Sepulang dari "Nribun" dan mendapat Hasil yang sangat memuaskan kembali. Aku pulang Sampai kost sudah jam 7 lewat hampir mendekati jam 8 Malam. Capek sekali hari ini, ingin beristirahat awal, Aku mandi membersihkan badan dari keringat, meskipun kata mbah mbah dulu mandi malam bisa menimbulkan REUMATIK. entah iya atau tidak aku sich percaya iya saja, tapi karena badan sangat lengket jadi mandi saja.
Selesai mandi ganti pakaian, beli rokok di ujung jalan gang ke 2, Disana ketemu pak Rt hanya seked car ngobrol masalah pertandingan tadi. Aku pulang dan benar benar mengantuk sekali karena capek aku tertidur.
Keesokan harinya, Senin Cuaca disiang hari Sangat sangat very Hot. Biasanya di siang hari minum kopi karena sangat panas akhirnya pesan Es saja.
Sore hari waktu di kost mungkin mau mahrib, aku di beritahu oleh tetangga kost kalo tadi dicari ibu kost waktunya bayar, aku hanya jawab kepada tetangga kost "Iya nanti saya kesana".
Jam 6 habis mahrib, Aku berencana kesana ke Indoma**t ambil uang di ATM, sebelum berangkat, ternyata sudah di cegat sama yang punya, Mbak Kumairo.
Mb Kum: "Wan kemarin di tunggu gak kerumah? mau ngilang ya?"
Aku: "Hehehe nggak mbak itu, belum ambil uang, kemarin habis dari Stadion"
Mb Kum: "Alah jangan alasan , masak ke stadion gak bawa uang? Jangan bohong? Gak punya uang kan?"
Aku: "Nggak kok punya , mau di bayar berapa bulan?" ( Sombong ku )
Mb Kum: "mmmm jangan sombong lah"
Aku: "Hehehehe habis nya nuduh yang nggak2, nanti aku anterin kerumah, mau lewat belakang atau lewat depan?" ( Pancingan yang menjurus )
Mb Kum: "Ya depan bisa belakang ya gak papa, jangan malam malam aku ngantuk"
Aku: "Jadi 2 Bulan?"
Mb Kum: "Iya donk aku ada perlu soalnya, kita bahas nanti"
Aku: "Nanti aja gimana? mau ambil uang dulu"
Mb Kum: "Yawes nanti aku tunggu, jangan lama lama ?"
Aku: "Iya iya santai aja lah mbak"
Setelah ambil uang aku kembali kekost
Di kost aku baru masuk kamar, "perasaan kok kurang enak ya apa ya yang kurang? oh ya Jemuranku tadi pagi" Aku cepat lari ke belakang aku lihat tidak ada jemuran sama sekali. "Kemana jemuranku? walah di beresin siapa lagi nich? Masak Bu Ratih?". Karena tidak ada aku biarkan saja toh nanti juga akan balik lagi.
Jam sudah menunjukkan angka 7 lewat, Maunya ke rumah Mbak Kumairo si pemilik Kost, tapi terlihat masih tertutup rumahnya. Hawa yang sudah mulai berubah tidak seperti kemarin. Tadi pagi Panas, sekarang sudah memasuki agak dingin. meskipun tak sedingin Kota Dingin. Aku lihat HP Ada pesan masuk, ternyata dari Sri istri Johan, "ada apa lagi nich?".
Aku buka isinya "Mas gimana kabarnya, kok gak pernah SMS lagi? Feni gimana juga kabarnya?"
kenapa hubungin lagi sich, Repot urusannya.
Aku biarkan saja, jam 7 lewat 30 lebih aku ke belakang mau ke Rumah Mbak Kumairo, karena sudah janjian. Aku ketuk pintu Dapurnya. Lama di buka, setelah di buka aku di persilahkan masuk menuju ruang tamunya yang tertutup selambu, jadi intinya tidak akan terlihat dari luar. Aku duduk Mbak Kumairo juga duduk, Dia berkata
Mb Kum: "Tadi jemuranmu aku beresin sekalian aku lipat, tuch di kamar, Kamu kalo pergi mbok ya dipastikan Jemurannya, Bikin repot saja"
Aku: "Hehehe iya soalnya tadi lagi mau ambil uang"
Mb Kum: "Iya jangan di ulangi lagi, kemarin sama sekarang beda"
Aku: "Beres , Sebenere aku ini enak e panggil apa sich Ibu atau Mbak?"
Mb Kum: "Mbak ae, Aku belum nikah soalnya, Meskipun sudah kepala 4"
Aku: "Sebenere pingin nikah juga kan Mbak?"
Mb Kum: "Bingung juga sich, Soale lelaki itu brengsek, sudah nipu sampai ibu Meninggal,"
Aku: "Oh jadi Ibu meninggal gara gara pacar Mbak Ya?"
Mb Kum: "Ya gak juga sich memang sudah tua, Aku hanya anak satu satunya, jadi disini sendirian makannya aku bangun kost itu untuk keperluanku sehari-hari, kalo ngandelin Skill ku bisanya juga hanya Jahit saja"
Aku: "Oh gitu, Baru tau aku padahal hampir setahun ya aku disini"
Mb Kum: "Hmmmm kamunya aja gak ngurus orang"
Aku: "Hehehe iya sibuk sendiri"
Mb Kum: "Kamu beneran ada uang untuk 2 bulan ini?"
Aku: "Tenang ada kok, buat apa sich sepertinya penting banget?"
Mb Kum: "Aku kekurangan uang, buat bayar listrik kemarin uangku Ilang saat ke pasar, sekitar 1 jutaan lah"
Aku: "Ilang apa di copet mbak?"
Mb Kum: "Ilang, aku yang lupa naruhnya , seingatku waktu beli buah?"
Aku: "Mang gak punya simpanan?"
Mb Kum: "Ya adalah tapi DEPOSITO Kalo belum tanggalnya gak bisa di ambil dan tanggal Bulan depan"
Aku: " Oh gitu, ada kok aku jadi berapa, 500 kan?"
Mb Kum: "Ya segitu mang mau kamu turunin lagi harganya?, Enak di kamu gak enak di aku"
Aku: "Hehehehe nggak ngawur , Aku kan Disiplin Bayar"
Mb Kum: "Disiplin kok Ngilang kemarin"
Aku: "Iya iya sewot amat, Nich uangnya 500 Ribu"
Mb Kum: "Sebentar tak ambilkan Baju baju mu, Di taruh tas kresek aja ya"
Aku: "Iya siap"
Sementara Mbak Kumairo ke dalam kamar aku hanya lihat sekeliling ruangan itu hanya ada foto keluarga dan kaligrafi saja, Untuk Mbak Kum sebenarnya baik jika enak ati, kalo lagi on fire ngamuknya bisa seperti nenek Lampir. . . . , Aku lihat Jam 8 lewat Hampir malam untuk ukuran mbak juragan yang punya kost ini. Beberapa saat dia keluar membawa kresek warna merah.
Mb Kum: "Nich nanti di cek ada yang kurang gak?"
Aku: "Kurang ya samean tak santet hehehehehe"
Mb Kum: "Alah santet nya gak mempan"
Aku: "Hehehehe guyon mbak biar gak jenuh"
Mb Kum: "Sudah sana pulang, makasih ya sudah di bayar 2 bulan, aku juga mau nerusin setrika baju"
Aku: "Aku juga makasih mbak sudah di ambilin serta di lipat juga bajunya"
Mb Kum: "Sama Sama"
Aku kembali kekost lewat pintu Belakang. Sampai di kost tidak aku buka aku biarkan saja di kresek, Aku ingin istirahat karena besok kerja, kerjaan sedikit banyak karena hari ini Cuti. Tidak lama di ketuk pintu ku "Siapa lagi sich mau juga istirahat" Aku menyahut dari dalam "Siapa?" dia membalas "Yang punya kost cepet buka" Aku bangun sedikit malas karena mang mau istirahat, aku buka pintu
Aku: "Ada apa mbak, tadi katanya repot?"
Mb Kum: "Sudah kamu bongkar pakaianmu tadi, siapa tahu disitu baju ku, ikut terbawa?"
Aku: "Gak ngerti belum aku buka?"
Mb Kum: " Buka sana tak tunggu"
Aku membongkar isi di dalam kresek, Aku menemukan sesuatu, yang jelas bukan punyaku, yang aku temukan adalah Rok dan BH, Rok warna cream dan BH Coklat muda tanpa busa, seperti kain saja. Aku ambil dan aku kasi ke mbak kimairo
Aku: "Ini ya?"
Mb Kum: "Hehehe iya maaf tercampur tadi"
Tapi sebelum dia menerimanya, aku tarik lagi BH nya sambil berkata "Sek bentar tak lihat ukurannya" Dia merebut, karena tinggi badan lebih tinggi aku otomatis jika aku angkat tangan dia gak bisa ambil. Dia berkata "Ech jangan wan , ngawur kurang ajar kamu" Dia merebuat aku hanya tertawa sambil melihat ukuran di samping tali nya, aku lihat ukurannya 36 entah B Tau C Tau D gak kelihatan karena dia tetap merebut dan berkomentar " Jangan lihat lihat kurang ajar kamu ini" Aku hanya tertawa saja, karena dia terus menarik tanganku sampai dia terpeleset dan kepala terpentok sedikit kursi, karena kaget dia juga pegangan celana kolorku, Otomatis melorot Terlihat CD warna biruku, "Waduh gawat ini" dia terpejam karena menahan sakit di kepala. Aku bantu bangun dan meminta maaf.
Aku: "Maaf mbak bercanda nya keterlaluan"
Mb Kum: "Kurang ajar kamu ini sama orang tua" ( Dia melirik kebawah ) "Loh kenapa melorot kamu kurang ajar banget sich? Lihatin Barang mu"
Aku: "Lah salah lagi, mbak yang mlorotin tadi pegangan celana kolor merebut ini" ( Ini yang di maksud BH)
Mb Kum: "Cepat di naikin donk, kok di biarkan saja, murahan tau"
Aku: "Mbak yang melorotin ya mbak yang naikin, nich BH nya?"
sambil aku memberikan BH nya yang aku lihat nomernya, yang aku rasakan kenapa SENJATA KU berdiri ya, masak aku nafsu sama mbak kumairo?. Ketika aku mau Menaikan Celana, Mbak kumairo jongkok dan memegang celana ku mau menaikan.
Mb Kum: "Sini tak naikin aku tanggung jawab kok" ( Sambil menaikan celanaku dia sedikit menyentuh kepala SENJATA ku yang jelas ketika On senjataku terlihat kepalanya )
Mb Kum: "Kok keras?"
Aku: "hehehe"
Mb Kum: "Dasar mesum"
Aku: "Punya mbak besar juga ya 36"
Mb Kum: "Besar apanya, jangan ngaco kamu"
Aku: "hmmmm " ( Sambil aku ketipin mata, Dia diam memalingkan kepala )
Mb Kum: "Kamu ini ternyata mesum juga"
Aku: "Iya yang buka perawan e hehehe kalo janda ya beda donk. . . . "
Mb Kum: "Hmmmm makasih ya aku pulang"
Setelah dia pergi aku tiduran Di kamar,Aku sempat heran padahal wajah nya tak menarik sama sekali, badan juga iya? apa jangan jangan karena masih perawan ya?. Aku bertanya tanya pada diriku sendiri karena gak seperti biasanya aku langsung Bangun SENJATAKU. Aku merenung mencari penyebabnya. Sampai tertidur Malam itu.
Keesokan Harinya, Selasa jam 14:25 Hujan di daerah tempatku bekerja, "Apes dech . . . jam nya mau pulang juga" tuturku. Waduh jemuranku tadi pagi bagaimana ya?, Ah paling juga sudah ada yang beresin. Aku berharap Bu Ratih aja yang beresin kangen jepitannya, Hampir mirip dengan Bu Rohmatin hehehehe. Aku jenuh menunggu hujan reda, Sekitar jam 16:30 an sudah reda, aku pulang menuju kost tanpa mampir kesana kemari. Sampai di kost, aku mandi.
Selesai mandi, aku lihat kebelakang dan benar sudah tidak ada jemuranku. meskipun hanya beberapa potong kaos dan CD yang aku jemur.
Mahrib tiba, Aku cari kemana ya CD ku habis aku terpaksa pakai sarung saja, Sambil menunggu keajaiban siapa yang sudah membereskan Pakaianku. Aku benar membutuhkan. Tiba tiba Mbak Kumairo, datang, membawa kresek lagi. Menghampiriku ketika aku duduk di depan kamar.
Mb Kum: "Nich kaos sama CD mu, Hujan deras tadi sebagian ada yang basah aku jemur di dalam dapur ku, Ini yang kering hanya"
Aku: "Oalah Mbak Kost yang ambil, Makasih ya?"
Mb Kum: "Iya sama sama, soalnya tadi sangat deras jadi dingin, Aku sampai pakai jaket"
Aku lihat memang memakai jaket, Ada pikiran jahat ku menggodanya, karena aku tidak pakai CD hanya pakai sarung saja, Aku sejenak mengingat Bu Rohmatin tentang Jepitannya yang mantap, Agar bangun SENJATA ku. Ketika sudah bangun aku sengaja berdiri otomatis SENJATA Ku tercetak di balik sarung menonjol kedepan, Tanpa menghiraukannya aku berdiri pelan dan memastikan dia melihat lalu aku permisi,
Aku: "Maaf Mbak aku pakai CD dulu, soalnya Gak pakai, habis di Almari" ( Sambil pergi masuk )
Mb Kum: "Ech iya" ( Entah gugup atau tertegun )
Beberapa saat aku keluar.
Aku: "Nah gini kan lega hehehehe"
Mb Kum: "Kamu ini aku lihat kok Mesunnya minta ampun?"
Aku: "Mesum? Apanya? Nggak mesum hanya permisi pakai CD masak gitu aja mesum?"
Mb Kum: "hmmmm" ( Mulai Sewot )
Aku: "Mbak kenapa gak nikah? biar ada yang bantu ekonomi mbak?"
Mb Kum: "Udah gak ingin soalnya wes Tua, Aku terlalu egois, Jadi salah ku sendiri"
Aku: "Walah gak ada keinginan nikah gitu?"
Mb Kum: "Ada, cuman Khayalan saja?"
Aku: "Maksudnya?"
Mb Kum: "Ya khayalan saja, Aku semalem penasaran aku buka hape cari cari pengetahuan kok gak ada ya? Apa google wes tutup?"
Aku: "Cari apa? tentang apa?"
Mb Kum: "Ya sesuatu"
Aku: ( Berfikir sejenak, mmmmmm jangan jangan situs Porno ini) "Oh itu ya aku paham, aku punya link nya? Pakai VPN Mbak download di pla* St*re"
Mb Kum: "Bukan situs Porno, Aku bukan penyuka bokep?"
Aku: "Trus apa donk? Ngomong ngomong pacaran berapa kali Mbak?"
Mb Kum: "Ya sesuatu aja, Pacaran? Gak pernah. . . Aku dulu sempat suka sama seseorang tapi gak kesampaian karena aku pemalu, trus juga wajah gak menarik sama sekali, banyak jerawat terlihat judes juga, akhirnya aku gak nyampein ke Dia, Dia menikah dengan orang lain, aku terpuruk sampai sekarang!!"
Aku: "Lah kan banyak laki laki lain"
Mb Kum: "kesadaranku Sudah berumur 40 sekarang sudah lebih mau 45 jadi gak mungkin bisa"
Aku: "Mbak sich terlalu terpuruk, Sebenere yang benar aku panggil Ibu hehehehe"
Mb Kum: "Kamu ini bisanya ngledek melulu, Pacaran mang gimna sich?"
Aku: "Banyak Mbak, ada yang saling suka ada yang saling sayang ada yang menjurus ke Itu"
Mb Kum: "Itu apa?"
Aku: "Sex bebas, jadi masa sekarang banyak yang sudah berani sex bebas, Mbak ini ngetes aku atau benar gak tau?"
Mb Kum: "Ya beneran gak tau, kamu pernah gak lihat aku keluar kemana gitu, enggak kan?"
Memang dari dulu selama disini belum pernah aku lihat keluar kemana , keluarnya hanya belanja depan rumahnya saja. Aku juga gak terlalu perhatian menurut sekitar dia tertutup dan Judes.
Aku: "Ya gak pernah memang, hehehehe oh ya tadi mau minta cari apa, kok penasaran saja"
Mb Kum: "Itu, cuman sekedar tau saja, sesuatu"
Aku: "Boleh aku lihat Hapenya, siapa tau ada sesuatu yang salah pada mesin pencarinya"
Mb Kum: "Nich"
Dia menyerahkan HP kepadaku langsung aku buka mesin pencarinya, karena dia tidak tau dan gak melihat HP, aku cari HISTORY Pencariannya, dan ternyata ada sekitar 12-13 history yang sama. "Hmmmm ini yang di lihat" batinku. Ternyata history nya adalah Foto Kemaluan Laki-laki. Ya pantas saja tidak dapat di cari karena situs Googl* dan operatornya blokir nama nama mengandung porno.
Aku berkomentar padanya.
Aku: "Pantas Saja Mbak Gak bisa lawong yang di cari ini" ( Sambil aku nunjukin historinya )
Mb Kum: ( Dia menunduk ) "Gak bisa ya?"
Aku: "Ya gak bisa ini kata kata mengandung porno, gitu ae tadi katanya Nggak?"
Mb Kum: "Malu sama kamu, sudah hampir tua gak pernah tau itu,"
Aku: "Pakai VPN nanti bisa terbuka, Kemarin kan sudah pegang ujung punyaku hayo?"
Mb Kum: "Kemarin gak sengaja , kamu ini, jangan kurang ajar, gara gara kamu kemarin itu aku buka itu"
Aku: "Wah . . . . ketahuan ya, Pingin ya. . . hahahaha"
Mb Kum: ( Diam ) "Kapan hari siang siang aku lihat kamu masuk ke rumah Bu Ratih, Kamu ngapain?"
Aku: ( Waduh parah nich sudah ketahuan )
Mb Kum: "Hayo ngapain?,"
Aku: "Itu ya ,. . . e e e e e gimna ya, dia yang minta mbak aku bisa apa?" ( Elak ku )
Mb Kum: " Mmmm itu hak kamu cumam hati hati jangan sampai ada yang tau"
Aku: ( Lega hatiku ) "Ya maaf Mbak, Oh ya kemarin maaf ya mbak, Aku cuma bercanda dan pingin tau saja"
Mb Kum: "Ya gak papa, Maunya sich marah, tapi buat apa juga marah, aku juga yang salah naruh pakaian ku"
Aku: " 36 pasti besar dan nikmat jika di Sedot hehehehe"
Mb Kum: "Hust jangan kurang ajar"
Aku: "Bilang gitu aja marah, tambah menakutkan loh"
Mb Kum: " Ya malu saja ukuran pribadi orang kamu ketahui"
Aku: "Ya maaf cuman bercanda kok"
Beberapa Saat ada yang telfon, aku lihat dari Sri aku biarkan saja, karena yang jelas dia membebani terus.
Mb Kum: "Knapa gak di angkat?"
Aku: "Gak papa penganggu saja"
Mb Kum: "Nikah itu enak gak ya?"
Aku: "Ya belum tau Mbak aku, kalo Gituannya aku sudah tau, hehehehe"
Mb Kum: "Tau dari mana kamu?"
Aku: ( Walah tadi katanya paham masalah lihat aku masuk rumah Bu Ratih, Apa benar benar dia gak tau yang aku lakuin?) "Ya itu aku lihat di film porno itu"
Mb Kum: (Menolehku) "Aku minta link nya donk"
Aku: "Pakai VPN ya, buka Situs XNXX"
Mb Kum: "Dah itu saja kah?, habis ini aku coba, Udah mau isya Aku pulang, Makasih linknya" ( Sambil pergi meninggalkan ku)
Aku: "Sama sama" .
Sementara aku masih diluar, aku melihat HP aku Hanya membalas beberapa chat WA group kerja, kurang dari beberapa menit, aku keluar untuk makan + Ngopi.
Keesokan harinya, Pagi mendung, mau kamana ya, Soalnya hari ini cuti. Sengaja ambil Rabu biar Beda hehehehe. Habis mandi ketoko depan, Bertemu lagi dengan Bu Mila beserta Mbak Kumairo lagi belanja, "Wah kebeneran nich". Tapi tidak ada percakapan yang berarti karena sepertinya Bu Mila sudah cuek sekali. Mbak Kumairo pergi begitu saja, aku juga hanya memebeli Rokok saja. Aku kembali ke kost, Sampai di kost di datengi oleh pemilik kost
Mb Kum: "Kamu gak kerja?"
Aku: "Cuti"
Mb Kum: "Bantu aku pasang lampu kamar mandi, sekarang?"
Aku: "Ya wes ayo mumpung free"
Aku ke rumah Mbak Kum, lalau masuk ke kar mandi lepas lampu lama pasang yang baru, tidak sulit. Sambil melihat sekitar ternyata ada bekas BH di pakai aku iseng lihat No nya, twrnyata benar 38 tanpa busa entah 38 Apa soalnya tidak ada tulisannya. Setelah selesai aku keluar sudah ada kopi di meja dekat dapur, aku duduk menunggu Mbak kumairo entah kemana, Beberapa saat dia keluar. Aku berencana lihat dan menilai lebih detail bodinya.
Mb Kum: "Sudah Selesai?"
Aku: "Sudah,"
Mb Kum: "Tuch kopi diminum"
Aku: "Kopi Susukah ini?"
Mb Kum: "Nggak kopi biasa, Susunya gak ada?"
Aku: "Tuch kan susu" ( Sambil nunjuk dadanya )
Mb Kum: "Jangan porno terus, muka mesum"
Aku: "hehehee guyon kok"
Mb Kum: "mmm makasih ya sudah bantu pasang lampu, susahnya jika ga ada laki-laki"
Aku: "Cari pacar donk, biar ada yang bantu"
Mb Kum: "Siapa juga yang mau aku gini sudah gak tinggi wajah jerawat muka judes, oh ya ini No Wa ku kalo nanti aku butuh bisa WA kamu"
Aku: "Jangan ngomong gitu gak baik, ok aku bawa no ini".
Dia diem, lalu duduk bersebelahan denganku, karena di Forum ada yang nyaranin buat SIKAT agar kost gak bayar dan mumpung ada kesempatan, maka aku memikirkan sedikit siasat bagaimana cara bisa merayu. Tapi Aku baru inget kalo semakin di kejar semakin menjauh, Maka setengah terburu-buru menghabiskan kopi aku berpamitan.
Aku: "Ngomong2 Aku permisi dulu mbak, mau Cuci sepeda motor"
Mb Kum: "Cuci di mana?"
Aku: "Tuch samping depan kost, permisi mbak kalo ada apa apa WA ya"
Mb Kum: "Kok buru buru, Makasih ya bantuannya,".
Aku meninggalkan Mbak Kum, dengan ketegangan sendiri. Aku alihkan perhatian Cuci sepeda, setelah selesai hanya santai di kost, dan tidak terasa tertidur.