Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Predator side story (Ernita)

Status
Please reply by conversation.
jangan ampek mandek lagi kayak yang predator ya huuuuuu....
al nya keren ceritanya....
 
Yg ditakotkan mandek lagi kayak predator ya huuuuuuu...
 
NYAMBUNG LAGI NYOK...

Entah keuntungan atau kerugian yang didapat oleh pak Wirya hari itu, nampaknya ia harus merelakan uang bunga pinjaman keluarga bu Gita. Sebagai gantinya, kini pijatan basah dan hangat dari vagina bu Gita tengah ia rasakan dikemaluannya.
Dengan gemulai bu Gita menggoyangkan pantatnya diatas pangkuan pak Wirya yang hanya bisa menggumam tak jelas.
Sementara itu tanpa ia sadari kedua guru cantik yang tadi menemani bu Gita pun kini sudah menanggalkan pakaiannya masing-masing. Bu Astri dan bu Ernita hanya menyisakan kerudungnya saja sebagai satu-satunya benda yang menempel ditubuhnya. Keduanya kini telah berada disamping kanan dan kiri pak Wirya yang tengah menikmati goyangan bu Gita dipangkuannya.
"Hmmm...gimana pak, enakan mana memek saya atau bu Gita?" Bisik bu Ernita sambil menjilat daun telinga sebelah kanan pak Wirya, yang tentu saja membuat pak Wirya semakin merem melek keenakan tanpa bisa menjawab pertanyaan bu Ernita. Apalagi disaat bersamaan bu Astri pun bertingkah sama seperti bu Ernita.
Bu Gita yang masih belum cukup berpengalaman akhirnya menyerah hanya dalam waktu 15 menit ia sudah mengalami orgasme hebat. Tubuhnya berkelojotan dipangkuan pak Wirya, ia mendongakan kepalanya dengan mata yang hanya menyisakan putihnya saja dan mulut menganga mengiringi menyemburnya cairan orgasme dari vaginanya.
"Aaaaahhhh...yaaaahhhh..."Suara erangan bu Gita yang terdengar nyaring di ruang tamu kediaman pak Wirya, yang membuat sang rentenir tersenyum sinis terhadapnya.
Baru saja orgasme itu reda, pak Wirya sudah menyuruh bu Gita untuk melepaskan kemaluan besarnya dari gigitan vagina bu Gita. Sebetulnya bu Gita merasa lega saat pak Wirya melepas kontolnya, namun itu hanya sesaat. Rupanya pak Wirya masih ingin menikmati tubuh bu Gita dan mengabaikan dua wanita lain yang dari tadi menggodanya.
Kini pak Wirya memposisikan bu Gita menungging di lantai. Ia rupanya ingin menggauli vagina bu Gita dari belakang.
"Hmmm...oooowhhh...pelan pakhh..memm..memekh gita ahhh..sakkkiiittt!" Suara rintihan bu Gita ketika dengan kasar pak Wirya melesakan kontol besar miliknya kedalam vaginanya. Tanpa menunggu vagina bu Gita beradaptasi, pak Wirya langsung menggenjot cepat kontolnya. Sambil menggenjot memek bu Gita pak Wirya meraih pergelangan tangan bu Ernita dan bu Astri, ia menarik kedua wanita itu kedalam pelukannya dan mencumbu keduanya bergantian tanpa ada sedikitpun penolakan dari kedua guru cantik tersebut.
Pak Wirya terus menggenjot bu Gita dengan kasar yang membuat wanita itu sampai menangis menahan nyeri sekaligus nikmat.
"Ahhh...sakittt...enakhhh...ammmpun pakhhh...yah terussss...kontol ahhh...kontol gede ennakkhh ahhh sakiiit...!" Bu Gita terus merengek.
Saat itu pak Wirya mengangkat bahu bu Gita dengan tangan kirinya, sehingga kini wanita itu hanya bertumpu pada kedua lututnya. Lalu pak Wirya meraih wajah guru muda itu dan memagut bibir ranum bu Gita.
Sementara itu bu Astri dan bu Ernita yang sudah birahi akhirnya memutuskan untuk melakukan hubungan sesama jenis. Mereka saling memuaskan tubuh-tubuh sexy mereka berdua. Pagutan, remasan bahkan sampai saling menjilat vagina mereka lakukan.
Sedang asik-asiknya melakukan 69, telinga bu Astri dan bu Ernita menangkap lenguhan dan jeritan bu Gita. Rupanya bu Gita kembali mengalami orgasme hasil dari genjotan pak Wirya.
Bu Astri yang tengah berada diatas tubuh bu Ernita lalu melirik ke arah datangnya suara tersebut. Dilihatnya bu Gita dengan posisi tengkurap lemas di lantai, nafasnya tersengal-sengal, dengan mata yang terpejam menandakan orgasme yang didapat sangatlah hebat.
Sementara itu senyum mengejek dari pak Wirya terlihat di wajahnya.
"Cuma segini pelayanan untuk membayar hutang keluargamu heh...?" Ucap pak Wirya sambil menjambak rambut bu Gita.
Bu Astri yang iba melihat keadaan bu Gita akhirnya bangkit dari atas tubuh bu Ernita. Ia lalu menghampiri pak Wirya.
"Pak Wirya, udahlah...kasian bu Gita, kalau masih kurang...bapak bisa ambil kekurangannya dari tubuh saya..!" Ucap bu Astri dengan nada menggoda dan mendorong tubuh pak Wirya sehingga tubuh si rentenir itu terlentang di lantai.
Pak Wirya hanya bisa bengong ketika guru cantik berjilbab itu menaiki tubuhnya dan dengan sekejap menyelipkan kemaluannya kedalam vagina yang basah, licin, sempit dan hangat.
"Hmmm...gila ini kontol nikmat banget, pantesan bu gita sampai KO gitu" kata-kata itu terlintas didalam pikiran bu Astri ketika kontol pak Wirya menembus vaginanya. Ia terus bergoyang meliuk-liukan pinggul semoknya menggilas kontol besar sang rentenir yang kala itu sedang asik menikmati cairan vagina bu Ernita. Ternyata selain bu Astri, bu Ernita pun tak mau ketinggalan untuk membantu bu Gita. Guru cantik berwajah kalem itu dengan sukarela menyajikan rekahan vaginanya yang basah diatas wajah pak Wirya.
Selang beberapa menit bu Astri tak mampu bertahan dari kenikmatan yang ia dapati dari batang kemaluan perkasa sang rentenir. Ia menyerah dengan orgasme dahsyat yang menyerangnya.
"Oooohhhhmmm...hmmm...heeeehhh...bu Ernittttahhhh...nikmaaatttt...Aaassstri kalah buuuu...owwwwhhhh..." Teriakan bu Astri ketika orgasme melanda tubuhnya.
Akhirnya bu Astri pun jatuh dengan tubuh terlentang diantara dua kaki pak Wirya. Matanya terpejam, nafasnya terengah dengan senyum mengembang dibibirnya.
Mengetahui rekannya sudah kalah bu Ernita bangkit dari atas wajah pak Wirya, ia lalu menungging diatas sofa dengan posisi wajah yang menempel diatas sandaran sofa, sementara kedua tangannya mencoba menarik kedua pantatnya.
"Pak Wiryaaaahhh..." Sebuah suara yang terdengar mesra memanggil sang rentenir. Tentu saja pak Wirya sangat antusias ketika melihat posisi bu Ernita diatas sofa.
Ia kemudian bangkit dan menghampiri bu Ernita sambil mengocok bangga kontol besarnya. "Ada apa bu guru sayang?" Tanya pak Wirya.
Bu Ernita benar-benar menggunakan pengalamannya menjadi pelacur. Ia menggoda pak Wirya seperti yang ia lakukan tempo hari di tempat lokalisasi ketika mengantar bu Indah menjual tubuhnya.
"Pak Wirya udah pernah ngentotin lubang bool ibu guru belum..? Entot bool saya dong pak...!" Ucap bu Ernita menggoda pak Wirya yang tampak sangat terkejut dengan kelakuan binal ibu guru yang satu ini.
Pak Wirya pun mulai mengatur posisi tubuhnya dibelakang tubuh bu Ernita, dan "ooohhhh...saaayyyyanghhh..." Lenguhan bu Ernita mengiringi melesaknya kontol pak Wirya di lubang anusnya. Inci demi inci dari tekstur kontol pak Wirya benar-benar dinikmati bu Ernita, walaupun rasa mual ia dapatkan ketika kontol itu menekan bagian paling dalam lubang pembuangan wanita cantik itu.
Pak Wirya memberikan permainan yang berbeda kepada bu Ernita. Ia menggenjot lubang anus si guru cantik Ernita dengan lembut. Sangat berbeda apa yang ia lakukan terhadap bu Astri apalagi terhadap bu Gita. Ia benar-benar ingin menikmati momen itu.
Hingga 15 menit kemudian keduanya mencapai orgasme bersamaan. Sebuah klimaks yang hebat dari keduanya, hingga mereka lupa jika ditempat itu masih ada bu Astri yang kini tengah mencumbu bu Gita.

10 menit berselang,
Pak Wirya dengan gagah duduk mengangkang diatas sofa. Sementara ketiga guru cantik itu kini tengah menjilati kemaluannya.
" Jadi gimana hutang saya pak?" Tanya bu Gita disela-sela kesibukannya menjilati batang sang rentenir.
Dengan jumawa dan tawa yang terbahak-bahak pak Wirya pun menjawab.
"Hahahaha...tenang neng Gita...hahahaha...hutang neng Gita saya nyatakan LUNAS!"
 
Syukur ada lanjutannya lagi, semoga inspirasinya lancar.....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd