Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Sang Penakluk

Entah sudah berapa lama aku mengulang-ulang video persetubuhan sejenis budhe dan mbak warni. Birahiku makin liar, si Johnny makin meronta ngaceng naik turun. Kocokan lembut dari jariku tak mampu memuaskannya. Pusaka saktiku yg satu ini sepertinya makin ganas dan haus akan memek, padahal belum genap seminggu aku kehilangan keperjakaanku, tp d otakku hanya ada memek, tempik dan penthil susu. Sial, kenapa baru sekarang aku merasakan kenikmatan lubang wanita.
Saat aku melamun, terlihat sosok teh lasmi yg sudah lengkap berpakaian. ia nampak tergesa-gesa berjalan menuju ruang cuci di belakang. Namun melihatku yg asik menonton layar HP sambil mengocok si Johnny ia segera mengubah arah untuk menghampiriku.
"Mas Harry nonton apa sih, drtd kok ga pake baju, nanti klo ada yg pulang gmn, bisa-bisa teteh d pecat", teh lasmi tiba-tiba sudah berdiri disampingku tanpa kusadari.

Matanya langsung terbelalak seperti tak percaya ketika melihat video yg kutonton adalah video budhe dan mbak warni yang saling menjilati kemaluan satu sama lain. Otakku yg lemot ini membuat tubuhku tak bereaksi. Aku hanya terdiam, tak terpikir pula untuk menutup HP ku atau sekedar mengunci layarnya agar di tak lagi bisa melihat video koleksi terindahku itu. Otakku yg sudah dikuasai birahi yg tak terbendung ini justru berpikir lain.
Kutarik tangan teh lasmi sehingga tubuhnya mendekat ke arahku. Kuangkat kaosnya hingga nampak gunung kembarnya yg kecil itu. Tanpa basa-basi kukenyot pentilnya itu. Bergantian kanan kiri. Tak puas hanya itu, aku sedikit menggigit puting nya bagian kiri.
"Aduh mas, sakit", rintihnya
"Jangan digigit kenceng-kenceng", tambahnya lagi
Mendengar ucapannya nafsuku makin memuncak. Aku segera berdiri, tanpa sepatah kata aku balikkan badannya, ia hanya pasrah mengikuti arahanku. Setelah badannya aku balikkan, tanganku sedikit mendorong punggungnya agar tubuhnya sedikit condong ke depan. Teh lasmi nampak mengerti apa yg coba aku lakukan, dia segera membungkukkan badannya kedepan, kedua tanggannya bersandar meja dan pantatnya sedikit menungging. Posisi yang pas, segera kupelorotkan celananya, dan... Bless... Johnny yg sudah ngaceng maksimal menembus memeknya.
Bagaikan pucuk dicinta memek pun tiba.

Kedua tanganku memegangi pinggangnya sedangkan pinggangku asik bergerak maju mundur agar si Johnny bisa puas merasakan memek teh lasmi. Teh lasmi hanya tertunduk tampak menggigit bibir bawahnya, sepertinya memeknya sudah linu karena sudah beberapa kali orgasme. Tangan kananku segera menarik rambutnya yg dikuncir kuda itu. Kepalanya mendongak keatas sambil mendesah.
"Ah... Ah...", akhirnya keluarlah suara desahan yg sedari tadi ia tahan.
"Plak...plak...plak", pinggangku tak henti-hentinya menggenjot memeknya dari belakang.
"Enak ga teh?", tanyaku
"Ampun mas teteh ga kuat, udah mas, udah teteh udh ga kuat", pintanya memohon kepadaku.
Tubuhnya terasa mengejang, aku segera menarik johnny yg belum juga klimaks. Tiba-tiba...
"Cuuuuurrrrr.....", keluar orgasme yg memancar dari memeknya seperti air kencing.
Tubuhnya terjatuh ke meja kehilangan tenaga, kakinya menggantung tp tak bertenaga, cairan orgasmenya masih mengucur sambil tubuhnya mengejang beberapa kali.
Sialan, teh lasmi squirting. Sudah maksimal kuota pemakaian memek nya. Nampaknya dia sudah tak mampu lagi melayani johnny yg makin bringas haus memek.
Sial aku belum puas tp teh lasmi sudah separuh tak sadar, matanya sudah kosong, tak bertenaga lagi, bahkan dr mulutnya sampai mengeluarkan liur. Benar-benar kehilangan tenaga dia sepertinya.
Aku tak bisa memaksanya lagi melayaniku. Kupandang tubuh lemasnya yg tergeletak di meja dengan kaki menggantung itu. Kuputuskan untuk ke kamar dan mengambil baju untuk kupakai.
Sebenernya tenagaku juga sudah mulai habis, tp seketika akan kembali buas jika menyangkut memek.
__________________________________________
Saat aku keluar kamar dan turun ke bawah menuju meja makan tempat teh lasmi terkapar lemas, aku sudah tak lagi menemukan sosoknya. Si Johnny yg masih belum berhenti ngaceng masih ingin bersenggama. Kucoba mencari sosoknya di ruang cuci belakang. Benar saja dengan sisa-sisa tenaga dan sedikit tertatih teh lasmi mencoba menyelesaikan cucian yg sedang menumpuk.
"Teh, sini teh", panggilku.
"Aku masih belum ngecrot, masih ngaceng ini", sahutku lagi.
"Mas, teteh udh ga kuat mas, udh lemes semua," jawabnya
"Mas Harry sekarang ngentotin mbak warni aja mas, kan pakdhe Tono sama budhe lagi pergi mbak indri juga kan", tambahnya lagi.
"Haaa... Gimana caranya?", jawabku terkejut
"Bisa dilaporin papa sama mama aku kalau asal coblos memek sembarangan", tambahku.
"Loh, emang mas belum ngewe sama mbak warni atau budhe?", tanyanya heran
"Lah kok bisa punya video itu mas?", tanyanya lagi
Aku duduk disampingnya, Lalu kuceritakan kejadian saat aku memergoki secara diam-diam memergoki budhe rima yang berlesbi ria dengan mbak warni. Teh lasmi mendengarkan ceritaku dengan penuh penasaran.
"Jadi mas Harry belum pernah ngewe sama mbak warni?", tanyanya penuh penasaran
"Ya belum mbak, pingin tapi ga berani", jawabku
"Ancem ajalah mas, kalau ga mau bilang aja bakal kirim videonya ke anaknya yg di kampung. Anaknya kan dulu udh pernah ngancem mau kabur nyari bapaknya pas mbak warni mau dilamar mas surip", jawabnya coba memberikan saran padaku
"Mas surip tukang bangunan yg dulu betulin garasi itu teh?", tanyaku penasaran
"Iya mas, mbak warni sih awalnya gamau tp pas di bilang mau dibeliin tanah di kampung mau dia, cuma ya itu, anaknya langsung marah, ngancem mau kabur", jawabnya
"Sialan tuh surip ngicipin mbak warni duluan", jawabku sambil menggerutu
"Belum sempat kali mas, orang dulu mbak warni awalnya gamau, kalo ga diiming-imingi dibeliin tanah juga mana mau dia," sahut teh lasmi
"Gitu-gitu seleranya tinggi mbak warni, sampe skrg buktinya ga kawin lagi kan dia", tambahnya lagi
"cuma yg namanya pingin pelampiasannya sama budhe yg sama-sama udh lama ga ngerasain laki-laki", teh lasmi kembali menambahkan
"Budhe kan ada pakdhe teh, ngaco, klo mbak warni kan janda", jawabku
"Lah emang mas ga tau?, pakdhe tono kan darah tinggi plus gula. Udh dr 6 tahun lalu udh ga bisa ngaceng mas", teh lasmi menambahkan
"Haaa, kata siapa, teteh tau darimana?", tanyaku penasaran
"Ya dari mbak warni, kita kan sering curhat-curhatan", jawabnya
"Brarti mbak warni sama teteh juga pernah jilat-jilatan memek?" Tanyaku lagi
"Nggak lah mas kalo itu, kita cuma cerita-cerita aja, ga sampe begituan, cerita pingin punya laki lagi, cerita masih pingin begituan, cerita-cerita gitu doang", jawabnya kembali
"Kadang juga cerita gosip-gosip kayak yg pakdhe kena lemah syahwat, budhe yg beli beli mainan yg bisa geter gitu mas buat masturbasi di kamar pas ga ada pakdhe", tambahnya
"Haa... Budhe beli vibrator?", tanyaku kembali
"Ga taulah apa itu namanya, yg jelas buat masturbasi gitu yg bisa geter trus d tempelin d itil gitu. soalnya kan pakdhe udh ga bisa ngaceng tp budhe kan masih pingin begituan", jawab teh lasmi
Cerita teh lasmi makin membuat johnny bringas, aku membayangkan budhe rima yang sedang masturbasi dengan vibrator nya itu.
Belum puas aku melamunkan budhe rima tiba-tiba teh lasmi nyeletuk dan membuyarkan lamunanku
"Eh mas Harry maaf, bukannya lancang, tp mas Harry tau ga klo bapak juga kena penyakit sama seperti pakdhe?", tanya teh lasmi
"Penyakit apaan teh? Jangan asal ngomong ya teh, kita ngewe bukan berarti teteh bisa lancang ya sama papah", aku sedikit membentak teh lasmi karena kesal
Bagaimana tidak, mulut embernya berani membawa-bawa orang tuaku
"Nggak mas maaf teteh keceplosan, maaf ya mas maaf", pintanya sambil memelas, kedua tangannya memegang pahaku, wajahnya seolah memohon ampun atas kesalahan yang dia lakukan
"Teteh jangan sebarin cerita yang enggak-enggak, gimanapun mereka orang tuaku", jawabku kali ini sedikit mereda emosiku melihat dia yg memelas memohon ampun
"Emang papa sakit apa?", tanyaku penasaran
"Nggak mas, teteh cuma tau dari mbak warni, kalo bapak juga kena gula sama hipertensi",jawabnya
"Ya emang kan, semua juga tau kalo itu, emang kenapa sama penyakit bapak", tanyaku kembali
"Maaf mas tp jangan marah", jawabnya memastikan emosiku
"Enggak , ga marah asal cerita teteh bener", jawabku
"Ya itu mas, kata mbak warni, bapak sama kayak pakde kena lemah syahwat, makanya kan sering pergi terapi berempat kayak sekarang, nyonya juga waktu itu kan beli mainan geter yg kayak budhe itu mas", jawab teh lasmi
"Haa.. mama beli vibrator?", tanyaku kaget
"Iya mas klo yg mainan itu saya tau sendiri ada di laci meja rias ibu yg paling atas di dalem kotak warna hitam", jawabnya
Aku segera bangun dari dudukku tanpa sepatah katapun aku menuju kamar papa dan mama. Kubuka pintunya lalu aku masuk. Aku langsung menuju meja rias mama. Kubuka laci paling atas dan alangkah terkejutnya aku, memang benar ada kotak hitam disana. Hatiku kacau, aku tak bisa terima, mamaku adalah sosok yg sempurna, dia tidak boleh melakukan masturbasi seperti itu. Aku ingin membukanya, tp aku takut yang aku bayangkan menjadi kenyataan, sosok ibu yg sempurna tiba-tiba bisa saja berubah menjadi bahan fantasi liarku. Tp rasa penasaranku mengalahkan segalanya, kubuka kotak hitam itu, dan benar saja, ada sebuah vibrator warna biru muda disitu. Aku terduduk lemas, hancur sudah sosok ibu yang sempurna di pikiranku. Terbayang ibuku yang masturbasi dengan vibrator biru muda itu.
Bayangan mama yang sedang masturbasi tiba-tiba berganti bayangan diriku yang sedang menjamah tubuh indahnya. Betapa nikmat rasanya saat johnny masuk ke liang persalinan tempatku dilahirkan. Entah setan apa yg merasuki ku, kini aku tak bisa lagi melihat mama sebagai sosok seorang ibu, tp seorang wanita tempat melampiaskan nafsuku.
Rasa marah, sange, dan kecewa bercampur aduk menjadi satu. Aku berdiri, kuletakkan kembali vibrator itu seperti semula, semuanya rapi kembali seperti saat sebelum aku datang. Aku kembali berjalan menuju ruang belakang. Teh lasmi melihatku berdiri d pintu belakang, dia hanya diam tak berani berkata apa-apa. Dia sepertinya tau jika aku shock mengetahui fakta ini. Aku duduk kembali di dekatnya dan terdiam. Teh lasmi mencoba menenangkan perasaanku, dia mengelus-elus pahaku.
"Ini bukan salah ibu mas, ini kemungkinan pengaruh budhe mas, soalnya dulu mbak warni cerita kalo budhe emang sudah sering ngelus-ngelus sama megang-mengang tetek sama memeknya mbak warni, kayaknya budhe juga yg mempengaruhi ibu mas", kata teh lasmi
Omongannya bukan membuatku tenang malah makin menyulut emosiku, aku sudah tak lagi percaya ada wanita yg sempurna, semuanya sama. Laki maupun perempuan hanyalah budak dari nafsu mereka masing-masing.

"Teh, aku mau ke tempat budhe, mau ngewe mbak warni", kataku
"Iya mas", jawabnya
"Teteh ga protes aku ngentot ngewe cewe lain?kan aku udh ngentotin teteh" Tanyaku padanya
"Hahaha, mas Harry mas Harry, kayaknya mas nih mainnya kurang jauh", jawab teh lasmi
"Ngewe ngentot kan ga harus cinta-cintaan, teteh puas ngentot sama mas, kayaknya teteh juga ga bakal bisa ngewe sama cowo lain mas, baru kali ini teteh ngerasain kepuasan kayak tadi, bisa sampe keluar kayak kencing, puas bgt", tambahnya
"Tp bukan berarti teteh ngarep dikawinin mas, teteh sayang tp teteh sadar diri lah mas, penting masih bisakerja, masih bisa ngerasain punya mas, masih bisa dipuasin ya mau cari apaan, toh keluarga sini baik, anak teteh satu-satunya bakal disekolahin sampe lulus SMA dan bakal bisa kerja, udh ga kepikiran punya laki mas, penting lahir batin tercukupi mas udah tenang." Imbuhnya lagi
"Oh iya, mas Harry klo mau ngewe sama cewe bertigaan gitu teteh juga mau mas, kayak yg di filem-filem porno gitu mas, kayaknya enak gitu mas kalo teteh bayangin", perkataan teh lasmi yg membuat jantungku berdebar
"Beneran teh?", tanyaku seperti tak percaya
"Iya mas, beneran. Mending sekarang mas Harry samperin mbak warni mumpung ada kesempatan mumpung masih sange kan", kata teh lasmi
Kupandangi wajahnya nampak penuh ketulusan, aku tersentuh. Kucium bibirnya, lidah kami saling beradu kuraba-raba dadanya, kuelus lembut pentilnya itu. Kuarahkan tanganku masuk kedalam celana kolornya yang tak ber CD itu. Tp tiba-tiba tangannya mnghentikanku, begitu juga ciumannya.
"Udah mas, sumpah teteh udh kewalahan ngelayanin mas, mas Harry ngerjain mbak warni aja mas, teteh udh linu memeknya gara2 keluar berkali-kali ga d kasih ampun sama otongnya mas.", kata teh lasmi
Aku tersenyum mendengar perkataannya itu, ku kecup kening teh lasmi yg sudah sukses membuat hatiku tersentuh. Aku segera berdiri.
"Aku muasin si Johnny dulu ya teh", pamitku padanya
"Johnny siapa mas?", tanya teh lasmi
"Nih", jawabku sambil menujuk kontolku
Dia tersenyum geli sambil menggeleng kepala, kubalas dengan senyumku sambil berlalu menuju rumah budhe rima

Bersambun...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd