Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Reuni Cinta <-------- [ UPDATE ]

bibit2 lonte.. giliran udh nikah malah jd lonte gini.. udh brp kntl skrg yah haha
 
Dibikin sampe' hamil aja suhu!! Terus adegan sex didepan anak mereka..
 
Bimabet
makcomblang

"gue emang janda, tapi gue bukan janda gampangan gitu kan wi...?!", ucap nita sambil menekan suaranya agar tak terlalu keras.
"ya gak jadi lah wi...", jawabnya saat aku menanyakan status hubungannya dengan ferdian saat ini. aku merasa bersalah kepadanya karena aku lah yang mencoba menjodohkannya dengan ferdian yang juga sudah dikenal oleh nita walau pun dulu beda kelas.
"gpp kok wi, aku malah makasih ke kamu udah bantu comblangin sama ferdian...", ujar nita sambil tersenyum kepadaku. aku gak menyangka jika ferdian "segatal" itu kepada nita, aku mencoba menjodohkannya karena ferdian masih berstatus lajang saat aku bertemu dengannya di reuni setahun yang lalu.

"instinct aja sih wi, bukannya gue bermaksud seperti itu, lagi pula kan memang memang udah rencana mau ngelamar dia dalam waktu dekat..", jelas ferdian panjang lebar kepadaku sambil sesekali menyantap makanannya.
"gue pikir dia mau, ya sekedar petting lah...", jelas ferdian tanpa sungkan dengan merendahkan suaranya agar tak terlalu keras. aku tak berkomentar apa-apa karena sudah jelas memang ferdian mengakuinya tapi aku pikir semua laki-laki bagaimana pun akan seperti itu, sehingga aku tak menyalahkannya juga apalgi ferdian mengakui semua ini dengan jantan kepadaku walau aku merasa tidak enak kepada nita yang telah mencomblanginya dengan nita.
"kenapa wi...?", tanya ferdian kepadaku.
"ah gpp fer cuma agak kliengan...", ujarku seraya menyeka keringat di dahiku dengan perasaan aneh yang timbul yang kurasakan di tubuhku, seperti aku merasa bergairah, kurasakan desir darahku seakan deras mengalir membuat daerah sensitifku berdenyut dan sensitif.
"eemhh..", lenguhku sambil mencoba tetap tersenyum sambil menggeleng kepada ferdian yang kembali menanyakan keadaanku lagii sambil kurasakan denyutan semakin deras menerpa daerah sensitifku, kurasakan kedua putingku mengeras dan itilku yang terasa berdenyut gatal ditambah kurasakan vaginaku yang semakin basah, kenapa aku merasa begitu bergairah.
"aku mau ke toilet dulu...", ucapku.
"di atas aja wi, barangkali sekalian istirahat sebentar sebelum pulang kerumah...", ujar ferdian sambil mencoba memapahku. aku menurutinya yang membawaku ke lantai atas kamar hotelnya. saat melangkah keluar lift, kubiarkan ferdian merangkulku dengan langkahku yang terasa limbung dengan langkah tak beraturan sambil kurasakan betapa gatal, gelinya daerah sensitifku, kedua tetekku yang semakin terasa ingin di remas dan itilku yang semakin gatal dengan liang vaginaku yang terasa semakin basah ingin rasanya dijejal sesuatu.
"fer... emmhh...", lenguhku saat ferdian merebahkan tubuhku di kasur kurasakan remasan nikmat tangannya yang meremas buah dadaku. aku hanya memandang wajahnya yang tersenyum kepadaku dan aku pasrah menerima bibirnya yang memagut bibirku dan aku menyambut bibirnya dengan penuh gairah, darahku semakin berdesir dan dadaku berdebar-debar, nikmat sekali rasanya remasa kedua tangan ferdian.
"ferrr... eeeemmhh...", lenguhku pasrah membiarkan tangannya yang menjelajahi tubuhku, aku hanya bisa melenguh saat tangannya meraba pangkal selangkanganku yang terbungkus celana dalam satinku dan menyentuh daging kecilku yang sudah meronta dengan rasa gatal yang berdenyut hebat. aku merapatkan kedua pahaku, rasanya liang memekku ingin menjepit sesuatu.
"dibuka ya wi..?", bisik ferdian, kubiarkan tangannya menyingkap gaun gamisku, kubiarkan matanya melihat kemulusan kedua pahaku hingga kedua tangannya meraih celana dalam satinku yang di luruhkannya dan melapaskannya dari kedua kakiku.
"ugh.. seksi banget potongan jembut kamu wi...", pujinya melihat jembutku yang memang ku potong rapih membentuk angka satu.
"mo-hawk...", ucap ferdian sambil tangannya meraba dan membelainya.
"ooooohh...", lolongku saat jarinya bertemu dengan itilku yang diusap-usapnya membuatku menggeliat tak karuan.
"wew... udah banjir disini...", ucapnya sambil kurasakan jemarinya mencolok lubang memekku.

"oooohhh...", lolongku lagi, dengan tubuhku terhentak seakan tersengat saat kurasakan usapan hangat dan lembut menyapu itilku dengan wajah ferdian yang terbenam di selangkanganku. aku menggelepar tak karuan menahan kenikmatan ini, pinggulku menggeliat nikmat. kusingsingkan gaun gamisku lebih keatas, kuraih mangkuk BH ku hingga kedua gunungku menyembul keluar dari bawah BH ku. ku remas-remas dengan tangaku sendiri sambil merasakan deraan kenikmatan dari itilku.
"oooh...", lenguhku saat wajah ferdian terangkat tersenyum memandangku.
"cantik banget kamu wi...", ucap ferdian meraih kedua buah dadaku dan melumat putingku yang sedari tadi mengeras dan kembali aku melenguh nikmat sejadi-jadinya.

aku tergolek pasrah dengan kerudungku yang masih membungkus di kepalaku namun dengan gaun gamisku yang kubiarkan masih tersingkap keatas memperlihatkan selangkanganku hingga dadaku, saat ferdian melepaskan celananya dan memamerkan torpedonya di hadapanku.
"isep wi...", pintanya seraya mengangkangi dadaku dan menyodorkannya ke mulutku. mulutku menganga menerimanya, aku bukan wanita suci, walaupun aku sudah bersuami namun teringat iwan, mantanku yang pernah menyetubuhiku waktu itu.

hanget berdenyut sudah begitu keras dimulutku, kepala kontolnya yang sudah membesar seperti jamur terasa hanget ku emut. dengan lidahku yang menyapu dan membelai lubang di kepalanya.
"masukin ya wi...", ucap ferdian dan aku hanya mengangguk sambil menggigit bibirku sendiri. aku mengangkangkan kedua kakiku saat ferdian bersimpuh di hadapan selangkanganku memandangi memekku sambil tangannya membimbing kontolnya ke memekku.
"ooohh...", lenguhku, kehangatan kepala kontolnya terasa menggesek itilku, pinggulku menggeliat meresponnya hingga tiba kepala kontolnya di mulut lubang memekku yang sudah basah berdenyut.
"eeemmmhhh...", lenguhku kurasakan gesekan kepala kontolnya kembali menggesek itilku lagi dan kembali ke mulut lubang memekku membuatku hanya mampu melenguh sambil menggeliatkan pinggulku, birahiku sudah di ubun-ubun, tak ada lagi rasa malu dan ingat suamiku, yang kuinginkan adalah hujaman kontol ferdian di memekku yang sudah gatal ini.
"ugh... wi... ", ferdian memandangku dengan kepala kontol tepat di mulut lubang memekku. aku menggigit bibirku tak sabar menanti.
"ooh...", lenguhku kuerasakan desakan kepala kontolnya menyeruak namun... kembali keluar, masuk lagi namun kepala kontolnya kembali keluar beberapa kali.
"fer... masukin...", ucapku dengan manja dan bergetar penuh napsu. ferian tersnyumdan perlahan penyorongkan pinggulnya dan kurasakan desakan kepala kontolnya semakin dalam masuk dan terbenam nikmat menjejal di lubang memekku. ferdian mulai merengkuh diatas tubuhku dengan pinggul mulai mengayun naik turun sehingga batang kontolnya keluar masuk menghujam-hujam dengan nikmatnya. kujulurkan lidahku dan ferdian menyambut lidahku dengan penuh napsu dan aku mereguk kenikmatan dari setiap hujaman kontolnya, begitu perkasa ferdian menggagahiku membuatku menggelepar tak karuan sambil merintih nikmat dan melenguh menahan rasa nikmat yang semakin mendera seluruh sendi tubuhku.

"aaaaaakkhhhh...", pekikku dengan nafasku terenga-engah.
"di atas wi...", pintanya, menarik tubuhku bangun, satu tanganku menyingsingkan gaun gamisku dan satu tanganku meraih kontolnya agar kembali masuk ke lubang memekku.
"eennghhh... ooohhhh...", lenguhku dengan tububuhku yang menduduki pinggulnya, perlahan pinggulku mulai mengayun dan kurasakan batang kontol ferdian yang mulai mengaduk-aduk di dalam memekku, memberi kenikmatan kepadaku, begitu terasa mencapai bagian terdalam liang memekku seakan mendesak menyundul mulut rahimku.
"oooooohhhh....", lenguhku sambil terus mengayun semakin liar dipangkuannya, kubiarkan kedua tetekku diremas-remasnya memberikan rasa nikmat yang semakin lengkap kurasakan hingga pinggulku mengayun semakin gila sambil terus ku reguk kenikmatan ini. kenikmatan sebatang kontol yang mengaduk-aduk liang memeku.
"aaaaaaaaahh.... oooooohhh...", pekikku dengan pinggulku ayun semakin cepat hingga tubuhku sesaat mengejang dan kemudian bergetar hebat diatas pangkuan ferdian dengan kenikmatan orgasmeku yang kureguk begitu nikmatnya. sesaat kemudian pinggulku terhenti dengan nafas terengah kurebahkan diatas dada ferdian yang memelukku.

"eemmhhh...", lenguhku menurutinya yang membimbingku untuk menungging dengan gaun gamis yang disingsingkannya hingga pundakku, ku sembulkan bokongku di hadapan kontolnya yang sudah siap untuk dijejalkan lagi ke memekku.
"oooh...", lenguhku menyertai terbenamnya kontol ferdian dan sambil mencengeram pinggulku ia mengayunkan pinggangnya dengan irama benturan bokongku yang keras mengiringi lenguhanku dengan tubuhku yang menghentak-hentak maju mundur. kurasakan tangannya sesekali meremas dan menampar-nampar bokongku dengan gemasnya, sambil memuji yang katanya begitu seksi bokongku. teringat sejak SMA memang aku dijuluki bokong terseksi yang ku dengar dari pujian, decakan atau bahkan pengakuan dari cowok-cowok para pengagumku.
"ooooaaaahhkkhhh...", pekikku lagi dan kurasakan tubuhku menghentak dan mengejang hebat dan aku kembali mereguk kenikmatan orgasmeku ini.

"oooh...", lenguhku terkulai di kasur saat ferdian mencabut kontolnya yang langsung menelentangku dan kembali menggenjot memekku lagi dengan kontol gagahnya. sungguh luar biasa, aku hanya mampu melenguh, merintih sambil kepalaku yang masih terbungkus kerudung mengelepar tak karuan.
"uugh... enak wi...?!", ucapnya sesekali melumat bibirku, ayunannya melambat sambil mengatur nafasnya yang memburu sambil memandangiku yang sayup merasakan kontolnya.
"enakkan wi...?", ucapnya sambil tersenyum kepadaku.
"enakan mana sama kontol suamimu wi...?", tanyanya sambil mengayun perlahan pinggulnya sehingga batang kontolnya keluar masuk memekku terasa perlahan seakan menyiksaku yang ingin digenjot dengan cepat. aku hanya menggelengkan kepalaku tak kuasa merasakan gesekan perlahan ini.
"enakan mana wi, sama kontol suamimu...?", bisiknya tepat memandang di atas wajahku.
"enakan ini...", ucapku memandangnya.
"enakan kontolku kan...?! he he he...", tegasnya sambil tersenyum penuh kebanggan dan kemenangan terpancar dari matanya. dan pinggulnya kembali menggila, mengayun dengan dahsyatnya menggejotku dan aku menggelepar tak karuan hingga aku kembali mengejang mengalami orgasme ke-3 ku, tubuhku bergetar di bawah rengkuhan tubuh ferdian yang terus saja menggenjotku tanpa ampun. sambil tersenyum melihat ku sudah kembali orgasme dibuatnya sambil pinggulnya mengayun tak berhenti memberiku waktu untuk mengatur nafasku.
"uugh... wiii... nikmat banget memek kamu wi...", ucapnya dengan nada berat di sela dengusan nafasnya.
"ugh.. mau keluaaaar... uugh...", geramnya sambil memandangiku, pinggulnya terus saja semakin cepat.
"oooh... jang..ngan di dalem... jangan di dalem...", ucapku apalagi ia tak memakai kondom. namun tiba-tiba ferdian melumat bibirku dan seketika tubuh kekarnya menghentak dan mengejang hebat dengan kontolnya yang semakin terbenam begitu dalam di memekku. aku hanya terbelalak merasakan semburan hangat yang mambanjiri liang memekku, semburan spermanya yang tak terbendung membanjiri rahimku. hingga kedutan terakhir kontolnya meyemburkan spermanya, ferdian masih terus memeluk erat tubuhku.

aku hanya tergolek tak berdaya saat kontolnya di tarik menjulur keluar, kupejamkan mataku membiarkan lelehan spermanya sebagian keluar dari memekku. semoga tak hamil, pikirku dan aku harus meminum pil kontrasepsi nanti. entah berapa lama mataku terpejam saat HP ku berbunyi, tanganku meraih dan membuka HP ku.
"halo... ya mah...", jawabku terdengar suara mamahku yang menanyakan ku, karena hari sudah mulai gelap dan aku belum ke rumah, aku memang mengabarkan kepada mamah akan menginap di rumah setelah acara kondangan ini.
"tadi aku baru mau ngasih tau mamah, aku diajak nginep di rumah temen mah...", jelasku dan ferdian mengacungkan jempolnya kepadaku sesuai bisikannya kepadaku agar aku menginap semalam di hotel bersamanya.
"sudah mah... lagi pula mas agung lagi keluar kota mah...", jelasku saat mamahku menanyakan kalau aku sudah ijin suamiku untuk menginap dirumah temanku.

usai membersihkan tubuhku aku keluar dari kamar mandi dengan hanya sehelai handuk putih hotel yang melilit menutupi tubuh telanjangku. di sambut mata ferdian yang menatap dan menikmati keindahan tubuhku sambil hanya tertawa tanpa merasa bersalah saat aku memprotesnya karena "nyemprotdi dalem".
"gpp kan wi, lagipula kan udah ada suamimu...", jelasnya dan aku hanya mendengus dengan lidah melet kepadanya.
"gak mau... nanti aku pake pil...", ujarku mencubitnya namun ferdian menarik tuubuhku dan memelukku di kasur. kubiarkan handukku terlepas saat ferdian menggumuliku, dengan tangannya yang leluasa menjelejahi tubuhku dan memagut bibirku. tak lagi ingat dengan kelakuannya kepada nita, temanku tadi aku menikmati kenakalan ferdian yang ditolak oleh nita. padahal nita sudah janda sementara aku seorang istri yang memiliki suami.

aku melangkahkan kakiku di samping ferdian dengan rasa risih karena ferdian bukan suamiku aku takut ada yang memegergoki, dan dibalik gaun gamisku aku tak memakai celana dalam dan BH ku yang kotor. usah makan malam ferdian membawaku ke mall di lantai bawah gedung hotel untuk membeli keperluan ganti pakaianku.
"iih...", ujarku tertahan sambil ku cubit tangannya saat di ruang pas untuk mencoba gaun gamis dan kerudung untuk pakaian gantiku. aku diminta untuk melepas gaun gamis dan kerudungku padahal dia tau aku tak memakai BH dan celana dalam, yang berarti aku akan telanjang bulat di ruang pas ini.
sesekali aku menepiskan tangannya yang menjamah atau meremas terlalu keras tubuhku saat aku sudah menanggalkan semuanya di hadapan ferdian yang semakin cabul kepadaku. ia selalun memuji bulu jembutku yang katanya terlihat seksi dan "nakal" bentuknya menghias diatas bibir memekku. kubiarkan ia merekam dari dekat memekku melalui pantulan kaca di depanku, saat gaun gamis baru ku pakai aku mentingsingkannya agar ia bisa melihat bulu jembutku untuk direkam dengan gaun gamis baruku.
"jangan muka...", ujarku agar ia tak merekam wajahku saat aku menyingsingkan gaun gamis baruku ke atas hingga kedua tetekku yang tak terbungkus BH terlihat dan di rekamnya.

baru jam 10 malam, aku sudah terengah-engah dengan tubuhku yang berpeluh di bawah ferdian yang menyetubuhiku. tubuh telanjangku seakan menyatu dengan tubuh telanjang ferdian ditandai dengan menyatunya kelaminku dan kelaminnya saling memberi kenikmatan bersama-sama, menyatukan rasa dan hasrat kenikmatan seksual bersama.
"uugh... wiii... ", geramnya dan kubiarkan ia kembali menumpahkan spermanya di dalam memekku menyirami dan membanjiri rahimku. aku terkapar, kubiarkan tubuh telanjangku berdampingan dengan tubuh telanjang ferdian di sisiku hingga aku terlelap dalam pelukannya.

"oooh...", lenguhku dengan tubuhku yang membungkuk di bawah siraman shower, ferdian menetubuhiku di kamar mandi.
"uugh... wiii...", geramnya dan crooothh... lagi lagi kubiarkan spermanya menyembur di dalam memekku. aku berdiri mengangkang membiarkan lelehan spermanya menetes dari memekku, aku hanya melenguh manja saat ferdian membasuk memeku.
"semoga kamu hamil anakku wi...", godanya sambil memelukku.
"gak mau, aku minum pil...", ujarku sambil menggenggam kontolnya yang ku kocok sudah lunglai.
aku mampir ke rumah mamahku sebelum akhirnya aku kembali ke kotaku, kerumahku, ke suamiku
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd