Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(real story) kucoba semua fantasyku bersama diana, si amoy semok

kontol ane tegang bgt nih Hu baca ceritanya.. apalagi ditambah foto Diana.... keren bgt dah... ijin crot di mulut Diana Hu.. ^_^
 
Selama beberapa minggu kami bercinta menggebu-gebu. Aku dibakar rasa cemburu dan nafsu. Sedangkan diana mungkin terus terbayang ketika bersama rio. Pernah suatu malam ketika kami sedang bercinta, disela sela desahan diana meracau nama rio, aku nyeletuk kepada diana untuk coba video call rio!
Seperti yang ku katakan sebelumnya. Perpaduan antara nafsu dan penasaran bisa membuatku bodoh.

"Serius?" Tanya diana sambil terus menggoyangkan pinggulnya perlahan diatas tubuhku.
Temponya semakin lambat seiring konsentrasinya terarah ke layar hapenya. Diana tampak mengirim pesan melalui whatsapp. Sekitar 1menit kemudian diana meletakkan hapenya dengan posisi tertentu mungkin agar nanti video call lebih jelas. Tak lama ia melakukan panggilan video. jantungku berdegub kencang. Pengalaman pengalaman selama ini belum bisa membuatku terbiasa, aku tetap gugup luar biasa. Penisku mengeras.
Video call terhubung, aku bisa melihat wajah rio, rio tidak melihatku. Yang ia lihat di layar ponselnya hanya seluruh tubuh diana yang sedang duduk diatas tubuhku yang terlentang, diana mengenakan lingerie berwarna putih. Dengan posisi woman on top dan lingerie super tipisnya, kulihat rio langsung melotot. Diana melambaikan tangannya sambil tetap perlahan menggerakkan pinggulnya.

"Buka dong celanamu" desah diana.

Rio langsung mengikuti instruksi. Maka terpampanglah penis yang di puja puja diana selama ini. Aku bisa melihat jelas memang bentuknya lebar dan besar tetapi panjang nya tidak terlalu. Sepertinya tak lebih panjang dari milikku tetap memang diameternya luar biasa.
Tanpa disuruh, Rio mulai menggerakkan tangannya naik turun kebatang penisnya, diana medesah desah seolah sedang bersenggama bersama rio. Aku seperti hanya figuran, tapi aku tak peduli. Gerakan diana semakin cepat sesekali memanggil nama rio. Konsentrasiku terpecah antara layar handphone dan gerakan diana. Diana meremas remas kedua dadanya, kusingkap lingerinya ke atas sehingga aku dan rio bisa melihat jelas bagian bawah diana yang berambut tipis. Rio mempercepat kocokan tangannya sedangkan diana mengikuti iramanya seolah sedang bersama rio. Hanya sebentar bagi rio untuk memuntahkan cairan nya dan membasahi tangannya. Diana mendekatkan wajahnya ke layar ponsel, sambil tersenyum berkata
"Udah keluar ya sayang...?"
"Cepet amat...?"


"Iya" jawab rio sambil berbisik.

Anak ini bodoh, ternyata mengira diana melakukan panggilan video tanpa sepengetahuanku. Belakangan aku tahu karena diana bercerita mereka chat cukup lama malam itu.
Diana menjelaskan kepada rio apa dan bagaimana hubungan suami istri kami, bagaimana terbukanya kami soal sex dan pengalaman kami. Rio menjadi tertarik. Rio sebenarnya sudah berkali kali ingin berjumpa kembali dengan diana, tapi tidak dihiraukan diana karena masa masa itu aku dan diana sedang krisis. Diana merasa bersalah dan berinisiatif memutuskan hubungan dan permainan gila itu. Setelah beberapa minggu aku dan diana mulai cair, dan diana merasa mendapatkan lampu hijau dari ku untuk sekedar chat atau video call, akhirnya mereka kembali berkomunikasi. Beberapa kali aku melihat diana video call sambil melepas celananya melalui kamera cctv yang sedang kucoba karena sempat tak berfungsi, di salah satu kamar kosong rumah kami.

Tetapi diana tetap menolak ajakan bertemu dengan alasan rio harus meminta ijin kepadaku. Tentu rio tidak berani, sampai kejadian video call sex itu.
Sejak itu rio mulai mengajak diana threesome. Diana menanyakan pendapatku, untung saja akal sehatku masih bekerja, kalau saja Diana menanyakan hal begitu disaat blowjob atau bercinta, mungkin aku akan iyakan. Tawaran itu kutolak karena aku masih belum siap dan masih merasa sakit hati mengingat apa yang pernah di lakukan diana bersama rio. Sebagian diriku ingin mengiyakan, tetapi kali ini biarlah ditunda saja. Kalau diana kepengen banget biarlah hanya video call saja.

Hari hari berlalu, Diana semakin aktif mengikuti kegiatan zumba. Olahraga dan orgasme membuat diana semakin aktif dan percaya diri. Setiap hendak berangkat ke pusat kebugaran, diana selalu selfie, posting di facebook atau instagram. Dengan pakaian selalu ketat dan sexy tentu sebentar saja mengundang komentar usil buaya buaya didunia maya. Selalu ada saja DM nakal. Biasanya tidak digubris diana kecuali orang orang yang ia kenal secara pribadi.

Salah satu yang usil itu adalah Tama. Tama adalah teman SMA diana dulu. Mereka dipertemukan oleh facebook kembali setelah sangat lama tidak berjumpa, padahal tinggal di kota yang sama. Tama seorang Chinese, sudah menikah dan memiliki 2 orang anak.
Posturnya kurus dan tidak lebih tinggi dariku. Wajahnya biasa saja, kulitnya gelap karena bidang usahanya banyak membuatnya berada dilapangan. Istrinya luar biasa cantik, perempuan chinese seperti cewek cewek cantik tiongkok.
Tama cukup intens mengirim chat kepada diana, dasar diana yang emang mudah akrab, lama kelamaan mereka menjadi lebih terbuka.
Dari pengakuan tama, diketahui istri tama adalah istri yang sangat pasif, menurut tama, istrinya tidak pernah meminta jatah biologis kepadanya, sex bagi istri tama hanya melayani kebutuhan suami. Sex mereka hambar, sex hanya seputar menuntaskan hajat suami. Tidak ada foreplay, tidak ada bincang bincang sex, sex benar benar tabu dan tertutup didalam gelapnya kamar.
Diana menceritakan situasi yang berkebalikan dengan situasi ranjang tama. Tama terkejut dan tidak percaya pada awalnya, tapi lama lama percaya karena beberapa kali tama video call hendak berbincang bincang, ada aku disamping diana.
Tama seorang kontraktor perumahan sederhana, usahanya belakangan lumayan berkibar. Suatu hari tama chat diana ingin berjumpa dan mengajak kencan. Tentu ditolak diana. menurut diana, ia tak tertarik sama sekali dengan tama, selain perawakan tubuhnya yang ceking dan tak meyakinkan, karakternya yang juga bawel dan menyebalkan.
Tama tak putus asa,disetiap kesempatan selalu berusaha. Ia beralasan tidak pernah merasakan sex yang luar biasa, tidak pernah merasakan blowjob, istrinya bahkan tidak mau disuruh mengubah posisi ketika bersenggama. Selalu terlentang dan diam. Sesekali panggilan telepon atau video call tama tidak digubris diana.
Aku selalu tertawa setiap kali diana bercerita. Sebetulnya kalau diana mau, akan kuijinkan mereka, aku merasa tak terintimidasi dengan pria ceking begitu. Biarlah sesekali dia merasakan sex yang sebenarnya.

"Kalo udah pernah kamu blowjob, bisa bisa dia tinggalkan istrinya" candaku kepada diana.

Tama udah sangat penasaran hingga suatu waktu ia nekad menawarkan sejumlah uang untuk bercinta dengan diana.

"Kamu mau bayar aku berapa?" Tanya diana sambil bercanda.

"Lu kasih gue angkalah"

"Enak aja, kamu kira aku jualan apa?"

"Ya nggak, maksudku lu butuh uang berapa, biar aku pertimbangkan"

" Kamu kasihlah angka yang bisa membuat aku ragu ragu"
jawab diana yang duduk disampingku saat kami didalam mobil.

"5juta?"

"Nggak deh..."
Langsung dijawab diana sambil tersenyum kearahku.

Aku berbisik kepada diana coba sebutkan angka 20juta, aku mau lihat seberapa nekatnya laki laki itu. Dan mau tau berapa kira kira harga seorang Diana. Sebetulnya kuijinkan saja asal diana memang suka, daripada tangan kosong kalau 20 juta,why not? Cukup buat diana happy shopping sepuasnya. Tapi aku yakin akan ditolaknya.

"20juta?" Tanya diana ragu ragu.

"Waduh.. yang bener aja!"

"Ya terserah... Kalo mau ya kasih aku segitu. Klo gak ya gak usah tanya lagi, mending kamu cari anak anak SMA yang bisa dipake, paling juga 600ribu.."


Seminggu kemudian Tama betulan Transfer uang 15juta! Katanya sisanya dikamar!
Buset... Seharusnya aku sebutkan angka 30juta saja. Udah kayak seleb aja harganya.

Ini jadi serius! Diana jadi cewek bayaran?? Bayangan diana menjadi pelacur dipake om om gendut malah membuat penisku tegang. Waduh apa apaan ini!

Sekarang diana tak bisa mengelak, dan sejujurnya diana memang seperti ingin mengulang kisah klasiknya bersama rio di kamar hotel mewah, meski harus dengan orang lain. Diana belakangan kusadari ketika kuajak menginap ke hotel yang bagus, birahinya selalu meluap-luap, dan ini ia akui sendiri. Suasana kamar hotel katanya entah mengapa membuat dia selalu terangsang! Sampai kini kami masih rutin sesekali akhir pekan menginap satu malam di hotel hotel mewah di kota kami.
Aku memberi saran kepada diana untuk mengajukan beberapa syarat yang kemudian disampaikan kepada Tama.

"Harus di kamar hotel bintang 5!, Waktu diana yang tentukan, direkam atau sambil video call ke suamiku karena suamiku mau liat dari awal sampai akhir!, Dan ijinkan suamiku mendekati istrimu!"

Tama setuju. Pikirannya mungkin hanya tentang bagaimana bisa seranjang dengan diana. Teman sekolah yang dulu emang dia suka.
Tama tak peduli lagi tentang istrinya,
"kalo suamimu bisa membuat istriku liar, aku akan berterima kasih!". Mungkin begitu yang dipikirkannya.
Dan memang pada akhirnya aku tidak berhasil. Meski aku dengan sabar mendekatinya melalui chat, Berpura pura kerumahnya untuk menemui suaminya, aku tetap tak mampu meluruhkan kakunya istri tama. Ia benar benar tipikal perempuan jaman dulu yang patuh, lurus, dan tidak aneh aneh. Ia tak bisa diajak sedikit bercanda yang "nyerempet". Aku menjadi tidak tega "merusak" istri orang, akhirnya aku kehilangan minat dan memilih mundur.

"Nasibmu lah nak..." Aku tersenyum sambil membayangkan kehidupan sex Tama.

Diana dan Tama membuat janji berjumpa di sebuah kamar hotel paling mewah di kota kami. Tama hanya punya waktu setengah hari karena ada urusan yang menunggu. Aku mengantar diana ke hotel, hari itu diana berpakaian kemeja putih dengan kancing depan yang terbuka agak rendah memperlihatkan belahan dadanya yang putih, dan rok mini skirt berwarna biru cerah. Sepanjang jalan penisku mengeras, jantungku tidak karuan. selama perjalanan diana sempat membuka celanaku dan mengulum penisku! Ketika kami berhenti di rambu lampu lalu lintas, aku merasa orang lain bisa melihat apa yang sedang terjadi didalam mobil, meskipun kaca mobil kami gelap, dengan cuaca seperti ini rasanya masih bisa terlihat oleh pengendara sepeda motor yang berhenti disamping pintu diana, atau sopir truk yang posisinya lebih tinggi jika melihat dari kaca depan!. Diana sempat selfie dengan penisku masih didalam mulutnya. Diana betul betul menjelma menjadi perempuan jalang!
Ketika Tama mengirim pesan dengan bertanya kami sudah sampai dimana, diana mengirim foto itu dengan tulisan "OTW".


Aku mengantar sampai didepan loby hotel, bayangkan, aku seorang suami mengantarkan istriku ke hotel untuk bercinta dengan pria lain! Kalau kuceritakan kisahku mulai dari titik ini, orang yang membaca atau mendengar akan berkata aku sudah gila. Otakku pasti dicurigai sudah tidak beres!
Tama sudah menunggu dilantai 2. Diana pamit dan langsung menuju tangga besar yang ada di lobby. Aku melihat dari belakang kepergiannya, mini skirtnya yang pendek sempat bergoyang kesana kemari seiring langkahnya dan memperlihatkan kedua pahanya yang putih seperti porselain itu.

Rasanya aku ingin ikut keatas, tapi ada pekerjaan yang tak bisa kutinggalkan. Setelah itu aku pulang dengan pikiran kacau, mereka-reka apa yang akan terjadi, apa yang akan mereka lakukan. Sebenarnya aku berencana akan video call diana ketika sampai di rumah, tapi aku tidak punya kesempatan, pekerjaanku sempat membuat aku lupa sejenak meski terkadang ketika teringat jantungku kembali berdegub kencang. Diana sudah kupesan untuk merekam seluruh adegannya. Setelah itu, aku hanya bisa resah menunggu.
Pukul 5.30 aku mendapat Whatsapp dari diana, katanya minta dijemput . Aku agak terheran juga karena waktu berjalan baru sekitar 2jam.
Ketika sampai di lobi, aku melihat diana berjalan ke arahku sambil tersenyum. Sedetik setelah didalam mobil, langsung ku berondong dengan pertanyaan. Diana menjawab, sesekali tertawa.

"Mana Tama?"tanyaku tak sabar.

"Udah pulang duluan, tadi tiba tiba ada panggilan telepon dari istrinya, ada relasinya yang sedang menunggu dikantornya" jawab diana sambil memasang sabuk pengaman.

"Kog cepet amat? Cuma 2 jam-an? Sempat gituan ga sih?"

"Sabar, sampai rumah baru aku cerita dan koko nonton sendiri aja rekamannya
" jawabnya sambil tersenyum nakal.

"Sialan...bikin aku terangsang aja".
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd