Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT SAWAH

2 apik ketok kabeh, koyok e semok plus montok
3 koyok e luwih apik mek sayang ketok separoh,
Koyok e gak adil iku bocah e @pemancing mimpi, 1 ,2 diketokno pull, lah giliran no 3 mek separaoh, yo om
Wkwkkwkwk ojok2 sing no 3 digawe dewe, wedi dipek, kancane


Lak mesti....
Ojo negatip tingking ... (Edjaaan edan)
Ha ha ha
 
SAWAH



BAB. 04
MENANAM PADI


Menanam padi itu selalu diawali dengan mengerjakan petak kecil untuk ditabur benih padi.
Disebut kecil sekali juga tidak, ya hampir sepersepuluh dari luasan sawah yang akan ditanami.

Setelah menebar benih di petak tadi, barulah petani membajak sawahnya baik dengan traktor ataupun dicangkul manual. Semua pilihan tergantung dengan luasan sawah yang akan ditanami sebenarnya.

Traktor sehari bisa mengerjakan proses pembajakan/penggemburan sawah hingga 5 bata, atau 500 an meter persegi, tergantung jenis nya juga sih. Lebih cepat sedikit dibanding membajak menggunakan kerbau. Apalagi dibanding dengan dicangkul.

Dalam 6 sd 10 hari, benih padi mulai tumbuh kecil2 hampir seperti rumput dan siap ditanam, semuanya lagi2 tergantung jenis benihnya. Ada yang cepat tumbuh ada pula yang lambat tumbuh diawal soalnya. Tanah tempat menabur benih juga berpengaruh, kesuburan tanah, air yang mamadai dan gemburnya tanah merupakan faktor utama proses pembibitan.

Bibit padi yang tumbuh kira2 sejengkal tadi itulah yang akan ditanam di sawah. Ditanam dengan jarak tertentu sesuai dengan sifat dan jenis bibitnya. Jadi tidaklah sama antara saju jenis padi dengan jenis lainnya. Harusnya demikian sebab padi, semakin bagus, dia akan tumbuh beranak pinak dari satu batang benih menjadi rumpun padi lebih banyak dari bibit yang biasa dan itu memerlukan jarak yang sesuai sehingga bisa tumbuh baik dan cukup terpapar sinar matahari. Terlalu rapat tak baik, terlalu renggang juga tak baik.

Nah, bibit yang akan ditanam oleh Rangga memerlukan jarak penanaman hampir 1,5 kali lebih jauh dari pada bibit yang biasa ditanam oleh pak Sumarna. Inilah yang membuat banyak orang menjadi penasaran.

Masih kata Rangga, tangkai padinya akan berkembang 2x lebih banyak dan 1.5 lebih tinggi dari biasanya dan dijanjikan hasilnya akan 20 sd 30% lebih banyak.

Sejak kemaren sawah untuk bibit itu ditanam sudah disiapkan. Dan hari ini adalah proses penanamannya.

***

Rangga yang tadinya lesu lunglai, begitu tiba di sawah, menjadi sosok lain sama sekali. Tampak betul semangatnya dan kecakapannya mengatur orang2 pegawai bapaknya dalam menanam padi.

Kelihatan sangat dominan dan menguasai permasalahan dan medan yang dihadapi. Tidak canggung turun ke sawah dan memberikan contoh langsung dalam menanam padi. Dan karena semangatnya dan ditunjang jarak penanamannya yang lebih lebar, maka bisa dilihat bahwa dalam waktu yang sama, petak2 yang ditanami dengan bibit baru jauh lebih cepat selesai. Lebih efisien dalam waktu, upah dan itulah salah satu keunggulan bibit baru ini.

Rangga benar2 tampil berbeda di sawah, bahkan Tina yang semula tak begitu peduli dengannya berdesir dadanya ketika melihat bagaimana Rangga bekerja. Sungguh tampak jantan dan perkasa, jauh dari kesan anak mama yang seharian di rumah dan takut kotor.

Badannya yang perkasa begitu terlihat otot2nya apalagi kala Rangga membuka bajunya dan berkeringat.

Tina benar2 mengalami birahi tinggi hanya melihat tetesan peluh di dada Rangga yang mengalir sampai ke perut nya yang six pack alami bukan fabrikasi buatan alat2 gym di kota2. Tina membayangkan betapa kuatnya Rangga menggenjot memeknya dengan stamina macam begitu.

Apalagi sepertinya kontol Rangga adalah kelas super, karena dari beberapa pengalaman Tina, tinggi badan ada hubungannya dengan panjang kontol.

Tina merasakan banjir di bawah sana hanya dengan melihat tetesan peluh dan tubuh yang perkasa. Luar biasa, belum pernah Tina mengalami yang demikian ini. Sex appeal Rangga benar2 teruar luas melebar kemana2.

***

Tidak hanya Tina, hampir semua gadis sekaligus terlena dibuatnya. Seolah mereka melihat ada sesuatu di dalam tubuh Rangga yang begitu membuai lawan jenis.

Dan memang semua anak pak Sumarna sudah terbiasa dididik kerja keras disawah oleh bapaknya. Hampir semuanya memiliki otot yang luar biasa keras karenanya. Badan yang kekar tapi alami dan cenderung agak kurusan. Bukan semacam hasil alat2 di gym yang bisa membentuk otot secara massiv seolah popeye kala minum bayam.

Hampir tengah hari Rangga dan orang2 pekerja bapaknya sudah menyelesaikan hampir keseluruhan lahan yang akan ditanami bibit baru.

Padahal hanya 40% dari tenaga kerja yang mengerjakan, sisanya mengerjakan lahan dengan bibit lama. Anehnya yang mengerjakan lahan dengan bibit lama belum juga separuhnya.

Lahan milik bapaknya Dian malah hampir kelar dikerjakan. Dian sendiri sudah pergi ke kali untuk membersihkan diri. Setelah itu berlari dia menuju pak dhe nya.

“Hi hi hi, pak dhe jadinya Dian nanti bekerja bantu2 ya, sawah milik bapak Dian dah kelar tuh, tinggal dikit lagi.
Tapi upahnya tetep ya ?”

“ha ha ha, iya lah boleh boleh, Lha katanya mau bantuin kok sudah bersih2?”

“Asyiik, beneran ya pak dhe, hi hi hi pak dhe sih ga percayaan sama mas Rangga, kalau percaya mah besok tinggal dikit lagi kayaknya.
Itu bu dhe dah datang pak dhe, Dian mau bantuin nyiapin makanan soalnya.
Eh pak dhe…
Besok doble ya upahnya hi hi hi”

“Haduuh kerja belum dah minta kerja doble. Ha ha ha iya deh iya. Sana bantu budhe mu, jangan minta upah lagi ke budhemu ya. Ha ha ha”

“Hi hi hi, ga lah pak dhe, paling minta uang buat beli baju. Hi hi hi”

***

Bu Sumarna memang terlihat sudah datang ke sawah, membawa makanan dan minuman buat pekerja yang sedang menanam padi. Beriringan dengan ibu2 lainnya mereka datang menuju dagau atau gubuk pak sumarna.

Sebenarnya disebut gubuk juga bukan, hampir mirip cuma gubuk pak sumarna dibangun di lahan yang memang agak luas ditengah sawah. Ada pohon2 buah disana juga pisang.

Ada kolam dibawah gubuk yang terhubung dengan sawah. Kolam itu ditanami ikan mujaer dan nila merah. Tempat yang cocok untuk beristirahat rame2. Dan memang pak Sumarna sejak dulu suka mengajak kelompok taninya makan rame2 di gubuknya itu.

Ada bangku2 di tanah itu tepatnya dibawah pohon2 buah itu, membuat lapak itu yang mungkin hanya 10x10 mampu menampung banyak orang, meski sebagiannya duduk di bangku2 diluar gubuk besarnya.

Itulah pak Sumarna, yang selalu ingin semua orang saling bekerja sama, saling mengenal dan akrab. Dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok besar.

Bu Sumarna datang bersama 7 atau 8 orang ibu2 lainnya, mereka datang dengan membawa peralatan makan dan minum, makanan dan goreng2an. Sebelumnya memang mereka saling membagi tugas untuk acara makan siang ini. Siapa masak apa dan bawa apa. Kegiatan rutin yang telah berlangsung bertahun tahun selama pak Sumarna mengomandoi kelompok tani.

Bu Sumarna datang dengan baju yang biasa2 saja hampir sama dengan ibu2 lainnya juga, namun aura kecantikannya yang begitu luar biasa dan keseksian tubuhnya gerak geriknya membuat para lelaki disana terbuai. Hampir sama dengan Tina, bu Sumarna memang wanita dengan sex appeal yang luar biasa menggoda namun dengan daya tarik yang lebih kuat, bagaimanapun bu Sumarna lebih paham selera lelaki dan lebih berpengalaman bagaimana menggunakan daya tariknya.

Pak Sumarna bukan tak paham kalau istrinya jadi perhatian begitu datang di sawah. Namun entah kenapa selalu saja pak Sumarna membiarkanistrinya menebarkan pesona yang membius lelaki lain. Ada semacam kebanggaan memiliki istri yang menjadi perhatian lelaki lainnya.

Para petani penggarap dan pemiliknya yang tadi berkubang disawah satu persatu segera beranjak ke sungai begitu melihat rombongan bu Sumarna datang membawa ransum makanan. Membersihkan dirinya dengan air sungai yang masih bersih dan segar, memang agak berbeda warnanya menjadi kecoklatan namun tetap saja masih cukup bersih untuk membersihkan baju dan badan dari lumpur.

***

Tina dan Rangga entah kenapa berada di jajaran akhir dari rombongan yang sedang menuju ke sungai, mereka berdua berjalan beriringan sambil ngobrol tentang teman2 mereka semasa SMA dulu.

Sesekali mereka tertawa entah kenapa, mungkin ada hal2 lucu semasa sekolah dulu yang mereka bicarakan.

Setiba di sungai, ternyata memang tinggal mereka berdua saja, yang lain sudah beranjak ke gubuk besar untuk mengambil ransum makanan.

Rangga menceburkan diri ke sungai, membersihkan tubuh dan bajunya dengan sekaligus berendam disana. Entah kenapa sifat iseng Rangga mulai keluar. Diciprat2kan air sungai ke Tina seolah mereka masih anak2.



Sontak saja baju Tina basah kuyup, dan itu sebenarnya biasa saja. Yang tak.biasa adalah susu mengkal Tina seolah tercetak disana.

“Wow, gedhe banget Tin, pakai BH ukuran berapa itu?”

Mendengar celotehan Rangga, Tina menjadi bersemangat, bukan apa, tadinya dalam benaknya Rangga masih culun. Sepertinya ada bahan untuk bersenang2 di desa bagi Tina. Ocehan panas Rangga dibalas tak kalah panas.+

“Hi hi hi, ukur sendiri lah, eh itu kontol ukuran berapa kok jadi besar sekarang ?”

“Ha ha ha, ya ukur sendiri lah”

“Hi hi hi ga kreatif. Lha kok semakin besar tuh?”

“Gimana ga jadi besar melihat bidadari bajunya kebasahan gitu”

“Hi hi hi, nakal, kamu yang bikin basah khan, itu kontol memang sudah terasah berperang Ngga? Da pernah ngerasain memek berapa tuh?”

“Ha ha ha, nanti saja kamu buktikan keperkasaanya gimana? Banyak omong kurang marem Tin. Langsung praktek saja biar jelas mana KW mana kelas beneran”

“Eits, berani memangnya, ayolah kapan? Tapi cari waktunya yang tepat ya. Just for fun saja, hi hi hi”

“Ha ha ha ayolah siapa takut. Yuk ah ke gubuk sana, soalnya pada nungguin tuh”

“Hayo kang, duh ini baju masih basah gimana kang? Ntar aku diperkosa lagi”

“Ha ha ha amal dikit lah, soal diperkosa mana berani Tin, paling ngempet saja ama ngaceng ga jelas pelampiasannya ha ha ha”

“Hayolah, da salah siapa?”

***

Dan akhirnya acara makan siang itu menjadi sangat meriah kala Rangga datang bersama Tina, keduanya sama2 basah bajunya. Rangga menyebarkan aroma kelakilakiannya yang masih muda dan berotot perkasa. Maskulin.

Tina menyebarkan aroma kewanitaan yang sexy dan menggoda iman. Keduanya membuat suasana makin hangat.

Tina dengan santainya seolah tak ada apa2 mengambil makanan dan ngobrol serta bersenda gurau dengan teman2nya. Rangga akhirnya turut bergabung dengan para muda mudi ngobrol sambil makan. Bercerita soal kegiatan selama tak di kampung mereka, tentang masa lalu yang lucu2 dan macam2 isyu soal kawan2 mereka.

Dengan luwes, Tina menggerakkan tubuhnya, tertawa dan kadang sekedar membetulkan rambutnya. Semuanya justru mengekspose susunya semakin membusung atau kadang membuat terbukanya roknya sehingga paha mulusnya tersaji.

***

Dibagian orang tua, bu Sumarna adalah bintangnya. Kadang dia merapat ke suaminya menempelkan susunya di lengan suaminya sehingga tergencet keluar menampakkan sebagian susu mengembung dan terlihat mulus.

Kadang membungkuk mengambilkan lauk bagi suaminya, membuat susunya bergelantungan siap diaantap mata2 lapar para lelaki di depannya, bapak2 pemilik sawah atau para pekerja tani (buruh tani)

Jelas mereka hanya bisa menelan ludah saja.
Dua Wanita beda usia namun sama2 memiliki sex appeal tinggi dan luar biasa dalam menggoda iman lelaki. Sama2 bersikap wajar dan alami, seolah tak dibuat buat guna menggoda lawan jenisnya.

Itulah wanita penggoda sejati.
Berkelas.
Alami.
Semuanya seolah dari sananya.
Padahal mungkin mereka sudah menemukan cara agar menjadi perhatian sejak kecil bahkan.

Singkapan rok sekelebatan, kadang menampakkan celana dalam dilakukan seolah tanpa sengaja. Goncangan susu kala mengaruk2 leher misalnya begitu alami dan memikat hati.

***

Selesai makan, kembali para petani dan penggarap bersiap melanjutkan pekerjaannya. Setidaknya sampai nanti jam 3 atau 4 sore.

Entah kenapa Rangga dan Tina memperoleh momen yang pas utk berasyik masyuk ngobrol sambil berbisik.

“Duh, bener2 nih pengen nyupang susumu Tin ha ha ha”

“Ayolah nanti malam ke rumahku, lewat jendela ya?, aku pengen ngemut kontolmu soalnya, kira2 kuatbga ya? Hi hi hi, takutnya cuma omdo saja ngaku kuat”

“Ha ha ha asem. Boleh deh, tunggu ntar malem ya. Ha ha ha, pokoknya jangan rame2 ya, soalmya biasanya yang aku kerjain suka teriak2 saking puasnya. Ha ha ha “

“Hi hi hi, ok deh jam 9 an ya, eh aku duluan deh, tuh samperin para penggemarmu. Kasih cium kek ke mereka biar berbunga2 jangan kasih kontol, bisa2 mereka pingsan soalnya hi hi hi”

Segera mereka berpisah setelah melakukan pembicaraan singkat itu.
Rangga kembali tenggelam di sawah, begitu pula Tina, namun kali ini memek Tina sudah benar2 gatal dan banjir. Bayangan betapa kuatnya Rangga merojok memeknya dengan kontolnya berhasil membuatnya benar2 BT.

Alhasil sejurus kemudian, karena sudah tak kuat menahan nafsu ingon cepat2 pulang untuk masturbasi di rumah, jam 2.30, masih siang memang Tina beranjak pulang lebih dulu bersama para gadis yang merasa gagal menarik perhatian Rangga yang selalu tenggelam dalam pekerjaannya.

***

Hari itu Rangga dan para petani lainnya serta pekerja sawah, pulang pukul 4 sore. Sebagian besar sudah menyelesaiakan pekerjaan mereka. Sementara pak Sumarna memang merasa terbantu dengan bibit baru yang di gunakan, setidaknya kalau biasanya 3 hari baru selesai tanam, ini sepertinya dalam 2 hari tanam bisa kelar. Itupun besok hanya sekedar setengah hari saja sudah beres semuanya.

Mereka pulang beriring lagi2 dalam rombongan besar. Hampir sama dengan waktu berangkat minus para gadis yang pulang terlebih dahulu.

Rombongan ibu2 pengirim makanan sudah pulang begitu selesai acara makan siang bersama tadi.

***

Pekerjaan menanam padi memang melelahkan bahkan karena waktu yang tersedia terbatas banyak petani mengajak buruh tani membantu. Itulah sebabnya masa tanam banyak pekerja (entah pabrik entah bangunan) beralih fungsi menjadi petani sementara untuk membantu di sawah, paling tidak mereka libur barang sehari dua hari membantu keluarganya.

Kampung2 mendadak ramai orang2 balik dr jauh. Yang mahasiswa balik. Yang pekerja sektor non formal balik. Bukan karena gaji atau pendapatan sebagai buruh tanam, melainkan sebagai tanggung jawab moral terhadap keluarga di desa. Sebab mereka tahu musim tanam adalah musin paling menentukan gagal panen atau tidak. Terutama mengahadapi musim kemarau.

Masa tanam juga adalah masa investasi para petani. Banyak sekali biaya2 yang dikeluarkan untuk pekerja pupuk dan peralatan serta benih. Pestisida dan bermacam biaya lainnya. Disinilah para tengkulak rentenir berkeliaran menawarkan jasa yang mencekik.

Menanam padi ibaratnya adalah semacam perjudian yang belum tentu dimenangkan. Gagal panen berarti banyak hal yang hilang, ya uang ya harapan. Musim panen ibaratnya adalah musim pengharapan, dimana do’a2 dilantunkan segala macam pengeluaran diketatkan khusus untuk mengawal agar panen berhasil. Dan musim tanam adalah awal dari perihnya menjadi petani.

Dan itu disadari betul oleh petani dimanapun juga.

Makanya musim tanam identik dengan penuhnya tempat ibadah dan bukan waktu berpesta.
Ibarat sekolah, musim tanam adalah awal masuk sekolah dimana semua siswa diteguhkan niatnya untuk belajar, bukan bersenang2 karena sejak masuk itulah uang mengalir deras untuk biaya pendidikan.

Pak Sumarnapun demikian halnya. Beliau selama ini hidup prihatin demi sekolah anak2nya yang memang tidak putus2 karena usia mereka hanya berbeda sedikit saja.

Lulus Rangga, masuk kuliah si Bayu. Tahun depan si Bimasena masuk kuliah. Alamat menyekolahkan 2 orang anak sekaligus. Inilah yang membuat Rangga berniat terjun sekalian di lumpur sawah membantu sang bapak mengerjakan sawahnya daripada bekerja di perusahaan.

Rangga tahu betul berapa pengeluaran tiap bulan bapaknya dengan hampir sepuluh pekerjanya dan biaya menyekolahkan anak2nya.

Begitu gagal panen percuma gajinya, tak akan menutupi semua biaya tersebut 2x (dua kali) sebab di musim depan harus siap biaya yang sama utk memulai tanam lagi.

Rangga melihat masih banyak lahan bapaknya yang belum tergarap sempurna dan masih bisa dikembangkan lagi. Sehingga tak perlu mengandalkan hasil sawah saja. Hasil ladangpun kalau dikelola betul bisa menghasilkan uang yang tidak sedikit.

Untungnya sang Bapak mengetahui hal tersebut sejak awal, namun pengetahuan di bidang pertanian lah yang menjadi sebab bapaknya belum bisa memaksimalkan nya.

Demi keluarganya Rangga sanggup putus pacar sekalipun karena kecintaannya. Namun bukankah di desa juga bisa bercinta ? Malam nantipun ada undangan menikmati indahnya surga dunia.

***

Ha ha ha…
Masih pembukaan juga ya…
Ah biarin dah
Bukan masalah khan…

Paling banter diprotes keras
Ha ha ha.
 
Ha ha ha.....
Aji suwir2 ki nopo tho....?

Aku kok pengen weruh
Kwkwkw
Wes to eyang....
Jenengan wes duwe ilmu sing alus2 wae koyo tarian bidadari,ora ono susah'e seneng trus amargo sing nari ayu2 tur lemah gemulai,...
Aji suwir iku ilmu receh eyang,isih ono cethek tingkatane mergo sing duwe ilmu iku isih terbelenggu ro nafsu duniawi binti birahi tinggi....wkwkkkkk
 
Mantab sopo nandur apik yo panennya yo apik begitu sebaliknya.... iki model sawah tadah hujan yo suhu jadi musim kemarau ra ono banyu ... mungkin dimusim kemarau bisa tanam semangka melon timun malah habis ditanam semangka atau melon sawah jadi subur dan hasil padi meningkat....
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd