Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Runtuhnya Kesetiaan Zaujah (Kisah Nyata)

08. Malam Yang Mengubah Segalanya

POV Author :


Bibir keduanya kini kembali berciuman, yang awalnya lembut namun makin lama semakin panas hingga bibir mereka saling berpagutan dengan lidah yang saling membelit. Tak ketinggalan, Fika melingkarkan kedua tanganya dibelakang leher Rezky, seolah tak ingin kesempatan itu lewat sedetikpun.
Rezky juga tak tinggal diam, begitu dia mendapatkan “ijin” dari Fika sebelumnya, tangannya mulai aktif. Fika merasakan payudara kirinya mulai disentuh dengan lembut, sementara tangan kiri Rezky yang sebelumnya merangkul pinggul Fika, kini juga mulai bergerak mengelus perlahan dari luar daster.

Dalam posisi Fika yang duduk di bibir sumur, keduanya berciuman cukup lama, kedua tangan Rezky secara aktif meremas payudara dan bongkahan pantat Fika dengan intens.

Begitu bibir keduanya terlepas, Fika dengan erat memeluk Rezky yang berdiri didepannya. Posisinya yang duduk pada bibir sumur membuat Fika harus membuka lebar pahanya agar Rezky dapat dipeluknya erat tanpa jarak.

“mas..., mas tidak sekedar mainin Fika kan?” bisiknya lirih

“enggak mbak, Kiky sama sekali tidak ada keinginan mempermainkan mbak” sambil menatap mesra mata Fika

“bener?” Tatap Fika dengan penuh harap

“iya mbak” angguk Rezky dengan pasti
Kembali mulut mereka bertautan dan saling melumat dengan ganas.

Tangan kanan Rezky kembali aktif, namun kali ini dengan terampil jari jemarinya mulai melepasi tiga kancing daster yang dikenakan Fika hingga akhirnya daster itu terbuka dibagikan depan hingga di atas pusar.

Dengan perlahan, tangan kanan Rezky masuk dan akhirnya digapailah payudara Fika yang besar nan segar dengan puting coklat muda dan telah tegang pertanda Fika sudah mulai terangsang.

“pelan-pelan sayang remasnya” bisik Fika

“ughh, maaf sakit ya mbak? gemes banget akunya mbak” ujar Rezky berlaga cupu.

“nah, iya gitu sayang enakkh”

“putingnya mainin sayang”
pinta Fika pada Rezky.

Dengan begitu bernafsu Rezky, mencumbui wajah dan leher Fika. Namun tetap, dia harus berhati-hati agar tidak meninggalkan bekas apapun karena Budi juga ada di rumah bersama Fika tiap hari.

Posisi keduanya dimana Fika duduk mengangkang sementara Rezky berdiri tepat ditengah-tengah selangkangan Fika membuat keduanya aktif saling menggesekkan bagian pangkal paha yang masih sama-sama tertutup. Rezky masih menggunakan sirwal ¾ sementara liang senggama Fika yang sudah basah masih tertutup celana dalam berwarna peach. Meskipun demikian, Fika dapat dengan pasti merasakan tonjolan keras yang ada diantara pangkal paha Rezky menekan-nekan kearah liang senggamanya.

Serangan di payudara serta gesekan keduanya di bawah membuat Fika semakin terbuai dalam gairah, wajah Rezky dia tarik ke payudaranya, kepalanya ditekan agar terbenam sepenuhnya pada payudara Fika.

Rezky tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan kemudian dia membuka mulut serta melahap ujung payudara Fika yang sudah tegang.

“oughhhh pelann sayang” wajah Fika mendongak menahan nikmat. Hampir saja Fika menjerit nikmat namun urung dilakukan karena dengan cepat dia menggunakan tangan kanannya untuk membekap mulutnya sendiri.

“aahhh sayaanggg, mainin pakai lidaahahh, uggh pinter banget kmu sayaanggg”

“iyyaa gituuu eenakk”


Rezky seperti pria yang kehausan dan bergantian melahap payudara Fika kiri dan kanan, serta kadang naik mencumbui leher Fika dan kemudian kembali melahap payudaranya.

Tonjolan batang yang keras dan mengganjal selangkangannya membuat Fika tak urung menjadi penasaran ditengah gempuran birahi Rezky pada payudaranya.

Fika memilih membenamkan wajahnya pada rambut Rezky, sementara tangannya dengan tidak sabar turun dan berusaha meraih tepian celana sirwal yang dipakai Rezky dan dengan cekatan berhasil menelusup masuk ke celana dalamnya.

Dalam hatinya ada perasaan bergetar, setelah sekian lama karena kesetiaannya pada Budi, kini dia kembali menggenggam batang kemaluan milik pria selain suaminya sebagaimana ketika dulu dia belum menikah.

Menyadari bahwa Fika telah masuk dan menggenggam batang kemaluannya, Rezky menghentikan lumayan bibirnya pada payudara Fika. Dipandanginya wajah ummahat yang senantiasa bercadar itu ketika ia menuntut ilmu. Sementara Fika, yang terengah-engah menahan birahi memandangi wajah Rezky dengan penuh cinta.

“sayang..., gede banget ...” ujar Fika, yang meskipun dia belum melihat secara langsung namun dari yang dia sentuh dan raba menunjukkan diameter dan panjangnya jauh melebihi milik Budi suaminya.

Tangan halus Fika mengelusi batang Rezky yang sudah ereksi dengan keras dan sesekali dikocok lembut. Celana sirwal yang dipakai Rezky memang memudahkan Fika karena tangannya dapat leluasa dan tidak sesak.

Keduanya tak bosan-bosannya kembali berciuman dengan panas dan sesekali mereka mendesah menikmati rangsangan yang saling mereka berikan.

“ohh mbakk”

“ouhh ahhh aakhhh enak banget sayang”


Rezky ingin meningkatkan tahap permainan cinta mereka, dengan perlahan dia turun dan dengan posisi ½ berjongkok kini dirinya tepat berada di depan selangkangan Fika yang mana samar-samar telah basah celana dalamnya.

Fika seolah mengerti ketika kedua tangan Rezky bergerak masuk dari bawah dasternya yang telah terbuka itu hingga mencapai pinggul, Fika dengan sadar sedikit mengangkat pantatnya agar Rezky dapat melepas celana dalam warna peach yang telah basah oleh cairan kewanitaannya tersebut.

Mata Rezky menatap nanar melihat indahnya liang senggama Fika yang nampak sangat sempit, dimana bulu-bulu kemaluan Fika yang memang rutin dia rapikan sepekan sekali memudahkan Rezky dalam menatap lekat liang senggamanya.

“sayaang, maluuu” ujar Fika manja

“jelek kan, pasti sayang jijik”

“tidak mbak, liang senggama mbak Fika sungguh nampak nikmat menggoda”
jelas Rezky yang matanya masih menatap lekat pada keindahan di depan matanya. Kulit betis dan paha Fika yang begitu mulus tanpa cacat dan diujungnya terdapat bukit yang nampak terlihat belahannya sempit menggoda berwana kemerahan.

Fika tersipu malu ketika liang senggamanya, bagian paling intim dari tubuhnya yang kini telah terbuka sepenuhnya kepada lelaki yang bukan mahram, bukan suami sahnya dan kini lelaki itu memuji bahwa liang senggamanya akan memberikan dia kenikmatan.

“mmm jadi sayang suka?” tanya Fika malu-malu

“suka banget mbak sayang”

Jantung Rezky berdegup naik, dia dibuat kagum oleh keindahan wanita yang selama ini konsisten menutup auratnya dengan sempurna, kini telah mengangkang pasrah dengan kemaluan terbuka bebas duduk di bibir sumur. Rasanya Rezky harus berterimakasih kepada pak Hasan (papa Fika) yang telah memalang dan menutup sumur tua ini dengan plat galvalum 1½ inchi jauh-jauh hari sebab di rumah ini ada anak kecil. Sehingga dengan itu pula, Rezky dapat dengan leluasa menggarap dan menggasak liang senggama putri cantiknya malam ini di tempat itu tanpa kawatir akan jatuh terperosok.

Fika memang telah pasrah sepenuhnya untuk digarap oleh Rezky. Telah siap tanggalkan sepenuhnya marwah dan rasa malunya sebagai seorang muslimah, sebagai seorang istri, sebagai seorang ibu dihadapan pemuda ganteng yang telah memikat hatinya.


Bersambung ...
 
teman-teman sekalian, mohon maaf yang sebesar-besarnya belum dapat menulis agak panjang. rencananya memang ketika selesai aktivitas akan saya lanjutkan mengetik hingga proses Fika saya gasak memeknya. namun ternyata, usai magrib tadi mendadak saya bersin-bersin dan hidung mulai berair plus mulai pusing di kepala pertanda harus istirahat sehingga akhirnya saya cukupkan ketikan tadi siang saja untuk di-posting malam ini karena sudah terlanjur berjanji.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd