Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sahabat Lamaku yang Nakal, Rania

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Siap hu, nanti nubi usahakan hanya pakai sudut pandang si Putra doang. Tapi misal ada yang makai sudut pandang karakter lain, mohon dimaklumi ya hu, karna untuk mengisi kekosongan cerita.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Update mulus, untuk mengisi kekosongan hu :D
2845041156d66300801ef275c357a4e647245e25.jpg

Hari ini bakal update ya hu, stay tune.
wah rania nh huu...
 
Dress Pembawa Sial
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

POV Rania

"Dik.. Tadi habis ngewe yo sama suaminya?"

"Eehh.. Iya pak, maaf kalau nungguin Rania lama.." Jawabku sambil mengelap bekas peju Putra yang masih menempel di wajahku,

"Oh iya, gak apa-apa dik, saya juga ngerti, saya juga pernah muda soalnya.." Tawa bapak itu, dari awal aku pun sudah menduga bahwa tidak masalah juga kalau masih ada bekas peju Putra di wajahku, dilihat dari bapak ini saja aku sudah tahu, dia bukan tipe yang biasa nafsuan dengan mudah, apalagi sekarang sepanjang perjalanan, kami mengobrol seakan-akan seorang bapak dan juga anak,


"Hehe iya pak.. Maaf ngerepotin.."

"Adik ada kerjaan ya? Hari libur begini masih saja ya dik, nasib menjadi budak perusahaan, keluarga pun harus ditinggalin.."

"Iya pak, memang berat ya pak untuk ninggalin keluarga, apalagi orang yang paling kita sayang.." Jawabku, mengiyakan saja apa yang bapak itu katakan, kalau aku bilang liburan, nanti dia malah lanjut bertanya lagi kenapa aku liburan sendirian..

"Saya juga punya pengalaman yang sama kayakmu dik.. Tapi lebih pahit lagi.." Mendengar pernyataan bapak itu, membuat gua mengerutkan dahi, pengalaman sepahit apa yang dimiliki bapak ini?

"Saya dulu, juga sering sekali kerja keluar kota, sana sini, sampai ninggalin istri saya.."

"Saya padahal tidak pernah memikirkan hal seperti itu sekalipun dik.." Lanjut bapak itu, sambil sedikit meneteskan air mata, suaranya mulai perau, membuat suasana di mobil kali itu semakin sedih..

"Emang.. Apa yang terjadi pak?"

"Suatu hari, setelah saya pulang dari kerja.. Saya memergoki istri saya.. Dia.." Tangisan bapak itu pun semakin menjadi-jadi, kami pun hampir menabrak pembatas jalan, untung saja sang bapak masih bisa mengendalikan emosinya..

"Istri saya.. Sedang bersetubuh dengan sahabat saya sendiri dik.." Air mata bapak perlahan-lahan semakin banyak menetes, seakan-akan memberi tahu kepadaku, sepedih apa perasaan sang bapak pada waktu itu..

Tangisan sang bapak pun mengaduk-ngaduk emosiku, membuat diriku ingin meneteskan juga air mata ini, tapi aku berusaha untuk menenangkan si bapak, agar perjalanannya tidak semakin lama, dan tidak mengganggu rencanaku berikutnya..

Karna segala cara yang aku lakukan belum juga dapat menenangkan bapak, aku pun mencoba mencari minuman atau makanan, yang menurutkan bisa membuat si bapak tenang, tapi tokonya itu rupanya lumayan jauh dari tempat kami berhenti.. Tanpa berpikir panjang, aku pun berlari kesana, tanpa menyadari bahwa aku masih memakai dress pendek berwarna hitam ini,

28446142186c2ced90ae285882a77eb39d046685.jpg

"Astaga kenapa ran, kenapa Rania sesembrono ini?" Tanyaku pada diriku sendiri saat sudah tepat didepan toko minuman itu,

"Habis dapat minuman dan makanan dari bapak itu, bayar, langsung kabur.. Aku gak mau diliatin banyak orang disini.." Sambil memasuki toko itu dengan perasaan sedikit cemas, bagaimana tidak cemas? Aku yang biasanya keluar berpakaian lumayan tertutup, memakai hijab, sekarang hanya memakai dress, yang sangat membentuk tubuhku, dapat menggoda para kaum adam disekitarku..

Namun yang namanya naluri perempuan, aku yang sudah menemukan yang diinginkan, masih saja melanjuti mencari barang lain, padahal belum sama sekali aku butuhkan..

Ckrekk..

Akupun terkaget dengan adanya flash dan suara jepretan kamera yang sangat keras itu, seperti sengaja membuatku menyadari ada yang sedang memotretku diam-diam, tapi siapa? Padahal toko ini sedang keadaan lumayan sepi, bahkan tidak ada yang didekatku tadi,

"Apa halu aku doang ya? Ah.. Halu doang kali.." Tanyaku dalam hati untuk menenangkan diri, sambilan berjalan menuju kasir, belum sampai untuk membayar, aku dihalangi oleh seorang lelaki, yang jika kuterka umurnya sudah berkepala 3,

"Maaf pak.. Permisi.." Dorongku sedikit agar bisa menggeser tubuh bapak itu yang menghalangiku, baru saja aku bisa lolos darinya, pantat aku langsung digrepe olehnya, membuatku kaget lalu terjatuh ke lantai, membuat makanan dan minuman yang kubawa pun jatuh berserakkan,

"Aduh maaf dik.." Maaf bapak itu, sambil mengambil barang-barangku yang jatuh tadi,

"Ah iya pak, gapapa.." Jawabku spontan lagi, apanya yang tidak apa -apa Rania, padahal dirimu baru saja dilecehkan oleh bapak ini,

"Oh iya dik.. Lihat foto ini coba.." Dikasih lihatlah hp bapak itu kepadaku, dan benar rupanya yang tadi aku rasakan bukan halu, tapi benar-benar kejadian, aku telah difoto dengan bapak ini, memakai dress berwarna hitam, dan terpampang jelas mukaku disana,

"Ah iya pak.. Gak apa-apa, saya seksi kan pak?" Godaku ke bapak itu sedikit genit, agar masalahnya tidak berjalan makin panjang, lagipula pikirku itu hanya untuk konsumsinya pribadi, tapi lagi-lagi aku salah..

"Iya dik seksi.. Saya sebarin foto mu ini ya dik.. Pasti banyak yang suka.." Kata-kata bapak itu membuatku kaget, dari yang awalnya aku lumayan tenang, menjadi sangat gegabah, dan langsung memohon kebapak itu untuk menghapusnya..

"Tolong pak.. Jangan disebarin.. Mau ditarok dimana muka keluarga saya nanti.." Ibaku kepada bapak itu, lalu bapak itupun menyuruhku untuk menemuinya diwc, waktuku hanya 30 menit diberikan oleh bapak itu, jika aku belum juga berubah pikiran, maka foto itu akan disebar olehnya, dan tubuhku ini pasti dapat dilihat oleh orang banyak di internet..

Hanya butuh 5 menit, untuk membuatku langsung pergi ketoilet untuk menemui bapak itu, wc ditoko ini lumayan kotor, bahkan masih banyak sampah yang berserakan, seperti tidak diurus saja,

Sudah saat aku berada di wc, aku tidak menemukan siapapun disana.. Aku pun menunggu ditoilet, pikirku daripada bolak-balik, lebih baik menunggu saja, padahal kalau dipikir lagi, aku sedang berada di wc pria..

Akupun mencoba untuk selfie, dan berencana untuk mengirimnya kepada Putra, agar dia tidak terlalu mengkhawatirkan ku, tapi.. Aku langsung dikagetkan oleh suara langkah kaki yang memasuki wc ini,

"Dik.. Udah siap belum?" Kata bapak itu dari luar toilet, tepat sekali didepan pintu toilet ku ini, lalu ketika aku buka, aku dikagetkan dengan 2 kontol hitam legam, berurat yang membuatku menelan ludah, lebih besar daripada kontolnya Putra kemarin.. Membuatku terdiam, dan hanya bisa menatapnya saja..

28450908b8569fd5ef0359fe91ef6dd6e8f5ee34.jpg

"Jangan diliatin dik.. Nanti kami sebarin lho fotonya.." Ancamnya, sambil menyodor-nyodorkan kontolnya itu kedepanku, akupun spontan langsung jongkok dan memegang kedua kontol itu,

"Halus sekali tanganmu dik.. Jangan dipegang doang.. Dikocokin juga dong haha.."

"Pasti kau belum pernah lihat kontol sebesar ini kan dik? Kau aja udah berapa kali nelan ludah itu.. Haha.." Ejeknya, membuatku sedikit emosi, tapi aku mencoba mengabaikannya agar ini cepat selesai..

Waktuku tinggal 10 menit lagi, dan belum ada tanda-tanda bahwa bapak-bapak ini akan memuncratkan pejunya,

"Pakai mulutmu yang halus itu dik kalau mau cepat haha.."

"Iya.. Habis itu kau ciumanlah sama pacarmu itu, biar dia juga merasakan kontol kami ini, haha.." Ejeknya lagi sambil tertawa habis-habisan, membuatku semakin emosi, sekaligus panik, yang memaksaku untuk mengulum kedua kontol bapak-bapak yang bahkan baru aku kenal ini..

2845091307ec9638471141ac9710e85e3d2c67d8.jpg

Saking baunya kontol mereka ini, membuatku mual dan rasanya ingin muntah, tapi tetap saja dengan perasaan tidak enak ini, aku tetap memaksa mengulumnya

"Mantap dik.. Ini baru bikin kami cepat muncrat.." Kontolnya sangat susah untuk masuk ke mulutku, bahkan untuk melahap setengahnya saja, aku tidak bisa..

Waktu perlahan-lahan habis, membuatku semakin panik, sekaligus horni karna bukan hanya aku yang membuat mereka nikmat, merekapun memegang-megang pantat dan payudaraku, membuatku semakin terangsang, dan menikmati permainan ini..

Sebelum waktu habis, tepat sekali kedua kontol yang sedang aku kulum ini muncrat, membasahi muka dan juga dressku ini..

28450923cd5bd81148686f3808cc83875b9d56c4.jpg

"Makasih ya dik.. Bapak puas dengan pelayananmu.. Ini ada nomor bapak siapa tau kamu mau main lagi haha.." Tawanya sambil mengejekku seperti lonte, bahkan lebih buruk dari itu, karna aku sedikitpun tidak dibayar oleh mereka,

Setelah kedua bapak itu meninggalkanku sendirian di toilet, pikiranku masih saja belum bisa melupakan permainan tadi, padahal aku sudah dilecehkan oleh mereka, akupun bertanya-tanya, apakah nanti aku akan lebih nakal dan binal daripada ini?

Bersambung..
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Selanjutnya mungkin akan POV Rania lagi ya hu, habis itu balik lagi seperti biasa :D
Ane ganti DP hu, coba tebak itu karakter yang mana hu. :D
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd