Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ranjang Yang Ternoda : Lidya Series

Status
Please reply by conversation.
Lanjut aja suhu , kalau ts asal nya udah ngebolehin dilanjutkan dengan versi masing2 ya lanjutin aja suhu , ngapain kita repot mikirin orang yg sok sok an menggurui ,,, lanjut aja suhu ,,,
KEep update...!!!!
 
Bagian B

Pak nyoto yang tidak mau melewatkan kesempatan pun ikut bangkit dan membuntuti lidya yang entah hendak kemanakah lidya ini, melewati berbagai kios ternyata di dalam mall yang bersih dan bagus ini ada dimana tempat yang cukup sepi di ujung dan berada di lantai bawah. Disana hanya beberapa saja yang buka sedangkan semakin masuk semakin sepi karena beberapa tokonya memang tidak ada yang menyewa sehingga semakin membuat pak nyoto yakin kini lidya bukan lah wanita yang dulu yang harus di paksa oleh mertuanya namun sekarang lidya lah yang menginginkan permainan nakal ini,hingga sampailah di depan sebuah toko yang tertutup dan lidya berhenti disana, melihat lidya berhenti pak nyoto pun mendekatinya dari belakang dan mengelus lengannya dari pundak hingga ke siku lalu pak nyoto pun membalikkan tubuh lidya sehingga kini mereka berdua berhadap hadapan dengan wajah lidya yang menunduk.

Dengan tangan kiri yang masih memegang lengan lidya kini tangan kanan pak nyoto meraih dagu lidya dan mencoba mengangkat wajahnya, terlihat begitu cantiknya lidya dimata pak nyoto yang makin tak percaya setelah sekian lama kini lidya malah menyerahkan dirinya. Tak kuat dengan paras cantiknya pak nyoto mencoba mencium bibirnya lidya namun tidak ada penolakan maupun balasan, lalu kembali pak nyoto melumat habis bibir indah lidya sekarang pun tak ada penolakan dan balasan sampai tangan kanan pak nyoto yang berada di dagu kini turun mengelusi leher lidya membuat pemilik nya bergidik geli.

Lidya tak merespon menolak ataupun menikmati yang lidya lakukan kini hanya diam saja menantikan apa yang akan dilakukan pak nyoto, ternyata pak nyoto memang pria yang sangat bernafsu sehingga ia melumat bibir lidya tanpa ampun, tangan kanan yang sedari tadi mengelus leher lidya kini turun dan menangkap buah dada lidya yang sebelah kiri dan mulai meremasnya..

"Ehmm.. " Lenguhan lidya ketika pak nyoto mulai meremas remas payudara kenyalnya yang masih terbungkus bra dan baju

Pak nyoto tak pernah melepaskan lumatannya terhadap bibir lidya yang baginya begitu menggoda dan manis dirasakannya sedangkan kini kedua tangannya meremasi kedua duanya payudara lidya dari luar bajunya sampai bajunya berantakan, kini pak nyoto mencoba membuka kancing baju lidya satu persatu dari atas sampai bawah sehingga kini baju lidya benar-benar terbuka bagian depannya dimana pak nyoto melepaskan ciumannya dan melolot melihat payudara lidya yang masih terbungkus bra dimana bra tersebut tak mampu menyembunyikan besarnya payudara lidya dimana kulitnya begitu putih sampai urat berwarna kehijauan nampak terlihat.

"Uwoohh... Besarnya" Ucap pak nyoto sedangkan lidya hanya tertunduk

Dalam hatinya berkecamuk apakah benar ini yang akan ia lakukan? Benarkah semua tingkah lakunya? Benarkah dirinya bisa seperti ini? Kenapa? Mengapa? Seribu pertanyaan terlintas dalam benaknya,namun nafsu yang telah lama di bangkitkan mertuanya kini malah semakin liar tak terkendali dan butuh sosok pengganti pak hasan yang dimana lidya rasakan kepuasan tatkala bermain cinta.

-------

Beberap bulan lalu...

"Aahh.. Aahh... Uuhh aaahh.. "

"Kenapa sayang? Enak? " Tanya andi ketika menyenggamai istri cantiknya setelah sekian lama tidak bercinta akibat lidya baru saja melahirkan beberapa bulan yang lalu.

"Aahh iya mass.. Lakukan lebih keras!! " Pinta lidya yang merasakan nikmat mulai menjalari tubuh indahnya

"Oohh sayaaang.. Aku ga kuat.. Aku keluar crot crot crot.. " Beberapa semburan sperma andi tumpah ruah mengisi rahim lidya yang masih ditindihnya sedangkan lidya yang baru menaiki puncak malah harus kecewa karena andi begitu lemah tak seperti ayahnya yang begitu perkasa

"Maaf sayang.. Aku ga kuat.." Kata andi berucap dan menciun pipi lidya lalu menyingkir

"Iya mas gpp sayang" Kata lidya, lalu tak lama andipun tertidur, sementara Arya yang masih berusia bbrpa bulan jg masih nyenyak dalam tidurnya

Lidya melihat jam di mana jam masih menunjukkan pukul 9 malam lebih sedikit lalu lidya bangkit menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dari sisa sisa permainannya bersama suaminya, ia menyabuni kedua balon payudaranya dimana ia beberapa kali mencubit kedua putingnya dan ia merasa rindu akan mertuanya yang telah tiada bahkan ketika tangannya membersihkan sperma andi seakan akan ada sengatan listrik yang menjalari tubuhnya namun ia segera menepis apa yang membuatnya tak nyaman.

Satu minggu, dua minggu, tiga minggu, andi tak pernah menyentuhnya dengan alasan capek karena banyak kerjaan dan barulah di minggu ke empat mereka kembali melakukan hubungan suami istri namun seperti biasa andi kembali tak mampu memuaskan lidya.

"Aahhh.. Uuh.. Maaf sayang aku ga kuat, punyamu enak sekali sempit" Kata andi yang terengah engah setelah menyemburkan spermanya ke liang senggama lidya

"Iya mass, aku tau dan aku menikmati nya" Seru lidya namun itu hanya di mulut tapi beda ditubuh, karena tubuh lidya masih menginginkannya.

Seperti biasanya sehabis melakukan hubungan badan andi langsung terlelap tidur tanpa memikirkan perasaan lidya
Lidya hanya memaklumi saja karena andi sejak dulu memang seperti itu apa lagi beberapa tahun terahir andi sangat sibuk bekerja bahkan sering pulang larut malam, bagi lidya itu adalah sebuah anugrah karena bagaimanapun juga lidya menikmati hasil jerih payah andi.

Namun berbeda dengan kondisi finansial yang segalanya membutuhkan materi sedangkan kebutuhan batin lidya hanya membutuhkan kepuasan yang tak pernah andi berikan, setelah bersih-bersih anak mereka menangis membuat lidya dengan cepat memakai kembali dimana ia hanya mengenakan celana kolor setengah paha dan tangtop berwarna abu-abu tanpa bra dan langsung menyusui anak mereka sedangkan andi hanya mendengkur di sebelahnya.

Setelah menutup kembali tangtopnya karena Arya sudah tidur lidya pun mengelus perut mulusnya yang ada bekas goresan akibat operasi cesar karena waktu itu lidya melahirkan Arya dalam kondisi lemah sehingga di wajibkan cesar, terasa lapar karena hanya makan sedikit lidya pergi kedapur untuk mengambil roti namun belum lama terdengar suara wajan di pukul " Tek tek tek .. Nasi goreeeenng" Terdengar dari dalam bahwa diluar ada penjual nasi goreng lewat di depan rumahnya lidya bergegas kearah pintu dan membukanya.

"Maaanngg.. Nasi goreng" Jerit lidya

"Oohh.. Iya iya non"

Menakjubkan!! Pak suroso namanya si bapak penjual nasi goreng dimana ia hanya bengong melihat lidya yang begitu sexy dan cantik berlari lari kecil ke arahnya apalagi kedua daging kenyal di dadanya memantul mantul seirama lidya yang berlari ke arahnya.

"Mang nasi gorengnya satu ya, pedes" Kata lidya memesan nasi goreng

"Siap non"

Lidya tak menyadari bahwa dirinya kini hanya berpakaian sexy apalagi diatasnya ia hanya mengenakan tangtop tanpa bra dimana belahan dada terlihat sangat jelas bahkan sisi-sisi payudaranya nampak keluar dari tangtop membuat pak suroso tak konsen memasak nasi gorengnya, lidya terkejut ketika ia menyadari bahwa putingnya tercetak jelas di tangtopnya ketika lidya menunduk karena dari tadi pak suroso terus melihat kearahnya.

Lidya lalu menutupinya dengan cara memeluk tubuhnya sendiri namun bukannya tertutupi malah membuat kedua payudaranya kian membuncah keatas dan semakin ingin keluar dari bagian atas yang membuat lidya bingung harus bagaimana sedangkan pak suroso semakin menikmatinya, lidya sedikit melirik kearah selangkangan pak suroso yang memakai celana bahan berwarna hitam dan tampak mengembung cukup besar. Melihat gundukan dicelana pak suroso membuat lidya memikirkan hal aneh dimana dia malah kembali teringat ketika dirinya begitu menikmati penis dan permainan pak hasan pada tubuhnya dan kini ia merindukannya.

Tak lama lamunan lidya buyar ketika pak suroso memanggilnya dan memberikan nasi goreng pesanannya, lidya pun lalu kembali kedalam rumah namun ketika menutup pintu lidya terus memandangi pak suroso dari balik jendela karena entah mengapa lidya ingin melihat pak suroso dan akhirnya Lidya pun terkejut ketika ia melihat pak suroso membuka celananya dalam kondisi masih berdiri dan mulai mengocok penisnya.

"Aaahh nonn.. Aaahh mbak aja.. Mbak lidyaaaa.. Aaah enaaak.. Mau ya aku entotin.. Aaahh uuuh.. Susu besarmu.. Pantat montokmu... Tubuh indahmu.. Aaahh ingin sekali aku menggenjotmu"

Lidya yang dari balik jendela rumah melihat itu membuatnya malah bergairah, ada perasaan malu melihat pak suroso beronani didepan rumah sambil melihat kearahnya namun entah sejak kapan lidya malah terangsang bahkan nasi goreng yang ada di tangannya kini ia taruh di lantai sedangkan tangan kirinya meremasi payudara sebelah kiri dan tangan kanannya mulai mengelusi selangkangannya. Ia tak pernah menyangka kejadian di desa kapukrandu ketika ia bermasturbasi kini terulang kembali.

Kini celana beserta cdnya sudah turun sampai ke lutut sedangkan tangtopnya sudah ia sibak keatas sehingga menampilkan kedua balon payudaranya yang kini ia remasi bergantian dan satu tangannya sudah menyentuh memeknya dan mulai mengelusi bahkan sering ia celupkan jari jarinya, ia seakan tak peduli bila pak suroso dapat melihatnya melalui jendela malah fantasi yang ia fikirkan kini pak suroso dapat melihatnya telanjang sambil bermasturbasi. Lidya begitu menikmati permainannya bahkan ketika pak suroso mencapai puncak lidya seakan tak rela karena lidya belum orgasme dan ketika pak suroso hendak pergi lidya membayangkan dirinya disetubuhi pak suroso saat itu juga yang malah membuat nafsunya kian naik naik naik dan akhirnya lidya pun orgasme.

Aneh memang, lidya sendiri bingung bagaimana mungkin ia begitu cepat orgasme ketika memikirkan pak suroso menyetubuhinya sedangkan dari tadi lidya yang disetubuhi andi suaminya tak pernah satu kalipun keluar. Kini setelah lidya kembali pulih lidya bergegas masuk kekamar sedangkan nasi goreng yang ia pesan di tinggalkan begitu saja dan mulai berbaring disebelah anaknya untuk segera tidur,namun ada sesuatu yang membisikinya..

"Lidya sayang..kamu bukanlah lapar perut melainkan lapar birahi.. Sekarang bapak tak mampu lagi memuaskanmu, carilah lidya, carilah majikanmu yang baru yang mampu memuaskan hasratmu"

Lidya tersentak ketika mendengar suara pak hasan si mertua mesum menyuruhnya untuk mencari majikan yang baru karena pak hasan sudah tidak ada, lidya begitu takut jika apa yang lidya barusan dengar akan menjadi kenyataan. Dirinya tak ingin menghianati andi lebih dalam lagi bagi lidya sudah cukup ia di permainkan pak hasan dulu sudah cukup dirinya menjadi objek fantasi gila mertuanya kini ia tidak akan pernah kembali di masa itu apa lagi harus mencari pengganti pak hasan, tidak akan!! Batin lidya

Ditemaram gelap yang hanya di hiasi lampu tidur lidya seakan akan mampu melihat sesosok bayangan yang ia kenali yaitu mertuanya si pak hasan yang sedang berdiri, lidya berulang kali mengusap matanya berharap itu cuma mimpi namun bayangan pak hasan tak lekas pergi malah tersenyum kepada dirinya

"Nduk.. Lidya ku sayang.. Bapak tak bisa lagi bersamamu.. Kamu sudah tidak terjerat bersamaku lagi.. Tapi kamu pernah bilang bahwa kamu memilih untuk menjadi budak.. Jika kamu masih menginginkan menjadi budak, maka kemarilah nduk, ikut bapak untuk mencari majikanmu yang baru.. " Kata bayangan pak hasan sambil menjulurkan tangannya

Lidya yang tanpa sadar berdiri dan melangkah kearah bayangan mertuanya sedangkan gejolak batinnya mencoba untuk berhenti namun tubuhnya tak mampu melawan sampai pada akhirnya lidya menangis ketika tangannya meraih tangan pak hasan dan disambut dengan senyuman sang mertua "ayo nduk.. Kita cari majikan baru untuk budak sepertimu"

"Ooh.. " Lidya pun terbangun dari tidurnya

"Kamu kenapa sayang?" Tanya andi yang sudah rapih memakai baju kerjanya

"Ooh.aku gapapa mas tadi aku mimpi buruk"

"Mimpi buruk? Sudah pagi sayang, mimpi burukmu tak berarti bila sudah pagi, itu kata bapak dulu"

"Kepalaku pusing mas, Arya dimana? "

"Kamu istirahat aja, Arya masih tidur.. Mas mau berangkat dulu sekarang sudah siang"

"Iya mas, hati hati.. Cupp" Andi mencium kening istrinya dan pergi

Lidya terheran heran mengapa dirinya memimpikan mertuanya dan mengajak dirinya untuk kembali menjadi budak dengan majikan yang baru, apa maksudnya? Ketika dirinya mempertanyakan arti dari mimpinya ia baru menyadari bahwa celananya basah.. Sangat basah.. Lidya pun melihatnya dan lidya yakin ini bukan air ompol.. tapi ini air cinta,bagaimana bisa? Di mimpi lidya hanya bertemu dengan pak hasan tapi bagaimana mungkin lidya mengalami orgasme??? Sungguh aneh bila harus dikatakan namun tanpa di sadari ajakan pak hasan dalam mimpinya sangat berhasil membuat naluri sexnya keluar tanpa halangan yang mampu mengalahkan akal sehatnya, kini tiap minggu lidya selalu membeli nasi goreng pak suroso dan selalu memakai pakaian yang minim dan yang pasti lidya tak pernah memakai bra maupun cd nya,kejadian seperti itu terus berulang ulang kali sampai beberapa bulan.

Pak suroso pun yang kian mupeng tak mau kalah di setiap kali lidya membeli dagangannya dirinya selalu beronani menghadap rumah lidya ketika lidya sudah pulang, sayang memang nyali pak suroso tak sebesar birahinya yang hanya mampu melontarkan godaan dan gombalan tanpa aksi yang nyata. Entah pak suroso tau atau tidak yang jelas lidya selalu melihat dari dalam jendela ketika pak suroso beronani kearah rumahnya,dan sering kali pak suroso mencoba menggoda lidya namun lidya saat itu tak berani menanggapi godaan2 pak suroso yang membuat nyali pak suroso menciut.Hingga saat 3 hari sebelum lidya dan andi mengunjungi makam pak hasan, seperti biasa lidya membeli nasi goreng dari pak suroso dan bermasturbasi membayangkan dirinya disetubuhi pria setengah baya tersebut yang memiliki kumis sedikit tebal.

"Ooh.. Aahh pak aaah.. " Muncratlah cairan cinta lidya dengan kedua jarinya, lidya hanya termenung, dirinya tak mungkin terus menerus melakukan ini selamanya, dia butuh kepuasaan, dirinya butuh penuntasan, hingga sampai titik dimana fikirannya melayang dan kaki menuntunnya menuju meja riasnya, membuka laci, dan tangan pun mengambil secarik kertas kartu nama bertuliskan "NYOTO" dan lidya pun tersenyum sembari menekan nekan hpnya mencatat nomor tersebut....
 
Sekali lagi saya tekankan, saya bukan suhu PB yg menyuguhkan cerita sebegitu indah, detail, dan tersambung sangat rapi. Saya hanyalah penikmat karya beliau yang mencoba berimajinasi untuk melanjutkan cerita di bagian lidya versi saya sendiri.
Adapun agan tak suka bisa di skip tanpa di baca,karena ini hanyalah imajinasi saya yang ingin saya bagikan.
Untuk cerita yg terlalu cepat ya karena imajinasi saya cuma segitu šŸ˜
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd