Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Project V

Status
Please reply by conversation.
Dan pagi itu aku merasa segar..sampai di rumah disambut ibu dan bapak, lalu bercerita tentang hangat nya belahan bokong ibu andi..emm..maaf..hangat nya keluarga ibu andi.

" yukk nak, antar ibu ke pasar.., bapakmu sebentar lagi juga mau berangkat tuh " ajak ibu.

Dewi cantik ini selalu membuatku luluh dan taat pada perintah nya..ibarat kata, apapun akan kulakukan untuk nya..ibuku..yang berhati mulia.

Dengan jilbab lebar dan gamis panjang menutupi kesintalan tubuh ibu..yang pasti bisa meredam nafsu mata lelaki yang memandang. Tapi tidak denganku, susu ibu yang besar itu senantiasa menekan nekan punggungku dari belakang saat aku bonceng, empuk sekali rasanya..batang ini langsung ereksi.

Beberapa hari berlalu sangat cepat, dan progres alat pun hampir jadi. Makan malam waktu itu memang memberi solusi di otakku..tapi tidak dengan kemaluanku.

Kompetisi sains akan dimulai..dengan semangat aku membawa alat itu ke sekolahan dengan tujuan ingin memberitahukan kemajuan pada andi.
Saat santai berangkat sekolah, kupacu motorku dengan kecepatan sedang..namun naas tak dapat dihindari..tiba tiba..
Bruakkk..tiiiinnn..gelap..ngantuk..tertidur.. Lama.....

Berat membuka mata ini..tapi harus ku buka, rasanya tidur kali ini panjang sekali. Perlahan mata ini melek..perlahan pula samar samar ku dengar suara tangis..makin lama makin jelas..kudapati ibu disebelah ku menggenggam tangan ku sambil ter isak.
 
Terakhir diubah:
Tebak Hayo apa isi kantong yang diberikan si tante kepada Ian :
1. bingkisan / oleh oleh biasa saja atauuu...
2. BH dan Cd coklat bekas colinya Ian

ditunggu kelanjutan ceritanya Suhu @Baltazar86
Ide suhu kreatif sumpah..bahkan ane sendiri nggak kepikiran kesitu..saya suka yang seperti ini..
 
Ide suhu kreatif sumpah..bahkan ane sendiri nggak kepikiran kesitu..saya suka yang seperti ini..

yah semoga ini dapat menjadi ide tuk Suhu jika berkenan di gunakan jika tidak hanya sebatas ide saja, saya hanya reader yang penikmat cerita apapun yang disuguhkan oleh suhu.
 
Para suhu terhormat,
maaf
Update tipis..bukan bermaksud kejar tayang..hanya saja kalau nemu ide langsung di post biar tetap nyambung.

Yg pegang kendali tetap agan sbg penulis mau update kapan saja dan alur ceritanya seperti apa tsrah agan.. Selayaknya kita sbg reader bisa menghargai karya agan yg kita baca secara cuma cuma ini :cendol:
 
" nakk..anakku ryan...alhamdulillah.. " suara beliau terisak sambil memelukku.

" apa yang terjadi bu...? Di mana aku sekarang..? Ibu kenapa menangis..? " aku yang penuh tanya.

Setelah panjang lebar ibu menjelaskan akhirnya aku mengerti..pagi itu aku ter tabrak mobil. Beruntung aku masih hidup..luka memar di sana sini menghiasi tubuh ku..tapi lengan kanan ku sulit ku gerakkan. Kata dokter itu masih bisa pulih..hanya perlu makan waktu saja. Terimakasih tuhan.

Beliau menjelaskan bahwa dua hari aku tak sadarkan diri. Banyak teman dan tetangga silih berganti menjenguk ku..keluarga andi pun beberapa kali menjenguk kesini. Ada kak nisa dan suami nya datang juga.

Aku yang dengan tenang mendengarkan suara ibu tiba tiba dikejutkan dengan suara ketukan pintu..via.***dis tengil ini datang juga rupanya..tapi raut muka nya ada yang beda..seperti orang kurang tidur..sedikit sembab dibawah mata nya.
Setelah melihatku dia malah nangis..aduh kenapa ini anak.

" bejo...hiks hik.." sesenggukan dia menghampiri memelukku dan menggenggam erat tangan ku.

" kamu ini rabun ya..lihat cowo cakep kaya gini malah nangis...hehehe ..aw..adeh..deh..deh " rupanya buat ketawa aja masih sakit muka ini

"udah jangan aneh aneh..kamu siuman dan cepat pulih udah bikin aku seneng jo..eh yan..maaf buk hehe.."

" nggak apa apa nak..itu ada bubur ayam tadi nak sylvi yang beli..buat ibu..masih anget..kamu makan ya nak ya.." dengan senyum dan raut wajah nya yang masih sembab.

" Ibu suapin ya aaa.." tanpa malu atau pun risih di depan sylvia aku disuapin ibu...aku secuilpun tak mau menolak perintah ibu, sambil meringis kesakitan karena tulang lengan kanan ku retak..sedang lengan kiri penuh dengan luka gores bahkan ada di bagian tertentu yang robek kulit nya, lengkap sudah..

" nak syivia sebaik nya pulang dulu..kamu kelihatan capek nduk..kurang tidur..sudah ada ibu di sini sebaiknya kamu istirahat saja " sambil menyuapiku ibu berbicara pada via.

" iya buk, maaf nggak bisa nemenin lebih lama..cepat sembuh ya ryan.. " senyuman via sesaat sebelum meninggalkan ruang seperti mengandung sesuatu yang terpendam, tertahan.

Bapak , kak nisa dan mas fadli datang..mereka baru saja selesai menunaikan ibadah dzuhur. Setelah ngobrol lumayan lama, bapak beserta kak nisa dan suami pulang dulu ke rumah karena mereka hampir non stop bergantian menjaga ku, sebetul nya ibu pun malah yang paling lama..

" ya udah dhek nanti sore mbak nyusul kesini lagi sambil bawa pakaian ganti buat ibu juga " ucap kak nisa.

Tinggal ibu menemaniku..aku sarankan beliau untuk istirahat, akupun sendiri juga masih terlalu lemah untuk bergerak..butuh tidur lebih.

Sore pun menampakkan wajah nya , aku terbangun karena ada suara orang yang bercakap cakap..kulihat dokter dan perawat tersenyum padaku.." ohh waktunya obat tohh " gumamku.

Eka Hartati kubaca nama dokter yang akan memeriksaku..mungkin seumuran ibu..jas putih khas dokter memang pas untuknya, tampilan seorang ibu dokter yang anggun.
Di sampingnya ada perawat yang agak lebih muda..sebut saja mbak desy. Cantik orangnya tinggi, kulit putih rambut rambut tipis menghiasi disekitar pipi bagian pelipis samping kedua telinga nya.

" sudah siumaann..gimana nak ryan nafas nya terasa agak sesak nggak? " tanya bu dokter.

" enggak bu.."jawabku

Kemudian dokter hartati mulai kesamping ranjang menggantikan posisi ibu. Memakai stetoskop nya menempelkan di sekitar dadaku, sedikit lebih lama kemudian beliau membuka kancing bajuku dan mengusap usap lembut dadaku.

" hmm..nak ryan sebenarnya ada sedikit gangguan pada dadamu, lebih simplenya pernafasanmu..mungkin karena benturan yang terlalu keras penyebabnya "

" mungkin saat ini belum terasa, biasanya gejala sedikit sesak mulai terlihat pada malam hari " imbuh nya.

( sekarang saja sudah sesak dok celana saya, gara gara melihat tonjolan buah dada anda..kenapa juga jas putih itu tidak dikancingkan barang satu atau dua..batin ku )

" ibu..maaf, kalau sewaktu waktu melihat gejala sesak pada ananda ini, tolong segera beri langkah pertama pertolongan "

" caranya bagaimana bu dokter? " tanya ibu.

" usahakan beri kehangatan.***ang untuk sementara ac nya dimatikan atau dikecilkan dulu..dan bila perlu beri kehangatan dari panas tubuh, bisa dengan pelukan atau usapan lembut "

Dokter hartati menjelaskannya secara berbisik pada ibu , tapi tetap saja aku masih bisa mendengarnya.
 
Masih perlu kurang lebih seminggu lagi untuk rawat inap di sini kata ibu..hmm yahh mau bagaimana lagi biar lekas sembuh.

Sepertinya ada yang kurang, tapi apa ya. Aku coba mengingat ingatnya..oh iya ..project v ku..terakhir aku ingat di dalam tas ku saat berangkat ke sekolah.

" ibu tas sekolahku masih ada tidak? "

" itu, ada diatas lemari kecil di samping tas ibu..kemaren waktu warga yang mengantarmu ke rumah sakit juga membawanya, kenapa malah nanyain tas lagi sakit begini.."

" nggak buk, di situ ada alat yang aku kerjakan untuk lomba sains..mudah mudahan tidak rusak.."

Selang tak berapa lama kak nisa muncul sambil membawa tas, mungkin berisi pakaian ganti ibu.

" hey adhek ganteng..udah makan belom? nih mbak beliin baso kesukaanmu..buat ibu juga.." foto copy ibuku ini memang pengertian..

Sikap dan wataknya seperti ibu..wajahnya pun juga..tapi untuk body, mungkin hanya bokongnya saja yang diwarisi, besar padat dan masih kencang. Lima tahun menikah tapi belum dikaruniai buah hati..tapi tetap terlihat ceria seperti biasanya.

" ibu maghriban dulu gihh abis itu mandi makan, biar ryan ganti aku yang jagain " kata kak nisa.

Kami pun sambil ngobrol, mengenang masa lalu serta cerita cerita tentang masa sekolahnya dulu.

Masih ingat saat kecil dulu aku dimandikan kak nisa saat ibu sibuk memasak, tak jarang dia juga ikut mandi saat memandikanku. Kasih sayang seorang kakak.

Aku sendiri pantang menanyakan sudah mau punya momongan apa belum pada kakak ku, aku tak mau membuatnya bersedih dengan hal itu.

Justru dia dengan antusias menanyakan sylvia, gadis yang sering menjengukku...dari a sampai z dia tanyakan. Tapi aku patahkan argumen nya bahwa kami hanya sebatas teman biasa.

" suatu hari teman yang seperti itu yang mampu menguatkan hidup mu dhek, teman tapi mesra khan..hehe bisa jadi teman hidup mu kelak, hmmff jadi sylvia ya...kakak mempunyai feeling yang kuat akan hal itu " tiba tiba ocehan ngelantur kakak muncul lagi.

Jam menunjukkan pukul 02.45 pagi saat aku terbangun..ibu dan kakak tidur beralas kasur lipat disamping ranjangku. Rasa ingin pipis tak bisa kutahan, kupanggil panggil ibu untuk mengantarku ke kamar kecil.


Dengan hati hati ibu memapahku, sampai di kamar mandi dengan telaten dan mau tak mau dia membukakan celanaku. Karena cukup lama menahan kencing dari tadi, burungku sedikit mengeras tapi belum sempurna..

Besar..itulah punyaku. Dulu aku kira memiliki kelainan, tapi setelah aku baca baca di internet..punyaku ini memang lain dari kebanyakan ukuran yang dimiliki orang asia..lebih tepatnya oversize.

Saat membuka celanaku ibu diam beberapa detik seperti orang melamun..tangan halus nya sedikit bergetar saat memegang kontolku.

" ibu di luar, kamu pipis dulu..nanti kalau sudah kasih tau ibu " katanya..

mungkin beliau malu atau risih karena baru kali ini melihat burungku setelah dewasa.
Tidak benar benar di luar..ibu hanya mundur beberapa langkah dibelakangku.

" sudah bu, maaf udah nyusahin ibu" ucapku.

" nggak boleh ngomong seperti itu, aku ini ibumu ryan..akan ibu lakukan apa saja demi kamu..sudah pipis nya ?"

Dengan telaten dia membersih burungku..membasuhnya mencucinya.

Karena sentuhan tangan ibu kini kontolku jadi membesar..kutahan sekuat mungkin agar tidak ereksi tetapi tetap saja membesar dan mengeras. Aku sangat malu,,kulihat di bawah sana ibu malah diam mematung agak lama,, aku yang jadi bingung mendehm agak keras supaya beliau bergerak.

" ehhm...sudah bu.."

" eh...e..iya iya..sekarang kamu tidur lagi.

Tik tok..tik tok..tik tok..sepertinya waktu ini tak mau beranjak..aku melirik kesebelah kakak sudah pules tidur, sementara ibu masih kasak kusuk gerak terus susah tidur kelihatanya.

Aku sendiri entah apa yang aku pikirkan menerawang jauh..ada perasaan gelisah..semakin lama semakin berat nafasku. Dalam bingung aku memanggil manggil ibu.." ibu..ibu..ibu.." nafasku tersengal sengal.

" ya tuhan.." hanya itu yang ia ucapkan.
Mengerti akan kondisiku segera ia membuka bajuku mengusap usap dadaku. Tidak ada perubahan, beliau makin cepat memberi usapan hingga sampai perut,,kembali ke dada dan begitu seterus nya.

Aku yang hampir putus nafasku terus memanggil ibu. Kekhawatiran yang penuh terpancar di wajahnya. Aku hanya bisa melihatnya sambil mencoba menahan sakit di dada ini.
Sejurus kemudian aku melihat beliau mencopot beberapa kancing baju nya yang hanya ada beberapa biji saja di bagian atas baju model terusan yang ia pakai. Kemudian beliau mengangkat baju terusan tersebut hingga lepas hingga menyisakan bh dan celana dalam yang melekat ditubuh nya.

Setelah naik ke ranjang disampingku, pelukan ibu mendekapku erat. Hangat tubuhnya perlahan aku rasakan menjalar menghangtkan ku. Entah berapa menit ibu memelukku, 10 menit ? mungkin..., tidak, ... Sepertinya 15 menitan.. Tapi entah lah tubuhku menghangat, nafasku mulai lega kurasa.

" ibu ..." kataku lirih

" iya nak..?"

" terimakasih banyak.."

Tak menjawab..beliau malah mempererat pelukanya padaku.

Yang terjadi padaku selanjutnya adalah dilema..ackward..
Bagaimana tidak..setelah nafas ku kembali normal kini justru burungku dihimpit memek ibu yang hanya berbalut celana dalam tipis nya kini mengeras. Kontol ini seakan menekan nekan kemaluan ibu dari luar..besar..panjang..keras dan sedang menempel pada ibuku sendiri. Terserah beliau mau marah atau tidak..yang pasti aku sudah tidak bisa menahan gairah lagi kalau sudah dibeginikan.

Payudara super besarnya menempel di dadaku tergencet oleh dada bidangku..aku masih bisa merasakan tekstur bahan bh yang dipakai ibu.

Kudiamkan saja momen seperti ini, sejujurnya aku ingin lebih lama dan lebih sering seperti ini dengan ibu. Pelan tapi pasti kudengar hembusan nafas nya yang kini tidak teratur..sekarang ganti ibuku yang nafasnya memberat. Aku hanya diam dan pura pura tidur dipelukkanya.

Kini hal yang yang sangat mengejutkanku adalah gerakan pinggul beliau yang maju mundur,,menggesek gesekan kelamin nya yang masih terlapisi celana dalam ke kontolku yang ngaceng maksimal.

"ahhh...eemmhhh...ahhh..iihhh.." desahanya lirih dapat kudengar karena kami masih dalam posisi berpelukan.
Jika hal itu sedikit lebih lama lagi..aku pastikan mani ku akan muncrat banyak dalam celanaku.

Ibu kemudian menarik pelukanya dan menatapku..mungkin dikira aku sudah tidur, akhirnya dia bangkit dari ranjang dan memunguti pakaianya. Sebelum beranjak pergi ke kamar mandi. Aku rasakan tangan beliau mengelus elus sebentar kontol ku yang tegang dari luar celana.

Yaa tuhaaan...ini musibah atau berkah..
 
Terakhir diubah:
Masih perlu kurang lebih seminggu lagi untuk rawat inap di sini kata ibu..hmm yahh mau bagaimana lagi biar lekas sembuh.

Sepertinya ada yang kurang, tapi apa ya. Aku coba mengingat ingatnya..oh iya ..project v ku..terakhir aku ingat di dalam tas ku saat berangkat ke sekolah.

" ibu tas sekolahku masih ada tidak? "

" itu, ada diatas lemari kecil di samping tas ibu..kemaren waktu warga yang mengantarmu ke rumah sakit juga membawanya, kenapa malah nanyain tas lagi sakit begini.."

" nggak buk, di situ ada alat yang aku kerjakan untuk lomba sains..mudah mudahan tidak rusak.."

Selang tak berapa lama kak nisa muncul sambil membawa tas, mungkin berisi pakaian ganti ibu.

" hey adhek ganteng..udah makan belom? nih mbak beliin baso kesukaanmu..buat ibu juga.." foto copy ibuku ini memang pengertian..

Sikap dan wataknya seperti ibu..wajahnya pun juga..tapi untuk body, mungkin hanya bokongnya saja yang diwarisi, besar padat dan masih kencang. Lima tahun menikah tapi belum dikaruniai buah hati..tapi tetap terlihat ceria seperti biasanya.

" ibu maghriban dulu gihh abis itu mandi makan, biar ryan ganti aku yang jagain " kata kak nisa.

Kami pun sambil ngobrol, mengenang masa lalu serta cerita cerita tentang masa sekolahnya dulu.

Masih ingat saat kecil dulu aku dimandikan kak nisa saat ibu sibuk memasak, tak jarang dia juga ikut mandi saat memandikanku. Kasih sayang seorang kakak.

Aku sendiri pantang menanyakan sudah mau punya momongan apa belum pada kakak ku, aku tak mau membuatnya bersedih dengan hal itu.

Justru dia dengan antusias menanyakan sylvia, gadis yang sering menjengukku...dari a sampai z dia tanyakan. Tapi aku patahkan argumen nya bahwa kami hanya sebatas teman biasa.

" suatu hari teman yang seperti itu yang mampu menguatkan hidup mu dhek, teman tapi mesra khan..hehe bisa jadi teman hidup mu kelak, hmmff jadi sylvia ya...kakak mempunyai feeling yang kuat akan hal itu " tiba tiba ocehan ngelantur kakak muncul lagi.

Jam menunjukkan pukul 02.45 pagi saat aku terbangun..ibu dan kakak tidur beralas kasur lipat disamping ranjangku. Rasa ingin pipis tak bisa kutahan, kupanggil panggil ibu untuk mengantarku ke kamar kecil.


Dengan hati hati ibu memapahku, sampai di kamar mandi dengan telaten dan mau tak mau dia membukakan celanaku. Karena cukup lama menahan kencing dari tadi, burungku sedikit mengeras tapi belum sempurna..

Besar..itulah punyaku. Dulu aku kira memiliki kelainan, tapi setelah aku baca baca di internet..punyaku ini memang lain dari kebanyakan ukuran yang dimiliki orang asia..lebih tepatnya oversize.

Saat membuka celanaku ibu diam beberapa detik seperti orang melamun..tangan halus nya sedikit bergetar saat memegang kontolku.

" ibu di luar, kamu pipis dulu..nanti kalau sudah kasih tau ibu " katanya..

mungkin beliau malu atau risih karena baru kali ini melihat burungku setelah dewasa.
Tidak benar benar di luar..ibu hanya mundur beberapa langkah dibelakangku.

" sudah bu, maaf udah nyusahin ibu" ucapku.

" nggak boleh ngomong seperti itu, aku ini ibumu ryan..akan ibu lakukan apa saja demi kamu..sudah pipis nya ?"

Dengan telaten dia membersih burungku..membasuhnya mencucinya.

Karena sentuhan tangan ibu kini kontolku jadi membesar..kutahan sekuat mungkin agar tidak ereksi tetapi tetap saja membesar dan mengeras. Aku sangat malu,,kulihat di bawah sana ibu malah diam mematung agak lama,, aku yang jadi bingung mendehm agak keras supaya beliau bergerak.

" ehhm...sudah bu.."

" eh...e..iya iya..sekarang kamu tidur lagi.

Tik tok..tik tok..tik tok..sepertinya waktu ini tak mau beranjak..aku melirik kesebelah kakak sudah pules tidur, sementara ibu masih kasak kusuk gerak terus susah tidur kelihatanya.

Aku sendiri entah apa yang aku pikirkan menerawang jauh..ada perasaan gelisah..semakin lama semakin berat nafasku. Dalam bingung aku memanggil manggil ibu.." ibu..ibu..ibu.." nafasku tersengal sengal.

" ya tuhan.." hanya itu yang ia ucapkan.
Mengerti akan kondisiku segera ia membuka bajuku mengusap usap dadaku. Tidak ada perubahan, beliau makin cepat memberi usapan hingga sampai perut,,kembali ke dada dan begitu seterus nya.

Aku yang hampir putus nafasku terus memanggil ibu. Kekhawatiran yang penuh terpancar di wajahnya. Aku hanya bisa melihatnya sambil mencoba menahan sakit di dada ini.
Sejurus kemudian aku melihat beliau mencopot beberapa kancing baju nya yang hanya ada beberapa biji saja di bagian atas baju model terusan yang ia pakai. Kemudian beliau mengangkat baju terusan tersebut hingga lepas hingga menyisakan bh dan celana dalam yang melekat ditubuh nya.

Setelah naik ke ranjang disampingku, pelukan ibu mendekapku erat. Hangat tubuhnya perlahan aku rasakan menjalar menghangtkan ku. Entah berapa menit ibu memelukku, 10 menit ? mungkin..., tidak, ... Sepertinya 15 menitan.. Tapi entah lah tubuhku menghangat, nafasku mulai lega kurasa.

" ibu ..." kataku lirih

" iya nak..?"

" terimakasih banyak.."

Tak menjawab..beliau malah mempererat pelukanya padaku.

Yang terjadi padaku selanjutnya adalah dilema..ackward..
Bagaimana tidak..setelah nafas ku kembali normal kini justru burungku dihimpit memek ibu yang hanya berbalut celana dalam tipis nya kini mengeras. Kontol ini seakan menekan nekan kemaluan ibu dari luar..besar..panjang..keras dan sedang menempel pada ibuku sendiri. Terserah beliau mau marah atau tidak..yang pasti aku sudah tidak bisa menahan gairah lagi kalau sudah dibeginikan.

Payudara super besarnya menempel di dadaku tergencet oleh dada bidangku..aku masih bisa merasakan tekstur bahan bh yang dipakai ibu.

Kudiamkan saja momen seperti ini, sejujurnya aku ingin lebih lama dan lebih sering seperti ini dengan ibu. Pelan tapi pasti kudengar hembusan nafas nya yang kini tidak teratur..sekarang ganti ibuku yang nafasnya memberat. Aku hanya diam dan pura pura tidur dipelukkanya.

Kini hal yang yang sangat mengejutkanku adalah gerakan pinggul beliau yang maju mundur,,menggesek gesekan kelamin nya yang masih terlapisi celana dalam ke kontolku yang ngaceng maksimal.

"ahhh...eemmhhh...ahhh..iihhh.." desahanya lirih dapat kudengar karena kami masih dalam posisi berpelukan.
Jika hal itu sedikit lebih lama lagi..aku pastikan mani ku akan muncrat banyak dalam celanaku.

Ibu kemudian menarik pelukanya dan menatapku..mungkin dikira aku sudah tidur, akhirnya dia bangkit dari ranjang dan memunguti pakaianya. Sebelum beranjak pergi ke kamar mandi. Aku rasakan tangan beliau mengelus elus sebentar kontol ku yang tegang dari luar celana.

Yaa tuhaaan...ini musibah atau berkah..
Jadiin milf suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd