wickedwicked
Adik Semprot
- Daftar
- 5 Feb 2019
- Post
- 113
- Like diterima
- 67
mantab tenkyu apdetnya bos
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
[Real story] Share pengalaman kost campur [end]
Sawah_Tetangga
Semprot Baru
- Daftar
- 11 Sep 2017
- Post
- 49
- Like diterima
- 31
Di tunggu updatenya
computer12
Guru Semprot
- Daftar
- 23 Jan 2021
- Post
- 558
- Like diterima
- 415
ijin ninggalin jejak dulu hu
Motor gw parkir didepan gerbang kosn lalu jalan perlahan keatas tangga, gw nggak mau mengeluarkan suara karena gw nggak mau penghuni kosn terutama hesti tau kalo gw udah pulang
Perlahan menuju pintu balkon dan gw liat lampu tengah dan dapur masih mati, padahal sekarang sudah jam 18:50, harusnya jam segini sudah nyala dan sudah menjadi tugas penghuni kosn untuk siapapun yang lagi dikosn untuk menyalakan lampu tengah
Hanya lampu kamar rani yang nyala saat itu, artinya yang lainnya belum pulang. gw jalan perlahan dan ambil helm seperti ninja tanpa bersuara dan bergegas kembali ke motor pabrikan jepang terkenal dengan logo khas H tarikan mesin 150cc
Gw balik lagi kekantor siap menjemput nina yang sudah berdiri menunggu gw didepan gerbang kantor menuju parkiran motor.
Dengan hati penuh penasaran, agak riang dan telapak tangan tiba tiba berkeringat tegang ketika nina naik keatas jok motor gw dan kita melaju meninggalkan kantor
Part 5.3 : Something good, something bad
Nina : Tau nggak sih, masa mas hendra kontak aku, tiba tiba nanyain kabar aku, aku lagi ngapain dan nanyain jadwal weekend aku
Gw : Hahhh masa? gokil juga sih bisa kaya gtu
Nina : Iya, nggak ngerti aku juga, tapi aku jawab biasa seadanya aja karena nggak enak klo ditanggapin keterusan
Gw : Iya lah, tapi heran juga sih..
Nina : Gimana kabar kamu sekarang? udah lama kita nggak ngobrol kaya gini lagi
Gw : Aku baik baik aja koq, yaa masih sibuk sama kerjaan kantor yang gitu gitu aja. kamu sendiri juga gimana kabarnya?
Nina : Kalo kabar kerjaan kantor yaa gitu gitu aja tapi klo hati, aku lagi galau nih
Gw : Coba ceritain sini
Singkat pembukaan percakapan gw dengan nina yang masih teman sekantor tapi beda gedung dan departement juga.
Dia adalah gebetan gw yang sebenarnya, dia target gw setelah putus dari mei, kalo lo pembaca thread ini semua masih ingat pada Part 2 saat gw lagi santai dibalkon lalu curhat ke hesti mengenai gebetan gw, yaa ini cewenya.
Dia adalah singkatan dari kata anggun yang bisa gw gambarin mengenai nina, Tinggi 160cm dan berat mungkin sekitar 48kg, memliki perawakan yang kecil langsing kaya model catwalk
Parasnya yang cantik dengan bibir tipis senyuman manis setiap selfie dan gigi taring kecil diatasnya terlihat ketika tertawa dengan kebiasaan ditutupi oleh lengannya diangkat menyamping, nada dia berbicara dan tutur kata dan pemilihan kalimat yang sopan, sangat enak didenger ditelinga gw
Kulit agak gelap eksotis dengan bola mata besar dan coklat sungguh perpaduan yang sempurna, gw bisa menatap dia berjam jam tanpa berbicara sepatah katapun.
Secara busana selalu menggunakan pakaian yang modis ala wanita SCBD dengan jilbab yang dilekuk kebelakang, busungan dadanya selalu tercetak jelas tapi tidak pernah sedikitpun muncul rasa sange walau hubungan kita sudah cukup dekat
sayangnya gw masih terjebak dalam friendzone, shit!
Gw sangat menghormati wanita ini.
Skip skip skip
Waktu sudah menunjukan jam 21:00 dan gw masih ngobrol dengan nina disalah satu cafe dekat radio dalam, sambil santai menyeruput coffee affogato dan nina memesan avocado coffee
Cemilan cemilan ala western kita santap dengan santai tanpa memperhatikan waktu
Tung, tung tung, bunyi notif whatsapp
Adi : Bro, Server aman yaa, gw cabut dulu
gw : Iye, thanks yaaa
Lalu hp gw taro lagi dan lanjut ngobrol dengan nina
Tung, bunyi notif lagi..
Hest : Baaeeeeeeee
Sama halnya dengan chat rani semalem, gw bisa baca lewat homescreen tapi nggak dibuka jadi seakan belum gw read chat dia.
Dahi gw mengernyit baca chat dari hesti, rencana gw padahal pagi ini harus pulang cepat kekosn tapi berubah haluan ketika diajak nina
Begitu pula dengan chat rani yang gw telantarkan sampai sekarang ini, entah apa alasan gw nanti kalo ketemu dia
Inti cerita dari ngobrol dengan nina malam itu adalah dia baru aja putus dari pacarnya dan lagi galau, gw adalah salah satu lelaki terdekatnya saat itu yang bisa dia percaya
Semua inputan gw didengar dia, gw berusaha menjadi lelaki yang baik dan logis didepan dia walaupun sebenernya pilu mendengar curhatan dia.
Tapi yaa inilah gw kadang dibutakan oleh emosi dan perasaan. Memang si tolol ini kadang suka nggak punya pendirian.
Skip skip skip
Gw pulang kekosn jam 22:30 malam dan semua sudah dikamarnya masing masing, hanya lampu kamar rani dan hesti yang masih nyala.
Disini perasaan gw jadi terbagi lagi dengan nina dengan rasa pilu gw bawa pulang kekamar kosn
.
.
.
Gw butuh pelukan seseorang saat ini
icon whatsapp gw buka dan cari kontak hesti,,
Gw : Hes, udah tidur belum?
Hesti : Belum
Gw : Gw kesana yaa
Hesti : Iya
Jawabnya singkat, kayanya dia kesel tau gw pulang malem lagi hari ini.
Situasi feelingnya mulai pudar lagi nih tapi yaa sudahlah gw coba dulu, mungkin feeling tadi pagi akan datang lagi ketika kita berduaan dikamar
Ceklek..
Suara pintu kamar hesti gw buka, terlihat masih berantakan dilantai kamarnya terdapat meja lipat kecil dengan laptop yang masih menyala, menunjukan kalo dia juga bela belain pulang cepat dengan membawa kerjaanya kekosn.
Modem bolt putih tergeletak disamping kasurnya dan hesti sedang scroll scroll sosmed sambil mendenger youtube musik lewat handsfreenya
Gw duduk disamping dia yang lagi tiduran tapi dia nggak menyapa gw sama sekali, bahkan tidak ada senyuman malam itu
Handsfreenya putih khas iphone gw cabut dari telinga kirinya dan pasang ditelinga kanan gw, selera musik hesti cukup anti mainstream diantara kalangan anak muda saat itu, jejeran playlist musik the upstairs, white shoes couple company hingga the cure menjadi pilihannya
Gw duduk bersandar ditembok atas kasur dia dan kita berdua dengerkan musik bersama, alunan musik efek rumah kaca - desember terdengar mengisi gendang telinga kita bersebelahan
Mungkin hesti liat gw sebelumnya yang sudah pulang duluan kekosn tapi pergi lagi membawa helm kedua gw dan menaruh curiga
Mungkin hesti merasa kesal dimanfaatkan oleh situasi kita selama ini
Mungkin hesti merasa bingung dengan status kita selama ini
Banyak kemungkinan yang bermunculan menjadikan timbul rasa ketakutan itu, rasa takut itu tersirat jelas dari expresi wajah gw yang glooming nggak jelas maunya apa.
Gw : Hes, lagi ngapain?
Hesti : ....
Gw : Ngambek yaa?
Hesti : ....
Gw : Maaf yaa, gw udah usahain pulang cepet padahal
Dia terdiam lalu tersenyum melihat gw dengan panggilan sayangnya
Hesti : Baeeee
Senyum yang gw rasa agak dipaksakan agar kita tidak bertengkar malam itu, agar kita tidak membahas hal yang merusak hubungan ini, AGAR dia bisa menelan bulat bulat kebingungan situasi tanpa status kita
Gw : Maaf yaa hes,,
Hesti : Iya
Nada permintaan maaf gw tulus karena gw udah jalan sama nina walaupun gw nggak cerita ke hesti dan hesti seakan tau akan hal itu dan dia mengiyakan permintaan maaf gw.
Gw kecup keningnya dari samping, tapi dia cuma diam memejamkan mata sambil mendengarkan musik
Rangkulan lembut perlahan dikepalanya untuk menuntun dia tiduran didada gw dan cium ubun rambut kepalanya, selalu gw akan menghirup aroma wangi rambutnya sebagai tanda sayang walaupun sampai malam ini belum pernah gw ucapkan
Kali ini gw yang spooning dia dari belakang, mengusap usap kepalanya hingga kewajahnya, lengannya punya bulu bulu halus lebih lebat dari wanita pada umumnya, membuat gw semakin nyaman melakukan hal itu berulang ulang
Lengan kanan mengusap wajah hesti dari belakang membuat payudara dia yang sudah tanpa bra menghimpit lengan gw dari luar kaosnya.
Lalu gw cium lagi tengkuknya perlahan hingga ketelinganya, perlahan telapak tangan gw pindah menyelimuti lehernya seakan guilty pleasure terasa jelas yang kita rasakan saat ini
Hesti menelan ludah dan leguhan kecil mulai terdengar lagi dari mulutnya. dalam lubuk hati gw yang paling dalam, harusnya gw hentikan hal ini sekarang juga.
Tapi respon yang dikeluarkan hesti mengalahkan pemikiran logis gw sebagai lelaki
Gerakan payudara hesti dilengan gw membuat saraf badan gw bergerak sendiri naik turun dari samping, sehingga batang selangkangan gw semakin liar menggesek bongkahan bokongnya
God stopppp please,....
Hesti membalikan badannya kearah dan kita saling bertatapan dekat, ciuman demi ciuman ringan mendarat seakan tidak mau langsung terbawa suasana
Kita mau menghidupkan lagi feeling yang dulu pernah kita rasakan setelah pulang dari hikking
Step step steppp, ceklek, step step steppp
Suara langkah kaki terdengar dari luar dan bunyi pintu balkon dikunci oleh ibu kost
Pintu kamar hesti lupa belum gw kunci dan lampunya masih menyala, gw dan hesti dengan perasaan jantung berdebar kencang takut ketauan ibu kost yang sewaktu waktu bisa kapan aja buka pintu kamar ini
Step step step,, langkah kaki ibu kost terdiam
Kita saling melotot panik mematung tidak mengeluarkan suara sama sekali
Step step step,, lanjut langkah kakinya menuruni anak tanggak kembali ke lt-1
Lalu kita pun saling tatap cekikikan kembali lagi seperti anak kecil yang berbuat usil layaknya partner in crime
Kali ini hesti yang berdiri melihat keadaan sekitar lewat jendela dia, setelah dirasa aman, dia lalu mengunci kamar dan mematikan lampunya.
Next Part 5.4 : Something good, something bad
Perlahan menuju pintu balkon dan gw liat lampu tengah dan dapur masih mati, padahal sekarang sudah jam 18:50, harusnya jam segini sudah nyala dan sudah menjadi tugas penghuni kosn untuk siapapun yang lagi dikosn untuk menyalakan lampu tengah
Hanya lampu kamar rani yang nyala saat itu, artinya yang lainnya belum pulang. gw jalan perlahan dan ambil helm seperti ninja tanpa bersuara dan bergegas kembali ke motor pabrikan jepang terkenal dengan logo khas H tarikan mesin 150cc
Gw balik lagi kekantor siap menjemput nina yang sudah berdiri menunggu gw didepan gerbang kantor menuju parkiran motor.
Dengan hati penuh penasaran, agak riang dan telapak tangan tiba tiba berkeringat tegang ketika nina naik keatas jok motor gw dan kita melaju meninggalkan kantor
Part 5.3 : Something good, something bad
Nina : Tau nggak sih, masa mas hendra kontak aku, tiba tiba nanyain kabar aku, aku lagi ngapain dan nanyain jadwal weekend aku
Gw : Hahhh masa? gokil juga sih bisa kaya gtu
Nina : Iya, nggak ngerti aku juga, tapi aku jawab biasa seadanya aja karena nggak enak klo ditanggapin keterusan
Gw : Iya lah, tapi heran juga sih..
Nina : Gimana kabar kamu sekarang? udah lama kita nggak ngobrol kaya gini lagi
Gw : Aku baik baik aja koq, yaa masih sibuk sama kerjaan kantor yang gitu gitu aja. kamu sendiri juga gimana kabarnya?
Nina : Kalo kabar kerjaan kantor yaa gitu gitu aja tapi klo hati, aku lagi galau nih
Gw : Coba ceritain sini
Singkat pembukaan percakapan gw dengan nina yang masih teman sekantor tapi beda gedung dan departement juga.
Dia adalah gebetan gw yang sebenarnya, dia target gw setelah putus dari mei, kalo lo pembaca thread ini semua masih ingat pada Part 2 saat gw lagi santai dibalkon lalu curhat ke hesti mengenai gebetan gw, yaa ini cewenya.
Dia adalah singkatan dari kata anggun yang bisa gw gambarin mengenai nina, Tinggi 160cm dan berat mungkin sekitar 48kg, memliki perawakan yang kecil langsing kaya model catwalk
Parasnya yang cantik dengan bibir tipis senyuman manis setiap selfie dan gigi taring kecil diatasnya terlihat ketika tertawa dengan kebiasaan ditutupi oleh lengannya diangkat menyamping, nada dia berbicara dan tutur kata dan pemilihan kalimat yang sopan, sangat enak didenger ditelinga gw
Kulit agak gelap eksotis dengan bola mata besar dan coklat sungguh perpaduan yang sempurna, gw bisa menatap dia berjam jam tanpa berbicara sepatah katapun.
Secara busana selalu menggunakan pakaian yang modis ala wanita SCBD dengan jilbab yang dilekuk kebelakang, busungan dadanya selalu tercetak jelas tapi tidak pernah sedikitpun muncul rasa sange walau hubungan kita sudah cukup dekat
sayangnya gw masih terjebak dalam friendzone, shit!
Gw sangat menghormati wanita ini.
Skip skip skip
Waktu sudah menunjukan jam 21:00 dan gw masih ngobrol dengan nina disalah satu cafe dekat radio dalam, sambil santai menyeruput coffee affogato dan nina memesan avocado coffee
Cemilan cemilan ala western kita santap dengan santai tanpa memperhatikan waktu
Tung, tung tung, bunyi notif whatsapp
Adi : Bro, Server aman yaa, gw cabut dulu
gw : Iye, thanks yaaa
Lalu hp gw taro lagi dan lanjut ngobrol dengan nina
Tung, bunyi notif lagi..
Hest : Baaeeeeeeee
Sama halnya dengan chat rani semalem, gw bisa baca lewat homescreen tapi nggak dibuka jadi seakan belum gw read chat dia.
Dahi gw mengernyit baca chat dari hesti, rencana gw padahal pagi ini harus pulang cepat kekosn tapi berubah haluan ketika diajak nina
Begitu pula dengan chat rani yang gw telantarkan sampai sekarang ini, entah apa alasan gw nanti kalo ketemu dia
Inti cerita dari ngobrol dengan nina malam itu adalah dia baru aja putus dari pacarnya dan lagi galau, gw adalah salah satu lelaki terdekatnya saat itu yang bisa dia percaya
Semua inputan gw didengar dia, gw berusaha menjadi lelaki yang baik dan logis didepan dia walaupun sebenernya pilu mendengar curhatan dia.
Tapi yaa inilah gw kadang dibutakan oleh emosi dan perasaan. Memang si tolol ini kadang suka nggak punya pendirian.
Skip skip skip
Gw pulang kekosn jam 22:30 malam dan semua sudah dikamarnya masing masing, hanya lampu kamar rani dan hesti yang masih nyala.
Disini perasaan gw jadi terbagi lagi dengan nina dengan rasa pilu gw bawa pulang kekamar kosn
.
.
.
Gw butuh pelukan seseorang saat ini
icon whatsapp gw buka dan cari kontak hesti,,
Gw : Hes, udah tidur belum?
Hesti : Belum
Gw : Gw kesana yaa
Hesti : Iya
Jawabnya singkat, kayanya dia kesel tau gw pulang malem lagi hari ini.
Situasi feelingnya mulai pudar lagi nih tapi yaa sudahlah gw coba dulu, mungkin feeling tadi pagi akan datang lagi ketika kita berduaan dikamar
Ceklek..
Suara pintu kamar hesti gw buka, terlihat masih berantakan dilantai kamarnya terdapat meja lipat kecil dengan laptop yang masih menyala, menunjukan kalo dia juga bela belain pulang cepat dengan membawa kerjaanya kekosn.
Modem bolt putih tergeletak disamping kasurnya dan hesti sedang scroll scroll sosmed sambil mendenger youtube musik lewat handsfreenya
Gw duduk disamping dia yang lagi tiduran tapi dia nggak menyapa gw sama sekali, bahkan tidak ada senyuman malam itu
Handsfreenya putih khas iphone gw cabut dari telinga kirinya dan pasang ditelinga kanan gw, selera musik hesti cukup anti mainstream diantara kalangan anak muda saat itu, jejeran playlist musik the upstairs, white shoes couple company hingga the cure menjadi pilihannya
Gw duduk bersandar ditembok atas kasur dia dan kita berdua dengerkan musik bersama, alunan musik efek rumah kaca - desember terdengar mengisi gendang telinga kita bersebelahan
Mungkin hesti liat gw sebelumnya yang sudah pulang duluan kekosn tapi pergi lagi membawa helm kedua gw dan menaruh curiga
Mungkin hesti merasa kesal dimanfaatkan oleh situasi kita selama ini
Mungkin hesti merasa bingung dengan status kita selama ini
Banyak kemungkinan yang bermunculan menjadikan timbul rasa ketakutan itu, rasa takut itu tersirat jelas dari expresi wajah gw yang glooming nggak jelas maunya apa.
Gw : Hes, lagi ngapain?
Hesti : ....
Gw : Ngambek yaa?
Hesti : ....
Gw : Maaf yaa, gw udah usahain pulang cepet padahal
Dia terdiam lalu tersenyum melihat gw dengan panggilan sayangnya
Hesti : Baeeee
Senyum yang gw rasa agak dipaksakan agar kita tidak bertengkar malam itu, agar kita tidak membahas hal yang merusak hubungan ini, AGAR dia bisa menelan bulat bulat kebingungan situasi tanpa status kita
Gw : Maaf yaa hes,,
Hesti : Iya
Nada permintaan maaf gw tulus karena gw udah jalan sama nina walaupun gw nggak cerita ke hesti dan hesti seakan tau akan hal itu dan dia mengiyakan permintaan maaf gw.
Gw kecup keningnya dari samping, tapi dia cuma diam memejamkan mata sambil mendengarkan musik
Rangkulan lembut perlahan dikepalanya untuk menuntun dia tiduran didada gw dan cium ubun rambut kepalanya, selalu gw akan menghirup aroma wangi rambutnya sebagai tanda sayang walaupun sampai malam ini belum pernah gw ucapkan
Kali ini gw yang spooning dia dari belakang, mengusap usap kepalanya hingga kewajahnya, lengannya punya bulu bulu halus lebih lebat dari wanita pada umumnya, membuat gw semakin nyaman melakukan hal itu berulang ulang
Lengan kanan mengusap wajah hesti dari belakang membuat payudara dia yang sudah tanpa bra menghimpit lengan gw dari luar kaosnya.
Lalu gw cium lagi tengkuknya perlahan hingga ketelinganya, perlahan telapak tangan gw pindah menyelimuti lehernya seakan guilty pleasure terasa jelas yang kita rasakan saat ini
Hesti menelan ludah dan leguhan kecil mulai terdengar lagi dari mulutnya. dalam lubuk hati gw yang paling dalam, harusnya gw hentikan hal ini sekarang juga.
Tapi respon yang dikeluarkan hesti mengalahkan pemikiran logis gw sebagai lelaki
Gerakan payudara hesti dilengan gw membuat saraf badan gw bergerak sendiri naik turun dari samping, sehingga batang selangkangan gw semakin liar menggesek bongkahan bokongnya
God stopppp please,....
Hesti membalikan badannya kearah dan kita saling bertatapan dekat, ciuman demi ciuman ringan mendarat seakan tidak mau langsung terbawa suasana
Kita mau menghidupkan lagi feeling yang dulu pernah kita rasakan setelah pulang dari hikking
Step step steppp, ceklek, step step steppp
Suara langkah kaki terdengar dari luar dan bunyi pintu balkon dikunci oleh ibu kost
Pintu kamar hesti lupa belum gw kunci dan lampunya masih menyala, gw dan hesti dengan perasaan jantung berdebar kencang takut ketauan ibu kost yang sewaktu waktu bisa kapan aja buka pintu kamar ini
Step step step,, langkah kaki ibu kost terdiam
Kita saling melotot panik mematung tidak mengeluarkan suara sama sekali
Step step step,, lanjut langkah kakinya menuruni anak tanggak kembali ke lt-1
Lalu kita pun saling tatap cekikikan kembali lagi seperti anak kecil yang berbuat usil layaknya partner in crime
Kali ini hesti yang berdiri melihat keadaan sekitar lewat jendela dia, setelah dirasa aman, dia lalu mengunci kamar dan mematikan lampunya.
Next Part 5.4 : Something good, something bad
Terakhir diubah:
budakcorpp
Semprot Addict
Untung ga ketahuaan.
makasi updatenya huu..
makasi updatenya huu..
Narutolover21
Kakak Semprot
- Daftar
- 20 Jun 2021
- Post
- 191
- Like diterima
- 104
wow deg deg ser memang update kali inj.lanjutkan ceritanya suhu
Lolole1997
Semprot Lover
- Daftar
- 23 Jun 2017
- Post
- 249
- Like diterima
- 65
wah hampir ketahuannn huuu
kucing_semprot
Calon Suhu Semprot
bizzare39
Semprot Lover
Wahhh lancrotkaann
Galaugaler
Semprot Baru
- Daftar
- 6 Mar 2018
- Post
- 38
- Like diterima
- 33
Terimakasih update nya, tetap ditunggu kelanjutannya.
Sastro_123
Tukang Semprot
- Daftar
- 20 May 2018
- Post
- 1.224
- Like diterima
- 1.348
Mantab mas bro
kakaksenang
Semprot Lover
- Daftar
- 27 Aug 2016
- Post
- 219
- Like diterima
- 125
thanks for update hu
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
