Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Salah Booking Kamar

n00bietol

Semprot Baru
Daftar
27 Jan 2015
Post
48
Like diterima
234
Bimabet
Lagi-lagi cerita selingan. Enjoy!

Index :

<<Masa tayang gratis di website ini telah berakhir. Silakan membeli buku ini di google play books dengan judul : SALAH BOOKING KAMAR. Terimakasih.>>

Tahun 2004.

"Mas, kayanya salah booking deh orang corporate ...," katanya lemas.
"Maksudnya?"

"Masak kita jadi satu kamar?"

"Heh?"

"Nih, liat aja sendiri."

Room 325
Helmi Andhana Jati
Andhika Buwono

"Namamu cowok banget sih," keluhku.

"Udah coba hubungi mbak Stefi?"

"Udah mas, katanya dia cuti sampai hari Rabu, padahal Sabtu kita sudah berangkat," tukasnya kesal.

"PIC yang lain ada?"

"Ga ada mas, soalnya semua udah dianggap beres. Geblek bener emang."

"Kadang-kadang emang perlu biodata yang lengkap ya. Kalo gini jadi penting banget," kataku ga penting.

"Terus gimana mas?"

"Kamu cek di yellow pages gih, terus cariin kamar buat aku. Selesai kan?"

"Tapi seminarnya 4 hari mas. Kantor pasti ga bakalan kasih. Kita juga udah overbudget tahun ini mas untuk akomodasi, masak lupa sih? Kemarin aja satu divisi kita inepin abis 30 juta."

"Ya, udah, pake duitku aja. Yang penting kamu cari aja dulu."

Helmi adalah staff di divisi training, dan aku adalah manajernya. Kami mendapat tugas dari holding (corporate) untuk mengikuti seminar tentang Training & Development. Ini kali pertama perusahaan kami yang tak terlalu besar ini diundang dalam seminar oleh corporate.

Sorenya wajah Helmi makin kusam saja.

"Full booked mas," katanya sambil duduk di depanku lemas.

"Mosok ah?"

"Iyaa, udah aku hubungin semua penginapan yang ada di deket tempat seminar, ada sepuluhan kali, katanya full booked semua. Itu long weekend mas," keluhnya lagi, sambil terisak.

Aku paham betul dia pengen sekali ikut seminar itu. Terutama karena pembicara-pembicaranya yang menarik dengan kredensial yang kami cari.

"Gini aja, kamu ikutlah seminar itu, aku ga usah ikut. Nantinya setelah pulang seminar, kamu bisa share sama kita di sini. Gimana?"

Dia terdiam.

"Sepakat?" aku mengangsurkan tanganku ke dia. Dia mendongak, dan kemudian tersenyum. Tangannya membalas tanganku.

"Nah, gitu dong."

***********

Pagi-pagi sekali, Helmi sudah duduk rapi di mejaku. Aku yang sebenarnya masih pengen ngopi pagi dan baca koran menjadi sangat terganggu. Mukanya agak ditekuk pula.

"Apalagi Helmi?"

"Mas, kayanya kok ga adil kalo cuman gara-gara kita satu kamar terus kamu batal pergi."

Aku menghela nafas.

"Terus maumu gimana?"

"Ya udah, kita berangkat bareng aja mas,"

"Lho, kamarnya terus gimana?"

"nanti aku pesen ekstra bed aja mas, di hotel."

Aku merenung sejenak.

"Kamu udah minta ijin suamimu, Hel?"

"aku rasa dia ga perlu tahu mas. Toh kita bakal seminar ...," jawab dia ragu.

"Jujurlah Hel,"

"Pokoknya kita berangkat bareng aja mas," katanya dan kemudian berlalu dari hadapanku.

***********

Pesawat kami mendarat di kota Y pukul 14.30, dan kami bergegas naik taksi untuk menuju tempat seminar yang jaraknya 20an kilometer dari Bandara. Bandara macet karena ini long weekend. Kami tampaknya salah strategi.

Di dalam taksi, aku baru sadar bahwa ternyata Helmi berdandan ekstra untuk seminar itu. Entahlah, tak biasa-biasanya dia berdandan cukup lengkap. Makeupnya tampak lebih tebal daripada biasanya di kantor. Bajunya pun juga tampak lebih rapi dan berkelas, dengan dalaman kemeja warna putih, blazer warna biru dan rok span warna senada. Sepatunya pun tumben, high heel 5 cm. Dan setelah kulihat-lihat, Helmi ternyata manis juga. Badannya memang agak gempal, pendek, tapi kulitnya putih dan bibirnya tipis merona. Rambutnya panjang lurus dan disasak.

"Kamu dandan kaya mau kemana aja. Ntar salah kostum lho," ceplosku. Kami satu team memang sudah sangat akrab dan terbiasa ceplas-ceplos.

"Biarin ah mas, sekali-kali."

Dalam perjalanan yang cukup panjang itu, kami akhirnya banyak ngobrol. Helmi memang rame. Banyak hal yang dia ceritakan, mulai dari urusan training sama divisi marketing yang ga selesai-selesai karena dijadwal susah banget, sampai urusan menikah sama orang sales yang ditinggal-tinggal mulu.

"Capek mas, Tyo pergi-pergi mulu, akunya di rumah sendirian."

"Lah, bukannya Tyo udah ngajuin mutasi ke bagian corporate sales?"

"Belum diapprove sama pak Ilham, katanya ga ada tenaga di ritel mas. Dia juga sekarang kalo pulang malem mulu, udah gitu capek. Kemarin seminggu dia sakit mas, kata dokter sih anemia akut,"

"Woalah, dirawat dong makanya suamimu,"

"Ya kalo itu mah kagak usah kamu ajarin mas," katanya sambil ngikik.

Iya, kebetulan aku kenal sama suami Helmi. Namanya Tyo. Masih sama-sama satu holding sama kantorku. Mirip Helmi, badan Tyo pun tambun. Cocok. Mereka berdua menikah sudah sekitar 2 tahun, tapi belum punya anak.

Sekitar satu jam kemudian sampailah kami di resort tempat seminar akan diadakan. Setelah check in dan mengambil kunci, seorang staf corporate menyambut kami karena kami ternyata sudah telat sekitar 30 menit untuk sesi pertama. Sesi Pertama ini cukup menarik karena si pembicara cukup interaktif, dan melibatkan kami dalam FGD yang sangat fun. Aku terpisah dari Helmi karena grup kami berbeda. Aku baru tahu kalo tak ada satupun orang corporate yang aku kenal dalam forum ini. Kami semua asing satu sama lain, dan interaksi pun agak canggung awalnya.

Sesi Pertama selesai jam 19.30 malam, dan setelah makan malam aku sempet kenalan dan ngobrol dengan beberapa manajer training di sister company. Aku biarkan Helmi mengembangkan network sendiri, toh dia sudah gede, masak apa-apa harus dikenalin. Sekitar jam 10 malam, tampaknya orang-orang sudah pada capek, dan akupun juga. Aku mencari Helmi, tapi dia ttak terlihat. Mungkin sudah duluan ke kamar. Aku bergegas menuju kamarku.

Aku mengetok pintu. Aku tahu aku bisa saja membuka pintu langsung karena aku juga pegang kunci, tapi tampaknya tak sopan jika aku langsung main masuk saja.

"Hel, kamu udah di dalam?"

Tidak ada jawaban. Kuketok lagi, tapi aku tak berani terlalu kenceng, takut mengganggu tetangga kamar.

Akhirnya aku membuka pintu kamar. Lampu sudah menyala. Tapi kamar kosong.

Mungkin dia di kamar mandi. Samar-samar kudengar suara air gemericik. Aku mengetok pintu kamar mandi.

"Hel, kamu di dalem?"

"Iyoo," sahutnya.

Aku lelah banget, dan baru terasa sekarang. Paling enak memang mandi air panas dan terus tidur. Aku menunggu Helmi selesai sambil nonton TV. Dan aku baru sadar. Kemana extra bed yang dijanjikan? Kasurnya Queen memang luas, tapi kan tak mungkin aku tidur seranjang dengan Helmi?

Pintu kamar mandi terbuka.

"Hel, kok extra bednya ga ada?"

"Iya, mas. Tadi aku juga udah telpon resepsionis. katanya extra bed kepake semua, jadi kita harus nunggu."

"Huh," kataku sambil memandang Helmi.

Helmi sedang mengeringkan rambutnya sambil menonton TV. Make-upnya sudah bersih, dan kupikir manis juga dia tanpa make up. Pipinya yan tembem putih, dan bibirnya yang tipis ternyata sangat menarik. Pantes saja Tyo tergila-gila. Dia memakai daster batik sebatas dengkul sebagai kostum tidurnya.

"Terus gimana Hel?"

"Gimana maksudnya mas?"

"Tidurnyaaa."

"Ya gimana lagi mas, kita tidur di kasur yang sama."

"Aku ga yakin itu ide yang bagus."

"mas punya alternatif lain? Ga ada yang mas kenal kan di seminar tadi."

"Udah mas, paling tidak malam ini aja. besok kita cari solusinya. Sekarang sudah malam."

"Kamu ga keberatan Hel?"

"Tadi aku juga udah mikir gitu mas, tapi ini bukan kesalahan siapa-siapa."

Aku mengangguk dan bergegas mandi.

"Udah ngabarin Tyo Hel?"

"Hel ..."

Ternyata dia udah tidur. TV masih menyala. Aku mematikan tv dan lampu, dan kemudian berbaring di sisinya. Dia tidur jauh di pinggir ranjang, dan aku kira itu cukup untuk membatasi gerak kami berdua.
 
Terakhir diubah:
lanjuttttt..... makin penasaran...
 
Ceritanya menarik suhu - ayo d lanjut lagi. Gelar tiker dulu ah...
 
wuih mantap nih. kemarin sempet punya ide buat bikin cerita kayak gitu, ternyata udah ada yg bikin duluan. lanjutkan om
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd