Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Project V

Status
Please reply by conversation.
Ryan hasn't updated again ...?
 
Nyampe jg perjalanan ane utk menemukan narayana, selanjutnya mari kita menunggu raja di amoksa sambil sedikit icip2 sulya sama nari ratih... :adek:
 
(adinda damayanti smith)
janineaam-Bzcc3v-Wh46i.jpg
 
" kamu.....!

Ada bidadari di kampus ini ternyata...
Rambut hitam panjang, perawakan sedang dan sedikit padat berisi.pakaian nya rapi berkaca mata...ku perkirakan baru punya dua anak yang masih kecil kecil....

" ehh...maaf bu........

"kalau jalan hati hati dong...jatuh semua nih buku saya...mahasiswa baru ya..?"

" iya...mm..ini buku ibu.."

" iya terima kasih, lain kali hati hati.."

Nampak terburu buru ia melewatiku, ku perhatikan goyangan pantat nya saat berjalan dengan rok pendek yang ia pakai.

Kelas ku, lumayan juga peminat nya. Hampir semua kursi terisi, hanya satu atau dua saja yang kosong. Jika di persentasi mungkin 70 banding 30% lebih banyak mahasiswa perempuan nya. Cukup bisa membuat betah diri ini berlama lama di kelas. Tonjolan tonjolan buah dada menjadi pemandangan indah setiap hari.

Pagi itu lumayan rame suara suara cewe yang bergerombol menjadi beberapa grup. Sedikit ku curi dengar ada yang bergosip seputaran artis. Yang arieh noal tambah cool lah, yang dada pamela sarfiti ada yang nyaingin lah, yang susu titik dj dikecilin lah. Dari sekian cewe di kelas, aku lebih tertarik pada seorang cewe yang duduk di deretan bangku sebelahku agak depan.

Ber kacamata tebal, Rambut pendek sehahu,pipi chubby badan chubby. Tengah asik dengan laptop nya sendiri nampak nya dia kutu buku sepertiku. Tak ada yang spesial dari nya, hanya toket nya yang bener bener chubby yang membuatku beranjak dari kursi dan berjalan ke arah nya. Tidak sadar akan keberadaanku yang sedang berdiri di belakang nya. Penasaran akan kesibukan nya hingga membuat cewe ndut tapi sexy ini betah berlama lama di depan laptop ber logo mata itu. Sedikit mencuri pandang ke arah layar laptop yang sedang ia pangku. Aku dibuat terkejut dengan apa yang aku lihat.

Jari manis nya tengah menari di atas keyboard dengan layar dipenuhi gambar gambar profil pria dan hanya beberapa wanita. Mulai dari pria bertubuh kurus, gemuk sampai yang tinggi kekar. Foto full badan tanpa busana dengan wajah di blur. Situs yang tertampil dengan cepat aku hafal. Beberapa profil wanita di bagian bawah tidak bisa ku lihat karena terhalang dada super besar cewe chubby ini. Di ruang dan dengan siswa sebanyak ini dia membuka situs seperti itu......? kalau nggak maniak berarti dia pemula sampai berani berbuat hal seceroboh ini.

Sreeekk....

Ku tarik kursi di sebelah nya mengambil duduk agak mendekat.

Dengan cepat dan seperti terkaget dia langsung menutup laptop nya.

" hey......namaku ryan...ryan dewanto..
" boleh kenalan nggak..?

Dengan itu ku ulurkan tangan mengharap sambutan akan ke ramahanku.

Mata nya terlihat masih kaget, sesekali menghindari kontak mata denganku.

"se..sejak kapan..?
Kini kudengar ia bersuara. Lirih dan seperti terintimidasi oleh sesuatu.

"maksudnya..?"

"e..maksudku sejak kapan kamu di sini...em...maaf kenalkan aku adinda damayanti smith..."

Wih..keren juga nama nya..berbau luar..turunan bule kaya nya...cuman toket nya aja hehehe.

Cukup 10 menit bisa membuat kami lebih akrab dari semula. Mungkin karena sama sama kutu buku. Ku rasa cukup seperti itu dulu pendekatanku. Aku juga nggak mau terlalu bar bar sampai dikira freak.

Kesibukkanku bertambah, mata kuliahku juga lumayan banyak. Iseng karena penasaran ku coba membuka laptop di kamarku dan mengetik situs yang aku tangkap dari laptop dinda tadi. Bola mata ini terus bergerak ke atas bawah kiri kanan dan berulang. Rupanya ini nggak main main. Butuh ip khusus untuk bisa memasukinya dan syarat khusus pula untuk daftar dan jadi member nya. Dugaanku ternyata benar..kalau tidak maniak berarti pemula. Tapi pemula macam apa hingga bisa mem baypass beberapa server hingga nyantol di website yang orang tau teknologi pun akan susah mencari nya. Kesimpulanya adalah......adinda damayanti smith ternyata seorang maniak.

Bukan website abal abal atau website umum yang biasa dipakai buat nge jual tempe seharga 80 juta, pun juga bukan ajang BO dan pasutri yang doyan swinger dan threesome. Ini berbeda jauh, bukan uang yang dicari tapi murni variasi dan kepuasan sex hingga sadistik. Ku ketahui semua itu karena pada akhirnya aku juga mengisi berbagai macam persyaratan dan dua foto. Satu foto full body dengan wajah di blur, kedua foto close up kontol dalam kondisi full ngaceng. Foto foto member wanita juga lumayan banyak. Bahkan ada rank dalam website tersebut. Satu sampai sepuluh rank dibagi menjadi dua gender wanita rank satu sampai sepuluh dan begitu juga gender pria. Sangat unik, ku jelajahi para member wanita dan tentunya rank sepuluh ke atas. Mataku terpaku melihat body yang sangat sangat indah pada profil wanita rank pertama dengan inisial cock hunter. Tubuhnya semampai berkulit putih ke merah merahan, aku menduga ini pasti bule. Tubuh nya serba pas enak untuk di lihat....proporsional.

Dari sini petualangan seks ku bertambah lagi. Menikmati sesuatu yang kita sukai ternyata memang menjadi alat yang ampuh untuk membunuh waktu. Jam di hp menunjukkan pukul satu dini hari.

Entah berapa lama aku tertidur hingga ibadah subuh aku lewati. Mata ini di buka paksa oleh silau nya cahaya mentari yang menerobos kaca jendela.

Aduhhh....laptop masih menyala dalam keadaan yang jelas di website yang aku buka semalam dan kaca jendela yang tersibak tirai nya. Siapa lagi kalau bukan ibu yang membuka kain gorden jendela kamarku. Bagaimana nanti aku bertatap muka dengan beliau...bingung hati ini.

Bergegas ku matikan dan membereskan tempat tidur. Ibu yang tengah menyiapkan sayur matang dagangan nya tampak diam biasa saja.

" nggak kuliah nak..?

" siang bu ada mata kuliah nya..

" mandi dulu gih trus sarapan..

Hanya percakapan singkat dan biasa yang kudapatkan. Semoga saja ibu tidak tahu.......

"yang rajin kuliah nya jika rejeki siapa tahu kamu bisa jadi orang, bisa banggain ibu, bisa jadi kepala rumah tangga idaman"

Kunyahanku terhenti saat mendengar kepala rumah tangga idaman. Mataku langsung tertuju pada paras ayu ibu. Aku berangan bisa menikahi orang yang ada di depanku ini, memberi nafkah lahir juga batin. Gila emang...tapi pemikiran gila ini yang selalu bisa membuat darah ini mendidih bersemangat untuk hidup. Mempunyai anak dari beliau yang belum terlalu tua. Memanjakan beliau sebagai suami, menggagahi beliau sebagai pria dewasa yang peekasa. Menghujami memek beliau dengan kontol yang kelewat besar ini.

" ehh...dinasehatin kok malah ngelamun.."

" saya bersedia menerima....eh...hehe..

Tanpa sadar mulut ini berucap seperti dihadapkan dengan penghulu.

" bersedia apa nya...?!...ryaan..ryan..ya sudah, dihabiskan nasi nya dan bantu ibu di luar..."

Aku masih tertegun melihat lenggokan pantat beliau berlalu meninggalkan ruang makan.

Beberapa hari di awal kuliah kujalani dengan baik. Kesibukkan mulai melandaku. Dengan adinda kini semakin dekat saja, sementara sylvi.....sylvia ini seperti sayang jika aku "makan", mengingat dia adalah teman baikku. Juga perasaan aneh ini mengalahkan nafsuku pada nya.

Penat yang berlebih menerpa ku. Sesekali main ke rumah andi buat ngobrol mungkin bisa menghiburku. Kebetulan pagi ini tidak ada jadwal kuliah, ku pacu motor meluncur ke rumah nya dengan maksud bisa membuatnya terkejut.

Pintu gerbang tidak dikunci, dengan mematikan motor aku masuk dan memarkirkan di samping mobil tante nur. Sedikit heran kenapa beliau belum berangkat mengajar ya. Atau mungkin meliburkan diri.

Ku ketuk pintu rumah nya.

" yaa, sebentar..."

Dengan memakai pakaian tebal yang serba tertutup menyerupai kimono dengan tali yang di ikatkan di pinggang tante tersenyum membukakan pintu. Wajah nya sedikit pucat tak mengurangi paras cantik nya.

" andi ada tant...?"

" andi kuliah nak...kamu nggak berangakat..?"

" saya ada mata kuliah siang nanti....tante nggak masuk sekolah?"

" tadi masuk sebentar terus pulang, badan tante kerasa nggak enak...masuk angin sepertinya...."

" udah di kasih obat belum...?

" belum...biasanya bi inah yang ngerokin, tapi hari ini dia juga ijin sakit kata nya. Repot kalau sudah begini....maklum tubuh tua..hehe"

Bibi tipisnya menggoda dengan warna lipstik merah mungkin sisa dandan saat berangkat sekolah tadi.

" ah tente, siapa bilang sudah tua..tante itu cantik, masih terlihat muda kok...ya MILF gitu....hehe..."

" MILF...? apaan MILF tante kok baru denger..."

Aku gelagapan dengan ucapanku sendiri, gimana menjelaskanya ya.

" anu..istilah jaman now untuk ibu ibu yang masih cantik seperti tante...hehe"

" ah kamu ini bisa aja...udah berani merayu sekarang ya....tak bilangin suami tante loh hehehehe"

" ya kalau yang dirayu perempuan cantik kayak tante, ryan tetep berani tant...jangankan ngerayu, yang lebih dari ngerayu aja ryan berani.."

"hushh...ngaco kamu...bikin inget yang kemaren di mobil aja"
Beliau tersenyum tersipu.

"dari pada gitu kalau kamu bisa, tante minta tolong kerikin punggung tante ya nak...kamu bisa kan..?"

" bisa tant...ibu ryan juga sering ryan kerokin kalau masuk angin".

" ya udah kamu tunggu di sofa, tante mau ambil minyak nya dulu"

Hatiku berdegup membayangkan bisa melihat tubuh mulus tante nur lagi. Kini ku tunggu di sofa panjang ruang tengah.

Setelah memberikan minyak untuk kerikan, beliau duduk memunggungiku. Tangan nya sibuk melepas kimono tebal nya. Kini di depanku pundak putih mulus tante tersaji. Tali beha warna merah menghiasi pundak nya. Hanya dengan pemandangan seperti ini saja sudah bisa membangkitkan jhoni kecil di balik celana.

Pijatan lembut mulai kuberikan di pundak nya. Rambut rambut tipis di pangkal lehernya menambah daya seksual tersendiri pada wanita paruh baya ini. Tante nur sedikit menggelincang mendapat sentuhan lembut tanganku. Telaten ku pijat perlahan dari pundak hingga leher bagian belakang. Dari posisi ini dapat kulihat aset bagian depan milik tante nur. Belahan dada nya terlihat menggunduk. Dua bulatan susu beliau menggembung besar karena terhimpit kedua lengan putih nya. Tenang pembawaanya. Membuatku yang sudah sangat terangsang ini mulai berani mengarahkan kedua telapak tanganku ke bagian depan. Mulai kulumuri telapak tanganku dengan minyak yang sebenarnya sama sekali tidak terasa panas di kulit. Tanganku merambat pelan mengusap dada atas. Merasa tidak mendapat penolakan, kulanjutkan sentuhanku turun ke bawah hingga mendarat di kedua samping payudara besarnya.

Lenguhan lirih mulai keluar dari mulutnya. Gerakan mengusap dari dada atas turun hingga ke samping payudara nya terus menerus kulakukan. Hingga kedua tanganku benar benar berhenti di samping bulatan gunung kembarnya. Lenguhan tante nur berubah menjadi desahan, mana kala kedua telapak tangan ini meremas merasakan kekenyalan susu beliau dari luar beha.

"sssshhh....hhhhh...aahhhhh...ryaaaan....jangan naaak..."

Penolakan bernada nafsu itu malah mebikin remasanku di payudaranya semakin gemas. Kini tanpa sungkan ku remas remas susu tante nur. Kepala beliau disandarkan kebelakang mengenai perutku. Kontol yang keras ini benar benar menempel kuat mengenai punggung sebelah kanan nya. Melihat tante nur sudah di ambang birahi, tanpa izin beliau ku keluarkan payudara sebelah kanan nya. Susu besar ibu andi ini seperti tumpah, puting nya mencuat menginginkan untuk segera di pilin tapi aku urungkan. Mata beliau merem dengan mulut terbuka mendesah melarangku meremasi payudara nya.
Ku sambar bibir seksi ibu ibu ini lidahku langsung hinggap di lidah nya. Tanpa menunggu, mulut tante meladeni ciumanku. Kami saling memainkan lidah, saling menghisap ludah dengan tanganku masih meremas tetek sebelah kanan nya yang sudah terbebas dari beha.

"mmmnnngg...sss..ahhh..ryan..jangan nak...hentikan...sss..."

Kini perlahan ku rebahkan tubuhnya di sofa besar empuk yang kami duduki. Aku yang sekarang di atasnya dengan segera mengeluarkan payudara sebelah kiri dan dengan cepat menghisap pentil nya kuat kuat.

"hhhhh..sssssshh...aahhhh..nak ryaaaan sudahh hentikhhaaan...sshhh..."

Tangan beliau sekarang menggapai belakang kepalaku menekan kuat kuat ke arah susu besar nya. Dengan tetap mengeluarkan kata kata penolakan, serangan ke bawah ku lancarkan. Tubuh montok dengan beberapa lipatan lemak menjadi jalan lembut tangan kananku menelusui area sensitifnya. Entah apa warna nya yang pasti telapak tangan ini terasa hangat menempel di permukaan lembut celana dalam nya.

Ku belai belai area sensitif milik ibu andi ini. Kepalaku semakin dicengkeram kuat terbenam di antara gunung kembar tante. Paha nya rapat mengunci tanganku, beberapa kali tante mengangkat bokong mengimbangi gelitikan telapakku pada celana dalam yang ia kenakan. Puting tante kembali ku hisap hisap, tangan kananku dengan berani menyelinap masuk dalam celana dalam nya. Begitu basah kurasakan saat jari ini menempel di vagina nya.

Tipis nya bulu jembut tante mengiringi dua jariku menelusup masuk ke lobang tempat andi lahir dulu. Ku keluar masukkan dua jariku yang masih berada di celana dalam tante. Erangan nya terdengar bergetar mengisi ruang di mana kami berada. Kepalanya mendongak ke atas saat ku percepat kocokanku pada vagina nya.

"eeemmmmmm......aaaaaahhhh..aaahh..ahhh..ahhhhh..ssssshh..hhh...hhhiyaa..ryan..ryan..aaaaaaaaaaaaahhh tante keluaaaaaaaaaaaar...."

Badanya mengejat ngejat, memeknya menyemburkan lendir yang sangat banyak membasahi tanganku. Mata beliau tertutup rapat dengan nafas tersengal hebat. Sedikit tenang, lalu ku lepas tanganku dari celana dalam nya. Mata lentik itu sedikit membuka melihat ku.

" tante basah sekali....lihat, tangan ryan belepotan dengan lendir tante.."

Ku jilat satu persatu lendir tante nur yang menempel pada jariku. Sengaja ku sisakan jari bagian tengah yang masih berlumur dan ku tempelkan pada bibir seksi nya.

"punya tante rasa nya enak..ini, aaa ayo coba.."

Awalnya terlihat risih tetapi akhirnya jari tengahku masuk semua kedalam mulutnya.

" tahukah tante, dari awal aku sudah tergila gila pada tante...dan ryan juga tahu kalau tante sebenarnya menginginkan ryan....tubuh tante begitu menggairahkan, payudara tante yang besar selalu menjadi khayalanku dalam masturbasi...di depan kulkas, di samping meja, di balik pintu kamar samoai di kamar atas...semua itu godaan tante yang ryan tahan hingga saat ini.....

" mari sejenak kita lepaskan semua ke canggungan ini....ryan akan memuaskan tante...ryan akan selalu mau menggagahi tante....ryan akan selalu menjadi pemuas tante....dan ryan akan menjadi suami biologis tante yang takkan pernah bisa tante tolak..."

Setelah panjang lebar ku tumpahkan isi hati ku, perempuan bersikap lain.

"oh ryaan...iya nak..tante memang menginginkanmu dari dulu..tante selalu suka lihat tonjolan keras dalam celanamu sayang..tante butuh kehangatan..tante butuh kepuasan lahir batin..papah andi tidak bisa memberikanya...sentuh tubuh tante nak..berikan kehangatan itu..puaskan tante sayang...tunjukkan cara bersetubuh yang sebenarnya pada tante..."

Semua perkataanya kujawab dengan lumatan bibir. Mulutku membekap mulutnya...ciuman kami panas, saling membelit lidah dan tidak mempedulikan air liur yang keluar dan menetes di mulut kami. Tangan lembutnya mencengkeram dan mengocok penis besarku yang kini sudah bebas. Masih dalam ciuman yang liar, kini tiga jariku mengobok obok liang vagina tante nur. Tanpa rasa khawatir, kami saling memuasi dengan cara itu. Cukup lama hingga tante mengerang keras dan kembali menyemburkan cairan cinta nya yang cukup banyak.

Dalam keadaan lemas menikmati orgasme nya, dengan cepat aku bangkit, ku paksa mulut tante membuka dan mengulum batang kontolku yang panjang juga besar ini.

Ku gerakkan maju mundur pinggulku, kontolku sekarang sedang menyetubuhi mulutnya.

"heggghh..ggggg..gghh.***hhkkhhh..aghkkhh..ghohokkgghh..uhuk..uhuk...huegghh.."

Mulutnya yang tersumpal batang kejantananku yang panjang kini tersedak mau muntah. Mata beliau merah berair.

Kini selangkangan putih mulus miliknya kubuka lebar lebar. Terlihat memeknya basah me merah begitu menggoda. Ku gesek gesekan batang panjang milikku membelah memeknya. Itil tante nur menempel ketat dengan kepala kontolku. Beliau mendesis menahan nafsunya yang tinggi.

"sssshhh...hhhh...ayo ryaan jangan goda tantee...cepat masukkan naak..sss..aahhh...tante menginginkanya...uuuhhh...cepat sayang...memek tante sudah gatel pingin kontolmu nak...ayo sayang jejali memek tante...sumpal memek tante dengan kontol besarmu...ssss..hhhh...ryaaaannh"

Tetap kumainkan penisku menggeseki bibir vagina nya. Sengaja ku pancing beliau agar benar benar memuncak birahi nya....kini tiba saatnya.. Ku posisikan kepala kontolku tepat di belahan memek beliau...

" nuri salmah.......dengan ini aku akan menjadi suami biologismu...aku akan menjadi pejantanmu seutuhnya.."

Ku tekan kontolku perlahan masuk inchi demi inchi masuk. Rapat memeknya mencengkeram kuat sekujur kontolku.

Suaranya bergetar sedikit seperti ingin menangis menikmati ganjalan besar di dalam memeknya.

"oouugggggghhhhh...ssssshhhh...suamikuuuhhh...sssshh..aaahhhh"

Ku ayunkan pinggulku maju mundur menggempur pelan namun kuat bertenaga. Tubuh tante bergetar seiring hentakkan pinggulku. Kelihatanya cukup nyaman dan lama memek tante kumainkan dengan tempo ini. Dan secara tiba tiba pula hujamkan kontolku dengan kuat dan sangat cepat hingga membuatnya menjerit keras tak tertahan.

"aw...ahhh..aaaaw...eeennggghh...aargh ryann!!..ahh..ahh..ryan bangsat!..hamilin tante sayang...aaarrgghh...aaahhhhhhh..tante ..uuuuuuufffffhhh....kelluarrrr..aaahhhh"

Tanpa pernah ku pedulikan beliau menerima gelombang kenikmatan yang dahsyat. Tetap ku tancapkan berulang kontolku dalam vagina beliau yang sedang banjir kenikmatan. Tante nur menjerit jerit menerima nya. Cukup lama aku menyiksa memek beliau dengan kontolku, hingga kini nafsunya bangkit lagi..dengan telaten tante nur mengimbangi sodokan ku. Merasa ingin posisi lain, ku tari tubuhnya berdiri . Kini dengan bersandar tembok di belakangnya, ku angkat kaki kanannya, segera memasukkan batang jantanku ke dalam lobang memeknya. Dengan posisi berdiri, ku setubuhi ibu temanku yang montok menggairahkan ini . Sodokan ku lebih cepat membuat dekapan tangannya sangat kuat. Kurang lebih tujuh menit tante nur muncrat kembali.

Merasa aku sebentar lagi akan mendekati klimaks, kini ku posisikan tubuh tante nur menungging di lantai. Kusetubuhi tante nur dari belakang. Bokong bohai nya menjadi tumpuanku dalam menyetubuhinya. Susu montok nan besar miliknya berayun ayun menggairahkan sesekali kudekap dan ku remas remas.

Di ruang tengah itu kami benar benar beringas. Perempuan yang keseharianya alim berhijab dan berseragam dinas ini sekarang menjadi liar...inilah kuda betinaku. Entah berapa kali istri baruku ini muncrat orgasme, yang pasti kurasakan kembali lagi nafsu nya memuncak. Sodokkan pantatnya ke belakang mengimbangi hujaman kontolku.

PLAK..PLAK..PLAK...PLAKKK

"eemmmmhh...ryan shayanggghh....tanteehhh..aaaaaahh...aaaaaaaahhhhhhhhhh..keluar lagiiiiiiiiihhh".

" ryan juga tante...oh..ahh..sshh.."

Hampir lepas kendali, hujamanku begitu cepat menjelang ejakulasi.

"heggggg...ooohhh tante...nikmati pejuh ku...aaaaahh...aaaaaaahhhhhhhhhhhh.."

CROT...CROTT..CROTTT..

Sepermaku menyembur deras dan banyak sekali dalam rahim tante.

Dengan penisku yang masih menancap dalam memeknya, tubuhku menelungkup sujud di atas tubuh beliau.

" MAMA........"

DEGGGG !!!!!

Jantung kami serasa copot melihat sosok yang sedari tadi tidak kami sadari.

Dengan penis kecilnya yang sudah lembek, pak hanafi sudah tidak mengenakan apa apa lagi di bagian bawahnya. Nampak nya dia sudah nge cret.

Sudah pasti gugup dan takut tante langsung beringsut memunguti pakaian dan mengenakanya.

Aku hanya memakai celana ku seadanya tanpa mengenakan celana dalam.

"om....ryan bisa jelasin om....kasih ryan waktu.."
Seperti pejantan yang ingin melindungi betina nya, aku akan bertqnggungbjawab penuh atas kejadian ini apapun resikonya. Secara berani aku mencoba berbicara dengan papa andi yang kini bersender lemas di daun pintu bagaian samping.

Dengan memegang flashdisk kecil ini aku mengingat secara detail kejadian tiga hari lalu di rumah tante nur atau sekarang bisa disebut istri biologisku. Dan ini adalah janjiku kepada dinda untuk mengupload video pribadi agar aku cepat melesat naik rank dalam website rahasia ini. Tentu nya dengan wajah yang sudah di blur total dan kesepakatan lain yaitu menikmati tubuh dan payudara chubby milik dinda sepuasnya. Hitungan satu...dua..tiga...klik!

Dan proses upload berjalan mulus. Setelah selesai upload sengaja ku tutup website itu menunggu kejutan dan respon para member dan suhu esok hari.
 
Saat mata ini sulit ku pejamkan, ku putuskan untuk masuk ke narayana. Gelombang khusus dalam diriku menyeruak dan....

ZZZZZAAAAPPPP..!!!

----------------------------------------------------

Aku menggeliat bangkit dari tempat tidur emas berukir naga. Hari cerah menyambutku di kerajaan amoksa.

Paman patih liwa ku panggil untuk mengetahui perkembangan kerajaan juga informasi lainya. Dari mulutnya sesuatu menggelitik telingaku membuatku penasaran.

" emas emas yang dikirim lenyap dalam lebatnya hutan alingga paduka...bahkan menurut penuturan prajurit yang satu satu nya bisa hidup dan kembali di kerajaan ini, hutan itu terlalu angker untuk dimasuki. Dia juga berkata dan menyampaikan salam kematian yang ditujukkan pada anda raja."

Saat hendak berdiri dari singgasana, kepalaku sedikit pusing...kilasan kilasan kejadian lampau kini membayang....alingga.....
Aku ingat nama itu......
Kera brengsek yang menodai selir kesayanganku itu tahu juga kemunculanku.

Sawung jagal..........aku akan menuntut balas bahkan aku akan meminta lebih...

" paman liwa....untuk sementara waktu, biar bayanganku yang memerintah amoksa...jangan khawatir..kami satu rasa satu mata dalam satu kendali..

Inilah kegunaan dari menghabisi sura rudra beberapa waktu lalu. Dan patih liwa kepercayaanku sekarang mengetahuinya.

Kami dua tapi kami juga satu. Entah ajian apa nama nya ( dople ganger).

" saya yang asli akan menyamar pergi ke sana paman....besok pagi tolong siapkan baju rakyat biasa yang sedikit lusuh juga beberapa batang emas "

" apa tidak terlalu beresiko paduka...."

" paman tenang saja, oh iya tolong beritahu ki reksa dan sulya untuk menemuiku nanti malam....ada yang ingin aku bicarakan dengan mereka.."

" baik paduka arya....hamba mohon pamit..."

" silahkan.."

Aku melangkah cukup jauh menyusuri jalan menuju alingga. Sengaja tidak ku gunakan kecepatanku karena energi besarnya bisa saja tercium oleh sawung jagal dan anak buahnya.

Kini terik panas matahari sedikit ku hindari dengan berteduh di bawah kedai dawet atau cendol dalam perkampungan yang cukup ramai ini.

" angger mau minum dawet..?"
Tanya ibu penjual kepadaku.

{Nb: angger adalah panggilan untuk anak muda dsb.}

"iya bu...yang banyak ya.."

Senyumnya ramah, ayu orangnya. Pakaian pakaian wanita di alam narayana ini benar benar memanjakan mataku. Kebaya dengan belahan dada lebar membuat aku dan para pembeli lainya betah berlama lama menikmati dada montok ibu penjual yang terhimpit kebaya nya sendiri. Begitu besar montok menyembul susu ibu paruh baya itu. Beberapa kali bapak bapak usil menoel susu ibu penjual, dengan dalih tidak sengaja karena mengulurkan mangkuk tanah liat untuk tambah dawet. Aku hanya menggeleng kepala melihatnya.

Ku ketahui ternyata dia adalah janda, suaminya mati terbunuh dalam peperangan. Nama nya nyai dumilah...wajahnya lumayan ayu untuk ukuran wanita paruh baya. Susu nya memang besar menjadi daya tarik dagangannya. Bokong montok nya sungguh merangsang dari balutan jarit batik yang dia pakai. Dua anaknya yang beranjak dewasa kini mengabdi sebagai prajurit di sebuah kerajaan.

" hehehe...sudah biasa seperti itu ngger...ibu bisa tahan kok."

" ada yang mencolek susu ibu, beberapa nekat meremas susu ibu bahkan yang lebih parah pernah ada yang menggesek gesekan itu nya ke bokong ibu...ya terpaksa ibu pelintir dan cakar itu nya....asal ibu tidak diperkosa saja ibu sudah merasa aman.

Aku menelan ludah membayangkanya..tanpa terasa penisku ngaceng tegak menyembul dibalik celana lusuh yang aku pakai.

"hehehe....angger angeer...baru dengerin aja sudah kaya gitu...apa lagi kalau lihat.."

Kembali aku dibuatnya bengong dengan perkataan nya.

"angger dari jauh ternyata....iya bu..saya dari amoksa..akan menuju alingga bu milah."

Sekarang ia menatapku serius. Seperti ketakutan dan khawatir.

" mau cari apa ke alingga.....bahaya nak,,hal gaib dan siluman tempatnya ya di sana."

"ada suatu urusan dari guru saya bu"
Kataku berbohong.

"sekarang sudah hampir malam, sebaiknya kamu menginap di sini bersama ibu ada kamar di belakang, cukup untuk kita berdua"

YESS! Hatiku bersorak kemenangan...malam ini aku akan merasakan hangatnya tubuh bu dumilah beserta susu besar nya yang empuk.

"tapi jangan ngaceng lo kalau tidur sama ibu...mahal bayarnya..."
Uacapanya mengalahkan lamunanku.

" memang kalau kuat bayar boleh di ngacengin bu...?"

" ya tergantung...hehehe"
Ucap nya genit sambil berlalu ke belakang.

Menjelang malam aku ikut membantu bu dumilah menyiapkan bahan dawet untuk besok pagi. Dalam duduknya saat memeras santan, ku lihat susu nya seakan ikut tumpah ruah.

" biar saya bantu bu.."
Sambil ikut duduk dan mengambil parutan kelapa di sebelahnya. Tanpa sengaja tanganku menyentuh gundukan bukit kembarnya. Empuk sekali..

Merasa itu, dia hanya melihatku saja sambil tersenyum menggeleng kepala. Aku cuek dan tetap berpura pura memeras santan.

" waah santan nya kental sekali bu, ibu pinter milih.."

" kalau dawet memang harus seperti itu ngger, pilih yang tua karena lebih enak, banyak santenya...kamu suka yang banyak santen nya...?

Entah kenapa tapi tampaknya bu dumilah ini senang menggodaku. Setelah berbicara seperti itu, beliau seperti sengaja membusungkan dada nya hingga payudara besar miliknya membusung dekat dengan wajahku.

Nanar aku menatap nya cukup lama.

"emh..i..iya saya sangat suka yang tua dan banyak santen nya seperti ini"
Benar benar aku menelan ludah dibuatnya.

" tapi yang sudah tua seperti ini mahal lo harganya..dan hanya orang pilihan yang boleh memiliknya.

" kalau mampu bayar apa boleh saya menikmati santen ibu"

Kataku yang mulai berani.

"tergantung.."
Ucapnya sambil memeras parutan kelapa.

" harus orang pilihan "
Imbuhnya lagi.

Aku nekat mengambil gulungan kain lusuh dan menunjukkan sebatang emas pada nya. Mata nya berbinar.

" apa dengan saya ini bisa mencicipi santen ibu?"

Kami sama sama tahu maksud pembicaraan kami. Semakin nekat dengan tetap duduk di sebelahnya aku membuka dan menunjukkan batang besar panjangku yang sudah sangat keras.

" dan semoga ini cocok dengan pilihan ibu...bagai mana bu dumilah?"

Matanya terbelalak dan spontan mulutnya menganga melihat kejantananku.

Secara reflek beliau yang nampaknya juga sudah birahi karena percakapan kami. Kini tangan yang masih ada parutan kelapa itu perlahan menggenggam pusaka jantanku. Seperti yang pernah di ucapkan ibunda nari ratih, aura daya tarik dan daya pikatku dari lahir ini memang sangat kuat.

Merem melek aku menikmati kocokan tangan ibu dumilah.

"punya angger sangat besar...sangat hangat.....punya angger raksasa"

Kontan aku menjamah kedua bukit kembarnya. Aku meremasnya, begitu besar begitu empuk dan kenyal. Payudara wanita setengah baya ini benar benar nikmat.

"ssshhh....anggeeeerr...ssshhh...iyahhh..ini khusus hanya untuk angger...uuugghh...ibu tidak pernah memberikanya pada orang selain suami ibu yang sudah meninggal...ooouuhhsss...angger boleh memilikinya asal angger mau berjanji mau memiliki ibu juga..aaahhhhssshhh..karena ibuhhh...sudah memilih kamu orang nya..sshhh...iyaaa..remas payudara ibu nggeerr..."

Tidak begitu kupedulikan ucapan nya. Tangan ini terlalu sibuk dengan remasan pada susu beliau. Kini pakaianya awut awutan, susu nya yang besar sudah hampir keluar dari kebaya nya karena ulahku.

Aku bimbing beliau berdiri dan menuntunya masuk dalam kamar kecil beranjang dipan bambu itu.

Perlahan aku dudukan dia di pinggir dipan.

"saya janji bu, saya juga yang memilih ibu...mungkin ibu sudah digariskan oleh dewa untuk saya."

Segera ku cumbu wanita paruh baya itu di atas dipan.

Krekit...krekit..kretek..

Suara dipan tua menjadi saksi saat ku setubuhi perempuan sintal penjual dawet itu. Tak kusangka memeknya bisa menjepit rapat kontol besarku. Berkali kali ku hujamkan batang penisku dalam memeknya. Berkali kali pula kami berdua menggapai kepuasan sampai suara kokok ayam jago menhentikan kami. Kini mulutku masih asik menghisap dan menjilat jilat putingnya. Susu nya yang besar juga masih asik aku mainkan.

"ayo sudah...sudah siang...ibu puas sekali ngger....tidak pernah ibu merasakan bersetubuh selama dan se menggairahkan ini...ibu merasa seperti gadis yang baru mengenal cara senggama saja....hehehe.."

"ibu suka bukan memeknya di jilat...heheh"
Timpalku.

"itil ibu rasa nya senut senut waktu kamu sedot....kamu bener bener pinter...perkasa...pilihan ibu tidak salah...

" ya sudah ayo bangun..."

"mmm...nggak mau bu, ibu jangan jualan dawet hari ini...aku pingin ngentot ibu sampai seharian.."

" haduuhh lanange ibu....iya iya..ibu nggak jualan..tapi ya harus makan to ngger buat tenaga...buat pejuh angger tambah banyak..ibu juga maunya dikontolin terus sama kamu...hihihi.."

Seharian itu kami terus bersetubuh tanpa kenal lelah..hanya makan dan mandi yang menghentikan kami. Hingga aku lupa tujuanku pergi ke alingga.

" ooohh..ooohh..ooooohhhssshhh...ibu muncrat nggeerrr..."

" aku juga bu...hegh...ahhhhhhhhhh...semoga pejuhku jadi anak dalam rahimmu bu.."


Nafas kami ngos ngosan keringat kami seperti diperas.

"hati hati besok ke alingga....dan berjanjilah pulang dengan selamat....bawa ibu bersamamu kemana kau pergi arya..."

" aku berjanji bu...***mah kecil di amoksa akan cukup untuk kita berdua...aku akan membahagiakanmu dumilah......mengenai anak anakmu kita akan menjelaskan dan mengusahakan terbaik untuk mereka"

Sebelum berangkat tanpa disadarinya aku memberi mantra pelindung pada ibu dumilah, dan sekali lagi kami bercinta dengan buas sebelum keberangkatanku.

............

Kini malam dingin menyelimuti pepohonan dalam jalan tanah yang aku lewati. Kesan angker begitu melekat erat dari pintu masuk hutan lebat ini. Suara suara hewan aneh menjadi bumbu mistis....aku bertanya dalam hati..sejauh apa alingga itu berada.

Bkwuakak..beeggrrhh...kwuakak..keerrgghhhh...

Suara aneh semakin mendekat saat aku memasuki hutan lebih dalam. Instingku menelisik, mata batinku menyala nyala. Satu...dua...tiga...empat...puluhan siluman kera brengsek semua ku ketahui keberadaanya tanpa menoleh tanpa mencari. Aku sendiri terkagum kagum dengan kemampuan yang satu persatu muncul pada diriku. Betapa hebatnya arya samodra pada era nya (batinku).

" turun atau aku bantai kalian semua..."

BRUKKK!!!!

Kini tiga siluman monyet berbadan besar menghadang di depanku.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd