Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Chapter 42: Natasha Wilona & Ochi Rosdiana.

Note: Sebenarnya saya engga mau nulis cerita soal member atau ex member JKT48 karena di forum ini sudah banyak dan pastinya lebih bagus dari tulisan saya, cuma saya pikir sekarang ini Ochi Rosdiana lebih dikenal masyarakat sebagai pemain sinteron ketimbang karirnya dulu di JKT48, jadilah saya putuskan untuk menulis cerita soal Ochi Rosdiana.



Kostan Fahmi.

Jam menunjukkan pukul 5 pagi dan Fahmi terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara alarm. Fahmi sengaja memasang alarm pagi karena dia akan mengikuti kegiatan shooting sebagai runner freelance.

Ketika perusahaan Pak Tono mengalami kebangkrutan akibat hutang yang menumpuk, Fahmi akhirnya harus kerja serabutan sebagai runner freelance untuk sinetron-sinetron kejar tayang. Fahmi kini bekerja untuk sebuah sinetron yang berjudul Anak Band. Betapa terkejutnya Fahmi ketika mengetahui bahwa sinteron itu dibintangi oleh Natasha Wilona, perempuan yang pernah ia tiduri beberapa bulan lalu. Sinetron itu juga dibintangi oleh Ochi Rosdiana, mantan member JKT48 yang kini meniti karir lewat sinetron stripping dan tentu saja salah satu bahan coli Fahmi.


Lokasi Shooting Anak Band

Hari ini adalah hari pertama Fahmi bekerja, dan Fahmi selalu berhasil menghindari Natasha agar Natasha tidak melihatnya, lagipula Fahmi sibuk melayani kebutuhan tim Kamera.

Saat sedang duduk santai, tiba-tiba Fahmi dipanggil oleh seorang assistant lainnya.

"Mi, dicari Wilona sama Ochi tuh. Katanya lo disuruh nyamper ke ruangan makeupnya Wilona." Ucap assistant itu.

Fahmi mematikan rokoknya.

"Ok, thank you infonya. Gue samperin deh ke ruangannya." Fahmi menjawab assistant itu.

Fahmi sebenarnya bingung sekaligus tegang karena takut Natasha Wilona akan berbuat macam-macam yang akan membuatnya kehilangan pekerjaan ini.


Ruang Ganti Pakaian Natasha Wilona



"Aaah.... Aaaahhh!!!" terdengar suara desahan seorang Wanita dari dalam kamar ganti pakaian Natasha Wilona.

Ternyata wanita itu adalah aktris Natasha Wilona. Natasha duduk di pinggir sofa dan terlihat aktris Ochi Rosdiana sedang asyik mengocok vagina Natasha dengan jari-jarinya. Sejak ditiduri oleh Fahmi, nafsu Natasha jadi semakin memuncak hingga sering kali harus bermasturbasi. Sejak melepaskan keperawanannya demi sebuah judul sinetron, Ochi pun juga menjadi maniak seks. Sejak saling mengetahui rahasia masing-masing, keduanya jadi sering berlesbian ria tanpa sepengetahuan teman atau keluarga mereka.

"Ochiii.... Aku mau keluar nih..." ucap Natasha sambil keenakan.

Ochi semakin mempercepat gerakan jarinya di dalam vagina Natasha. Natasha semakin merasa keenakan dan desahannya semakin kencang. Beruntung para kru sedang shooting adegan lain sehingga tidak ada yang bisa mengganggu atau mendengar permainan lesbian mereka. Ochi, yang kini juga nafsunya sudah semakin memuncak, mulai menciumi bibir Natasha sehingga lidah mereka kini saling beradu. Kedua sahabat dekat ini saling beradu lidah dengan penuh nafsu terlarang.

"Aaaahhhh!!!" Natasha Wilona melenguh keras.

Natasha akhirnya mendapat orgasmenya. Ochi mengeluarkan jarinya dari vagina Natasha dan mengarahkan jarinya itu ke mulut Natasha sehingga Natasha kini merasakan cairan orgasmenya sendiri. Kini giliran Natasha yang mulai mengobok-obok vagina Ochi dengan jarinya. Wajah Natasha mendekati wajah Ochi dan kini mereka kembali saling beradu lidah. Setelah beberapa menit Ochi tiba-tiba melepaskan ciumannya.

"Cepetan! Gue mau keluar!" ucap Ochi keenakan.

Natasha tersenyum melihat sahabatnya itu sudah hanyut kedalam permainan nafsunya. Natasha mempercepat gerakan jari-jarinya dalam vagina Ochi.

"Oooohhhhh!!!!" teriak Ochi.

Ochi Rosdiana akhirnya menyusul sahabatnya, Ochi akhirnya mendapat orgasmenya. Ochi menarik jari Natasha dari dalam vaginanya lalu menyedot habis cairan orgasmenya sendiri dari jari sahabatnya itu. Ochi dan Natasha kembali bercumbu dengan mesra.

Tiba-tiba pintu ruang ganti itu terbuka dan Fahmi masuk. Betapa terkejutnya Fahmi melihat Natasha Wilona dan Ochi Rosdiana sedang asyik berciuman di atas sofa dalam keadaan telanjang.

"Ma.. maaf..." Ujar Fahmi sambil beranjak pergi dari ruangan itu.

Natasha berlari dan mencegah Fahmi agar tidak keluar ruangan.

"Tunggu dulu!" Ujar Natasha.
"Lo tau ga kenapa lo dipanggil kesini?" Tanya Natasha.

Fahmi hanya menggelengkan kepalanya.

"Lo bisa kerja di sinetron ini karena request gue ke Pak Leo! Gue tau lo butuh duit, dan gue kangen sama kontol lo!" Ucap Natasha Wilona.

Fahmi tentu saja kaget mendengar ucapan Natasha Wilona. Tiba-tiba Ochi ikut menimpali ucapan Natasha.

"Coba deh lo pikir, di sini itu udah banyak banget runner. Basically lo kita pekerjakan di sini itu ya buat ngewe sama Kita!" Ujar Ochi.

Fahmi masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Gue ga mau macem-macem ah, nanti gue kenapa-napa lagi!" Jawab Fahmi.

Fahmi masih takut apa yang menimpa Rio akan menimpa dirinya juga, karena sudah entah berapa banyak artis yang sudah dia tiduri.

"Gini aja deh, lo mau pekerjaan ini apa engga? Kalau engga Kita bisa cari orang lain yang gajinya lebih kecil dari lo!" Ancam Wilona.

Ochi melihat ke arah selangkangan Fahmi dan mengelus-elus penis Fahmi yang masih terbungkus celana jeans.

"Kayaknya sih gue udah tau dia milih apa." Ochi berujar sambil tersenyum.

Fahmi hanya bisa menelan ludah menerima perlakuan Ochi.

Ochi dan Wilona bekerjasama melepaskan celana Fahmi berikut dengan celana dalamnya sehingga penis Fahmi akhirnya keluar dari sangkarnya. Wilona dan Ochi nampak bahagia melihat penis Fahmi.

"Wilo, gila! Ternyata lo bener, gede banget nih kontol!" Ochi berucap sambil mengocok-ngocok penis Fahmi.
"Iya, kan? Kalau masalah ginian sih gue engga bakalan bohong kok!" Wilona menjawab Ochi sambil ikut-ikutan mengocok penis Fahmi.

Tiba-tiba Wilo berdiri.

"Gue duluan ya, udah kangen banget sama kontol ini!" Natasha Wilona berkata pada Ochi.
"Silahkan!" Ochi menjawab Wilo dengan tersenyum nakal.

Sementara Ochi telihat mempermainkan vagina dan payudaranya dengan jari-jarinya sendiri, Wilo malah menarik tangan Fahmi dan mengajaknya ke sofa.

"Di sofa aja, Mi, biar lebih enak" ucap Wilo sambil menarik tangan Fahmi.

Sesampainya di sofa Wilo, Wilo langsung kembali mencium bibir Fahmi sambil berusaha melepaskan sisa-sisa pakaian Fahmi. Setelah telanjang, kini Fahmi terus menciumi Wilo sambil mengarahkan Wilo ke atas sofa. Kini mereka berdua berciuman di atas sofa. Mereka pun berciuman cukup lama sambil Fahmi memainkan dada Natasha Wilona yang sempurna itu. Fahmi mengarahkan mulutnya ke arah dada Wilo. Wilo hanya bisa mendesah keenakan. Fahmi menjilat dan mencium puting Wilo. Fahmi menghentikan jilatannya pada dada Wilo dan membuka kedua kaki Wilo.

Tanpa berkata apa-apa Fahmi langsung mencium vagina Wilo. Natasha Wilona mendesah sejadi-jadinya karena merasa keenakan. Fahmi menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilat vagina dan clitoris Wilo. Tangan Wilo menggenggam bantal sofanya dan Wilo masih terus mendesah. Tiba-tiba Wilo berteriak

"I'm Cumming!!!" teriak Wilo.

Wilo sudah lama tidak mendapatkan orgasme sedahsyat itu. Bahkan Stefan Williams dan Varell tidak bisa membuatnya sepuas ini. Fahmi meraih Wilo dan membalikkan tubuhnya lagi sehingga kini mereka ada dalam posisi 69. Fahmi terus menjilati sisa-sisa orgasme Wilo sedang Wilo sekarang menjilati penis Fahmi. Lidah Fahmi mulai bergerilya di dalam vagina Wilo, Bahkan clitoris Wilo tidak luput dari permainan lidahnya. Wilo mendapatkan sebuah kepuasan yang sudah lama tidak dia dapat dari lelaki. Wilo menyedot penis Fahmi dengan kencang.

"Wil, gue dapat nih!!!" teriak Fahmi keenakan.

Akhirnya Fahmi menyemburkan seluruh spermanya kedalam mulut Wilo. Wilo melenan semua sperma Fahmi tanpa sisa. Sekarang giliran Natasha Wilona yang akan mendapat orgasmenya.

"Gila lo, Fahmi! Lidah lo enak banget!!! Aaaaahhhhhh" Teriak Natasha Wilona yang mendapat orgasmenya lagi.

Mereka berdua terbaring di sofa itu dengan keadaan yang lemas dengan nafas yang memburu, seakan mereka kehabisan nafas. Tidak berselang lama, penis Fahmi kembali berdiri karena rangsangan tangan Wilo yang terus mengelus-elus penis Fahmi.

"Wiiilllloooo" desah Fahmi.

Wilo tersenyum nakal melihat Fahmi yang sudah kembali 'on' karena permainan tangannya. Kini Wilo duduk di atas selangkangan Fahmi dan mulai memasukan penis Fahmi ke dalam vaginanya. Wilo menggoyangkan pinggul dan pantatnya di atas tubuh Fahmi.

"Dulu mantan-mantan gue selalu puas loh kalau diginiin" ucap Wilo.

Fahmi hanya bisa menggerayangi tubuh Wilo sambil sesekali menciumi dada dan puting Wilo dan menampari pantat Wilo. Gerakan Natasha Wilona semakin menggila saat mendengar desahan Fahmi yang keenakan.

"Wiloooo... Gue mau keluar lagi!!!" teriak Fahmi.

Natasha Wilona menghentikan goyangannya dan malah memasukan penis Fahmi ke dalam mulutnya sehingga lagi-lagi Fahmi menembakkan seisi spemanya ke dalam mulut Wilo. Wilo mejilati penis Fahmi dengan rakus dan menyedot habis sperma Fahmi.

Baru saja Wilona melepas sedotannya, Fahmi merasakan ada sebuah sensasi di penisnya. Rupanya Ochi Rosdiana meletakkan penis Fahmi di belahan dadanya. Fahmi tentu sangat menyenangi inisiatif Ochi untuk membangunkan gairah Fahmi dengan cara seperti ini. Ochi Rosdiana menjepit penis Fahmi menggunakan dadanya lalu menggerakannya ke atas dan ke bawah sambil sesekali menciumi kepala penis Fahmi. Fahmi tapi malah melepaskan penisnya dari belahan dada Ochi. Fahmi menarik Ochi dan menindihnya. Fahmi kini memasukan penisnya ke dalam vagina Ochi.

"Eeehhhh" erang Ochi keenakan.

Fahmi mulai menggerakan penisnya keluar masuk vagina Ochi dengan liar bahkan dada Ochi yang terkenal besar itu sampai berguncang keras.

"Memek lo mantep, Chi! Enak!!!" teriak Fahmi.
"Kontol lo juga, gede banget!" balas Ochi.

Penis Fahmi terus bergerilya di dalam vagina Ochi dengan liar.

"Dasar artis murah! Diewe runner kayak gue aja mau!" hardik Fahmi.
"Yeah, I'm a whore!!!" teriak Ochi sambil mendesah.

Fahmi merasa vagina Ochi mulai mengencang, pertanda Ochi akan mendapat orgasmenya lagi. Fahmi semakin mempercepat gerakannya di dalam vagina Ochi. Fahmi semakin bergerak dengan liar, Bahkan terkesan seperti Ochi adalah pelacur yang dipakai asal-asalan.

"Gue... Mau... Keluar...!!!" teriak Ochi sambil terbata-bata
"Aaaahhh!!!" Teriak Ochi

Ochi akhirnya mendapatkan orgasmenya. Fahmi yang masih belum mendapatkan orgasmenya, membalik tubuh Ochi. Fahmi mencium pantat Ochi yang seksi itu. Ochi tau kalau Fahmi akan segera menganalnya. Ochi mengusapkan cairan orgasmenya ke lubang pantatnya sendiri agar melancarkan penis Fahmi. Penis Fahmi mulai memasuki pantat Ochi.

"Shit, enak banget!!!" teriak Ochi.

Fahmi tidak menyangka kalau seorang Ochi Rosdiana senang dianal.

"Come on, Fahmi! Fuck me harder!" Lanjut Ochi Rosdiana sambil teriak.
"Oke kalau itu mau lo. Nih rasain kontol gue di pantat lo!" Balas Fahmi.

Fahmi semakin mempercepat gerakannya di dalam pantat mantan member JKT48 itu tanpa ampun. Fahmi menjambak rambut Ochi dan meraih wajahnya dari belakang. Fahmi mencium bibir Ochi selagi mengebor pantatnya. Ochi terus berteriak keenakan.

"Holy Shit!!! Gue keluar lagi!!!" teriak Ochi.

Ochi mendapatkan orgasmenya, tapi Fahmi tidak peduli dan malah mempercepat gerakannya di dalam pantat Ochi. Akhirnya Fahmi melepaskan penisnya dari pantat Ochi dan menyemburkan seluruh spermanya ke pantat Ochi. Fahmi ambruk di samping pemeran sinetron Anak Band itu.

"Fuck, kontol lo enak banget, Mi!" ucap Ochi.
"Lo juga jago banget muasin cowo, Chi" balas Fahmi.

Kini Wilo dan Ochi malah bekerjasama untuk membalik tubuh Fahmi yang cukup besar. Kini Fahmi terduduk di sofa sementara Wilo dan Ochi berjongkok di bawahnya. Wilo mulai mengocok penis Fahmi dan Ochi ikut bergabung disebelahnya sambil mengocok-ngocok penis Fahmi.

Sementara Wilo memijat-mijat buah zakar Fahmi, Ochi mulai memasukan penis Fahmi ke dalam mulutnya. Tidak disangka-sangka hisapan Ochi terasa seperti seorang professional.

"Uh, enak banget, Ochi!" Puji Fahmi.

Entah mengapa dipuji begitu malah membuat nafsu Ochi semakin naik, yang hanya ada difikirannya adalah menuntaskan nafsu dirinya dan lawan mainnya. Ochi semakin memperdalam sedotannya sehingga Fahmi akhirnya merasa orgasmenya sudah dekat.

"Shit!!!" Teriak Fahmi saat mendapatkan orgasmenya.

Ochi melepaskan sedotannya dari penis Fahmi, dan Wilo menghentikan pijatannya pada buah zakar Fahmi. Akhirnya Fahmi mengeluarkan seluruh spermanya ke wajah Ochi dan Wilo. Wajah kedua pemain sinetron Anak Band itu dipenuhi peju Fahmi. Tidak lupa Wilo dan Ochi saling menjilati satu sama lain untuk membersihkan sperma Fahmi dari wajah mereka.

Mereka bertiga membersihkan tubuh mereka sebisanya, kembali berpakaian lalu kembali ke lokasi shooting sebelum ada security atau kru shooting yang mencurigai mereka.

"Lain kali cari tempat yang nyaman dong, sempit banget ngewe di ruang make up gini!" Ajak Ochi.
"Yuk, besok-besok ke apartment gue aja." Jawab Wilo.
"Okay, siapa takut!" Fahmi menjawab dengan penuh semangat.

Ketiganya meninggalkan ruangan itu dengan keadaan bahagia. Sepertinya Fahmi juga sudah tidak takut untuk kembali meniduri artis-artis incarannya.




To be continued...
๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
Forum fiksi ini ibarat menu makanan hu
Menjual satu menu tapi dengan variasi berbeda menu yang lain? ditaruh sedikit aja ๐Ÿ˜‚
 
Saran huu, nissa sabyan kalo bisa hehe.genre terserah suhu aja, dijadiin sex slave juga boleh tuh wkw
Sekedar saran hehe
 
Saran huu, nissa sabyan kalo bisa hehe.genre terserah suhu aja, dijadiin sex slave juga boleh tuh wkw
Sekedar saran hehe
Thank you masukannya, tapi karena cerita ini akan tamat di chapter 45 jadi saya sudah nentuin siapa aja yang akan muncul hingga chapter 45 ๐Ÿ˜€๐Ÿ™
 
Chapter 43: Bunga Citra Lestari, The Hot Young Widow



Special Guest Star: Acha Sinaga



Kostan Fahmi.

Jam menunjukkan pukul 5 pagi dan Fahmi terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara telepon. Fahmi diajak oleh sahabatnya, Herman, untuk membantunya menggarap sebuah video clip yang mana dengan senang hati Fahmi terima. Sejak perusahaan Pak Tono bangkrut, Fahmi bertahan hidup dengan menerima banyak pekerjaan freelance. Berbeda dengan shooting sinetron atau film, biasanya shooting video clip perlu waktu selama beberapa hari saja. Video clip ini dibuat untuk lagu terbaru dari penyanyi cantik bernama Bunga Citra Lestari.

Bunga Citra Lestari memang adalah salah satu objek fantasi Fahmi sejak lama. Bahkan menurut Fahmi sejak menjanda Bunga menjadi semakin seksi.

"Siapa sih telepon pagi-pagi buta gini?" Tanya sesosok wanita disebelah Fahmi.
"Udah kamu tidur lagi aja, nanti siang Aku harus berangkat kerja." Ucap Fahmi pada wanita itu sambil mengecup kening wanita itu.

Wanita itu ternyata adalah artis FTV sekaligus selebgram, Acha Sinaga, yang sedang berkunjung ke Indonesia. Acha selama ini tinggal di Australia bersama suami dan anaknya yang masih bayi, sesekali dia pulang ke Indonesia hanya untuk memuaskan rasa kangennya pada penis Fahmi.

"Kamu kalau lagi perlu kerjaan bilang aja, nanti Aku tanyain ke Kakak Iparku." Ujar Acha.
"Gapapa, Aku masih bisa cari kerja sendiri kok." Jawab Fahmi diikuti dengan sebuah kecupan mesra di bibir Acha.

Acha malah menarik Fahmi dan mencium bibirnya dengan liar sehingga lidah mereka saling beradu dan bertukar ludah. Semalam padahal keduanya sudah bermain dengan sangat liar, tapi pagi ini nafsu mereka kembali bangkit dengan tinggi. Tangan Acha tidak tinggal diam, jari jemari Acha dengan lihai mempermainkan penis Fahmi.

"Terus Cha, enak banget! Gilaaaa!" Teriak Fahmi keenakan karena menerima 'serangan' dari Acha Sinaga.

Acha tersenyum nakal melihat Fahmi yang sudah kembali 'on' karena permainan tangannya. Kini Acha duduk di atas selangkangan Fahmi dan mulai memasukan penis Fahmi ke dalam vaginanya. Acha menggoyangkan pinggul dan pantatnya di atas tubuh Fahmi.
Mereka bercinta dengan posisi reverse cowgirl. Ibu muda itu terus menggoyangkan pinggul dan pantatnya di atas Fahmi. Saat bercinta dengan lelaki lain seperti ini, Acha bisa dengan leluasa melupakan statusnya sebagai seorang Istri dan seorang Ibu. Fahmi hanya bisa menggerayangi tubuh Acha dari belakang sambil sesekali menampari pantat putih Acha.

"Gilaaaa! Aku mau keluar!" Teriak Acha.
"Sama, Aku juga! Kita keluar bareng ya!" sahut Fahmi.
"Aaaahhhh...!!!!" Akhirnya mereka berdua berteriak dan mengalami orgasme secara bersamaan.

Fahmi dan Acha merasa kelelahan dan mereka berdua bernafas dengan keras seperti orang yang habis lari marathon. Acha menaruh kepalanya di atas dada Fahmi dan memeluk Fahmi. Fahmi menyambutnya dengan mencium kening Acha, keduanya akhirnya tertidur karena kelelahan.


Studio Shooting.



"Siang Mbak Unge" sapa Herman.
"Eh Mas Herman, siang juga" sapa Brisia kembali.
"Mau ngenalin dia nih mbak" ucap Herman menunjuk ke arah Fahmi.
"Nama dia Fahmi, dia yang akan bantu jadi Production Assistant Hari ini" lanjut Herman.
"Salam kenal mbak" ucap Fahmi sambil mengulurkan tangannya.
"Salam kenal juga mas. Mohon kerjasamanya" ucap Bunga sambil tersenyum dan menjabat tangan Fahmi.

Herman mengenalkan Fahmi pada anggota kru lainnya. Seharian itu hari Fahmi diisi oleh technical meeting untuk persiapan shooting. Kesan yang Fahmi tangkap adalah selain memang berbakat, Bunga sangat baik dan humble serta ramah senyum. Senyum janda cantik itu dapat meluluhkan hati pria mana saja yang melihatnya. Yang menarik perhatian Fahmi adalah payudara Bunga dan pakaiannya yang ketat, seakan Bunga memang mengundang pria untuk melihat payudaranya yang super itu. Sejak menjanda memang Bunga sengaja semakin memakai pakaian yang dapat menarik perhatian lawan jenisnya.

Fahmi secara diam-diam memasukan obat bubuk perangsang kedalam makanan dan minuman Bunga yang sudah disiapkan oleh tim produksi. Bubuk itu tidak memiliki rasa, tapi efeknya bisa menaikkan birahi bagi yang mengkonsumsinya. Bubuk itu Fahmi dapatkan di sebuah toko online yang sudah lama menjadi langganannya. Laura Basuki, Dinda Kirana, dan Mikha Tambayong, mereka semua sudah pernah menjadi korban dahsyatnya efek obat perangsang itu.

Selesai shooting, Bunga pun memakan makanan tersebut sambil ngobrol ringan dengan produsernya, sambil sesekali membahas soal pekerjaan atau pun soal anaknya. Bunga memang sangat akrab dengan produsernya, terutama sejak dirinya menjanda. Tanpa terasa makanan dan minuman itu pun habis dan obat perangsang itu mulai bereaksi dalam tubuh Bunga. Bunga mulai merasakan sesuatu yang tidak biasa dalam tubuhnya.

"Loh kok kayaknya tiba-tiba udaranya jadi panas ya? Kok jadi gerah gini?" Tanya Bunga.

Produser Bunga hanya memandangi Bunga dengan heran.

"Engga ah, Nge, biasa aja kok. Lagian ini kan ruangan ber AC, terus ini habis hujan deres juga. Masa iya kerasa panas?" jawab sang Produser.

Bunga tidak menjawab karena tiba-tiba jantungnya berdetak kencang, ia merasa ada sesuatu yang lain dari dalam dirinya. Darahnya serasa mengalir lebih kencang, wajahnya pun tiba-tiba memerah semu, dirasakannya selangkangannya pun mulai mengeluarkan cairan tanpa bisa ia kendalikan.

"Gu... gue ke ruang latihan vocal dulu ya.." kata Bunga sambil merapikan kotak makannya kemudian mengambil tasnya dan hendak bergegas menuju ke ruangan latihan vocal.
"Ga mau ditemenin, Nge?" Tanya produser itu.
"Ga usah, Gue cuma mau latihan sedikit kok sebelum besok take lagi." Jawab Bunga.
"Oh, yaudah deh. Aku tunggu di sini aja" Jawab produsernya lagi.

Bunga mencoba menutupi birahi yang melandanya. Memang Bunga berniat kembali sendiri ke ruang latihan vocal dan melakukan masturbasi.


Studio Musik/Ruang Latihan Vocal.



Bunga masuk dan mengunci ruang rekaman itu. Bunga tidak perlu khawatir karena ruangan itu memang disediakan khusus untuk dirinya berlatih vocal. Tanpa basa basi, Bunga langsung melepaskan seluruh pakaiannya dan berbaring di lantai. Janda muda itu langsung memasukan microphone ke dalam vaginanya dan mulai bermasturbasi, sementara tangan kanannya memilin-milin payudaranya sendiri.

"Ssssttttt.... Aaaahhh..." Bunga menikmati masturbasinya.

Tangan Bunga menggerakan microphone dalam vaginanya dengan sangat liar. Bunga sendiri sebenarnya sering bermasturbasi menggunakan microphone, botol shampoo, dan benda tumpul lainnya, terutama sejak dirinya menjanda.

"Oooohhh... Hsssshhhh..." Bunga semakin larut dalam permainan ujung microphone itu di vaginanya.

Fahmi, yang dari tadi bersembunyi di ruang rekaman itu, diam-diam memperhatikan dan merekam kegiatan Bunga itu. Rekaman itu bukan digunakan untuk memeras Bunga, tapi nantinya untuk bahan onani Fahmi sendiri.

Fahmi akhirnya sudah tidak tahan lagi dengan apa yang dia saksikan dan langsung melepaskan pakaiannya. Fahmi menghampiri Bunga dari belakang. Bunga dibekap dari belakang oleh Fahmi sehingga menjatuhkan microphone yang ia gunakan untuk bermasturbasi.

โ€œEmmpphh... emmffhhhh...โ€ Bunga berusaha memberontak sekuat tenaga.

Bunga berusaha melepaskan dirinya dari bekapan Fahmi, tapi sudah bisa ditebak, tenaga perempuan bertubuh mungil seperti Bunga tidak ada tandingannya untuk tenaga besar Fahmi.

โ€œEh... Fahmi?! Lo mau apa??!!!โ€ Bunga ternyata mengenali Fahmi.

Ketika Bunga hendak bangun, Fahmi langsung memimpa tubuh Bunga, menekan tubuh Bunga agar tidak bisa kemana-mana. Fahmi tersenyum bangga melihat Bunga yang meronta-ronta.

"Aku mau bantuin kamu, kayaknya kamu perlu bantuan." Jawab Fahmi.

Fahmi mengecupi dan mencumbui tengkuk leher Bunga.

โ€œHemmmโ€ฆ. Jangaann... Fahmiiiiโ€ฆ.โ€ Artis berwajah cantik polos itu menggeliat, merasa geli sambil berusaha melepaskan diri dari dekapan Fahmi.

Namun karena Bunga sudah terkena pengaruh obat perangsang, rasanya perlawanan Bunga semakin melemah dan hanya semakin โ€˜memancingโ€™ nafsu Fahmi, apalagi sejak menjanda nafsunya terus menumpuk tanpa pelampiasan. Si runner bejat itu pun terus menciumi tengkuk leher Bunga.

โ€œHhmmmmmmโ€ฆ Fahmiiii..โ€ฆโ€ Seketika Bunga mendesah pelan saat merasakan kedua susunya diremas-remas lembut oleh Fahmi.

Bunga tau ini salah, tapi Bunga tidak bisa memungkiri kalau perbuatan Fahmi ini sungguh enak. Meski suaminya sudah tiada, tapi Bunga masih merasa perbuatan ini mengkhianati suaminya, tapi sekali lagi rasa enaknya perlakuan Fahmi mematikan akal sehatnya, apa lagi belakangan ini sejak menjanda tidak ada laki-laki yang menyentuhnya, dan Bunga juga sibuk dengan kegiatan shooting dan perekaman lagu.

Tanpa pikir panjang, Fahmi membenamkan wajahnya ke buntalan payudara Bunga yang nampak indah itu. Ukuran payudara Bunga yang pas serta pentilnya yang nyaris berwarna merah muda semakin menantang nafsu Fahmi.

โ€œAkhh!!!โ€ Bunga terpekik kaget.
โ€œFahmiiii... Stooooopโ€ฆ Jangaaan...โ€ Bunga masih menunjukkan sedikit penolakan.

Ternyata batinnya masih bisa sedikit melawan pengaruh obat perangsang pemberian Fahmi itu.

"Ayolah, ga usah nolak. Kita sama-sama pengen kan?" Goda Fahmi sambil memilin-milin payudara Bunga.
โ€œAahmm.... heemmmhhhโ€ฆ. Fahmiiiiโ€ฆ.โ€ Lirih Bunga dengan pelan dan lembut.
"Aku tau sejak menjanda kamu pasti perlu pelampiasan!" Ujar Fahmi.
"Bangsat lo, nekat banget sih!" Balas Bunga.

Kedua mata Ibu muda itu menutup, kini Bunga mulai menggigit bibir bawahnya sendiri. Sepertinya, saat ini Bunga sudah benar-benar โ€˜kalahโ€™ dengan nafsunya sendiri. Puas dengan payudaranya, kini Fahmi mulai menyerang vagina aktris cantik itu.

โ€œAaahhh jangaan Fahmiiiiโ€ฆ Jangaannhhโ€ฆ.โ€ Dengan sisa kesadaran dan tenaganya, Bunga berusaha menahan kepala Fahmi untuk menjauh dari daerah pribadinya.

Tentu saja Fahmi tetap bersikeras. Dia menjulurkan lidahnya, menyentuh bibir kemaluan Bunga.

โ€œAaahhmmmmโ€ฆโ€ Tubuh Bunga bergetar.

Tenaga Bunga mengendur setelah Bunga mulai โ€˜terbuaiโ€™ belaian lidah Fahmi pada vaginanya.

โ€œOoohhhhh... emmm.... enaakkโ€ฆ.โ€ Desah Fahmi terus menjilati vagina Bunga.
โ€œMmhhh... Uummm... Fahmiiiiiiโ€ฆ.โ€ Bunga tak bisa menahan sensasi nikmat pada selangkangannya.
"Memek janda emang udah dijamin mantap abis!" ucap Fahmi.

Entah mengapa dipuji begitu malah membuat nafsu Bunga semakin naik. Yang tadinya kedua tangan Bunga ingin menjauhkan kepala Fahmi, kini malah menekan kepala Fahmi ke selangkangannya sendiri. Sekarang kedua kaki wanita berusia 37 tahun itu secara alami melebar, sehingga Fahmi pun semakin leluasa menggerogoti vagina Bunga.

โ€œAaahh.... ahhh..... aaahhh..... EEMMMHHHHH!!!!!โ€ Ibu satu orang anak itu mengerang kencang keenakan.

Bunga akhirnya mendapat orgasmenya. Fahmi dengan liar menjilati cairan orgasme Bunga. Beruntung ruang rekaman itu terletak agak jauh dari ruang lain dan didesign untuk kedap suara, sehingga teriakan Bunga dan Fahmi tidak akan terdengar oleh siapapun.

Fahmi menciumi bibir Bunga dan memuntahkan cairan orgasme Bunga dari mulutnya ke mulut Bunga. Setelah itu, Fahmi langsung berdiri dan mengarahkan penisnya ke vagina Bunga.

"Engghhh..pe-pelan pelan Mi.." kata Bunga.

Meskipun sudah tidak perawan dan sudah pernah melahirkan, tapi vagina Bunga terasa sangat sempit, apalagi ukuran penis Fahmi memang besar.

"Siap ya Unge.." Ucap Fahmi pada Bunga.

Belum sempat dijawab, Fahmi sudah keburu mendorong pinggulnya sekuat tenaga dan amblas lah seluruh batang penis itu ke dalam vagina Bunga Citra Lestari.

"Aaaaaaahhhhhhhhhhhhโ€ฆ" pemeran film Habibie & Ainun itu hanya bisa memejamkan mata sambil menggigit bibirnya menahan sakit karena ukuran penis Fahmi yang besar.

"Sorry Nge, abis aku udah ga tahan sih.." kata Fahmi sambil mendesah.

Setelah Bunga terlihat mulai tenang dan vaginanya mulai beradaptasi dengan ukuran penis Fahmi, Fahmi mulai menggerakan pinggulnya mundur maju secara perlahan. Bunga yang sudah tidak tahan pun mengikuti insting dasarnya dan mulai menggerakan pinggulnya sendiri, berharap Fahmi mau menggerakan penisnya dengan lebih cepat.

Fahmi, yang paham dengan maksud Bunga, memenuhi permintaan wanita itu dengan menggerakkan pinggulnya dengan lebih cepat lagi. Bunyi plokk..plokkk.. terdengar tiap kali kedua benda itu bertemu.

"Ahhh..aaahh..ahhh..." Bunga mendesah sejadi-jadinya.

Fahmi memperhatikan wajah cantik Bunga Citra Lestari yang kini ada tepat dihadapannya. Wajah cantik itu kini memerah dan penuh keringat dan Bunga terus memejamkan matanya.

Fahmi terus menciumi bibir Bunga Citra Lestari. Remasan Fahmi pun kembali mendarat di kedua payudara Bunga. Di bawah pun Fahmi semakin cepat memacu penisnya keluar masuk vagina Bunga. Serangan-serangan itu membuat Bunga tidak tahan lagi. Namun tiba-tiba di saat Bunga sudah hampir mencapai orgasmenya, Fahmi malah mencabut penisnya.

"Eh, kok dicabut sih?!" Janda muda itu bertanya dengan nada protest.

Sepertinya efek obat perangsang itu sudah 100% mengambil alih fikiran dan hati Bunga. Fahmi tersenyum bangga melihat efek obat itu.

โ€œGimana, Nge? Mau dimasukin lagi nggak?โ€ Goda Fahmi yang terus menggesek-gesekkan alat kelaminnya ke permukaan vagina Bunga.
โ€œMasukin lagiiiโ€ฆpleaseeeโ€ฆ.โ€ Lirih Bunga memelas, bahkan terdengar seperti memohon-mohon.
โ€œOke dehโ€ฆheheโ€ฆ" Jawab Fahmi sambil tertawa.

Kombinasi maut obat perangsang dan lama tidak merasakan sentuhan lelaki membuat janda muda itu terlihat seperti wanita murahan. Fahmi membalik tubuh penyanyi lagu "Sunny" itu dan kembali memasukan penisnya ke vagina Bunga dengan cara doggy style. Kian lama rasa nikmat itu terasa semakin kuat, Bunga mulai mengeluarkan desahan-desahan penuh kenikmatan.

โ€œAaahh... Aaaahhh....โ€ Bunga mendesah keenakan.

Fahmi mulai meningkatkan tempo tumbukan penisnya terhadap vagina Bunga. Fahmi juga menyukai sensasi kedua pahanya yang terus bergesekan dengan bokong halus milik Bunga Citra Lestari.

"Aaahhh... Aaahhh... Uummhhh... Mmmhhhโ€ Nafas dan desahan Bunga semakin cepat, berbanding lurus dengan kecepatan hujaman penis Fahmi.

Fahmi menjambak rambut Bunga yang panjang dan lurus itu dan menariknya kebelakang. Fahmi meraih wajah Bunga dan menciumnya dengan liar dari belakang, tentu saja Bunga membalas ciuman itu dengan lebih liar. Tiba-tiba, Bunga melepaskan ciuman itu dan terus mendesah dan berteriak karena permainan Fahmi.

"Teee... Russss..." ucap Bunga sambil keenakan.
"Bangsat lo Fahmi! Ayo, perkosa gue terus!!!" Perintah Bunga.

Tidak perlu diminta, Fahmi semakin bergerak dengan liar, bahkan terkesan seperti Bunga dipakai asal-asalan. Payudara Bunga terus bergoyang dan terguncang dengan liar akibat gerakan Fahmi.

"Gue... Mau... Keluar... Oooohhh!!!" teriak Bunga Citra Lestari sambil terbata-bata.
"Oh, yeeeessss... Thank God..... Enak banget!!!" ucap Bunga saat akhirnya dia mendapat orgasmenya.

Fahmi berhenti sejenak sekedar ingin meresapi siraman vagina Bunga yang begitu hangat pada batang kejantanannya. Tak lama kemudian, Fahmi mulai menggenjot lagi.

โ€œCcpphhh... ccpphhhh..โ€ Fahmi melumat bibir Bunga dengan sangat bernafsu, dan Bunga juga membalasnya dengan begitu bergairah dan penuh nafsu.

Fahmi tiba-tiba melepas penisnya dari tubuh Bunga dan dengan cekatan membalik tubuh Bunga.

"Aku masukin lagi ya..." tanya Fahmi sambil menggesek-gesekan penisnya di bagian luar pantat Bunga.
"Terserah lo aja, puasin gue pokoknya!" jawab Bunga dengan lemas.

Tapi bukannya dimasukan ke dalam lubang vagina, Fahmi malah menganal Bunga. Bunga tidak protes dan malah ikut menggerakan pantatnya.

"Oh yeah!" teriak Bunga dengan puas.

Fahmi terus menggerakan penisnya keluar masuk lubang pantat Bunga. Pantat seorang Bunga Citra Lestari ternyata lebih nikmat dari dugaannya. Fahmi memainkan penisnya dengan kasar sehingga Bunga berteriak sejadi-jadinya. Fahmi menjambak rambut Bunga dan menariknya kebelakang. Fahmi meraih wajah Bunga dan menciumnya dengan liar dari belakang. Bunga terus mendesah dan berteriak karena permainan Fahmi.

"I'm cumming!!!" Teriak Bunga.

Salah satu juri Indonesian Idol itu tidak lama juga mendapatkan orgasmenya karena permainan anal Fahmi.

"Gila, enak banget.... Udah lama gue ga sepuas itu." ucap Bunga sambil ngos-ngosan.
"Iya, enak banget" ucap Fahmi.

Fahmi, yang belum mengalami orgasme, berdiri dan mengarahkan penisnya ke wajah Bunga. Bunga paham betul apa yang diinginkan Fahmi. Fahmi menekan pipi Bunga dan langsung menghujamkan penisnya ke dalam mulut Bunga.

โ€œUgghh ugghh.โ€ Air mata merembes keluar dari sela-sela mata Bunga.
โ€œuhuk... uhuk... uhuk... uhukโ€ฆ.โ€ Bunga terbatuk-batuk karena penis Fahmi yang besar itu.

Hujaman penis Fahmi mengenai kerongkongannya berkali-kali. Bunga kelihatan benar-benar larut dalam permainannya ketika mengemut-emut batang penis Fahmi. Lidahnya menari-nari dengan panasnya saat mengulum penis Fahmi.

"Ungeee.... Aku mau keluaaaar...." Ujar Fahmi sambil memejamkan matanya sambil menikmati moment ini.

Mendengar itu Bunga malah bertindak liar dengan semakin memperdalam sedotannya dan jilatannya sehingga Fahmi akhirnya mendapat orgasmenya di dalam mulut Bunga. Bunga nampak tak memberontak, justru terlihat semakin menikmati. Bunga melepas penis Fahmi, dan sperma Fahmi sudah ditelannya semua. Tidak lupa Bunga juga menjilati penis Fahmi untuk membersihkan penis Fahmi dari sisa-sisa sperma. Sebagai hadiah penutup, Bunga mengecup kepala penis Fahmi.

Tanpa berkata apa-apa, Fahmi beranjak dari lantai, langsung cepat-cepat berpakaian dan keluar dari ruang latihan vocal itu sementara Bunga terbaring lemas di atas lantai sambil berusaha mengatur nafasnya lagi. Wajah putih Bunga terlihat merah dan penuh keringat. Terdengar suara ketukan di pintu ruang rekaman lagu Bunga.

"Unge, udah belom latihan vocalnya? Kita udah harus pulang nih, kamu kan udah ditunggu anak kamu loh" ucap assistant pribadi Bunga dari luar pintu.
"I... Iyaaa... Sebentaaaar..." Jawab aktris cantik itu dengan lesu.

Bunga segera berpakaian lagi, mengelap keringatnya dan mengenakan makeup seadanya agar tidak ada orang yang curiga. Pemain film Saus Kacang itu meninggalkan ruangan makeup untuk kembali ke rumah agar bisa berkumpul bersama anak semata wayangnya. Setelah sekian lama tidak merasakan sentuhan lelaki, akhirnya Bunga Citra Lestari dapat melepaskan nafsu yang terpendam dalam dirinya, ini semua berkat Fahmi dan obat perangsangnya.



To Be Continued....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd