Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Reborn to Fuck

Jika mendapatkan kesempatan kedua mengulang kehidupan kembali kemasa lalu apa yg akan anda lakukaan?

  • Belajar Lebih Giat

    Votes: 192 38,9%
  • Berusaha mengungkapkan perasaan yang belum sempat diungkapkan kepada orang yang pernah anda sukai

    Votes: 88 17,8%
  • Olahraga lebih giat

    Votes: 90 18,2%
  • Lebih menghormati kedua orang tua

    Votes: 94 19,0%
  • Tidak melakukan apa2, menjalankan kehidupan seperti sebelumnya

    Votes: 30 6,1%

  • Total voters
    494
  • This poll will close: .
Kenaikan kelas telah dimulai. Juli 2004 aku telah naik kekelas 2 SMA dengan nilai terbaik disekolahan, Siti masuk ke rangking 3 disekolahan, ia naik 2 rangking dari sebelumnya, Alice turun ke rangking 7 sekolahan, Alice berjanji kepadaku akan kembali giat belajar agar bisa aku banggakan.

Kekayaan perusahaan Dream Investment Inc. telah mencapai 148 Milyar Dolar Amerika. Grub Perkasa sudah memiliki 52 cabang perusahaan, dengan kekayaan 31 Triliun Rupiah. 187 pabrik lainnya dibawah pengawasan Perusahaan Dream Investment Inc. Cabang Nusantara, 186 pabrik masih dikelola oleh pemilik yang lama, hanya 1 pabrik pakaian yang ada dikota XXX yang dikelola langsung oleh perusahaan Dream Investment Inc. dan Prof Harley menjadi kapala pabrik tersebut.

Tahun ini aku membeli sepeda motor untuk membantuku dalam beraktifitas. Aku pun membelikan Siti dan Alice sepeda motor yang sama. buat keluarga Siti hadiah tersebut cukup mewah. Bagi keluarga Alice yang kaya, hadiah itu tidak ada artinya, namun bagi Alice hadiah tersebut adalah bukti perhatianku kepadanya. Namun bagiku hadiah itu bagai membelikan anak kecil sebuah permen, namun aku harus mempertahankan kesederhanaanku. Motor yang aku beli pun bukannya motor mahal, hanyalah motor bebek yang penting bisa menambah kecepatan kami dalam beraktifitas.

Awal tahun ajaran baru ini aku mendapat kejutan baru. Fransiska muncul tiba2 disampingku saat jam istirahat pertama.

“halo kak Aji….” ucap Fransiska, yang langsung duduk menyela diantara aku dan Siti, sementara Alice bengong menatap Fransiska didepanku.

Seluruh kantin bahkan ikut heboh, primadona baru kelas 1 di SMA itu ternyata kenal dengan Aji.

“loh kok Fransiska sekolah disini?” ucapku terkejut.

“iya dong, bahkan mulai hari ini aku akan tinggal dirumah kak Aji” ucap Fransiska.

“ehhh…..” aku terkejut.

“siapa Ji…?” tanya Alice.

“kenalkan aku adiknya kak Aji” ucap Fransiska sambil mengulurkan tangan kepada Alice.

“Alice….. pacarnya Aji” ucap Alice.

“ayah sedang mempersiapkan kamar buatku dirumah kak Aji” ucap Fransika sambil bersalaman dengan Siti.

“Siti….. pacarnya Aji juga” ucap Siti.

“wew…….” Fransiska langsung terkejut.

Pov Fransiska

Entah apa yang ada dikepala Ayahku, Ayahku begitu ngotot agar aku mencoba untuk mendekati Aji. Aji sangatlah jauh dari tipe lelaki idamanku. Apakah Ayah berpikir hidup Aji akan sukses karena dia pintar? Sangat menyebalkan, Nasib orang tidak bisa dipastikan hanya karena dia pintar. Lagi pula dengan kekayaan Ayah dan aku anak satu2, apakah aku butuh mencari suami yang kaya. Dari pengamatanku saja, Ayah yang seorang Dosen, juga menjadi CEO di perusahaan Investasi serta menjadi Direktur disebuah pabrik pakaian, dengan 3 pekerjaan itu saja mungkin ayahku sudah menjadi orang paling kaya di kota XXX. Aku mau cari suami yang tampan, tinggi dan sederhana, namun bisa diandalkan. Setelah mendapatkan bujukan dari ayah dan ibu serta dijanjikan akan memberikan apapun yang aku minta jika kuliah nanti, maka aku dengan terpaksa menuruti kemauan ayah untuk pindah ke pinggir kabupaten agar bisa lebih mengenal dekat Aji.

Namun hari pertama aku disini sudah dibuat terkejut. Aku tahu Aji hanyalah anak seorang petani biasa, karena sebelum berangkat aku dan ayah sudah mampir kerumahnya, namun Aji sudah berangkat saat kami tiba. Namun aku tidak sangka Aji yang pendek ini punya pacar dua yang terlihat cantik2 dan tinggi2. Dibalik keterkejutanku, aku juga senang, berarti misiku cuma dekat sama Aji, bukan berharap Aji jadi jodohku kelak.

Pov Aji

Pada saat kelas dimulai aku ijin sebentar untuk menghadap kepala sekolah, diruangan kepala sekolah aku mengambil handphone ku untuk menelpon pak Harley. Disekolah itu murid dilarang membawa handphone jika membawa pun harus dikumpulkan di meja guru sebelum pelajaran dimulai. Lagi pula aku tidak mau menjadi bahan pertanyaan jika terlihat memakai handphone oleh teman2 sekolahku. Untuk mengatasi itu aku memiliki tiga handpone yang kugunakan untuk saling berhubungan dengan porf Harley dan pak Budi, satu aku simpan dikamar tidurku, satu aku simpan dimobil bodyguard ku, satu handphone lagi selalu aku taruh di dalam ruang kerjaku yang ada di ruang kepala sekolah.

“Prof Harley yakin Fransiska betah tinggal ditempat kumuh seperti rumahku?” ucapku di telpon.

“iya…. Biar Fransiska belajar hidup sederhana seperti nak Aji” jawab Prof Harley.

“mohon bimbingan nak Aji ya…” lanjutnya.

“oke lah jika itu memang kemauan Prof Harley…” jawabku mengakhiri panggilan.

Aku termenung beberapa saat, pada masa “Aku Yang Dulu” Fransiska tidak ada dalam kehidupanku. Ini adalah variable baru yang aku harus perhatikan. Apakah akan muncul variable2 lainnya yang akan merugikan langkahku kelak. Tampaknya aku harus lebih hati2 dalam bertindak.

Sepulang sekolah Fransiska pulang berbocengan denganku, Siti dan Alice pulang dengan motor barunya pemberian dariku.

Setibanya dirumah, kulihat mobil Prof Harley masih terparkir diperkarangan rumahku.

‘aku pulang…” ucapku sambil melangkah masuk bersama Fransiska. Kulihat bapak dan Prof Harley masih sibuk merapihkan kamar tidur yang akan ditempatkan Fransiska, kamar yang dulunya adalah gudang penyimpanan gabah saat panen, kini telah terlihat rapih dan bersih, seluruh dinding kamar sudah dicat baru, kasur baru, meja belajar baru dan karpet baru. Kamarku tepat disebelah kamar Fransiska. Bapak dan ibuku terlihat antusias sekali saat mengetahui prof Harley mau menitipkan putrinya di rumah kami.

Menjelang sore Prof Harley pulang kembali ke kota XXX, menitipkan uang cukup banyak untuk belanja sehari2 keperluan untuk anaknya, serta untuk uang jajan sekolah anaknya sepenuhnya dipercayakan ibuku untuk mengaturnya. Prof Harley melakukan semua itu karena Prof Harley sangat tahu, bahwa aku tidak boleh kelihatan banyak uang didepan kedua orang tuaku.

Bagai mendapatkan adik baru, suasana rumah kami kian ramai sejak kehadiran Fransiska.

Pov Fransiska

Jika bukan karena ingin memiliki mobil mewah saat kuliah nanti, aku tidak akan sudi untuk tinggal dirumah Aji. sudah kumuh, banyak nyamuk, tidak ada AC, serta bau kotoran ayam yang dipelihara oleh keluarga Aji. aku makin terkejut saat megetahui kamar mandi rumah Aji hanya ditutup kain horden saja. Semoga aku dapat bertahan selama dua tahun dirumah ini, karena janji Ayah, jika Aji sudah kuliah, aku akan ditarik kembali untuk melanjutkan kelas 3 SMA di kota XXX, kembali ke rumah orangtuaku.

Pov Aji

Sepulang sekolah aku sering menyibukan diri dengan berolahraga disamping rumahku. Aku melatih kekuatan dan kecepatan pukulanku, serta beberapa gerakan pelenturan. Seperti biasa jam 7 atau jam 8 malam aku baru mandi. Aku membawa handuk ku ke kamar mandi. Hari ini aku memutuskan untuk keramas, biasanya aku keramas dua hari sekali. Selesai mandi aku langsung masuk kedalam kamar untuk mempelajari berkas2 yang dikirim pak Budi melalui fax ke kantorku yang ada di sekolah.

Pov Fransiska

Kandung kemihku terasa penuh, aku segera bangun dan beranjak kearah kamar mandi, saat membuka hordeng kamar mandi aku terkejut melihat Aji dalam keadaan telanjang bulat lagi asik menyabuni rambutnya dengan mata terpejam. Aku makin terkejut melihat kontol yang menggantung di pangkal kakinya, ukurannya sangat besar sekali, saat lemas saja ukurannya lebih besar dari kontol Ayahku yang bule saat ereksi. Aku sering melihat kontol Ayahku karena dulu aku anak yang manja, sejak kecil hingga kelas 6 SD aku selalu tidur di kamar orang tuaku, sehingga aku sering tidak sengaja menyaksikan aktifitas malam kedua orangtuaku. Aku buru2 menutup hordeng itu, lalu kembali kedalam kamarku. Setelah mendengar suara pintu kamar Aji, aku kembali keluar untuk membuang kemih yang sudah aku tahan sejak tadi.

Pov Aji

Sejak resmi menjadi pacar Alice, aku harus membagi waktuku untuk Alice dan Siti. Aku juga meminta pengertian dari mereka agar tidak meminta waktu lebih dari yang sudah disepakati, sebab aku juga memiliki banyak “tugas belajar”. Mereka pun memaklumi kesibukanku mengejar prestasi demi masa depan, itu terbukti dengan aku berhasil mempertahankan rangking sekolahku. Namun sebenarnya aku tidak pernah belajar, sebab daya ingatku yang sangat kuat, semua pelajaran yang dulu, aku masih hapal diluar kepala. namun aku disibukan dengan banyaknya dokumen yang aku harus diselesaikan dan tanda tangani.

Minggu ini jatah Alice yang akan aku apelin kerumahnya. Aku menyuruh Siti mengantarkan Fransiska ke rumahku, sebab aku langsung kerumah Alice sepulang sekolah.

Setibanya di rumah Alice, kami disambut oleh ibunya Alice.

“sore Tante…” ucapku sambil mencium punggung tangannya.

“pagi nak Aji…. masuk…. Tante sudah siapkan makanan buat kalian di kamar Alice” ucap ibunya Alice.

“trimakasih Tante…….” Ucapku sambil berjalan masuk mengikuti Alice.

“oh ya Lic… bapakmu keluar kota hari ini mengantar pesanan, mungkin besok pagi baru pulangnya” ucap ibu Alice.

“iya ma…” jawab Alice.

Pov mama Alice.

Setiap bertemu Aji hatiku selalu berdebar2, teringat kejadian memalukan waktu itu. Aku bahagia sekali berkat Aji, Alice kembali ceria dan sudah montok lagi seperti yang dulu. Dari informasi yang Alice berikan, Aji adalah anak paling pintar di sekolahannya untuk anak seangkatannya. Aku sangat yakin masa depannya cerah nanti. Kuharap Aji bisa menjadi seorang pejabat agar dapat menjamin masa depan anakku kelak jika mereka menikah nanti.

Pov Alice

Mengetahui bapakku keluar kota, ku harap kak Aji mau bermain lebih lama dari biasanya. Sebab jika ada bapak, baliu selalu iseng mondar mandir di depan kamarku jika Aji datang mengapel.

Pov Aji

Aku duduk di atas karpet didalam kamar Alice. Alice pamitan keluar kamar hendak mandi sore. Sambil menunggu kunikmati sajian makanan yang disuguhkan diatas meja kecil didalam kamar Alice.

Pov mama Alice

Kulihat Alice keluar kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk di tubuhnya. Alice sempat berhenti sesaat menatapku. Aku hanya bisa mengangukan kepalaku, aku paham makna tatapan matanya. Alice langsung masuk kedalam kamarnya setelah menerima persetujuan dariku, ia langsung menutup pintu kamarnya.

Pov Alice

Aku ingin menyenangkan Aji hari ini. Aku ingin membayar semua kesalahku dulu pada Aji. walaupun mungkin sudah terlambat, namun aku masih berharap Aji masih mau menerima aku apa adanya. Setelah mendapatkan ijin dari ibuku, aku langsung masuk dan mengunci pintu kamarku. Tampaknya Aji terkejut melihat aku masuk kedalam kamar hanya dengan berlilitkan handuk, ditambah lagi aku menutup dan mengunci pintu kamarku.

“eh Lic…. nanti ibu kamu marah kalau kita menutup pintu saat sedang berdua gini” ucap Aji terlihat gerogi.

Aku langsung berjalan mendekati Aji yang masih duduk diatas karpet. Aku tarik tangannya untuk berdiri, lalu ku tarik Aji agar mengikutiku naik keatas pembaringan kamarku.

Aku langsung mendorong tubuh Aji untuk berbaring diatas ranjangku.

“Lic…….. sudah Lic… aku tahu apa yang ingin kamu buktikan, namun bukan begini caranya..” ucap Aji mencoba mencegahku.

Pov Aji

Sesungguhnya aku belum bisa menerima Alice sepenuhnya, sakit hatiku kala di sekap berdua belum sembuh, aku tidak mempermasalahkan keperawanannya. Aku menerima Alice menjadi pacarku hanya untuk menolong agar hidupnya kembali bersemangat, aku juga berharap suatu saat aku bisa kembali mencintai dirinya. Namun hingga saat ini aku belum melihat sesuatu darinya yang dapat menyembuhkan kembali luka di hatiku.

Alice berusaha membuka kancing celanaku, ia langsung menurunkan resleting celanaku, dan menarik celana sekolah dan celana dalamku dengan satu tarikan. Ia langsung memegang kontolku yang masih lemas, dan langsung memasukannya kedalam mulut mungilnya.

“Lic….. sudah….. berhenti….” Ucapku.

Namun tampaknya Alice tidak memperdulikan omonganku. Ia terus mengocok kontol ku yang perlahan mulai ereksi.

“nikmati saja kak AJi….. aku ingin membuktikan Cintaku kepadamu……. Kuharap engkau menerimanya…” ucap Alice sambil mengocok kontolku yang sudah ereksi maksimal dengan kedua tangannya.

“Lic…. jika kamu mau membuktikan cintamu, bukan begini caranya… Cinta hanyalah sebuah kata untuk diucapkan… sex hanyalah bagian dari suatu hubungan cinta…. kasih sayang dan pengorbanan adalah bentuk nyata dari cinta yang harus kamu buktikan dengan perbuatan…… jadi bukan begini caranya jika kamu benar2 mencintaiku…” ucapku.

Alice langsung menghentikan kocokan tangannya dikontolku, ia langsung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Alice langsung menangis tersedu2.

“maafkan aku kak Aji…. sudah tidak ada lagi yang bisa ku korbankan untukmu” ucap Alice sambil menangis.

“bukan itu maksudku Lic…… kamu sudah salah paham….. aku mau kita jalani dulu hubungan kita ini, selama perjalanan itulah kita akan membuktikan cinta kita dengan kasih sayang dan pengorbanan…. aku ingin luka di hatimu dan luka dihatiku sembuh terlebih dahulu sebelum kita melangkah lebih jauh” ucapku. Sambil merangkul tubuh Alice dalam dekapanku. Kontolku masih tegak mengacung, tangan Alice menempel pada kontolku saat ia membalas pelukanku.

“sudah lah Ji.. aku tahu diriku sudah kotor…. Kamu tidak bisa menerima aku yang sudah kotor ini” ucap Alice sambil berdiri, ia langsung berjalan menuju pintu kamarnya. Aku pun berusaha mengejarnya dalam keadaan bagian bawah masih telanjang bulat.

Aku langsung memeluk tubuh Alice bersamaan saat Alice membuka pintu kamarnya.

Aku dan Alice saling diam membisu. Kepalaku yang berada di sebelah bahu kanannya menutupi pandanganku kearah pintu yang terbuka. Sementara Alice hanya menatap kosong kearah ranjang tidurnya. Kami berdua tidak menyadari keberadaan Ibu Alice yang berdiri di depan pintu kamar Alice, mamatung menatap kami yang sedang berpelukan.

Pov mama Alice.

Aku penasaran dengan apa yang akan Alice lakukan kepada Aji. aku yang kembali teringat persetubuhan dengan Aji, membuat nafsuku bangkit kembali, memekku sudah basah saat Aji mencium punggung tanganku, setelah melepas celana dalamku, aku perlahan mendekati pintu kamar anakku, aku ingin bermasturbasi sambil mendengarkan desahan nikmat mereka. Aku menempelkan kupingku pada daun pintu itu, tampaknya Alice sedang berusaha menggoda Aji. namun nampaknya Aji tidak menerima godaan anak gadisku. Kedengarannya Alice menangis. Suara didalam kamar sunyi. Tiba2 pintu kamar Alice terbuka, aku terkejut diam tak bergerak saat menyaksikan Alice yang hanya berlilitkan handuk sedang dipeluk oleh Aji yang tampak telanjang bulat pada bagian bawahnya. Kontol besar Aji mengacung keras menekan paha Alice yang tidak tertutup oleh handuk. Aku takut untuk bergerak, jika aku bergerak pasti Alice akan menyadari keberadaanku.

Kulihat Alice hanya diam mematung dengan pandangan kosong kearah ranjang tidurnya. sementara Aji masih terus merangkul tubuh Alice.

Eh tangan Aji kulihat melepas kaitan handuk yang dipakai Alice. Aji memundurkan tubuhnya sedikit, handuk yang dikenakan Alice langsung jatuh kelantai. Kulihat Alice masih diam tak bergerak. Perlahan kedua tangan Aji menekan dan meremas pantat Alice. Namun Alice masih diam membisu. Saat Aji memundurkan tubuhnya hendak menatap wajah Alice. Mata Aji menegok kearah pintu kamar yang terbuka. Aji melihat aku yang berdiri di ambang pintu.

“tante………” ucap Aji.

“eh Aji…. kenapa anak tante….?” Ucapku mengalihkan perhatian, sekaligus heran melihat Alice yang masih diam membisu.

Pov Aji

Aku yang melihat Alice masih diam membisu mulai sedikit panik, begitupun mamanya Alice. Aku dan mamanya Alice langsung memapah Alice menuju tempat tidurnya dalam keadaan telanjang bulat lalu membaringkan tubuh Alice diatas tempat tidurnya. kontolku seketika langsung mengkerut karena panik, namun aku seolah melupakan hal itu saking paniknya.

Dalam keadaan masih setengah telanjang aku mengambil air dan minyak angin yang ada diatas meja belajar Alice. Mama Alice duduk menyamping ditepian kasur sambil menerima air yang aku berikan. Aku duduk menyerong tepat didepan mamanya Alice. Air yang coba diminumkan tidak masuk kedalam mulut Alice.

“nak… sadar sayang…” ucap mama Alice sambil menepuk2 lembut pipi anak gadis kesayangannya. Melihat Alice yang tidak juga merespon panggilannya.

“apa yang kamu lakukan kepada anak saya…….” mama Alice langsung naik pitam, ia langsung menerjang tubuhku, tubuhku langsung tedorong kebelakang, mama Alice langsung mendudukan pinggulku sambil tangannya kirinya mencekik leherku, tangan kanannya langsung melayang, menampar pipiku.

Plak…….

“ayo jawab… apa yang kamu lakukan kepada anak saya….”

Plak…….

Sesungguhnya cekikan dan tamparan tangan mama Alice tidak berarti bagiku. Yang membuat ku kalap justru pantat mama Alice tepat menduduki kontolku, dan ternyata mama Alice tidak memakai celana dalam dibalik baju dasternya. Gesekan memek gundul mamanya Alice sangat terasa dikontolku saat menampar dan mencekik leherku, membuat perlahan kontolku bangkit kembali.

Pov mama Alice

Awalnya aku tidak menyadari kalau aku duduk tepat diatas kontol Aji. namun saat perlahan kontol Aji mulai mengeras di celah sempit memekku. Akhirnya aku menyadarinya.

Pov Aji.

Plak……

“ssstttthhhh…… cepat ngaku……… ssstttthhhhh….. apa yang kamu………ssssttttthhhh…… lakukan kepada anaku…….. sssttttthhhhhhh…….” Ucap mama Alice sambil mencekik leherku yang terbaring diatas kasur dibawah kaki Alice. Bukan hanya leherku yang sedang dicekik mama Alice, saat mama Alice mencekik leherku, leher kontolku juga dicekik oleh jepitan celah sempit memeknya, sambil mencekik leherku, memek itu seolah2 sengaja digesek2an pada batang kontolku yang sudah ereksi maksimal.

“tante…. Bangun dulu tante…. Aji akan jelasin semuanya” sambil aku mencoba bangun dengan bantuan sikuku dan kekuatan perutku. Akhirnya aku berhasil kembali bangun dengan posisi duduk sedikit condong kebelakang dengan badan bertumpu pada kedua tanganku kebelakang. Posisi kontolku yang tadinya melintang tepat dicelah memek mama Alice yang sudah sangat basah, akhirnya berubah menjadi didepan perut mama Alice.

“coba kamu jelasin….” Ucap mama Alice sambil berusaha bangun secara perlahan dengan mengangkat pantatnya dari atas pangkuanku. Saat ia bangun batang kontolku menggesek pelan celah memek mama Alice, setelah itu kepala kontolku ikut menggesek celah memek mama Alice hingga aku dapat merasakan itil besarnya dikepala kontolku, lalu merasakan lobang memeknya diujung kepala kontolku.

“tidak mau…..” ucap mama Alice sambil tiba2 menurunkan kembali pantatnya dengan keras.

Blesss………..

“aaaaakkkkkhhhhhhhhhhhh………………………….” Triak mama Alice sambil merangkul kepalaku.

“nak Aji….. apa yang kamu lakukan kepada tante……… sssstttthhhhhhhh…………” ucap mama Alice sambil mulai menaik turunkan pantatnya diatas kontolku. Tangannya langsung merangkul kepalaku, kepalanya bersender menunduk di pundak ku.

“ssstttthhhh ……. Nak Aji…… ssttthhhh……jangan…….. sssttthhhh……jangan entotin tante……….. ssssttthhhhh…….. tidak, tante tidak mau……….. ssstttthhhhhhhh…….” sambil mama Alice terus menaik turunkan pinggulnya diatas kontolku.

“tante…….” Ucapku yang bingung sekaligus panik.

“ssstttthhhh ……. Tidak, pokoknya tante……..ssttthhhh…… tidak mau……. sssttthhhh…… jangan entotin ssssttthhhhh…….. memek tante……… aaaakkkkkkhhhhhhhhh…….” tubuh mama Alice tiba2 bergetar hebat, sambil ia mempererat rangkulan tangannya di leherku.

Cukup lama mama Alice terdiam menikmati sisa2 orgasmenya. perlahan ia melepaskan rangkulannya, tangannya memegang pundakku, sambil menatap kearah mataku, kontolku masih keras didalam memeknya.

“nak Aji tega…….. kenapa nak Aji tega ngentotin mama pacar sendiri……” ucap mama Alice menyalahkan diriku.

“eh…. maaf tante…. Aji tidak sengaja……” ucapku. Entah kenapa malah aku yang meminta maaf.

Aku dapat merasakan pinggul mama Alice kembali bergoyang, namun kali ini goyangannya maju mundur diatas kontolku yang masih bersarang didalam memek basahnya.

“ssstttthhhh ……. Iya. gak apa2…….ssttthhhh…… lain kali……..sssttthhhh……gak boleh……. ssssttthhhhh……..begitu yaaaakkkkkkhhhhhhhhh…………….” Kembali pinggul mama Alice bergetar dengan hebatnya saat orgasme kedua melandanya.

Mama Alice langsung bangkit berdiri, lalu berjalan keluar kamar dengan sempoyongan… meninggalkan kontolku yang masih ereksi dengan kerasnya.

Aku bagai orang linglung, bingung dengan apa yang baru saja terjadi.








Bersambung....................................
 
Ahahaha....
Asseekkkkk...
Lanjut Mama Alice. Eh tapi itu Alicenya tolong dl napa. Malah maen naek ajah nie si Mama wkwkwk...
Tp mantaplah. Aji termasuk species laki2 langka masa kini, yang tahan godaan dan punya definisi sendiri tentang cinta. Tp... ttp gak tahan godaan calon mama mertua. Eh tp juga... siapa jg laki2nya yg tahan digoda STW binor cantik dan montok gak pake celana dalam yak. Uhuy hehehe
Mantap Hu
Makasih updatenya. Pendek2 ala tiki taka ga papa, yg penting crot... eh gol wkwkwk
Monggo dilanjut
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd