pelokmanggo
Semprot Lover
Reuni Cinta
Update - Menginap usai reuni
Update - makcomblang
Update - Menginap usai reuni
Update - makcomblang
Reuni cinta <<<<<
**************************************************************************************
"jangan iwan..", sergahku namun iwan yang sudah merangkul tubuhku semakin rapat memelukku.
kulihat seli dan panji terakhir keluar dari ruang karaoke ini seraya melambaikan tangannya dan iwan semakin erat memeluk tubuhku. aku tak dapat mengelak saat bibirnya menyosor, memagut bibirku dan aku menyambut bibirnya yang melumat bibirku dengan penuh napsu, lidahnya menjulur yang kusambut dengan lidahku yang kujulurkan juga dan dihisap, dilumatnya dengan ganas.
darahku berdesir habat, birahiku tersulut begitu cepat. kurasakan tangannya yang menjamah, meremas-remas dadaku. aku terpejam membiarkan semua ini ia lakukan padaku. akal sehatku seakan hilang membiarkan tubuku dijamah iwan, mantan kekasihku ini, seakan membuatku melupakan jati diriku bahwa aku adalah wanita yang sudah bersuami ditambah aku yang selalu berkerudung dan bergaun gamis panjang tak pantas rasanya.
kurasakan sesuatu yang mengeras di selangkangan iwan saat tanganku menyentuhnya. seakan memberontak ingin keluar dari balik celana iwan. dengan isting birahiku , aku mengelus, meemas yang membuat iwan semakin liar terhadapku. entah berapa lama bibirku dipagutnya, aku tak kuasa menahan gejolak birahiku yang semakin terbakar, hingga aku hanya pasrah saat iwan menyingsingkan gaun gamisku keatas. auratku terpampang di hadapannya, celana dalam putih yang membungkus pangkal selangkanganku tampak dinikmati keindahannya. dan tanpa kusadari kedua buah dadaku sudah menyembul keluar dielus dan diremas tangannya walau masih dalam bungkusan BH ku. kerudungku sudah tak karuan, miring kesana-kemari, bergeser dari kepalaku yang tak lagi sempurna menutup dan membungkus di kepalaku . ah iwan kamu begitu liar, tapi aku menyukai dan belum pernah kurasakan, apalagi dari suamiku yang selalu memperlakukan aku dengan lembut.
aku hanya mendesah saat bibirnya yang kini beralih mencium dan melumat kedua buah dadaku yang sudah menyembul keluar dari BH ku diremas dan dimainkan tangannya. kubusungkan dadaku kubiarkan ia menikmati bagian tubuhku ini. lenguhanku semakin keras saat bibirnya melumat dengan gemasnya kedua putingku bergantian, membuat kenikmatan yang kurasakan semakin membuat memekku yang sudah basah berdenyut kuat.
ku pegang dan kuusap kepalanya dengan penuh gairah di dadaku sambil tak puasnya ia melumat dan menghisap putingku begitu liar, aku mendesah melenguh sejadi-jadinya. ooh iwan... bisikku kutatap wajahnya yang penuh gairah, kusambut kembali bibirnya saling melumat sesaat dan saling memandang.
iwan mendapati celana dalamku yang sudah basah, aku pasrah membiarkan ia melakukan semakin jauh terhadapku, seakan aku lupa pada suamiku.
dengan sigap iwan melucuti celana dalamku dan terlepas dari kedua kakiku. memperlihatkan bulu-bulu jembutku yang tipis menghias pangkal selangkanganku.
"iwaaan...emhh..", lenguhku mencoba menutupi kemaluanku. iwan meraih tanganku dan membelai dengan penuh napsu memandangi selangkanganku.
kepalanya merunduk sambil merentangkan kedua pahaku, dengan jelas di hadapan wajahnya aku mengangkang, bibir memekku betul-betul terpampang di hadapannya.
hingga aku menggelepar penuh nikmat saat mulut iwan seakan berciuman dengan memekku. aahh iwan. aku terpejam-pejam nikmat menggelepar merasakan kehangatan lidah iwan menyapu setiap sudut belakan memekku.
aku semakin menggelepar sejadi-jadinya, semakin lama tak dapat lagi kubendung kenikmatan ini. oh iwan, pekikku. namun dengan tiba-tiba iwan melepaspan lumatan bibirnya, iwan menghentikan ciuman bibirnya pada memekku. iwan esshhsss... pekikku namun iwan malah beranjak seraya melepas celananya dan menyembullah kontolnya yang tegang panjang dan besar dihadapanku keluar dari celananya.
"aah iwan...", protesku seraya aku beranjak dan kuraih kontolnya, kuciumi dengan gemas,
"gede banget..", gumamku dalam hari sambil kuhisap dengan ganas. iwan memegang kerudung yang membungkus kepalaku dan menggerakan kepalaku maju mundur. sehingga kontolnya benar-benar bergerak keluar masuk mulutku dengan semakin cepat. sesekali aku menoleh kearahnya yang tersenyum kepadaku dan aku sambil terus menghisap dan melumat kontolnya. kontol yang besar dan panjang bagiku, sangat menggairahkan.
sesaat iwan menghentikan gerakan kepalaku dengan kontol yang menjulur keluar dari mulutku. kemudian ia menjatuhkan tubuhnya duduk dengan kontolnya yang mengacung. dan memintaku untuk mengangkang dan duduk diatas pangkuannya.
tak ada lagi rasa canggung dan malu, aku tak lagi ingat suamiku bahkan aku tak lagi merasa harus menjaga kehormatanku. rasa haus untuk mereguk kenikmatan surgawi yang tak pernah kurasakan dari suamiku. kerudung dikepalaku dan gaun gamis yg selalu menutup auratku tak mampu membendung dan menahan birahiku. kusingsingkan gaun gamisku dimana tak lagi melekat celana dalamku. memekku sudah menganga, merekah diatas kontol iwan yang tegak berdiri, kuraih dan kuarahkan pada mulut memekku dan blessshh... aku merasakan nikmatnya saat kontol besar dan panjang ini menyeruak masuk begitu terasa.
"aah...", lenguhku sungguh terasa penuh liang memekku terjejal kontol besar dan panjang ini yang belum pernah aku rasakan.
"enak wi...?", ucap iwan iwan memandangku sambil membelai kedua buah dadaku yang menyembul telanjang dihadapannya walau dengan hanya menyingsingkan gaun gamisku hingga leherku.
"he eh..", jawabku singkat. kedua tangannya kembali meremas-remas buah dadaku.
"digoyang wi... biar tambah enak...", ujarnya.
"aaaah...", lenguhku perlahan aku menggoyangnya, kontol besar ini benar-benar membuat lubang memekku seperti tak muat.
"aaahhh... kontol kamu gede banget... aaah...", lenguhku lagi sambil kucoba terus menggoyangkan pinggulku. lendir memekku membantuku memperlancar goyangnganku yang semakin lancar.
"wah punya suamimu kecil sih ya he he he...", ujar iwan seperti menebak isi hatiku dan memang kontol suamiku lebih kecil lagi.
"pantes terasa masih sempit banget kamu wi...", ujar iwan lagi seraya tangannya mencengkeram dan mengayun bokongku agar bergoyang lebih cepat.
"aaaahh... iwaaann..", desahku kucoba menahan lebih lambat pinggulku dan kusambut bibirnya yang memagut bibirku..
"uuhh... kontol kamu gede banget... eeeh... ", ucapku dan tubuhku sudah mulai berayun naik turun dengan rasa dahsyat penuh kenikmatan yang kurasakan setiap hujaman kontol iwan memasuki memekku. kedua buah dadaku ikut berayun sesekali diremas dan dilumatnya dengan gemas. tubuhku semakin cepat memompa, naik turun sesekali pinggulku maju mundur. sungguh luar biasa terasa kontol besar dan panjang ini memendarkan kenikmatan ke seluruh tubuhku hingga aku tak lagi dapat membendung rasa nikmat yang semakin memuncak ini.
"iwaan... aaaahhh... terasa banget... kontol kamu gede banget...", lenguhku dengan wajahnya yang kutatap dan ayunan pinggulku semakin ku percepat.
"aaah.. kontoool... aaah kontoool...". ujarku disela pekikanku. aku mencapai puncak kenikmatan. tubuhku bergetar hebat dan menggelepar dipeluknya.
iwan memeluk tubuhku, dengan tetap membiarkan kontolnya masih tertancap didalam memekku.
"enak wi..?". iwan memegang pipiku, memandang wajahku, sesaat tangannnya merapikan kerudungku agar tidak menutup wajahku.
aku hanya mengangguk menjawabnya sambil aku menenangkan nafasku yg masih tersengal. iwan merebahkan tubuhku di sofa,m disingkapnya gaun gamisku dengan kedua kakiku yang mengangkang lebar. mataku tak lepas dari kontolnya yang besar dan panjang dihadapan memekku. saat iwan membimbingnya kearah lubang memekku dan bless... memekku kembali dihujam kontol besarnya. hujaman demi hujaman membuat aku melenguh nikmat menahan rasa geli yang begitu nikmat kurasakan dan yg belum pernah kurasakan dari kontol suamiku sendiri yang tak sebesar ini. kontol iwan memang jauh lebih besar dan panjang dari kontol suamiku, itu yang membuatku merasakan kenikmatan yang tiada tara ini.
"aaah kontol gede terasa banget...", aku meringis nikmat. kedua kakiku semakin lebar mengangkang.
"memek kamu masih sempit gini wi... kontol suamimu pasti kecil ya wi.. he he he..", ujarnya sambil terus menggenjotku. hujaman demi hujaman membuat aku tak dapat lagi menahan orgasme ke-2 ku. aku menggelepar, aku menggeliat, "kontool.. koontol...", pekikku disela gelinjangku aku mencapai kenikmatan seraya mulutku menyebut dan barkata kotor.
iwan membimbingku untuk membelakanginya dan menungging, dengan gaunku yg disingkapnya keatas hingga terlihat bokongku dan aku merunduk berpegang sofa. iwan membimbing kontolnya kembali menghujam memekku. ceplak.. ceplok... benturan pantatku dengan pinggangnya terdengar bagai irama persetubuhanku dengan iwan. kedua tangannya mencengkeram pinggulku hingga ia dapat memacu enjotannya dengan cepat atau perlahan sesuka hatinya.
"aah... gila.. memek kamu enak banget wi... empotannya gak kuat...", ujarnya yang bagiku adalah pujian.
sesaat iwan mencabut kontolnya dan menari tubuhku yang langsung dipeluknya. iwan mencium bibirku tangannya meremas kedua buah dadaku dan kemudian merebahkan tubuhku kembali terlentang diatas sofa. tubuhnya merengkuh diatas tubuhku dan blesss... kontol besar itu kembali menyeruak lubang memeku yang kini sudah benar-benar menerima kontol yang lebih besar dari kontol suamiku ini.
hujaman pinggulnya semakin cepat dan kasar. aku melenguh, aku menggelepar begitu merasa geli nikmat dinding-dinding memekku bergesekan dengan kontolnya.
"wi... di didalam ya ?...", ucapnya disela nafasnya yang memburu sambil memandangku. aku menggelengkan kepalaku agar ia tak menyemburkan spermanya di dalam.
"aku cinta kamu wi...dari dulu, aku pengen hamilin kamu...", ucapnya dan memagut bibirku, pinggulnya semakin cepat menggenjotku dan aku hanya pasrah tak menolaknya, aku juga mencintainya. seaat kemudian tubuhnya mengehentak hebat dan iwan tak mencabut kontolnya hingga kurasakan semburan hangat spermanya menyirami rahimku. kupeluk punggungnya yang masih menghentak menyemburkan setiap tetes spermanya di dalam rahimku.
"oohh...", lenguhku saat kontol besarnya menjulur keluar dari lubang memeku yang banjir hingga sebagian meleleh keluar dari lubang memeku. iwan memandang puas tersenyum melihat memekku bergulir cairan spermanya yang kental.
"i love you, wi...", bisiknya sambil tangannya mengelus pipiku
kuraih celana dalamku untuk menyeka lelehan spermanya dari lubang memekku, gaun gamisku ku turunkan kebawah menutup tubuh telanjangku, rapihkan kerudungku. kuraih BH ku dan kusimpan di tasku. aku beranjak ke kamar kecil untuk membersihkan diri.
"eeh..", lenguh ku tahan sambil mengangkang kucolokan jariku mencoba untuk mengeluarkan sisa sisa sperma iwan tadi dan kubersihkan memekku dengan air dan aku mengeringkan dengan tisu. kulipat celana dalam ku yang basah oleh sperma iwan tadi bersama dengan BH ku yang tak ku kenakan gaun gamisku menutup rapat tubuh telanjangku dan kerudung yang menjulur di dadaku cukup menutupi buah dadaku yang tak ber BH.
**************************************************************************************
"jangan iwan..", sergahku namun iwan yang sudah merangkul tubuhku semakin rapat memelukku.
kulihat seli dan panji terakhir keluar dari ruang karaoke ini seraya melambaikan tangannya dan iwan semakin erat memeluk tubuhku. aku tak dapat mengelak saat bibirnya menyosor, memagut bibirku dan aku menyambut bibirnya yang melumat bibirku dengan penuh napsu, lidahnya menjulur yang kusambut dengan lidahku yang kujulurkan juga dan dihisap, dilumatnya dengan ganas.
darahku berdesir habat, birahiku tersulut begitu cepat. kurasakan tangannya yang menjamah, meremas-remas dadaku. aku terpejam membiarkan semua ini ia lakukan padaku. akal sehatku seakan hilang membiarkan tubuku dijamah iwan, mantan kekasihku ini, seakan membuatku melupakan jati diriku bahwa aku adalah wanita yang sudah bersuami ditambah aku yang selalu berkerudung dan bergaun gamis panjang tak pantas rasanya.
kurasakan sesuatu yang mengeras di selangkangan iwan saat tanganku menyentuhnya. seakan memberontak ingin keluar dari balik celana iwan. dengan isting birahiku , aku mengelus, meemas yang membuat iwan semakin liar terhadapku. entah berapa lama bibirku dipagutnya, aku tak kuasa menahan gejolak birahiku yang semakin terbakar, hingga aku hanya pasrah saat iwan menyingsingkan gaun gamisku keatas. auratku terpampang di hadapannya, celana dalam putih yang membungkus pangkal selangkanganku tampak dinikmati keindahannya. dan tanpa kusadari kedua buah dadaku sudah menyembul keluar dielus dan diremas tangannya walau masih dalam bungkusan BH ku. kerudungku sudah tak karuan, miring kesana-kemari, bergeser dari kepalaku yang tak lagi sempurna menutup dan membungkus di kepalaku . ah iwan kamu begitu liar, tapi aku menyukai dan belum pernah kurasakan, apalagi dari suamiku yang selalu memperlakukan aku dengan lembut.
aku hanya mendesah saat bibirnya yang kini beralih mencium dan melumat kedua buah dadaku yang sudah menyembul keluar dari BH ku diremas dan dimainkan tangannya. kubusungkan dadaku kubiarkan ia menikmati bagian tubuhku ini. lenguhanku semakin keras saat bibirnya melumat dengan gemasnya kedua putingku bergantian, membuat kenikmatan yang kurasakan semakin membuat memekku yang sudah basah berdenyut kuat.
ku pegang dan kuusap kepalanya dengan penuh gairah di dadaku sambil tak puasnya ia melumat dan menghisap putingku begitu liar, aku mendesah melenguh sejadi-jadinya. ooh iwan... bisikku kutatap wajahnya yang penuh gairah, kusambut kembali bibirnya saling melumat sesaat dan saling memandang.
iwan mendapati celana dalamku yang sudah basah, aku pasrah membiarkan ia melakukan semakin jauh terhadapku, seakan aku lupa pada suamiku.
dengan sigap iwan melucuti celana dalamku dan terlepas dari kedua kakiku. memperlihatkan bulu-bulu jembutku yang tipis menghias pangkal selangkanganku.
"iwaaan...emhh..", lenguhku mencoba menutupi kemaluanku. iwan meraih tanganku dan membelai dengan penuh napsu memandangi selangkanganku.
kepalanya merunduk sambil merentangkan kedua pahaku, dengan jelas di hadapan wajahnya aku mengangkang, bibir memekku betul-betul terpampang di hadapannya.
hingga aku menggelepar penuh nikmat saat mulut iwan seakan berciuman dengan memekku. aahh iwan. aku terpejam-pejam nikmat menggelepar merasakan kehangatan lidah iwan menyapu setiap sudut belakan memekku.
aku semakin menggelepar sejadi-jadinya, semakin lama tak dapat lagi kubendung kenikmatan ini. oh iwan, pekikku. namun dengan tiba-tiba iwan melepaspan lumatan bibirnya, iwan menghentikan ciuman bibirnya pada memekku. iwan esshhsss... pekikku namun iwan malah beranjak seraya melepas celananya dan menyembullah kontolnya yang tegang panjang dan besar dihadapanku keluar dari celananya.
"aah iwan...", protesku seraya aku beranjak dan kuraih kontolnya, kuciumi dengan gemas,
"gede banget..", gumamku dalam hari sambil kuhisap dengan ganas. iwan memegang kerudung yang membungkus kepalaku dan menggerakan kepalaku maju mundur. sehingga kontolnya benar-benar bergerak keluar masuk mulutku dengan semakin cepat. sesekali aku menoleh kearahnya yang tersenyum kepadaku dan aku sambil terus menghisap dan melumat kontolnya. kontol yang besar dan panjang bagiku, sangat menggairahkan.
sesaat iwan menghentikan gerakan kepalaku dengan kontol yang menjulur keluar dari mulutku. kemudian ia menjatuhkan tubuhnya duduk dengan kontolnya yang mengacung. dan memintaku untuk mengangkang dan duduk diatas pangkuannya.
tak ada lagi rasa canggung dan malu, aku tak lagi ingat suamiku bahkan aku tak lagi merasa harus menjaga kehormatanku. rasa haus untuk mereguk kenikmatan surgawi yang tak pernah kurasakan dari suamiku. kerudung dikepalaku dan gaun gamis yg selalu menutup auratku tak mampu membendung dan menahan birahiku. kusingsingkan gaun gamisku dimana tak lagi melekat celana dalamku. memekku sudah menganga, merekah diatas kontol iwan yang tegak berdiri, kuraih dan kuarahkan pada mulut memekku dan blessshh... aku merasakan nikmatnya saat kontol besar dan panjang ini menyeruak masuk begitu terasa.
"aah...", lenguhku sungguh terasa penuh liang memekku terjejal kontol besar dan panjang ini yang belum pernah aku rasakan.
"enak wi...?", ucap iwan iwan memandangku sambil membelai kedua buah dadaku yang menyembul telanjang dihadapannya walau dengan hanya menyingsingkan gaun gamisku hingga leherku.
"he eh..", jawabku singkat. kedua tangannya kembali meremas-remas buah dadaku.
"digoyang wi... biar tambah enak...", ujarnya.
"aaaah...", lenguhku perlahan aku menggoyangnya, kontol besar ini benar-benar membuat lubang memekku seperti tak muat.
"aaahhh... kontol kamu gede banget... aaah...", lenguhku lagi sambil kucoba terus menggoyangkan pinggulku. lendir memekku membantuku memperlancar goyangnganku yang semakin lancar.
"wah punya suamimu kecil sih ya he he he...", ujar iwan seperti menebak isi hatiku dan memang kontol suamiku lebih kecil lagi.
"pantes terasa masih sempit banget kamu wi...", ujar iwan lagi seraya tangannya mencengkeram dan mengayun bokongku agar bergoyang lebih cepat.
"aaaahh... iwaaann..", desahku kucoba menahan lebih lambat pinggulku dan kusambut bibirnya yang memagut bibirku..
"uuhh... kontol kamu gede banget... eeeh... ", ucapku dan tubuhku sudah mulai berayun naik turun dengan rasa dahsyat penuh kenikmatan yang kurasakan setiap hujaman kontol iwan memasuki memekku. kedua buah dadaku ikut berayun sesekali diremas dan dilumatnya dengan gemas. tubuhku semakin cepat memompa, naik turun sesekali pinggulku maju mundur. sungguh luar biasa terasa kontol besar dan panjang ini memendarkan kenikmatan ke seluruh tubuhku hingga aku tak lagi dapat membendung rasa nikmat yang semakin memuncak ini.
"iwaan... aaaahhh... terasa banget... kontol kamu gede banget...", lenguhku dengan wajahnya yang kutatap dan ayunan pinggulku semakin ku percepat.
"aaah.. kontoool... aaah kontoool...". ujarku disela pekikanku. aku mencapai puncak kenikmatan. tubuhku bergetar hebat dan menggelepar dipeluknya.
iwan memeluk tubuhku, dengan tetap membiarkan kontolnya masih tertancap didalam memekku.
"enak wi..?". iwan memegang pipiku, memandang wajahku, sesaat tangannnya merapikan kerudungku agar tidak menutup wajahku.
aku hanya mengangguk menjawabnya sambil aku menenangkan nafasku yg masih tersengal. iwan merebahkan tubuhku di sofa,m disingkapnya gaun gamisku dengan kedua kakiku yang mengangkang lebar. mataku tak lepas dari kontolnya yang besar dan panjang dihadapan memekku. saat iwan membimbingnya kearah lubang memekku dan bless... memekku kembali dihujam kontol besarnya. hujaman demi hujaman membuat aku melenguh nikmat menahan rasa geli yang begitu nikmat kurasakan dan yg belum pernah kurasakan dari kontol suamiku sendiri yang tak sebesar ini. kontol iwan memang jauh lebih besar dan panjang dari kontol suamiku, itu yang membuatku merasakan kenikmatan yang tiada tara ini.
"aaah kontol gede terasa banget...", aku meringis nikmat. kedua kakiku semakin lebar mengangkang.
"memek kamu masih sempit gini wi... kontol suamimu pasti kecil ya wi.. he he he..", ujarnya sambil terus menggenjotku. hujaman demi hujaman membuat aku tak dapat lagi menahan orgasme ke-2 ku. aku menggelepar, aku menggeliat, "kontool.. koontol...", pekikku disela gelinjangku aku mencapai kenikmatan seraya mulutku menyebut dan barkata kotor.
iwan membimbingku untuk membelakanginya dan menungging, dengan gaunku yg disingkapnya keatas hingga terlihat bokongku dan aku merunduk berpegang sofa. iwan membimbing kontolnya kembali menghujam memekku. ceplak.. ceplok... benturan pantatku dengan pinggangnya terdengar bagai irama persetubuhanku dengan iwan. kedua tangannya mencengkeram pinggulku hingga ia dapat memacu enjotannya dengan cepat atau perlahan sesuka hatinya.
"aah... gila.. memek kamu enak banget wi... empotannya gak kuat...", ujarnya yang bagiku adalah pujian.
sesaat iwan mencabut kontolnya dan menari tubuhku yang langsung dipeluknya. iwan mencium bibirku tangannya meremas kedua buah dadaku dan kemudian merebahkan tubuhku kembali terlentang diatas sofa. tubuhnya merengkuh diatas tubuhku dan blesss... kontol besar itu kembali menyeruak lubang memeku yang kini sudah benar-benar menerima kontol yang lebih besar dari kontol suamiku ini.
hujaman pinggulnya semakin cepat dan kasar. aku melenguh, aku menggelepar begitu merasa geli nikmat dinding-dinding memekku bergesekan dengan kontolnya.
"wi... di didalam ya ?...", ucapnya disela nafasnya yang memburu sambil memandangku. aku menggelengkan kepalaku agar ia tak menyemburkan spermanya di dalam.
"aku cinta kamu wi...dari dulu, aku pengen hamilin kamu...", ucapnya dan memagut bibirku, pinggulnya semakin cepat menggenjotku dan aku hanya pasrah tak menolaknya, aku juga mencintainya. seaat kemudian tubuhnya mengehentak hebat dan iwan tak mencabut kontolnya hingga kurasakan semburan hangat spermanya menyirami rahimku. kupeluk punggungnya yang masih menghentak menyemburkan setiap tetes spermanya di dalam rahimku.
"oohh...", lenguhku saat kontol besarnya menjulur keluar dari lubang memeku yang banjir hingga sebagian meleleh keluar dari lubang memeku. iwan memandang puas tersenyum melihat memekku bergulir cairan spermanya yang kental.
"i love you, wi...", bisiknya sambil tangannya mengelus pipiku
kuraih celana dalamku untuk menyeka lelehan spermanya dari lubang memekku, gaun gamisku ku turunkan kebawah menutup tubuh telanjangku, rapihkan kerudungku. kuraih BH ku dan kusimpan di tasku. aku beranjak ke kamar kecil untuk membersihkan diri.
"eeh..", lenguh ku tahan sambil mengangkang kucolokan jariku mencoba untuk mengeluarkan sisa sisa sperma iwan tadi dan kubersihkan memekku dengan air dan aku mengeringkan dengan tisu. kulipat celana dalam ku yang basah oleh sperma iwan tadi bersama dengan BH ku yang tak ku kenakan gaun gamisku menutup rapat tubuh telanjangku dan kerudung yang menjulur di dadaku cukup menutupi buah dadaku yang tak ber BH.
Terakhir diubah:
