Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG RAHASIA KELUARGA SEASION 3

Bimabet
RAHASIA KELUARGA SEASION 3






ANOTHER LEVEL PART 5






POV PARJO





Saat jam Istirahat tiba, begitu mendapat Izin keluar Sekolah, aku langsung pulang keRumah meminjam motor salah satu teman sekolah ku. Setelah masuk rumah, benar benar terkejut aku saat awalnya mengintip dan melihat lewat Ventilasi mengintip kedalam, rupanya keadaan Kamar Kakak ku Jessica Kosong.

Sejenak aku mencari jejak atau petunjuk bak Ditective Profesional, petunjuk sejak kapan kakak ku meninggalkan kamar ini. Terlebih keberadaan Devi, seharusnya ada tanda tas atau barang bawaan Devi tertinggal dikamar.

Tapi nyatanya semua rapih, hampir seperti kondisi kamar kakak ku diTinggal berangkat Kuliah diKampusnya. Apalagi kondisi Lantai kamar mandi yang ada diKamar Mandi Kakak ku kering. Jelas seperti sejak Semalam atau Hari ini belum pemiliknya Gunakan untuk aktifitas membersihkan diri.

Saat ku hendak pergi dan menutup pintu kamar Kaka ku Jessica, dengan kunci cadangan yang diam diam lama ku sembunyikan Tiba tiba......


"Dimana lu Jo....??" Tanya Kapten Tim ku, yang tentu tengah berada diSekolah lewat sambungan Telfon.

"Rumah, ada yang ketinggalan nih LKS....." Ku Jawab, sekenanya lewat saluran telfon App What's up.

"Oh, bisa cepet ga balik keSekolah..... Penting nih....." Ujar, Kapten Tim Basket sekaligus teman baik ku Wendy.


Mendengar hal itu,secepat kilat ku bergerak lalu mengecek Plastik Urinoir Ayah yang baru diBuang perawat yang bekerja paruh waktu. Itu tandanya, pagi tadi atau semalam Ibu dan Kakak belum memberi Ayah makan malam dan tidak mengecek Popok yang biasa rutin Pagi dan Malam yang harus diganti.


"Bi, tolong titip ya.... Jangan bilang Ibu atau Kakak andai nanya sekarang saya pulang sebentar....." Pinta ku kepadanya

"Oh, ia den....." Ujarnya, melihat ku sejenak memperhatikan petunjuk lainnya.

"Saya takut mereka khawatir, Karna saya mulai cuek dan malas pulang kerumah....." Tambah ku, berharap ia tak mengadu andai Ibu bertanya.


Lalu secepat kilat aku mengendarai Motor teman yang ku pinjam menuju sekolah.

Sebuah alasan mengapa aku mengalah dan menyerahkan Kapten kepada Wendy, unik rasanya berbadan Tinggi Tegap namun Care dan Peduli kepada teman. Padahal kelas ku dan kelasnya sesama kelas 2 bisa dibilang tak Cukup Akur baik Siswa maupun Siswi. Berbeda dengan Andhika, yang justru mengenalkan Wendy saat ia masih ragu akan diterima diTim.

Setibanya diParkiran motor, mereka berDua menanti ku entah sejak kapan. Lalu tersenyum saat ku memarkirkan motor teman ku, namun jelas terlihat seperti senyum prihatin bukan senyum bangga atau kebahagiaan atas Serunya perlawanan permainan Kami semalam.


"Mana LKSnya bro?? Kq ga keliatan.... Hehehe...." Tanya Andhika yang bertubuh hampir sama tinggi tegap dengan Wendy.

"Hehehe.... Kagak ada, lupa gua juga naro dimana...." Jawab ku, yang sepertinya mereka benar benar perhatian kepada ku.

"Semalem lu beneran tidur sampe pagi Jo....??" Tanya Wendy tanpa basa basi sambil setelah beradu pandang dengan Andhika beberapa detik.

"Ia lah, orang kaki gua berasa pegel banget.... Emang gue semalem mu kemana lagi...." Ucap ku, santai kali ini tak berbohong kepada mereka.

"Parjo, kita berdua ini kawan baik elu.... Kita berdua udah paham kenapa lu orangnya Cuek, atau bahkan ga peduli dengan aktifitas media sosial......"

"Tapi......." Ucap Andhika tertahan, setelah mengungkapkan perhatiannya kepada ku sebagai teman baik.

"Tapi kenapa dik, kayaknya semalem ada yang gue lewatin ya??" Tanya ku penasaran, Karna Raut sangar dari Wendy dan Wajah pesona ketampanan Andhika pudar saat ingin menyampaikan sesuatu hal kepada ku.

"Udah Dik, biar gue aja yang bilang.... Gue siap tanggung jawab......" Kali ini Wendy mengajak ku hanya berdua saja ketempat yang sedikit lebih sepi.


Tanpa Wendy minta, Andhika seperti berdiri tegap pasang badan. Agar tak ada siswa maupun siswi menggangu pembicaraan aku dan Wendy.


"Coba deh cek Clips ini Jo......" Ucap Wendy, yang rupanya memberikan Ponselnya kepada ku.

"Kita ga mau Ikut campur.... Tapi kalau bener Itu kakak elu sama Pacar elu, kita ga mau cuma jadi sekedar penonton saat kawan kita kesusahan....." Ujar Wendy memperlihatkan Clip Video Tik Tok.


Rupanya.........

DiSalah satu Akun itu, ada rekaman aktifitas kakak ku Jessica dan Devi tengah Asyik menari ditempat Hiburan malam. Mereka berdua Cantik tanpa melepas Hijab, samar terlihat sosok entah Theo atau Leo disana.....

Lebih parahnya lagi, sepintas terlihat suara Ibu yang menginginkan pemilik kamera ponsel yang merekam aktifitas mereka dihentikan.

Tapi tiba tiba......


"TEEEEET!!! TEEEEET...!!! TEEEEET.....!!!" Suara Bell sekolah berbunyi yang tandanya kami harus kembali kekelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya.

"Kita Kawan elu bro, kita ga akan diem aja liat elu kesusahan ngejaga Kakak sama Nyokap elu....." Ujar Wendy.

"Mereka dah dewasa Wen, paling sekarang bantu gue pura pura ga tau atau ngebantah itu mereka..... Sebelum gue tau langsung dari keterangan Nyokap sama Kakak Gue Jessica......" Pinta ku kepada Wendy.


Bertiga saat itu kami berjalan menuju kelas yang berbeda lokasinya, meski hal ini baru Wendy sampaikan kepada ku. Entah mengapa, sorot mata Siswi mau pun Siswa seperti Menatap kagum kami bertiga.

Bahkan, terkadang kami mulai diSapa beberapa Siswi Populer diSekolah ini.....

Sungguh obat pelipur lara, setelah tau kemana Ibu, Devi, dan Jessica Kakak ku pergi kemana semalam. Demi tak ketauan Guru yang mengajar, aku meminta diBeberapa Jam mata pelajaran Hingga pulang nanti bertukar bangku duduk diPojokan kelas.

Karna jujur saja aku tak bisa berkonsentrasi, terlebih penasaran mencari tau melalui Fake Akun wanita yang sudah memfollow akun beberapa orang memposting aktifitas mereka. Karna sejatinya, Ibu, Kakak, dan Devi setau ku sekalipun Tak pernah sekalipun mempunyai akun media sosial tersebut.

Sesuai nama pemilik akun yang memposting aktifitas Kakak dan Devi serta kuat dugaan kecurigaan ku ada Ibu juga disana, ku perhatikan seksama mereka nyatanya benar berTiga mengunjungi Acara Live Music diSebuah Cafe malam itu.


Seperti bukti atau petunjuk mereka hanya sekedar berkunjung, Karna dari penampilan mereka tak SeSexy pengunjung lainnya yang mengenakan Dress atau berpakaian terbuka. Tapi tetap saja, sama sama tak mengenakan hijab dan berpakaian cukup ketat mereka terlihat HOT dengan kedua tonjolan diDada dan Pinggul mereka bertiga.

Lantas, siapa pria yang tengah bersama mereka ini ya....?? Pikir ku dalam hati.

Namun saat ku hendak mempelajari akun medsos tik tok yang misterius tersebut, terjadi sesuatu yang tak mengenakkan didalam kelas.....


"Jo.....!!! Parjo.....??? Kamu dengarkan penjalasan Ibu tadi ...??" Tanya Bu Guru Ajeng, disertai injakan kaki rekan sebangku Tabranie yang membuat ku terkejut.

"Eh, anu ia bu......!!!" Ujar ku sambil langsung berdiri diBangku kelas pojokan didepan meja.

"Huahahahahaha....... Huahahahaha.....!!!" Rekan rekan sekelas mentertawakan ku, melihat betapa konyolnya aku saat itu.

"Kamu ini kenapa siJo.....?? Ngantuk ya abis begadang semalaman......??" Tanya salah satu Guru terCantik dan Sexy, yang rupanya sekarang kembali mengajar.

"Maaf, Bu.... Saya tadi lagi melamun......" Ujar ku, menghindar dari Sindiran halus Guru yang diam diam kadang berubah jadi Mode MILF tersebut.

"Ya udah, tolong dengerin penjelasan Materi Palajaran ibu ya Jo..... Yang berlalu biarlah berlalu..... Lepaslah kegagalan mu 'semalam' Karna esok masih ada kesempatan....." Masukan berbalut Nasehat, yang tentunya Ia tau apa yang terjadi semalam.


Bagi siswa yang membaca hasil pertandingan, tentu mungkin mengira aku masih DOWN Pagi menjelang siang tersebut. Tapi bagi Bu Ajeng, itu adalah petunjuk agar minimal aku mendengarkan penjelasan Mata Pelajarannya. Sebagai Staff pendidik Profesional, tentu ia tau bagaimana cara memberi ku arahan diDepan Banyak Murid kelas.


"Baik Bu......" Ucap ku, sambil kembali duduk diBangku pojokan kelas bersama rekan ku sementara Tabranie.

"Gila ku Jo, liat apaan sih.... Gue sikut sikut ampe ga Mudeng ....." Bisik rekan ku Tabranie kesal.

"Sorry, tadi gue lagi tanggung liat skill Pemain Keren....." Ucap ku berkilah dari fakta aku menyaksikan Video Clip serunya acara Kakak ku dan Devi semalam.



****



Sesungguhnya tak ada yang salah dari beberapa Clip Video yang direkam seorang Pria saat itu, terlebih ada EO sponsor acara juga turut merekam kebersamaan mereka.

Kali ini aku berpindah keSalah satu Bilik Toilet Pria, yang kebetulan sepi. Guna benar benar fokus melihat serunya rekaman Video mereka semalam. Video pertama, sosok Pria dengan Inisial yang sulit ku baca tersebut merekam awal kehadiran mereka selama beberapa menit. Terlihat dari raut wajah Jessica dan Ibu ku yang terekam Kamera secara diam diam, seperti malu malu tak biasa. Hal ini berbeda jauh dengan Devi kekasih ku yang tersenyum antusias, melihat keKamera ponsel pria tersebut.

Lalu tiba tiba, terdengar samar suara yang tak sengaja terdengar oleh ku.....


"Eeeh.... Jangan direkam......" Suara khas yang sepertinya itu adalah Ibu ku Susi, saat melihat Devi mengucapkan Peace keKamera ponsel pemiliknya.


Berarti, Devi yang mempunyai inisiatif Ide mengajak Ibu dan Kakak ku Jessica keAcara itu ya .... Pikir ku dalam hati. Terlebih sepanjang hari kemarin aku benar benar Cuek kepadanya.

Kembali ku putar video selanjutnya, yang aku pikir dimana mereka sudah lebih beradaptasi diAcara tersebut dan menanggalkan Hijab. Beberapa kali ku amati, meski Ibu, Jessica Kakak ku dan Devi. Tak kalah cantik dengan pengunjung lainnya, walaupun mereka mengenakan Jeans dan Pakaian tertutup berupa kaos tangan panjang.

Dari sini aku bisa menilai, kecantikan serta Aura Sexual mereka bertiga begitu tinggi. Tapi, kemudian..... Sebentar sebentar......

Terlihat jelas, waiter membawakan Bailey dan beberapa jenis minuman. Yang belakangan aku tau itu adalah Tequila yang diSajikan dalam satu Pitcher.


"Kampret.....' pikir ku dalam hati, mulai menerka nerka siapa sesungguhnya ku pikir kenalan Devi saat ini hingga Clip video itu pun berakhir.


Tapi dalam Clip selanjutnya, terlihat sebelum ku putar jauh berdurasi lebih panjang. Ku abaikan beberapa siswa yang mencoba menggedor atau hanya Iseng Menjaili aku yang tengah Duduk dipinggiran bak, menyaksikan beberapa Video Clip yang belum sempat ku lihat.

Sampai Akhirnya, terdengar percakapan antar Siswa yang membuat ku semakin penasaran mencari Clip Video mereka bertiga.


"Gila, serius tu man.... Nyokapnya siParjo.... Cantik banget yak mirip Pacarnya....." Ujar seorang siswa.

"Ia, malah gue aja bingung tuh.... Mirip pacar bukan mirip kakak atau siParjo hehehee......" Ujar suara siswa lainnya, lalu terdengar mereka tengah buang air kecil.

"Terus yang rekan siParjo dong..... Anjir sumpah gue iri banget sama dia, dikelilingin cewek cantik tiap hari...."

"Mama pendidikannya bukan kaleng kaleng lagi....." Ujar seorang pria yang sepertinya baru melihat rekaman semalam tentang Ibu, kakak dan kekasih ku diTiktok.

"Sssstt.... Jangan bilang bilang ya........" Ujar siswa lainnya, sambil mulai berbisik kepada rekannya.

"Ah, yang bener lu.... Trus siParjo gmana??" Masa ia si mereka jalan terus Mabok sama cowok......??" Tanya rekannya yang tak percaya ucapan yang disampaikan rekannya berbisik kepadanya.

"Yaah, lu liat sendirikan pas rekaman EOnya tu minuman diMeja Kosong semua....." Ucap rekannya

"Ia juga si, berat emang jadi anak laki kalau harus jagain mereka terus..... Apalagi bakat tu Bocah emang keren....." Ujarnya, yang prihatin dengan keadaan ku.


Dengan memanggil ku sebutan bocah, bisa ku prediksi iabadalah kakak kelas ku.


"Dah yuk balik ah, bahaya nih kalau ntar ujian gue jeblok nilainya....." Ajak salah satu siswa yang prihatin dengan ku.

"Yuk ah, sumpah gue tadi jadi sange liat mereka bertiga ga pake kerudung ......" Ujar rekannya.

"Ah, sarap lu!!! Massa Kakak adik kelas sendiri mau lu incer juga......" Ujarnya, dengan suara yang semakin menjauh dari toilet sekolah.


Mendengar informasi tersebut, aku semakin penasaran dengan rekaman Video yang terliat minuman bagi ku cukup banyak tersebut habis. Dari beberapa rekaman serunya acara mereka semalam, Hingga akhirnya benar saja ada rekaman Dokumentasi memperlihatkann beberapa detik memperlihatkan sosok Leo dan Theo sepintas ada disana.

Lalu Ibu ku Susi, sepertinya bersama sosok pemuda yang cukup dewasa bersamanya. Mirip dengan pemuda yang menyambutnya diKos Mesri 48 pagi tadi.


'anjing emang siDevi.....' gerutu ku dalam hati, yang entah sengaja atau tidak mengajak Ibu dan Kakak ku Jessica akhirnya Party Semalaman.


Dari beberapa Clip yang ku amati, aku hanya baru bisa menarik kesimpulan semua ini atas Ide Devi setelah semalam aku memberi Sinyal Akan mengAkhiri hubungan Kami berdua. Lalu Theo dan Leo, yang tau melalui Applikasi mereka tengah ada ditempat itu. Segera pergi menyusul mereka berempat.

Semua kini menjadi jelas mulai terang, tapi nanti aku memang harus menyusul Ibu diKos H.Mesri siang nanti.

Sangat penasaran tentunya, meski dari rekaman Video Clips yang diPosting baik Jessica dan Devi tak berpasangan dengan lelaki, sepintas seperti sahabat saling melengkapi. Malah Ibu ku Susi yang terlihat duduk ditemani seorang pria yang aku lupa dengan Namanya. Lebih dari pada itu, entah mengapa aku malah Horny membayangkan andai terjadi sesuatu diluar batas saat aku benar benar Lelap tidur kelelahan sambil mengenakan Head Set semalam.



****



Setelah jam belajar usai, aku meminta Izin serta menentukan jadwal jam jadwal latihan bersama dengan rekan Tim ku. Segera ku sambangi salah satu Ojek Online yang rutin stand by atau sering mangkal didekat Warung kopi sekolah.


"Santai ga Mang??" Tanya ku kepada Mang Otong yang tengah santai saat itu

"Eeh, Parjo.... Ia nih santai, muatan sepi.... Hehehe...." Ujar Pria Paruh baya kurus dan sering Beribadah Tengah hari diMasjid sekolah.

"Offline yuk, Anter saya keTempat temen bentar....." Ajak ku kepadanya, sambil berdiri segera mengambil salah satu helmnya.

"Gass Jo, hayu....." Ucap dia langsung menaiki motornya, dan menyalakan mesin motor maticnya.

"Kemana ni Jo?" Tanya mang Otong.

"Kos jalan H.Mesri no.48 mang....." Ucap ku kepadanya dengan intonasi suara lebih rendah takut ada yang mendengar.

"Oh, oke......" Ujarnya, sambil mulai menjalankan motornya membonceng ku.

"Pacar Kos disana Jo....??" Tanya beliau yang telah lama menjadi senior Driver ojek online.

"Ga juga si mang, cuma mau mantau pacar saya bener ga kos disitu...." Ujar ku kepadanya selama perjalanan.

"Emang baru ini kesana?" Tanya beliau.

"Sebenernya lupa jalannya siMang..... Hehehe, terus malu juga kalau pacar saya ga kos disitu lagi....." Ujar ku, selama perjalanan sambil menghafal jalan.


Rupanya benar saja Kos Mesri 48 memang tak asing bagi Ojek Online Bandung Kota, seperti Mang Otong. Selain lokasinya Strategis, disana terkenal dengan Penghuninya yang Cantik dan berkarir diDunia kerja.

Bahkan terdapat pula diKamar sekelas Hotel dan berharga Jutaan rupiah perbulan tersebut, beberapa wanita simpanan pejabat Tinggi Kota ini.

Tak heran Ibu pagi pagi rela menyambangi pria tersebut, sepertinya ia meneruskan 'istirahat' disana setelah memastikan aku Masuk Sekolah. Hingga akhirnya, kami berhenti diWarung Kopi yang tak Jauh dari lokasi Kos berlantai 3 yang konon tersedia 30 kamar lebih, lengkap dengan Dapur tiap lantai, garasi dan RoofTop.


"Woy, mang Otong.... Kemana aja nih....??" Sapa seorang kurir Applikasi Online sambil membawa beberapa paket yang akan ia antar.

"Eeeh, brow..... Ini lagi nganter ponakan......"

"Busyet ponakannya keren, beda sama pamannya..... Kusut.... HUAHAHAHAHAA....." Ujar teman baik mang Otong sambil mulai menyeruput kopinya.

"Eeeh, elu mah anggep remeh gue...."

"Eh ia kenalin nih..... Tono.... Ton kenalin.... Parjo, calon Atlit muda non jalur prestasi....." Ucap Mang Otong yang memperkenalkan ku Kelada rekannya, yang berprofesi sebagai kurir.


Mata ku fokus menatap gedung 3 lantai megah, yang terpikir oleh ku pasti memiliki akses CCTV didalam sana. Sungguh aku mulai putus asa, bagaimana mencari tau keberadaan Ibu ku. Apalagi bagaimana tau Ibu, kakak, dan Devi berada dikamar sebelah mana.


"Pantesan ga asing, kamu yang kemaren diTV cetak banyak 3 point ya Jo dari SMA*** ??" Tanya Mas Tono, teman baik Mang Otong.

"Eh, ia bang... Hehehe....." Ucap ku sambil terkekeh.

"Trus Napa kayak yang bingung gitu Jo, tinggal masuk aja trus tanyain kamar pacarnya yang mahasiswi itu nomer berapa......" Ucap Mas Tono lalu menghisap rokok yang dia jepit dalam dalam.

"Justru itu Mas, saya mau cari tau aja.... Soalnya kakak saya bareng dia, saya tadinya niat nyelinap kedalam tapi takut orangnya ga ada. Kan ga enak......" Kata ku setengah berbohong.

"Kisah asmara remaja emang rumit ya.... Hehehe ...." Ucap Mang Otong yang sudah tau niat ku hanya mencari tau kedalam bukan benar benar menemui pacar ku Devi Apalagi sampai mereka tau aku mencari tau keberadaan Ibu ku Susi.

"Kalau gitu, nih sekalian deh Anterin Paket sama pura pura aja anterin Paket COD keKamar 309...... Gimana, itung itung bantu saya Hehehe ......" Ujar Mas Tono menawarkan, tugasnya dipercayakan kepada ku.

"Boleh boleh, tapi saya pake seragam sekolah.... Gimana nih ....??" Tanya ku sambil celingukan.

"DiBagasi motor saya ada kq Jo, Jacket Sho*** pake aja dulu ..... Sama maskernya tuh ...." Tawar Mang Otong.

"Hehehhe biar perfect, saya ada celana tuh kekecilan... Tapi pake aja, kayaknya muat dikamu....." Ucapnya sambil tersenyum.


Tanpa berpikir panjang, aku langsung ikut menyalin diToilet warung. Mengganti seragam dengan Jacket orange Sho*** yang pas dibadan, serta celana Mas Tono cotton sedikit longgar kebesaran. Lalu ku lipat bagian bawah, agar tak menyentuh lantai saat berjalan.


"Gila, kurir Sho** paling keren nih kalau ga pake Masker hehehhee......" Ujar Mas Tono, saat melihat ku menyamar seperti dirinya.

"Ada yang kurang si mang, kalau ada helmnya sekalian....." Ucap ku, yang ingin benar benar sempurna menyamar, mencari tau keberadaan Ibu serta kakak ku diKodan tersebut.

"Ceu, pinjem helm yang tempo hari yang saya kasih dong....." Ujar Mas Tono kepada penjaga warung.

"Oh, ada.... Bentar mas....." Jawab ceuceu, penjaga warung kopi dan nasi rames yang setiap hari jadi tempat singgah dan Nongkrong Driver online serta kurir.

"Nah, ini bener bener dah.... Stelan "PERANG" Hahahahhaa......" Ujar Mang Otong.


Sejenak ku lihat diri ku didepan Kaca, benar benar seperti kurir Sho*** dengan stelan Jacket, celana Cotton hitam, masker dan Helm. Hanya Bagian sepatu saja yang menjadi titik kelemahan dan mungkin mudah dikenali Ibudan Jessica kakak ku andai bertemu berhadapan dan mengamati ku hingga Ujung kaki.

Tapi yang teroentinh adalah, aku bisa masuk kedalam tanpa diCurigai penunggu kos dan Keamanan gedung Kos Kosan.


"Nih ya Jo, total ada 3 paket buat pengiriman, nanti taro diLobby.... Buat yang 2 ini paket COD lantai 2 atas nama ini dan lantai 3 atas nama ini.... Kalau orangnya ga ada atau belum bangun, nanti titip Ceuceu warung."

"Biar malem saya baik lagi, sekarang saya Anter paket yangain dulu....." Ujar Mas Tono.

"Oke mas, saya ngerti, jadi pas Anter paket COD lantai 2 sama 3.... Berarti kesempatan saya Cari tau kamar pacar saya ya mas....??" Tanya ku kepadanya.

"Pinter, semoga sukses.... Tapi inget jangan tergiur ambil barang diKamar, Karna disana tiap sudut lorong ada Kamera pengawas Jo....." Pujian sekaligus peritan ia sampaikan kepada ku.

"Kalau mentok ga ketemu Pacar kamu, nanti coba ntar tanya sama yang nongkrong diRoofTop lantai 4.... Sekalian intip yang pacaran Hehehehe....." SERRRR.....!!!


Entah mengapa mendengar hal tersebut desir darah ku terasa hangat menjalar, apalagi mendengar hal yang baru ku tau selanjutnya.....


"Gelo maneh Ton, siang bolong gini emang ada yang pacaran??" Tanya mang Otong yang sepertinya tak tau bagian ini.

"Eeh, ga percaya..... Tuh liat....." Ujar mang Otong meminta kami melihat kebagian atas gedung.

"Dari atas Tong, tinggal nongolin kepala... Bisa bebas liat kebawah......"

"Nah, diRooptof itu meja payungnya pake Sofa kayak pondok..... Apalagi cuaca adem gini.... Pasti enjoy pacaran disana.....hehehehe.....". Ujar Mas Tono sebagai saksi, menerangkan secara gamblang.

"Pantes ni gedung dulu ga ada Izin ya, orang cocoknya jadi Hotel....." Ujar Mang Otong sambil mengusap ngusap Janggut diDagunya.


"Ya udah deh, kalau gitu saya kedalem dulu ya....."

"Mang Otong tunggu dulu disini...."

"Ni, sedikit dari saya buat nambahin Rokok sama Kopinya....." Sambil ku letakkan 2 lembar uang berwarna Merah Muda pecahan seratus ribu, yang membuat mata Meraka melotot dan senyum bahagia.

"Wuih, makasih ni Jo..... Semoga Sukses Mission Imposiblenya.... Hehehe ...." Ujar Mas Tono disambung Mang Otong yang mendoakan misi ku berhasil.



*****


Saat melangkah masuk melewati Pagar gerbang Kokoh, sejenak aku kagumi beberapa Mobil eropa yang terparkir rapih diGarasi berlantai keramik. Sisi kiri berjajar rapih motor kapasitas diatas 150 CC, yang ku taksir harganya satu unit diatas 50 juta. Baru masuk garasi, sudah terasa Aura kaum Kalangan Atas yang stay diGedung mewah diTengah pemukiman warga.

Hanya ada 2 jenis matic terparkir disana, satu jenis N Max dan lainnya adalah motor matic yang Ibu tunjukkan kepada ku. Ini tandanya, Ibu memang masih ada ditempat ini.

Ketika menuju Meja Lobby, tempat menerima tamu. Tak ku dapati penjaga Kos yang sesuai arahan Mas Tono biasa duduk santai diSalah satu kamar yang diJadikan kantor, sekaligus tempat mengawasi Kamera CCTV.


"Siang pak..... Anter paket ya....." Sapa seorang pemuda hampir seukuran ku, saat ku letakkan beberapa paket pengiriman dimeja Lobby.

"Oh, ia kang.... Ini ada beberapa lagi paket COD...." Sambil memperlihatkan 2 paket terbungkus rapih kepadanya.

"Langsung anterin aja.... Nomer kamarnya adakan??" Tanya dia sambil mempersilahkan aku masuk.

"Ia ada kq ....." Ucap ku tanpa melepas masker dan Helm Orange khas Kurir SH****, agar memberi kesan aku buru buru saat itu.


Tanpa mencari pintu kamar yang akan ku antar paket COD, segera aku berjalan menyusuri lantai 2 yang dimana setiap ujung terdapat masing masing Dapur Umum yang lengkap.

Sangat sepi dan Sunyi memang suasana nyaman sekelas Hotel Bintang 3, pantas saja biyaya perkamar perbulannya mencapai Jutaan Rupiah. Samar terdengar suara percakapan dan canda tawa dilantai atas yaitu lantai 3 yang konon kamar lebih luas dan Mewah dibanding diLantai 1 dan 2 tempat ku berdiri sekarang.

Dengan modal Paket COD, penuh percaya diri aku menaiki tangga lantai 3 dengan tetap mengenakan Atribut Jacket, masker, serta helm Orange khas Kurir Sh**** saat itu. Debar jantung ku semakin cepat, saat aku malah melangkahkan kaki langsung menuju lantai 4 gedung kosan mewah ini.

Karna samar terdengar suara Khas dari Ibu, Kakak ku Jessica dan Devi terdengar dari arah sana.....

Terdengar juga suara beberapa pria bersama mereka, yang aku pikir itu pasti suara pria yang bersama mereka semalam. Sampai aku berdiri diantara pintu akses dapur dan menuju Roof Top lantai empat, ternyata .......

Benar saja, Roof Top lantai empat diluar sana tak hanya kosong melompong sebagai mana Roof Top bagian puncak tertinggi dan terBuka seperti biasanya. Jelas kedua mata ku melihat ada sejenis Meja dan Kursi pantai seperti diPinggiran Kolam renang.

Sebagai penghindar dari terik panas Matahari, ada Payung Payung dengan tiang cukup Tinggi yang membuat tempat mereka nyaman duduk santai dan sekedar duduk diKusri kayu panjang yang diatasnya diLapisi Busa empuk yang senada dengan warna kayu.

Benar benar nyaman, seperti hampir Cafe yang menyajikan pemandangan Sky View disiang maupun malam hari.

Tapi kekaguman ku dengan fasilitas tempat itu Sirna, saat aku jelas melihat Kakak ku Jessica tengah santai lengannya diSandari kepala Devi. BerDua mereka duduk mengenakan Kaos ketat berwarna Putih menerawang, terlihat mesra seperti sahabat sambil duduk menghadap sepasang kekasih dihadapannya.

Agar lebih jelas, aku bergeser mengintip mereka yang tengah bersantai dari mulut pintu Toilet menuju dapur lantai 3. Dari sana ada Kaca besar dan tak terjangkau kamera pengawas, lebih strategis lagi Karna bisa melihat siapapun yang hendak naik tangga menuju tempat ku berada.


Setelah jelas melihat canda tawa Kakak ku bersama Devi lebih jelas, sebuah pemandangan dihadapan mereka berdua jauh lebih menyakitkan.

Betapa tidak, ternyata Kak Jessica entah sejak kapan merestui Ibu dekat dan bahkan mesra bersama Seorang pemuda. Beberapa menit ku amati dan mengingat sosok lelaki brengsek yang pernah bertemu. Yang rupanya, sosok itu tak lain adalah DONNY.......!!!!

Ya, itu adalah Donny yang saat kami tinggal diBogor berusaha membuat Ibu dan Kakak ku jatuh diperlukannya.

Sekian kalinya rasa sakit dan cemburu perlahan mengiris hati ku, melihat betapa akrabnya mereka setelah pesta semalam. Terlebih, mereka terlihat santai dan amat bahagia tanpa keberadaan ku disana. Beberapa Piring kotor tergeletak diMeja, itu tandanya mereka baru menikmati makan siang bersama.

Hingga tak lama kemudian, terdengar percakapan mereka yang benar benar hampir membuat ku naik Pitam.......


"Jadi, bener Dev hari ini kamu pulang?? Yakin ga nyesel ga bakal jadi Kandidat kuat calon Mantu ibu....." Tanya Ibu ku kepada Devi yang sebenarnya masih berstatus kekasih ku.

"Ia Bu, abis gimana lagi...... Devi takut kalau Parjo bener bener marah Bu....." Ujar Devi sambil bersandar mesra kepada kakak ku Jessica

"Ooh, jadi lebih takut sama Parjo ketimbang sama aku nih....." Ujar kakak ku Jessica merajuk dan cemburu.

"Iih, masa masih cemburu sih, dah Dua hari juga abisin waktu sama aku"

"Sampe merah semua nih......" Gerutu Devi, centil kepada Kakak ku mengarahkan satu tangannya keTubuhnya.

"Galak ya Jess kamu sama Pacar Anak Ibu.... Hihihi....." Ujar Ibu yang sepertinya lebih merestui Devi bersama Jessica kakak ku sebagai lesbian ketimbang mempertahankan hubungannya dengan ku.

"Ih, ibu.... Galak sama aku juga ga akan sampe Hamil.... Ketimbang sama Parjo....." Ucap Kakak ku membela diri.

"Beruntung banget Parjo....." Ucap Donny membela diri.

"Andai aja bertukar posisi, aku rela kq tukeran sama dia dikelilingin 3 wanita cantik sekaligus.... Hehehehe......" Ujar Donny, sambil menatap mesum kepada Devi dihadapan kakak ku Jessica.

"Wuu maunya, adik aku biar gitu juga ga ngacengan kayak kamu Don..... Hihihi ...." Ledek Jessica.

"Ia tuh, trus mana pernah dia pake Obat Kuat sebelum main hihihi....." Tambah Devi, yang membuat mereka senyum manis meledek Donny.


Hal ini tentu membuat aku lega, beberapa waktu sebelum akhirnya membuat aku Cemburu dan Merinding mendengar ucapan Donny selanjutnya.


"Makanya itu, aku sama SiRico rela abisin Duit buat kalian..... Selain bener bener puas, Ibu Susi ini cukup Layak mendapat gelar SANG PENAKLUK.... Hehehehe......."

"Liat aja nih aku udah ngaceng lagi...... Hehehe....." Ujar Donny tanpa malu memperlihatkan Tubuh Tonjolan penisnya dihadapan Devi dan Jessica.

"Ish, rese banget deh... Jadi ga betah Gue lama lama sama elu....." Ujar Jessica dan diamini Devi dengan tatapannya.

"Ia lho, apalagi ini tempat umum.... Gimana kalau ada yang liat nanti....." Tambah Ibu yang saat itu tak mengenakan Hijab, mengenakan kemeja putih yang menerawang bra dan celana dalam yang ia kenakan.

"Trus, kalau Jessica ga liat mau dong next Ronde lanjut lagi.... Sembari kita bangunin siRico BOSS kita yang cepet letoy....." DUER!!


Lutut ku lemas setelah tau Ibu, rupanya sanggup melayani Nafsu dua pria sekaligus. Sesaat ku amati sekitar, saat itu benar benar tak ada tanda tanda keberadaan siKembar Theo maupun Leo disekitar mereka. Beberapa meja lainnya kosong, hingga terlihat Jessica dan Devi beranjak dari tempat mereka.

Sungguh benar benar darah ku mendidih mendengar ucapan Donny tadi, pantas saja Ibu langsung membawakan 1 Unit motor matic baru untuk Ku. Yang lengkap dengan dekorasi spare part keren terpasang dimotornya.

Beberapa saat aku segera bersembunyi, ketika Jessica bersama dengan Devi berjalan menuju kearah ku. Setelah terdengar jelas langkah mereka menjauh dan menghilang menuruni anak tangga, kembali aku melihat keberadaan Donny dan Ibu ku Susi Rupanya tengah Bercumbu Mesra diSana....!!!

Hal yang membuat ku dilema andai aku segera keluar dan Menghantam Donny saat itu juga, terlebih Ibu sudah sejak malam atau entah pagi tadi berCinta dengan Donny serta Rico sampai puas. Belum lagi tentu aku akan menghancurkan kepercayaan Mas Tono, yang dimana secara tak langsung aku saat ini tengah menyamar menggantikan dirinya bertugas mengantarkan paket ketempat ini.


Kembali kedua mata ku menatap kearah Donny yang semakin bernafsu memburu bibir dan lidah Ibu ku Susi saat itu, sampai ku lihat tangan Donny bergerak meremas payudara Ibu ku. Tiba tiba Telapak tangan Kanannya menahan Dada Donny saat itu, lalu mengucapkan kalimat kepadanya.

Sepertinya Ibu menolak melakukan hal lebih jauh ditempat Umum tersebut, lalu Donny yang terlihat Nafsunya sudah diUbun Ubun. Segera menarik tangan Ibu ku kearah tempat ku berada.

Kembali aku bersembunyi didalam Bilik Toilet sambil membawa 2 paket yang berukuran tak terlalu besar ditangan ku.


"Emmh.... Emmh... Emmffftthh..... Emm.. mmuach....." Terdengar peraduan Cumbuan mereka diSudut Dapur lantai 3, diluar tepatnya memojok dari tempat ku bersembunyi sekarang

"Emmh, uughh... Gila, dari malem aku udah sange banget sama kamu Bu...." Rayu Donny kepada ibu ku.

"Doony sayang ibu.... Emmfftt.. emmm.. mmuach....." Tambah Donny, sambil keluar dan mengintip rupanya ia tengah mencumbui leher Susi Ibu ku.

"Emmh... Massa Sii, bohong kamu ya....." Lenguh Ibu ku, sambil kedua tangannya menahan Dada Donny.

"Sumpah Bu....." Ujar Donny, sambil merapatkan selangkangannya diVagina Ibu ku.

"Trus kenapa pagi tadi ada cewe nginep dikamar kalian??" Tanya Ibu, yang membuat Donny sedikit salah tingkah.

"Serius Susi sayang, itu cewek panggilan Rico..... Mereka kecapean kita genjotin abis Nganter Ibu pulang....."

"Buktinya, saat Ibu Service BJ.... Baru kami berdua lemes dan tumbang......" Mendengar penjelasan Donny ibu ku Susi tersenyum.

"Bener Rico aja yang genjotin 2 cewek panggilan kalian....??" Tanya ibu ku Susi dengan Expresi menggoda dan menggairahkan, sambil selangkangannya ia gerakkan naik turun dipenis Donny.

"Bener Bu sumpah, aaah...." Sambil sama sama melakukan penetrasi menggesekkan selangkangan, Donny mencumbu leher jenjang Ibu ku Susi.

"Hihihi... Aku ga percaya deh Donny sayang.... Bete tau ga kalian ga bisa Nunggu aku sampe Anak ku Berangkat sekolah......" Ucap Ibu, yang rupanya lebih lihai mengikuti permainan Rico dan Donny.

"Aaah, Susi..... Sumpah... Kasih aku kesempatan Sekali aja buktiin sama kamu sayang..... Aaah......" Desah Donny yang tergila gila dengan Kemolekan Ibu ku.


Sebagai anak kandungnya saja aku Kagum serta merangsang, lama tak Meraba dan Merasakan kehangatan Tubuhnya. Sampai tak terasa Penis ku keras dari balik celana cotton hitam yang ku kenakan.


"Oke, kalau gitu dengerin aku baik baik.... Donny.... aaah..." Ucap Ibu sambil mendesah, kini memegang mesra kedua pipi Donny menatap Matanya dengan tatapan sangat Bernafsu.

"Berhubung kamu dan Rico melanggar perjanjian dan cuma DP uang pembayaran....." Ucap Ibu Memberi persyaratan, sambil kembali mulai menggesekkan Vaginanya yang hanya menyisakan celana dalam diSelangkangan Donny.

"Aku kasih kamu kesempatan, rasain ini....." Sambil menekan vagina yang cuma terbungkus celana dalam tipis.

"Hingga Saat pertandingan Anak ku usai besok lusa..... uggh... Aaah....." Sambil Melenguh lalu Mendesah saat tanpa sengaja kepala penis Donny terselip diBibir Vaginanya.


"Oooh ..... Anget sayang....." Ujar Donny, saat merasakan kepala penisnya sempat terselip, lalu lembut mengorek Cloritisnya yang hanya terhalang Celana dalam yang sangat tipis bahannya.

"Truss.... Aaah.... Sekarang aku dapat apa sebagai jaminan......uugh...." Tambah Donny yang masih terus bergerak mencari kenikmatan.


Mendengar permintaan Donny, Ibu membalikkan Posisi dengan Cepat hingga kini Donny yang berbalik bersandar diPojokan Dapur umum diLantai Empat menuju Roof Top. Kali ini, dengan tatapan centil Ibu ku Susi mulai melepaskan beberapa Kancing Kemeja yang ia kenakan. Hingga terlihat jelas dihadapan Donny Belahan Dadanya yang mengembang dihadapannya.

Melihat Hal yang menggairahkan Itu dihadapannya, Donny langsung membenamkan wajahnya sambil meremas Bongkahan Pantat Mulus Ibu ku Susi dengan Nafsu membara.


"Aaaah Donny..... Aaah....." Sambil meladeni gesekan Penis Donny dIVaginanya yang kini sangat rapat, Ibu melentingkan tubuhnya kebelakang sambil berpegangan diKepala Donny dengan kedua lengannya.


Dari tempat ku berdiri yang melihat dan mendengar jelas percakapan mereka, sepintas mereka seperti tengah melakukan Sex dalam keadaan berdiri. Tapi andai diamati dengan seksama, mereka kini tengah saling merangsang satu sama lain.

Ibu tersenyum manis, setelah satu tali bra dan kemeja yang ia kenakan turunbhingha keBahu. Terlihat tubuh putih mulus tanpa Cacat kini semakin rapat dengan Tubuh gelap Donny, bergesekan satu sama lain. Saat aku menyaksikan apa yang terjadi diHadapan ku.

Sungguh rasanya ada penyesalan, saat diberi kesempatan mencicipi kehangatan kulit mulus Ibu Kandung ku yang satu ini. Betapa tidak, pergerakan Donny dalam mencumbui Ibu sambil menempelkan Penisnya diVaginanya. Seperti terburu buru, sama seperti ku saat dulu.

Yang hanya memberi kesan dan minim sensasi rangsangan kepada Lawan main, yang disini tentunya adalah ibu Kandung ku Susi.

Tentunya hal ini berbeda dengan Skill Deril, yang intens dan tak terburu buru dalam merangsangsang Tante Veronica. Dari sini aku mulai bisa menilai gaya atau style merangsang wanita. Karna gerakan liar, belum tentu bisa merangsang lawan main.

Hal ini berdasarkan pemandangan bagaimana Donny yang merangsang Ibu ku Susi yang terlihat hanya tersenyum, saat Donny memburu tubuh ibu ku liar. Ini tandanya Ibu ku hanya sedikit menikmati permainan rangsangan Donny ditubuhnya, sekaligus rasa Bangga ia punya strategi Demi Mewujudkan Janjinya kepada ku.

Tapi tiba tiba.....


"Donny..... Aaaawh......" Dengan kekuatan lengannya, Donny mampu mengangkat Tubuh Ibu ku Susi dan Mendudukkannya diPinggiran Meja Cuci Piring.


Dari posisi ini, Donny lebih bisa mendominasi dan memaksimalkan kesempatan merasakan kesempatan merasakan kemolekan tubuh Ibu ku Susi Sawitri.


"Emmmm.. Elm.... Emmh.... Emmh...." Setelah menjambak Rambut Ibu ku mesra agar mengadah kan wajah kearahnya, Ibu menerima serta meladeni lumatan bibir maupun julurkan lidah Donny untuk diCumbuinya.


Dalam posisi ini, Donny tak langsung berdiri dihadapan Tubuh Indah Ibu ku Susi melainkan berdiri sedikit menyamping. Guna tangannya bisa mengExplore Payudara, perut, hingga menyusup masuk kedalam celana dalam yang Ibu kenakan.

Entah merasa terangsang, atau tak mau kalah salah satu tangan Ibu kini membelai Tubuh Gelap Donny dengan lembut. Hingga dengan Lincah menurunkan celana Donny lalu mengocok Penis Donny dengan penuh kelembutan.

Secara tak langsung aksi mereka berdua kini diDapur yang sepi dan tak berpenghuni diLantai empat, seperti mempertontonkan aksi mereka tepat dihadapan ku yang tengah mengintip diCelah Pintu Toilet yang sedikit terbuka.......!!!!

"Ellmh..... emmh.... emmh.... mmuach..... muach... mmuach...." Terus menerus kepada Donny bergerak lembut naik turun mencumbui bobirbindah Ibu ku.


Satu tangan Donny menyangga Punggung Ibu, sedangkan tangan lainnya mengExplore Tubuh Ibu hingga akhirnya bra Ibu ku Susi terlepas.


"Muaaachh... Nakal....!!" Ucap Ibu sambil berbisik, namun membiarkan branya menggantung dibawah sepasang Payudaranya yang terlihat bertambah besar dan menggairahkan Dimata ku.


Kali ini Karna tak tahan, ku buka pengait celana Katun yang ku kenakan lalu membiarkan Penis ku keluar lepas dari tempat yang begitu menyesakkan. Kedua bola mata ku kembali memfokuskan betapa serunya kini pergelutan lidah Donny dan Ibu ku Susi.

Lebih dari itu, satu tangan gelap Donny meremasi kedua payudara Kencang Putih mulus Yang dihiasi Puting Merah Kecoklatan.

Hingga bra yang Ibu ku kenakan turun hingga bawah Payudaranya, Donny berdiri dihadapan Ibu yang ia dudukkan dipinggiran meja Cuci Piring. Hanya terlihat kedua lengannya menyiku, seolah terus meremasi sepasang Bentuk Payudara terbesar dan terindah serta yang pernah kulihat secara langsung.....!!

Namun, tak berapa lama kemudian samar terlihat gerakan lengan Ibu ku Susi semakin cepat dan lincah diantara selangkangan Donny.

Sampai beberapa menit kemudian........


"Argh.... Aaaghh... Aaaah.... Aaaah......" Tubuh Donny terlihat Kaku serta beberapa kali mengenang dihadapan Ibu ku.


Dari tempat ku mengintip, samar ku lihat Ibu tersenyum manis lalu kedua matanya terbuka lebar seperti melihat sebuah keAjaiban dari penis hitam Donny yang dari tadi ia Kocok dengan kedua tangan Mulusnya.

Sungguh kagum aku dengan Ibu, yang berkomitmen serta layak diberi gelar "SANG PENAKLUK" Mirip dengan Deril yang pandai Membuat berbagai Gadis dan Wanita Cantik Rela mengangkang deminya.


Tapi kemudian......

Sorot kedua mata Ibu ku, seolah kagum dengan Penis Donny yang masih keras berdiri keatas. Setelah Memuntahkan Yang ternyata banyak Sperma tapi tak kental, kali ini Ibu berdiri dengan memasang wajah Imutnya ia mulai berkata kepada Donny yang berdiri dengan Kontol yang siap "tempur" saat itu dihadapannya.


"Gila, kuat banget Sii kontol kamu.... Masih keras aja, pastesan Wanita panggilan kamu sampe tepar dikamar....." Ucap Ibu, yang sempat membuat ku berpikir dengan siapa gerangan ia menghabiskan Pagi tadi.

"Hehehehe...... Rahasia Dong, ntar ku kasih tau waktu kesepakatan Pembelian Unit LUNAS setelah hari pertandingan Parjo usai ...... Hehehhe...." Ujar Donny bangga, yang mungkin setelah semalaman ia gunakan bercinta kini sanggup kembali merasakan Service Hand Job Ibu ku Susi.

"Bener.... Janji....??" Tanya Ibu, sambil mulai bersimpuh dan menyingkirkan bra yang menggantung dibawah payudaranya.

"Tenang aja Susi sayang, lagi pula nanti kamu sekaligus nikmatin 2 Kontol yang udah Istirahat dan siap tempur semalaman......" Ucap Donny penuh percaya diri.

"Eh, kesinian dong.... Takut ntar ada yang Dateng keSini....." Ajak Donny sedikit berseger lebih sembunyi.


Tapi Gilanya, entah kebetulan atau memang aku harus melihat. Posisi mereka kini menyamping dan lebih jelas dari tempat ku Mengintip, menyaksikan Aksi Mama memberi Service Lebih dan Bertahan demi Janjinya kepada ku.

Lalu kemudian......


"Ugh.... Ahh...." Desah Donny panjang.

"Gede, Kenyal Banget Ni Toked..... Sumpah nyesel subuh tadi pesen cewek panggilan..... Aaah...." Racu Donny sambil mendesah, setelah kali ini merasakan hangat penisnya dijepit kedua Payudara Ibu ku.

"Hihihi..... Kamu sih, ga sabaran....." Ucap Ibu ku Susi sambil bergerak menaik turunkan kedua payudaranya.



Dengan kedua tangan yang menopang sendiri daging ajaib Ibu ku agar terus menjepit Kontol Donny, yang sesekali kepala Kontolnya menyundul dagu Lancip Ibu ku. Tapi kemudian, semua diJawab Donny dengan Desahan, sambil mengadahkan kepala Donny Pejamkan Matanya sebagai tanda betapa ia menikmati service yang ibu berikan saat itu.

Beberapa saat kemudian aku yang terhipnotis Karna jelas sekali melihat aksi nakal Ibu Kandung ku sendiri, akhirnya tergoda berOnani. Terlebih saat itu ada Sabun yang tersedia ditempat ku bersembunyi.

Hingga beberapa menit berlalu, penis Donny kali ini lebih lama durasinya klimaks. Karna Ibu rasa service yang ia berikan tak cukup melumpuhkan Kerasnya Kontol Donny, secara mengejutkan kali pertama aku melihat Variasi gerakan liar Ibu Ku Susi. Yang menjepit penis Donny dengan kedua Tokednya, memberikan gerakan Extra berupa jilatan liar dikepala kontol yang sedari tadi menyundul dagunya.

Saking serunya aksi Ibu, serta Donny berdiri memejamkan mata yang amat menikmati aksi Liar dan Nikmatnya Service yang Ibu berikan. Mereka benar benar tak menyadari, derap Langkah Kaki menaiki tangga......!!!!

Saat itu aku panik dan entah apa yang harus aku lakukan, bagai pedang bermata Dua andai aku harus segera keluar dan segera menegur mereka. Tapi sisilain, andai aku menghentikan aksi mereka sekarang. Itu tandanya ada 3 orang yang mereka tau dari tadi mengintip dan pastinya siap menangkap ku disana.

Hingga langkah kaki itu semakin terdengar nyaring dan lebih jelas, sebuah KEPUTUSAN yang paling aku benci harus ku Ambil saat itu juga........





BERSAMBUNG.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd