Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SAWAH

SAWAH



BAB. 07
ANOTHER FEELING



Sementara itu di tempat yang lain, disebuah kamar yang dingin, Tinanggea Arini, SE, sarjana akuntansi ini sedang bingung menghadapi dirinya. Tak biasanya dirinya berfikir untuk menjadi wanita dengan satu cinta buat lelaki.

Sejak awal dirinya merasa dia tak akan cukup dengan satu cinta saja. Namun pengalamannya semalam dengan Rangga begitu luar biasa. Masih terbayang jelas di benaknya bagaimana dengan lembutnya Rangga mengecup keningnya sambil mengucapkan kata2 mesra sebelum dirinya terlelap jauh dan dalam akibat kelelahan yang sangat.

Tak hanya itu, begitu bangun tahulah Tina bahwa Rangga tak hanya mesra lewat kata2, namun juga dengan mesranya Rangga mengenakan kembali bajunya dan menyelimutinya sebelum pergi meninggalkannya. Belum pernah pacar2nya dulu seperti itu, sebagian besar setelah dapat enaknya, meski diapun merasakan kenikmatan seksual juga, seperti Rangga memperlakukannya. Semua pacar2nya atau mereka mengaku kekasihnya tidak semesra itu.

Padahal Rangga bukan siapa2 nya. Bahkan Tina sendiripun tidak begitu suka ide keterikatan dengan Rangga. Semua awalnya hanyalah just for fun saja, sekedar bersenang2 semata.

Namun segala perlakuan dan kenikmatan yang diberikan Rangga sungguh begitu memikat hatinya untuk sekedar menganggap perbuatan Rangga hanyalah sekedar biasa2 saja. Itu sungguh luar biasa mengguncangkan hati Tina.

Tinanggea Arini, nama yang aneh di kampungnya, adalah nama pemberian Bapaknya guna mengenang sebuah desa di Sulawesi Utara sana. Tampat Bapaknya bekerja sebagai tukang bangunan di sebuah proyek pembangunan kantor suatu instansi pemerintah. Tempat bapaknya menemukan cintanya dan kemudian menjadi ibunya almarhum.

Kulit putih dan rambutnya yang agak kepirangan dan cenderung merah adalah warisan dari Ibunya.

Proyek di luar jawa memang proyek yang sarat duit, karena gedhenya pendapatan. Gaji tukang di Sulawesi kala itu hampir setara dengan 2-3 kali lipat lebih tinggi. Biaya pesawat pulang pergi setiap y bulan sekali ditanggung juga. Ternyata sanggup memnbuat banyak tukang dan buruh yang ikut berangkat pergi kesana.

Disana jugalah Bapak Tina, Wardiman muda bertemu ibu Tina, kemudian merajut kasih dan menikah disana. Semua gaji Wardiman yang tadinya selalu habis tiap gajian utk biaya hidup dan kesenangan ditabung. Demikian juga biaya pulang ke jawa.

Setelah proyek selesai dan beberapa proyek lanjutan selesai, setelah tahun ke 4, Wardiman memboyong istrinya pulang kampung. Membeli tanah sawah dan pekarangan utk rumahnya.

Itulah mengapa namanya Tinanggea karena, itulah nama kota di sulawesi selatan tempat tinggal ibunya dulu. Kesepian tanpa saudara dan kerabat membuat ibu Tina memang jarang tertawa dan sering sakit2an. Nama Tina diharapkan sanggup memberikan keceriaan padanya.

Kehadiran bayi mungil, Tinanggea memang sanggup membuat keceriaan dan sedikit memulihkan kesehatannya. Sampai akhirnya ibu Tina bertahan dan sehat, meski akhirnya meninggal kala Tina masih SMP, namun itu bukanlah masalah kesehatan yang lama.

Beliau meninggal karena sakit demam berdarah yang kala itu mewabah.

***

Matahari sudah melewati puncaknya dan mulai tergelincir jatuh. Tina tahu kalau siang ini teman2nya pada ngerujak di rumah Rangga, bahkan sebagian bilang ada bakar ikan segala, tapi entah kenapa hari ini Tina ingin di rumah saja meresapi kejadian semalam. Lagi pula Tina masih malu berkumpul bersama teman2nya.

Kegiatan atau acara yang dulu sering digelar di rumah Rangga, dan Tina dulu memang jarang ikutan teman2nya ngumpul, karena memang dulu Tina sangatlah pendiam dan tidak suka bersosialisasi dengan teman2nya.

Tiba2 HPnya bergetar. Ada nama Rangga disana.

“Hallo, ada apa Ngga ?”
“halo Tin, sudah bangunkah ? Atau ga bisa bangun gara2 nanam benih kemaren ?”



“Hi hi hi, dasar kamu ya, masa gitu saja ga bisa bangun ?”
“Ha ha ha, ini kawan2 pada ngumpul, jarang2 ini lagian besok atau lusa pada bubar balik ke kampusnya masing2. Kesini lah Tin, itu juga kalau kuat jalan, kalau ga kuat bilang saja, nanti aku gendong, ha ha ha”

“Kakekane, hi hi hi, bener nih mau gendong ? Ya sudah kesini lah gendong aku hi hi hi”
“Ha ha ha, ok lah kalau mau digendong rame2 ini ada Joko Budi dan Antok mau ikutan gendong soalnya, ha ha ha”

“Hi hi hi, dasar gemblung, itu mau gendong apa mau perkosa aku ?”
“Ha ha ha, ga lah, paling2 cuma sedikit pegang2 dan remes2 Tin, rame2 gitulah ha ha ha, ayo cepet kesini, ditunggu ya sayang”

“Hi hi hi, iya sayangku, seperempat jam lagi lah aku kesana”

Tina mengetahui maksud Rangga lewat WA sebelum telpon :

“Eh aku mau telpon, yang mesra ya, soalnya aku speaker aktif nih, gerah juga dirubung cewek yang profilnya mau mau tapi mau ini, ha ha ha”

Dalam benak Tina :
“Palingan dicemburui banyak gadis kok, lagian kayaknya si Rangga ini bener2 PK, ada mau tersembunyi dengan nelpon aku tadi hi hi hi”

***

Setengah jam kemudian, Tina datang diiringi teriakan kemenangan dari Rangga, rupanya tadi ada game untuk mengajak Tina datang ke acara makan2 n rujakan ini.

Semua gagal, rupanya ajakan bertubi2 dari teman2nya itu khusus untuk mengadu nasib siapa yang berhasil mengajak ke acara rujakan, dan Ranggalah yang berhasil mengajak Tina untuk hadir datang, dengan cara yang aktraktif pula didepan kawan2nya.

Tina hanya senyum2 saja lah, jangankan diajak rujakan sama Rangga, diajak ngentotpun dia maulah apalagi kontolnya gedhe dan tahan lama.

Rupanya tak hanya soal taruhan seneng2an sekedar dapat pujian berhasil mengajak datang sang gadis impian saat jejaka coli, ternyata ada hal lain.

Teman2nya tiba2 berseru serempak rame2
“Cium, cium, cium”

“Eh ada apa ini ? Kok rame2 bilang cium” Tina kebingungan berkata demikian

“Ha ha ha, tadi hadiah yang bisa ngajak kamu kesini ya dikasih ciuman sama yang berhasil diajak” si Antok sambil tertawa menjelaskan.

“Hi hi hi, ini ngadain taruhan yang jadi taruhan ga dikasih tahu, tiba2 dapat hukuman pula, enak saja, ga ah kalau disuruh cium Rangga, kalau berani, biar dia yang cium aku. Nih aku merem nih, eits ga jadi hi hi hi”
“Lha ga jadi dapat hadiah aku nya ya? Ha ha ha, yo wes yuk gabung sini Tin, bantu2 melati dan Dian sono, biar kita2 urusan ambil kelapa muda buat minum, yuk Ntok kamu yang naik pohon ya”

Rupanya Tina bisa mengikuti acara guyonan nyerempet2 bahaya di tengah teman2nya rame2. Dan Rangga bisa dengan mudah menjadikan suasana rikuh tadi dengan santainya.

Bukan apa, banyak gadis dan jejaka yang bakalan patah hati kalau kejadian dia nyium Tina di depan anak2 tadi.

***

Selagi Rangga, Bayu dan kawan2nya membuat persiapan acara makan2 dan rujakan serta bakar2 ikan, di suatu tempat tak jauh dari sana Pak dan Bu Sumarna sedang berasyik masyuk berdua.

Pintu depan sudah dikuncilah.
Dapur bisa diakses dengan mudah dari luar tetapi untuk masuk kedalam ada pintu penghubung yang sudah dikunci juga.

Dapur dan ruang makan pak Sumarna memang didisain menghadap keluar dan setengah terbuka dengan style sangat nyunda banget. Menghadap ke kolam ikan terbesar yang letaknya sebagian berada dibawah rumah.

Sisa2 makanan akan dengan mudah dibersihkan dengan hanya melemparnya ke kolam sebagai makanan ikan. Posisi inilah yang membuat pak dan bu Sumarna bisa asyik masyuk di ruang tengah tanpa terganggu.

Pak Sumarna telah menggendong Bu Sumarna di sofa besar yang terletak mendekati kaca besar yg didisain seolah hiasan di ruang tengah, ada gravir ukiran bunga dan pegunungan sebagai back groundnya.

Ditelentangkannya bu Sumarna, kemudian diciumnya mesra bibirnya, sambil berbisik2

“Sayang, show time ya, aku buka bajunya ya, biar cepet ngaceng tuh yang nonton”
“Hi hi hi, aaaahhh silahkan mas, aku sangat menikmatinya kok, aaahhh Ssshhhh ya mas sambil dicupangi yaaaaaaasssshhh”

Pak Sumarna sambil mecium bibir Bu Sumarna mulai membuka kancing baju Bu Sumarna, perlahan namun pasti kancing2 itu terlepas, kemudian mulai tampak Bra bu Sumarna yang sexy karena hanya menutupi sebagian susu disekitar putingnya degan warna merah menyala. Hanya berupa kain kecil dan tali temali sebagai pengikatnya.

Pak Sumarna mulai menciumi leher jenjang Bu Sumarna, sambil meremas susu bu Sumarna yang besar dan putinng nya yang memerah dan tegak mencuat. Mendapatkan serangan itu dengan attraktif bu Sumarna mendesah.

“Aaaadshshhh massssssshh disedot masssssh aaaahhh”

Badan bu Sumarna menggelinjang tak karuan kesana kemari, kakinya menendang2 sehinga tak pelak roknya mulai terangkat memperlihatkan celana dalam sexynya yang senada warnanya. Begitu kecil celana dalam itu sehingga seolah hanya menutupi bagian memeknya saja.

Pak Sumarna secara perlahan namun pasti akhirnya bisa membuka bra bu Sumarna dengan mudahnya karena memang bra tersebut didisain mudah untuk dilucuti. Susu bu Sumarna benar2 indah untuk usianya yang tak muda lagi, kenyal dan masih sangat padat, tidak ada kesan kendor sama sekali. Putingnya yang kemerahan sudah menonjol dan sangat keras.

Perlahan pak Sumarna mencoba menciumi susu bu Sumarna, tanganya satu menuju ke bawah membuka rok bu Sumarna yang hanya dikuatkan dengan bahan karet saja, sekali tarik lepaslah rok bu Sumarna.

***

Di gudang peralatan, si No benar2 terkaget2 dengan pemandangan nyata di depannya, sepertinya pak dan bu Sumarna tak menyadari kehadirannyandi ruangan yang dulunya memang dipakai oleh pak sumarna bersembunyi memantau kondisi kamar tengah sambil bekerja.

Si No benar2 terbakar dadanya kala melihatbpak Sumarna mulai melucuti baju dan rok bu Sumarna, apa lagi kemudian celana dalamnya juga dilucuti.

Memek bu Sumarna terpampang jelas di mata si No. Mulutnya ternganga, mimpipun dia tidak menyangka akan melihat pemandangan ini dalam jarak yang sangat dekat.

Memek bu Sumarna dalam pandangan si No memang luar biasa, jauh lebih bagus dari memek wanita yang dia lihat di film2 biru. Teriakan bu sumarna kala pak Sumarna mengenyot susu bu Sumarna serta kala tangan pak Sumarna menggosok memeknya benar2 luar biasa pengaruhnya.

Ini benar2 lebih hebat dari sekedar nonton bokep. Si No benar2 BT (birahi tinggi) disuguhi pemandangan bagaimana susu Bu Sumarna sampai memerah dicupangi oleh pak Sumarna. Atau bagaimana memek itu mulai basah kala tangan pak sumarna merojoknya.

Si No benar2 tak tahan untuk tidak mengeluarkan kontolnya dari celananya. Lupa segalanya, sambil mengocok si No melihat adegan semakin panas.

***

“Aaaah ya massssss enak masssss dijarinya masukin masssssshhh, aaaaaaahhhhhh”

Bu Sumarna benar2 kala pak Sumarna merojok memeknya dengan dua jari sekaligus, sambil menggigiti puting susunya serta tangan satunya meremas keras suaunya.

Tak sampai lama, bu Sumarna benar2 memperoleh orgasmenya dengan cepat.

Badannya terlonjak2 dan mulutnya menjerit kencang

“Aaaaah aaaaasssshh maassshhh aaauuuchhhhh aaaakhhuuuu keleuaraaaarrrrrrrggh”



Rupanya pak Sumarna tak memberikan waktu jeda sama sekali, dirojoknya memek bu Sumarna sampai akhirnya bu Sumarna memperoleh orgasme beruntun dan memeknya berkedutan mengeluarkan cairan.

“Haaaah. Haaaah. Haaaaah
Maassssh nakaaal, masnya belum juga lepas bajunya asssh haaah”
“Ha ha ha lho kok mas yang diaalahin? Itu artinya sayangku ga mau usaha buka baju mas. Ha ha ha”

“Hi hi hi ya wes lah, aku bukain ya mas, muuuaaach”
Sambil mencium pak Sumarna, bu Sumarna membuka baju pak sumarna, perlahan saja, sambil terus berciuman menukar ludah.

Akhirnya baju pak Sumarna terbukalah, dengan tetap gaya perlahan bu Sumarna kemudian mencium dada pak Sumarna dan mengulum pentil pak Sumarna.

Entah diatur atau memang begitu posisinya, memek bu Sumarna begitu dekatnya dengan kaca hiasan, yang otomatis dekat dengan pandangan si No.

Tampak oleh si No memek bu sumarna dalam jarak hampir sejengkal saja. Kemudian dilihatnya pak Sumarna mulai membelai memek itu dan menggosok2 nya dengan perlahan, sungguh seolah yang menggeseknya itu adalah diri si No sendiri. Entah berapa kali si No sudah crot di ruang bengkel tersebut, namun pemandangan yang dilihatnya dalam jarak dekat sangatlah menggugah nya sehingga kontol si No yang berukuran jumbo pun akhirnya ngaceng maksimal lagi.
Si No pun mengocoknya lagj mengikuti kecepatan belaian pak Sumarna terhadap bu Sumarna.

Bu Sumarna mulai menceracau sambil mulai mengocok kontol pak Sumarna yang sudah bebas, keduanya kini sama2 telanjang bulat.
“Aaarrrggh saaayyaaang, sepongin ya… Uuugghh”

Bu Sumarna mengambil posisi menungging agar mudah menyeping pak Sumarna, pantatnya menggeol2 mengikuti belaian jemari pak Sumarna, apalagi ketila jemari itu masuk ke dalam memeknya.
Bu sumarna semakin mengocok kontol pak Sumarna dengan cepatnya mulutnya mengulum pelir pak Sumarna semuanya dijilati.

“Sayang, masukin ayooo, biar tambah enak”

Bu sumarna berubah posisi, kemudian memasukkan kontol pak Sumarna ke dalam memeknya, bergerak2 naik turun sambil membusungkan susunya.

Dimata si No, gerakan bu Sumarna begitu menggairahkan, kocokan terhadap kontolnya semakin kencang.

Gerakan bu Sumarna semakin cepat dan cepat.

“Aduuh. Sayaaaang mas maaau nyampaaai…”
“Hosssh shhaaaaaah, assshhhh aku juga maaauauuu massssshhhhhh, barengaaaansssssss massss”

Bu Sumarna semakin mempercepat gerakannya, bayang2 si No yang samar2 membuatnya semakin gila menggerakkan tubuhnya, meremas susunya sendiri dan memencet putingnya seolah dalam bayangannya si No lah yang meremas susunya tersebut.

Semuanya semakin menggila, gerakan bu Sumarna semakin cepat, dari bawah pak Sumarna ikut merojok memek istrinya sekuat tenaga dan sangat cepat, si No pun terbawa mengocok kontolnya dengan cepat mengikuti naik turunnya bu Sumarna bergerak.

Jeritan bu sumarna membahana
“Aaaaaaaccchhhhhhh, aku saamampaaaaiiiii masssss”
Diikuti dengan hentakan2 seolah kena strum bu Sumarna memperoleh big O nya segera.
Matanya membelalak mulutnya terbuka tanpa.suara.

Pak Sumarna rupanya tadi hanya pura2 mau sampai saja, tetap saja dia menggenjot kontolny merojok dari bawah dengan keras dan cepat.
Kontans
Tanpa jeda.

Bu Sumarna kelimpungan.
Namun dia ingin memberikan perlawanan guna dipertontonkan pada si No.
Bu Sumarna rupanya sangat kuat staminanya dan berhasil melawan gerakan pak sumarna dengan gerakan naik turun yg juga cepat.

Di rebahkan tubuhnya ke belakang seolah gaya khayang. Pak Sumarna yang tahu maksud istrinya agar mempertotonkan masuk keluarnya kontolnya ke memek istrinya, semakin bersemangat dalam merojok memek istrinya.

Si No yang barusan ngecrot kontolnya tegak lagi, entah kenapa begitu kuatnya dirinya mengocok, sekalipun dia sudah ngencrot lebih dari 2x. Mungkin pemandangan di depannya sangat gila dan melenakan hasratnya. Kontol si No entah kenapa juga ga ada matinya, tetap saja tegak meski sudah berkali2 ngecrot.

Mata si No sangat jalang melihat betapa bu Sumarna sangat binal di tempat tidur kala beradu syahwat dengan suaminya. Tampak jelas dimatanya bagaimana kontol pal Sumarna keluar masuk, berbusa2 di sekelilingnya, bagaimana susu bu sumarna bergoyang2 bebas sebebas2nya karena pak dan bu sumarna sama sekali tak bisa apa2, tangan masing2 digunakan untuk menyangga tubuh mereka sendiri.

Praktis hanya memek bu Sumarna yang menjadi tumpuan kontol pak Sumarna dan itu begitu memukau.
Gerakan sekecil apapun dari bu Sumarna terekam indah di benak si No, sambil mengocok kontolnya yagi yang sudah ngilu akibat telah crot setidaknya 3x tadi.

Pemandangan makin panas, bu sumarna tidak saja memaju mundurkan pantatnya, namun juga memitar dan membesot2 kontol pak Sumarna.

“Maasshshh eeenkaaaakkk akaaaakuuu maau laaagiiii”
“Aayo dek kencengghiiiin bareng2 deeek”

Tiba2 keduanya semakin kencang, badannya berkedut2 bak penari patah2 begitu gila dan intens dan akhirnya diam bergerak perlahan.
Masing2 sudah mencapai puncak birahinya.

Bu Sumarna sudah puas memperlihatkan betapa liarnya dia pada si No.

Si No pun begitu puas pada ejakulasi terakhirnya seolah pejunya sudah terperaa habis…

Ketiga nya diam dengan pikirannya masing2.

Bu Sumarna dengan kepuasan ditonton si No yang menambah puasnya dirinya dirojok suaminya. Sungguh suaminya sangat perkasa, 3x atau 4x dia merasakan orgasme, suaminya baru sekali dapat, tetapi sensasi dilihat oleh si No memanglah benar2 gila rasanya, semakin meledakkanorgasmenya ke jenjang tertinggi berkali2.

Pak Sumarna puas melihat istrinya terpuaskan sedemikian rupa dengan bayangan si No melihatnya, istrinya sungguh semakin binal dan semakin bergairah.

Si No apalagi, dia sampai terlongong2 lamaa sekali, kemudian dia teringat sesuatu, segera dibersihkannya bekas2 leleran peju nya dan kemudian keluar ruangan cepat2 untuk mandi di mess nya.

Suara perginya si No dan tertutupnya pintu membuat pak dan bu Sumarna tersenyum, setidaknya mereka yakin bahwa si No tadi benar2 disana.

“Sayang, enak ?”
“Luar biasa mas, apalagi membayangkan si No ada disitu tadi dan menonton, aku sampai dapat ada kalau 4x mas, makasih ya mas, mas sungguh suami yang luar biasa”

“Ha ha ha, luar biasa nya kenapa sayang? Karena masih kuat ngaceng kayak begini atau karena membolehkan tubuhmu dipamerin sayang?”

“Hi hi hi mas ini nakal, ya dua2nya lah mas, makasih telah jadi suamiku ya mas, meski aku ini begini adanya, kontol yang masuk ke memekku juga sudah banyak mas, dan enak2”

Rupanya bu Sumarna tahu, kalau suaminya diceritakan perihal kebinalannya dirinya akan menambah gairah suaminya juga.

“Eeesssshhhh. Kok dimasukin lagi masssssshhhhh
Mau main laaagi aaaaaaaaaachhhsssss?
Ayoo masss tiga ronde lagi”

…. Dan akhirnya mereka berdua melanjutkan pertempuran untuk kesekian kalinya siang itu, dan memperoleh kepuasan yang sungguh luar biasa. Meski bagi bu Sumarna lwbih puas baginya bila sambil ditonton orang lain…..


***

Waah….
Ada yang ngecrott ga ?
Ha ha ha

Wes ah…
Minggu depan dilanjut lagi
 
Dulu ada suhu mojojos dengan karya yang fenonenal .lalu ada sist EM yg melegenda dgn karyanya kini kerinduan terobati sama suhu gardayana sama suhu pemancingmimpi ....***nbatte....suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd