arah Kinan, dan Kinan hanya tersenyum malu saat dia menangkap basah Deny sedang memandangnya secara diam-diam

“makasih yah Bang….”

“aku yang makasih Mbak….kirain aku bakal ditolak datang, atau anak2 akan marah ke aku….”

“ngga lah…mereka tahu kok Om Deny baik ke mereka…”

“nanti bungkusin juga buat dirumah yah…”

“ngga usah Bang….”

“ngga apa2….biar Mbak ngga repot masak lagi…”

Kinan agak bingung dan malu, meski kemudian menganggukan kepalanya

“makasih yah Bang…..”

Deny senang lihat Kinan mulai senyum lagi, beda dengan saat pertama bertemu yang penuh kesedihan…..kini muali senyum dan sedikit ceria.

Setelah tiba dirumah, Deny lalu pamit dengan Kinan, meski sdikit berat dan masih ada rasa rindu untuk tinggal alama, namun dia tidak ingin merusak suasana hati yang masih bersedih di keluarga ini, dan dia juga tidak ingin meninggalkan pekerjaannya lama-lama.

Setelah menyalami anak-anak Kinan….Deny lalu pamitan dengan Kinan….

“lain kali aku datang lagi berkunjung…jika diperkenankan”

“silahkan Bang….selalu terbuka pintu silahturahmi….”

Deny lalu menyelipkan amplop ke tangan Kinan….Kinan menolaknya

“ngga usah bang….

“ini buat anak2, Mbak…please jangan ditolak…” Deny bersikeras…

Kinan akhinrnya menerimanya….”makasih yah Bang..’

Deny tersenyum….

“aku pamit yah…”

Kali ini Deny tidak bisa menahan diri, diraihnya Kinan ke dalam pelukannya….

Kinan pun pasrah….dia memeluk Deny juga dengan erat... rasa rindu mereka yang selama ini yang terhalang dan terpisah...kini akhirnya bisa bertemu kembali…airmatanya mengalir penuh haru…..

Lalu mereka tersadar, takut anak-anak melihatnya…mereka sama-sama jadi kagok dan salah tingkah terlihat…..

“hati-hati dijalan Bang….”

“iya sama-sama, jaga diri dan anak-anak yah…”

Deny pamit….naik ke mobilnya,,,melambaikan tangan ke Kinan dan Alicia serta Amar yang ikut keluar, lalu segera bergegas menuju arah jalan tol untuk pulang kembali ke Jogjakarta​
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd